SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
i
PROBLEM BEHAVIOR THEORY
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK V
1. Amalia Annisa (113217080)
2. Anty Hendriyani Dahlya (113217028)
3. Natasha Fajria Rahmah (113217077)
4. Riska Apriliya (113217029)
5. Nerissa AvrianaAlamsyah (113217091)
6. Ita Aprilia (113217097)
7. Eka
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
STIKES JENDRAL AHMAD YANI
CIMAHI
2017
ii
KATA PENGANTAR
Pujisyukur kami panjatkankepadaAlloh SWT atas rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyusun makalah yang berjudul “Problem Behavior Theory”.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis banyak mendapat hambatan dan
tantangan. Namun dengan dukungan dari berbagai pihak tantangan tersebut dapat
teratasi. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan bantuan terutama kepada yang terhormat Bapak Ruhyadi,
S.Pd., SKM., MKM selaku dosen PEPPK serta rekan – rekan kelompok penyusun
makalah ini.
Penulis sadar bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan baik segi
penyusunan maupun isinya. Tidak lupa saran dan kritik yang konstruktif sangat
penulis harapkan dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis
pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Cimahi, Oktober 2017
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. LatarBelakang ........................................................................................ 1
B. RumusanMasalah................................................................................... 3
C. TujuanPenulisan..................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 4
A. Problem Behavior Theory...................................................................... 4
B. Sistem Pengaruh Psikososial pada Problem Behavior Theory............... 6
1. Personality System.......................................................................... 6
2. Perceived Environment System ...................................................... 6
3. Behavior System ............................................................................. 8
C. Antecendent Variables dan Background Variables pada Problem
Behavior Theory.................................................................................... 8
D. Model Problem Behavior Theory .......................................................... 10
E. Aplikasi Problem Behavior Di Indonesia............................................... 11
BAB III PENUTUP............................................................................................ 12
A. Kesimpulan............................................................................................. 12
B. Saran....................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 13
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri
yang mempuntai bentangan yang sangat luas antara lain berjalan,
berbicara, tertawa, dan lain-lain. Perilaku manusia adalah semua kegiatan
atau aktivitas manusia baik yang diamati langsung maupun yang tidak
dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003).
Derajat kesehatan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
perilaku, lingkungan, pelayanan kesehatan, dan keturunan. Diantara
faktor-faktor tersebut perilaku terhadap status kesehatan, baik kesehatan
individu maupun kelompok sangatlah besar. Tanpa kita sadari perilaku
kecil dapat menimbulkan efek kesehatan yang besar bagi seseorang.
Perilaku kesehatan adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus yang
berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan,
makanan, serta lingkungan.
Berdasarkan sifatnya perilaku dapat dibagi menjadi dua yaitu
perilaku baik dan perilaku buruk. Seseorang dikatakan melakukan
perbuatan baik apabila tidakan yang dilakukan sesuai dengan tata nilai
yang dianut oleh kelompok masyarkat dimana ia berada. Sebalikya,
seseorang dikatakan melakukan perbuatan buruk apabila tindakannya tidak
sesuai dengan nilai dan pandangan masyarakat yang bersangkutan. Tolak
2
ukur perilaku yang baik dan buruk ini pun dinilai dari norma-norma yang
berlaku di masyarakat.
Perilaku bermasalah adalah perilaku yang secara sosial
didefinisikan sebagai masalah, sebagai sumber perhatian, atau tidak
diinginkan oleh norma sosial dan / atau hukum masyarakat konvensional
dan institusi otoritasnya. Perilaku inilah yang biasanya memunculkan
beberapa bentuk respons kontrol sosial, seminimal mungkin, seperti
pernyataan ketidaksetujuan atau penahanan.Saat ini penerapan Teori
Perilaku Masalah digunakan dalam profesi Kesehatan Masyarakat untuk
memprediksi tindakan apa yang dapat dilakukan seseorang yang dapat
menyebabkan perubahan perilaku adiktif dan gaya hidup lainnya seperti
perilaku seksual, merokok dan makan berlebih.
Saat ini, masyarakat di Indonesia banyak yang melakukan perilaku
bermasalah dalam status kesehatannya. Salah satu contohnya adalah cuci
tangan sebelum melakukan aktifitas, kita semua tahu bahwa mencuci
tangan merupakan hal yang sederhana, tapi terkadang banyak yang
mengabaikannya. Sungguh besar efek perilaku tersebut bagi kesehatan,
begitu pula dengan kesehatan yang baik akan tercermin apabila seseorang
tersebut melakukan perilaku yang baik ataupun sebaliknya.
Dalam makalah ini akan diuraikan secara rinci konsep dan teori Problem
Behavior, serta berbagai variabel yang mempengaruhiProblem Behavior Theory
tersebut.
3
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud denganProblem Behavior Theory?
2. Jenis-jenis dan definisi dari sistem pengaruh psikososial pada Problem
Behavior Theory?
3. Apa saja antecendent variables dan background variablespada Problem
Behavior Theory?
4. Bagaimana model dan aplikasi teori Problem Behavior di indonesia?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memberikan informasi tentang Problem Behavior Theory
