1. Majlis Ta'liim
DESA PAMULIHAN KECAMATAN PAMULIHAN TANJUNG SARI SUMEDANG TELP: 022-7911943
Yang Berkorban (Qoribun)
Hewan Korban Panitia Qorban
Yang menerima Qorban
Didalam hadits Ibnu Majah, dikisahkan para sahabat bertanya tentang
bagaimana sesungguhnya qurban itu ? Rasulullah saw menjawab :
Nama aslinya,
Imam Bukhari berkomentar, Haditsnya tidak shohih
(Mizanul I'tidal fi taqdil rijal, juz 7 Hal 6)
Sunnah bapak kalian semua Ibrahim As, para sahabat bertanya,
bagaimana bagian kita dari hewan qurban itu ? Rasulullah saw
menjawab, setiap bulunnya ada kebaikan, mereka bertanya, setiap bulu
? Rasulullah saw menjawab, setiap bulu rambutnya ada kebaikan. (Hr
Ibnu Majah)
Ibrahim As Dalam pandangan Allah :
1
2. Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas
menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan,
dan ia mengikuti agama Ibrahim As yang lurus? Dan Allah mengambil
Ibrahim As menjadi kesayanganNya.(An Nisa : 109)
Sesungguhnya Ibrahim As itu benar-benar seorang yang penyantun lagi
penghiba dan suka kembali kepada Allah.(HUD : 75)
(yaitu) "Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim As".(As Shaffat :
109)
Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim As
dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada
kaum mereka: "Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa
yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran) mu dan telah
nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-
lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja. Kecuali perkataan
Ibrahim As kepada bapaknya: "Sesungguhnya aku akan memohonkan ampunan
bagi kamu dan aku tiada dapat menolak sesuatupun dari kamu (siksaan)
Allah". (Ibrahim As berkata): "Ya Tuhan kami, hanya kepada Engkaulah
kami bertawakkal dan hanya kepada Engkaulah kami bertaubat dan hanya
kepada Engkaulah kami kembali.
(Al Mumtahanah : 4)
Tauladan lain yang dapat kita ambil dari Nabi Ibrahim As adalah
kesabaran dalam menjalankan perintah Allah swt ketika Allah
memerintahkan pada dirinya untuk menyembelih putra kandungnya
sendiri, yang mana ia baru mendapatkan anak ketika berumur 86 tahun,
perintah dari Allah turun didalam mimpinya untuk menyembelih putranya
ismail Alaihissalam, sebagai pencinta sejati, Nabi Ibrahim As tidak
merasakan kegelisahan, ia tidak menggugat perintah Allah swt, Nabi
Ibrahim As adalah penghulu para pencinta, Nabi Ibrahim As berfikir
tentang apa yang akan disampaikan kepada anaknya,
Ketika waktu pagi tiba, maka Ibrahim As berkata kepada Istrinya
mandikanlah putramu ini dan keramasilah kepalanya, lalu istrinya
memandikannya, membasahi kepalanya, mendandaninya dan mengosokkan
wewangiannya kepada ismail, kemudian ia berkata kepada putranya,
wahai anakku bawalah pisau dan tambang ini,
Iblis laknatullah alaihi berkata, aku harus segera menggunakan
kesempatan untuk mempengarui Ibrahim As, maka dia mendatangi Ibrahim
As dalam wujud seorang kakek, seraya berkata, wahai Ibrahim As mau
kemana, maka Nabi Ibrahim As menjawab, aku ada keperluan dengan bukit
itu, iblis berkata aku bermimpi bahwa setan telah datang dalam
mimpimu, seraya dia menyuruhmu untuk memotong putramu, mendengar
perkataannya itu, maka Nabi Ibrahim As mengetahui bahwa orang tua itu
adalah iblis, sehingga beliau berkata kepadanya, wahai iblis terkutuk
pergilah kamu dari sisiku, demi Allah aku akan mengerjakan apa yang
telah Allah perintahkan kepadaku.
