Materi memuat pengertian etika lingkungan, filosofi lingkungan, dan peran pemangku kepentingan, kemitraan, dan masalah yang berkaitan dengan lingkungan hidup, dan penerapan etika lingkungan
Be dan gg tugas uas gcg_rame priyanto_55117120122Rame Priyanto
Materi memuat penjelasan singkat mengenai good governance dan contoh implementasinya di perusahaan dan di instansi pemerintahan dalam hal ini kementerian keuangan
Be & gg tugas ethics value rame priyanto_55117120122Rame Priyanto
Materi memuat penjelasan mengenai nilai dan etika dilengkapi dengan contoh penerapannya berupa nilai-nilai Kementerian Keuangan dan Kode Etik di Kementerian Keuangan
Tugas strategic management analisis swot_rame priyanto_55117120122Rame Priyanto
Materi berisi penjelasan mengenai analisis SWOT sebagai salah satu alat dalam manajemen strategis dan contoh penerapannya di Politeknik Keuangan Negara STAN
12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...Rame Priyanto
Materi memuat penjelasan singkat mengenai porters five competitiveness force model dan BCG Matrix, dilengkapi dengan contoh implementasinya di organisasi
11, sm, rame priyanto, hapzi ali, global economy and blue ocean strategy, unv...Rame Priyanto
Materi berisi ringkasan pengertian global economy, blue ocean strategy dan perbedaannya dengan red ocean strategy. Dilengkapi juga contoh implementasinya di perusahaan
7, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethical issues in financial managem...Rame Priyanto
Materi memuat manajemen keuangan (definisi, lingkup, dan peran), peranan etika bisnis dalam manajemen keuangan, dan permasalahan etika dalam manajemen keuangan
3, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethics of consumer protection, unvi...Rame Priyanto
materi berisi tentang consumer-an important stakeholders, hidden taxation on society, Stakeholders Alliance, Consumer Protection, teori dan implementasinya.
Be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethics of consumer protection, univers...
4, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, environmental ethics, universitas mercubuana, 2018
1. RESUME KULIAH IV
BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE
ENVIERONMENTAL ETHICS
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Business Ethic And Good Governance”
Dosen Pengampu:
Prof Dr. H. Hapzi Ali, M.M., CMA.
Oleh:
Rame Priyanto
NIM 55117120122
Program Studi Magister Manajemen
Universitas Mercu Buana
2018
2. BUSINESS ETHICS AND GOOD CORPORATE GOVERNANCE
ENVIRONMENTAL ETHICS
Rame Priyanto
55117120122
A. Pendahuluan
a. Pengertian Etika Lingkungan
Etika Lingkungan berasal dari dua kata, yaitu Etika dan Lingkungan. Etika berasal
dari bahasa yunani yaitu “Ethos” yang berarti adat istiadat atau kebiasaan. Etika
lingkungan adalah kebijaksanaan moral manusia dalam bergaul dengan
lingkungannya. Etika lingkungan diperlukan agar setiap kegiatan yang
menyangkut lingkungan dipertimbangkan secara cermat sehingga keseimbangan
lingkungan tetap terjaga.
Jadi, etika lingkungan merupakan kebijaksanaan moral manusia dalam bergaul
dengan lingkungannya, serta relasi di antara semua kehidupan alam semesta, yaitu
antara manusia dengan manusia yang mempunyai dampak pada alam dan antara
manusia dengan makhluk hidup lain atau dengan alam secara keseluruhan. Etika
lingkungan diperlukan agar setiap kegiatan yang menyangkut lingkungan
dipertimbangkan secara cermat sehingga keseimbangan lingkungan tetap terjaga.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan penerapan etika
lingkungan sebagai berikut:
- Manusia merupakan bagian dari lingkungan yang tidak terpisahkan sehngga perlu
menyayangi semua kehidupan dan lingkungannya selain dirinya sendiri.
- Manusia sebagai bagian dari lingkungan, hendaknya selalu berupaya untuk
menjaga terhadap pelestarian , keseimbangan dan keindahan alam.