kepada masyarakat.
2. Untuk memprediksi tindakan apa yang dapat dilakukan masyarakat
yang dapat menyebabkan perubahan perilaku adiktif dan gaya hidup
dalam status kesehatan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1 Problem Behavior Theory
Problem Behavior Theory (PBT) adalah kerangka konseptual psikologis
yang sistematis, multivariat, sosial-awalnya berasal dari konsep dasar nilai dan
harapan dalam teori pembelajaran sosial Rotter (1954, 1982) dan dari konsep
anomali Merton (1957). Problem Behavior Theory (PBT) oleh definisi Jessor (1987)
adalahsetiap perilaku yang menyimpang dari norma dan perilaku sosial dan hukum yang
tidak disetujui secara sosial dari otoritas dan cenderung menghasilkan beberapa bentuk
respons kontrol sosial baik sedang maupun ringan, penolakan sosial atau penahanan
(Jessor, 1987).
Problem Behavior Theory (PBT) bukanlah satu-satunya teori yang
digunakan dalam Kesehatan Masyarakat untuk memprediksi perilaku. Teori
Reasoned Action (TRA) juga Theory of Planned Behavior (TPB) juga
dikembangkan untuk melihat hubungan antara sikap dan niat terhadap perilaku
(baik positif maupun negatif) (Glanz et al., 2008). Saat ini penerapan Teori
Perilaku Masalah digunakan dalam profesi Kesehatan Masyarakat untuk
memprediksi tindakan apa yang dapat dilakukan seseorang yang dapat
menyebabkan perubahan perilaku adiktif dan gaya hidup lainnya seperti perilaku
seksual, merokok dan makan berlebih.
Perilaku bermasalah adalah perilaku yang secara sosial didefinisikan
sebagai masalah, sebagai sumber perhatian, atau tidak diinginkan oleh norma
sosial dan / atau hukum masyarakat konvensional dan institusi otoritasnya.
5
Perilaku inilah yang biasanya memunculkan beberapa bentuk respons kontrol
sosial, seperti pernyataan ketidaksetujuan, atau penahanan. Perumusan paling
awal dari apa yang kemudian dikenal sebagai teori perilaku-perilaku
dikembangkan di awal tahun 1960an untuk memandu studi komprehensif tentang
penyalahgunaan alkohol dan perilaku bermasalah lainnya di komunitas tri-etnis
kecil di Colorado barat daya (Jessor, Graves, Hanson , dan Jessor, 1968). Setelah
aplikasi awalnya di Tri-Ethnic Research Project, kerangka kerja tersebut direvisi
pada akhir 1960-an untuk studi longitudinal mengenai sosialisasi perilaku
bermasalah di antara siswa sekolah menengah dan mahasiswa (lihat Jessor &
Jessor, 1977), dan ini adalah versi teori yang paling banyak dikenal dan dikutip.
PBT pada awalnya dikembangkan untuk digunakan dengan studi tentang
komunitas minoritas penyalahgunaan alkohol (Jessor, 1987) dengan bertindak sebagai
model psikososial yang mencoba menjelaskan hasil perilaku seperti penyalahgunaan zat
(Zamboango et al , 2004) dengan memusatkan perhatian pada tiga sistem pengaruh
psikososial: sistem kepribadian (semua kognisi sosial, nilai pribadi, harapan, kepercayaan
dan nilai), sistem lingkungan yang dirasakan (harapan keluarga dan rekan kerja) dan
sistem perilaku (masalah dan struktur perilaku konvensional dan yang bekerja saling
bertentangan satu sama lain) (Zamboango et al., 2004).
2. 2 Sistem Pengaruh Psikososial pada Problem Behavior Theory
2.2.1 Personality System
Sistem kepribadian pada dasarnya digambarkan dengan cara yang sama
seperti pada Tri-Ethnic Study, dengan tiga struktur variabel sosial kognitif,
yaitu:
a. Struktur dorongan motivasi.
6
b. Struktur kepercayaan pribadi.
c. Struktur kontrol pribadi.
Langkah-langkah yang digunakan sebagian besar disesuaikan dari yang
dirancang untuk Studi Tri-Etnis sebelumnya, kecuali beberapa hal baru seperti
ukuran kritik sosial, yang relevan dengan perhatian baru terhadap perilaku
protes militan. (semua kognisi sosial, nilai pribadi, harapan, kepercayaan dan nilai),
Konsep yang membentuk sistem kepribadian mencakup seperangkat variabel
sosial, variabel harapan, keyakinan, sikap, dan orientasi yang relatif lama dan saling
terkait, yang mencerminkan pembelajaran sosial dan pengalaman perkembangan.
2.2.2 Perceived Environment System
Seperti halnya dengan Studi Tri-Etnis, tantangan dari sistem lingkungan
yang dirasakan adalah membangun teori lingkungan sosial dengan orang yang
memiliki implikasi logis dan intensitas keterlibatan dalam perilaku bermasalah.
Lingkungan yang dirasakan adalah lingkungan sosial yang memiliki makna
bagi orang muda, lingkungan yang lebih dekat untuk bertindak daripada apa
yang disebut "objektif," lingkungan struktural sosial, dan lingkungan yang
sesuai dengan luasnya. Konsep yang digunakan sebagai "definisi situasi" dalam
sosiologi (Thomas, 1928) dan "ruang hidup" (Lewin, 1935), "lingkungan yang
berarti" (Rotter, 1954), dan "bidang fenomenal" (Rogers, 1959) dalam
psikologi.
Dalam studi ini, lingkungan struktural sosial ditangani dengan cara yang
lebih tradisional, yaitu secara demografis dan bukan secara konseptual, dengan
beberapa indikator status sosioekonomi dan struktur keluarga sebagian besar
digunakan sebagai kontrol analitik. Lingkungan yang dirasakan adalah
lingkungan tempat remaja yang ditempatkan oleh kuesioner bagaimana
merasakan tentang orang tua dan teman, teman sebaya, guru, dukungan dan
7
kontrol dan pengaruhnya, dan penerimaan / penolakan mereka terhadap
masalah tingkah laku.
Lingkungan yang dirasakan dibedakan menjadi:
a. Struktur proksimal (dekat), dengan variabel yang secara langsung
berimplikasi pada perilaku bermasalah, misalnya memiliki teman yang
memodelkan perilaku masalah.Meskipun variabel proksimal
umumnya berhubungan lebih kuat dengan hasil perilaku bermasalah.
Struktur proksimal terdiri dari:
1) Parent Approval Problem Behavior
2) Friends Approval Problem Behavior
3) Friends Models Problem Behavior
b. Struktur distal (jauh), dengan variabel yang memiliki hubungan
dengan perilaku bermasalah tidak langsung dan hanya mengikuti
