Teori belajar yang dijelaskan dalam dokumen tersebut mencakup teori tingkah laku, sibernetik, humanistik, dan kognitif. Teori-teori tersebut memberikan penjelasan tentang proses belajar dari berbagai perspektif seperti perubahan tingkah laku, pengolahan informasi, pembangunan manusia, dan perubahan kognitif.
PENERAPAN PARTISIPASI PADA METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACH...Anggi Saputra
Bentuk partisipasi yang nyata yaitu partisipasi buah pikiran lebih merupakan partisipasi berupa sumbangan ide, pendapat atau buah pikiran konstruktif, baik untuk menyusun program maupun untuk memperlancar pelaksanaan program dan juga untuk mewujudkannya dengan memberikan pengalaman dan pengetahuan guna mengembangkan kegiatan yang diikutinya.
PENERAPAN PARTISIPASI PADA METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACH...Anggi Saputra
Bentuk partisipasi yang nyata yaitu partisipasi buah pikiran lebih merupakan partisipasi berupa sumbangan ide, pendapat atau buah pikiran konstruktif, baik untuk menyusun program maupun untuk memperlancar pelaksanaan program dan juga untuk mewujudkannya dengan memberikan pengalaman dan pengetahuan guna mengembangkan kegiatan yang diikutinya.
PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)Khusnul Kotimah
presentasi mengenai "Pengembangan Media Pembelajaran", guna memenuhi tugas mata kuliah "Perencanaan Pembelajaran".
silahkan kunjungi blog saya di http://khusnulsawo.blogspot.com/
saya tunggu salam dari anda semua.. terima kasiih.. \(^o^)/
Evaluasi hasil belajar adalah suatu proses yang dilakukan untuk mengetahui tingkat kinerja akademik. Evaluasi hasil belajar dilakukan secara menyeluruh dan kontinyu dengan cara yang sesuai dengan ciri-ciri pendidikan keahlian yang bersangkutan.
Terima kasih kepada Renie Tri Herdiani, S.Psi., S.Pd., M.Pd.
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme) suatu Materi yang memuat cara belajar dan pembelajaran yang dikemukan oleh beberapa para ahli mengena cara belajar dan pembelajaran
Martikulasi Pascasarjana "Teori Belajar dan Pembelajaran" M. Ifaldi SidikM. Ifaldi Sidik
Teori Belajar dan Pembelajaran.
Grand Teori Belajar: 1) Behavioristik, 2) Kognitif, 3) Humanistik, 4) Konstruktivis.
Tokoh-tokoh teori belajar behavioristik: 1) Thorndike, Albert Bandura
1. 11
TEORI BELAJARTEORI BELAJAR
Aliran Tingkah LakuAliran Tingkah Laku
ThorndikeThorndike
WatsonWatson
Clark HullClark Hull
Edwin GuthrieEdwin Guthrie
SkinnerSkinner
Aliran SibernetikAliran Sibernetik
LandaLanda
Pask & ScottPask & Scott
Aliran HumanistikAliran Humanistik
Bloom & KrathwohlBloom & Krathwohl
KolbKolb
Honey & MumfordHoney & Mumford
HabermasHabermas
Aliran KognitifAliran Kognitif
PiagetPiaget
AusubelAusubel
BrunerBruner
2. 2
TEORI BELAJAR BEHAVIORISME
(TINGKAH LAKU)
Belajar adalah perubahan tingkah laku
Proses belajar mengajar :
Penguatan (+)
Stimulus Proses Respons
Penguatan (-)
Faktor lain ialah penguatan (reinforcement) yang dapat memperkuat timbulnya
respons. Reinforcement bisa positive bisa negative
Yang terpenting adalah masukan berupa stimulus dan keluaran berupa
respons (karena dapat diamati)
Kritik :
1. tidak mampu menjelaskan proses belajar yang kompleks
2. tidak semua hasil belajar dapat diamati dan diukur
3. 3
APLIKASI BEHAVIORISME DALAMAPLIKASI BEHAVIORISME DALAM
PROSES BMPROSES BM
MELIPUTI LANGKAH-LANGKAH :MELIPUTI LANGKAH-LANGKAH :
Menentukan tujuan instruksionalMenentukan tujuan instruksional
Menganalisis lingkungan kelas, termasuk “entry behavior”Menganalisis lingkungan kelas, termasuk “entry behavior”
mahasiswamahasiswa
Menentukan materi pelajaranMenentukan materi pelajaran
Memecah materi pelajaran menjadi bagian-bagian kecilMemecah materi pelajaran menjadi bagian-bagian kecil
Menyajikan materi pelajaranMenyajikan materi pelajaran
Memberikan stimulus berupa : pertanyaan, tes, latihan,Memberikan stimulus berupa : pertanyaan, tes, latihan,
tugas-tugastugas-tugas
Mengamati dan mengkaji respons yang diberikanMengamati dan mengkaji respons yang diberikan
Memberikan penguatan (positif maupun negatif)Memberikan penguatan (positif maupun negatif)
Memberikan stimulus baruMemberikan stimulus baru
Mengevaluasi hasil belajarMengevaluasi hasil belajar
Memberikan penguatan, dan seterusnyaMemberikan penguatan, dan seterusnya
4. 4
TEORI BELAJAR KOGNITIVISME
Belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman
(tidak selalu berbentuk perubahan tingkah laku yang
dapat diamati)
Setiap orang telah mempunyai pengetahuan/pengalaman
dalam dirinya, yang tertata dalam bentuk struktur kognitif.