- Kebijaksanaan penggunaan sumber daya alam yang terbatas termasuk bahan
energi.
- Lingkungan disediakan bukan untuk manusia saja, melainkan juga untuk makhluk
hidup yang lain.
b. Jenis-jenis Etika Lingkungan
Etika Lingkungan disebut juga Etika Ekologi. Unsur ini menyadarkan bahwa manusia
bukanlah penguasa alam. Dalam hal ini perlu diubah sikap manusia yang
3. antroposentrik, yaitu menganggap bahwa hanya dirinya yang pantas menerima
pertimbangan moral. Akibatnya, semuanya yang di luar manusia tidak berharga dan
pantas dieksploitasi tanpa kira-kira. Manusia harus menyadari adanya nilai intrinsik
dalam tiap unsur nonmanusia. Bagian-bagian lingkungan yang bukan manusia itu perlu
dijaga, tidak masalah apakah hal tersebut menguntungkan manusia atau tidak. Etika
Ekologi selanjutnya dibedakan dan menjadi dua yaitu etika ekologi dalam dan etika
ekologi dangkal. Selain itu etika lingkungan juga dibedakan lagi sebagai etika
pelestarian dan etika pemeliharaan.
1. Etika Ekologi Dangkal
Etika ekologi dangkal adalah pendekatan terhadap lingkungan yang menekankan
bahwa lingkungan sebagai sarana untuk kepentingan manusia, yang
bersifat antroposentris. Etika ekologi dangkal ini biasanya diterapkan pada filsafat
rasionalisme dan humanisme serta ilmu pengetahuan mekanistik yang kemudian
diikuti dan dianut oleh banyak ahli lingkungan. Secara umum, Etika ekologi dangkal
ini menekankan hal-hal berikut ini :
- Manusia terpisah dari alam.
- Mengutamakan hak manusia atas alam tetapi tidak menekankan tanggung
jawab manusia.
- Mengutamakan perasaan manusia sebagai pusat keprihatinannya.
-
Norma utama adalah untung rugi.
- Mengutamakan rencana jangka pendek.
- Pemecahan krisis ekologis melalui pengaturan jumlah penduduk khususnya
dinegara miskin.
- Menerima secara positif pertumbuhan ekonomi.
2. Etika Ekologi Dalam
Etika ekologi dalam adalah pendekatan terhadap lingkungan yang melihat
pentingnya memahami lingkungan sebagai keseluruhan kehidupan yang saling
menopang, sehingga semua unsur mempunyai arti dan makna yang sama. Etika
Ekologi
ini memiliki prinsip yaitu bahwa semua bentuk kehidupan memiliki nilai bawaan
dan karena itu memiliki hak untuk menuntut penghargaan karena harga diri, hak untuk
hidup dan hak untuk berkembang. Premisnya adalah bahwa lingkungan moral haru
4. melampaui spesies manusia dengan memasukkan komunitas yang lebih luas,
menyertakan binatang dan tumbuhan serta alam. Secara umum etika ekologi dalam ini
menekankan hal-hal berikut:
- Manusia adalah bagian dari alam.
- Menekankan hak hidup mahluk lain, walaupun dapat dimanfaatkan oleh manusia,
tidak boleh diperlakukan sewenang-wenang.
- Prihatin akan perasaan semua mahluk dan sedih kalau alam diperlakukan
sewenang-wenang.
- Kebijakan manajemen lingkungan bagi semua mahluk.
- Alam harus dilestarikan dan tidak dikuasai.
- Pentingnya melindungi keanekaragaman hayati.
- Menghargai dan memelihara tata alam.
- Mengutamakan tujuan jangka panjang sesuai ekosistem.
- Mengkritik sistem ekonomi dan politik dan menyodorkan sistem alternatif yaitu
sistem mengambil sambil memelihara.
c. Teori Etika Lingkungan
Kehidupan manusia dengan lingkungan hidup mempunyai hubungan yang sangat erat.
