Dokumen tersebut membahas tentang adab berbicara menurut Islam. Islam mengajarkan beberapa pedoman untuk berbicara dengan baik, di antaranya berpikir sebelum berbicara, berbicara dengan jelas dan tidak bertele-tele, serta menghindari ucapan yang tidak benar. Lidah perlu dikontrol untuk menghindari perkataan negatif yang dapat merusak diri sendiri maupun orang lain.
Dokumen tersebut membahas pentingnya menjaga lisan dalam Islam. Islam menekankan pentingnya menjaga lisan agar tidak mengucapkan kata-kata yang tidak baik. Lisan perlu dijaga agar hanya mengucapkan kebenaran dan kata-kata yang bermanfaat sesuai dengan tempat dan situasi. Menjaga lisan dipandang sebagai ciri orang beriman dan dapat membawa seseorang masuk surga.
Dokumen tersebut membahas tentang adab berbicara menurut Islam. Islam mengajarkan beberapa pedoman untuk berbicara dengan baik, di antaranya berpikir sebelum berbicara, berbicara dengan jelas dan tidak bertele-tele, serta menghindari ucapan yang tidak benar. Lidah perlu dikontrol untuk menghindari perkataan negatif yang dapat merusak diri sendiri maupun orang lain.
Dokumen tersebut membahas pentingnya menjaga lisan dalam Islam. Islam menekankan pentingnya menjaga lisan agar tidak mengucapkan kata-kata yang tidak baik. Lisan perlu dijaga agar hanya mengucapkan kebenaran dan kata-kata yang bermanfaat sesuai dengan tempat dan situasi. Menjaga lisan dipandang sebagai ciri orang beriman dan dapat membawa seseorang masuk surga.
Sebelum Anda "Download" Silahkan "Follow" atau Beri "Like" terlebih dahulu. Thx.
Bagi yang membutuhkan INHOUSE TRAINING, Silahkan Hubungi : 0878-7063-5053 (Fast Response). TARIF PELATIHAN SANGAT MURAH !!!
Dokumen tersebut membahas tiga topik utama yaitu memuliakan tetamu, memuliakan tetangga, dan berbicara baik atau diam. Dokumen tersebut menjelaskan bahwa tiga perbuatan tersebut didasarkan atas keimanan kepada Allah dan hari akhirat. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai cara untuk memuliakan tetamu dan tetangga sesuai ajaran Islam.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya berbicara dengan baik dan menjaga lidah. Nabi mengajarkan untuk memilih kata-kata yang jelas dan santun serta menghindari perselisihan. Ucapan yang buruk dapat menimbulkan luka yang sulit diobati.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Sifat lemah lembut merupakan perhiasan bagi seorang muslim sesuai dengan ajaran Rasulullah.
2) Dakwah harus dilakukan dengan lemah lembut agar mudah diterima oleh orang lain.
3) Orang yang memiliki sifat lemah lembut akan terhindar dari neraka.
Tafsir QS al-Qamar/54: 17 menjelaskan bahwa Al-Quran mudah dipahami bagi siapa saja yang berkemauan kuat untuk mempelajarinya. Allah telah memudahkan Al-Quran agar manusia dapat mengambil pelajaran tentang hukum-hukum, akidah, dan nasihat. Kebenaran agama juga jelas, meski diperlukan kesungguhan untuk memahaminya.
These are slides presented at Masjid Alkaff Kampung Melayu for their New Hijrah Year Event 1433H.
The Slides are about the Noble Status of the Quran and effective technique in Memorizing it.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang pengertian hadits maudhu' secara bahasa dan istilah menurut para muhaditsin.
2) Secara bahasa, hadits maudhu' berarti menurunkan derajat, menggugurkan, membuat-buat, dan meletakan sesuatu.
