SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Rasionalisme
Nilam Ismi Saraswati (18650013)
Bagian- Bagian
Pengetian Rasionalisasi
Konsep Kemajemukan dan
Konflik Sosial Indonesia
Konsep, Indikator, dan Fase
Terjadinya Konflik
01 02
03
● Indonesia sebagai sebuah negara yang masyarakatnya majemuk terdiri atas
berbagai suku, ras, adat istiadat,, golongan, kelompok, dan agama, serta strata
sosial. Masyarakat Indonesia yang multikultur, multiras, dan multiagama
memiliki potensi yang besar untuk terjadinya konflik antarkelompok, ras,
agama, suku bangsa. Indikasi ke arah situ terlihat dari tumbuh suburnya
berbagai organisasi kemasyarakatan, profesi, dan organisasi lainnya.
● Beragam kelompok ini secara sosial menyebabkan tumbuh dan
berkembangnya nilai-nilai baru melalui berbagai proses yang menuntut
adanya institusionalisasi kepentingan. Akan tetapi, dapat pula berupa
munculnya konflik-konflik baru karena karena kelompok lain, golongan lain,
dan agama lain merasa bahwa kehadiran mereka menjadi ancaman bagi
tatanan masyarakat yang telah ada serta kepentingan dari kelompok lainnya.
Pengertian Rasionalisasi
Konsep Kemajemukan
dan Konflik Sosial
Indonesia
Konsep Kemajemukan
Dalam masyarakat yang majemuk terdapat berbagai
kelompok masyarakat yang memiliki latar belakang adat
istiadat, budaya, agama dan kepentingan. Masyarakat yang
majemuk biasanya menghadapi tantangan ketiakharmonisan
dan perubahan yang terus menerus. Menurut Piere L. Van
Berghe (Niti Baskara, 2002:7) , masyarakat majemuk memiliki
sifat dasar, antara lain sebagai berikut.
1. Terjadi sigmentasi dalam bentuk kelompok-kelompok yang
sering memiliki kebudayaan, atau lebih tepat sub-kebudayaan,
yang berbeda satu sama lain.
2. Memiliki struktur sosial yang terbagi dalam lembaga-lembaga
yang bersifat non komplementer.
3. Diantara anggota masyarakat kurang mengembangkan
konsensus atas nilai-nilai sosial dasar.
4. Secara reaktif sering terjadi konflik di antara kelompok yang satu
dengan kelompok yang lain. Secara reaktif integrasi sosial
tumbuh di atas paksaan (coercion) dan saling kebergantungan
dalam bidang ekonomi. Adanya dominasi politik oleh suatu
kelompok atas kelompok yang lain.
Menurut Nasikun (1985: 38-44), kemajemukan ini terjadi karena:
• Keadaan geografis, dengan beribu-ribu pulau
• Indonesia terletak di antara Samudera Indonesia dan
Pasifik, sangat memengaruhi terciptanya pluralitas
agama dalam masyarakat Indonesia
• Iklim dan struktur tanah yang berada di antara berbagai
daerah di kepulauan Nusantara ini.
Memahami Konflik Sosial
Konflik dapat diartikan sebagai pertentangan kepentingan
oleh pihak yang berbeda. Konflik yang terjadi dalam
masyarakat sesungguhnya hal yang wajar dan lumrah.
Konflik dapat di olah menjadi sesuatu yang konstruktif
(membangun) dan dapat pula destruktif
(menghancurkan).
Konsep, Indikator, dan Fase
Terjadinya Konflik
Dalam kehidupan bermasyarakat, konflik merupakan
hal yang wajar dan biasa karena setiap individu
memiliki kepentingan yang berbeda. Ketika
kepentingan antara satu individu dan individu lain
ataupun kepentingan kelompok dengan kelompok lain
berbenturan, terjadilah konflik.
Pada dasarnya munculnya konflik tidak dapat lepas dari
kehidupan masyarakat karena konflik adalah fenomena
yang tidak dapat dihilangkan dalam suatu interaksi
sosial.
Konsep dan Indikator Konflik
Bedasarkan pemahaman di atas, teori konflik dapat dikategorikan pada dua
teori konflik yang bersifat makro dan teori kelompok mikro.
1. Teori konflik makro
Teori makro memusatkan perhatian pada interaksi kelompok, terutama pada
tataran sadar. Para ahli teori politik awal, dari Thucidydes dan Sun Tsu sampai
Machiavelli dan Von Clausewitz telah memilih satu unsur tertentu sebagai pusat
perhatian: kekuasaan. Memakai dan menjalankan kekuasaan adalah konsep
utama teori konflik makro. Para ahli teori makro sependapat bahwa kekuasaan
itu datang dalam berbagai bentuk: ekonomi, politik, militer, bahkan budaya.
Asumsi umum makro atau teori klasik adalah akar konflik berasal dari
persaingan kelompok dan pengejaran kekuasaan serta sumber-sumber. Asumsi-
asumsi ini beroperasi pada faktor-faktor motivasi sadar di lingkungan yang
berorientasi materiel.
Fase Terjadinya Konflik
2. Teori konflik mikro
Dintara asumsi-asumsi kaum behavioris yang paling penting
adalah keyakinan bahwa akar penyebab perang terletak pada sifat
dan perilaku manusia; dan keyakinan bahwa ada hubungan yang
erat/penting antara konflik intrapersonal dan konflik yang
merambah tata sosial eksternal.
Kaum behavioris meyakini peran sentral hipotesis stimulus respons.
Penganut aliran ini berusaha mengukuhkan bahwa manusia
memiliki karakteristik biologis atau psikologis yang akan
cenderung ke arah agresi atau konflik. Kaum behavioris juga
berusaha menyelidiki hubungan antara individu dan
keberadaannya di lingkungannya.
QUESTIONS
THANK YOU