logika teori, misalnya dukungan orang tua.Distal Structure terdiri dari:
1) Parental Support
2) Parental Controls
3) Friends Support
4) Friends Controls
5) Parent - Friends Compatibility
6) Parent - Friends Influence
2.2.3 Behavior System
Konsep yang membentuk sistem perilaku mencakup perilaku konvensional
maupun perilaku tidak konvensional. Donovan dkk. (1991) mendefinisikan
perilaku konvensional sebagai tindakan seperti kehadiran di gereja, keterlibatan
dalam aktivitas ekstrakurikuler, perilaku sosial lainnya yang disetujui.
Sementara perilaku tidak konvensional didefinisikan sebagai sesuatu yang
menyimpang secara negatif dari norma sosial seperti minum di bawah umur,
penyalahgunaan zat dan perilaku berisiko lainnya.
8
Dengan menganalisis perilaku konvensional-tidak konvensional di masing-
masing dari tiga sistem psikososial di individu, peneliti dapat membuat
prediksi tentang perilaku masa depan.
2.2.4 Antecendent Variables dan Background Variables pada Problem
Behavior Theory
Dalam problem behavior theory terdapat 2 variabel, yaitu:
a. Demography-Social Structure. Latar belakang terbentuknya variabel
ini diantaranya yaitu:
1) Father's Education (pendidikan ayah)
2) Father's Occupation (pekerjaan ayah)
3) Father's Religious Group (kelompok agama ayah)
4) Mother's Education (pendidikan ibu)
5) Mother's Religious Group (kelompok agama ibu)
6) Hollingshead Index
7) Family Structure (struktur keluarga)
b. Socialization, dibagi menjadi 4 latar belakang terbentuknya
variabeldiantaranya yaitu:
1) Parental Ideology (ideologi orang tua)
a) Maternal Traditional Beliefs (keyakinan tradisional ibu)
b) Maternal Religiosity (agama ibu)
c) Maternal Tolerance of Deviance (toleransi ibu terhadap
penyimpangan)
d) Paternal Traditional Beliefs (keyakinan tradisional ayah)
e) Paternal Religiosity (agama ayah)
2) Home Climate (suasana rumah)
a) Maternal Controls-Regulations (kontrol peraturan ibu)
b) Maternal Affectional Interaction (kasih sayang ibu)
3) Peer Influence (pengaruh teman sebaya)
a) Friends' Interests (minat teman)
9
4) Media Influence (pengaruh media)
a) Involvement with television (keterlibatan dengan televisi)
F. Model Problem Behavior Theory
FIGURE 23.2 The conceptual structure of Problem Behavior Theory (R. lessor, & S.L. lessor, 1977, p. 38)
10
2.2.5 Aplikasi Problem Behavior Theory Di Indonesia
Dengan berbagai teori yang sudah dipaparkan mengenai Problem Behavior
menjadi sangat jelas selama bertahun-tahun bahwa banyak masalah perilaku
remaja yang pernah dan masih dihadapi seperti, merokok, penyalahgunaan
alkohol, sex dini dan yang saat ini sedang menjadi KLB di beberapa wilayah
di Indonesia ialah penyalahgunaan obat jenis narkotika dan psikotropika. Di
masyarakat tindakan tersebut merupakan tindakan yang tidak normatif, juga
membahayakan bagi kesehatan.
Banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut bisa terjadi, seperti adanya
penyimpangan pada sistem kepribadian, sehingga individu dapat kehilangan
kontrol terhadap apa yang akan dilakukan oleh dirinya sendiri. Selain itu,
pengaruh keluarga, dalam hal ini pendidikan orang tua, dapat menjadi faktor
yang menyebabkan seseorang melakukan perilaku bermasalah tersebut. Dan
pengaruh sistem lingkungan dimana individu berada akan sangat
mempengaruhi bagaimana perilaku individu itu sendiri. Sehingga, jika
penyimpangan tersebut terus berjalan, dan tidak ada yang memotong rantai
sistem yang menjadi faktor predisposisi individu melakukan perilaku
bermasalah, maka perilaku bermasalah tersebut akan terus ada, dan tidak bisa
terselesaikan. Oleh karena itu, untuk menyelesaikan perilaku bermasalah yang
terjadi, perlu dilakukan pendekatan-pendekatan pada berbagai sistem yang
menjadi faktor presipitasi dan faktor predisposisi dari perilaku bermasalah
tersebut.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Perilaku bermasalah adalah perilaku yang secara sosial didefinisikan
sebagai masalah, sebagai sumber perhatian, atau tidak diinginkan oleh
norma sosial dan / atau hukum masyarakat konvensional dan institusi
otoritasnya.
b. Tiga sistem pengaruh psikososial: sistem kepribadian (semua kognisi sosial,
nilai pribadi, harapan, kepercayaan dan nilai), sistem lingkungan yang
dirasakan (harapan keluarga dan rekan kerja) dan sistem perilaku (masalah
dan struktur perilaku konvensional dan yang bekerja saling bertentangan satu
sama lain).
c. Dalam problem behavior theory terdapat 2 variabel, yaitu:
Demography-Social Structure (Father's Education, Father's
Occupation, Father's Religious Group, Mother's Education, Mother's
Religious Group, Hollingshead Index, Family Structure) dan
Socialization (Parental Ideology, Home Climate, Peer Influence).
B. Saran
a. Untuk menjadikan problem behavior theory sebagai acuan perilaku
dalam meningkatkan status kesehatan di masyarakat.
b. Diharapkan bagi masyarakat agar menganalisa teori perilaku
bermasalah sehingga dapat membuat prediksi tentang perilaku masa
depan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Jessor, R., Donovan, J. E., & Costa, F. M. (1991). Beyond adolescence: Problem
behavior and young adult development. New York: Cambridge University
Press.
Jessor, R. (2014). Problem Behavior Theory: A half century of research on
adolescent behavior and development. In lerner, R. M., Petersen, A. C.,
Silbereisen, R.K., & Brooks-Gunn, J.(Eds). “Thedevelopmental science of
adolescence: History through autobiography.” New York: Psychology
Press. Pp. 239-256.
Notoatmojo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Costa, Frances. 2017. Problem-Behavior Theory ~ A Brief Overview. [Online].
(https://www. Colorado.edu/ibs/jessor/pb_theory.html, diakses 11 Oktober
2017).
Moles, Stephanie. 2010. Problem Behavior Theory. [Online].(https://p500-
fall2010-wiki.wikispaces.com/Problem+Behavior+Theory, diakses 11
Oktober 2017).