3) Secara istilah, hadits maudhu' adalah hadits yang diciptakan secara dusta dan dinisbatkan kepada N
Dokumen tersebut membahas tentang larangan berbohong dalam Islam. Rasulullah digambarkan sebagai sosok yang selalu jujur dan dapat dipercaya. Berbohong dianggap sebagai sifat munafik meskipun hanya untuk bergurau. Hanya dalam beberapa kesempatan tertentu saja dibolehkan berbohong seperti untuk mendamaikan pertengkaran atau dalam peperangan. April Mop dianggap tidak dibenarkan karena melanggar larangan berbo
Dokumen tersebut membahas tentang larangan khamr/narkoba, judi, dan zina menurut beberapa ayat Al-Qur'an seperti Surat Al-Maidah ayat 90, Surat Al-Isra' ayat 32, dan Surat Al-Baqarah ayat 219. Termasuk di dalamnya adalah pembacaan, terjemahan, hukum bacaan, dan isi kandungan dari ketiga ayat tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu asbabun nuzul, yaitu sebab-sebab turunnya ayat-ayat Alquran. Dijelaskan bahwa asbabun nuzul dapat berupa peristiwa sosial, kesalahan, atau pertanyaan yang diajukan kepada Nabi Muhammad SAW sehingga menyebabkan turunnya suatu ayat Alquran untuk menjawab masalah tersebut. Dokumen ini juga membahas berbagai pendapat ulama tentang definisi asbabun
Ayat Muhkam dan Mutasyabih dalam Al-Quran membahagi ayat-ayat menjadi dua kategori, yaitu ayat yang maknanya jelas dan ayat yang maknanya samar. Ayat Muhkam merupakan inti Al-Quran sedangkan ayat Mutasyabih hanya diketahui maknanya oleh Allah."
Sebelum Anda "Download" Silahkan "Follow" atau Beri "Like" terlebih dahulu. Thx.
Bagi yang membutuhkan INHOUSE TRAINING, Silahkan Hubungi : 0878-7063-5053 (Fast Response). TARIF PELATIHAN SANGAT MURAH !!!
Dokumen tersebut membahas tiga topik utama yaitu memuliakan tetamu, memuliakan tetangga, dan berbicara baik atau diam. Dokumen tersebut menjelaskan bahwa tiga perbuatan tersebut didasarkan atas keimanan kepada Allah dan hari akhirat. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai cara untuk memuliakan tetamu dan tetangga sesuai ajaran Islam.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya berbicara dengan baik dan menjaga lidah. Nabi mengajarkan untuk memilih kata-kata yang jelas dan santun serta menghindari perselisihan. Ucapan yang buruk dapat menimbulkan luka yang sulit diobati.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Sifat lemah lembut merupakan perhiasan bagi seorang muslim sesuai dengan ajaran Rasulullah.
2) Dakwah harus dilakukan dengan lemah lembut agar mudah diterima oleh orang lain.
3) Orang yang memiliki sifat lemah lembut akan terhindar dari neraka.
Tafsir QS al-Qamar/54: 17 menjelaskan bahwa Al-Quran mudah dipahami bagi siapa saja yang berkemauan kuat untuk mempelajarinya. Allah telah memudahkan Al-Quran agar manusia dapat mengambil pelajaran tentang hukum-hukum, akidah, dan nasihat. Kebenaran agama juga jelas, meski diperlukan kesungguhan untuk memahaminya.
These are slides presented at Masjid Alkaff Kampung Melayu for their New Hijrah Year Event 1433H.
The Slides are about the Noble Status of the Quran and effective technique in Memorizing it.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang pengertian hadits maudhu' secara bahasa dan istilah menurut para muhaditsin.
2) Secara bahasa, hadits maudhu' berarti menurunkan derajat, menggugurkan, membuat-buat, dan meletakan sesuatu.
3) Secara istilah, hadits maudhu' adalah hadits yang diciptakan secara dusta dan dinisbatkan kepada N
Dokumen tersebut membahas tentang larangan berbohong dalam Islam. Rasulullah digambarkan sebagai sosok yang selalu jujur dan dapat dipercaya. Berbohong dianggap sebagai sifat munafik meskipun hanya untuk bergurau. Hanya dalam beberapa kesempatan tertentu saja dibolehkan berbohong seperti untuk mendamaikan pertengkaran atau dalam peperangan. April Mop dianggap tidak dibenarkan karena melanggar larangan berbo
Dokumen tersebut membahas tentang larangan khamr/narkoba, judi, dan zina menurut beberapa ayat Al-Qur'an seperti Surat Al-Maidah ayat 90, Surat Al-Isra' ayat 32, dan Surat Al-Baqarah ayat 219. Termasuk di dalamnya adalah pembacaan, terjemahan, hukum bacaan, dan isi kandungan dari ketiga ayat tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu asbabun nuzul, yaitu sebab-sebab turunnya ayat-ayat Alquran. Dijelaskan bahwa asbabun nuzul dapat berupa peristiwa sosial, kesalahan, atau pertanyaan yang diajukan kepada Nabi Muhammad SAW sehingga menyebabkan turunnya suatu ayat Alquran untuk menjawab masalah tersebut. Dokumen ini juga membahas berbagai pendapat ulama tentang definisi asbabun
Ayat Muhkam dan Mutasyabih dalam Al-Quran membahagi ayat-ayat menjadi dua kategori, yaitu ayat yang maknanya jelas dan ayat yang maknanya samar. Ayat Muhkam merupakan inti Al-Quran sedangkan ayat Mutasyabih hanya diketahui maknanya oleh Allah."
