Disusun oleh Johanes Rionaldo (NRP.1804178) sebagai Tugas Mata Kuliah Intervensi Pekerjaan Sosial dengan Kelompok Politeknik Kesejahteraan Sosial. Template by Slidesgo
HBSE mengajarkan pekerja sosial untuk dapat memahami klien dan situasi sosialnya secara baik tentunya harus didukung dengan teori-teori atau pengetahuan yang mempelajari bagaimana individu tersebut bertingkah laku dalam suatu lingkungannya
Disusun oleh Johanes Rionaldo (NRP.1804178) sebagai Tugas Mata Kuliah Intervensi Pekerjaan Sosial dengan Kelompok Politeknik Kesejahteraan Sosial. Template by Slidesgo
HBSE mengajarkan pekerja sosial untuk dapat memahami klien dan situasi sosialnya secara baik tentunya harus didukung dengan teori-teori atau pengetahuan yang mempelajari bagaimana individu tersebut bertingkah laku dalam suatu lingkungannya
Pendidikan sebagai sistem tidak lepas dari sistem sosial dimana output pendidikan diharapkan bisa menjadi agen perubahan sosial. Peserta didik akan mampu berperan menjadi agen perubahan apabila istem pembelajaran telah melatih untuk menggunakan fakta dan fenomena sosial sebagai kajian, sehingga menjadi kelas-kelas produktif (knowledge creator) yang kritis dan mampu merekontruksi pengetahuan bukan sekedar "knowledge production"
Pendidikan sebagai sistem tidak lepas dari sistem sosial dimana output pendidikan diharapkan bisa menjadi agen perubahan sosial. Peserta didik akan mampu berperan menjadi agen perubahan apabila istem pembelajaran telah melatih untuk menggunakan fakta dan fenomena sosial sebagai kajian, sehingga menjadi kelas-kelas produktif (knowledge creator) yang kritis dan mampu merekontruksi pengetahuan bukan sekedar "knowledge production"
Terdapat banyak teori dari para ahli yang menjelaskan tentang determinan perilaku manusia. Dalam teori-teori tersebut para ahli memaparkan pendapatnya tentang bagaimana suatu perilaku terbentuk dan faktor apa saja yang mempengaruhi. Dalam makalah ini yang akan dibahas lebih dalam adalah mengenai determinan perilaku kesehatan.
4, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, environmental ethics, universitas m...Rame Priyanto
Materi memuat pengertian etika lingkungan, filosofi lingkungan, dan peran pemangku kepentingan, kemitraan, dan masalah yang berkaitan dengan lingkungan hidup, dan penerapan etika lingkungan
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Fundamental gerakan pramuka merupakan dasar dasar apa saja yang harus dimiliki oleh seorang pramuka
Fundamental Gerakan Pramuka meliputi :
1. Definisi dari istilah Pramuka, Pendidikan Kepramukaan, Kepramukaan dan Gerakan Pramuka
2. Tujuan Gerakan Pramuka ( Karakter, Keterampilan, Kebangsaan)
3. Kurikulum Pendidikan Kepramukaan ( SKU, SKK, SPG )
4. PDK dan MK (PDK= Prinsip Dasar Kepramukaan , MK= Metode Kepramukaan )
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
6. Pengembangan Karakter SESOSIF
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
8. Indikator Ketercapaian Tujuan ( Happy, Healthy, Helpful, Handycraft )
9. Tujuan Akhir (Hidup Bahagia, Mati Bahagia )
Tentang Fundamental Gerakan Pramuka tersebut dapat dijabarkan sbb :
1. Definisi
a. Pramuka adalah setiap warga negara Indonesia yang secara sukarela aktif dalam pendidikan Kepramukaan serta berusaha mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
b. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
c. Kepramukaan adalah proses pendidikan nonformal di luar lingkungan sekolah dan diluar linkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka denga Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur (SK Kwarnas No. 231 Tahun 2017)
d. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan Kepramukaan
b. 8 MK (Metode Kepramukaan), meliputi:
1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
2. Belajar sambil melakukan;
3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
4. Kegiatan yang menarik dan menantang;
5. Kegiatan di alam terbuka;
6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
7. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
8. Satuan terpisah antara putra dan putri.
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan digunakan Sistem Among.