2
3. Ketika iblis merasa putus asa untuk membujuk Nabi Ibrahim As maka dia
membujuk ismail, dan berkata kepada ismail, tahukah kamu mengapa
bapakmu mengajakmu pergi kebukit itu, ismail menjawab, tidak, maka
iblis berkata sesungguhnya bapakmu mengajakmu dalam rangka untuk
menyembelihmu, maka ismail berkata mana mungkin seorang bapak tega
memotong anak kandungnya sendiri, benar dia akan menyembelihmu kata
iblis, kemudian ismail berkata apa alasannya, iblis menjawab, ia
mengira bahwa Allah telah menyuruhnya untuk memotongmu, kemudian
ismail berkata, kalau memang itu perintah dari Allah maka aku akan
rela menerimanya dan mentaatinya.
Ketika iblis tidak mampu menggoda seorang anak yang bernama ismail
maka iblis mulai menggoda sang Ibu siti hajar untuk memanfaatkan,
rasa keibuan seorang ibu, iblis berkata kepada siti hajar tahukah
engkau mengapa suamimu mengajak putramu pergi kebukit itu, hajar
menjawab karena ada satu keperluan, iblis berkata sesungguhnya dia
pergi kebukit tersebut untuk menyembelih putranya, maka hajar
berkata, tidak mungkin bapaknya melakukan itu, karena ia sangat
menyanginya dan mencintainya, lalu iblis berkata, dia mengira bahwa
allah telah memerintahkannya untuk mengorbankannya, hajar menjawab
jika memang Allah memerintahkannya maka sudah sewajarnya ia melakukan
hal itu, maka semestinya ia tunduk dan patuh melaksanakaanya,
mendengar jawaban itu maka iblispun pergi dengan rasa marah dan putus
asa.
Akirnya tibalah Ibrahim As dan Ismail kebukit tersebut, kemudian
Ibrahim As berkata kepada Ismail,
Wahai anakku sesungguh akau melihat dalam mimpiku aku meyembelihmu,
maka fikirkanlah apa pendapatmu.
Mendengar perkataan bapaknya , maka muka putranya dalam keadaan
pucat, dan sendi-sendinya bergetar, dan sambil mencucurkan air
matanya ia berkata kepada bapaknya,
Wahai bapakku kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insyaallah
kamu akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.
Selajutnya Nabi Ibrahim As berkata kepada isamil, wahai anakku aku
melihat mukamu sangat pucat dan persendianmu bergetar, padahal
sendimu tidak copot dan tidak ada sesuatu yang masuk kedalam dirimu,
maka ismail menjawab, wahai bapakku tuhan telah menyediakan
penggantiku untukmu, sebagaimana surga pengganti dunia, dan tuhanku
tidak memerintahkan hal itu kepadamu melainkan dia meridhoi diriku
untuk menerima sesuatu yang lebih baik yang ada pada sisinya, oleh
karena itu maka kerjakannlah apa yang di perintahkan tuhanmu, akan
tetapi wahai bapakku sebaiknya engkau mengikat kedua tanganku dan
kedua kakiku, dan percepatlah tarikan pisau sehingga darahku dapat
keluar dengan lancar, wahai bapakku tutuplah aku dengan bajumu, dan
bawalah bajuku kehadapan ibuku sehingga dia dapat mencium bauku,
sehingga dapat menghibur kerinduaannya kepadaku.
Kemudian Nabi Ibrahim As mengikat kedua tangan dan kedua kaki
putranya, lalu beliau mengasah pisaunya dan duduk di samping
putranya, seraya beliau berkata, wahai tuhanku segala puji bagimu,
maka pada masa yang sesisanya, karuniakanlah padaku seorang anak
seiring perjalanan usiaku yang sudah tua rentah, sesuai dengan
janjimu kepadaku dan sesungguhnya engkau tidak akan mengingkari
janjimu, wahai tuhanku engkau telah mengujiku dengan ujian yang
3
4. begitu berat kepadaku, maka seandainya ujian ini merupakan
keridhoanmu maka aku akan selalu tunduk dan taat kepadamu, tetapi
jika ujian ini merupakan kemurkaanmu aku memohon ampun dan bertobat
kepadamu, mendengar perkataan Ibrahim As malaikat menangis, seraya
berkata, seorang Nabi dalam keadaan tertutup wajahnya sementara
seorang Nabi yang satunya bermaksud untuk meyembelihnya, setelah itu
Nabi Ibrahim As mendekat putranya seraya membaringkan diatas pipinya,
supaya beliau tidak melihat wajah anaknya, yang dapat mendatangkan
kesedihan. Ketika beliau menempelkan mata pisau ke leher putranya,
lalu beliau melakukan pekerjaannya, tetapi pisau itu tidak mempan dan
tertahan, sehingga beliau mengasahnya lagi, beliau tetap tidak berani
melihat wajah putranya, sehingga selesai pisau diasa beliau mulai
menempelkannya ketenggorokannya, tetapi pisau itu tetap tidak mempan
dan terasa tumpul, kemudian terdengar ada suara yang memanggil
Ibrahim As, hai Ibrahim As sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi
itu, maka lilhatlah sesuatu yang ada di belakangmu, maka sembelilah
ia sebagai penggantinya, mendengar seruan itu beliau menoleh
kebelakang, dan ketika itu beliau melihat seekor gibas kambing yang
bertanduk dan gemuk.