Proses belajar terjadi bila materi yang baru beradaptasi
dengan struktur kognitif yang sudah dimiliki
A B C D ABCD =
Struktur
kognitif
mahasiswa
Teori belajar yang berkembang berdasarkan teori ini ialah
teori perkembangan Piaget, teori kognitif Bruner, dan
teori bermakna Ausubel
Kritik :
1. Lebih dekat pada psikologi daripada teori belajar,
5. 5
KOGNITIVISME :KOGNITIVISME :
TEORI PERKEMBANGAN PIAGETTEORI PERKEMBANGAN PIAGET
1. Proses Belajar : terjadi menurut tahap-tahap1. Proses Belajar : terjadi menurut tahap-tahap
perkembangan sesuai umurperkembangan sesuai umur
2. Tahap-Tahap :2. Tahap-Tahap :
asimilasi (penyesuaian pengetahuan baruasimilasi (penyesuaian pengetahuan baru
dengan struktur kognitif yang sudah ada)dengan struktur kognitif yang sudah ada)
akomodasi (penyesuaian struktur kognitifakomodasi (penyesuaian struktur kognitif
mahasiswa dengan pengetahuan baru)mahasiswa dengan pengetahuan baru)
equilibrasi (penyeimbangan mentalequilibrasi (penyeimbangan mental
setelah terjadi proses asimilasi /setelah terjadi proses asimilasi /
akomodasiakomodasi
6. 6
APLIKASI TEORI PERKEMBANGANAPLIKASI TEORI PERKEMBANGAN
PIAGETPIAGET
1)1) Menentukan tujuan instruksionalMenentukan tujuan instruksional
2)2) Memilih materi pelajaranMemilih materi pelajaran
3)3) Menentukan topik yang dapat dipelajari secaraMenentukan topik yang dapat dipelajari secara
aktif oleh mahasiswa (bimbingan minimum olehaktif oleh mahasiswa (bimbingan minimum oleh
dosen)dosen)
4)4) Merancang kegiatan belajar yang cocok untukMerancang kegiatan belajar yang cocok untuk
topik yang akan dipelajari mahasiswatopik yang akan dipelajari mahasiswa
5)5) Mempersiapkan berbagai pertanyaan yangMempersiapkan berbagai pertanyaan yang
memacu krativitas mahasiswa untuk berdiskusimemacu krativitas mahasiswa untuk berdiskusi
atau bertanyaatau bertanya
6)6) Mengevaluasi proses dan hasil belajarMengevaluasi proses dan hasil belajar
7. 7
KOGNITIVISME : BRUNERKOGNITIVISME : BRUNER
Terjadinya proses belajar lebih ditentukan oleh caraTerjadinya proses belajar lebih ditentukan oleh cara
kita mengatur materi pelajarankita mengatur materi pelajaran
Proses belajar terjadi melalui tahap-tahap :Proses belajar terjadi melalui tahap-tahap :
enaktifenaktif (aktivitas mahasiwa untuk memahami(aktivitas mahasiwa untuk memahami
lingkungan melalui observasi langsung realitas)lingkungan melalui observasi langsung realitas)
ikonikikonik (mahasiswa mengobservasi realitas tidak(mahasiswa mengobservasi realitas tidak
secarasecara
langsung, tetapi melalui sumber sekunder , misalnyalangsung, tetapi melalui sumber sekunder , misalnya
melalui gambar-gambar atau tulisan)melalui gambar-gambar atau tulisan)
simboliksimbolik (mahasiswa membuat abstraksi berupa teori,(mahasiswa membuat abstraksi berupa teori,
penafsiran, analisis terhadap realitas yang telahpenafsiran, analisis terhadap realitas yang telah
diamati dan alami)diamati dan alami)
8. 8
APLIKASI TEORI KOGNITIF BRUNERAPLIKASI TEORI KOGNITIF BRUNER
Menentukan tujuan-tujuan instruksionalMenentukan tujuan-tujuan instruksional
Memilih materi pelajaranMemilih materi pelajaran
Menentukan topik yang bisa dipelajari secaraMenentukan topik yang bisa dipelajari secara
induktif oleh mahasiswainduktif oleh mahasiswa
Mencari contoh, tugas, ilustrasi, dsb.nyaMencari contoh, tugas, ilustrasi, dsb.nya