Hubungan ini sangat tergantung dan dipengaruhi oleh pandangan manusia terhadap
lingkungan hidup tersebut. Ada beberapa teori tentang pandangan manusia terhadap
lingkungan hidup yaitu sebagai berikut.:
1) Antroposentrisme
Teori lingkungan ini memandang manusia sebagai pusat dari sistem alam semesta.
Manusia dan kepentingannya dianggap yang paling menentukan dalam tatanan
ekosistem dan dalam kebijakan yang diambil dalam kaitan dengan alam, baik secara
langsung maupun secara tidak langsung.
2) Biosentrisme
Teori lingkungan ini memandang setiap kehidupan dan makhluk hidup mempunyai
nilai dan berharga pada dirinya sendiri. Tidak hanya manusia yang mempunyai nilai,
alam juga mempunyai nilai pada dirinya sendiri lepas dari kepentingan manusia.
3) Ekosentrisme
Teori ini merupkan lanjutan dari Biosentrisme. Dalam Biosentrisme hanya memusatkan
5. kepada pada kehidupan seluruhnya, ekosentrisme memusatkan perhatian kepada seluruh
komunitas biologis yang hidup maupun yang tidak.
4) Zoosentrisme
Etika lingkungan Zoosentrisme adalah etika yang menekankan perjuangan hak-hak
binatang, karenanya etika ini juga disebut etika pembebasan binatang. Tokoh bidang etika
ini adalah Charles Brich. Menurut etika ini, binatang mempunyai hak untuk menikmati
kesenangan karena mereka dapat merasa senang dan harus dicegah dari penderitaan.
Sehingga bagi para penganut etika ini, rasa senang dan penderitaan binatang dijadikan
salah satu standar moral. Menurut The Society for the Prevention of Cruelty to Animals,
perasaan senang dan menderita mewajibkan manusia secara moral memperlakukan
binatang dengan penuh belas kasih.
5) Neo-Utilitarisme
Lingkungan neo-utilitarisme merupakan pengembangan etika utilitarisme Jeremy
Bentham yang menekankan kebaikan untuk semua. Dalam konteks etika lingkungan maka
kebaikan yang dimaksudkan, ditujukan untuk seluruh mahluk.
6) Anti-Spesiesme
Teori ini menuntut perlakuan yang sama bagi semua makhluk hidup, karena alasan
semuanya mempunyai kehidupan. Keberlakuan prinsip moral perlakuan yang sama (equal
treatment). Anti-spesiesme membela kepentingan dan kelangsungan hidup spesies yang
ada di bumi.
7) Prudential and Instrumental Argument
Prudential Argument menekankan bahwa kelangsungan hidup dan kesejahteraan
manusia tergantung dari kualitas dan kelestarian lingkungan. Argumen Instrumental
adalah penggunaan nilai tertentu pada alam dan segala isinya, yakni sebatas nilai
instrumental. Dengan argumen ini, manusia mengembangkan sikap hormat terhadap
alam.
8) Non-antroposentrisme
Teori yang menyatakan manusia merupakan bagian dari alam, bukan di atas atau
terpisah dari alam.
9) The Free and Rational Being
Manusia lebih tinggi dan terhormat dibandingkan dengan mahkluk ciptaan lain
karena manusia adalah satu-satunya mahkluk bebas dan rasional, oleh karena itu
6. Tuhan menciptakan dan menyediakan segala sesuatu di bumi demi kepentingan
manusia
10) Teori Lingkungan yang Berpusat pada Kehidupan (Life-Centered Theory of
Environment)
Intinya adalah manusia mempunyai kewajiban moral terhadap alam yang bersumber dan
berdasarkan pada pertimbangan bahwa, kehidupan adalah sesuatu yang bernilai. Etika
ini diidasarkan pada hubungan yang khas anatara alam dan manusia, dan nilai yang ada pada
alam itu sendiri.
d. Prinsip-prinsip Etika Lingkungan, sebagai berikut :
- Sikap Hormat terhadap Alam (Respect for Nature)
- Prinsip Tanggung Jawab (Moral Responsibility for Nature)
- Solidaritas Kosmis (Cosmic Solidarity)
- Prinsip Kasih Sayang dan Kepedulian (Caring for Nature)
- Prinsip ”No Harm”
- Prinsip Hidup Sederhana dan Selaras dengan Alam
- Prinsip Keadilan
- Prinsip Demokrasi
- Prinsip Integritas Moral.
