SlideShare a Scribd company logo
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Laporan bab yang dijadikan bahan laporan penulis berjudul Teori-Teori
Sosiologi Pendidikan. Alasan penulis memilih judul buku ini karena buku ini
merupakan buku yang telah ditentukan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Sosiologi Antopologi Pendidikan berupa laporan buku. Buku ini dijadikan
materi untuk pembelajaran.
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang fenomena sosial yang
terjadi dalam masyarakat. Fenomena sosial dalam masyarakat banyak ragamnya
kadangkala fenomena sosial berkembang menjadi suatu masalah sosial akibat
perbedaan cara pandang mengenai fenomena tersebut. Dalam menyelesaikan
masalah sosial dibutuhkan suatu teori untuk menyelesaikannya. Teori- teori
tersebut lahir dari pengalaman- pengalaman yang terjadi dalam kehidupan sehari-
hari. Karena setiap individu mengalami pengalaman yang berbeda maka teori
yang muncul juga akan berbeda pula antara satu individu dengan individu lainnya.
Perspektif teori digunakan ilmuwan mendasari penjelasan logika tentang
suatu hal atau objek kajian, disamping menjadi guide dalam alur kerja secara
sistematik dalam mebahasa gejala yang terdapat dalam objek kajian tersebut.
Terdapatnya keanekaragaman intrepretasi terhadap suatu gejala menunjukkan
keanekaragaman teori yang digunakan dalam membahas objek kajian, karena
2
setiap teori memiliki implikasi yang berbeda dalam penekanan kajian dan
penjabarannya.
1.2 Ruang Lingkup
Laporan ini membahas mengenai teori-teori sosiologi pendidikan. Dengan
sub bahasan sebagai berikut: Teori Fungsionalisme, Teori Konflik, dan Teori
Interaksi.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Teori Fungsionalisme
Parelius (1978) mengemukakan dua teori terhadap penggunaan perspektif
konflik dalam mengkaji pendidikan, yaitu teori konsensus dan teori konflik.
Sedangkan Ballentine mengemukakan tiga teori diantaranya teori fungsionalisme,
konflik dan interaksi.
Teori fungsionalisme yang merujuk teori struktural-fungsionalisme,
konsensus, atau teori equilibrium. Didasari oleh asumsi bahwa lembaga-lembaga
sosial yang ada di masyarakat merupakan bagian dari masyarakat dan memiliki
ketergantungan satu sama lain, masing-masing memberikan konstribusinya
kepada yang lainnya dalam mengoperasikan kegiatan sesuai dengan fungsi yang
dimiliki dalam masyarakat.
Teori konsensus meyakini bahwa masyarakat terdiri dari berbagai macam
aspek yang memiliki jenis, dan fungsi yang berlainan, akan tetapi setiap aspek
mempunyai ketergantungan dan saling memberikan sumbangan atau dukungan
menjaga keseimbangan dan ketangguhan sistem sosial secara menyeluruh.
Manakala ditemukan gangguan satu aspek/bagian dari sistem sosial tersebut, atau
bahkan mengancam untuk menghancurkannya, maka aspek lainnya memberikan
reaksi yang membawa sistem kembali kepada keseimbngan semula.
4
Teori fungsional memfokuskan studinya pada pertanyaan pokok tentang
struktur dan fungsi organisasi. Sebagai contoh, ahli sosiologi menggunakan
pendekatan teori ini mengkaji sistem pendidikan yang memusatkan perhatian pada
struktur organisasi, seperti; sub-sistem dan tujuan pokok pendidikan. Ahli
sosiologi mengkaji kejadian tersebut dari persepektif teori dan mengandung hal
tersebut sebagai fungsi pendidikan pada masyarakat. Sejak anak belajar menjadi
anggota masyarakat dan mengembangkan nilai sosial untuk berhubungan dengan
yang lainnya, sekolah merupakan tempat latihan bagi anak. Mengikuti pendapat
Durkheim, ahli sosiologi memandang sekolah merupakan lembaga transmisi
moral, pendidikan persiapan kerja, disiplin, serta nilai-nilai penting untuk menjaga
kelangsungan hidup masyarakat.
Ann Parker Parelius dan Robert J Parelius (1978) mengungkapkan bahwa
terdapat kunci pokok secara formal dari teori ini, yaitu berkaitan dengan: Sruktur
dan Fungsi, Integrasi, Stabilitas, dan Konsensus. Cakupan maksud dari hal-hal
tersebut dapat diikuti dalam pembahasan berikut.
a. Sruktur dan Fungsi
Teori konsensus melihat bahwa masyarakat memiliki bagian-bagian yang
terwujudkan adanya struktur sosial dalam kehidupan masyarakat, walaupun
terdapat ketidaksetujuan dalam memandang bagian ini. Teori ini berbeda dari
teori lainnya dalam penekanannya terhadapkontribusi masing-masing bagian
pada masyarakat untuk membuat ajeg secara keseluruhan. Kontribusi-
kontribusi tersebut sebagai fungsi, dan teori ini pula memusatkan
perhatiannya tentang bagaimana mengembalikan kontribusi positif seperti
5
keanekaragaman bagian pada masyarakat dalam membuat berfungsinya
keseluruhan dan mengabaikannya akibat merusak bagian lain.
b. Integrasi
Teori Konsensus menekankan bahwa keanekaragaman bagian pada
masyarakat saling mengintegrasikan satu sama lainnya. Perubahan yang
terjadi dalam satu bagian masyarakat akan berpengaruh kepada keseluruh
bagian lainnya. Bahkan bagian-bagian ini tidak hanya saling
berketergantungan, tetapi mereka saling berkoordinasi dan melengkapi.
Mereka jarang berada dalam kondisi oposisi atau konflik satu sama lain.
Setiap bagian memberikan dukungan dalam penyelesaian pekerjaannya
masing-masing pada keseluruhan fungsi yang dimilikinya dalam masyarakat.
Teori ini mengakui pula bahwa integrasi tak pernah lengkap, beberapa bagian
mungkin saling tumpang tindih atau saling bertautan secara menyeluruh. Pada
umumnya, teori ini menekankan cara keanekaragaman elemen pada sruktur
sosial dalam bekerja sama untuk memelihara keseluruhan sistemsosial.
c. Stabilitas
Tidak ada sekelompok masyarakat yang statis secara keseluruhan, dan teori
konsensus tidak dapat dielakan. Walaupun, teori konsensus menekankan
perlu adanya kekuatan yang memelihara masyarakat dalam kondisi yang
relatif stabil daripada terjadinya perubahan radikal dan kasar.
Teori konsensus mengakui pula bahwa sekuat-kuatnya fondasi lembaga
dasar, seperti: keluarga dan kesepakatan nilai dan tingkah laku yang
beranekaragaman tetapi tetap memiliki pertumbuhan dan perkembangan dari
6
satu masa ke masa lainnya. Hal ini merupakan bukti bahwa masyarakat yang
lamban pun mengalami perubahan. Tetapi perubahan yang terjadi diharapkan
tidak merubah sruktur secara cepat dan menyeluruh sehingga perubahan
tersebut tidak menimbulkan resiko yang fatal bagi kelangsungan sistemsosial.
d. Konsensus
Masyarakat mengalami perubahan, dan itu menunjukan hal yang bersifat
alami, tetapi selalu disesuaikan dengan kepentingannya dan dipertimbangkan
resikonya. Konsensus mudah dilakukan dalam kelompok masyarakat kecil
dibanding dalam masyarakat industri modern yang luas.
Teori konsensus menyatakan bahwa dalam setiap masyakat modern atau
rakyat biasa, luas terdapat seperangkat sumbangan pemikiran secara abstrak
dan kompleks tentang dunia kehidupan bermasyarakat. Konsensus ini
diperoleh dari keseluruhan proses sosialisasi, dan di dalam masyarakat
modern fungsi sosialisasi ini pada dasarnya dibentuk oleh keluarga dan
sekolah. Kritikan yang dilontarkan untuk hal ini adalah menyangkut
penekanan teori ini pada kesamaan di antara masyarakat dan mengabaikan
perbedaan kepentingan, nilai, dan kepercayaan yang terdapat dalam
masyarakat pluralistik yang kompleks.
2.2 Teori Konflik
Teori konflik didasari asumsi bahwa ketegangan yang terdapat di dalam
masyarakat diciptakan oleh adanya kompetisi kepentingan individu dan
kelompok.(Ballantine). Memusatkan perhatian pada paksaan yang terjadi pada
7
masyarakat dan berpengaruh pada perubahan sosial. Pada teori konflik, kekuatan
perjuangan merupakan dinamik pokok dalam kehidupan sosial. Pada satu sisi,
masyarakat disatukan oleh kelompok sosial yang menuntut kerjasama dari pihak
yang memiliki kekuatan, pada sisi lain masyarakat tak henti-hentinya berubah
dalam situasi yang membahayakan kemudian diintegrasikan.
Melalui usaha integrasi lahirlah kelompok elit baru untuk menggantikan
kelompok lama. Teori konflik memandang sistem sosial terbagi kedalam
kelompok dominan dan kelompok bawahan. Kelompok bawah dieksploitasi oleh
kelompok dominan dalam menentukan keseluruhan atau kebanyakan nilai-nilai
kehidupan bermasyarakat.
Para teoritis konflik memandang konflik dan pertentangan kepentingan dan
perhatian dari berbagai individu dan kelompok yang saling bertentangan, sebagai
penentu utama dalam pengorganisasian kehidupan sosial.
