1. Dokumen ini membahas tentang kitab kurban menurut hadis Nabi Muhammad SAW, mencakup waktu kurban, umur hewan kurban, sunah berkurban, alat penyembelihan, larangan makan daging kurban setelah 3 hari, dan larangan fara` dan atirah.
1. Kitab Qurban
1. Waktu kurban
Hadis riwayat Jundab bin Sufyan ra., ia berkata:
Aku pernah berhari raya kurban bersama Rasulullah saw. Beliau sejenak
sebelum menyelesaikan salat. Dan ketika beliau telah menyelesaikan salat,
beliau mengucapkan salam. Tiba-tiba beliau melihat hewan kurban sudah
disembelih sebelum beliau menyelesaikan salatnya. Lalu beliau bersabda:
Barang siapa telah menyembelih hewan kurbannya sebelum salat (salat Idul
Adha), maka hendaklah ia menyembelih hewan lain sebagai gantinya. Dan
barang siapa belum menyembelih, hendaklah ia menyembelih dengan
menyebut nama Allah. (Shahih Muslim No.3621)
Hadis riwayat Barra' ra., ia berkata:
Pamanku, Abu Burdah ra. menyembelih kurban sebelum salat (Idul Adha) lalu
Rasulullah saw. bersabda: Itu adalah kambing daging untukmu semata bukan
kurban dan tidak ada pahala kurban. Abu Burdah berkata: Ya Rasulullah saw.,
aku mempunyai kambing kacang yang masih muda (kira-kira berumur dua
tahun). Rasulullah saw. bersabda: Sembelihlah itu, tetapi bagi orang selainmu
tidak boleh (tidak sah), kemudian beliau melanjutkan: Barang siapa
menyembelih kurban sebelum salat, maka ia menyembelih hanya untuk
dirinya sendiri. Dan barang siapa menyembelih sesudah salat, berarti
sempurnalah ibadahnya (kurbannya) dan menepati sunah kaum muslimin.
(Shahih Muslim No.3624)
Hadis riwayat Anas bin Malik ra. beliau berkata:
Rasulullah saw. bersabda pada hari Raya Kurban: Barang siapa telah
menyembelih kurbannya sebelum salat, maka hendaklah ia mengulangi.
Seorang lelaki berdiri dan berkata: Ya Rasulullah, ini adalah hari di mana
daging dibutuhkan. Lalu ia menuturkan hajat para tetangganya seakan-akan
Rasulullah saw. mempercayainya. Orang itu meneruskan: Aku mempunyai
kambing muda (jadzaah) yang lebih aku sukai daripada dua ekor kibas.
2. Bolehkah aku menyembelihnya (sebagai kurban). Rasulullah saw.
memberinya kemurahan. Kata Anas: Aku tidak tahu apakah kemurahan itu
juga sampai kepada orang selain ia atau tidak. Kemudian Rasulullah saw.
menghampiri dua ekor kibas, lalu beliau menyembelih keduanya. Orang-orang
menuju ke kambing dan membagi-bagikannya (memotong-motongnya).
(Shahih Muslim No.3630)
2. Umur hewan kurban
Hadis riwayat Uqbah bin Amir ra.:
Bahwa Rasulullah saw. memberinya kambing-kambing untuk dibagikan
kepada para sahabat sebagai kurban. Lalu tinggallah seekor anak kambing
kacang. Uqbah melaporkannya kepada Rasulullah saw. maka beliau bersabda:
Sembelihlah itu olehmu! Perkataan Qutaibah kepada kawannya. (Shahih
Muslim No.3633)
3. Sunah berkurban dan menyembelih sendiri, tanpa mewakilkan, serta
menyebut nama Allah dan takbir
Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:
Nabi saw. berkurban dengan dua ekor kibas berwarna putih agak kehitam-
hitaman yang bertanduk. Beliau menyembelih keduanya dengan tangan
beliau sendiri, seraya menyebut asma Allah dan bertakbir (bismillahi Allahu
akbar). Beliau meletakkan kaki beliau di atas belikat kedua kambing itu
(ketika hendak menyembelih). (Shahih Muslim No.3635)
4. Boleh menyembelih dengan apa saja yang dapat menumpahkan darah,
kecuali gigi, kuku dan tulang
Hadis riwayat Rafi` bin Khadij ra., ia berkata:
Saya berkata kepada Rasulullah saw.: Wahai Rasulullah, kami akan bertemu
musuh besok sedangkan kami tidak mempunyai pisau. Rasulullah saw.