Mengatur topik-topik mulai dari yang paling konkretMengatur topik-topik mulai dari yang paling konkret
ke abstrak, dari yang sederhana ke kompleks, darike abstrak, dari yang sederhana ke kompleks, dari
tahap enaktif, ikonik ke simbolik, dsb.nyatahap enaktif, ikonik ke simbolik, dsb.nya
Mengevaluasi proses dan hasil belajarMengevaluasi proses dan hasil belajar
9. 9
TEORI BERMAKNA AUSUBEL
Proses Belajar terjadi bila mahasiswa mampu
mengasimilasikan pengetahuan yang dimiliki dengan
pengetahuan baru
Proses Belajar terjadi melalui tahap-tahap:
memperhatikan stimulus yang diberikan
memahami makna stimulus
menyimpan dan menggunakan informasi
yang sudah dipahami
Konsep penting : “Advance Organizer”, yang
merupakan gambaran singkat isi pelajaran baru, yang
berfungsi sebagai (1) kerangka konseptual sebagai titik
tolak proses belajar, (2) penghubung antara ilmu yang
baru dengan apa yang sudah dimiliki mahasiswa, (3)
fasilitator yang mempermudah mahasiswa belajar
10. 10
APLIKASI TEORI BERMAKNA AUSUBEL
Menentukan tujuan instruksional
Mengukur kesiapan mahasiswa
Memilih materi pelajaran
Mengidentifikasi prinsip - prinsip yang harus dikuasai
mahasiswa
Menyajikan pandangan menyeluruh tentang apa yang
harus dipelajari
Menggunakan “advance organizer” dengan cara
membuat rangkuman
Mengajar mahasiswa memahami konsep dan prinsip
dengan fokus pada hubungan antara konsep yang
ada
Mengevaluasi proses dan hasil belajar
11. 11
TEORI BELAJAR HUMANISTIK
Belajar adalah untuk “memanusiakan” manusia
Cenderung bersifat eklektik, dalam arti memanfaatkan teknik
belajar apapun asal tujuan belajar tercapai
Contoh: Ausubel (meaningful learning), lihat juga kognitivisme
Krathwohl & Bloom, ada 3 kawasan tujuan belajar : Kognitif, Afektif
dan Psikomotor
Kolb, ada 4 tahap dalam proses belajar, yaitu : pengalaman
konkrit, pengalaman aktif dan reflektif, konseptualisasi, dan
eksperimentasi aktif
Honey & Mumford, berdasarkan teori Kolb membagi mahasiswa
menjadi 4 macam: Aktifis, Reflektor, Teoris, dan Pragmatis
Habermas, ada 3 tipe belajar : belajar teknis, belajar praktis dan
belajar emansipatoris
Kritik : sukar digunakan dalam konteks yang lebih praktis,dan lebih
dekat dengan dunia filsafat daripada dunia pendidikan
12. 1212
APLIKASI TEORI BELAJAR HUMANISTIKAPLIKASI TEORI BELAJAR HUMANISTIK
DALAM PROSES BMDALAM PROSES BM
Dalam prakteknya cenderung mendorong mahasiswa untukDalam prakteknya cenderung mendorong mahasiswa untuk
berpikir induktif (dari contoh ke konsep, dari konkrit keberpikir induktif (dari contoh ke konsep, dari konkrit ke
abstrak, dari khusus ke umum, dsb.nya )abstrak, dari khusus ke umum, dsb.nya )
Teori ini mementingkan faktor pengalaman (keterlibatanTeori ini mementingkan faktor pengalaman (keterlibatan
aktif mahasiswa di dalam proses BM)aktif mahasiswa di dalam proses BM)
Aplikasinya melalui tahap-tahap :Aplikasinya melalui tahap-tahap :
1. menentukan tujuan instruksional1. menentukan tujuan instruksional
2. menentukan materi pelajaran2. menentukan materi pelajaran
3. mengidentifikasi “ entry behavior” mahasiswa3. mengidentifikasi “ entry behavior” mahasiswa
4. mengidentifikasi topik-topik yang memungkinkan4. mengidentifikasi topik-topik yang memungkinkan
mahasiswa mempelajarinya secara aktif danmahasiswa mempelajarinya secara aktif dan
seterusnya………….seterusnya………….
