Manusia adalah mahkluk sosial. Sosial mengacu kepada hubungan antar individu, antar masyarakat dan individu dengan masyarakat.
Hidup di masyarakat itu merupakan manifestasi bakat sosial anak. Oleh karena itu, aspek sosial melekat pada diri individu yang perlu dikembangkan dalam perjalanan hidup peserta didik agar jadi matang. Di samping tugas pendidikan mengembangkan aspek sosial, aspek itu sendiri sangat berperan dalam membantu anak dalam upaya mengembangkan dirinya, maka segi sosial ini perlu diperhatikan dalam proses pendidikan.
Ini adalah materi tentang Landasan Sosial Budaya Dalam Mata Kuliah Landasan Pembelajaran dan Pendidikan yang saya kerjakan bersama Kelompok (Group Task)
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Â
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
3. “Sosiologi pendidikan adalah sosiologi yang diterapkan untuk memecahkan
masalah-masalah pendidikan yang fundamental.”
H.P Fairchild
4. “sosiologi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari lembaga-lembaga sosial,
kelompok-kelompok sosial, proses sosial, terdapat yang dinamakan dengan social
relationship, hubungan-hubungan sosial ataupun secara tehnis disebut interaksi
sosial, dimana di dalam dan dengan interaksi sosial itu individu memperoleh dan
mengorganisir pengalaman-pengalamannya.”
E. Goerge Payne
5. Sosiologi Pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang proses belajar dan mempelajari
antara orang yang satu dengan orang yang lain.
Dr. Ellwood
6. Sosiologi Pendidikan adalah suatu cabang ilmu pengetahuan (dari ilmu sosial
pendidikan) yang membahas proses interaksi sosial anaka-anak mulai dari
keluarga, masa sekolah sampai dewasa serta dengan kondisi-kondisi sosio kultural
yang terdapat di dalam masyarakat dan negaranya.
9. • Hubungan pendidikan dengan sistem sosial atau struktur sosial,
• Hubungan antara sistem pendidikan dengan proses kontrol sosial dan sistem
kekuasaan,
• Fungsi pendidikan dalam kebudayaan,
• Fungsi sistem pendidikan dalam proses perubahan sosial dan kultural atau usaha
mempertahankan status quo, dan
• Fungsi sistem pendidikan formal bertalian dengan kelompok rasial, kultural dan
sebagainya.
11. Pola interaksi sosial dan struktur masyarakat sekolah, yang antara lain
meliputi berbagai hubungan kekuasaan, stratifikasi sosial dan pola
kepemimpinan informal sebagai terdapat dalam clique serta kelompok-
kelompok murid lainnya.
Hakikat kebudayaan sekolah sejauh ada perbedaannya
dengan kebudayaan di luar sekolah
A
B
13. Peranan sosial guru-guru/tenaga pendidikan,
Hakikat kepribadian guru/ tenaga pendidikan,
Pengaruh kepribadian guru/tenaga kependidikan terhadap Fungsi
sekolah/lembaga pendidikan dalam sosialisasi murid/peserta didik.
15. • Pengaruh masyarakat atas organisasi sekolah/lembaga pendidikan,
• Analisis proses pendidikan yang terdapat dalam sistemsistem sosial dalam
masyarakat luar sekolah,
• Hubungan antarsekolah dan masyarakat dalam pelaksanaan pendidikan, dan
• Faktor-faktor demografi dan ekologi dalam masyarakat berkaitan dengan
organisasi sekolah, yang perlu untuk memahami sistem pendidikan dalam
masyarakat serta integrasinya di dalam keseluruhan kehidupan masyarakat.
16. TUJUAN DAN
MANFAAT
MEMPELAJARI
SOSPEND
Berusaha memahami peranan sosiologi
daripada kegiatan sekolah terhadap
masyarakat, terutama apabila sekolah
ditinjau dari segi kegiatan intelektual.
Untuk memahami seberapa jauhkah guru
dapat membina kegiatan sosial anak
didiknya untuk mengembangkan
kepribadian anak
Untuk menyelidiki faktor-faktor kekuatan
masyarakat, yang bisa menstimulir
pertumbuhan dan perkembagan
kepribadian anak.
Untuk mengadakan integrasi kurikulum
pendidikan dengan masyarakat sekitarnya
agar supaya pendidikan mempunyai
kegunaan praktis di dalam masyarakat, dan
negara seluruhnya
17. PENTINGNYA
SOSIOLOGI
PENDIDIKAN
Kenyataan menunjukan bahwa masyarakat
mengalami perubahan sangat cepat,
progresif, dan kerap kali menunjukan segala
“desitegrati” (berkurangnya kesetiaan
terhadap nilai-nilai umum).
Guru adalah seorang administrator,
informator, konduktor, dan sebagainya, dan
harus berkelakuan menurut harapan
masyarakatnya.
Anak berbeda-beda dalam bakat atau
pembawaannya, terutama karena pengaruh
lingkungan sosialnya yang berlainan.
Anak dalam perkembangannnya dipengaruhi
oleh orangtua/wali(pendidikan informal),
guru-guru(pendidikan formal), dan
masyarakat(pendidikan nonformal).