Dokumen tersebut membahas berbagai jenis dan ciri kurikulum serta perkembangan kurikulum di Indonesia mulai dari tahun 1947 hingga 2013. Dokumen tersebut menjelaskan konsep kurikulum, jenis-jenis kurikulum dari berbagai sudut pandang, dan ciri-ciri kurikulum yang berlaku di Indonesia pada masing-masing periode.
Teori konstruktivisme menyatakan bahwa pengetahuan dibangun melalui pengalaman dan interaksi sosial, bukan ditransfer dari guru ke murid. Teori ini menekankan peran aktif murid dalam membangun pengetahuan mereka sendiri melalui pengalaman dan kerja sama sosial.
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21Fitri Yusmaniah
Teknologi dan media memiliki peran penting dalam pembelajaran abad 21. Guru dapat memanfaatkan berbagai alat digital interaktif dan asesmen mobile untuk meningkatkan proses pembelajaran dan berkolaborasi dengan komunitas guru lain. Standar Teknologi Pendidikan Nasional untuk Guru memberikan pedoman bagi guru untuk mengintegrasikan teknologi secara efektif.
Dokumen tersebut membahas tentang hakikat manusia dan pendidikan. Secara singkat, hakikat manusia membedakan manusia dengan hewan melalui kemampuan berpikir, bertanggung jawab, dan memiliki moral. Sedangkan pendidikan didefinisikan sebagai upaya untuk membimbing perkembangan peserta didik agar menjadi dewasa dan mandiri. Unsur-unsur pendidikan meliputi peserta didik, pendidik, tujuan, materi, dan lingkungan pembelajaran
Esensialisme menekankan pentingnya melestarikan budaya lama dan memberikan pengetahuan serta keterampilan kepada siswa agar dapat bermanfaat bagi masyarakat. Matematika, sains, dan pelajaran lain dianggap sebagai dasar substansi kurikulum yang berharga untuk hidup di masyarakat. Seperti perenialisme, esensialisme juga lebih berorientasi pada masa lalu.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis dan ciri kurikulum serta perkembangan kurikulum di Indonesia mulai dari tahun 1947 hingga 2013. Dokumen tersebut menjelaskan konsep kurikulum, jenis-jenis kurikulum dari berbagai sudut pandang, dan ciri-ciri kurikulum yang berlaku di Indonesia pada masing-masing periode.
Teori konstruktivisme menyatakan bahwa pengetahuan dibangun melalui pengalaman dan interaksi sosial, bukan ditransfer dari guru ke murid. Teori ini menekankan peran aktif murid dalam membangun pengetahuan mereka sendiri melalui pengalaman dan kerja sama sosial.
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21Fitri Yusmaniah
Teknologi dan media memiliki peran penting dalam pembelajaran abad 21. Guru dapat memanfaatkan berbagai alat digital interaktif dan asesmen mobile untuk meningkatkan proses pembelajaran dan berkolaborasi dengan komunitas guru lain. Standar Teknologi Pendidikan Nasional untuk Guru memberikan pedoman bagi guru untuk mengintegrasikan teknologi secara efektif.
Dokumen tersebut membahas tentang hakikat manusia dan pendidikan. Secara singkat, hakikat manusia membedakan manusia dengan hewan melalui kemampuan berpikir, bertanggung jawab, dan memiliki moral. Sedangkan pendidikan didefinisikan sebagai upaya untuk membimbing perkembangan peserta didik agar menjadi dewasa dan mandiri. Unsur-unsur pendidikan meliputi peserta didik, pendidik, tujuan, materi, dan lingkungan pembelajaran
Esensialisme menekankan pentingnya melestarikan budaya lama dan memberikan pengetahuan serta keterampilan kepada siswa agar dapat bermanfaat bagi masyarakat. Matematika, sains, dan pelajaran lain dianggap sebagai dasar substansi kurikulum yang berharga untuk hidup di masyarakat. Seperti perenialisme, esensialisme juga lebih berorientasi pada masa lalu.