13. 1313
TEORI BELAJAR SIBERNETIKTEORI BELAJAR SIBERNETIK
Belajar adalah pengolahan informasiBelajar adalah pengolahan informasi
Yang terpenting adalah “sistem informasi”, yang akan menentukanYang terpenting adalah “sistem informasi”, yang akan menentukan
terjadinya proses belajar. Jadi tidak ada satu pun jenis cara belajarterjadinya proses belajar. Jadi tidak ada satu pun jenis cara belajar
yang ideal untuk segala situasiyang ideal untuk segala situasi
Contoh : Landa (pendekatan algoritmik dan heuristik), Pask & ScottContoh : Landa (pendekatan algoritmik dan heuristik), Pask & Scott
(tipe mahasiswa “wholist” dan “serialist”)(tipe mahasiswa “wholist” dan “serialist”)
Pendekatan belajar “algoritmik” menuntut mahasiswa berpikirPendekatan belajar “algoritmik” menuntut mahasiswa berpikir
sistematis, tahap demi tahap, linier menuju ke suatu target tertentusistematis, tahap demi tahap, linier menuju ke suatu target tertentu
(memahami rumus matematika)(memahami rumus matematika)
Pendekatan “heuristik” menuntut mah. berpikir divergen, menyebarPendekatan “heuristik” menuntut mah. berpikir divergen, menyebar
ke beberapa target sekaligus. Memahami suatu konsep yang penuhke beberapa target sekaligus. Memahami suatu konsep yang penuh
arti ganda dan penafsiran, biasanya menuntut cara berpikirarti ganda dan penafsiran, biasanya menuntut cara berpikir
demikiandemikian
Mah.tipe “wholist” cenderung mempelajari sesuatu dari tahap yangMah.tipe “wholist” cenderung mempelajari sesuatu dari tahap yang
paling umum ke tahap yang lebih khususpaling umum ke tahap yang lebih khusus
Mah.tipe “serialist; cenderung berpikir secara “algoritmik”Mah.tipe “serialist; cenderung berpikir secara “algoritmik”
Kritik : Lebih menekankan pada sistem informasi, kurangKritik : Lebih menekankan pada sistem informasi, kurang
memperhatikan bagaimana proses belajar berlangsung (Sulitmemperhatikan bagaimana proses belajar berlangsung (Sulit
dipraktekkan)dipraktekkan)
14. 1414
APLIKASI TEORI BELAJAR SIBERNETIKAPLIKASI TEORI BELAJAR SIBERNETIK
DALAM PROSES BMDALAM PROSES BM
• Menentukan tujuan instruksional
• Menentukan materi pelajaran
• Mengkaji sistem informasi yang terkandung dalam
materi tersebut
• Menentukan pendekatan belajar yang sesuai dengan
sistem informasi itu (apakah algoritmik atau heuristik)
• Menyusun materi dalam urutan yang sesuai dengan
sistem informasinya
• Menyajikan materi dan membimbing mahasiswa
belajar dengan pola yang sesuai dengan urutan
pelajaran
15. 1515
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PROSES BELAJAR MENGAJARPROSES BELAJAR MENGAJAR
INTERNAL :INTERNAL :
KemampuanKemampuan
MotivasiMotivasi
PerhatianPerhatian
IngatanIngatan
LupaLupa
RetensiRetensi
TransferTransfer
EKSTERNALEKSTERNAL
Kondisi BelajarKondisi Belajar
Tujuan BelajarTujuan Belajar
Pemberian UmpanPemberian Umpan
BalikBalik
16. 16
ANALISIS HASIL KERJA YANG RENDAH
Jarang Belum
berlatih menguasai
menggunakan pengetahuan/
keterampilan keterampilan
4 1
Prestasi
belajar
3 rendah 2
Konsekuensi Sifat atau struktur
negatif tugas yang sulit
pelaksanaan atau tidak
tugas menyenangkan