2. Filosofi Lingkungan
Filsafat tradisional dibagi antara konsekuensial (atau teleologis) teori seperti utilitarianisme
dan non-konsekuensial (atau deontologis) teori seperti berbasis hak filosofi. Dengan
demikian, kita dapat membagi filosofi lingkungan antara antroposentris (berpusat pada
manusia) dan ecocentric (bumi berpusat) sudut pandang, yang umumnya dipandang sebagai
dapat dibandingkan.
Pandangan ini diberi label dan digambarkan sebagai berikut :
- Kapitalis murni - pandangan dominan dalam akuntansi dan keuangan di mana satu-
satunya tanggung jawab korporasi adalah untuk membuat uang untuk pemegang
saham.
- Expedients- orang-orang dengan pandangan jangka panjang yang menyadari bahwa
kesejahteraan ekonomi dan stabilitas hanya dapat dicapai dengan penerimaan
tanggung jawab sosial tertentu.
7. - Pendukung kontrak sosial - suatu sikap yang perusahaan dan organisasi lain yang ada di
akan masyarakat dan karena itu bertanggung jawab untuk menghormati dan
menanggapi masyarakat
- Ekologi sosial-mereka yang peduli terhadap lingkungan sosial dan merasa bahwa
karena organisasi besar telah berpengaruh dalam menciptakan sosial dan lingkungan
masalah yang mereka juga harus berpengaruh dalam membantu memberantas
masalah ini.
- Sosialis - yang merasa bahwa harus ada penyesuaian yang signifikan dalam
kepemilikan dan penataan masyarakat;
- Feminis radikal - mereka yang merasa bahwa ada sesuatu yang pada dasarnya salah
dengan konstruksi maskulin agresif yang memandu sistem sosial kita dan bahwa ada
kebutuhan untuk nilai-nilai yang lebih feminin seperti cinta, kasih sayang dan kerja
sama.
- Ekologi yang mendalam - yang memegang bahwa manusia memiliki hak yang lebih
besar untuk eksistensi daripada bentuk lain dari kehidupan.
Clark (1998, p. 345) menjelaskan bahwa ekologi berbeda dari environmentalisme dimana
dibutuhkan lebih pandangan holistik yang melibatkan pemikiran ulang tempat manusia di
alam. Wawasan dasar ekofeminisme adalah bahwa masalahnya tidak benar-benar berpusat
pada manusia, tapi androsentrisme, konsepsi tertentu tentang kelelakian. Hal ini tidak
mengatakan bahwa masalahnya adalah manusia laki-laki, tapi itu masalah adalah cara
berpikir yang meremehkan baik perempuan dan alam.
Laporan lingkungan adalah artefak yang relatif baru komunikasi perusahaan dengan
produksi menjadi terlihat pada awal 1990-an. laporan lingkungan hidup dan pembangunan
berkelanjutan ini tetap sukarela di alam. Namun, persiapan laporan harus memulai jalur
untuk memungkinkan standardisasi melalui standar sukarela internasional, Global Reporting
Initiative (GRI), didirikan pada tahun 2002. Laporan lingkungan hidup dan pembangunan
berkelanjutan tidak hanya melayani peran komunikatif, mereka juga simbolis dan berfungsi
sebagai perangkat utama di pasar untuk gambar hijau dan legitimasi lingkungan.
Fischer & Hajer (1999) menegaskan bahwa pembangunan berkelanjutan telah dibingkai
sebagai penyesuaian praktek kelembagaan dasar daripada perubahan sosial yang
mendasar. Pendekatan ini adalah satu di mana kita relatif sensitif terhadap penggunaan
bahasa dalam konteks tetapi juga salah satu yang kita cari pola yang lebih luas dan
8. melampaui rincian teks.