Dokumen tersebut membahas bahaya pandangan materialistis yang hanya mengedepankan kepentingan duniawi seperti harta, kekayaan, dan kenikmatan sementara. Pandangan ini dapat menyebabkan lupa akan tujuan hidup sebenarnya yaitu menyembah Allah dan mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat. Dokumen tersebut juga menjelaskan pandangan yang benar bahwa dunia hanyalah sarana untuk meraih kebahagiaan
This very short document contains a greeting of "HELLO" followed by a emoticon of ":P". It conveys a friendly hello in a playful manner through the use of an emoticon symbolizing a tongue sticking out.
These three YouTube videos discuss different aspects of artificial intelligence and machine learning. The first video provides a high-level overview of AI and how it aims to build intelligent machines that can think and act like humans. The second video focuses specifically on machine learning techniques that allow systems to learn from large amounts of data. The third video examines recent advances in deep learning that have led to breakthroughs in problems like image recognition.
Dokumen ini membahas rasional kurikulum 2013 yang mendorong pendekatan saintifik, model konstruktif, dan penilaian autentik dalam pembelajaran untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang meliputi sikap, pengetahuan, dan ketrampilan sesuai tuntutan abad 21.
This document does not contain any meaningful information to summarize in 3 sentences or less. It only contains repeated keyboard characters with no spaces or punctuation.
La programación de fútbol femenino para la categoría juvenil de UNCOLI en 2013-14 incluye 7 partidos para el equipo de Reyes Católicos, jugando los martes y viernes de septiembre a octubre en canchas como Reyes Católicos, San Bartolomé, Anglocolombiano y Andino.
[1] Islam telah menetapkan aturan-aturan tentang adab dalam menyikapi perbedaan pendapat antara ulama, di antaranya adalah menerima kritik dengan lapang dada, memilih ucapan yang baik, dan menghindari adu mulut. Para salaf telah mencontohkan adab ikhtilaf yang mulia.
Dokumen tersebut membahas tentang hakikat lidah sebagai nikmat Allah dan sarana penyampaian maksud. Dokumen juga membahas perintah berkata baik, keutamaan diam, dan berbagai penyakit lidah seperti berbicara yang tidak perlu, berlebihan berbicara, ikut pembicaraan bathil, berbantahan, pertengkaran, berkata keji, mengejek, mencela, berbohong, dan ghibah.
Makalah ini membahas hadis-hadis tentang akhlak terpuji seperti kejujuran, menepati janji, dan berkata baik atau diam. Beberapa hadis menjelaskan pentingnya kejujuran sebagai jalan ke surga, sedangkan kebohongan menuju neraka. Menepati janji juga penting sebagai tanda seorang mukmin, dan berkata baik atau diam diperintahkan bagi yang beriman. Makalah ini bertujuan menambah pengetahuan tent
Hadis tersebut membahas pentingnya kejujuran dalam Islam dalam kurang dari 3 kalimat. Hadis tersebut menjelaskan bahwa kejujuran akan membawa kebaikan dan membuka jalan menuju surga, sementara kebohongan akan membawa kecurangan dan membuka jalan menuju neraka.
Majlis Ta'liim merupakan lembaga pendidikan Islam di Desa Pamulihian Kecamatan Pamulihian. Dokumen ini membahas pentingnya ilmu dalam Islam, termasuk mengedepankan ilmu, tulus mencari kebenaran, dan larangan berkata tanpa ilmu. Metode berfikir Islam meliputi berpijak pada dalil, memikirkan ayat-ayat Allah, serta menjadikan ilmu sebagai pedoman hidup.
