Dokumen tersebut membahas tentang determinan perilaku kesehatan menurut beberapa teori. Teori Laurence Green menyatakan bahwa perilaku kesehatan dipengaruhi oleh faktor predisposisi, faktor pendukung, dan faktor penguat. Teori Snehandu B. Karr menyatakan determinan perilaku kesehatan adalah niat, dukungan sosial, akses informasi, otonomi pribadi, dan situasi tindakan. Teori WHO menyatakan pemikiran dan per
Dokumen tersebut membahas beberapa model dan nilai promosi kesehatan, yaitu: 1) Health Belief Model yang menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang, 2) Transtheoretical Model yang mengidentifikasi tahapan perubahan perilaku, 3) Theory of Reasoned Action yang menjelaskan pengaruh sikap dan norma sosial terhadap niat berperilaku, 4) Stress and Coping yang membahas hubungan antara stresor, stres, dan k
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian epidemiologi, sejarah, dan konsep dasar epidemiologi seperti sehat, sakit, penyebab penyakit, dan masalah kesehatan. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan epidemiologi sebagai ilmu yang mempelajari distribusi, frekuensi, dan penyebab masalah kesehatan pada populasi, serta menganalisis perkembangan dan teori epidemiologi sejak zaman dahulu.
Dokumen tersebut membahas beberapa model dan nilai promosi kesehatan, yaitu: 1) Health Belief Model yang menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang, 2) Transtheoretical Model yang mengidentifikasi tahapan perubahan perilaku, 3) Theory of Reasoned Action yang menjelaskan pengaruh sikap dan norma sosial terhadap niat berperilaku, 4) Stress and Coping yang membahas hubungan antara stresor, stres, dan k
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian epidemiologi, sejarah, dan konsep dasar epidemiologi seperti sehat, sakit, penyebab penyakit, dan masalah kesehatan. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan epidemiologi sebagai ilmu yang mempelajari distribusi, frekuensi, dan penyebab masalah kesehatan pada populasi, serta menganalisis perkembangan dan teori epidemiologi sejak zaman dahulu.
Makalah ini membahas tentang ruang lingkup epidemiologi. Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari frekuensi, distribusi, dan faktor-faktor penyebab masalah kesehatan pada populasi. Ruang lingkup epidemiologi meliputi masalah kesehatan seperti penyakit, kematian, disabilitas, ketidaknyamanan, ketidakpuasan, dan kelemahan. Epidemiologi juga mempelajari masalah kesehatan pada kelompok manusia
Dokumen tersebut membahas latar belakang pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas di Desa Tunggulsari oleh mahasiswa keperawatan. Tujuannya adalah menerapkan proses keperawatan komunitas untuk mengidentifikasi karakteristik dan masalah kesehatan masyarakat serta merencanakan penanganannya. Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan dan membantu puskesmas mengetah
Health Belief Model digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi perilaku kesehatan berdasarkan empat kondisi utama: 1) persepsi kerentanan terhadap masalah kesehatan, 2) persepsi keparahan masalah kesehatan, 3) keyakinan bahwa tindakan tertentu dapat mengurangi ancaman, dan 4) isyarat untuk bertindak. Teori ini berfokus pada persepsi individu yang mempengaruhi keputusan untuk mengambil tind
Dokumen tersebut membahas tentang toksikologi industri yang mempelajari pengaruh merugikan zat kimia pada organisme hidup. Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi toksisitas suatu zat seperti sifat fisika, kimia, dan cara masuk ke tubuh. Dokumen juga menjelaskan klasifikasi dan penilaian toksisitas berdasarkan dosis racun serta nilai batas yang diperkenankan untuk bahan kimia di tempat kerja.
Dokumen tersebut membahas pengaruh lingkungan terhadap kesehatan. Lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan secara langsung maupun tidak langsung, seperti sebagai sumber penyakit, media penularan penyakit, dan faktor yang mempengaruhi perjalanan penyakit. Kesehatan lingkungan berfokus pada upaya mengendalikan faktor lingkungan yang berpotensi merugikan kesehatan manusia.
Dokumen tersebut membahas mengenai vektor penyakit dan pengendaliannya. Terdapat berbagai jenis vektor seperti nyamuk, pinjal, dan caplak yang dapat menularkan penyakit kepada manusia. Dokumen juga menjelaskan tentang siklus hidup vektor, faktor epidemiologi penyakit, dan berbagai metode pengendalian vektor secara terpadu dan berkelanjutan.
Dokumen tersebut merupakan makalah tentang asuhan keperawatan pada klien dengan demam thypoid. Makalah ini membahas tentang pengertian demam thypoid, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, dan asuhan keperawatan pada klien dengan demam thypoid.
Konsep advokasi dalam kesehatan membahas upaya persuasi untuk memperoleh komitmen dan dukungan kebijakan dari para pembuat keputusan melalui informasi akurat. Advokasi bertujuan memperoleh komitmen politik, dukungan kebijakan, penerimaan sosial, dan dukungan sistem untuk pembangunan sektor kesehatan. Metode advokasi meliputi lobi, seminar, presentasi, dan asosiasi peminar.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep sehat dan sakit. Konsep sehat mencakup keadaan fisik, mental, dan sosial yang utuh dan memungkinkan seseorang hidup produktif, sedangkan konsep sakit adalah gangguan fungsi tubuh yang menyebabkan ketidaknyamanan dan menghalangi aktivitas sehari-hari. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai definisi sehat dan sakit menurut beberapa sumber.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas teori perilaku terencana yang menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi niat seseorang untuk melakukan suatu perilaku.