Dalam rangka menciptakan struktur untuk analisis wacana dan dapat mengidentifikasi
filsafat lingkungan yang digunakan, kami memilih untuk mempekerjakan tiga perangkat
framing
kognitif digariskan oleh Eder (1996): tanggung jawab moral, objektivitas empiris dan
penilaian estetika. sepakat pada apa yang penafsiran yang paling masuk akal untuk apa
retorika itu digunakan untuk dan apa itu mengungkapkan wacana lingkungan secara
keseluruhan di mana itu terletak. Dengan demikian, kita merasa bahwa kita mencapai
"kesehatan" dari analisis (yaitu, kehandalan) yang harus ditiru dalam semacam broadbased
dari jalan. Proses berulang ini khas dalam analisis wacana (Hardy, 2001).
3. Peran Pemangku Kepentingan
Dalam Bussiness Dictionary, pemangku kepentingan didefinisikan kelompok atau
organisasi yang memiliki kepentingan langsung atau tidak langsung dalam sebuah
organisasi karena dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh tindakan organisasi, tujuan,
dan kebijakan. Meskipun para pelaku biasanya melegitimasi dirinya sebagai stakeholder,
tetapi semua pemangku kepentingan tidak sama dan memiliki kedudukan yang berbeda.
Pemangku kepentingan kunci lain dalam organisasi bisnis diantaranya kreditor, pelanggan,
direksi, karyawan, pemerintah (dan badan-badannya), pemilik (pemegang saham), pemasok,
serikat pekerja, dan masyarakat dari mana bisnis menarik sumber daya yang dimiliki.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pemangku kepentingan adalah
seluruh pihak yang terkait dengan isu dan permasalahan yang menjadi fokus kajian atau
perhatian. Misalnya terkait isu perikanan, maka makna pemangku kepentingan sebagai
parapihak yang terkait dengan isu perikanan, seperti nelayan, masyarakat pesisir, pemilik
kapal, anak buah kapal, pedagang ikan, pengolah ikan, pembudidaya ikan, pemerintah,
pihak swasta di bidang perikanan, dan sebagainya.
Seorang pemangku kepentingan adalah seseorang yang mempunyai sesuatu yang
dapat ia peroleh atau akan kehilangan akibat dari sebuah proses perencanaan atau proyek.
Dalam banyak siklus, mereka disebut sebagai kelompok kepentingan, dan mereka bisa
mempunyai posisi yang kuat dalam menentukan hasil suatu proses politik. Seringkali akan
sangat bermanfaat bagi proyek penelitian untuk mengidentifikasi dan menganalisis
9. kebutuhan dan kepedulian berbagai pemangku kepentingan, terutama jika proyek diracang
bertujuan mempengaruhi kebijakan (Start & Hovland dalam http://www.smeru.or.id/).
Kerusakan alam tersebut pada akhirnya akan berpengaruh buruk terhadap lingkungan
dan makhluk hidup di dalamnya, termasuk manusia. Tindakan korporasi seperti ini pada
akhirnya akan mengancam kelangsungan hidup alam, manusia, dan perusahaan itu sendiri.
Oleh sebab itu diperlukan prinsip dan upaya yang mendorong peran korporasi dalam
mencegah hal tersebut. Korporasi justru harus berperan aktif dalam melestarikan
lingkungan.
4. Kemitraan
Kemitraan adalah suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dalam
jangka waktu tertentu untuk meraih keuntungan bersama dengan prinsip saling
membutuhkan dan saling membesarkan. Kemitraan adalah suatu rangkaian proses yg dimulai
dengan mengenal calon mitranya, mengetahui posisi keunggulan dan kelemahan usahanya,
memulai membangun strategi, melaksanakan dan terus menerus memonitor dan
mengevaluasi sampai target sasaran tercapai. Sehingga yang menjadi titik tolak kemitraan
adalah memiliki dasar etika bisnis yang dipahami bersama.