1. Dokumen tersebut membahas berbagai jenis dosa yang harus segera dimohonkan ampunannya, termasuk kekafiran, kemusyrikan, kemunafikan, dan bentuk-bentuk pelanggaran lainnya.
2. Jenis-jenis dosa tersebut dibedakan menjadi dosa besar dan kecil, dengan implikasi hukuman yang berbeda.
3. Uraian mendalam diberikan untuk setiap jenis dosa besar untuk memperjel
Hadis-hadis tersebut memberikan pedoman tentang larangan ghibah dan buhtan, larangan berburuk sangka, kewajiban berbuat baik terhadap tetangga, hak tetangga yang lebih dekat, dan menolong orang lain. Hadis-hadis tersebut menegaskan pentingnya akhlak mulia dalam berinteraksi dengan sesama.
Nafais Tsamarat: Malu dan Keutamaannya, Kebaikan Itu Ada Pada Tiga Hal, dan Nafâis Tsamarât: Api Akan Membakar Orang Yang Suka Bermain Api. Tiga naskah ini membahas tentang keutamaan sifat malu, tiga unsur kebaikan yang ada pada seseorang, dan bahaya bermain api.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan singkat tentang pentingnya memahami kedudukan suatu hadits, mengingat banyak hadits yang beredar belum tentu sahih. Ditegaskan larangan membawakan hadits palsu atau lemah, karena dianggap berdusta atas nama Nabi. Penyebab pemalsuan hadits dijelaskan seperti ulah kaum zindiq dan yang mengikuti hawa nafsu. Pembaca diajak berhati-hati dan memahami dasar-
1. Hadits ini menyatakan bahwa agama adalah nasihat. Nasihat merupakan hak bagi Allah, kitab-Nya, rasul-Nya, pemerintah muslim, dan umat Islam.
2. Memberikan nasihat sangat penting karena merupakan tiang agama. Nasihat bertujuan mengarahkan kebaikan dan mencegah keburukan.
3. Semua ajaran agama Islam seperti iman dan ihsan dapat dikategorikan sebagai bentuk nasihat.
Buku ini memberikan ringkasan singkat tentang beberapa wirid yang dapat digunakan untuk membentengi diri dari kejahatan dan bahaya. Wirid-wirid tersebut diambil dari Al-Qur'an dan hadis shahih serta manfaat positifnya telah terbukti berdasarkan pengalaman.
Tentang Fenomena Hudutsnya Alam Semesta_Said Hawwa.pdfAbyanuddin Salam
Fenomena Hudutsnya Alam Semesta.
Fenomena pertama yang menunjukkan kita akan adanya Allah SWT adalah hudust (baru) nya alam semesta ini, yang menunjukkan bahwa alam semesta ini ada yang menciptakan.
Tawakal 216 akhlaq agung dan kelembutan nabi saw.Abyanuddin Salam
1. Pengajian Ahad pagi membahas surat Al-Ahqaf ayat 31-32 yang menyeru umat Islam untuk menerima seruan kepada Allah dan beriman kepada-Nya agar dosa-dosa mereka diampuni. 2. Jika menolak seruan kepada Allah, tidak ada pelindung selain Allah dan akan mendapat azab di dunia. 3. Materi pengajian juga membahas tentang kewajiban melaksanakan shalat berjamaah di masjid.
Pengajian agama diadakan di masjid untuk membahas tentang azab hanya ditimpakan kepada orang-orang durhaka, dan Allah Maha Kuasa dalam menimpakan cobaan maupun karunia. Dokumen juga membahas tentang perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah seperti laba-laba membuat rumah yang paling lemah.
Dokumen tersebut membahas wanita-wanita yang diharamkan untuk dinikahi dalam Islam berdasarkan ayat Al-Quran dan hadis. Terdapat delapan kategori wanita mahram yang tidak boleh menjadi istri, antara lain ibu, putri, saudara, bibi, keponakan perempuan dari saudara laki-laki atau perempuan, serta ibu susu.