Pendudukan militer Jepang di Indonesia dimulai pada 1942 setelah Jepang berhasil mengalahkan Belanda. Jepang membagi wilayah Indonesia dan menerapkan sistem pemerintahan militer serta sipil untuk mengeksploitasi sumber daya alam dan tenaga kerja Indonesia guna mendukung perangnya. Walaupun memberikan beberapa dampak positif, pendudukan Jepang umumnya memberikan dampak negatif berupa kehancuran ekonomi, eksploitasi, kelaparan, dan kematian
Dokumen tersebut membahas mengenai upaya peningkatan mutu pendidikan di masa depan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah. Manajemen berbasis sekolah dijelaskan sebagai alternatif untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memberikan otonomi kepada sekolah dalam pengelolaan sumber daya. Dokumen tersebut juga menjelaskan peran berbagai pihak seperti pemerintah, kepala sekolah, guru, orang tua, dan
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran kognitif yang merupakan proses belajar yang membutuhkan pemahaman dan pengertian serta sebagai jembatan antara pengetahuan lama dan baru, dari yang sederhana ke abstrak. Beberapa teori belajar seperti Piaget, Bruner, dan Ausubel juga dibahas dalam rangka mendukung penerapan pembelajaran kognitif.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi aksiologi sebagai teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan pengetahuan. Ia juga menjelaskan unsur-unsur nilai dalam aksiologi seperti etika dan estetika serta karakteristik nilai seperti objektif, subjektif, absolut dan relatif. Terakhir, dokumen menyentuh hubungan antara ontologi, epistemologi dan aksiologi.
Makalah ini membahas pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikan dengan menyajikan fakta secara akurat dan sumber yang beragam meskipun belum semua sumber dikutip. Pembahasan tentang tujuan, fungsi, dan kontribusi perpustakaan sekolah dilakukan secara obyektif, seimbang, dan kreatif dengan penjelasan yang rinci dan variatif. Secara teknis penulisan makalah ini baik meskipun terdapat sat
Pendidikan global bertujuan untuk menanamkan perspektif tentang dunia yang saling terkait antar budaya, manusia, dan planet. Tujuannya adalah mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk hidup di dunia yang semakin terglobalisasi dan beragam."
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok 2 yang terdiri dari 6 anggota dan teori-teori pembelajaran kognitif seperti teori Piaget, Bruner, dan Ausubel. Teori-teori tersebut menegaskan bahwa proses kognitif dan tingkat perkembangan intelektual siswa mempengaruhi pembelajaran, serta pentingnya penemuan sendiri dan kebermaknaan bahan ajar bagi keberhasilan belajar siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan peserta didik, terutama mengenai aspek-aspek perkembangan yang mempengaruhi keberhasilan belajar. Terdapat delapan aspek perkembangan yang dijelaskan yaitu fisik, intelektual, emosi, bahasa, sosial, kepribadian, moral dan agama. Setiap aspek memiliki pengaruh terhadap proses belajar dan tumbuh kembang peserta didik.
Dokumen ini membahas perbedaan dan hubungan antara model pembelajaran, pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, dan teknik pembelajaran. Model pembelajaran merupakan kerangka proses pembelajaran yang terdiri atas pendekatan, strategi, metode, dan teknik. Pendekatan memberikan panduan umum, strategi merupakan perencanaan, metode adalah implementasi, sedangkan teknik adalah cara konkrit melaksanakan suatu metode.
Teori belajar menurut piaget, bruner, dan gelstatYuli Sinaga
Dokumen tersebut membahas tiga teori belajar yaitu teori Piaget, Bruner, dan Gestalt. Teori Piaget membahas empat tahapan perkembangan berfikir anak, teori Bruner menjelaskan tiga tahapan belajar dan lima teorema pembelajaran matematika, sedangkan teori Gestalt menekankan pentingnya prasyarat, latihan berulang, dan pendekatan proses dalam pembelajaran.