Demikianlah awal di syariatkannya penyembilah di dalam hari raya
iedul adha.
(Hadits maudhu, didalamnya terdapat rawi yang bernama Ishaq bin Bisyr
dan Abu ilyas , dimana ibnu Ma'in mengangapnya sebagai pendusta)
Hukum Qurban :
Qurban hukumnya adalah sunah wajibah bagi setiap keluarga muslim yang
mampu melakukannya.
Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban),
supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah
direzkikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha
Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar
gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah),(Al Hajj
: 34)
Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah.(Al Kautsar :
2)
Kreteria hewan Sembelihan :
Dari Bara bin Azib, rasulullah saw telah bersabda, empat (Cacat) yang
tidak boleh dipakai qurban, juling atau buta sebelah yang benar-benar
julingnya, sakit yang benar-benar sakitnya, pincang yang benar-benar
pincangnya, dan hewan yang terlalu tua yang sudah tidak bersumsum
lagi. (Hr Ahmad)
4
5. Dari Jabir ia berkata, Rasulullah saw bersabda, janganlah kamu
menyembelih hewan qorban kecuali musinnah, sekiranya menyusahkan atas
kamu maka maka sembelilah kambing Jadz'ah
(Hr Muslim)
Al Musinnah adalah binatang kurban yang cukup umur, unta berusia lima
tahun dan masuk ke tahun ke enam, sapi berusia dua tahun dan masuk
tahun ketiga, dan kambing burusia satu tahun.
Jadz'ah, kambing yang sudah berumur satu tahun.
Waktu penyembelihan :
Dari jundab bin sufyan, ia mengatakan, Aku menyaksikan Iedul Adha
bersama Rasululalla saw, maka setelah selesai menyelesaikan salat itu
bersama orang-orang (berjamaah), beliau melihat seekor kambing telah
di sembelih, beliau bersabda, siapa yang menyembelih sebelum sholat,
hendaklah ia menyembelih lagi yang setara sebagai gantinya, tetapi
siapa yang belum menyembelih hendaklah menyembelih atas nama Allah.
(Hr Muslim)
Dari anas ia berkata, Nabi saw telah bersabda, siapa yang menyembelih
qurban sebelum sholat ied, ia qurban untuk dirinya (bukan ibadah
qurban), dan siapa yang menyembelih setelah sholat, telah sempurna
ibadahnya dan sesuai dengan sunnah kaum muslimin. (Hr Bukhari)
Dari Anas ra ia berkata, Nabi saw telah bersabda, pada hari raya
qurban, siapa yang menyembelih kurban sebelum sholat ied, maka
hendaklah ia mengulanginya lagi. (Hr Bukhari)
Menandai Binatang qurban dengan Kalung :
Dan dari Aisyah rh, ia berkata, aku memintal kalung (buat) onta
Rasulullah saw kemudian di berinya tanda dan kalung, kemudian di
kirimnya ke baitullah, maka sudah tidak ada yang di haramkan lagi
sesuatu yang di halalkan.(Hr Bukhari)
5
6. Boleh menaiki binatang yang akan di qurbankan :
Dari Anas, ia berkata : Rasulullah saw melihat seorang laki-laki
mengiring badanah, lalu Nabi saw bersabda, naikilah, si laki-laki itu
berkata, ini adalah badanah (Onta/sapi yang akan dijadikan untuk
qurban) Nabi menjawab, Naikilah, sampai tiga kali, atau dua kali. (Hr
Bukhari)
Tidak Boleh Menggantikan binatang sudah di niatkan untuk qorban :
Dari Ibnu Umar ra, ia berkata, Umar memberinya hadiah (qurban) dengan
(seekor binatang) yang baik sekali, lalu di belinya dengan tiga ratus
dinar. Kemudian ia datang kepada Nabi saw, untuk menanyakan, Ya
Rasulullah, aku telah memberinya hadiah (dengan seekor binatang) yang
baik sekali, tetapi kemudian kubelinya (binatang itu) dengan tiga
ratus dinar, kemudian kubelinya (binatang itu) dengan tiga ratus
dinar, kemudian kujual binatang tersebut dan uangnya kubelikan seekor
onta yang gemuk, maka jawab Nabi, jangan, tetapi sembilah dia. (Hr
Abu Daud)
Tata Cara Penyembelihan :
Dan dari Anas Ra, ia berkata, Rasulullah saw berqurban dua ekor
kambing kibas yang bagus dan bertanduk, lalu aku lihat dia
menginjakkan kakinya pada lambung kedua kibas tersebut, ia sebut asma
Allah dan bertakbir, lalu ia potongnya dengan tangannya sendiri (Hr
Bukhari).