More Related Content

What's hot

Ppt behavioral
Ppt behavioralPpt behavioral
Ppt behavioralbkupstegal
 
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...Universitas Muhammadiyah Tangerang
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersAi Nurhasanah
 
Sejarah Korupsi di Indonesia
Sejarah Korupsi di IndonesiaSejarah Korupsi di Indonesia
Sejarah Korupsi di IndonesiaLestari Moerdijat
 
Kepemimpinan PPT (Materi PMR)
Kepemimpinan PPT (Materi PMR)Kepemimpinan PPT (Materi PMR)
Kepemimpinan PPT (Materi PMR)Andhika Pratama
 
Makalah interpersonal dan intrapersonal skill
Makalah interpersonal dan intrapersonal skillMakalah interpersonal dan intrapersonal skill
Makalah interpersonal dan intrapersonal skillReyhan Abi
 
Etika Administrasi Publik
Etika Administrasi PublikEtika Administrasi Publik
Etika Administrasi PublikSiti Sahati
 
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaBab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaSyaiful Ahdan
 
Kelompok 5 : Gaya Kepemimpinan
Kelompok 5 : Gaya KepemimpinanKelompok 5 : Gaya Kepemimpinan
Kelompok 5 : Gaya KepemimpinanVonny Effendi
 
Diktat dasar-dasar-logika
Diktat dasar-dasar-logikaDiktat dasar-dasar-logika
Diktat dasar-dasar-logikaChupking
 
SISTEM ADMINISTRASI NEGARA
SISTEM ADMINISTRASI NEGARASISTEM ADMINISTRASI NEGARA
SISTEM ADMINISTRASI NEGARAPLUR
 
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8Muhammad Muqouwis. AT
 
Desain penililitian kuantitatif non eksperimen
Desain penililitian kuantitatif non eksperimenDesain penililitian kuantitatif non eksperimen
Desain penililitian kuantitatif non eksperimenRahmadi Pribadi Muclis
 
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku
Faktor faktor yang mempengaruhi perilakuFaktor faktor yang mempengaruhi perilaku
Faktor faktor yang mempengaruhi perilakuhanafieminence
 

What's hot (20)

Ppt behavioral
Ppt behavioralPpt behavioral
Ppt behavioral
 
Hubungan Budaya dengan Psikologi
Hubungan Budaya dengan Psikologi Hubungan Budaya dengan Psikologi
Hubungan Budaya dengan Psikologi
 
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. Rogers
 
Sejarah Korupsi di Indonesia
Sejarah Korupsi di IndonesiaSejarah Korupsi di Indonesia
Sejarah Korupsi di Indonesia
 
Kepemimpinan PPT (Materi PMR)
Kepemimpinan PPT (Materi PMR)Kepemimpinan PPT (Materi PMR)
Kepemimpinan PPT (Materi PMR)
 
Makalah interpersonal dan intrapersonal skill
Makalah interpersonal dan intrapersonal skillMakalah interpersonal dan intrapersonal skill
Makalah interpersonal dan intrapersonal skill
 
Etika Administrasi Publik
Etika Administrasi PublikEtika Administrasi Publik
Etika Administrasi Publik
 
penulisan daftar pustaka
penulisan daftar pustakapenulisan daftar pustaka
penulisan daftar pustaka
 
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaBab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
 
Kelompok 5 : Gaya Kepemimpinan
Kelompok 5 : Gaya KepemimpinanKelompok 5 : Gaya Kepemimpinan
Kelompok 5 : Gaya Kepemimpinan
 
Diktat dasar-dasar-logika
Diktat dasar-dasar-logikaDiktat dasar-dasar-logika
Diktat dasar-dasar-logika
 
Paradigma Sumber Daya Manusia
Paradigma Sumber Daya ManusiaParadigma Sumber Daya Manusia
Paradigma Sumber Daya Manusia
 
Teamwork dalam organisasi
Teamwork dalam  organisasiTeamwork dalam  organisasi
Teamwork dalam organisasi
 
Etnomedisin
EtnomedisinEtnomedisin
Etnomedisin
 
SISTEM ADMINISTRASI NEGARA
SISTEM ADMINISTRASI NEGARASISTEM ADMINISTRASI NEGARA
SISTEM ADMINISTRASI NEGARA
 
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
 
Desain penililitian kuantitatif non eksperimen
Desain penililitian kuantitatif non eksperimenDesain penililitian kuantitatif non eksperimen
Desain penililitian kuantitatif non eksperimen
 
Teori perilaku terencana
Teori perilaku terencanaTeori perilaku terencana
Teori perilaku terencana
 
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku
Faktor faktor yang mempengaruhi perilakuFaktor faktor yang mempengaruhi perilaku
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku
 

Similar to PBT Teori Perilaku Masalah

Perilaku menyimpang dalam kesehatan
Perilaku menyimpang dalam kesehatanPerilaku menyimpang dalam kesehatan
Perilaku menyimpang dalam kesehatan66601
 
<iframe src="//www.slideshare.net/slideshow/embed_code/43234597" height="4...
<iframe src="//www.slideshare.net/slideshow/embed_code/43234597" height="4...<iframe src="//www.slideshare.net/slideshow/embed_code/43234597" height="4...
<iframe src="//www.slideshare.net/slideshow/embed_code/43234597" height="4...pjj_kemenkes
 
Pengantar Sosiologi
Pengantar SosiologiPengantar Sosiologi
Pengantar Sosiologipjj_kemenkes
 
ppt pengantar Pengantar psikologi Sosial
ppt pengantar Pengantar psikologi Sosialppt pengantar Pengantar psikologi Sosial
ppt pengantar Pengantar psikologi Sosialarifahnabilah2
 
Tugasan 3 p kumpulan
Tugasan 3 p kumpulanTugasan 3 p kumpulan
Tugasan 3 p kumpulanMastura Nikli
 
Materi 3_Attitude, Belief, and Behavior.pdf
Materi 3_Attitude, Belief, and Behavior.pdfMateri 3_Attitude, Belief, and Behavior.pdf
Materi 3_Attitude, Belief, and Behavior.pdfArieGardaNandjaya
 
Perilaku dan Teori Perilaku Individu.pptx
Perilaku dan Teori Perilaku Individu.pptxPerilaku dan Teori Perilaku Individu.pptx
Perilaku dan Teori Perilaku Individu.pptxMarioSatiri
 
Materi Pembahasan Konsep Sosiologi
Materi Pembahasan Konsep SosiologiMateri Pembahasan Konsep Sosiologi
Materi Pembahasan Konsep SosiologiEwald Frederik
 