2. Faktor-faktor tersebut adalah sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan persepsi terhadap pengawasan perilaku.
3. Semakin kuat faktor-faktor positif tersebut, semakin besar niat seseorang untuk mel
Dokumen tersebut membahas tentang proses keperawatan yang meliputi 8 tahapan utama yaitu: 1) pengkajian keperawatan, 2) konsep dan proses klasifikasi data, 3) analisis data, 4) diagnosa keperawatan, 5) intervensi keperawatan, 6) implementasi keperawatan, 7) evaluasi keperawatan, dan 8) dokumentasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai metode dan teknik dalam melakukan pengkajian keperawatan se
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan keselamatan dan kesehatan kerja (K3), meliputi definisi, tujuan, faktor yang mempengaruhi kesehatan tenaga kerja, pelayanan kesehatan kerja, perbandingan antara safety dan health, serta masalah-masalah K3 khususnya di sektor informal dan industri.
1. Jelaskan langkah-langkah membangun bisnis E-Commerce bagi UKM !
2. Syarat apa saja yang diperlukan bagi UKM untuk berbisnis dengan cara E-Commerce ?
3. Apa yang membedakan transaksi E-Commerce dengan transaksi umum ?
4. Apa yang anda pahami tentang perdagangan informasi dalam E-Commerce ?
5. Jelaskan secara singkat langkah transaksi elektronik dengan menggunakan credit card !
6. Jenis barang dan jasa apa saja yang dapat diperdagangkan dalam E-Commerce!
7. Jenis kejahatan apa saja yang dapat terjadi pada bisnis E-Commerce !
8. Bagaimana cara mengatasinya ?
9. Jika anda akan membangun bisnis E-Commerce, apa yang anda lakukan ?
10. Berapa besar keuntungan bisnis E-Commerce dibanding bisnis konvensional biasa ?
Makalah ini membahas tentang ruang lingkup epidemiologi. Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari frekuensi, distribusi, dan faktor-faktor penyebab masalah kesehatan pada populasi. Ruang lingkup epidemiologi meliputi masalah kesehatan seperti penyakit, kematian, disabilitas, ketidaknyamanan, ketidakpuasan, dan kelemahan. Epidemiologi juga mempelajari masalah kesehatan pada kelompok manusia
Dokumen tersebut membahas latar belakang pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas di Desa Tunggulsari oleh mahasiswa keperawatan. Tujuannya adalah menerapkan proses keperawatan komunitas untuk mengidentifikasi karakteristik dan masalah kesehatan masyarakat serta merencanakan penanganannya. Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan dan membantu puskesmas mengetah
Health Belief Model digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi perilaku kesehatan berdasarkan empat kondisi utama: 1) persepsi kerentanan terhadap masalah kesehatan, 2) persepsi keparahan masalah kesehatan, 3) keyakinan bahwa tindakan tertentu dapat mengurangi ancaman, dan 4) isyarat untuk bertindak. Teori ini berfokus pada persepsi individu yang mempengaruhi keputusan untuk mengambil tind
Dokumen tersebut membahas tentang toksikologi industri yang mempelajari pengaruh merugikan zat kimia pada organisme hidup. Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi toksisitas suatu zat seperti sifat fisika, kimia, dan cara masuk ke tubuh. Dokumen juga menjelaskan klasifikasi dan penilaian toksisitas berdasarkan dosis racun serta nilai batas yang diperkenankan untuk bahan kimia di tempat kerja.
Dokumen tersebut membahas pengaruh lingkungan terhadap kesehatan. Lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan secara langsung maupun tidak langsung, seperti sebagai sumber penyakit, media penularan penyakit, dan faktor yang mempengaruhi perjalanan penyakit. Kesehatan lingkungan berfokus pada upaya mengendalikan faktor lingkungan yang berpotensi merugikan kesehatan manusia.
Dokumen tersebut membahas mengenai vektor penyakit dan pengendaliannya. Terdapat berbagai jenis vektor seperti nyamuk, pinjal, dan caplak yang dapat menularkan penyakit kepada manusia. Dokumen juga menjelaskan tentang siklus hidup vektor, faktor epidemiologi penyakit, dan berbagai metode pengendalian vektor secara terpadu dan berkelanjutan.
Dokumen tersebut merupakan makalah tentang asuhan keperawatan pada klien dengan demam thypoid. Makalah ini membahas tentang pengertian demam thypoid, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, dan asuhan keperawatan pada klien dengan demam thypoid.
Konsep advokasi dalam kesehatan membahas upaya persuasi untuk memperoleh komitmen dan dukungan kebijakan dari para pembuat keputusan melalui informasi akurat. Advokasi bertujuan memperoleh komitmen politik, dukungan kebijakan, penerimaan sosial, dan dukungan sistem untuk pembangunan sektor kesehatan. Metode advokasi meliputi lobi, seminar, presentasi, dan asosiasi peminar.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep sehat dan sakit. Konsep sehat mencakup keadaan fisik, mental, dan sosial yang utuh dan memungkinkan seseorang hidup produktif, sedangkan konsep sakit adalah gangguan fungsi tubuh yang menyebabkan ketidaknyamanan dan menghalangi aktivitas sehari-hari. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai definisi sehat dan sakit menurut beberapa sumber.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas teori perilaku terencana yang menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi niat seseorang untuk melakukan suatu perilaku.