a. Proses Pengembangan Kemitraan
- Memulai membangun hubungan dengan calon mitra = memilih mitra yg tepat
- Mengerti kondisi bisnis pihak yang bermitra
- Mengembangkan strategi dan menilai detail bisnis(strategi pesaran, strategi
disitribusi, operasional, informasi)
- Mengembangkan program = rencana taktis dan strategi yang akan dilakukan dengan
mengkomunikasikan dengan orang yang terlibat
- Memulai pelaksanaan = memulai pelaksanaan kemitraan berdasarkan ketentuan
ygdisepakai
- Memonitor dan mengevaluasi
- Memonitor : agar terget yg ingin dicapai menjadi kenyataan
- Mengevaluasi : untuk perbaikan pelaksanaan berikutnya
b. Prinsip dalam membangun hubungan, diantaranya :
- Fokuskan kepada kualifikasi lembaga dan bukan hanya nama lembaga
- Berkaitan dengan apa yang kita tawarkan dan bukan apa yg kita dapatkan
10. - Mengembangkan kemampuan "mendengar"
- Mengembangkan kemampuan "bertanya"
- Menepati janji, bukan mengobral janji.
c. Prinsip Merawat Hubungan/Kemitraan :
- Menciptakan semangat saling memberi dan membagi informasi
- Setiap pihak membutuhkan layanan khusus
- Menangkap pesan implisit
- Melestarikan kontak
- Membuat sistem jaringan
- Lembaga harus ditampilkan dan dikenalkan
- Pihak lain akan melihat apa yang bisa kita berikan dan tawarkan dan bukannya apa yang
bisa kita dapatkan
- Menampilkan saat moment yang tepat
- Berusaha untuk hadir pada kegiatan jaringan
- Lembaga diperankan aktif
Keberhasilan Kemitraan, sangat ditentukan oleh : 1. adanya kepatuhan, 2. kepercayaan, 3.
kebersamaan, 4. komitmen dan 5. kejujuran
5. Masalah Yang Berkaitan Lingkungan Hidup
Pencemaran dan kemerosotan mutu lingkungan hidup manusia karena ulah manusia itu
sendiri yang merusak habitatnya sendiri. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi demi
kesejahteraan umat manusia terkadang tanpa disertai dengan wawasan lingkungan yang benar
dan kesadaran yang cukup dalam memanfaatkan sumberdaya alam, hal tersebut tentu akan
menyebabkan kemerosotan mutu lingkungan. Dalam proses produksi misalnya diperlukan
proses produksi yang efisien dan ramah lingkungan. Perusahaan hendaknya memperhatikan
limbah yang dihasilkan. Jadi pada dasamya manusia itu harus memiliki komitmen moral
untuk menciptakan solidaritas kemanusiaan agar lebih peduli terhadap penciptaan
keharmonisan hidup sesama manusia dengan lingkungannya secara serasi dan seimbang.
Setidaknya ada enam masalah yang timbul berkaitan dengan lingkungan, yaitu:
a. Limbah Beracun Seringkali perusahaan membuang limbahnya ke sungai di sekitarnya,
tanpaterlebih dahulu mengolahnya menjadi tak beracun
b. Efek Rumah Kaca Naiknya suhu permukaan bumi disebabkan karena panas yang
11. diterima bumi terhalang oleh partikel-partikel gas yang dilemparkan dalam
c. Perusakan Lapisan Ozon Lapisan ozon berfungsi untuk menyaring sinar ultraviolet.
Namun sekarang lapisan ozon semakin rusak, hal ini dapat terjadi karena pelepasan gas
klorofluorokarbon (CFC) ke udara, pengaruh terbesar disebabkan karena penyemprotan
aerosol, lemari es, dan AC.
d. Hujan Asam Asam dari emisi industri bergabung dengan air hujan, yang nantinya akan
masuk ke dalam tanah, danau ataupun sungai. Tentunya hal ini dapat mengakibatkan
kerusakan hutan, merusak gedung, dan bahkan bisa menghancur-kan logamlogam
beracun karena derajat keasamannya.
e. Penebangan Hutan Penebangan hutan secara liar tanpa menghijaukannya kembali tentu
berakibat sangat buruk. Hal ini sudah dibuktikan dengan bencana yang terjadi akhir-akhir
ini, dimana longsor dan banjir bandang telah menelan korban jiwa yang tidak sedikit
jumlahnya.
f. Pencemaran Udara Polusi udara bukanlah barang baru, udara telah bersama kita
semenjak terjadinya Revolusi industri dunia, saat cerobongcerobong asap pabrik mulai
berdiri. Terutama dikeluarkan dari pembuangan kendaraan bermotor dan proses industri.