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT diyanmutyah
 
MASALAH SOSIAL DAN FAKTOR PEMICU YANG MUNCUL DARI DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL
MASALAH SOSIAL DAN FAKTOR PEMICU YANG MUNCUL DARI DAMPAK PERUBAHAN SOSIALMASALAH SOSIAL DAN FAKTOR PEMICU YANG MUNCUL DARI DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL
MASALAH SOSIAL DAN FAKTOR PEMICU YANG MUNCUL DARI DAMPAK PERUBAHAN SOSIALArmadira Enno
 
Psikologi pekerjaan sosial ( HBSE)
Psikologi pekerjaan sosial ( HBSE)Psikologi pekerjaan sosial ( HBSE)
Psikologi pekerjaan sosial ( HBSE)Dewi Kartika
 
Tugas alin sandra tfukain
Tugas alin sandra tfukainTugas alin sandra tfukain
Tugas alin sandra tfukainAlin Sandra
 
vdocuments.net_materi-analisis-sosial.ppt
vdocuments.net_materi-analisis-sosial.pptvdocuments.net_materi-analisis-sosial.ppt
vdocuments.net_materi-analisis-sosial.pptkasman13
 

Similar to PBT Teori Perilaku Masalah (20)

Perilaku menyimpang dalam kesehatan
Perilaku menyimpang dalam kesehatanPerilaku menyimpang dalam kesehatan
Perilaku menyimpang dalam kesehatan
 
<iframe src="//www.slideshare.net/slideshow/embed_code/43234597" height="4...
<iframe src="//www.slideshare.net/slideshow/embed_code/43234597" height="4...<iframe src="//www.slideshare.net/slideshow/embed_code/43234597" height="4...
<iframe src="//www.slideshare.net/slideshow/embed_code/43234597" height="4...
 
Pengantar Sosiologi
Pengantar SosiologiPengantar Sosiologi
Pengantar Sosiologi
 
Makalah sosiologi 1
Makalah sosiologi 1Makalah sosiologi 1
Makalah sosiologi 1
 
ppt pengantar Pengantar psikologi Sosial
ppt pengantar Pengantar psikologi Sosialppt pengantar Pengantar psikologi Sosial
ppt pengantar Pengantar psikologi Sosial
 
pengantar psikologi sosial
pengantar psikologi sosialpengantar psikologi sosial
pengantar psikologi sosial
 
Tugasan 3 p kumpulan
Tugasan 3 p kumpulanTugasan 3 p kumpulan
Tugasan 3 p kumpulan
 
Materi 3_Attitude, Belief, and Behavior.pdf
Materi 3_Attitude, Belief, and Behavior.pdfMateri 3_Attitude, Belief, and Behavior.pdf
Materi 3_Attitude, Belief, and Behavior.pdf
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Makalah teori sor
Makalah teori sorMakalah teori sor
Makalah teori sor
 
Perilaku dan Teori Perilaku Individu.pptx
Perilaku dan Teori Perilaku Individu.pptxPerilaku dan Teori Perilaku Individu.pptx
Perilaku dan Teori Perilaku Individu.pptx
 
Materi Pembahasan Konsep Sosiologi
Materi Pembahasan Konsep SosiologiMateri Pembahasan Konsep Sosiologi
Materi Pembahasan Konsep Sosiologi
 
Etika terapan
Etika terapanEtika terapan
Etika terapan
 
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT
 
MASALAH SOSIAL DAN FAKTOR PEMICU YANG MUNCUL DARI DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL
MASALAH SOSIAL DAN FAKTOR PEMICU YANG MUNCUL DARI DAMPAK PERUBAHAN SOSIALMASALAH SOSIAL DAN FAKTOR PEMICU YANG MUNCUL DARI DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL
MASALAH SOSIAL DAN FAKTOR PEMICU YANG MUNCUL DARI DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL
 
Sosiologi Agama
Sosiologi Agama Sosiologi Agama
Sosiologi Agama
 
Psikologi pekerjaan sosial ( HBSE)
Psikologi pekerjaan sosial ( HBSE)Psikologi pekerjaan sosial ( HBSE)
Psikologi pekerjaan sosial ( HBSE)
 
Tugas alin sandra tfukain
Tugas alin sandra tfukainTugas alin sandra tfukain
Tugas alin sandra tfukain
 
Etika pembangunan
Etika pembangunanEtika pembangunan
Etika pembangunan
 
vdocuments.net_materi-analisis-sosial.ppt
vdocuments.net_materi-analisis-sosial.pptvdocuments.net_materi-analisis-sosial.ppt
vdocuments.net_materi-analisis-sosial.ppt
 

More from Amalia Annisa

Standar pelayanan radiologi
Standar pelayanan radiologiStandar pelayanan radiologi
Standar pelayanan radiologiAmalia Annisa
 
Patofisiologi sistem gerak
Patofisiologi sistem gerakPatofisiologi sistem gerak
Patofisiologi sistem gerakAmalia Annisa
 
Pengantar ilmu perilaku kesehatan masyarakat
Pengantar ilmu perilaku kesehatan masyarakatPengantar ilmu perilaku kesehatan masyarakat
Pengantar ilmu perilaku kesehatan masyarakatAmalia Annisa
 
Prosessing otomatis radiografi
Prosessing otomatis radiografiProsessing otomatis radiografi
Prosessing otomatis radiografiAmalia Annisa
 
temporo mandibular joint
temporo mandibular jointtemporo mandibular joint
temporo mandibular jointAmalia Annisa
 
Uji kebocoran kaset radiografi
Uji kebocoran kaset radiografiUji kebocoran kaset radiografi
Uji kebocoran kaset radiografiAmalia Annisa
 

More from Amalia Annisa (9)

Standar pelayanan radiologi
Standar pelayanan radiologiStandar pelayanan radiologi
Standar pelayanan radiologi
 
Patofisiologi sistem gerak
Patofisiologi sistem gerakPatofisiologi sistem gerak
Patofisiologi sistem gerak
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 
Pengantar ilmu perilaku kesehatan masyarakat
Pengantar ilmu perilaku kesehatan masyarakatPengantar ilmu perilaku kesehatan masyarakat
Pengantar ilmu perilaku kesehatan masyarakat
 