Weber mengungkapkan dua tipe dari konflik, yaitu: pertama, konflik di arena
politik yang sangat fundamental. Hal ini dilandasi oleh keinginan memperoleh
kekuasaan dan dominasi oleh sebagian individu terhadap yang lainnya, dan ini
terjadi pada lingkungan penyelenggara pendidikan. Kedua, konflik dalam hal
gagasan dan cita-cita.
Kunci pokok teori konflik terdiri dari;
a. Konflik
Teori konflik memiliki ciri bahwa setiap lembaga sosial dan kelompok
biasanya bekerja sama menurut tujuan yang berlawanan satu sama lainnya.
Tujuan dan program pada suatu kelompok sering mendapat tujuan tambahan
8
dari tujuan dan program yang lain. Kepentingan kelompok yang memegang
kekuatan memperuncing pertentangan dengan minat kelompok bawah.
Konflik kemudian mempengaruhi usaha kelompok kuat untuk menguasai,
walaupun kadangkala konflik ini relatif secara diam-diam tetapi sering pula
muncul secara terbuka dan kasar.
b. Perubahan
Kelanjutan perjuangan kekuatan diantara kelompok menghasilkan keadaan
yang terus menerus berubah secara konstan. Waktu yang relatif tenang dan
stabil dengan jelasterjadi, tetapi selalu diselingi masa perubahan cepat dan
terjadi pergolakan.Masa tenang mungkin terwujud dalam kondisi
tergabungnya keseluruhan kekuatan perlawanan dengan kekuatan pertahanan.
Apabila terjadi perubahan dalam kekuatan maka dapat menimbulkan
kerusuhan, pemberontakan dan revolusi.
c. Paksaan
Pada kelompok yang memiliki kekuatan yang cukup maka selalu
menggunakan kekuatannya untuk memobilisasi kelompok yang lemah,
bahkan sering dilakukan melalui paksaan-paksaan untuk memenuhi
kepentingan dan menjaga kestabilan kelompoknya. Paksaan ini dilakukan
dari dominasi cita-cita, gagasan dan ide sampai kepada paksaan secara fisik.
Bahkan kelompok dominan akan propaganda dan menindoktrinasikan
tekanan dalam usaha untuk meyakinkan eksistensi dari kelompoknya.
9
Paksaan ini mungkin dilakukan secara positif ataupun negatif, tetapi
kelompok yang dominan menggunakan cara-cara tesebut sebagai alat untuk
menguasai atau mempengaruhi kelompok bawah.
2.3 Teori Interaksi
Padapendekatanteoriketigainimemandangbahwasosiologimempunyaiperhatia
npadainteraksi yang
terjadidiantaraindividudenganindividulainnya.Setiapindividumemberikansumbang
anbudayadalamusahamenjabarkandanmenetapkanlembaga-
lembagasosialdalamcara-cara yang
samaakibatdarikesamaansosialisasipengalamandanharapan. Olehkarenaitu,
kesepakatannormamenjadidasarbagisetiapindividuuntukmengembangkandanmem
bimbingpelahirantingkahlaku, meskipadakenyataansehari-
harikitadapatmemungkiriadanyaperbedaan individual mendasaripadapengalaman,
kelassosial, dan status.
Pendekatanteoriinteraksitelahberkembangsejak PD II,
danmenekankanpadaperkawinanpendekatansosialpsikologi. Para
ahlisosiologipendidikanmenggunakanpendekataninidalammemperhatikaninteraksi
individudalamkelompok; kelompokberteman, guru siswa, guru dankepalasekolah,
yang memilikidampakterhadapsikapdankemampuansiswa, padanilaisiswa,
padakonsepdirisiswadanpengaruhnyaterhadapaspirasi; danpada status
sosialekonomi yang berkaitandengankemampuansiswa.
10
Pemahamansosiologipendidikan yang baruinitelahmenjadiperhatianahli-
ahlisosiologi di Inggrissejakawaltahun 1970,
dantumbuhsertamendapatdukungandariahli-ahlisosiologi di Amerikaserta di
tempatlainnya.Padatanggapannyaterhadappendekatan "makrokosmik" yang
hanyamempunyaiperhatiansedikitpadainteraksi.Teoriinimemandangbahwapendek
atanmakromempelajarimasyarakatberdasarkankarakteristiksecarakeseluruhannya,
padahal di dalamnyaterdapatkeanekaragaman individual,
baikdarisegidoronganmaupunharapan.
Teoriinteraksimenekankanperlunyadilakukananalisis di tingkatmikro,
karenasegalamacamkeputusandalammenetapkanpandangandipengaruhiolehberbag
aimacamaspekatau unit-unit
dalaminteraksisosial.Asumsidasarteoriinidilandasiolehpemikiranbahwakehidupan
social
hanyabermaknapadatingkatindividuatauinteraksisosial.Padakenyataansosial,
tidakmungkinadanyarealitassosial yang obyektifterhadapsuatueksistensi yang
subyektif, setiapindividuakanmemilikipandangan yang
berbedaterhadapsesuatuobyek yang dihadapinya.
Lebihjauh lagi,
teoriinimenekankanpadapemahamanpandanganpikiransehatterhadaprealitas,
pandangan kitaterhadap peristiwadansituasi di
sekitarkitadanmereaksinyasebagaimanakitaperbuat.Aplikasinyapadapendidikandi
wujudkandalambentukkajian proses interaksi di dalamkelas,
11
pengelolaandanpenggunaanpengetahuan, pertanyaantentangapakahhalitudiajarkan,
materikurikulum, danhallainnya.
Teoriinididasariolehpemikirantentanginteraksisimbolik, ethnomethodology,
dan phenomenology, danberpendapatbahwa alternative secararadikaldalam
sociology of education dibutuhkanapabilakitamengharapkanpemahaman system
pendidikansesuaidenganrealitas .
Interaksisimbolistelahdiperhalusuntukdijadikansalahsatupendekatansosiologis
oleh Herbert Blumerdan George Herbert
Mead.Pandanganbahwamanusiasebagaiindividu yang bepikir, berperasaan,
memberikanpengertiankepadasetiapkeadaan,
danmelahirkanreaksidanintrepetasiterhadapsetiaprangsangan yang dihadapinya.
Kejadian-kejadiantersebutdilakukanmelaluiintrepretasisimbol-
simbolataukomunikasi yang dilakukanmelaluibahasa, gerak, rasa simpati, empati,
danpelahirantingkahlakulainnya yang
menunjukkanreaksiatauresponterhadaprangsangan-rangsangan yang dating
kepadadirinya. Bentuk symbol
inimenunjukkanpenolakanataupersetujuanterhadappihak di luardirinya.
Kadangkalarespon yang diberikandipengaruhiolehberbagaikarakteristik yang
dimilikiindividu, seperti status sosial, situasirelasi, danmotivasi.
Fenomenologi memiliki kesamaan dengan interaksionalisme simbolis.
Murphy mengungkapkan pandangan para fenomenologi bahwa kita tak akan
pernah mengenal realita secara langsung akan tetapi mengenalnya melalui
penafsiran dari kesadaran kita. penafsiran ini banyak diwarnai oleh pengetahuan
12
yang dimiliki oleh individu itu sendiri. Fenomenologi mempelajari perolehan,
makna dan interpretasi pengetahuan atas kesadaran, serta interaksi individu yang
diakibatkan oleh hal-hal tersebut.
Syamsir (2006, hal 11), Alfred de eschutz berpendapat bahwa teori
fenomenologi adalah tindakan manusia menjadi suatu hubungan sosial bila
manusia memberikan arti atau makna tertentu terhadap tindakan tertentu dan
manusia lain memahami pula tindakannya itu sebagai sesuatu yang penuh arti.
Pemahaman secara subjektif terhadap suatu tindakan sangat menentukan
kelangsungan interaksi sosial.
Etnometodologi merupakan kajian yang berkaitan dengan metode-metode
yang dipakai individu dalam melahirkan interaksi dengan individu lainnya. Oleh
karena itu, setiap individu selalu memikirkan tentang bagaimana interaksi itu bisa
terjadi sesuai dengan motivasi dan harapannya. Untuk kepentingan ini lahirlah
berbagai macam cara atau pendekatan dalam mewujudkan interaksi individu
dengan individu lainnya.
Etnometodologi adalah cabang dari fenomenologi yang mempelajari dan
berusaha menangkap arti dan makna kehidupan sosial suatu masyarakat
berdasarkan ungkapan-ungkapan atau perkataan-perkataan yang mereka ucapkan
atau ungkapkan secara eksplisit maupun implisit. Pendidikan tidak hanya akan
mengubah kehidupan seseorang melalui ilmu yang diberikan tetapi juga cara
pemikiran seseorang melalui semua hal yang ia dapat baik dari manusia itu sendiri
(guru) tetapi juga alam.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dalam membahas pendidikan melalui sosiologi digunakan beberapa teori
diantaranya, teori fungsionalisme, teori konflik, dan teori
interaksi.TeoriFungsionalisme didasari oleh asumsi bahwa lembaga-lembaga
sosial yang ada di masyarakat merupakan bagian dari masyarakat dan memiliki
ketergantungan satu sama lain, masing-masing memberikan konstribusinya
kepada yang lainnya dalam mengoperasikan kegiatan sesuai dengan fungsi yang
dimiliki dalam masyarakat.Teori konflik didasari asumsi bahwa ketegangan yang
terdapat di dalam masyarakat diciptakan oleh adanya kompetisi kepentingan
individu dan
kelompok.Sedangkanteoriinteraksididasariolehasumsibahwasosiologimempunyaip
erhatianpadainteraksi yang terjadidiantaraindividudenganindividulainnya.
3.2 Kelebihan dan Kekurangan Isi Buku
Secara keseluruhan buku ini baik digunakan untuk materi pembelajaran mata
kuliah terkait. Namun masihmemiliki banyak kekurangan, diantaranya bahasa
yang digunakan sulit dipahami, materi yang disajikan terlalu singkat dan kurang
jelas.