Pendudukan militer Jepang di Indonesia dimulai pada 1942 setelah Jepang berhasil mengalahkan Belanda. Jepang membagi wilayah Indonesia dan menerapkan sistem pemerintahan militer serta sipil untuk mengeksploitasi sumber daya alam dan tenaga kerja Indonesia guna mendukung perangnya. Walaupun memberikan beberapa dampak positif, pendudukan Jepang umumnya memberikan dampak negatif berupa kehancuran ekonomi, eksploitasi, kelaparan, dan kematian
Dokumen tersebut membahas mengenai upaya peningkatan mutu pendidikan di masa depan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah. Manajemen berbasis sekolah dijelaskan sebagai alternatif untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memberikan otonomi kepada sekolah dalam pengelolaan sumber daya. Dokumen tersebut juga menjelaskan peran berbagai pihak seperti pemerintah, kepala sekolah, guru, orang tua, dan
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran kognitif yang merupakan proses belajar yang membutuhkan pemahaman dan pengertian serta sebagai jembatan antara pengetahuan lama dan baru, dari yang sederhana ke abstrak. Beberapa teori belajar seperti Piaget, Bruner, dan Ausubel juga dibahas dalam rangka mendukung penerapan pembelajaran kognitif.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi aksiologi sebagai teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan pengetahuan. Ia juga menjelaskan unsur-unsur nilai dalam aksiologi seperti etika dan estetika serta karakteristik nilai seperti objektif, subjektif, absolut dan relatif. Terakhir, dokumen menyentuh hubungan antara ontologi, epistemologi dan aksiologi.
Makalah ini membahas pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikan dengan menyajikan fakta secara akurat dan sumber yang beragam meskipun belum semua sumber dikutip. Pembahasan tentang tujuan, fungsi, dan kontribusi perpustakaan sekolah dilakukan secara obyektif, seimbang, dan kreatif dengan penjelasan yang rinci dan variatif. Secara teknis penulisan makalah ini baik meskipun terdapat sat
Pendidikan global bertujuan untuk menanamkan perspektif tentang dunia yang saling terkait antar budaya, manusia, dan planet. Tujuannya adalah mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk hidup di dunia yang semakin terglobalisasi dan beragam."
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok 2 yang terdiri dari 6 anggota dan teori-teori pembelajaran kognitif seperti teori Piaget, Bruner, dan Ausubel. Teori-teori tersebut menegaskan bahwa proses kognitif dan tingkat perkembangan intelektual siswa mempengaruhi pembelajaran, serta pentingnya penemuan sendiri dan kebermaknaan bahan ajar bagi keberhasilan belajar siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan peserta didik, terutama mengenai aspek-aspek perkembangan yang mempengaruhi keberhasilan belajar. Terdapat delapan aspek perkembangan yang dijelaskan yaitu fisik, intelektual, emosi, bahasa, sosial, kepribadian, moral dan agama. Setiap aspek memiliki pengaruh terhadap proses belajar dan tumbuh kembang peserta didik.
Dokumen ini membahas perbedaan dan hubungan antara model pembelajaran, pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, dan teknik pembelajaran. Model pembelajaran merupakan kerangka proses pembelajaran yang terdiri atas pendekatan, strategi, metode, dan teknik. Pendekatan memberikan panduan umum, strategi merupakan perencanaan, metode adalah implementasi, sedangkan teknik adalah cara konkrit melaksanakan suatu metode.
Teori belajar menurut piaget, bruner, dan gelstatYuli Sinaga
Dokumen tersebut membahas tiga teori belajar yaitu teori Piaget, Bruner, dan Gestalt. Teori Piaget membahas empat tahapan perkembangan berfikir anak, teori Bruner menjelaskan tiga tahapan belajar dan lima teorema pembelajaran matematika, sedangkan teori Gestalt menekankan pentingnya prasyarat, latihan berulang, dan pendekatan proses dalam pembelajaran.
Dokumen tersebut membincangkan teori-teori perkembangan kognitif kanak-kanak menurut Piaget dan Vygotsky. Ia menjelaskan peringkat-peringkat perkembangan kognitif menurut Piaget seperti peringkat sensorimotor, pra-operasi, operasi konkrit dan formal. Ia juga membincangkan konsep zon perkembangan proksimal dan scaffolding menurut teori Vygotsky.
Dokumen tersebut membahas tentang kajian materi dan metodologi pembelajaran matematika SD. Materi pokok yang dibahas antara lain kurikulum matematika SD, teori belajar Piaget, Bruner, Dienes, Gagne, dan Van Hiele serta pendekatan pembelajaran matematika seperti eksplorasi bilangan, geometri, dan pengolahan data.