2. Faktor-faktor tersebut adalah sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan persepsi terhadap pengawasan perilaku.
3. Semakin kuat faktor-faktor positif tersebut, semakin besar niat seseorang untuk mel
Dokumen tersebut membahas tentang proses keperawatan yang meliputi 8 tahapan utama yaitu: 1) pengkajian keperawatan, 2) konsep dan proses klasifikasi data, 3) analisis data, 4) diagnosa keperawatan, 5) intervensi keperawatan, 6) implementasi keperawatan, 7) evaluasi keperawatan, dan 8) dokumentasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai metode dan teknik dalam melakukan pengkajian keperawatan se
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan keselamatan dan kesehatan kerja (K3), meliputi definisi, tujuan, faktor yang mempengaruhi kesehatan tenaga kerja, pelayanan kesehatan kerja, perbandingan antara safety dan health, serta masalah-masalah K3 khususnya di sektor informal dan industri.
1. Jelaskan langkah-langkah membangun bisnis E-Commerce bagi UKM !
2. Syarat apa saja yang diperlukan bagi UKM untuk berbisnis dengan cara E-Commerce ?
3. Apa yang membedakan transaksi E-Commerce dengan transaksi umum ?
4. Apa yang anda pahami tentang perdagangan informasi dalam E-Commerce ?
5. Jelaskan secara singkat langkah transaksi elektronik dengan menggunakan credit card !
6. Jenis barang dan jasa apa saja yang dapat diperdagangkan dalam E-Commerce!
7. Jenis kejahatan apa saja yang dapat terjadi pada bisnis E-Commerce !
8. Bagaimana cara mengatasinya ?
9. Jika anda akan membangun bisnis E-Commerce, apa yang anda lakukan ?
10. Berapa besar keuntungan bisnis E-Commerce dibanding bisnis konvensional biasa ?
Dokumen tersebut membahas mengenai konsep-konsep kepemimpinan dan gaya-gaya kepemimpinan. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa terdapat berbagai gaya kepemimpinan seperti otokratik, demokratik, dan laissez-faire serta menganalisis model-model kepemimpinan seperti model dua dimensi dan empat sistem pengurusan.
Makalah ini membahas tentang rumah adat suku Sasak di Lombok. Rumah adat suku Sasak menggunakan bahan alami seperti kayu, bambu, jerami, dan kotoran hewan. Rumah beratap runcing terdiri dari beberapa ruangan dan hanya memiliki satu pintu kecil. Masyarakat Sasak memilih lokasi dan waktu pembangunan rumah berdasarkan kepercayaan adat.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai bidang manajemen seperti manajemen pemasaran, produksi, keuangan, sumber daya manusia, dan akuntansi. Dijelaskan fungsi dan kegiatan utama masing-masing bidang manajemen tersebut.
Teori kepimpinan situasi menjelaskan bahawa gaya kepimpinan perlu disesuaikan dengan situasi. Pemimpin perlu menganalisis situasi dan memilih gaya yang sesuai, seperti gaya arahan untuk guru baru, gaya membimbing untuk guru kurang berpengalaman, dan gaya delegasi untuk guru kanan. Teori ini menekankan bahawa faktor situasi, manusia, tugas, dan persekitaran memainkan peranan dalam menentukan keberkesanan pemimp
Modul ini membina modul kepimpinan untuk pelajar sekolah menengah. Tujuannya adalah untuk melatih pelajar menjadi pemimpin yang berkesan melalui pendekatan dan kandungan modul. Modul ini dibina berdasarkan teori kepimpinan dan prinsip pembelajaran interaktif untuk membantu pelajar meningkatkan kemahiran kepimpinan.
Eksperimen merupakan metode penelitian kuantitatif untuk menemukan hubungan sebab akibat dengan manipulasi variabel independen dan pengukuran variabel dependen. Terdapat tujuh tahapan pelaksanaan eksperimen yaitu mengenal masalah, memilih variabel, desain, pelaksanaan, analisis data, kesimpulan, dan etika untuk melindungi subjek. Validitas internal penting untuk memastikan hasil penelitian hanya dipengaruhi variabel independen.
BAB I membahas latar belakang tentang bencana dan kesehatan darurat serta rumusan masalah dan tujuan penulisan bab ini. BAB II membahas definisi evaluasi program kesehatan, tujuan evaluasi, sasaran evaluasi, indikator evaluasi, dan evaluasi program dalam keadaan darurat.
Makalah ini membahas tentang filsuf besar Tiongkok bernama Confucius. Confucius hidup pada abad ke-6 SM dan mengajarkan ajaran moral dan etika yang menekankan pentingnya hubungan antarmanusia yang harmonis dan bertanggung jawab. Ajarannya memandang manusia sebagai makhluk sosial yang dapat mencapai kesempurnaan melalui pendidikan dan penghayatan nilai-nilai kebajikan.
Dokumen tersebut membahas beberapa hal berikut:
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku bisnis seperti faktor internal dan eksternal.