More Related Content

What's hot

Ketaksamaan peluang-pendidikan
Ketaksamaan peluang-pendidikanKetaksamaan peluang-pendidikan
Ketaksamaan peluang-pendidikanNaim Manaf
 
Teori teori sosiologi pendidikan
Teori teori sosiologi pendidikanTeori teori sosiologi pendidikan
Teori teori sosiologi pendidikan
Ani Mahisarani
 
Teori Ekologi Bronfenbrenner
Teori Ekologi BronfenbrennerTeori Ekologi Bronfenbrenner
Teori Ekologi Bronfenbrennersmk changlun
 
Teori Personaliti (perkembangan kanak-kanak)
Teori Personaliti (perkembangan kanak-kanak)Teori Personaliti (perkembangan kanak-kanak)
Teori Personaliti (perkembangan kanak-kanak)Aina Azrina
 
BAB 4 PENDIDIKAN DAN SEKOLAH.pptx
BAB 4 PENDIDIKAN DAN SEKOLAH.pptxBAB 4 PENDIDIKAN DAN SEKOLAH.pptx
BAB 4 PENDIDIKAN DAN SEKOLAH.pptx
sitifatimah624480
 
teori struktural fungsional
teori struktural fungsionalteori struktural fungsional
teori struktural fungsionalSuff Fyee
 
Assigment bab 3 teori kajian sosial
Assigment bab 3 teori kajian sosialAssigment bab 3 teori kajian sosial
Assigment bab 3 teori kajian sosial
Mumtaz Ahmad Najhi Bin Mohamed
 
Sekolah dan masyarakat
Sekolah dan masyarakatSekolah dan masyarakat
Sekolah dan masyarakat
LuqmanZaaba
 
Guru sebagai agen sosial
Guru sebagai agen sosial Guru sebagai agen sosial
Guru sebagai agen sosial
mashmello2
 
Bab 4 Teori Sosiologi dan Pendidikan Moden_Nur Amalina Binti Zahari_L20221012...
Bab 4 Teori Sosiologi dan Pendidikan Moden_Nur Amalina Binti Zahari_L20221012...Bab 4 Teori Sosiologi dan Pendidikan Moden_Nur Amalina Binti Zahari_L20221012...
Bab 4 Teori Sosiologi dan Pendidikan Moden_Nur Amalina Binti Zahari_L20221012...
amal319877
 
Implikasi kepelbagaian sosiobudaya
Implikasi kepelbagaian sosiobudayaImplikasi kepelbagaian sosiobudaya
Implikasi kepelbagaian sosiobudayaPensil Dan Pemadam
 
Sejarah pendidikan moral
Sejarah pendidikan moralSejarah pendidikan moral
Sejarah pendidikan moralNorazah Mohamad
 
Teori Modal Sosial
Teori Modal SosialTeori Modal Sosial
Teori Modal Sosial
Siti Zaihasrah Anis
 
Budaya sekolah
Budaya sekolahBudaya sekolah
Budaya sekolah
annurinsyirah
 
Stratifikasi dlm pendidikan
Stratifikasi dlm pendidikanStratifikasi dlm pendidikan
Stratifikasi dlm pendidikan
cik noorlyda
 
Bab 1 sosiologi dan pembelajaran
Bab 1 sosiologi dan pembelajaranBab 1 sosiologi dan pembelajaran
Bab 1 sosiologi dan pembelajaran
Asyikin4996
 
Bab 5: Interaksi dalam Pendidikan
Bab 5: Interaksi dalam PendidikanBab 5: Interaksi dalam Pendidikan
Bab 5: Interaksi dalam Pendidikan
nursyafiqahy
 
budaya dalam pembelajaran
budaya dalam pembelajaranbudaya dalam pembelajaran
budaya dalam pembelajaranNur Fateha
 
Pandangan esensialisme dalam pendidikan
Pandangan esensialisme dalam pendidikanPandangan esensialisme dalam pendidikan
Pandangan esensialisme dalam pendidikan
Tjoetnyak Izzatie
 

What's hot (20)

Ketaksamaan peluang-pendidikan
Ketaksamaan peluang-pendidikanKetaksamaan peluang-pendidikan
Ketaksamaan peluang-pendidikan
 
Teori teori sosiologi pendidikan
Teori teori sosiologi pendidikanTeori teori sosiologi pendidikan
Teori teori sosiologi pendidikan
 
Teori Ekologi Bronfenbrenner
Teori Ekologi BronfenbrennerTeori Ekologi Bronfenbrenner
Teori Ekologi Bronfenbrenner
 
Teori Personaliti (perkembangan kanak-kanak)
Teori Personaliti (perkembangan kanak-kanak)Teori Personaliti (perkembangan kanak-kanak)
Teori Personaliti (perkembangan kanak-kanak)
 
BAB 4 PENDIDIKAN DAN SEKOLAH.pptx
BAB 4 PENDIDIKAN DAN SEKOLAH.pptxBAB 4 PENDIDIKAN DAN SEKOLAH.pptx
BAB 4 PENDIDIKAN DAN SEKOLAH.pptx
 
teori struktural fungsional
teori struktural fungsionalteori struktural fungsional
teori struktural fungsional
 
Assigment bab 3 teori kajian sosial
Assigment bab 3 teori kajian sosialAssigment bab 3 teori kajian sosial
Assigment bab 3 teori kajian sosial
 
Sekolah dan masyarakat
Sekolah dan masyarakatSekolah dan masyarakat
Sekolah dan masyarakat
 
Budaya sekolah
Budaya sekolahBudaya sekolah
Budaya sekolah
 
Guru sebagai agen sosial
Guru sebagai agen sosial Guru sebagai agen sosial
Guru sebagai agen sosial
 
Bab 4 Teori Sosiologi dan Pendidikan Moden_Nur Amalina Binti Zahari_L20221012...
Bab 4 Teori Sosiologi dan Pendidikan Moden_Nur Amalina Binti Zahari_L20221012...Bab 4 Teori Sosiologi dan Pendidikan Moden_Nur Amalina Binti Zahari_L20221012...
Bab 4 Teori Sosiologi dan Pendidikan Moden_Nur Amalina Binti Zahari_L20221012...
 