20. 20
STRATEGI UNTUK MERANGSANG MINAT DAN
PERHATIAN MAHASISWA
Gunakan metode instruksional yang bervariasi
Gunakan variasi media (transparansi, videotape,
dsb.nya) untuk melengkapi perkuliahan
Bila tepat, gunakan humor dalam presentasi
Gunakan peristiwa nyata sebagai contoh untuk
memperjelas konsep
Gunakan teknik bertanya untuk melibatkan mahasiswa
21. 2121
RELEVANCYRELEVANCY (RELEVANSI)(RELEVANSI)
Hubungan antara materi kuliah dengan kebutuhanHubungan antara materi kuliah dengan kebutuhan
dan kondisi mahasiswadan kondisi mahasiswa
Motif pribadi (McClelland)Motif pribadi (McClelland)
Kebutuhan untuk berprestasiKebutuhan untuk berprestasi
(needs for achievement)(needs for achievement)
Kebutuhan untuk memiliki kuasa (needs for power)Kebutuhan untuk memiliki kuasa (needs for power)
Kebutuhan untuk berafiliasi (needs for affiliation)Kebutuhan untuk berafiliasi (needs for affiliation)
Motif instrumentalMotif instrumental , bahwa keberhasilan dalam suatu tugas, bahwa keberhasilan dalam suatu tugas
adalah langkah untuk mencapai keberhasilan lebih lanjutadalah langkah untuk mencapai keberhasilan lebih lanjut
Nilai kulturalNilai kultural, apabila tujuan yang ingin dicapai sesuai, apabila tujuan yang ingin dicapai sesuai
dengan nilai yang dianut oleh mahasiswa dan kelompokdengan nilai yang dianut oleh mahasiswa dan kelompok
22. 22
STRATEGI UNTUK MENUNJUKKANSTRATEGI UNTUK MENUNJUKKAN
RELEVANSI PERKULIAHANRELEVANSI PERKULIAHAN
Sampaikan apa kemampuan mahasiswa setelahSampaikan apa kemampuan mahasiswa setelah
mempelajari kuliah tersebut, berarti perlumempelajari kuliah tersebut, berarti perlu
menjelaskan tujuan instruksionalmenjelaskan tujuan instruksional
Menjelaskan manfaat pengetahuan/Menjelaskan manfaat pengetahuan/
keterampilan yang akan dipelajari yang bekaitanketerampilan yang akan dipelajari yang bekaitan
dengan pekerjaan lulusan nantidengan pekerjaan lulusan nanti
Berikan contoh, latihan atau tes yang langsungBerikan contoh, latihan atau tes yang langsung
berhubungan dengan profesi tertentuberhubungan dengan profesi tertentu
24. 2424
STRATEGI UNTUK MENINGKATKANSTRATEGI UNTUK MENINGKATKAN
KEPERCAYAAN DIRI (CONFIDENCEKEPERCAYAAN DIRI (CONFIDENCE))
• Memperbanyak pengalaman berhasil mahasiswa
(urutan materi dari mudah ke sukar)
• Perkuliahan disusun dalam bagian yang lebih kecil
• Meningkatkan harapan untuk berhasil dengan
menyatakan persyaratannya ( tujuan instruksional dan
kriteria tes pada awal kuliah)
• Memungkinkan kontrol keberhasilan di tangan
mahasiswa (adanya Kontrak Perkuliahan)
• Tumbuh kembangkan kepercayaan diri mahasiswa
• Berikan umpan balik yang konstruktif
26. 26
STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN
KEPUASAN
Gunakan pujian secara verbal dan umpan balik yang
informatif, bukan ancaman atau sejenisnya
Berikan kesempatan mahasiswa segera mempraktekkan
pengetahuan yang dipelajarinya
Minta mahasiswa membantu teman yang belum berhasil
menguasai suatu keterampilan atau pengetahuan
Bandingkan prestasi mahasiswa dengan prestasinya
sendiri di masa lalu atau standar lain, bukan dengan
mahasiswa lain