More Related Content

Similar to PPT RASIONALISME

Tren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi Kebijakannya
Tren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi KebijakannyaTren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi Kebijakannya
Tren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi KebijakannyaYogyakarta State University
 
M12_Konflik Sosial dan Kekerasan.pptx
M12_Konflik Sosial dan Kekerasan.pptxM12_Konflik Sosial dan Kekerasan.pptx
M12_Konflik Sosial dan Kekerasan.pptxAyuNilaRatna
 
TEORI KONFLIK DALAM DEMOKRASI -- HATTA MS.pptx
TEORI KONFLIK DALAM DEMOKRASI -- HATTA MS.pptxTEORI KONFLIK DALAM DEMOKRASI -- HATTA MS.pptx
TEORI KONFLIK DALAM DEMOKRASI -- HATTA MS.pptxHattaMS
 
Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakat
Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakatKonflik dan integrasi sosial dalam masyarakat
Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakatSlamet Readi
 
Konflik dan integrasi dalam kehidupan sosial
Konflik dan integrasi dalam kehidupan sosialKonflik dan integrasi dalam kehidupan sosial
Konflik dan integrasi dalam kehidupan sosialMuhamad Ginanjar
 
486385994-PPT-Sosiologi-BAB-4.pptx
486385994-PPT-Sosiologi-BAB-4.pptx486385994-PPT-Sosiologi-BAB-4.pptx
486385994-PPT-Sosiologi-BAB-4.pptxheyafa30
 
Sistem sosial budaya indonesia
Sistem sosial budaya indonesiaSistem sosial budaya indonesia
Sistem sosial budaya indonesiadania_putri
 
Syarif, dasar dasar konflik dan model resolusi konflik
Syarif, dasar dasar konflik dan model resolusi konflikSyarif, dasar dasar konflik dan model resolusi konflik
Syarif, dasar dasar konflik dan model resolusi konflikSyarifudin Amq
 
Syarif, dasar dasar konflik dan model resolusi konflik
Syarif, dasar dasar konflik dan model resolusi konflikSyarif, dasar dasar konflik dan model resolusi konflik
Syarif, dasar dasar konflik dan model resolusi konflikSyarifudin Amq
 
Afi parnawi. makalah konflik. stai ibnu sina
Afi parnawi. makalah konflik. stai ibnu sinaAfi parnawi. makalah konflik. stai ibnu sina
Afi parnawi. makalah konflik. stai ibnu sinaDr. Afi Parnawi, M.Pd
 