Implikasi kepelbagaian sosiobudaya
Implikasi kepelbagaian sosiobudayaImplikasi kepelbagaian sosiobudaya
Implikasi kepelbagaian sosiobudaya
 
Sejarah pendidikan moral
Sejarah pendidikan moralSejarah pendidikan moral
Sejarah pendidikan moral
 
Teori Modal Sosial
Teori Modal SosialTeori Modal Sosial
Teori Modal Sosial
 
Budaya sekolah
Budaya sekolahBudaya sekolah
Budaya sekolah
 
Stratifikasi dlm pendidikan
Stratifikasi dlm pendidikanStratifikasi dlm pendidikan
Stratifikasi dlm pendidikan
 
Bab 1 sosiologi dan pembelajaran
Bab 1 sosiologi dan pembelajaranBab 1 sosiologi dan pembelajaran
Bab 1 sosiologi dan pembelajaran
 
Bab 5: Interaksi dalam Pendidikan
Bab 5: Interaksi dalam PendidikanBab 5: Interaksi dalam Pendidikan
Bab 5: Interaksi dalam Pendidikan
 
budaya dalam pembelajaran
budaya dalam pembelajaranbudaya dalam pembelajaran
budaya dalam pembelajaran
 
Pandangan esensialisme dalam pendidikan
Pandangan esensialisme dalam pendidikanPandangan esensialisme dalam pendidikan
Pandangan esensialisme dalam pendidikan
 

Viewers also liked

Sosiologi pendidikan
Sosiologi pendidikanSosiologi pendidikan
Sosiologi pendidikanYosefa Christina
 
sosiologi
sosiologisosiologi
PSIKOLOGI PENDIDIKAN & SOSIOLOGI PENDIDIKAN
PSIKOLOGI PENDIDIKAN & SOSIOLOGI PENDIDIKAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN & SOSIOLOGI PENDIDIKAN
PSIKOLOGI PENDIDIKAN & SOSIOLOGI PENDIDIKAN Septia Nur'aini
 
Pengertian dan sejarah sosiologi pendidikan
Pengertian dan sejarah sosiologi pendidikanPengertian dan sejarah sosiologi pendidikan
Pengertian dan sejarah sosiologi pendidikan
Septian Muna Barakati
 
GPP1063 : Implikasi Sosiologi Pendidikan Kepada Pendidikan
GPP1063 : Implikasi Sosiologi Pendidikan Kepada PendidikanGPP1063 : Implikasi Sosiologi Pendidikan Kepada Pendidikan
GPP1063 : Implikasi Sosiologi Pendidikan Kepada Pendidikan
Atifah Ruzana Abd Wahab
 
Tugas sosiologi pendidikan
Tugas sosiologi pendidikan Tugas sosiologi pendidikan
Tugas sosiologi pendidikan Nurul Azzahra
 
Apa itu sosiologi
Apa itu sosiologiApa itu sosiologi
Apa itu sosiologiPAKLONG CIKGU
 
teori konflik
teori konflikteori konflik
teori konflikSuff Fyee
 
isu pemerataan pendidikan dalam kajian sosiologi pendidikan;DADANG DJOKO KARY...
isu pemerataan pendidikan dalam kajian sosiologi pendidikan;DADANG DJOKO KARY...isu pemerataan pendidikan dalam kajian sosiologi pendidikan;DADANG DJOKO KARY...
isu pemerataan pendidikan dalam kajian sosiologi pendidikan;DADANG DJOKO KARY...
Dadang DjokoKaryanto
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
sawsan abdul aziz
 
HBSS3203 Pengenalan Sosiologi Topik 1
HBSS3203 Pengenalan Sosiologi Topik 1HBSS3203 Pengenalan Sosiologi Topik 1
HBSS3203 Pengenalan Sosiologi Topik 1
UNIVERSITY FOR TEACHERS XD
 
Power point sosiologi pendidikan
Power point sosiologi pendidikanPower point sosiologi pendidikan
Power point sosiologi pendidikanNurul Azzahra
 
Pengurusan Konflik
Pengurusan KonflikPengurusan Konflik
Pengurusan Konflik
Ustaz Rodzi Hj Harun
 
Pengertian sosiologi pendidikan
Pengertian sosiologi pendidikanPengertian sosiologi pendidikan
Pengertian sosiologi pendidikan
Universitas Islam Balitar
 
definisi sosiologi pendidikan
definisi sosiologi pendidikandefinisi sosiologi pendidikan
definisi sosiologi pendidikan
Aprilia putri
 
Kps 6014 tugasan 1
Kps 6014 tugasan 1Kps 6014 tugasan 1
Kps 6014 tugasan 1Ety Sue
 
Ringkasan Definisi sosiologi
Ringkasan Definisi sosiologiRingkasan Definisi sosiologi
Ringkasan Definisi sosiologiNaiya Naiya
 

Viewers also liked (20)

pendidikan sosiologi
pendidikan sosiologipendidikan sosiologi
pendidikan sosiologi
 
Sosiologi pendidikan
Sosiologi pendidikanSosiologi pendidikan
Sosiologi pendidikan
 
sosiologi
sosiologisosiologi
sosiologi
 
PSIKOLOGI PENDIDIKAN & SOSIOLOGI PENDIDIKAN
PSIKOLOGI PENDIDIKAN & SOSIOLOGI PENDIDIKAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN & SOSIOLOGI PENDIDIKAN
PSIKOLOGI PENDIDIKAN & SOSIOLOGI PENDIDIKAN
 
Pengertian dan sejarah sosiologi pendidikan
Pengertian dan sejarah sosiologi pendidikanPengertian dan sejarah sosiologi pendidikan
Pengertian dan sejarah sosiologi pendidikan
 
GPP1063 : Implikasi Sosiologi Pendidikan Kepada Pendidikan
GPP1063 : Implikasi Sosiologi Pendidikan Kepada PendidikanGPP1063 : Implikasi Sosiologi Pendidikan Kepada Pendidikan
GPP1063 : Implikasi Sosiologi Pendidikan Kepada Pendidikan
 
Tugas sosiologi pendidikan
Tugas sosiologi pendidikan Tugas sosiologi pendidikan
Tugas sosiologi pendidikan
 
Apa itu sosiologi
Apa itu sosiologiApa itu sosiologi
Apa itu sosiologi
 
teori konflik
teori konflikteori konflik
teori konflik
 
isu pemerataan pendidikan dalam kajian sosiologi pendidikan;DADANG DJOKO KARY...
isu pemerataan pendidikan dalam kajian sosiologi pendidikan;DADANG DJOKO KARY...isu pemerataan pendidikan dalam kajian sosiologi pendidikan;DADANG DJOKO KARY...
isu pemerataan pendidikan dalam kajian sosiologi pendidikan;DADANG DJOKO KARY...
 
teori Emile Durkheim
teori Emile Durkheimteori Emile Durkheim
teori Emile Durkheim
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
HBSS3203 Pengenalan Sosiologi Topik 1
HBSS3203 Pengenalan Sosiologi Topik 1HBSS3203 Pengenalan Sosiologi Topik 1
HBSS3203 Pengenalan Sosiologi Topik 1
 
Power point sosiologi pendidikan
Power point sosiologi pendidikanPower point sosiologi pendidikan
Power point sosiologi pendidikan
 
Pengurusan Konflik
Pengurusan KonflikPengurusan Konflik
Pengurusan Konflik
 
Pengurusan Konflik
Pengurusan KonflikPengurusan Konflik
Pengurusan Konflik
 
Pengertian sosiologi pendidikan
Pengertian sosiologi pendidikanPengertian sosiologi pendidikan
Pengertian sosiologi pendidikan
 
definisi sosiologi pendidikan
definisi sosiologi pendidikandefinisi sosiologi pendidikan
definisi sosiologi pendidikan
 
Kps 6014 tugasan 1
Kps 6014 tugasan 1Kps 6014 tugasan 1
Kps 6014 tugasan 1
 
Ringkasan Definisi sosiologi
Ringkasan Definisi sosiologiRingkasan Definisi sosiologi
Ringkasan Definisi sosiologi
 

Similar to Teori-Teori Sosiologi Pendidikan

teori sosiologi
teori sosiologiteori sosiologi
teori sosiologi
wanhafshah
 
Paper filsafat by i wayan suryasa
Paper filsafat by i wayan suryasaPaper filsafat by i wayan suryasa
Paper filsafat by i wayan suryasaSTMIK STIKOM - Bali
 