2. Komponen penting dalam menyusun rencana bisnis seperti ulasan bisnis, strategi pemasaran, dan analisis pesaing.
3. Hal-hal yang dapat menyebabkan kegagalan dan keberhasilan usaha kecil seperti riset pasar dan manajemen pemasaran.
MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN PENCEMARAN UDARA AKIBAT SENYAWA ANORGANIKmery gita
Makalah ini membahas tentang pencemaran udara akibat senyawa anorganik. Pembahasan meliputi definisi pencemaran udara dan senyawa anorganik, klasifikasi bahan pencemar udara senyawa anorganik seperti polutan primer dan sekunder, sumber pencemaran, jenis polutan, dan dampak pencemaran udara terhadap kesehatan dan lingkungan. Upaya pencegahan dilakukan dengan mengurangi polutan, mengubah, melarutkan, atau mendispers
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang penelitian mengenai tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan ibu bayi balita tentang penggunaan oralit sebagai penanganan awal diare. Dokumen ini menjelaskan bahwa diare masih menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia yang perlu ditangani dengan oralit, namun penggunaan oralit di masyarakat masih kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetah
Dokumen tersebut membahas tentang perubahan perilaku kesehatan. Secara garis besar, dokumen menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang, seperti pengetahuan, sikap, dan lingkungan sosial. Dokumen juga menjelaskan beberapa teori yang mendasari perubahan perilaku, seperti teori stimulus-respons dan teori disonansi kognitif. Selain itu, dibahas pula berbagai upaya
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku kesehatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti perilaku, lingkungan, pelayanan kesehatan, dan genetik. Perilaku memiliki pengaruh besar terhadap status kesehatan individu dan kelompok. Pendidikan kesehatan penting untuk merubah perilaku, meskipun perubahan perilaku dipengaruhi faktor-faktor lain."
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku kesehatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti perilaku, lingkungan, pelayanan kesehatan, dan genetik. Perilaku memiliki pengaruh besar terhadap status kesehatan individu dan kelompok. Pendidikan kesehatan penting untuk merubah perilaku, meskipun faktor lain juga berperan dalam perubahan perilaku."
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku kesehatan yang merupakan respons seseorang terhadap stimulus yang berkaitan dengan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, dan lingkungan. Perilaku kesehatan dipengaruhi oleh faktor predisposisi, memungkinkan, dan penguat yang meliputi pengetahuan, sikap, kepercayaan, fasilitas, serta sikap petugas kesehatan. Perubahan perilaku kesehatan dapat dicapai mel
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian promosi kesehatan, konsep promosi kesehatan, dan pengkajian kebutuhan promosi kesehatan yang terdiri dari 3 faktor yaitu faktor predisposisi, faktor pemungkin, dan faktor penguat. Dokumen ini juga menjelaskan bentuk-bentuk promosi kesehatan terkait ketiga faktor tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian promosi kesehatan, konsep dan pengkajian kebutuhan promosi kesehatan yang dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu predisposisi, pemungkin dan penguat. Promosi kesehatan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan dan menyediakan sarana kesehatan di masyarakat.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perilaku dari pandangan biologis adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme
yang bersangkutan. Jadi, perilaku manusia pada hakikatnya adalah suatu aktivitas dari
manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, perilaku manusia itu mempunyai bentangan yang
sangat luas, mencakup: berjalan, berbicara, bereaksi, berpakaian, dan sebagainya. Bahkan
kegiatan internal (internal activity) seperti berpikir, persepsi dan emosi juga merupakan
perilaku manusia. Untuk kepentingan kerangka analisis dapat dikatakan bahwa perilaku
adalah apa yang dikerjakan oleh organisme tersebut, baik dapat diamati secara langsung
atau secara tidak langsung.
Perilaku dan gejala perilaku yang tampak pada kegiatan organisme tersebut secara
umum dipengaruhi oleh faktor genetik (keturunan) dan lingkungan. Hereditas atau faktor
keturunan adalah konsepsi dasar atau modal untuk perkembangan perilaku makhluk hidup
itu untuk selanjutnya. Sedangkan lingkungan adalah kondisi atau lahan untuk
perkembangan perilaku tersebut. Namun di dalam proses pembentukan atau perubahan
perilaku dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari dalam dan dari luar individu
itu sendiri. Faktor-faktor itu disebut determinan perilaku yang antara lain yaitu persepsi,
motivasi, proses belajar, lingkungan dan sebagainya.
Terdapat banyak teori dari para ahli yang menjelaskan tentang determinan perilaku
manusia. Dalam teori-teori tersebut para ahli memaparkan pendapatnya tentang bagaimana
suatu perilaku terbentuk dan faktor apa saja yang mempengaruhi. Dalam makalah ini yang
akan dibahas lebih dalam adalah mengenai determinan perilaku kesehatan.
B. Perumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan determinan perilaku kesehatan?
2. Bagaimanakah Teori Laurence Green?
3. Bagaimanakah Teori Snehandu B. Karr?
4. Bagaimanakah Teori WHO?
2. 2
C. Tujuan Penulisan
Atas dasar rumusan masalah di atas, Penulisan ini bertujuan;
1. Untuk mengetahui defenisi determinan perilaku kesehatan
2. Untuk mengetahui Teori Laurence Green
3. Untuk mengetahui Teori Snehandu B. Karr
4. Untuk mengetahui Teori WHO
D. Manfaat penulisan
Adapun manfaat penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Dapat menambah wawasan kami dan khalayak tentang defenisi determinan perilaku
kesehatan
2. Dapat mengetahui lebih jelas mengenai teori-teori dalam determinan perilaku
kesehatan yaitu Teori Laurence Green, Teori Snehandu B. Karr dan Teori WHO
3. 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Determinan Perilaku Kesehatan
Perilaku adalah hasil atau resultan antara stimulus (faktor eksternal) dengan respon
(faktor internal) dalam subjek atau orang yang berperilaku tersebut. Faktor yang
menentukan atau membentuk perilaku itu disebut determinan. Jadi determinan perilaku
kesehatan dapat diartikan sebagai faktor-faktor yang membentuk perilaku seseorang atau
masyarakat dalam menjaga atau memelihara kesehatannya.
Banyak teori mengenai determinan perilaku, masing-masing teori mendasarkan pada
asumsi-asumsi yang dibangunnya. Dalam bidang perilaku kesehatan ada 3 teori yang
sering menjadi acuan dalam penelitian-penelitian kesehatan masyarakat. Ketiga teori
tersebut ialah teori Laurence Green, teori Snehendu B. Karr dan teori WHO.
B. Teori Laurence Green
Green (1980) menganalisis perilaku manusia berangkat dari tingkat kesehatan.
Bahwa kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh 2 faktor pokok, yaitu faktor
perilaku (Behaviour causes) dan faktor diluar perilaku (Non behaviour couses).
Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor utama, yaitu :
1) Faktor-faktor predisposisi (Predisposing factors)
Yaitu faktor-faktor yang mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku
seseorang, antara lain pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, tradisi, nilai-nilai
dan sebagainya. Misalnya seorang ibu mau membawa anaknya ke posyandu karena
ibu tersebut tahu dengan membawa anaknya ke posyandu, maka anaknya akan
memperoleh imunisasi untuk pencegahan penyakit dan sebgainya. Tanpa adanya
pengetahuan-pengetahuan seperti ini mungkin ibu tersebut tidak akan membawa
anaknya ke posyandu.
2) Faktor-faktor pendukung (Enabling factors)
Adalah faktor-faktor yang memungkinkan atau yang memfasilitasi perilaku atau
tindakan. Yang dimaksud dengan faktor pemungkin adalah sarana dan prasarana atau
fasilitas untuk terjadinya perilaku kesehatan misalnya Puskesmas, Posyandu, Rumah
sakit, tempat pembuangan air, tempat pembuangan sampah, tempat olahraga,
4. 4
makanan bergizi, obat-obatan, alat-alat kontrasepsi, uang dan sebagainya. Misalnya
jika sebuah keluarga yang sudah mengetahui masalah kesehatan dan mampu, maka
akan mengupayakan keluarganya tersebut untuk menggunakan air bersih, buang air
besar di WC, makan makanan bergizi dan sebgainya. Namun apabila keluarga
tersebut tidak mampu untuk menyediakan fasilitas itu semua maka akan terpaksa
menggunakan air kotor untuk keperluan sehari-harinya, buang air besar di kali atau di
kebun, makanan seadanya dan lain sebagainya.
3) Faktor-faktor penguat (Reinforcing factors)
Adalah faktor yang mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku. Faktor ini
terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau dari kelompok referensi
dari perilaku masyarakat. Kadang-kadang, meskipun seseorang tahu dan mampu
untuk berperilaku sehat, tetapi tidak melakukannya. Misalnya seorang ibu hamil tau
manfaat periksa hamil dan di dekat rumahnya ada polindes, ataupun bidan, tetapi ia
tidak mau melakukan periksa hamil, karena ibu lurah dan ibu-ibu tokoh lain tidak
pernah melakukannya namun anaknya tetap sehat. Hal ini berarti, bahwa untuk
berperilaku sehat memerlukan contoh dari para tokoh masyarakat
Dari defenisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku seseorang atau
masyarakat tentang kesehatan ditentukan oleh pengetahuan, sikap, keyakinan,
kepercayaan, tradisi, nilai-nilai dan sebagainya dari orang atau masyarakat yang
bersangkutan serta contoh dari para tokoh masyarakat di lingkungannya. Disamping itu,
ketersediaan fasilitas dan sikap dan perilaku petugas kesehatan terhadap kesehatan juga
akan mendukung dan memperkuat terbentuknya perilaku.
Secara matematis : determinan perilaku menurut Green itu dapat digambarkan sebagai
berikut:
B = Behavior
F = Fungsi
Pf = Predisposing faktors
Ef = Enabling faktors
Rf = Reinforcing faktors
Contoh :
Seorang bapak mau membangun WC yang sebelumnya masih BAB di sungai karena :
1) Ia tahu BAB di jamban lebih sehat( Pf)
B = ( Pf, Ef, Rf )
5. 5
2) Ia punya bahan bangunan untuk memebangun WC( Ef )
3) Ada surat edaran dari Pak Lurah agar setiap kelurga mempunyai WC ( Rf)
Perilaku manusia sangatlah kompleks dan mempunyai ruang lingkup yang sangat
luas. Bloom (1908), membagi perilaku tersebut ke dalam 3 domain yang terdiri dari
domain kognitif, domain afektif dan domain psikomotor. Dalam perkembangan
selanjutnya oleh para ahli pendidikan dan untuk kepentingan pengukuran hasil pendidikan,
ketiga domain tersebut diukur dari:
Pengetahuan peserta didik terhadap materi pendidikan yang diberikan (Knowledge).