Hati perlu dijaga karena merupakan sumber kebaikan atau keburukan dalam diri manusia. Hati yang baik akan menjauhkan dari perbuatan dosa, sebaliknya hati yang buruk akan mudah terjerumus ke dosa. Oleh karena itu, umat Islam perlu menjaga hati agar selamat dari fitnah dan mendekatkan diri kepada Allah.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum oral seks dalam Islam. Secara ringkas, dokumen menyatakan bahwa oral seks dianggap mubah atau diizinkan dalam Islam asalkan dilakukan antara pasangan suami istri dan tidak melanggar batas-batas syariat. Dokumen juga menjelaskan beberapa dalil Alquran dan hadis yang menunjukkan oral seks diizinkan.
E-numbers represent food additives approved for use in the European Union. Some E-numbers contain animal-derived ingredients that are prohibited according to Islamic law. Additives of concern include cochineal (E120) derived from insects, gelatin (E441) from pork or cattle bones/hides, and edible bone phosphate (E542) from animal bones. Manufacturers are required to list additives on food labels in the EU.
1. BERBICARA
Waktu (baca : usia) adalah modal untuk melakukan amal shalih. Orang yang mengerti hakikat
ini, maka dia tidak akan menggunakannya kecuali untuk perkara yang bermanfaat. Dia akan
berusaha memanfaatkan segala potensi diri untuk mendapatkan pahala sebanyak mungkin.
Diantara yang bisa mudah dimanfaatkan untuk menabung bekal disisi Allah Azza wa Jalla
adalah lidah. Dengan lidah, seseorang bisa berdzikir dan saling nasehat menasehati sehingga
meraih banyak pahala. Namun sebaliknya, lidah juga bisa mengakibatkan dosa dan menyeret
seseorang ke neraka, jika tidak dimanfaatkan untuk kebaikan. Kesadaran seseorang terhadap
fungsi dan bahaya lisan ini akan mendorong dirinya untuk menjaga lidah, tidak berbicara
kecuali yang bermanfaat.
Berikut kami nukilkan beberapa bencana yang dapat ditimbulkan oleh lidah. Dengan harapan
agar kita menjauhinya setelah kita faham. Karena kita tidak akan bisa menghindarinya kalau
kita belum mengetahui berbagai bencana ini. Diantara bencana-bencana itu adalah :
1. Membicarakan Sesuatu Yang Tidak Bermanfaat.
Nabi Muhammad Shallallahu „alaihi wa sallam bersabda :
Sesungguhnya di antara kebaikan Islam seseorang adalah dia meninggalkan perkara yang
tidak bermanfaat [HR. Tirmidzi, no. 2317; Ibnu Mâjah, no. 3976; Mâlik, 2/470; al-Baghawi,
no. 4132. Dishahihkan oleh al-Albâni]
Sesuatu yang tidak bermanfaat itu, bisa berupa perkataan atau perbuatan; perkara yang haram,
atau makruh, atau perkara mubah yang tidak bermanfaat. Oleh karena itu, supaya terhindar
dari bahaya lisan yang pertama ini, hendaklah seseorang selalu sesuatu yang mengandung
kebaikan. Jika tidak bisa, hendaknya diam. Nabi Muhammad Shallallahu „alaihi wa sallam
bersabda:
ا
Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia mengucapkan sesuatu yang
baik atau diam. [HR. Bukhâri, no. 6475; Muslim, no. 47; dari Abu Hurairah Radhiyallahu
anhu]
Walaupun ini berat, namun seyogyanya seorang hamba yang ingin selamat di akhirat agar
selalu berusaha untuk melakukannya. Diriwayatkan bahwa Muwarriq al-„Ijli rahimahullah
berkata : “Ada satu perkara yang aku sudah mencarinya semenjak duapuluh tahun lalu. Aku
belum berhasil meraihnya. Namun aku tidak akan berhenti mencarinya”. Orang-orang
bertanya: “Apa itu wahai Abu Mu‟tamir?” Dia menjawab : “Diam (tidak membicarakan-red)
dari sesuatu yang tidak bermanfaat bagiku”
2. 2. Berdebat Dengan Cara Batil Atau Tanpa Ilmu.
Nabi Shallallahu „alaihi wa sallam bersabda.
Sesungguhnya orang yang paling dimurkai oleh Allah adalah orang yang selalu mendebat.