Ditambah lagi dengan kebakaran hutan yang asapnya sangat mempengaruhi kesehatan
dan juga mengganggu jarak pandang kita.
6. Dasar Etika Dalam Mewujudkan Kesadaran Masyarakat
Dasar-dasar pemikiran atau pendekatan etika lingkungan, yaitu:
a. Dasar pendekatan ekologis Mengenalkan suatu pemahaman adanya keterkaitan yang
luas atas kehidupan yang luas atas kehidupan dimana tindakan manusia pada masa
lalu, sekarang dan yang akan datang yang akan memberi dampak yang tak dapat
diperkirakan. Kita tidak bisa melakukan hanya satu hal atas alam, kita tidak juga bisa
sepenuhnya memahami bagaimana alam bekerja, pun kita tidak akan pernah bisa
mengelak bahwa apa yang kita lakukan pasti memberi dampak pada organisme lain,
sekarang atau akan datang.
b. Dasar pendekatan humanisme Setara dengan pendekatan ekologis, dasar pendekatan
ini menekankan pada pentingnya tanggung jawab kita untuk hak dan kesejahteraan
manusia lain atas sumber daya alam.
c. Dasar pendekatan teologis Merupakan dasar dari kedua pendekatan sebelumnya,
bersumber pada agama yang nilai-nilai luhur dan mula ajarannya menunjukkan
bagaimana alam sebenarnya diciptakan dan bagaimana kedudukan dan fungsi manusia
12. serta interaksi yang selayaknya terjalin antara alam dan manusia.
Kesadaran-kesadaran terhadap lingkungan yang selayaknya ada pada masyarakat bagi
kepentingan keberlanjutan bumi dan sumber daya alam, yaitu:
- Manusia bukanlah sumber utama dari segala nilai
- Keberadaan alam dan segala sumber dayanya bukanlah untuk manusia semata, tetapi untuk
seluruh spesies organisme yang ada didalamnya.
- Tujuan kehidupan manusia dibumi bukan hanya memproduksidan mengonsumsi, tetapi
sekaligus mengkonservasi dan memperbarui sumber daya alam.
- Meningkatkan kualitas hidup, sebagaiman dasar ketiga diatas, harus pula menjadi tujuan
kehidupan.
- Sumber daya alam itu sangat terbatas dan harus dihargai sertadiperbaharui.
- Hubungan antara manusia dengan alam sebaiknya kesetaraan antara manusia dan alam,
sebuah hubungan dengan organisme hidup dalam kerja sama ekologik.
- Kita harus memelihara stabilitas ekologik dengan mempertahankan dan meningkatkan
keanekaragaman biologis dan budaya. Fungsi utama negara adalah mencanangkan dan
pengawasan pemberdayaan sumber daya alam, melindungi individu dan kelompok
masyarakat dari eksploitasi dan perusakan lingkungan.
- Manusia hendaknya saling berbagi dan mengasihi, tidak individualis dan mendominasi.
- Setiap manusia di pelanet bumi adalah unik dan memilii hak berbagai atas sumber daya
alam.
- Tidak satu pun individu manusia, pihak industri atau negara berhak untuk meningkatkan
haknya atau sumber daya alam.