Pendidikan Montessori, khususnya di Indonesia. Slide ini berisi presentasi yang dibuat oleh teman-teman semasa kuliah, untuk mata kuliah Pendidikan Alternatif. Semoga bermanfat
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...Dadang DjokoKaryanto
Teori kognitivisme menekankan bahwa pembelajaran merupakan proses kognitif yang terjadi di dalam pikiran manusia. Tokoh utamanya adalah Piaget yang membagi tahapan perkembangan kognitif anak. Kognitivisme melihat pembelajaran sebagai interaksi antara individu dan lingkungan melalui proses asimilasi dan akomodasi. Teori ini memberikan penekanan pada proses berfikir dalam pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas teori kognitif pembelajaran yang menekankan proses berfikir dan pengolahan informasi. Tokoh-tokohnya meliputi Piaget, Ausubel, Bruner, dan Lewin. Teori ini menyarankan pendekatan aktif siswa dalam belajar untuk membangun pengetahuan secara mandiri.
Teori Belajar Kognitivisme menjelaskan bahwa belajar dipengaruhi oleh proses kognitif seseorang. Proses kognitif yang baik akan memudahkan perolehan informasi dan penyimpanan pengetahuan, sementara proses kognitif yang buruk dapat menyebabkan kesulitan belajar. Teori ini menekankan pentingnya keaktifan siswa dalam belajar.
1. Teori pembelajaran kognitif menekankan bahwa pembelajaran adalah proses kognitif yang terjadi di dalam otak ketika seseorang memproses informasi baru.
2. Terdapat beberapa teori pembelajaran kognitif menurut para ahli seperti Piaget, Bruner, Ausubel dan Gagne yang membahas proses kognitif seperti persepsi, ingatan, berpikir.
3. Teori-teori tersebut menjelaskan proses pembelaj
Teori kognitivisme menyatakan bahwa belajar adalah proses mental aktif untuk memperoleh, mengingat, dan menerapkan pengetahuan. Teori ini didukung oleh Piaget, Bruner, dan Ausubel. Piaget berfokus pada asimilasi, akomodasi, dan ekuilibrasi. Bruner berpendapat bahwa belajar terjadi secara induktif dari konsep sederhana ke rumit. Sedangkan Ausubel berpendapat bahwa belajar bermak
Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori dan pendekatan pembelajaran IPA SD. Terdapat beberapa teori pembelajaran menurut para ahli seperti Bruner, Piaget, dan Gagne. Juga dibahas berbagai pendekatan pembelajaran IPA SD seperti pendekatan konsep, lingkungan, inkuiri, dan konstruktivisme. Diberikan pula implikasi dari teori-teori tersebut dalam pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas empat teori belajar yaitu behaviorisme, kognitif, humanistik, dan sibernetik. Behaviorisme menekankan perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar, kognitif menekankan proses mental dalam belajar, humanistik menekankan pembentukan kepribadian peserta didik, sedangkan sibernetik menekankan pengolahan informasi dalam belajar. Dokumen juga membahas kelebihan dan kekurangan masing-masing
Teori pembelajaran merujuk kepada prinsip-prinsip dan hukum-hukum pembelajaran yang dihasilkan daripada kajian-kajian ahli-ahli psikologi pembelajaran. Terdapat tiga kategori utama teori pembelajaran iaitu behaviorisme, kognitivisme, dan konstruktivisme. Behaviorisme menekankan perubahan tingkah laku hasil daripada peneguhan dan maklum balas manakala kognitivisme menekankan proses mental se
Teks tersebut membahas Problem Based Learning (PBL) sebagai salah satu model pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai awal pembelajaran. Teks tersebut menjelaskan pengertian, karakteristik, teori yang mendasari, tahapan pelaksanaan, serta kelebihan dan kelemahan dari PBL.
Teori sibernetik melihat belajar sebagai proses pemrosesan informasi yang tergantung pada sistem informasi dari pesan yang dipelajari. Teori ini menekankan pentingnya sistem informasi dalam menentukan cara belajar."
Lembar kerja belajar mandiri ini membahas empat topik utama yaitu konsep dasar dan landasan ilmu pendidikan, karakteristik peserta didik, teori-teori belajar dan implikasinya dalam pembelajaran, serta kurikulum pendidikan di Indonesia. Topik-topik ini mencakup penjelasan mengenai definisi, tujuan, tokoh-tokoh, dan implikasi penerapannya dalam proses pembelajaran.