PPT KONFLIK SOSIAL 1.pptx
PPT KONFLIK SOSIAL 1.pptxPPT KONFLIK SOSIAL 1.pptx
PPT KONFLIK SOSIAL 1.pptxWidiyaWati24
 

Similar to PPT RASIONALISME (20)

Konflik sosial
Konflik sosialKonflik sosial
Konflik sosial
 
Teori konflik
Teori konflikTeori konflik
Teori konflik
 
proses-sosial.pdf
proses-sosial.pdfproses-sosial.pdf
proses-sosial.pdf
 
Tren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi Kebijakannya
Tren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi KebijakannyaTren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi Kebijakannya
Tren Kekerasan Baru di Indonesia serta Implikasi Kebijakannya
 
M12_Konflik Sosial dan Kekerasan.pptx
M12_Konflik Sosial dan Kekerasan.pptxM12_Konflik Sosial dan Kekerasan.pptx
M12_Konflik Sosial dan Kekerasan.pptx
 
TEORI KONFLIK DALAM DEMOKRASI -- HATTA MS.pptx
TEORI KONFLIK DALAM DEMOKRASI -- HATTA MS.pptxTEORI KONFLIK DALAM DEMOKRASI -- HATTA MS.pptx
TEORI KONFLIK DALAM DEMOKRASI -- HATTA MS.pptx
 
TEORI KONFLIK.pptx
TEORI KONFLIK.pptxTEORI KONFLIK.pptx
TEORI KONFLIK.pptx
 
Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakat
Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakatKonflik dan integrasi sosial dalam masyarakat
Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakat
 
Bab i23 fix
Bab i23 fixBab i23 fix
Bab i23 fix
 
Konflik dan integrasi dalam kehidupan sosial
Konflik dan integrasi dalam kehidupan sosialKonflik dan integrasi dalam kehidupan sosial
Konflik dan integrasi dalam kehidupan sosial
 
486385994-PPT-Sosiologi-BAB-4.pptx
486385994-PPT-Sosiologi-BAB-4.pptx486385994-PPT-Sosiologi-BAB-4.pptx
486385994-PPT-Sosiologi-BAB-4.pptx
 
Sistem sosial budaya indonesia
Sistem sosial budaya indonesiaSistem sosial budaya indonesia
Sistem sosial budaya indonesia
 
Syarif, dasar dasar konflik dan model resolusi konflik
Syarif, dasar dasar konflik dan model resolusi konflikSyarif, dasar dasar konflik dan model resolusi konflik
Syarif, dasar dasar konflik dan model resolusi konflik
 
Syarif, dasar dasar konflik dan model resolusi konflik
Syarif, dasar dasar konflik dan model resolusi konflikSyarif, dasar dasar konflik dan model resolusi konflik
Syarif, dasar dasar konflik dan model resolusi konflik
 
Afi parnawi. makalah konflik. stai ibnu sina
Afi parnawi. makalah konflik. stai ibnu sinaAfi parnawi. makalah konflik. stai ibnu sina
Afi parnawi. makalah konflik. stai ibnu sina
 
Deteksi Dini Bencana Sosial
Deteksi Dini Bencana SosialDeteksi Dini Bencana Sosial
Deteksi Dini Bencana Sosial
 
PPT KONFLIK SOSIAL 1.pptx
PPT KONFLIK SOSIAL 1.pptxPPT KONFLIK SOSIAL 1.pptx
PPT KONFLIK SOSIAL 1.pptx
 
Paradigma sosiologi
Paradigma sosiologiParadigma sosiologi
Paradigma sosiologi
 
Konflik n media nv
Konflik n media nvKonflik n media nv
Konflik n media nv
 
Modul proses sosial
Modul proses sosialModul proses sosial
Modul proses sosial
 

More from Wulan280944

PRESENTASI Muatan Nilai Moral Pancasilaa
PRESENTASI Muatan Nilai Moral PancasilaaPRESENTASI Muatan Nilai Moral Pancasilaa
PRESENTASI Muatan Nilai Moral PancasilaaWulan280944
 
Analisis Hubungan Biaya, volume, laba
Analisis Hubungan Biaya, volume, labaAnalisis Hubungan Biaya, volume, laba
Analisis Hubungan Biaya, volume, labaWulan280944
 
