Teori belajar behaviorisme kemudian kognitivisme, dan terakhir konstrutivisme.Nurulbanjar1996
Sudah lama para ahli psikologi mengamati, mempelajari, dan melakukan penelitian bagaimana sesungguhnya manusia belajar. Penelitian-penelitian yang dilakukan menghasilkan berbagai teori yang kalau dikategorikan dapat dikelompokkan ke dalam tiga aliran/paham besar, yakni : (1) behaviorisme, (2) kognitivisme, dan (3) konstruktivisme. Masing-masing aliran itu melakukan pendekatan yang berbeda sehingga menghasilkan teori dan model belajar yang berbeda pula. Namun, perlu dipahami bahwa sungguhpun aliran dan teori itu berbeda, satu sama lain saling melengkapi. Teori belajar berikut diawali dengan behaviorisme kemudian kognitivisme, dan terakhir konstrutivisme.
Teori belajar behaviorisme kemudian kognitivisme, dan terakhir konstrutivisme.Nurulbanjar1996
Sudah lama para ahli psikologi mengamati, mempelajari, dan melakukan penelitian bagaimana sesungguhnya manusia belajar. Penelitian-penelitian yang dilakukan menghasilkan berbagai teori yang kalau dikategorikan dapat dikelompokkan ke dalam tiga aliran/paham besar, yakni : (1) behaviorisme, (2) kognitivisme, dan (3) konstruktivisme. Masing-masing aliran itu melakukan pendekatan yang berbeda sehingga menghasilkan teori dan model belajar yang berbeda pula. Namun, perlu dipahami bahwa sungguhpun aliran dan teori itu berbeda, satu sama lain saling melengkapi. Teori belajar berikut diawali dengan behaviorisme kemudian kognitivisme, dan terakhir konstrutivisme.
PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)Khusnul Kotimah
presentasi mengenai "Pengembangan Media Pembelajaran", guna memenuhi tugas mata kuliah "Perencanaan Pembelajaran".
silahkan kunjungi blog saya di http://khusnulsawo.blogspot.com/
saya tunggu salam dari anda semua.. terima kasiih.. \(^o^)/
Human being is blessed with intelligence from his birth. Generally, there are 9 types of human intelligence. Each person has different types of intelligence. One type of intelligence is logic mathematic. This type related with someone’s ability to solve the problem. He/ She is able to think and construct solution with logical order and great interest in numbers, logic, order and seriation(regularity). This type of intelligence usually can be detected from one’s mastery of mathematic. Logic mathematic intelligence can be increase by using the appropriate learning model. One of learning model is Realistic Mathematic Education with has five characteristics, they are: using context, using model, student contribution, interactivity, and intertwining.
Tulisan ini membahas beberapa strategi pembelajaran matematika yang dikaitkan dengan pendekatan saintifik, di antaranya: PBL, PjBL, Open-Ended, RME, Discovery-Inquiry, Problem Posing.
makalah keterampilan berpikir kritis, sangat berguna untuk teman yang akan menulis artikel, seperti karya ilmiah, makalah, atau pun referensi bahan skripsi
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
teori belajar
1. USING LEARNING AND INSTRUCTIONAL
THEORY IN TEACHING MATHEMATICS
(BELL)
oleh :
• ALJUFRI MARDI (1610247366)
• HERNI PURNAMAWATI (1610247381)
• NUR’AINI (1610247379)
dosen pengampu :
YENITA ROZA, Ph.D
2. Pendahuluan
Latar Belakang
Secara garis besar ada 2 arus besar dalam
perkembangan teori belajar :
1.Aliran behaviorisme
2.Aliran kognitif
Dari 2 aliran teori belajar tersebut lahirlah :
-pendekatan belajar
-model pembelajaran
-strategi pengajaran
-metode pengajaran
3. Rumusan Masalah
• Apakah pengertian teori belajar?
• Bagaimanakah teori belajar Jean Piaget dalam
pembelajaran matematika?
• Bagaimanakah teori belajar Joy Paulus Guilford
dalam pembelajaran matematika?
• Bagaimanakah teori belajar Robert M. Gagne
dalam pembelajaran matematika?
• Bagaimanakah teori belajar Z. P. Dienes dalam
pembelajaran matematika?
4. Rumusan Masalah
• Bagaimanakah teori belajar Ausubel dalam
pembelajaran matematika?
• Bagaimanakah teori belajar Jerome S. Bruner
dalam pembelajaran matematika?
• Bagaimanakah teori belajar Skiner dalam
pembelajaran matematika?
• Bagaimanakah teori belajar Van Hielee dalam
pembelajaran matematika?
5. Rumusan Masalah
• Bagaimanakah teori belajar Brownell
dalam pembelajaran matematika?
• Bagaimanakah teori belajar
Konstruktivisme dalam pembelajaran
matematika?
• Bagaimana pendekatan Kontekstual
dalam pembelajaran matematika?
• Bagaimana penalaran Proposional dalam
pembelajaran matematika?