Teori sosio antropologi
Teori sosio antropologiTeori sosio antropologi
Teori sosio antropologiAdy Setiawan
 
Sistem sosial budaya indonesia 1
Sistem sosial budaya indonesia 1Sistem sosial budaya indonesia 1
Sistem sosial budaya indonesia 1fadylirma.blogspot.com
 
BAB 3 TEORI KAJIAN SOSIAL.pptx
BAB 3 TEORI KAJIAN SOSIAL.pptxBAB 3 TEORI KAJIAN SOSIAL.pptx
BAB 3 TEORI KAJIAN SOSIAL.pptx
lindamas1
 
Perspektif ilmu komunikasi
Perspektif ilmu komunikasiPerspektif ilmu komunikasi
Perspektif ilmu komunikasi
era_nt
 
Sosiologi 2 menyelami fenomena sosial di masyarakat
Sosiologi 2 menyelami fenomena sosial di masyarakatSosiologi 2 menyelami fenomena sosial di masyarakat
Sosiologi 2 menyelami fenomena sosial di masyarakat
Trisna Nurdiaman
 
PPT RASIONALISME
PPT RASIONALISMEPPT RASIONALISME
PPT RASIONALISME
Wulan280944
 
Materi Teori Sosial.pptx
Materi Teori Sosial.pptxMateri Teori Sosial.pptx
Materi Teori Sosial.pptx
redaksilintasjatim
 
PERUBAHAN SOSIA dan buadyaa masyarakat indo.pdf
PERUBAHAN SOSIA dan buadyaa masyarakat indo.pdfPERUBAHAN SOSIA dan buadyaa masyarakat indo.pdf
PERUBAHAN SOSIA dan buadyaa masyarakat indo.pdf
AchmadHidayaht
 
Ppt perubahan sosial kelompok 3
Ppt perubahan sosial kelompok 3Ppt perubahan sosial kelompok 3
Ppt perubahan sosial kelompok 3Salma Van Licht
 
PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)
PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)
PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)
Dadang DjokoKaryanto
 
Konsep dasar sosiologi
Konsep dasar sosiologiKonsep dasar sosiologi
Konsep dasar sosiologi
Adi Noegraha
 
PPT Paradigma dan teori sosial.ppt
PPT Paradigma dan teori sosial.pptPPT Paradigma dan teori sosial.ppt
PPT Paradigma dan teori sosial.ppt
FajarSKMMKes
 
Dasar-dasar Sosiologi 1.pptx
Dasar-dasar Sosiologi 1.pptxDasar-dasar Sosiologi 1.pptx
Dasar-dasar Sosiologi 1.pptx
LaPanritaInstitute
 
Sistem sosial budaya indonesia
Sistem sosial budaya indonesiaSistem sosial budaya indonesia
Sistem sosial budaya indonesiadania_putri
 
BAB 3 TEORI KAJIAN MASYARAKAT.pptx
BAB 3 TEORI KAJIAN MASYARAKAT.pptxBAB 3 TEORI KAJIAN MASYARAKAT.pptx
BAB 3 TEORI KAJIAN MASYARAKAT.pptx
NurulNadiaFiteri
 
BAB 3-TEORI KAJIAN SOSIAL.pptx
BAB 3-TEORI KAJIAN SOSIAL.pptxBAB 3-TEORI KAJIAN SOSIAL.pptx
BAB 3-TEORI KAJIAN SOSIAL.pptx
NORADIBAHMOHAMEDISA
 
Tik
TikTik
Tik
Rino Dwi
 

Similar to Teori-Teori Sosiologi Pendidikan (20)

teori sosiologi
teori sosiologiteori sosiologi
teori sosiologi
 
Paper filsafat by i wayan suryasa
Paper filsafat by i wayan suryasaPaper filsafat by i wayan suryasa
Paper filsafat by i wayan suryasa
 
Teori sosio antropologi
Teori sosio antropologiTeori sosio antropologi
Teori sosio antropologi
 
Sistem sosial budaya indonesia 1
Sistem sosial budaya indonesia 1Sistem sosial budaya indonesia 1
Sistem sosial budaya indonesia 1
 
BAB 3 TEORI KAJIAN SOSIAL.pptx
BAB 3 TEORI KAJIAN SOSIAL.pptxBAB 3 TEORI KAJIAN SOSIAL.pptx
BAB 3 TEORI KAJIAN SOSIAL.pptx
 
Perspektif ilmu komunikasi
Perspektif ilmu komunikasiPerspektif ilmu komunikasi
Perspektif ilmu komunikasi
 
Sosiologi 2 menyelami fenomena sosial di masyarakat
Sosiologi 2 menyelami fenomena sosial di masyarakatSosiologi 2 menyelami fenomena sosial di masyarakat
Sosiologi 2 menyelami fenomena sosial di masyarakat
 
PPT RASIONALISME
PPT RASIONALISMEPPT RASIONALISME
PPT RASIONALISME
 
Materi Teori Sosial.pptx
Materi Teori Sosial.pptxMateri Teori Sosial.pptx
Materi Teori Sosial.pptx
 
PERUBAHAN SOSIA dan buadyaa masyarakat indo.pdf
PERUBAHAN SOSIA dan buadyaa masyarakat indo.pdfPERUBAHAN SOSIA dan buadyaa masyarakat indo.pdf
PERUBAHAN SOSIA dan buadyaa masyarakat indo.pdf
 
Ppt perubahan sosial kelompok 3
Ppt perubahan sosial kelompok 3Ppt perubahan sosial kelompok 3
Ppt perubahan sosial kelompok 3
 
PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)
PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)
PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)
 
Konsep dasar sosiologi
Konsep dasar sosiologiKonsep dasar sosiologi
Konsep dasar sosiologi
 
PPT Paradigma dan teori sosial.ppt
PPT Paradigma dan teori sosial.pptPPT Paradigma dan teori sosial.ppt
PPT Paradigma dan teori sosial.ppt
 
Dasar-dasar Sosiologi 1.pptx
Dasar-dasar Sosiologi 1.pptxDasar-dasar Sosiologi 1.pptx
Dasar-dasar Sosiologi 1.pptx
 
Sistem sosial budaya indonesia
Sistem sosial budaya indonesiaSistem sosial budaya indonesia
Sistem sosial budaya indonesia
 
BAB 3 TEORI KAJIAN MASYARAKAT.pptx
BAB 3 TEORI KAJIAN MASYARAKAT.pptxBAB 3 TEORI KAJIAN MASYARAKAT.pptx
BAB 3 TEORI KAJIAN MASYARAKAT.pptx
 
BAB 3-TEORI KAJIAN SOSIAL.pptx
BAB 3-TEORI KAJIAN SOSIAL.pptxBAB 3-TEORI KAJIAN SOSIAL.pptx
BAB 3-TEORI KAJIAN SOSIAL.pptx
 
Tik
TikTik
Tik
 
Makalah perubahan sosial di poso
Makalah perubahan sosial di posoMakalah perubahan sosial di poso
Makalah perubahan sosial di poso
 

More from Ani Mahisarani

contoh formulir pendaftaran.pptx
contoh formulir pendaftaran.pptxcontoh formulir pendaftaran.pptx
contoh formulir pendaftaran.pptx
Ani Mahisarani
 
Evaluasi Kurikulum
Evaluasi KurikulumEvaluasi Kurikulum
Evaluasi Kurikulum
Ani Mahisarani
 
Pertentangan sosial
Pertentangan sosialPertentangan sosial
Pertentangan sosial
Ani Mahisarani
 
Kisi-Kisi Soal Instrumen Penilaian Ranah Kognitif
Kisi-Kisi Soal Instrumen Penilaian Ranah KognitifKisi-Kisi Soal Instrumen Penilaian Ranah Kognitif
Kisi-Kisi Soal Instrumen Penilaian Ranah Kognitif
Ani Mahisarani
 
Program Latihan Mingguan
Program Latihan MingguanProgram Latihan Mingguan
Program Latihan Mingguan
Ani Mahisarani
 
Statistika Parametrik
Statistika ParametrikStatistika Parametrik
Statistika Parametrik
Ani Mahisarani
 
Seminar Proposal
Seminar ProposalSeminar Proposal
Seminar Proposal
Ani Mahisarani
 
Perjalanan seseorang bermasyarakat
Perjalanan seseorang bermasyarakatPerjalanan seseorang bermasyarakat
Perjalanan seseorang bermasyarakat
Ani Mahisarani
 