Tidak memotong kuku dan Bulunya setelah kelihatan bulan Dzulhijah :
Barang siapa yang hendak memotong hewan korbannya, dan jika telah
terlihat hilal bulan Dzulhijah, tidak di perbolehkan memotong rambut
atau kukunya (Hewan qurban) sedikitpun hingga terlaksananya
penyembelihan korban. (Hr Muslim)
Waktu Penyembelihan :
6
7. Dan dari Sulaiman bin Musa, dari Jubair bin Muth'am dari Nabi saw, ia
bersabda, semua hari tasyriq itu adalah hari menyembelih (Qurban) (Hr
Ahmad).
Sabda Nabi Saw, semua hari Tasyriq itu adalah hari menyembelih, ini
menunjukkan bahwa hari-har tasyriq itu seluruhnya adalah hari-hari
penyembelih, yaitu hari Nahr itu sendiri dan tiga hari
sesudahnya.(Nailul Author, 1621)
Satu Kambing boleh untuk satu keluarga :
Dari Atha bin Yasar, ia berkata, aku pernah bertanya kepada Abu Ayyub
al Anshari, bagaimana qurban yang pernah kamu lakukan di zaman
Rasulullah saw ? maka jawabnya, adalah seorang di jaman Rasulullah
saw biasan qorban seekor kambing untuk dirinya dan seluruh
keluarganya, lalu mereka (keluarga) itu makan dan membagi-bagikan
(kepada fakir miskin) sehingga orang-orang ramai begitu. Begitulah
(akhirnya) menjadi seperti yang kamu lihat sampai sekarang ini (Hr
Tirmidzi).
Tujuh orang untuk satu sapi :
Rasulullah saw Memerintahkan kepada kami untuk berpatungan dalam
onta, atau sapi, untuk tujuh orang dari kami dalam onta yang gemuk.
(Hr Muslim)
Pahala yang besar dalam menyaksikan penyembelihan Qurban
Abu Bakar bin ishaq al Faqih mengabarkan kepada kami, ia berkata,
Ismail bin Qutaibah menceritakan kepada kami, Abu baker bin Abu
Syaibah menceritakan kepada kami, an Nadhar bin ismail Al Bajali
menceritakan kepada kami, Abu Hamzah At Tsumali menceritakan kepada
kami, (ia terima) dari said bin Jubair dari Imran bin Husain ra,
bahwsanya Rasulullah saw bersabda, wahai fathimah, berdirilah engkau
7
8. untuk sembelihannmu dan saksikanlah, sesungguhnya tetesan pertama
dari darahnya yang menetes akan menjadi penghapus bagi dosamu yang
pernah engkau lakukan. Dan ucapkanlah olehmu, sesungguhnya sholat,
kurban hidup dan matiku hanyalah untuk Allah yang mengurus alam.
Tidak ada sekutu baginya dan dengan sebab itulah aku di perintah seta
aku termasuk golongan Muslimin. (Hr Al Hakim)
Penjarahan :
Imam Abu Ubaid Al Ajuri mengatakan dari Abu Daud, darinya diriwatkan
hadits-hadits yang munkar.