[HR. Bukhâri, no. 2457; Muslim, no. 2668; dll]
Mendebat dalam hadits diatas maksudnya adalah mendebat dengan cara batil atau
tanpa ilmu. Sedangkan orang yang berada di pihak yang benar, sebaiknya dia juga
menghindari perdebatan. Karena debat itu akan membangkitkan emosi, mengobarkan
kemurkaan, menyebabkan dendam, dan mencela orang lain. Nabi Shallallahu „alaihi wa
sallambersabda:
Saya memberikan jaminan rumah di pinggiran surga bagi orang yang meningalkan perdebatan
walaupun dia orang yang benar. Saya memberikan jaminan rumah di tengah surga bagi orang
yang meningalkan kedustaan walaupun dia bercanda. Saya memberikan jaminan rumah di
surga yang tinggi bagi orang yang membaguskan akhlaqnya. [HR. Abu Dawud, no. 4800;
dishahîhkan an-Nawawi dalam Riyâdhus Shâlihîn, no. 630 dan dihasankan oleh Syaikh alAlbâni di dalam ash-Shahîhah, no. 273]
Mengingkari kemungkaran dan menjelaskan kebenaran merupakan kewajiban seorang
Muslim. Jika penjelasan itu diterima, itulah yang dikehendaki. Namun jika ditolak, maka
hendaklah dia meninggalkan perdebatan. Ini dalam masalah agama, apalagi dalam urusan
dunia, maka tidak ada alasan untuk berdebat.
3. Banyak Berbicara, Suka Mengganggu Dan Sombong
Masalah-masalah ini dijelaskan oleh Nabi Shallallahu „alaihi wa sallamdengan sabda beliau
Shallallahu „alaihi wa sallam :
Sesungguhnya termasuk orang yang paling kucintai di antara kamu dan paling dekat tempat
duduknya denganku pada hari kiamat adalah orang-orang yang paling baik akhlaqnya di
antara kamu. Dan sesungguhnya orang yang paling kubenci di antara kamu dan paling jauh
tempat duduknya denganku pada hari kiamat adalah ats-tsartsârûn, al-mutasyaddiqûn, dan almutafaihiqûn. Para sahabat berkata: “Wahai Rsulullah, kami telah mengetahui al-tsartsârûn
dan al-mutasyaddiqûn, tetapi apakah al-mutafaihiqûn? Beliau menjawab: “Orang-orang yang
sombong”. [Hadits Shahih dengan penguat-penguatnya. HR Tirmidzi, no. 2018 dari Jâbir
Radhiyallahu anhu ; dan Ahmad 2/369 dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu]
Setelah meriwayatkan hadits ini, imam Tirmidzi rahimahullah mengatakan, ”ats-Tsartsâr
adalah orang yang banyak bicara, sedangkan al-mutasyaddiq adalah orang yang biasa
3. mengganggu orang lain dengan perkataan dan berbicara jorok kepada mereka”.
Imam Ibnul Atsîr rahimahullah menjelaskan dalam kitab an-Nihâyah : “ats-Tsartsârûn adalah
orang-orang yang banyak bicara dengan memaksakan diri dan keluar dari kebenaran. alMutasyaddiqûn adalah orang-orang yang berbicara panjang lebar tanpa hati-hati.. Ada juga
yang mengatakan, al-mutasyaddiq adalah orang yang mengolok-olok orang lain dengan
mencibirkan bibir kearah mereka”.
Imam al-Mundziri rahimahullah mengatakan dalam at-Targhîb : “ats-Tsartsâr adalah orang
yang banyak bicara dengan memaksakan diri. al-Mutasyaddiq adalah orang yang berbicara
dengan seluruh bibirnya untuk menunjukkan kefasihan dan keagungan perkataannya. alMutafaihiq hampir semakna dengan al-mutasyaddiq. karena maknanya adalah orang yang
memenuhi mulutnya dengan perkataan dan berbicara panjang lebar untuk menunjukkan
kefasihannya, keutamaannya, dan merasa lebih tinggi dari orang lain. Oleh karena inilah,
Nabi Shallallahu „alaihi wa sallammenafsirkan al-mutafaihiq dengan orang yang sombong.
[Dinukil dengan ringkas dari Tuhfatul Ahwâdzi, Syarh Tirmidzi]
Tetapi tidak termasuk sajak yang dibenci, lafazh-lafazh yang disampaikan khatib, kalimat
indah untuk memberi peringatan, asal tidak berlebihan dan aneh. Karena tujuannya adalah
untuk membangkitkan hati dan menggerakkannya menuju kebaikan, kalimat yang indah, dan
semacamnya.