Sikap atau anggapan peserta didik terhadap materi pendidikan yang diberikan
(Attitude).
Praktek atau tindakan yang dilakukan oleh peserta didik sehubungan dengan materi
yang diberikan (Practise).
Terbentuknya suatu perilaku baru, terutama pada orang dewasa, dimulai pada
domain kognitif, dalam arti subyek tahu terlebih dahulu terhadap stimulus yang berupa
materi atau obyek diluarnya sehingga menimbulkan respon batin dalam bentuk sikap
subyek terhadap obyek yang diketahuinya itu. Akhirnya rangsangan yaitu obyek yang
telah diketahui dan disadari sepenuhnya akan menimbulkan respon yang lebih jauh lagi
yaitu berupa tindakan (action) terhadap atau sehubungan dengan stimulus obyek tadi.
Namun demikian di dalam kenyataannya stimulus yang diterima oleh subyek dapat
langsung menimbulkan tindakan. Artinya seseorang dapat bertindak atau berperilaku baru
tanpa terlebih dahulu mengetahui makna dari stimulus yang diterimanya. Dengan kata
lain, tindakan (practise) seseorang tidak harus di dasari oleh pengetahuan dan sikap.
Misalnya perilaku yang didasari oleh paksaan, ikut-ikutan atau karena adanya reward atau
ganjaran.
C. Teori Snehandu B. Karr
Kar mencoba menganalisis perilaku kesehatan dengan bertitik tolak bahwa
perilaku merupakan fungsi dari:
a) Niat sesorang untuk bertindak sehubungan dengan kesehatan atau perawatan
kesehatannya ( behaviour intention ).
6. 6
b) Dukungan sosial dari masyrakat sekitarnya ( social-support).
c) Ada atau tidak adanya informasi tentang kesehatan atau fasilitas kesehatan
(accessebility of information).
d) Otonomi pribadi yang bersangkutan dalam hal ini mengambil tindakan atau keputusan
Contoh :
Seorang bapak mau membangun WC yang sebelumnya masih BAB di sungai karena :
1. Ia tahu BAB di jamban lebih sehat( Pf)
2. Ia punya bahan bangunan untuk memebangun WC( Ef )
3. Ada surat edaran dari Pak Lurah agar setiap kelurga mempunyai WC ( Rf)
( personal autonomy).
e) Situasi yang memungkinkan untuk bertindak atau tidak bertindak( action
situation).
Uraian diatas dapat dirumuskan sebagai berikut:
B=f(BI, SS, AL, PA, AS)
Keterangan :
B= Behaviour
F= Fungsi
BI= Behaviour Intention
SS= Social Support
AI= Accessebility of Information
PA= Personal Autonomy
AS= Action Situation
Disimpulkan bahwa perilaku kesehatan seseorang atau masyrakat ditentukan oleh
niat orang terhadap objek kesehatan, ada atau tidaknya dukungan dari masyarakat
sekitarnya, ada atau tidaknya informasi tentang kesehatan, kebebasan dari
individu untuk mengambil keputusan/bertindak, dan situasi yang memungkinkan
ia berperilaku/bertindak atau tidak berperilaku/bertindak. Seseorang ibu yang
tidak mau ikut KB, mungkin karena ia tidak ada minat dan niat terhadap KB (
behaviour intention ), atau barangkali juga karena tidak ada dukungan dari
masyrakat sekitarnya ( social-support). Mungkin juga karena kurang atau tidak
memperoleh informasi yang kuat tentang KB (accessebility of information), atau
mungkin ia tidak mempunyai kebebasan untuk menentukan, misalnya harus
tunduk kepada suami, mertuanya atau orang lain yang ia segani ( personal
autonomy). Faktor lain yang mungkin menyebabkan ibu ini tidak iku KB adalah
karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan, misalnya alasan kesehatan
( action situation).
Karr dalam Notoatmodjo (2003), mengidentifikasikan adanya 5 determinan perilaku,
yaitu :
7. 7
1. Adanyaniat(intention) seseoranguntukbertindaksehubungan dengan objek atau stimulus
di luar dirinya. Misalnya, pria mau menggunakan alat kontrasepsi apabila dia memiliki niat
untuk menggunakan alat kontrasepsi tersebut.
2. Adanya dukungan dari masyarakat sekitarnya (social support). Di dalam kehidupan
seseorang di masyarakat, perilaku seseorang cenderung memerlukan legitimasi dari
masyarakatatau orang-orangterdekatdisekitarnya.Apabilaperilakutersebut bertentangan
atau tidak memperoleh dukungan dari masyarakat atau orang sekitarnya, maka orang
tersebutakanmerasakurangatau tidak nyaman. Misalnya, seorang istri tidak memberi izin
kepada suaminya untuk melakukan vasektomi karena takut akan memepengaruhi
kehidupan seks mereka. Hal ini akan membuat pria berfikir kembali untuk melakukan
vasektomi.
3. Terjangkaunya informasi (accessibility of information), adalah tersedianya informasi-
informasi terkait dengan tindakan yang akan diambil oleh seseorang.
4. Adanyaotonomi dankebebasanpribadi (personal autonomy) untukmengambil keputusan.
Di Indonesia,terutamaibu-ibu,kebebasanpribadinyamasih terbatasterutamadi pedesaan.