Similar to Teori Belajar Psikologi berbasis Kognitif (20)
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Teori Belajar Psikologi berbasis Kognitif
1. Oleh:
M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
Pendidikan Matematika
STKIP YPM BangkoTeori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd 1
Pertemuan Ke-4
2. Teori Belajar Kognitif
Secara umum kognitif diartikan potensi intelektual yang
terdiri dari tahapan:
pengetahuan (knowledge)
pemahaman (comprehention)
penerapan (aplication)
analisa (analysis)
sintesa (sinthesis)
evaluasi (evaluation)
Kognitif berarti persoalan yang menyangkut kemampuan
untuk mengembangkan kemampuan rasional (akal).
Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd2
3. Teori Belajar Kognitif
Kognitif lebih menekankan bagaimana proses
atau upaya untuk mengoptimalkan
kemampuan aspek rasional yang dimiliki oleh
orang lain.
Kognitif lebih menekankan pada aspek
kemampuan perilaku yang diwujudkan
dengan cara kemampuan merespon terhadap
stimulus yang datang kepada dirinya.
Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd3
4. Teori Belajar Kognitif
• Belajar bukan sekedar melibatkan
hubungan S-R, belajar merupakan
proses melibatkan pemikiran yang
sangat kompleks.
• Belajar merupakan proses
pengembangan insight
Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd4
5. Teori Belajar Kognitif
• Belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan
tahap perkembangan kognitif siswa.
• Siswa hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan
eksperimen dengan obyek fisik, yang ditunjang oleh
interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh
pertanyaan dari guru.
• Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan
kepada siswa agar mau berinteraksi dengan lingkungan
secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari
lingkungan.
Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd5
7. Prinsip Belajar
• belajar aktif akan menghindarkan siswa
dari kebosanan
• belajar lewat interaksi sosial,manusia
• belajar lewat pengalaman sendiri, pada
pembelajaran ini proses mencari ilmu
dilakukan secara tidak sengaja, jadi siswa
merasa tidak terpaksa untuk belajar
Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd7
8. Teori Belajar Piaget
Jean Piaget menyatakan bahwa perkembangan kognitif
merupakan suatu proses genetik yang didasari karena
perkembangan sistem syaraf.
Belajar merupakan proses identifikasi dan
pengintegrasian stimulus/informasi yang baru melalui
skemata.
Struktur kognitif sebagai skemata yaitu kumpulan dari
skema-skema.
Proses terjadinya adaptasi dari skemata yg telah
terbentuk dengan stimulus baru: asimilasi, akomodasi
dan equilibrasi.
Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd8
9. Asimilasi: proses pengintegrasian secara
langsung stimulus baru ke dalam skemata
yang telah terbentuk.
Akomodasi: proses pengintegrasian stimulus
baru ke dalam skemata yang telah
terbentuk secara tidak langsung.
Equilibrasi: keseimbangan antara asimilasi dan
akomodasi atau pengembangan antara
lingkungan luar dengan struktur kognitif
yang ada dalam dirinya.
Teori Piaget
Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd9
10. Teori Piaget
Proses belajar seseorang akan mengikuti pola dan
tahap-tahap perkembangan sesuai dengan
umurnya (kronologis).
Piaget membagi tahap perkembangan kognitif
menjadi empat, yaitu :
1.Tahap sensorimotor (0 – 2 tahun)
2. Tahap pra operasional (2/3 – 7/8 tahun)
3.Tahap operasional konkret (7/8 – 11/12 tahun)
4. Tahap operasional formal (11/12 tahun ke atas)
Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd10
11. Teori Piaget
Secara umum aplikasi teori Piaget mengikuti pola:
a. Menentukan tujuan-tujuan instruksional
b. Memilih materi pelajaran
c. Menentukan topik-topik yang mungkin dipelajari
secara aktif oleh siswa.
d. Menentukan dan merancang kegiatan belajar
yang sesuai dengan topic (eksperimentasi,
problem solving, role play, dsb).
e. Memberikan pertanyaan untuk memacu
kreativitas.
f. Mengevaluasi proses dan hasil belajar.
Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd11
12. Teori Bruner
Jerome Bruner menyatakan bahwa
perkembangan bahasa besar pengaruhnya
terhadap perkembangan kognitif
Dalam proses belajar, Bruner menekankan
adanya pengaruh kebudayaan terhadap
tingkah laku seseorang
Proses belajar akan berjalan dengan baik jika
guru memberikan kesempatan pada siswa
untuk menemukan sendiri suatu konsep,
teori, aturan atau pemahaman melalui
contoh-contoh yang dijumpai dalam
kehidupannya Free Discovery Learning
Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd 12
13. Teori Bruner
Menurut Bruner, perkembangan kognitif
seseorang terjadi melalui tiga tahap, yaitu :
1.Tahap enaktif: dalam memahami dunia anak
mengunakan pengetahuan motoric; sentuhan,
pegangan, dll.