Sterilisator
SterilisatorSterilisator
Sterilisator
 
Sterilisator
SterilisatorSterilisator
Sterilisator
 
Prosessing otomatis radiografi
Prosessing otomatis radiografiProsessing otomatis radiografi
Prosessing otomatis radiografi
 
temporo mandibular joint
temporo mandibular jointtemporo mandibular joint
temporo mandibular joint
 
Uji kebocoran kaset radiografi
Uji kebocoran kaset radiografiUji kebocoran kaset radiografi
Uji kebocoran kaset radiografi
 

Recently uploaded

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 

PBT Teori Perilaku Masalah

  • 1. i PROBLEM BEHAVIOR THEORY DISUSUN OLEH: KELOMPOK V 1. Amalia Annisa (113217080) 2. Anty Hendriyani Dahlya (113217028) 3. Natasha Fajria Rahmah (113217077) 4. Riska Apriliya (113217029) 5. Nerissa AvrianaAlamsyah (113217091) 6. Ita Aprilia (113217097) 7. Eka PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT STIKES JENDRAL AHMAD YANI CIMAHI 2017
  • 2. ii KATA PENGANTAR Pujisyukur kami panjatkankepadaAlloh SWT atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyusun makalah yang berjudul “Problem Behavior Theory”. Dalam pembuatan makalah ini, penulis banyak mendapat hambatan dan tantangan. Namun dengan dukungan dari berbagai pihak tantangan tersebut dapat teratasi. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan terutama kepada yang terhormat Bapak Ruhyadi, S.Pd., SKM., MKM selaku dosen PEPPK serta rekan – rekan kelompok penyusun makalah ini. Penulis sadar bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan baik segi penyusunan maupun isinya. Tidak lupa saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Cimahi, Oktober 2017 Penulis
  • 3. iii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR......................................................................................... ii DAFTAR ISI...................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1 A. LatarBelakang ........................................................................................ 1 B. RumusanMasalah................................................................................... 3 C. TujuanPenulisan..................................................................................... 3 BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 4 A. Problem Behavior Theory...................................................................... 4 B. Sistem Pengaruh Psikososial pada Problem Behavior Theory............... 6 1. Personality System.......................................................................... 6 2. Perceived Environment System ...................................................... 6 3. Behavior System ............................................................................. 8 C. Antecendent Variables dan Background Variables pada Problem Behavior Theory.................................................................................... 8 D. Model Problem Behavior Theory .......................................................... 10 E. Aplikasi Problem Behavior Di Indonesia............................................... 11 BAB III PENUTUP............................................................................................ 12 A. Kesimpulan............................................................................................. 12 B. Saran....................................................................................................... 12 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 13
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempuntai bentangan yang sangat luas antara lain berjalan, berbicara, tertawa, dan lain-lain. Perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003). Derajat kesehatan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu perilaku, lingkungan, pelayanan kesehatan, dan keturunan. Diantara faktor-faktor tersebut perilaku terhadap status kesehatan, baik kesehatan individu maupun kelompok sangatlah besar. Tanpa kita sadari perilaku kecil dapat menimbulkan efek kesehatan yang besar bagi seseorang. Perilaku kesehatan adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, serta lingkungan. Berdasarkan sifatnya perilaku dapat dibagi menjadi dua yaitu perilaku baik dan perilaku buruk. Seseorang dikatakan melakukan perbuatan baik apabila tidakan yang dilakukan sesuai dengan tata nilai yang dianut oleh kelompok masyarkat dimana ia berada. Sebalikya, seseorang dikatakan melakukan perbuatan buruk apabila tindakannya tidak sesuai dengan nilai dan pandangan masyarakat yang bersangkutan. Tolak
  • 5. 2 ukur perilaku yang baik dan buruk ini pun dinilai dari norma-norma yang berlaku di masyarakat. Perilaku bermasalah adalah perilaku yang secara sosial didefinisikan sebagai masalah, sebagai sumber perhatian, atau tidak diinginkan oleh norma sosial dan / atau hukum masyarakat konvensional dan institusi otoritasnya. Perilaku inilah yang biasanya memunculkan beberapa bentuk respons kontrol sosial, seminimal mungkin, seperti pernyataan ketidaksetujuan atau penahanan.Saat ini penerapan Teori Perilaku Masalah digunakan dalam profesi Kesehatan Masyarakat untuk memprediksi tindakan apa yang dapat dilakukan seseorang yang dapat menyebabkan perubahan perilaku adiktif dan gaya hidup lainnya seperti perilaku seksual, merokok dan makan berlebih. Saat ini, masyarakat di Indonesia banyak yang melakukan perilaku bermasalah dalam status kesehatannya. Salah satu contohnya adalah cuci tangan sebelum melakukan aktifitas, kita semua tahu bahwa mencuci tangan merupakan hal yang sederhana, tapi terkadang banyak yang mengabaikannya. Sungguh besar efek perilaku tersebut bagi kesehatan, begitu pula dengan kesehatan yang baik akan tercermin apabila seseorang tersebut melakukan perilaku yang baik ataupun sebaliknya. Dalam makalah ini akan diuraikan secara rinci konsep dan teori Problem Behavior, serta berbagai variabel yang mempengaruhiProblem Behavior Theory tersebut.