Imam Abu Bakar bin Al Atsram, mengatakan dari Imam Ahmad bin Hambal,
Aku telah menulis hadits darinya ia rawi yang tidak kuat, haditnya
hanya bisa di jadikan sebagai 'Itibar saja (tidak boleh di jadikan
dalil Pokok)
Imam Nasai mengatakan, Ia Rawi yang tidak kuat.
Imam Abdullah bin Ahmad bin Hambal mengatakan dari Ayahnya, ia rawi
yang lemah haditsnya, laisa bis Syaiin
Imam Nasai mengatakan, ia rawi yang tidak tsiqat
Imam Ibnu Hiban mengatakan, ia rawi yang banyak keliru dalam
periwayatan sampai tidak boleh di pakai hujah bila ia meriwayatkan
seorang diri bersamaan dengan itu ia beraqidah syiah gulat
(berlebihan dalam mengkultuskan Ali)
Dari Athiyah dari Abu said Al Khudri, ia berkata, Rasulullah saw
bersabda kepada fathimah, berdirilah engkau untuk sembelihanmu dan
saksikanlah ia , karena sesungguhnya bagimu dengan tetesan yang
pertama keluar dari dariah yang menetes akan menjadi penghapus dosa
bagi yang terdahulu, Fathimah mengatakan, Ya Rasulullah ! apakah hal
ini untuk kami Ahlul Bait saja atau bagi kami dan muslimin semuanya ?
beliau menjawab, bahkan untuk kami dan bagi kaum muslimin.
(Hr Al Hakim)
Penjarahan :
Imam Ibnu hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami
Abdurrahman, ia berkata, saya bertanya kepada ayahku tentang daud bin
Humaid dan saya memperlihatkan hadits yang ia riwayatkan, beliau
menjawab, aku tidak mengenal orangnya, ia dhoiful hadits dan hadits
yang diriwayatkannya sebagai bukti tentang kedhoifannya.
8
9. Imam Al Azdi mengatakan, ia rawi yang munkar.
Dari Ali mengatakan, Rasulullah saw bersabda kepada fathimah,
berdirilah dan saksikanlah udhiyahmu (binatang sembelihan),
sesungguhnya bagimu dengan tetesan yang pertama keluar dari darah
yang menetes akan menjadi penghapus setiap dosa yang terdahulu
sesungguhnya ia akan didatangkan dengan daging dan darahnya pada
hari kiamat tujuh puluh kali lipat sampai di letakkan pada
timbanganmu. (Hr Al Baihaqi)
Penjarahan :
Amr bin Khalid.
Imam Ahmad bin Hambal Mengatakan, ia Matrukul hadits, laisa bin
syaiin.
Iamam Ishaq bin Rahawaeh, mengatakan, ia pemalsu hadits.
Kesimpulan : seseorang yang menyaksikan penyembelihan qurban, dengan
keyakinan bahwa persaksian itu dapat menjadi sebab dihapusnya dosa-
dosa, haditnya dhoif, dan mengamalkannya wayahna wae kalebet Bid'ah.
Semua Bagiannya yang disedekahkan tidak boleh di perjual belikan, dan
tidak juga diberikan kepada pemotongnya :
Dari Ali bin Abu tholib, ia berkata, Rasulullah saw telah
memerintahkan kepadaku untuk mengurus unta (Qurbannya) serta
menyedekahkan dagingnya, kulitnya dan yang membungkusnya, dan jangan
sedikitpun memberikan daging qurban kepada (orang) yang
menyembelihnya (sebagai upah menyembelih), ali berkata, kami suka
memberinya (upah) dari kami sendiri (Hr Bukhari)
Pertanyaan : Bolehkan panitia menjadikan daging qurban untuk di
kornetkan, dan kemudian baru di bagikan ?.
Qoribun boleh memakan dan menyimpan daging qurbannya :
Dari Qotadah bin Nu'man, bahwa sesungguhnya Nabi saw berdiri (diwaktu
haji wada), lalu beliau bersabda, kami pernah memerintahkan kamu agar
9
10. tidak memakan daging qurban lebih dari tiga hari, supaya daging itu
merata di terima, dan sekarang kami membolehkannya, maka silahkan
makan sekehendakmu, dan janganlah menjual daging hadyu atau qurban,
makanlah, sedekahkanlah, dan manfaatkannlah kulitnya, dan jangan di
jual, kalau kamu di beri daging kurban maka makanlah jika kamu mau.