Characteristics of Optimal Input for Acquisition
Characteristics of Optimal Input for AcquisitionCharacteristics of Optimal Input for Acquisition
Characteristics of Optimal Input for AcquisitionWulan280944
 
MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG
MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNGMODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG
MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNGWulan280944
 
BUKU BAHAN AJAR ORGAN TUBUH MANUSIA
BUKU BAHAN AJAR ORGAN TUBUH MANUSIABUKU BAHAN AJAR ORGAN TUBUH MANUSIA
BUKU BAHAN AJAR ORGAN TUBUH MANUSIAWulan280944
 
PPT Instrumen Angket
PPT Instrumen AngketPPT Instrumen Angket
PPT Instrumen AngketWulan280944
 
TAWURAN ANTAR PELAJAR
TAWURAN ANTAR PELAJARTAWURAN ANTAR PELAJAR
TAWURAN ANTAR PELAJARWulan280944
 
PPT COOPERATIVE LEARNING.pptx
PPT COOPERATIVE LEARNING.pptxPPT COOPERATIVE LEARNING.pptx
PPT COOPERATIVE LEARNING.pptxWulan280944
 

More from Wulan280944 (9)

PRESENTASI Muatan Nilai Moral Pancasilaa
PRESENTASI Muatan Nilai Moral PancasilaaPRESENTASI Muatan Nilai Moral Pancasilaa
PRESENTASI Muatan Nilai Moral Pancasilaa
 
Analisis Hubungan Biaya, volume, laba
Analisis Hubungan Biaya, volume, labaAnalisis Hubungan Biaya, volume, laba
Analisis Hubungan Biaya, volume, laba
 
Characteristics of Optimal Input for Acquisition
Characteristics of Optimal Input for AcquisitionCharacteristics of Optimal Input for Acquisition
Characteristics of Optimal Input for Acquisition
 
MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG
MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNGMODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG
MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG
 
BUKU BAHAN AJAR ORGAN TUBUH MANUSIA
BUKU BAHAN AJAR ORGAN TUBUH MANUSIABUKU BAHAN AJAR ORGAN TUBUH MANUSIA
BUKU BAHAN AJAR ORGAN TUBUH MANUSIA
 
PPT Instrumen Angket
PPT Instrumen AngketPPT Instrumen Angket
PPT Instrumen Angket
 
PPT Demand
PPT DemandPPT Demand
PPT Demand
 
TAWURAN ANTAR PELAJAR
TAWURAN ANTAR PELAJARTAWURAN ANTAR PELAJAR
TAWURAN ANTAR PELAJAR
 
PPT COOPERATIVE LEARNING.pptx
PPT COOPERATIVE LEARNING.pptxPPT COOPERATIVE LEARNING.pptx
PPT COOPERATIVE LEARNING.pptx
 

Recently uploaded

442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 

Recently uploaded (20)