  • 6. 3 B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud denganProblem Behavior Theory? 2. Jenis-jenis dan definisi dari sistem pengaruh psikososial pada Problem Behavior Theory? 3. Apa saja antecendent variables dan background variablespada Problem Behavior Theory? 4. Bagaimana model dan aplikasi teori Problem Behavior di indonesia? C. Tujuan Penulisan 1. Untuk memberikan informasi tentang Problem Behavior Theory kepada masyarakat. 2. Untuk memprediksi tindakan apa yang dapat dilakukan masyarakat yang dapat menyebabkan perubahan perilaku adiktif dan gaya hidup dalam status kesehatan.
  • 7. 4 BAB II PEMBAHASAN 2. 1 Problem Behavior Theory Problem Behavior Theory (PBT) adalah kerangka konseptual psikologis yang sistematis, multivariat, sosial-awalnya berasal dari konsep dasar nilai dan harapan dalam teori pembelajaran sosial Rotter (1954, 1982) dan dari konsep anomali Merton (1957). Problem Behavior Theory (PBT) oleh definisi Jessor (1987) adalahsetiap perilaku yang menyimpang dari norma dan perilaku sosial dan hukum yang tidak disetujui secara sosial dari otoritas dan cenderung menghasilkan beberapa bentuk respons kontrol sosial baik sedang maupun ringan, penolakan sosial atau penahanan (Jessor, 1987). Problem Behavior Theory (PBT) bukanlah satu-satunya teori yang digunakan dalam Kesehatan Masyarakat untuk memprediksi perilaku. Teori Reasoned Action (TRA) juga Theory of Planned Behavior (TPB) juga dikembangkan untuk melihat hubungan antara sikap dan niat terhadap perilaku (baik positif maupun negatif) (Glanz et al., 2008). Saat ini penerapan Teori Perilaku Masalah digunakan dalam profesi Kesehatan Masyarakat untuk memprediksi tindakan apa yang dapat dilakukan seseorang yang dapat menyebabkan perubahan perilaku adiktif dan gaya hidup lainnya seperti perilaku seksual, merokok dan makan berlebih. Perilaku bermasalah adalah perilaku yang secara sosial didefinisikan sebagai masalah, sebagai sumber perhatian, atau tidak diinginkan oleh norma sosial dan / atau hukum masyarakat konvensional dan institusi otoritasnya.
  • 8. 5 Perilaku inilah yang biasanya memunculkan beberapa bentuk respons kontrol sosial, seperti pernyataan ketidaksetujuan, atau penahanan. Perumusan paling awal dari apa yang kemudian dikenal sebagai teori perilaku-perilaku dikembangkan di awal tahun 1960an untuk memandu studi komprehensif tentang penyalahgunaan alkohol dan perilaku bermasalah lainnya di komunitas tri-etnis kecil di Colorado barat daya (Jessor, Graves, Hanson , dan Jessor, 1968). Setelah aplikasi awalnya di Tri-Ethnic Research Project, kerangka kerja tersebut direvisi pada akhir 1960-an untuk studi longitudinal mengenai sosialisasi perilaku bermasalah di antara siswa sekolah menengah dan mahasiswa (lihat Jessor & Jessor, 1977), dan ini adalah versi teori yang paling banyak dikenal dan dikutip. PBT pada awalnya dikembangkan untuk digunakan dengan studi tentang komunitas minoritas penyalahgunaan alkohol (Jessor, 1987) dengan bertindak sebagai model psikososial yang mencoba menjelaskan hasil perilaku seperti penyalahgunaan zat (Zamboango et al , 2004) dengan memusatkan perhatian pada tiga sistem pengaruh psikososial: sistem kepribadian (semua kognisi sosial, nilai pribadi, harapan, kepercayaan dan nilai), sistem lingkungan yang dirasakan (harapan keluarga dan rekan kerja) dan sistem perilaku (masalah dan struktur perilaku konvensional dan yang bekerja saling bertentangan satu sama lain) (Zamboango et al., 2004). 2. 2 Sistem Pengaruh Psikososial pada Problem Behavior Theory 2.2.1 Personality System Sistem kepribadian pada dasarnya digambarkan dengan cara yang sama seperti pada Tri-Ethnic Study, dengan tiga struktur variabel sosial kognitif, yaitu: a. Struktur dorongan motivasi.
  • 9. 6 b. Struktur kepercayaan pribadi. c. Struktur kontrol pribadi. Langkah-langkah yang digunakan sebagian besar disesuaikan dari yang dirancang untuk Studi Tri-Etnis sebelumnya, kecuali beberapa hal baru seperti ukuran kritik sosial, yang relevan dengan perhatian baru terhadap perilaku protes militan. (semua kognisi sosial, nilai pribadi, harapan, kepercayaan dan nilai), Konsep yang membentuk sistem kepribadian mencakup seperangkat variabel sosial, variabel harapan, keyakinan, sikap, dan orientasi yang relatif lama dan saling terkait, yang mencerminkan pembelajaran sosial dan pengalaman perkembangan. 2.2.2 Perceived Environment System Seperti halnya dengan Studi Tri-Etnis, tantangan dari sistem lingkungan yang dirasakan adalah membangun teori lingkungan sosial dengan orang yang memiliki implikasi logis dan intensitas keterlibatan dalam perilaku bermasalah. Lingkungan yang dirasakan adalah lingkungan sosial yang memiliki makna bagi orang muda, lingkungan yang lebih dekat untuk bertindak daripada apa yang disebut "objektif," lingkungan struktural sosial, dan lingkungan yang sesuai dengan luasnya. Konsep yang digunakan sebagai "definisi situasi" dalam sosiologi (Thomas, 1928) dan "ruang hidup" (Lewin, 1935), "lingkungan yang berarti" (Rotter, 1954), dan "bidang fenomenal" (Rogers, 1959) dalam psikologi. Dalam studi ini, lingkungan struktural sosial ditangani dengan cara yang lebih tradisional, yaitu secara demografis dan bukan secara konseptual, dengan beberapa indikator status sosioekonomi dan struktur keluarga sebagian besar digunakan sebagai kontrol analitik. Lingkungan yang dirasakan adalah lingkungan tempat remaja yang ditempatkan oleh kuesioner bagaimana merasakan tentang orang tua dan teman, teman sebaya, guru, dukungan dan