4. Mengucapkan Perkataan Keji, Jorok, Celaan, Dan Semacamnya.
Semua hal ini tercela dan terlarang. Nabi Shallallahu „alaihi wa sallambersabda:
Seorang mukmin bukanlah orang yang banyak mencela, bukan orang yang banyak melaknat,
bukan orang yang keji (buruk akhlaqnya), dan bukan orang yang jorok omongannya. [HSR.
Tirmidzi, no. 1977; Ahmad, no. 3839 dan lain-lain]
Fuhsy (keji) dan badza’ (jorok) adalah mengungkapkan perkara-perkara yang
dianggap keji (tabu) dengan kata-kata gamblang. Biasanya tentang lafazh-lafazh jima’
dan yang berkaitan dengannya. Orang-orang yang sopan akan menjauhi ungkapanungkapan itu dan mengunakan kata-kata sindiran, sebagaimana dicontohkan oleh Allah
Subhanahu wa Ta‟ala dan Rasul-Nya Shallallahu „alaihi wa sallam.
Betapa banyak perkataan keji dan jorok tersebar di zaman ini, di koran-koran, majalahmajalah, buku-buku, novel-novel, radio, HP, atau lainnya. Bahkan ada perkara yang lebih
buruk dan lebih keji dari sekedar ucapan !! Namun yang bisa merasakan keburukannya adalah
orang-orang yang hatinya masih hidup. Sedangkan orang yang hatinya sakit atau mati, maka
dia tidak akan merasakan keburukannya, bahkan mungkin sebaliknya, dia akan merasa
nikmat. Sebagaimana luka yang hanya dirasakan oleh orang yang masih hidup, sedangkan
orang yang mati, dia tidak akan merasakan sakit akibat luka. Wallahul Musta‟an.
4. 5. Keterlaluan Dalam Bercanda.
Yaitu semua waktunya digunakan untuk bercanda dan membuat orang tertawa. Sesungguhnya
banyak canda akan menjatuhkan wibawa, menyebabkan dendam dan permusuhan, serta
mematikan hati. Nabi Shallallahu „alaihi wa sallambersabda :
Janganlah kamu memperbanyak tawa, karena sesungguhnya banyak tertawa itu akan
mematikan hati. [HSR. Ibnu Mâjah, no. 4193; dishahîhkan oleh al-Albâni dalam Silsilah ashShahîhah, no. 506]
Apalagi jika banyak bercanda ini ditambahi dusta, maka jelas akan lebih berbahaya. Nabi
Shallallahu „alaihi wa sallammemperingatkan dengan sabda beliau Shallallahu 'alaihi wa
sallam:
Kecelakaan bagi orang yang menceritakan suatu, lalu dia berdusta untuk membuat orangorang tertawa. Kecelakaan baginya ! Kecelakaan baginya !. [HSR. Tirmidzi, no. 2315; Abu
Dâwud, no. 4990; dishahîhkan oleh al-Albâni]
Namun jika canda itu dilakukan kadang-kadang dan dengan perkataan yang benar
serta dilakukan kepada orang-orang yang membutuhkannya, seperti anak-anak, wanita
atau istri, sebagian orang laki-laki, sebagaimana canda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam, maka hal itu tidak mengapa. Karena canda akan menyenangkan hati dan
menyegarkan suasana. Sebagian ulama menyatakan bahwa canda dalam perkataan itu
seperti garam dalam makanan.
6. Membicarakan Suatu Yang Bathil.
Maksudnya adalah menceritakan perbuatan-perbuatan maksiatnya, seperti berbangga dengan
perbuatan bermabuk-mabukan atau kemungkaran yang lain. Nabi Shallallahu „alaihi wa
sallambersabda:
Semua umatku mu‟âfan (akan diampuni dosanya; atau tidak boleh dighibah) kecuali orangorang yang melakukan dosa dengan terang-terangan. Dan termasuk melakukan dosa dengan
terang-terangan adalah seseorang melakukan suatu perbuatan buruk pada malam hari,
kemudian di waktu pagi dia mengatakan, ”Hai Fulan, tadi malam aku melakukan ini dan ini”.