Laporan Bab Buku Models of Teaching
Laporan Bab Buku Models of TeachingLaporan Bab Buku Models of Teaching
Laporan Bab Buku Models of Teaching
Ani Mahisarani
 
Evaluasi Kurikulum
Evaluasi KurikulumEvaluasi Kurikulum
Evaluasi Kurikulum
Ani Mahisarani
 
Penyajian dan Pengolahan Data Kelas 6
Penyajian dan Pengolahan Data Kelas 6Penyajian dan Pengolahan Data Kelas 6
Penyajian dan Pengolahan Data Kelas 6
Ani Mahisarani
 
Sejarah dan perkembangan TIK di dunia dan Indonesia
Sejarah dan perkembangan TIK di dunia dan IndonesiaSejarah dan perkembangan TIK di dunia dan Indonesia
Sejarah dan perkembangan TIK di dunia dan Indonesia
Ani Mahisarani
 
Sejarah dan perkembangan TIK di dunia dan Indonesia
Sejarah dan perkembangan TIK di dunia dan IndonesiaSejarah dan perkembangan TIK di dunia dan Indonesia
Sejarah dan perkembangan TIK di dunia dan Indonesia
Ani Mahisarani
 
Globalisasi
GlobalisasiGlobalisasi
Globalisasi
Ani Mahisarani
 
makalah olahraga pendidikan
makalah olahraga pendidikanmakalah olahraga pendidikan
makalah olahraga pendidikan
Ani Mahisarani
 
Olahraga Pendidikan
Olahraga PendidikanOlahraga Pendidikan
Olahraga Pendidikan
Ani Mahisarani
 
KONSEP DASAR PEMBELAJARAN ENGLISH FOR ELEMENTARY SCHOOL
KONSEP DASAR PEMBELAJARAN ENGLISH  FOR ELEMENTARY SCHOOLKONSEP DASAR PEMBELAJARAN ENGLISH  FOR ELEMENTARY SCHOOL
KONSEP DASAR PEMBELAJARAN ENGLISH FOR ELEMENTARY SCHOOL
Ani Mahisarani
 
Konsep Dasar Pembelajaran Bahasa Inggris SD
Konsep Dasar Pembelajaran Bahasa Inggris SDKonsep Dasar Pembelajaran Bahasa Inggris SD
Konsep Dasar Pembelajaran Bahasa Inggris SD
Ani Mahisarani
 
Kalimat Efektif
Kalimat EfektifKalimat Efektif
Kalimat Efektif
Ani Mahisarani
 
Negara dan konstitusi
Negara dan konstitusiNegara dan konstitusi
Negara dan konstitusi
Ani Mahisarani
 

More from Ani Mahisarani (20)

contoh formulir pendaftaran.pptx
contoh formulir pendaftaran.pptxcontoh formulir pendaftaran.pptx
contoh formulir pendaftaran.pptx
 
Evaluasi Kurikulum
Evaluasi KurikulumEvaluasi Kurikulum
Evaluasi Kurikulum
 
Pertentangan sosial
Pertentangan sosialPertentangan sosial
Pertentangan sosial
 
Kisi-Kisi Soal Instrumen Penilaian Ranah Kognitif
Kisi-Kisi Soal Instrumen Penilaian Ranah KognitifKisi-Kisi Soal Instrumen Penilaian Ranah Kognitif
Kisi-Kisi Soal Instrumen Penilaian Ranah Kognitif
 
Program Latihan Mingguan
Program Latihan MingguanProgram Latihan Mingguan
Program Latihan Mingguan
 
Statistika Parametrik
Statistika ParametrikStatistika Parametrik
Statistika Parametrik
 
Seminar Proposal
Seminar ProposalSeminar Proposal
Seminar Proposal
 
Perjalanan seseorang bermasyarakat
Perjalanan seseorang bermasyarakatPerjalanan seseorang bermasyarakat
Perjalanan seseorang bermasyarakat
 
Laporan Bab Buku Models of Teaching
Laporan Bab Buku Models of TeachingLaporan Bab Buku Models of Teaching
Laporan Bab Buku Models of Teaching
 
Evaluasi Kurikulum
Evaluasi KurikulumEvaluasi Kurikulum
Evaluasi Kurikulum
 
Penyajian dan Pengolahan Data Kelas 6
Penyajian dan Pengolahan Data Kelas 6Penyajian dan Pengolahan Data Kelas 6
Penyajian dan Pengolahan Data Kelas 6
 
Sejarah dan perkembangan TIK di dunia dan Indonesia
Sejarah dan perkembangan TIK di dunia dan IndonesiaSejarah dan perkembangan TIK di dunia dan Indonesia
Sejarah dan perkembangan TIK di dunia dan Indonesia
 
Sejarah dan perkembangan TIK di dunia dan Indonesia
Sejarah dan perkembangan TIK di dunia dan IndonesiaSejarah dan perkembangan TIK di dunia dan Indonesia
Sejarah dan perkembangan TIK di dunia dan Indonesia
 
Globalisasi
GlobalisasiGlobalisasi
Globalisasi
 
makalah olahraga pendidikan
makalah olahraga pendidikanmakalah olahraga pendidikan
makalah olahraga pendidikan
 
Olahraga Pendidikan
Olahraga PendidikanOlahraga Pendidikan
Olahraga Pendidikan
 
KONSEP DASAR PEMBELAJARAN ENGLISH FOR ELEMENTARY SCHOOL
KONSEP DASAR PEMBELAJARAN ENGLISH  FOR ELEMENTARY SCHOOLKONSEP DASAR PEMBELAJARAN ENGLISH  FOR ELEMENTARY SCHOOL
KONSEP DASAR PEMBELAJARAN ENGLISH FOR ELEMENTARY SCHOOL
 
Konsep Dasar Pembelajaran Bahasa Inggris SD
Konsep Dasar Pembelajaran Bahasa Inggris SDKonsep Dasar Pembelajaran Bahasa Inggris SD
Konsep Dasar Pembelajaran Bahasa Inggris SD
 
Kalimat Efektif
Kalimat EfektifKalimat Efektif
Kalimat Efektif
 
Negara dan konstitusi
Negara dan konstitusiNegara dan konstitusi
Negara dan konstitusi
 

Recently uploaded

materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptxmateri sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
srihardiyanty17
 
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AdeRinaMuliawati1
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
solihin kadar
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdfObservasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
andikuswandi67
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Tata Naipospos
 
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.pptPERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
EkaPuspita67
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 

Recently uploaded (20)

materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptxmateri sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
 
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdfObservasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
 
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.pptPERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 