Seorang istri, dalam pengambilan keputusan masih sangat tergantung kepada suami.
Contohnyauntukpenggunaanalatkontrasepsiseorangistri harusmemperoleh persetujuan
dari suami, dan apabila suami tidak setuju maka istri tidak akan menggunakan alat
kontrasepsi.
5. Adanyakondisi dansituasi yangmemungkinkan (actionsituation).Untuk bertindak apa pun
memang diperlukan suatu kondisi dan situasi yang tepat. Misalnya seorang ibu tidak
menggunakan kontrasepsi karena alasan kesehatannya yang tidak memungkinkan untuk
menggunakan kontrasepsi (action situation).
D. Teori WHO
WHO menganalisis bahwa yang menyebabkan seseorang berperilaku
tertentu adalah :
1. Pemikiran dan perasaan (thought and feeling)
yaitu dalam bentuk pengetahuan, persepsi, sikap, kepercayaan dan penilaian
seseorang terhadapobjek (objek kesehatan).
a. Pengetahuan diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman
oranglain.
b. Kepercayaan sering atau orang tua, kakek, atau nenek. Seseorang menerima
kepercayaan berdasarkan keyakinan dan tannpa adanya pembuktian terlebih
dahulu.
c. Sikap menggambarkan suka atau tidak suka seseorang terhadap objek. Sikap
sering diperoleh dari pengalaman sendiri atau pun dari orng lainyamng paling
dekat.Sikap membuat seseorang mendekati atau menjauhi oranglain
atau objek lain. Sikap positif terhadap tindakan-tindakan kesehatan
tidak selalu terwujud didalam suatu tindakan tergantung pada situasi saatitu, sikap
akan diikuti oleh tindakan mengacu kepada pengalaman oranglain, sikap
diikuti atau tidak diikuti oleh suatu tindakan berdasar pada banyak atau
sedikitnya pengalaman seseorang.
2. Tokoh penting sebagai Panutan. Apabila seseorang itu penting
untuknya,maka apa yang ia katakan atau perbuat cenderung untuk dicontoh.
3. Sumber-sumber daya (resources), mencakup fasilitas, uang, waktu,
tenagadan sebagainya.
8. 8
4. Perilaku normal, kebiasaan, nilai- nilai dan penggunaan
sumber- sumber didalam suatu masyarakat akan menghasilkan suatu pola
hidup (way of life), yang pada umumnya disebut kebudayaan. Kebudayaan ini
terbentuk dalamwaktu yang lama dan selalu berubah, baik
lambat ataupun cepat sesuaidengan peradapan umat manusiaMenurut
Orem asuhan keperawatan dilakukan dengan keyakinan bahwa setiaporang
mempelajari kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga membantuindividu
memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehatan dan kesejahteraan.Teori ini
dikenal dengan teori self care(perawatan diri).
Orang dewasa dapat merawat diri mereka sendiri, sedangkan bayi, lansia dan
orang sakit membutuhkan bantuan untuk memenuhi aktivitas self care
mereka.Orem mengklasifikasikan dalam 3 kebutuhan, yaitu:
1. Universal self carerequisites (kebutuhan perawatan diri universal):
kebutuhanyang umumnya dibutuhkan oleh manusia selama siklus kehidupannya
sepertikebutuhan fisiologis dan psikososial termasuk kebutuhan udara, air,
makanan,eliminasi, aktivitas, istirahat, sosial, dan pencegahan bahaya. Hal
tersebutdibutuhkan manusia untuk perkembangan dan pertumbuhan,
penyesuaianterhadap lingkungan, dan lainnya yang berguna bagi kelangsungan
hidupnya.
2. Development self carerequisites(kebutuhan perawatan diri pengembangan)
kebutuhan yang berhubungan dengan pertumbuhan manusia dan
proses perkembangannya, kondisi, peristiwa yang terjadi selama variasi tahap
dalamsiklus kehidupan (misal, bayi prematur dan kehamilan) dan kejadian
yangdapat berpengaruh buruk terhadap perkembangan. Hal ini berguna
untuk meningkatkan proses perkembangan sepanjang siklus hidup.
3. Health deviation self care requisites (kebutuhan perawatan diri
penyimpangankesehatan):
kebutuhan yang berhubungan dengan genetik atauketurunan,kerusakan struktur
manusia, kerusakan atau penyimpanngan cara,struktur norma, penyimpangan
fungsi atau peran dengan pengaruhnya,diagnosa medis dan penatalaksanaan
terukur beserta pengaruhnya, danintegritas yang dapat mengganggu kemampuan
seseorang untuk melakukan self care
.
Tiga jenis kebutuhan tersebut didasarkan oleh beberapa asumsi, yaitu:
1. Human being (Kehidupan manusia): oleh alam, memiliki
kebutuhanumum akan pemenuhan beberapa zat (udara, air, dan makanan) dan
untuk mengelola kondisi kehidupan yang menyokong proses hidup, pembentukan
dan pemeliharaan integritas structural, serta pemeliharaandan peningkatan
integritas fungsional.
2. Perkembangan manusia: dari kehidupan di dalam rahim
hingga pematangan ke dewasaan memerlukan pembentukan dan pemeliharaan
kondisi yang meningkatkan proses pertumbuhan dan perkembangan disetiap
periode dalam daur hidup.