(Hr Ahmad)
Dari Aisyah, ia berkata, ahli-ahli rumah dari penduduk desa datang
pada hari penyembelihan kurban, di zaman Rasulullah saw, lalu
Rasulullah saw bersabda, simpanlah sampai tiga kali, kemudian
sedekahkanlah yang tersisa, sesudah itu mereka bertanya, ya
Rasulullah orang-orang membuat tempat air dari kulit qurban mereka
dan di isinya dengan samin, maka bertanyalah Nabi, apa ? mereka
bertanya, apakah engkau melarang makan daging qurban sesudah tiga
hari ? jawab Nabi, aku hanya melarang kalian karena masih ada orang-
orang yang sangat membutuhkan, tetapi (sekarang) makanlah, simpanlah
dan sedekahkanlah (Hr Muslim)
Dan dari jabir, ia berkata, kami tidak pernah makan dari daging-
daging onta kami lebih dari tiga hari mina, lalu Rasulullah saw
memberi kelonggaran kepada kami, yaitu bersabda, makanlah, dan
jadikanlah perbekalan (Hr Ahmad)
Dan dari salamah bin Al Akwa ra, ia berkata, Rasulullah saw bersabda,
barang siapa diantara kamu berkurban, maka janganlah pagi-pagi –
sesudah tiga hari- sedang dirumahnya masih ada sedikit daging qurban
itu. Kemudian pada tahun berikutnya, mereka bertanya (sahabat), Ya
Rasulullah (kini) kami berbuat seperti yang pernah kami perbuat di
tahun yang lalu ? Nabi saw menjawab. Sekarang makanlah, berikanlah
dan simpanlah, karena pada tahun yang lalu itu ada kepayahaan di
kalangan manusia, maka aku bermaksud kiranya kalian suka memberi
bantuan dengan daging qurban itu. (Hr Muslim)
10
11. Dan dari Tsauban, ia berkata, Rasulullah saw pernah menyembelih
binatang qurbannya, lalu ia bersabda, Hai Tsauban simpanlah untukku
daging ini, begitulah maka saya masih saja makan daging itu hingga ia
sampai ke Madinah. (Hr Muslim)
Sasaran Sedekah Qurban :
supaya mereka menyaksikan berbagai manfa`at bagi mereka dan supaya
mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezki
yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka
makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah
untuk dimakan orang-orang yang sengsara lagi fakir.(Al Hajj : 28)
Fakir :
Dari Ubaidillah bin Adi bin Al khiyar, bahwasanya ada dua orang yang
memberitahunya, bahwa keduanya telah datang kepada Rasulullah saw
untuk meminta bagian zakat, maka Rasulullah saw memandang keduanya
dengan seksama dan melihat keduanya sebagai orang yang kuat, lalu ia
berkata , jika kalian mau aku akan memberi kalian, akan tetapi zakat
tidak di berikan kepada orang kaya dan orang yang masih kuat yang
mampu mencari penghasilan. (Hr Abu Daud)
Rasulullah saw bersabda :
Sesungguhnya zakat itu tidak di halalkan bagi orang kaya dan orang
yang memiliki kekuatan, (Hr Abu Dawud)
Miskin :
Rasulullah saw bersabda :
11
12. Orang miskin bukanlah orang yang berkeliling meminta-minta, lalu
diberikan dengan sesuap atau dua suap, satu buah kurma atau dua buah
kurma, mereka bertanya, kalau begitu siapakah orang miskin itu ya
Rasulullah, beliau berkata, orang yang tidak memiliki sesuatu yang
dapat menutupi kebutuhannya, dan ia tidak mampu bekerja untuk
menutupi kebutuhannya tersebut, maka ia di beri zakat, dan ia tidak
meminta-minta (Hr Muslim)
24 Desember 2005 / 22 Dzulqoidah 1426 H
Doa Dijauhkan anak cucu dari menyembah kepada
selain Allah
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim As berkata: "Ya Tuhanku,
jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan
jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah
berhala-berhala.(Ibrahim As : 35)
12