7. Perilaku Manusia Terhadap Lingkungan
Perilaku manusia terhadap lingkungan hidup telah dapat dilihat secara nyata sejak manusia
belum berperadaban, awal adanya peradaban, dan sampai sekarang pada saat peradaban itu
menjadi modern dan semakin canggih setelah didukung oleh ilmu dan teknologi. Ironisnya
perilaku manusia terhadap lingkungan hidup tidak semakin arif tetapi sebaliknya. Kekeringan
dan kelaparan berawal dari pertumbuhan penduduk yang tinggi, penggundulan hutan, erosi
tanah yang meluas, kurangnya dukungan terhadap bidang pertanian, bencana longsor, banjir,
serta terjadi berbagai ledakan bom, adalah beberapa contoh kelalaian manusia terhadap
lingkungan. Sebenarnya kemajuan ilmu dan teknologi diciptakan manusia untuk membantu
13. memecahkan masalah tetapi sebaliknya malapetaka menjadi semakin banyak dan kompleks,
oleh karena itu dianjurkan untuk dapat berperilaku menjadi ilmuwan dan alamiah melalui
amal yang ilmiah.
8. Undang-Undang Lingkungan Hidup
Undang-undang tentang lingkungan hidup terdapat pada “Undangundang Republik Indonesia
Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.” Pada
Bab X dibahas tentang hak, kewajiban, dan larangan tentang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup.
Bagian pertama, misalnya membahas tentang hak dan bagian kedua membahas tentang
kewajiban yaitu:
- Pasal 67 Setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup
serta mengendalikan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup.
- Pasal 68 Setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan berkewajiban:
a. Memberikan informasi yang terkait dengan perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup secara benar, akurat, terbuka, dan tepat waktu.
b. Menjaga keberlanjutan fungsi lingkungan hidup.
c. Menaati ketentuan tentang baku mutu lingkungan hidup dan/atau kriteria baku
kerusakan lingkungan hidup.
9. Penerapan Etika Lingkungan
Sikap ramah terhadap lingkungan hidup harus bisa menjadi sesatu kebiasaan yangdilakukan
oleh setiap manusia dalam menjalankan kehidupan baik dalam lingkungankeluarga, sekolah,
dan lingkungan masyarakat. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam membudayakan sikap
tersebut antara lain :
a. Lingkungan Keluarga Lingkungan keluarga adalah salah satu tempat yang sangat efektif
menanamkan nilai-nilai etika lingkungan. Hal itu dapat dilakukan dengan :
- Menanam pohon dan memelihara bunga di pekarangan rumah.
- Membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya.
- Memberikan tanggung jawab kepada anggota keluarga untuk menyapu rumah dan
pekarangan rumah secara rutin.
b. Lingkungan Sekolah Kesadaran mengenai etika lingkungan hidup dapat dilakukan di
lingkungan sekolah dengan memberikan pelajaran mengenai lingkungan hidup dan etika
lingkungan,melalui kegiatan ekstrakulikuler sebagai wujud kegiatan yang konkret dengan
14. mengarahkan pada pembentukan sikap yang berwawasan lingkungan seperti:
- Pembahasan atau diskusi mengenai isu lingkungan hidup
- Pengelolaan sampah
- Penanaman Pohon
- Penyuluhan kepada siswa
- Kegiatan piket dan jumat bersih
c. Lingkungan Masyarakat Pada lingkungan masyarakat, kebiasaan yang berdasarkan pada
etika lingkungan dapat ditetapkan melalui :
- Membuang sampah secara berkala ke tempat pembuangan sampah
- Kesiadaan untuk memisahkan antara sampah organic dan sampah nonorganik
- Melakukan kegiatan gotong - royong atau kerja bakti secara berkala dilingkungan
tempat tinggal
- Menggunakan kembali dan mendaur ulang bahan-bahan yang masih diperbaharui.
Referensi:
Ali, Hapzi. 2018. Modul Perkuliahan Business Ethics and Corporate Governance:
Environmetnal Ethics. Universitas Mercubuana
Hargrove, Eugene C.1989. Etika Lingkungan Dasar.Prentice Hall:New Jersey
Herimanto, Winarto. 2010. Ilmu Sosial & Budaya Dasar.Jakarta: Bumi Aksara
Ruky, Achmad S.2000.Menjadi Manajer Internasiona. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Soeriaatmadja, R.E.2003. Ilmu Lingkungan. Bandung : ITB
url: http://id.wikipedia.org/wiki/pengertian_etika_lingkungan
url: http://www.findyou.com.pdf/2010/04/10/Etika_lingkungan_hidup