Teori-Teori Sosiologi Pendidikan

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan bab yang dijadikan bahan laporan penulis berjudul Teori-Teori Sosiologi Pendidikan. Alasan penulis memilih judul buku ini karena buku ini merupakan buku yang telah ditentukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sosiologi Antopologi Pendidikan berupa laporan buku. Buku ini dijadikan materi untuk pembelajaran. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat. Fenomena sosial dalam masyarakat banyak ragamnya kadangkala fenomena sosial berkembang menjadi suatu masalah sosial akibat perbedaan cara pandang mengenai fenomena tersebut. Dalam menyelesaikan masalah sosial dibutuhkan suatu teori untuk menyelesaikannya. Teori- teori tersebut lahir dari pengalaman- pengalaman yang terjadi dalam kehidupan sehari- hari. Karena setiap individu mengalami pengalaman yang berbeda maka teori yang muncul juga akan berbeda pula antara satu individu dengan individu lainnya. Perspektif teori digunakan ilmuwan mendasari penjelasan logika tentang suatu hal atau objek kajian, disamping menjadi guide dalam alur kerja secara sistematik dalam mebahasa gejala yang terdapat dalam objek kajian tersebut. Terdapatnya keanekaragaman intrepretasi terhadap suatu gejala menunjukkan keanekaragaman teori yang digunakan dalam membahas objek kajian, karena
  • 2. 2 setiap teori memiliki implikasi yang berbeda dalam penekanan kajian dan penjabarannya. 1.2 Ruang Lingkup Laporan ini membahas mengenai teori-teori sosiologi pendidikan. Dengan sub bahasan sebagai berikut: Teori Fungsionalisme, Teori Konflik, dan Teori Interaksi.
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Teori Fungsionalisme Parelius (1978) mengemukakan dua teori terhadap penggunaan perspektif konflik dalam mengkaji pendidikan, yaitu teori konsensus dan teori konflik. Sedangkan Ballentine mengemukakan tiga teori diantaranya teori fungsionalisme, konflik dan interaksi. Teori fungsionalisme yang merujuk teori struktural-fungsionalisme, konsensus, atau teori equilibrium. Didasari oleh asumsi bahwa lembaga-lembaga sosial yang ada di masyarakat merupakan bagian dari masyarakat dan memiliki ketergantungan satu sama lain, masing-masing memberikan konstribusinya kepada yang lainnya dalam mengoperasikan kegiatan sesuai dengan fungsi yang dimiliki dalam masyarakat. Teori konsensus meyakini bahwa masyarakat terdiri dari berbagai macam aspek yang memiliki jenis, dan fungsi yang berlainan, akan tetapi setiap aspek mempunyai ketergantungan dan saling memberikan sumbangan atau dukungan menjaga keseimbangan dan ketangguhan sistem sosial secara menyeluruh. Manakala ditemukan gangguan satu aspek/bagian dari sistem sosial tersebut, atau bahkan mengancam untuk menghancurkannya, maka aspek lainnya memberikan reaksi yang membawa sistem kembali kepada keseimbngan semula.
  • 4. 4 Teori fungsional memfokuskan studinya pada pertanyaan pokok tentang struktur dan fungsi organisasi. Sebagai contoh, ahli sosiologi menggunakan pendekatan teori ini mengkaji sistem pendidikan yang memusatkan perhatian pada struktur organisasi, seperti; sub-sistem dan tujuan pokok pendidikan. Ahli sosiologi mengkaji kejadian tersebut dari persepektif teori dan mengandung hal tersebut sebagai fungsi pendidikan pada masyarakat. Sejak anak belajar menjadi anggota masyarakat dan mengembangkan nilai sosial untuk berhubungan dengan yang lainnya, sekolah merupakan tempat latihan bagi anak. Mengikuti pendapat Durkheim, ahli sosiologi memandang sekolah merupakan lembaga transmisi moral, pendidikan persiapan kerja, disiplin, serta nilai-nilai penting untuk menjaga kelangsungan hidup masyarakat. Ann Parker Parelius dan Robert J Parelius (1978) mengungkapkan bahwa terdapat kunci pokok secara formal dari teori ini, yaitu berkaitan dengan: Sruktur dan Fungsi, Integrasi, Stabilitas, dan Konsensus. Cakupan maksud dari hal-hal tersebut dapat diikuti dalam pembahasan berikut. a. Sruktur dan Fungsi Teori konsensus melihat bahwa masyarakat memiliki bagian-bagian yang terwujudkan adanya struktur sosial dalam kehidupan masyarakat, walaupun terdapat ketidaksetujuan dalam memandang bagian ini. Teori ini berbeda dari teori lainnya dalam penekanannya terhadapkontribusi masing-masing bagian pada masyarakat untuk membuat ajeg secara keseluruhan. Kontribusi- kontribusi tersebut sebagai fungsi, dan teori ini pula memusatkan perhatiannya tentang bagaimana mengembalikan kontribusi positif seperti
  • 5. 5 keanekaragaman bagian pada masyarakat dalam membuat berfungsinya keseluruhan dan mengabaikannya akibat merusak bagian lain. b. Integrasi Teori Konsensus menekankan bahwa keanekaragaman bagian pada masyarakat saling mengintegrasikan satu sama lainnya. Perubahan yang terjadi dalam satu bagian masyarakat akan berpengaruh kepada keseluruh bagian lainnya. Bahkan bagian-bagian ini tidak hanya saling berketergantungan, tetapi mereka saling berkoordinasi dan melengkapi. Mereka jarang berada dalam kondisi oposisi atau konflik satu sama lain. Setiap bagian memberikan dukungan dalam penyelesaian pekerjaannya masing-masing pada keseluruhan fungsi yang dimilikinya dalam masyarakat. Teori ini mengakui pula bahwa integrasi tak pernah lengkap, beberapa bagian mungkin saling tumpang tindih atau saling bertautan secara menyeluruh. Pada umumnya, teori ini menekankan cara keanekaragaman elemen pada sruktur sosial dalam bekerja sama untuk memelihara keseluruhan sistemsosial. c. Stabilitas Tidak ada sekelompok masyarakat yang statis secara keseluruhan, dan teori konsensus tidak dapat dielakan. Walaupun, teori konsensus menekankan perlu adanya kekuatan yang memelihara masyarakat dalam kondisi yang relatif stabil daripada terjadinya perubahan radikal dan kasar. Teori konsensus mengakui pula bahwa sekuat-kuatnya fondasi lembaga dasar, seperti: keluarga dan kesepakatan nilai dan tingkah laku yang beranekaragaman tetapi tetap memiliki pertumbuhan dan perkembangan dari
  • 6. 6 satu masa ke masa lainnya. Hal ini merupakan bukti bahwa masyarakat yang lamban pun mengalami perubahan. Tetapi perubahan yang terjadi diharapkan tidak merubah sruktur secara cepat dan menyeluruh sehingga perubahan tersebut tidak menimbulkan resiko yang fatal bagi kelangsungan sistemsosial. d. Konsensus Masyarakat mengalami perubahan, dan itu menunjukan hal yang bersifat alami, tetapi selalu disesuaikan dengan kepentingannya dan dipertimbangkan resikonya. Konsensus mudah dilakukan dalam kelompok masyarakat kecil dibanding dalam masyarakat industri modern yang luas. Teori konsensus menyatakan bahwa dalam setiap masyakat modern atau rakyat biasa, luas terdapat seperangkat sumbangan pemikiran secara abstrak dan kompleks tentang dunia kehidupan bermasyarakat. Konsensus ini diperoleh dari keseluruhan proses sosialisasi, dan di dalam masyarakat modern fungsi sosialisasi ini pada dasarnya dibentuk oleh keluarga dan sekolah. Kritikan yang dilontarkan untuk hal ini adalah menyangkut penekanan teori ini pada kesamaan di antara masyarakat dan mengabaikan perbedaan kepentingan, nilai, dan kepercayaan yang terdapat dalam masyarakat pluralistik yang kompleks. 2.2 Teori Konflik Teori konflik didasari asumsi bahwa ketegangan yang terdapat di dalam masyarakat diciptakan oleh adanya kompetisi kepentingan individu dan kelompok.(Ballantine). Memusatkan perhatian pada paksaan yang terjadi pada
  • 7. 7 masyarakat dan berpengaruh pada perubahan sosial. Pada teori konflik, kekuatan perjuangan merupakan dinamik pokok dalam kehidupan sosial. Pada satu sisi, masyarakat disatukan oleh kelompok sosial yang menuntut kerjasama dari pihak yang memiliki kekuatan, pada sisi lain masyarakat tak henti-hentinya berubah dalam situasi yang membahayakan kemudian diintegrasikan. Melalui usaha integrasi lahirlah kelompok elit baru untuk menggantikan kelompok lama. Teori konflik memandang sistem sosial terbagi kedalam kelompok dominan dan kelompok bawahan. Kelompok bawah dieksploitasi oleh kelompok dominan dalam menentukan keseluruhan atau kebanyakan nilai-nilai kehidupan bermasyarakat. Para teoritis konflik memandang konflik dan pertentangan kepentingan dan perhatian dari berbagai individu dan kelompok yang saling bertentangan, sebagai penentu utama dalam pengorganisasian kehidupan sosial. Weber mengungkapkan dua tipe dari konflik, yaitu: pertama, konflik di arena politik yang sangat fundamental. Hal ini dilandasi oleh keinginan memperoleh kekuasaan dan dominasi oleh sebagian individu terhadap yang lainnya, dan ini terjadi pada lingkungan penyelenggara pendidikan. Kedua, konflik dalam hal gagasan dan cita-cita. Kunci pokok teori konflik terdiri dari; a. Konflik Teori konflik memiliki ciri bahwa setiap lembaga sosial dan kelompok biasanya bekerja sama menurut tujuan yang berlawanan satu sama lainnya. Tujuan dan program pada suatu kelompok sering mendapat tujuan tambahan