442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 

PPT RASIONALISME

  • 2. Bagian- Bagian Pengetian Rasionalisasi Konsep Kemajemukan dan Konflik Sosial Indonesia Konsep, Indikator, dan Fase Terjadinya Konflik 01 02 03
  • 3. ● Indonesia sebagai sebuah negara yang masyarakatnya majemuk terdiri atas berbagai suku, ras, adat istiadat,, golongan, kelompok, dan agama, serta strata sosial. Masyarakat Indonesia yang multikultur, multiras, dan multiagama memiliki potensi yang besar untuk terjadinya konflik antarkelompok, ras, agama, suku bangsa. Indikasi ke arah situ terlihat dari tumbuh suburnya berbagai organisasi kemasyarakatan, profesi, dan organisasi lainnya. ● Beragam kelompok ini secara sosial menyebabkan tumbuh dan berkembangnya nilai-nilai baru melalui berbagai proses yang menuntut adanya institusionalisasi kepentingan. Akan tetapi, dapat pula berupa munculnya konflik-konflik baru karena karena kelompok lain, golongan lain, dan agama lain merasa bahwa kehadiran mereka menjadi ancaman bagi tatanan masyarakat yang telah ada serta kepentingan dari kelompok lainnya. Pengertian Rasionalisasi
  • 5. Konsep Kemajemukan Dalam masyarakat yang majemuk terdapat berbagai kelompok masyarakat yang memiliki latar belakang adat istiadat, budaya, agama dan kepentingan. Masyarakat yang majemuk biasanya menghadapi tantangan ketiakharmonisan dan perubahan yang terus menerus. Menurut Piere L. Van Berghe (Niti Baskara, 2002:7) , masyarakat majemuk memiliki sifat dasar, antara lain sebagai berikut.
  • 6. 1. Terjadi sigmentasi dalam bentuk kelompok-kelompok yang sering memiliki kebudayaan, atau lebih tepat sub-kebudayaan, yang berbeda satu sama lain. 2. Memiliki struktur sosial yang terbagi dalam lembaga-lembaga yang bersifat non komplementer. 3. Diantara anggota masyarakat kurang mengembangkan konsensus atas nilai-nilai sosial dasar. 4. Secara reaktif sering terjadi konflik di antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain. Secara reaktif integrasi sosial tumbuh di atas paksaan (coercion) dan saling kebergantungan dalam bidang ekonomi. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok yang lain.
  • 7. Menurut Nasikun (1985: 38-44), kemajemukan ini terjadi karena: • Keadaan geografis, dengan beribu-ribu pulau • Indonesia terletak di antara Samudera Indonesia dan Pasifik, sangat memengaruhi terciptanya pluralitas agama dalam masyarakat Indonesia • Iklim dan struktur tanah yang berada di antara berbagai daerah di kepulauan Nusantara ini.
  • 8. Memahami Konflik Sosial Konflik dapat diartikan sebagai pertentangan kepentingan oleh pihak yang berbeda. Konflik yang terjadi dalam masyarakat sesungguhnya hal yang wajar dan lumrah. Konflik dapat di olah menjadi sesuatu yang konstruktif (membangun) dan dapat pula destruktif (menghancurkan).
  • 9. Konsep, Indikator, dan Fase Terjadinya Konflik
  • 10. Dalam kehidupan bermasyarakat, konflik merupakan hal yang wajar dan biasa karena setiap individu memiliki kepentingan yang berbeda. Ketika kepentingan antara satu individu dan individu lain ataupun kepentingan kelompok dengan kelompok lain berbenturan, terjadilah konflik. Pada dasarnya munculnya konflik tidak dapat lepas dari kehidupan masyarakat karena konflik adalah fenomena yang tidak dapat dihilangkan dalam suatu interaksi sosial. Konsep dan Indikator Konflik
  • 11. Bedasarkan pemahaman di atas, teori konflik dapat dikategorikan pada dua teori konflik yang bersifat makro dan teori kelompok mikro. 1. Teori konflik makro Teori makro memusatkan perhatian pada interaksi kelompok, terutama pada tataran sadar. Para ahli teori politik awal, dari Thucidydes dan Sun Tsu sampai Machiavelli dan Von Clausewitz telah memilih satu unsur tertentu sebagai pusat perhatian: kekuasaan. Memakai dan menjalankan kekuasaan adalah konsep utama teori konflik makro. Para ahli teori makro sependapat bahwa kekuasaan itu datang dalam berbagai bentuk: ekonomi, politik, militer, bahkan budaya. Asumsi umum makro atau teori klasik adalah akar konflik berasal dari persaingan kelompok dan pengejaran kekuasaan serta sumber-sumber. Asumsi- asumsi ini beroperasi pada faktor-faktor motivasi sadar di lingkungan yang berorientasi materiel. Fase Terjadinya Konflik
  • 12. 2. Teori konflik mikro Dintara asumsi-asumsi kaum behavioris yang paling penting adalah keyakinan bahwa akar penyebab perang terletak pada sifat dan perilaku manusia; dan keyakinan bahwa ada hubungan yang erat/penting antara konflik intrapersonal dan konflik yang merambah tata sosial eksternal. Kaum behavioris meyakini peran sentral hipotesis stimulus respons. Penganut aliran ini berusaha mengukuhkan bahwa manusia memiliki karakteristik biologis atau psikologis yang akan cenderung ke arah agresi atau konflik. Kaum behavioris juga berusaha menyelidiki hubungan antara individu dan keberadaannya di lingkungannya.