3. Kerusakan genetik maupun perkembangan dan penyimpangan
daristruktur normal dan integritas fungsional serta kesehatan
menimbulkan beberapa persyaratan/permintaan untuk pencegahan, tindakan
pengaturanuntuk mengontrol perluasan dan mengurangi dampaknya.
9. 9
Sedangkan menurut tim ahli WHO merumuskan determinan perilaku ini sangat
sederhana.Merekamengatakanbahwamengapaseseorangberperilaku karena adanya
4 alasan pokok (determinan), yaitu :
1. Pemikiran dan perasaan (thoughts and feeling)
Hasil pemikiran-pemikirandanperasaan-perasaanseseorang,ataulebihtepat diartikan
pertimbangan-pertimbangan pribadi terhadap objek atau stimulus, merupakan modal
awal untuk bertindak atau berperilaku. Seorang istri akan pergi ke Puskesmas untuk
menggunakan alat kontrasepsi, dengan dasar pertimbangan untung ruginya,
manfaatnya, sumber daya atau uang yang tersedia, dan sebagainya.
2. Adanya acuan atau referensi dari seseorang atau pribadi yang dipercayai (personal
references)
Di dalammasyarakatdi manasikap paternalistik masih kuat, maka perubahan perilaku
acuan (referensi) yang pada umumnya adalah para tokoh masyarakat setempat.
Misalnya orang mau menggunakan alat kontrasepsi apabila tokoh masyarakat
disekitarnya sudah terlebih dahulu menggunakan alat kontrasepsi.
3. Sumber daya (resources)
Sumberdayayang tersediamerupakanpendukunguntukterjadinyaperilaku seseorang
atau masyarakat.KalaudibandingkandenganteoriGreen,sumberdaya ini adalah sama
dengan faktor enabling (sarana dan prasarana atau fasilitas). Misalnya seorang ibu
ingin menggunakan alat kontrasepsi tetapi karena fasilitas dan pelayanan kesehatan
yang tidak memadai sehingga ibu tersebut tidak memungkinkan untuk menggunakan
alat kontrasepsi.
4. Sosio budaya (culture)
Sosio budaya setempat biasanya sangat berpengaruh terhadap terbentuknya perilaku
seseorang. Faktor sosio budaya merupakan faktor eksternal untuk terbentuknya
10. 10
perilakuseseorang.Hal ini dapatkitalihatdari perilakutiap-tiapetnisdi Indonesia yang
berbeda-beda,karenamemangmasing-masingetnismempunyai budaya yang berbeda
yang khas. Misalnya suku Batak yang merasa tidak lengkap apabila tidak ada anak laki-
laki.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada hakikatnya, Promosi kesehatan merupakan revitalisasi pendidikan kesehatan
pada masa lalu,di mana dalam konsep promosi kesehatan bukan hanya proses penyadaran
masyarakat dalam hal pemberian dan peningkatan pengetahuan masyarakat dalam bidang
kesehatan saja,melainkan juga upaya bagaimana mampu menjembatani adanya perubahan
perilaku seseorang.
Agar proses promosi kesehatan dapat berjalan dengan baik, maka perlu
memperhatikan syarat- syarat tercapainya rencana penyuluhan promosi kesehatan yaitu;
1. Pimpinan program dan pelaksana program mempunyai pengertian dan sikap yang
positif terhadap apa yang akan dilakukan dalam penyuluhan tersebut
2. Para pimpinan memberi dukungan positif
3. Tersedia biaya untuk program penyuluhan tersebut
4. Unit –unit penunjang dalam penyuluhan berfungsi dengan baik
Selain itu penggunaan metode dan media (alat bantu) juga sangat berpengaruh
kepada sikap atau respon masyarakat terhadap program promosi kesehatan. Karena itu
perlu diadakan perencanaan mulai dari program yang akan dilakukan, metode yang
digunakan serta media (alat bantu) yang diperlukan dan kemudian disesuaikan dengan
keadaan masyarakat setempat, sehingga masyarakat dapat menerima pendidikan kesehatan
dengan sukarela juga diharapkan dapat mengaplikasikan materi yang telah diberikan.
11. 11
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan, kami berharap tenaga kesehatan atau analis kesehatan
khususnya Sarjana Kesehatan Masyarakat dapat memberikan informasi mengenai
kesehatan kepada masyarakat dengan sebaik-baiknya, tentunya dengan
mempertimbangkan program yang akan dilakukan, metode yang digunakan serta media
(alat bantu) yang diperlukan demi menunjang program promosi kesehatan.
Kami juga berharap dengan adanya program promosi kesehatan, masyarakat dapat
menjaga kesehatannya serta meningkatkan derajat kesehatannya.
Terima kasih kami ucapkan kepada para pembaca makalah ini semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua. Mungkin makalah ini masih banyak di temukan
kesalahan dan mungkin masih jauh dari sempurna. untuk itu kami memohon kritik dan
sarannya yang bersifat membangun, agar pada kesempatan lain yang akan datang, kami
dapat memperbaikinya menjadi lebih baik.
12. 12
DAFTAR PUSTAKA
Notoatmodjo S, 2013, Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasinya, Rineke Cipta:
Jakarta.
http://sigitpamungkaschand.blogspot.co.id/2014/12/makalah-teori-determinan-
perilaku.html
http://www.landasanteori.com/2015/08/pengertian-perilaku-definisi-determinan.html