Kisah Hikmah Qurban

1. Qurban Bukti Cinta Pada Allah SWT dan Orang Tua
Oleh : L.M. Gufroni Arsjad
Suatu hari Nabi Ibrahim bermimpi diperintah Allah SWT
untuk menyembelih anaknya Ismail. Mimpi seorang Nabi
adalah salah satu cara turunnya wahyu Allah, maka perintah
itu harus dilaksanakan oleh Nabi Ibrahim.
Nabi Ibrahim bermusyawarah dengan istrinya Siti Hajar dan
Ismail. Nabi Ismail berkata "Wahai ayahku! Laksanakanlah
apa yang telah diperintahkan oleh Allah kepadamu. Engkau
akan menemuiku Insya-Allah sebagai seorang yang sabar
dan patuh kepada perintah.
Kemudian dipeluknya Ismail dan dicium pipinya oleh Nabi
Ibrahim seraya berkata:" Bahagialah aku mempunyai
seorang putera yang taat kepada Allah dan berbakti kepada
orang tua" .
Saat itu, iblis sibuk menggoda keluarga Nabi Ibrahim. Ketika iblis menggoda Ismail,
Ismail memungut sejumlah kerikil, dan langsung melemparkannya ke arah iblis hingga
butalah matanya, iblis pun pergi dengan tangan hampa. Peristiwa ini kemudian dikenal
dengan kewajiban untuk melempar kerikil (jumrah) dalam Ibadah Haji.
Dengan memejamkan mata, parang diletakkan pada leher Nabi Ismail, tetapi parang
yang tajam itu menjadi tumpul di leher Nabi Ismail dan tidak berfungsi. Nabi Ibrahim
menunjukkan kesetiaan yang tulus dengan pergorbanan puteranya untuk melaksanakan
perintah Allah. Kemudian datanglah kepada Nabi Ibrahim wahyu Allah SWT :" Wahai
Ibrahim ! Engkau telah berhasil melaksanakan mimpimu, demikianlah Kami akan
membalas orang-orang yang berbuat kebajikkan”.
Allah menyampaikan bahwa perintah pergorbanan
Ismail itu hanya ujian bagi Nabi Ibrahim sampai
sejauh mana cinta dan taat mereka kepada Allah
dan Nabi Ismail tidak sedikit pun ragu atau
bimbang dalam memperagakan kebaktiannya
kepada Allah dan kepada orang tuanya.
Nabi Ibrahim telah menunjukkan kesetiaan yang
tulus dengan pergorbanan puteranya untuk
berbakti melaksanakan perintah Allah. Sebagai
tebusan ganti nyawa Ismail yang telah diselamatkan
itu, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim
menyembelih seekor kambing yang telah tersedia di
sampingnya dan segera dipotong leher kambing itu
oleh beliau. Inilah asal permulaan sunnah berqurban
yang dilakukan oleh umat Islam setiap hari raya Idul
Adha di seluruh pelosok dunia.