Sistem Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antarmanusia.
Sistem Among memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri dengan bimbingan orang dewasa melalui prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan; dan
Tutwuri handayani maksudnya di belakang memberi dorongan ke arah kemandirian yang lebih baik.
. Pengembangan Karakter SESOSIF
Di dalam SKU, SKK, dan SPG mengandung inti SESOSIF, yaitu : Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, dan Fisik.
Yang kesemuanya itu ditumbuhkembangkan dalam diri seorang pramuka. Keterpaduan kelima area pengembangan diri itu akan mengantarkan sang Pramuka menjadi generasi bangsa yang unggul.
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
TEORI SISTEM DAN PERSPEKTIF EKOLOGI
1. ANGGOTA KELOMPOK :
ROHMAN RAUF ALFANSURI 11.04.188
ERLINA SUGI HERIA 11.04.186
NISA NURFITHA NAKI 11.04.130
FADEL KAHFI 11.04.185
MR. ABDUL HAKEEM AEBAHA 11.04.296
* TEORI PEKERJAAN SOSIAL
2. *
Secara konvensional teori sistem
dibedakan dalam dua bagian sebagai
berikut :
* Teori Sistem General
* Teori Sistem Ekologis
3. *Ekologi Kata ini berasal dari bahasa
Yunani ‘ecos’. Sebuah ekologi dalam
istilah biologi adalah sistem berinteraksi
organisme. Dalam perpanjangan dari
Sistem, Bronfenbrenner telah didalilkan
empat ekologinya. Mereka adalah
Microsystem, Messosystem, Exosystem,
dan Macrosystem.
4. Teori ini diaplikasiakan dalam sistem sosial
seperti Grup, keluarga dan masyarakat dan
juga sistem biologis. Maksud dari konsep
teori sistem sebagai berikut :
* Sistem adalah kesatuan dengan batas
fisik dan mental di mana penukaran energi
melalui batas tersebut.
* Sistem tertutup adalah sistem yang tidak
berhubungan dengan lingkungan.
* Sistem terbuka adalah sistem yang tidak
berhubungan dengan lingkungan.
5. *
Input : energi yang diberikan pada
sistem dengan melewati batas.
Troughput : bagaimana energi digunakan oleh
sistem
Output : akibat dari lingkungan di mana energi
keluar melampaui batas- batas sistem.
Foodback loaps : informasi dan energi keluar dari
sistem karena output / keluaran mempengaruhi
lingkungan dengan mengadukan hasil sebagai
keluaran / output.
Etropy : kecenderungan sistem menggunakan
energi mereka sendiri untuk disimpan.
6. *Sistem sosial dapat memiliki kemampuan
yang sinergis, maksudnya mereka dapat
menciptakan energi mereka sendiri untuk
memperbaiki hidup mereka sendiri.
*Tiga sistem pertolongan :
Informal atau sistem alamiah
Sistem formal kelompok
Sistem sosial, rumah sakit atau
sekolah
7. Tujuan pekerja sosial dalam mengkonsentrasikan
masalah umum daripada masalah pribadi, agar :
*Menolong orang untuk menggunakan dan
meningkatkan kapasitas mereka pada pemecahan
masalah.
*Membangun hubungan baru antara orang lain
dengan sistem sumber.
*Memperbaiki orang atau memodifikasi interaksi
antara orang dengan sistem sumber
*Menolong dan mengembangkan kebijakan
perubahan sosial.
*Memberikan pertolongan praktis, serta Agen
kegiatan dari kontrol sosial.
8. Tujuan pekerja sosial dalam melaksanakan
pekerjaannya adalah untuk menolong orang melalui
mekanisme penyesuaian yang telah dipengaruhi tiga
peranan pekerja sosial sebagai berikut :
*Memungkinkan. Contoh: memperkuat motivasi
klien, mengesahkan dan mendukung klien untuk
mengatur perasaan.
*Mengajar. Contoh : penyelesaian masalah,
menjelaskan tanggapan, menawarkan informasi.
*Sarana. Contoh : menengahkan kebiasaa klien,
menegaskan tugas, mengerahkan dukungan-
dukungan mengenai lingkungan.