Padahal di waktu malam Allah Azza wa Jalla telah menutupi perbuatan buruknya, namun di
waktu pagi dia membongkar tutupan Allah. [HR. Bukhâri, no. 6069; Muslim, no. 2990]
Oleh karena itulah, barangsiapa yang telah bertaubat dari perbuatan dosa, hendaklah dia
menutupi aib dirinya, tidak perlu bercerita kepada orang lain.
5. 7. Perkataan Yang Salah Berkaitan Dengan Masalah Agama, Apalagi Jika Berkaitan Dengan
Sifat-Sifat Allah Azza wa Jalla .
Kesalahan lisan yang satu ini, tentu susah diatasi kecuali oleh para ahli ilmu dan ahli bahasa.
Orang yang malas atau tidak bersungguh-sungguh menuntut ilmu dan bahasa, maka
perkataannya tidak lepas dari ketergelinciran. Semoga Allah Azza wa Jalla mema‟afkan
kesalahan akibat ketidaktahuan. Diantara contoh perkataan yang salah berkaitan dengan
masalah agama yaitu perkataan „Apa yang Allah dan engkau kehendaki‟. Dalam hadits
dijelaskan :
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam
mendengar seorang laki-laki berkata: "Mâ syâ‟allah wa syi'ta" (apa yang Allah dan engkau
kehendaki), maka beliau bersabda : "Bukan begitu, tetapi (katakanlah) : "Mâ syâ‟allah
wahdah" (apa yang dikehendaki oleh Allah semata). [HR. Ahmad, no: 1965]
Hikmah larangan ucapan "Mâ syâ‟allah wa syi'ta" (apa yang Allah dan engkau kehendaki),
dan semacamnya adalah karena ucapan itu merupakan bentuk menyekutukan kehendak Allah.
Karena kata sambung "dan" bermakna mengumpulkan, menyamakan dan menyekutukan.
Yang benar, dalam menggabungkan kehendak hamba dengan kehendak Allah ialah dengan
menggunakan kata "kemudian". Karena kata “kemudian” mengandung makna urutan
(berikutnya) dan ada selang waktu. Hal ini karena kehendak Allah Azza wa Jalla
mendahului kehendak hamba. Maka tidak ada satu pun peristiwa yang terjadi kecuali yang
dikehendaki oleh Allah Azza wa Jalla . Semua yang Allah Azza wa Jalla kehendaki maka
pasti terjadi, dan yang tidak Dia kehendaki tidak akan pernah terjadi.
Syaikh Muhammad Shallallahu „alaihi wa sallamâshiruddîn al-Albâni berkata dalam kitab
Silsilah al-Ahâdîst ash-Shahîhah, 1/266-267 : "Dalam hadits-hadits ini terdapat dalil bahwa
ucapan seseorang kepada yang lain "mâ syâ‟allah wa syi'ta" (apa yang Allah dan engkau
kehendaki) dinilai syirik dalam syari'at. Dan ini termasuk syirik dalam kata-kata. Karena
memberikan kesan bahwa kehendak hamba sederajat dengan kehendak Allah Subhanahu wa
Ta‟ala . Sebabnya adalah karena menggabungkan dua kehendak tersebut. Contoh yang lain
adalah perkataan sebagian orang-orang awam dan orang-orang seperti mereka yang mengaku
berilmu : "Tidak ada bagiku selain Allah dan anda", "Kami bertawakkal kepada Allah dan
kepada anda". Dan seperti perkataan sebagian para penceramah: "Dengan nama Allah dan
dengan nama tanah air", atau "Dengan nama Allah dan dengan nama bangsa", dan kata-kata
syirik yang sejenisnya wajib ditinggalkan dan bertaubat, dalam rangka beradab kepada Allah
Tabâraka wa Ta'âla".
Selain yang telah disebutkan diatas, sesungguhnya bencana-bencana lidah masih banyak,
seperti ghibah, namimah, dusta, dan lain sebagainya. Namun sedikit yang kami sampaikan ini
mudah-mudahan sebagai pemacu bagi kita semua untuk selalu menjaga lidah kita dari
keburukan dan selalu menghiasinya dengan kebaikan. Al-hamdulillahi Rabbil 'Alamiin.
Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 11/Tahun XII/Shafar 1430/2009M. Penerbit Yayasan
Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183
Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196]