  • 10. 7 kontrol dan pengaruhnya, dan penerimaan / penolakan mereka terhadap masalah tingkah laku. Lingkungan yang dirasakan dibedakan menjadi: a. Struktur proksimal (dekat), dengan variabel yang secara langsung berimplikasi pada perilaku bermasalah, misalnya memiliki teman yang memodelkan perilaku masalah.Meskipun variabel proksimal umumnya berhubungan lebih kuat dengan hasil perilaku bermasalah. Struktur proksimal terdiri dari: 1) Parent Approval Problem Behavior 2) Friends Approval Problem Behavior 3) Friends Models Problem Behavior b. Struktur distal (jauh), dengan variabel yang memiliki hubungan dengan perilaku bermasalah tidak langsung dan hanya mengikuti logika teori, misalnya dukungan orang tua.Distal Structure terdiri dari: 1) Parental Support 2) Parental Controls 3) Friends Support 4) Friends Controls 5) Parent - Friends Compatibility 6) Parent - Friends Influence 2.2.3 Behavior System Konsep yang membentuk sistem perilaku mencakup perilaku konvensional maupun perilaku tidak konvensional. Donovan dkk. (1991) mendefinisikan perilaku konvensional sebagai tindakan seperti kehadiran di gereja, keterlibatan dalam aktivitas ekstrakurikuler, perilaku sosial lainnya yang disetujui. Sementara perilaku tidak konvensional didefinisikan sebagai sesuatu yang menyimpang secara negatif dari norma sosial seperti minum di bawah umur, penyalahgunaan zat dan perilaku berisiko lainnya.
  • 11. 8 Dengan menganalisis perilaku konvensional-tidak konvensional di masing- masing dari tiga sistem psikososial di individu, peneliti dapat membuat prediksi tentang perilaku masa depan. 2.2.4 Antecendent Variables dan Background Variables pada Problem Behavior Theory Dalam problem behavior theory terdapat 2 variabel, yaitu: a. Demography-Social Structure. Latar belakang terbentuknya variabel ini diantaranya yaitu: 1) Father's Education (pendidikan ayah) 2) Father's Occupation (pekerjaan ayah) 3) Father's Religious Group (kelompok agama ayah) 4) Mother's Education (pendidikan ibu) 5) Mother's Religious Group (kelompok agama ibu) 6) Hollingshead Index 7) Family Structure (struktur keluarga) b. Socialization, dibagi menjadi 4 latar belakang terbentuknya variabeldiantaranya yaitu: 1) Parental Ideology (ideologi orang tua) a) Maternal Traditional Beliefs (keyakinan tradisional ibu) b) Maternal Religiosity (agama ibu) c) Maternal Tolerance of Deviance (toleransi ibu terhadap penyimpangan) d) Paternal Traditional Beliefs (keyakinan tradisional ayah) e) Paternal Religiosity (agama ayah) 2) Home Climate (suasana rumah) a) Maternal Controls-Regulations (kontrol peraturan ibu) b) Maternal Affectional Interaction (kasih sayang ibu) 3) Peer Influence (pengaruh teman sebaya) a) Friends' Interests (minat teman)
  • 12. 9 4) Media Influence (pengaruh media) a) Involvement with television (keterlibatan dengan televisi) F. Model Problem Behavior Theory FIGURE 23.2 The conceptual structure of Problem Behavior Theory (R. lessor, & S.L. lessor, 1977, p. 38)
  • 13. 10 2.2.5 Aplikasi Problem Behavior Theory Di Indonesia Dengan berbagai teori yang sudah dipaparkan mengenai Problem Behavior menjadi sangat jelas selama bertahun-tahun bahwa banyak masalah perilaku remaja yang pernah dan masih dihadapi seperti, merokok, penyalahgunaan alkohol, sex dini dan yang saat ini sedang menjadi KLB di beberapa wilayah di Indonesia ialah penyalahgunaan obat jenis narkotika dan psikotropika. Di masyarakat tindakan tersebut merupakan tindakan yang tidak normatif, juga membahayakan bagi kesehatan. Banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut bisa terjadi, seperti adanya penyimpangan pada sistem kepribadian, sehingga individu dapat kehilangan kontrol terhadap apa yang akan dilakukan oleh dirinya sendiri. Selain itu, pengaruh keluarga, dalam hal ini pendidikan orang tua, dapat menjadi faktor yang menyebabkan seseorang melakukan perilaku bermasalah tersebut. Dan pengaruh sistem lingkungan dimana individu berada akan sangat mempengaruhi bagaimana perilaku individu itu sendiri. Sehingga, jika penyimpangan tersebut terus berjalan, dan tidak ada yang memotong rantai sistem yang menjadi faktor predisposisi individu melakukan perilaku bermasalah, maka perilaku bermasalah tersebut akan terus ada, dan tidak bisa terselesaikan. Oleh karena itu, untuk menyelesaikan perilaku bermasalah yang terjadi, perlu dilakukan pendekatan-pendekatan pada berbagai sistem yang menjadi faktor presipitasi dan faktor predisposisi dari perilaku bermasalah tersebut.
  • 14. 11 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan a. Perilaku bermasalah adalah perilaku yang secara sosial didefinisikan sebagai masalah, sebagai sumber perhatian, atau tidak diinginkan oleh norma sosial dan / atau hukum masyarakat konvensional dan institusi otoritasnya. b. Tiga sistem pengaruh psikososial: sistem kepribadian (semua kognisi sosial, nilai pribadi, harapan, kepercayaan dan nilai), sistem lingkungan yang dirasakan (harapan keluarga dan rekan kerja) dan sistem perilaku (masalah dan struktur perilaku konvensional dan yang bekerja saling bertentangan satu sama lain). c. Dalam problem behavior theory terdapat 2 variabel, yaitu: Demography-Social Structure (Father's Education, Father's Occupation, Father's Religious Group, Mother's Education, Mother's Religious Group, Hollingshead Index, Family Structure) dan Socialization (Parental Ideology, Home Climate, Peer Influence). B. Saran a. Untuk menjadikan problem behavior theory sebagai acuan perilaku dalam meningkatkan status kesehatan di masyarakat. b. Diharapkan bagi masyarakat agar menganalisa teori perilaku bermasalah sehingga dapat membuat prediksi tentang perilaku masa depan.
  • 15. 12 DAFTAR PUSTAKA Jessor, R., Donovan, J. E., & Costa, F. M. (1991). Beyond adolescence: Problem behavior and young adult development. New York: Cambridge University Press. Jessor, R. (2014). Problem Behavior Theory: A half century of research on adolescent behavior and development. In lerner, R. M., Petersen, A. C., Silbereisen, R.K., & Brooks-Gunn, J.(Eds). “Thedevelopmental science of adolescence: History through autobiography.” New York: Psychology Press. Pp. 239-256. Notoatmojo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Costa, Frances. 2017. Problem-Behavior Theory ~ A Brief Overview. [Online]. (https://www. Colorado.edu/ibs/jessor/pb_theory.html, diakses 11 Oktober 2017). Moles, Stephanie. 2010. Problem Behavior Theory. [Online].(https://p500- fall2010-wiki.wikispaces.com/Problem+Behavior+Theory, diakses 11 Oktober 2017).