6. Pembahasan
A. Pengertian Teori Belajar
B. Teori belajar Jean Piaget
Perkembangan mental pribadi anak
melewati 4 tahap :
1. Tahap sensorik motor
2. Pra operasi
3. Operasi kongkrit
4. Operasi formal
7. Pembahasan
C. Teori belajar Joy Paulus Guilford
1. Struktur intelegensi
2. Pengembangan bakat mtk
3. Contoh penerapan teori Guilford dalam
pembelajaran mtk
8. Pembahasan
D. Teori belajar Robert M. Gagne
Pandangan Gagne tentang belajar di
kelompokkan menjadi 8 tipe : (1) isyarat
(signal), (2) stimulus respons, (3) rangkaian
gerak (motor chaining), (4) rangkaian verbal
(verbal chaining), (5) memperbedakan
(discrimination learning), (6) pembentukan
konsep (concept formation), (7) pembentukan
aturan (principle formation) dan (8) pemecahan
masalah (problem solving) (Ruseffendi, 1988).
9. Pembahasan
Di antara 8 tipe belajar yang dikemukakan oleh
Gagne yang erat kaitannya dengan pendekatan
pengajuan masalah matematika, yaitu:
1.Rangkaian verbal (verbal chaining).
2.Pemecahan Masalah (Problem solving)
Menurut Gagne belajar matematika terdiri dari
objek langsung dan objek tak langsung. objek tak
langsung antara lain kemampuan menyelidiki,
kemampuan memecahkan masalah, ketekunan,
ketelitian, disiplin diri, bersikap positif terhadap
matematika.
11. Pembahasan
E. Teori belajar Z.P. Dienes
Permainan Bebas (Free Play)
Permainan yang Menggunakan Aturan (Games)
Permainan Kesamaan Sifat (Searching for
communalities)
Permainan Representasi (Representation)
Permainan dengan Simbolisasi (Symbolization)
Permainan dengan Formalisasi (Formalization)
12. Pembahasan
F. Teori belajar Ausubel
Bahan pelajaran yang dipelajari haruslah “
bermakna” artinya bahan pelajaran itu
harus cocok dengan kemampuan siswa dan
harus relevan dengan struktur kognitif yang
dimiliki siswa.
13. Pembahasan
G. Teori belajar Jerome S. Bruner
intelektuan anak ada 3 : enaktif, ikonik &
simbolik
4 dalil penting dalam pembelajaran matematika :
1. Dalil penyusunan
2. Dalil Notasi
3. Dalil Kekontrasan dan Keanekaragaman
4. Dalil Pengaitan
14. Pembahasan
H. Teori belajar Skiner
Reward & Funishment
I. Teori belajar Van Hiele
Tahapan berpikir atau tingkat kognitif yang dilalui
siswa dalam pembelajaran geometri, menurut
Van Hiele adalah :
Level 0 – Tingkat Visualisasi
Level 1 Tingkat Analisis
16. Pembahasan
J. Teori belajar W. Brownell
Belajar matematika merupakan belajar bermakna
Misalnya : Dalam operasi hitung perkalian siswa
diberikan pengertian lebih dahulu sehingga
mereka paham terhadap arti perkalian dan
sifat-sifatnya sebelum sampai pada latihan
menghitung
17. Pembahasan
K. Teori belajar Konstruktivisme
Siswa mengkonstruksi pengetahuan
matematika dengan cara mengintegrasikan ide
yang mereka miliki,
Matematika menjadi lebih bermakna karena
siswa mengerti,
Strategi siswa lebih bernilai,
Siswa mempunyai kesempatan untuk
berdiskusi dan saling bertukar pengalaman
dan ilmu pengetahuan dengan temannya.
18. Dalam upaya mengimplementasikan teori belajar
konstruktivisme, ada beberapa saran yang
berkaitan dengan rancangan pembelajaran :
Memberi kesempatan kepada siswa untuk
mengemukakan gagasannya dengan bahasa
sendiri,
Memberi kesempatan kepada siswa untuk
berfikir tentang pengalamannya sehingga menjadi
lebih kreatif dan imajinatif,
Memberi pengalaman yang berhubungan
dengan gagasan yang telah dimiliki siswa,
19. Pembahasan
L. Pendekatan Kontekstual Dalam
Pembelajaran
M. Penalaran proposional
Dalam proses belajar, diharapkan
siswa mampu mengkonstruksi
pengetahuan sesuai dengan
masalah yang dihadapi.
20. Penutup
Sebagai guru kita harus mengetahui tentang teori
belajar khususnya dalam pembelajaran
matematika , sehingga kita mampu merancang
pembelajaran yang sesuai dengan materi yang
hendak dikembangkan, level pengetahuan siswa,
dan teori belajar yang dirujuk.
Editor's Notes
Have participants read this slide.
Use the Handout in Trainer Notes with the proportion shown.
Turn the card 90 degrees and read the new proportion.
Turn the card again 90 degrees---read the proportion
Turn the card one last time 90 degrees.
Why does this work?
(You are maintaining the multiplicative relationship that exists within and between the numbers in the relationship.)
Hold up the copy of the proportion in the handouts folder.
Once the proportion is set up correctly, the paper can be turned to show the between and within proportions.
Non-example: x/8 = 2/1 The unknown number of lawns can be related to the number of lawns that could be mowed in 8 hours, but not in the same way that 2 hours relates to 1 lawn. The multiplicative relationship between and within is not maintained.
We will explore these key ideas in the following slides.
We will explore these key ideas in the following slides.
We will explore these key ideas in the following slides.