  • 8. 8 dari tujuan dan program yang lain. Kepentingan kelompok yang memegang kekuatan memperuncing pertentangan dengan minat kelompok bawah. Konflik kemudian mempengaruhi usaha kelompok kuat untuk menguasai, walaupun kadangkala konflik ini relatif secara diam-diam tetapi sering pula muncul secara terbuka dan kasar. b. Perubahan Kelanjutan perjuangan kekuatan diantara kelompok menghasilkan keadaan yang terus menerus berubah secara konstan. Waktu yang relatif tenang dan stabil dengan jelasterjadi, tetapi selalu diselingi masa perubahan cepat dan terjadi pergolakan.Masa tenang mungkin terwujud dalam kondisi tergabungnya keseluruhan kekuatan perlawanan dengan kekuatan pertahanan. Apabila terjadi perubahan dalam kekuatan maka dapat menimbulkan kerusuhan, pemberontakan dan revolusi. c. Paksaan Pada kelompok yang memiliki kekuatan yang cukup maka selalu menggunakan kekuatannya untuk memobilisasi kelompok yang lemah, bahkan sering dilakukan melalui paksaan-paksaan untuk memenuhi kepentingan dan menjaga kestabilan kelompoknya. Paksaan ini dilakukan dari dominasi cita-cita, gagasan dan ide sampai kepada paksaan secara fisik. Bahkan kelompok dominan akan propaganda dan menindoktrinasikan tekanan dalam usaha untuk meyakinkan eksistensi dari kelompoknya.
  • 9. 9 Paksaan ini mungkin dilakukan secara positif ataupun negatif, tetapi kelompok yang dominan menggunakan cara-cara tesebut sebagai alat untuk menguasai atau mempengaruhi kelompok bawah. 2.3 Teori Interaksi Padapendekatanteoriketigainimemandangbahwasosiologimempunyaiperhatia npadainteraksi yang terjadidiantaraindividudenganindividulainnya.Setiapindividumemberikansumbang anbudayadalamusahamenjabarkandanmenetapkanlembaga- lembagasosialdalamcara-cara yang samaakibatdarikesamaansosialisasipengalamandanharapan. Olehkarenaitu, kesepakatannormamenjadidasarbagisetiapindividuuntukmengembangkandanmem bimbingpelahirantingkahlaku, meskipadakenyataansehari- harikitadapatmemungkiriadanyaperbedaan individual mendasaripadapengalaman, kelassosial, dan status. Pendekatanteoriinteraksitelahberkembangsejak PD II, danmenekankanpadaperkawinanpendekatansosialpsikologi. Para ahlisosiologipendidikanmenggunakanpendekataninidalammemperhatikaninteraksi individudalamkelompok; kelompokberteman, guru siswa, guru dankepalasekolah, yang memilikidampakterhadapsikapdankemampuansiswa, padanilaisiswa, padakonsepdirisiswadanpengaruhnyaterhadapaspirasi; danpada status sosialekonomi yang berkaitandengankemampuansiswa.
  • 10. 10 Pemahamansosiologipendidikan yang baruinitelahmenjadiperhatianahli- ahlisosiologi di Inggrissejakawaltahun 1970, dantumbuhsertamendapatdukungandariahli-ahlisosiologi di Amerikaserta di tempatlainnya.Padatanggapannyaterhadappendekatan "makrokosmik" yang hanyamempunyaiperhatiansedikitpadainteraksi.Teoriinimemandangbahwapendek atanmakromempelajarimasyarakatberdasarkankarakteristiksecarakeseluruhannya, padahal di dalamnyaterdapatkeanekaragaman individual, baikdarisegidoronganmaupunharapan. Teoriinteraksimenekankanperlunyadilakukananalisis di tingkatmikro, karenasegalamacamkeputusandalammenetapkanpandangandipengaruhiolehberbag aimacamaspekatau unit-unit dalaminteraksisosial.Asumsidasarteoriinidilandasiolehpemikiranbahwakehidupan social hanyabermaknapadatingkatindividuatauinteraksisosial.Padakenyataansosial, tidakmungkinadanyarealitassosial yang obyektifterhadapsuatueksistensi yang subyektif, setiapindividuakanmemilikipandangan yang berbedaterhadapsesuatuobyek yang dihadapinya. Lebihjauh lagi, teoriinimenekankanpadapemahamanpandanganpikiransehatterhadaprealitas, pandangan kitaterhadap peristiwadansituasi di sekitarkitadanmereaksinyasebagaimanakitaperbuat.Aplikasinyapadapendidikandi wujudkandalambentukkajian proses interaksi di dalamkelas,
  • 11. 11 pengelolaandanpenggunaanpengetahuan, pertanyaantentangapakahhalitudiajarkan, materikurikulum, danhallainnya. Teoriinididasariolehpemikirantentanginteraksisimbolik, ethnomethodology, dan phenomenology, danberpendapatbahwa alternative secararadikaldalam sociology of education dibutuhkanapabilakitamengharapkanpemahaman system pendidikansesuaidenganrealitas . Interaksisimbolistelahdiperhalusuntukdijadikansalahsatupendekatansosiologis oleh Herbert Blumerdan George Herbert Mead.Pandanganbahwamanusiasebagaiindividu yang bepikir, berperasaan, memberikanpengertiankepadasetiapkeadaan, danmelahirkanreaksidanintrepetasiterhadapsetiaprangsangan yang dihadapinya. Kejadian-kejadiantersebutdilakukanmelaluiintrepretasisimbol- simbolataukomunikasi yang dilakukanmelaluibahasa, gerak, rasa simpati, empati, danpelahirantingkahlakulainnya yang menunjukkanreaksiatauresponterhadaprangsangan-rangsangan yang dating kepadadirinya. Bentuk symbol inimenunjukkanpenolakanataupersetujuanterhadappihak di luardirinya. Kadangkalarespon yang diberikandipengaruhiolehberbagaikarakteristik yang dimilikiindividu, seperti status sosial, situasirelasi, danmotivasi. Fenomenologi memiliki kesamaan dengan interaksionalisme simbolis. Murphy mengungkapkan pandangan para fenomenologi bahwa kita tak akan pernah mengenal realita secara langsung akan tetapi mengenalnya melalui penafsiran dari kesadaran kita. penafsiran ini banyak diwarnai oleh pengetahuan
  • 12. 12 yang dimiliki oleh individu itu sendiri. Fenomenologi mempelajari perolehan, makna dan interpretasi pengetahuan atas kesadaran, serta interaksi individu yang diakibatkan oleh hal-hal tersebut. Syamsir (2006, hal 11), Alfred de eschutz berpendapat bahwa teori fenomenologi adalah tindakan manusia menjadi suatu hubungan sosial bila manusia memberikan arti atau makna tertentu terhadap tindakan tertentu dan manusia lain memahami pula tindakannya itu sebagai sesuatu yang penuh arti. Pemahaman secara subjektif terhadap suatu tindakan sangat menentukan kelangsungan interaksi sosial. Etnometodologi merupakan kajian yang berkaitan dengan metode-metode yang dipakai individu dalam melahirkan interaksi dengan individu lainnya. Oleh karena itu, setiap individu selalu memikirkan tentang bagaimana interaksi itu bisa terjadi sesuai dengan motivasi dan harapannya. Untuk kepentingan ini lahirlah berbagai macam cara atau pendekatan dalam mewujudkan interaksi individu dengan individu lainnya. Etnometodologi adalah cabang dari fenomenologi yang mempelajari dan berusaha menangkap arti dan makna kehidupan sosial suatu masyarakat berdasarkan ungkapan-ungkapan atau perkataan-perkataan yang mereka ucapkan atau ungkapkan secara eksplisit maupun implisit. Pendidikan tidak hanya akan mengubah kehidupan seseorang melalui ilmu yang diberikan tetapi juga cara pemikiran seseorang melalui semua hal yang ia dapat baik dari manusia itu sendiri (guru) tetapi juga alam.
  • 13. 13 BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan Dalam membahas pendidikan melalui sosiologi digunakan beberapa teori diantaranya, teori fungsionalisme, teori konflik, dan teori interaksi.TeoriFungsionalisme didasari oleh asumsi bahwa lembaga-lembaga sosial yang ada di masyarakat merupakan bagian dari masyarakat dan memiliki ketergantungan satu sama lain, masing-masing memberikan konstribusinya kepada yang lainnya dalam mengoperasikan kegiatan sesuai dengan fungsi yang dimiliki dalam masyarakat.Teori konflik didasari asumsi bahwa ketegangan yang terdapat di dalam masyarakat diciptakan oleh adanya kompetisi kepentingan individu dan kelompok.Sedangkanteoriinteraksididasariolehasumsibahwasosiologimempunyaip erhatianpadainteraksi yang terjadidiantaraindividudenganindividulainnya. 3.2 Kelebihan dan Kekurangan Isi Buku Secara keseluruhan buku ini baik digunakan untuk materi pembelajaran mata kuliah terkait. Namun masihmemiliki banyak kekurangan, diantaranya bahasa yang digunakan sulit dipahami, materi yang disajikan terlalu singkat dan kurang jelas.