2.Tahap ikonik: seseorang memahami objek-
objek atau dunianya melalui gambar-gambar
atau visualisasi verbal.
3.Tahap simbolik: seseorang memahami dunia
melalui simbol-simbol bahasa, logika,
matematika, dll.
Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd 13
14. Teori Bruner
Seseorang dikatakan memahami suatu
konsep apabila ia mengetahui semua unsur
dari konsep itu meliputi:
a. nama
b. contoh-contoh baik yang positif maupun
negatif
c. karakteristik, baik yang pokok maupun
tidak
d. rentangan karakteristik
e. kaidah
Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd 14
15. Teori Bruner
Dalil teori Bruner
• Dalil penyusunan (konstruksi): jika anak ingin mempunyai
kemampuan menguasai konsep, teorema, definisi, maka
anak harus dilatih untuk melakukan penyusunan
representasinya.
• Dalil notasi: dalam penyajian konsep, notasi memegang
peranan penting.
• Dalil pengkontrasan dan keanekaragaman: diperlukan
contoh yang banyak, sehingga anak mengetahui
karakteristik konsep tersebut.
• Dalil pengaitan (konektivitas): dalam matematika antara
satu konsep dengan konsep lainnya terdapat hubungan
yang erat.
Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd 15
16. Teori Bruner
Secara umum aplikasi teori Bruner biasa mengikuti
pola:
a. Menentukan tujuan-tujuan instruksional
b. Memilih materi pelajaran
c. Menentukan topik-topik yang meungkin
dipelajari secara aktif oleh siswa.
d. Mencari contoh-contoh, tugas, ilustrasi, dsb
untuk belajar.
e. Mengatur topik-topik pelajaran sesuai urutan
topik dari konkrit – abstrak, sederhana –
kompleks, dari tahapan enaktif – ikonik –
simbolik, dan seterusnya.
f. Mengevaluasi proses dan hasil belajar.
Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd 16
17. Teori Gestalt
Teori Gestalt telah berkembang sejak sekitar
abad Ke – 19. Dimulai dengan Gestalt I,
kemudian berkembang terus hingga menuju ke
Gestalt II.
Gestalt II ini kemudian memunculkan
Psikoanalisis. Psikoanalisis sebagai produk
Gestalt II ini kemudian berkembang hingga
sekarang.
Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd 17
18. Teori Gestalt
Tokoh aliran teori Gestal I adalah John Dewey,
ia mengemukakan bahwa belajar mengajar:
a. Menyajikan konsep harus lebih
mengutamakan pengertian.
b. Pelaksanan belajar mengajar harus
memperhatikan kesiapan intelektual siswa.
c. Mengatur suasana kelas agar siswa siap
belajar.
Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd 18
19. Teori Gestalt
Psikoanalisis sebagai produk Gestalt II
berkembang hingga sekarang.
Tokoh-tokohnya:
1. Sigmund Freud (1856 – 1939)
2. Carl Gustav Jung (1875 – 1961)
3. Alfred Adler (1870 – 1937)
Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd 19
20. Teori Gestalt
Teori psikoanalisis (Gestalt II):
• Struktur kepribadian manusia terdiri dari ide, ego
dan superego.
• Ide adalah struktur paling mendasar dari
kepribadian
• Ego berkembang dari ide struktur kepribadian yang
mengontrol kesadaran dan mengambil keputusan
atas perilaku manusia
• Superego merefleksikan nilai-nilai sosial dan
menyadarkan individu atas tuntutan moral.
Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd 20
21. Teori Gestalt
Aplikasi dan konsep kunci psikoanalisis:
• Konsep kunci bahwa ”manusia adalah makhluk
yang memiliki kebutuhan dan keinginan”.