bersabda: Segerakanlah atau sembelihlah dengan apa saja yang dapat
menumpahkan darah dan sebutlah nama Allah, maka engkau boleh
3. memakannya selama alat itu bukan gigi dan kuku. Akan kuberitahukan
kepadamu: Adapun gigi maka itu adalah termasuk tulang sedangkan kuku
adalah pisau orang Habasyah. Kemudian kami mendapatkan rampasan
perang berupa unta dan kambing. Lalu ada seekor unta melarikan diri.
Seseorang melepaskan panah ke arah unta itu sehingga unta itupun tertahan.
Rasulullah saw. bersabda: Memang unta itu ada juga yang liar seperti
binatang-binatang lain karena itu apabila kalian mengalami keadaan
demikian, maka kalian dapat bertindak seperti tadi. (Shahih Muslim No.3638)
5. Menerangkan larangan makan daging kurban setelah tiga hari pada
permulaan Islam, serta menerangkan penghapusan larangan tersebut dan
diperbolehkan hingga sekarang
Hadis riwayat Ali bin Abu Thalib ra.:
Dari Abu Ubaid, ia berkata: Aku pernah salat Idul Adha bersama Ali bin Abu
Thalib ra. Beliau memulai dengan salat terlebih dulu sebelum khutbah dan
beliau berkata: Sesungguhnya Rasulullah saw. melarang kami makan daging
kurban sesudah tiga hari. (Shahih Muslim No.3639)
Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
Dari Nabi saw., beliau bersabda: Seseorang tidak boleh makan daging
kurbannya lebih dari tiga hari. (Shahih Muslim No.3641)
Hadis riwayat Aisyah ra.:
Dari Abdullah bin Waqid ra. ia berkata: Rasulullah saw. melarang makan
daging kurban sesudah tiga hari. Abdullah bin Abu Bakar berkata: Hal itu aku
sampaikan kepada Amrah, lalu dia berkata: Dia benar, aku mendengar Aisyah
berkata: Pada zaman Rasulullah beberapa orang wanita badui berjalan
perlahan-lahan menuju ke tempat penyembelihan kurban. Dan Rasulullah
saw. bersabda: Simpanlah tiga hari, setelah itu sedekahkanlah apa yang
masih tersisa. Suatu ketika setelah itu para sahabat berkata: Wahai
Rasulullah, sesungguhnya orang-orang menyimpan daging kurban dan
membawa sebagian dari lemaknya. Rasulullah bertanya: Mengapa begitu?
Mereka menjawab: Dahulu engkau melarang makan daging kurban setelah
tiga hari. Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya dahulu aku melarang
4. kamu hanyalah karena orang-orang pendatang yang sedang menuju kemari.
Dan sekarang silakan makan atau menyimpan atau bersedekah (dengan
daging kurban tersebut). (Shahih Muslim No.3643)
Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra.:
Dari Nabi saw. beliau melarang makan daging kurban sesudah tiga hari.
Sesudah itu beliau bersabda: Makanlah, berbekal dan simpanlah. (Shahih
Muslim No.3644)
Hadis riwayat Salamah bin Akwa` ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa di antara kalian menyembelih
kurban, maka janganlah ia menyisakan sedikitpun di rumahnya sesudah tiga
hari. Pada tahun berikutnya, orang-orang bertanya: Wahai Rasulullah, apakah
kami harus berbuat seperti tahun lalu? Rasulullah saw. menjawab: Tidak!
Tahun itu (tahun lalu) kaum muslimin masih banyak yang kekurangan. Jadi
aku ingin daging kurban itu merata pada mereka. (Shahih Muslim No.3648)
6. Fara` dan atirah
Hadis riwayat Abu Hurairah ra. beliau berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada lagi fara` (anak unta pertama yang
disembelih untuk berhala-berhala mereka) dan tidak pula atirah (hewan
ternak yang disembelih pada sepuluh hari pertama dari bulan Rajab). Ibnu
Rafi` menambahkan dalam riwayatnya: Fara` adalah anak ternak pertama
yang disembelih oleh pemiliknya. (Shahih Muslim No.3652)