• Konsep kunci tentang “kecemasan”
• konsep psikolanalisis yang menekankan pengaruh
masa lalu (masa kecil) terhadap perjalanan manusia
• Teori Freud tentang “tahapan perkembangan
kepribadian individu”
• konsep Freud tentang “ketidaksadaran”
Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd 21
22. Teori belajar William Brownell
didasarkan pada keyakinan bahwa
anak-anak pasti memahami apa yang
sedang mereka pelajari jika belajar
secara permanen atau secara terus-
menerus untuk waktu yang lama.
Teori Brownell
Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd 22
23. Brownell menyatakan bahwa belajar
matematika harus merupakan belajar
bermakna dan belajar pengertian.
Sesuai dengan teori Gestalt (latihan
hafal/ drill sangat penting, ditetapkan
setelah tertanamnya pengertian.
Teori Brownell
Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd 23
24. Kekeliruan:
belajar tidak melalui latihan
hafalan dan mengasah otak,
tapi melalui bagaimana anak
berbuat, berpikir, memperoleh
persepsi, dll.
Teori Brownell
Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd 24
25. Zoltan P. Dienes: matematika dianggap sebagai studi
tentang struktur, memisah-misahkan hubungan-
hubungan di antara struktur-struktur dan
mengkategorikan hubungan-hubungan di antara
struktur-struktur.
Benda-benda atau objek-objek dalam bentuk
permainan akan sangat berperan bila dimanipulasi
dengan baik dalam pengajaran matematika.
Permainan bebas merupakan tahap belajar konsep
yang aktivitasnya tidak berstruktur dan tidak
diarahkan, anak melakukan percobaan dan mengotak-
atik benda-benda konkret dan abstrak dari unsur yang
sedang dipelajarinya itu.
Teori Dienes
Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd 25
26. Penggunaan alat peraga matematika dihadapkan
pada balok-balok logik yg membantu anak dalam
mempelajari konsep-konsep abstrak (mengenal
warna, tebal tipis benda)
Representasi: tahap pengambilan kesamaan
sifat dari beberapa situasi yg sejenis.
Simbolisasi: kemampuan merumuskan
representasi dari setiap konsep-konsep dengan
menggunakan simbol matematika atau melalui
perumusan verbal.
Formalisasi: mengurutkan sifat-sifat konsep dan
merumuskan sifat-sifat baru dari konsep tersebut.
Teori Dienes
Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd 26
27. Teori Dienes
Tahap-tahap dalam belajar konsep matematika
a. Permainan Bebas (Free Play)
b. Permainan yang menggunakan aturan
(Games)
c. Permainan Kesamaan Sifat (Searching for
Communalities)
d. Permainan Representasi (Representation)
e. Permainan dengan Simbolisasi
(Symbolization)
f. Permainan dengan Formalisasi
(Formalization
Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd 27
28. Van Hiele (1954): menguraikan tahap-tahap
perkembangan mental anak dalam geometri.
Tiga unsur utama dalam pembelajaran geometri
(waktu, materi, dan metode pembelajaran) jika
ditata secara terpadu akan dapat meningkatkan
kemampuan berpikir anak ke tingkatan berpikir
yg lebih tinggi.
Ada 5 tahap belajar dalam geometri: tahap
pengenalan, analisis, pengurutan, deduksi,
dan akurasi.
Teori Van Hiele
Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd 28
29. • Tahap pengenalan: anak mulai belajar mengenai
suatu bentuk geometri secara keseluruhan, namun
belum mampu mengetahui adanya sifat-sifat dari
bentuk geometri yg dilihatnya itu.
• Tahap analisis: anak sudah mulai mengenal sifat-sifat
yang dimiliki benda geometri yg diamatinya, sudah
mampu menyebutkan keteraturan yang terdapat pada
benda geometri.
• Tahap pengurutan (deduksi informal): anak sudah
mulai mampu melaksanakan penarikan kesimpulan,
yang dikenal dengan sebutan berpikir deduktif, namun
belum berkembang secara penuh.
Teori Van Hiele
Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd 29
30. • Tahap deduksi: anak sudah mampu
menarik kesimpulan secara deduktif,
menarik kesimpulan dari hal-hal yang
bersifat umum menuju hal-hal yang
bersifat khusus.
• Tahap akurasi: anak sudah mulai
menyadari betapa pentingnya ketepatan
dari prinsip-prinsip dasar yang melandasi
suatu pembuktian.
Teori Van Hiele
Teori Belajar Kognitif_M. Jainuri, S.Pd., M.Pd 30