2. Penataan Lingkungan Belajar di SMPN 1 GUNUNGSARI
Kegiatan dan Program untuk penataan lingkungan belajar di SMPN 1 GUNUNGSARI
meliputi :
1. Penataan Taman Sekolah : Mengadakan kegiatan penataan sekolah dan penanaman pohon
(Pucuk Merah) sebagai upaya untuk memperindah lingkungan sekolah dan menciptakan ruang
terbuka yang nyaman bagi siswa dan guru.
2. Pengelolaan Sampah : Menerapkan program pengelolaan sampah dengan memisahkan jenis
sampah, mengurangi penggunaan plastik, dan mengadakan kegiatan recycling atau daur ulang.
beberapa difasilitasi kegiatan pada kegiatan P5 Tema Gaya Hidup Berkelanjutan, dan juga
diberikan poster-poster di setiap sudut sekolah tentang menjaga kebersihan dan pengadaan dan
penempatan tempat sampah organik dan non organik di setiap halaman depan kelas masing-
masing dengan terus memberikan edukasi dan monitoring yang dilakukan secara intens ke peserta
didik dan memberikan penilaian K3 antar kelasnya yang diumumkan setiap pekannya pada saat
upacara bendera sebagai bentuk apresiasi terhadap kelas yang melakukan K3 (Kebersihan,
Kerapihan dan Kerajinan) dengan menetapkan Kelas Terrajin, Kelas Terbersih dan Kelas Terbaik.
3. Penataan Lingkungan Belajar di SMPN 1 GUNUNGSARI
3. Pendidikan Lingkungan : Menyelenggarakan program pendidikan lingkungan untuk
siswa dan melibatkan mereka dalam kegiatan edukasi seperti pembekalan lewat
kegiatan introduksi, kontekstualisasi dan aksi nyata pada aktifitas P5 tema Gaya Hidup
Berkelanjutan atau pengajaran di luar ruangan tentang keberlanjutan lingkungan
melalui intervensi eskul yang dilakukan di eskul UKS/PMR yang dilakukan secara berkala
setiap pekannya
4. Kegiatan Gotong Royong dan Kerja bakti Bersama : Melaksanakan kegiatan gotong royong rutin untuk
membersihkan lingkungan sekolah, seperti membersihkan halaman, ruang kelas, atau area-area lain yang
membutuhkan perhatian bersama. Kegiatan Gotong royong ini selain dilakukan setiap hari oleh piket
sekolah dan piket kelas yang sudah dijadwalkan juga kerja bakti bersama yang dilakukan setiap dua
pekan sekali pada PROGRAM JUMSIH (JUM’AT BERSIH) terhadap semua lingkungan sekolah bersama
warga sekolah lainnya (guru, pegawai dan TU)
5. Pemanfaatan Energi dan Air secara Efisien : Mengadopsi program penghematan energi
dengan mematikan lampu atau peralatan elektronik yang tidak digunakan dan
memperbaiki sistem air agar lebih efisien.
4. Penataan Lingkungan Belajar di SMPN 1 GUNUNGSARI
6. Pemeliharaan dan peningkatan Kontruksi Pagar Sekolah : Melakukan pemeliharaan
rutin pada pagar sekolah, seperti pengecatan ulang, peninggian kontruksi dari yang
sebelumnya, perbaikan bagian yang rusak, atau penambahan taman di sekitar pagar
untuk menciptakan lingkungan yang ramah dan menarik.
7. Pemeliharaan Ruangan Belajar : Memperbaiki fasilitas fisik ruang belajar, seperti
perbaikan dinding, lantai, langit-langit, dan sistem pencahayaan agar nyaman dan memotivasi
siswa untuk belajar.
8. Edukasi dan Sosialisasi Penanggulangan Kebakaran : Sekolah bermitra dengan pihak
SATPOL PP Provinsi Banten sub unit DAMKAR untuk mengadakan edukasi dan
penyuluhanan untuk memberikan pemahaman terkait pencegahan dan
penanggulangan awal kebakaran serta keterampilan dalam penyelematan dengan
menggunakan Alat Pemadam Api (APAR). Kegiatan ini dilakukan dengan sasaran semua
warga sekolah di SMPN 1 Gunungsatri (Peserta Didik, Guru, Pegawai TAS, Petugas
Kebersihan, Penajga sekolah dan penjaga malam serta komite sekolah)
5. Penataan Lingkungan Belajar di SMPN 1 GUNUNGSARI
9. Pengadaan LIKAT (Lingkungan Kaya Tekt) : Mengadakan kompetisi pembuatan slogan anti perundungan
di antara siswa untuk mendapatkan ide slogan yang kuat dan menyentuh.Dan Membuat poster anti
perundungan , slogan motivasi melingkupi 18 nilai-nilai PPK (Penguatan Pendidikan Karakter), Dimensi P5,
Papan Asmaul Husna yang menarik dan edukatif serta Running Text Sekolah, dan memajang poster-
poster/slogan2 gantung tersebut di area-area strategis di sekolah, seperti dinding luar kelas, koridor, atau
sudut gedung lainnya.
10. Pembentukan Tim Kesadaran : Membentuk tim kesadaran anti perundungan yang terdiri dari siswa, guru,
dan staf sekolah untuk mengadakan kegiatan edukasi, seminar, atau diskusi tentang dampak
perundungan.
11. Pendekatan Komprehensif : Melakukan pendekatan yang komprehensif untuk memastikan pesan anti
perundungan tersebar luas, baik melalui pelajaran formal maupun kegiatan ekstrakurikuler.
Program-program tersebut kami lakukan sebagai upaya untuk membantu menciptakan lingkungan
belajar yang lebih sehat, nyaman, aman dan mendukung bagi perkembangan siswa di sekolah.
9. Pelaksanaan Pembelajaran di SMPN 1 GUNUNGSARI
Kegiatan dan Program yang diterapkan Pada Pelaksanaan Pembelajaran di Sekolah Penggerak (SMPN 1
Gunungsari) sbb :
1) Pembelajaran Aktif : Mengadopsi metode pembelajaran yang lebih aktif seperti diskusi kelompok,
proyek kolaboratif, atau pembelajaran berbasis masalah (PBL) untuk mendorong partisipasi aktif
siswa.
2) Teknologi dalam Pembelajaran : Mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran, dengan
menggunakan perangkat lunak pendidikan, aplikasi pembelajaran, atau perangkat teknologi lainnya
untuk memperkaya pengalaman belajar siswa. Diantaranya Guru sudah menggunakan Media Ajar
ANY BOARD dengan sistem moving class secara terjadwal, menggunakan LCD Proyektor,
penggunaan Aplikasi CANVA dan Google Seet yang sudah difasilitasi kegiatan workshopnya oleh
sekolah begitu juga dengan quizees, dan memanfaatkan ChatGPT dan AR serta Game edukasi dan
portal sekolah untuk pembelajaran
3) Pembelajaran Berbasis Keterampilan : Menekankan pembelajaran keterampilan abad ke-21 seperti
kreativitas, pemecahan masalah, komunikasi, dan kolaborasi melalui berbagai aktivitas
pembelajaran. Program-program ini dapat membantu menciptakan lingkungan pembelajaran yang
inklusif, menarik, dan berorientasi pada pengembangan kompetensi siswa sesuai dengan tuntutan
zaman.
10. Pelaksanaan Pembelajaran di SMPN 1 GUNUNGSARI
4) Pengembangan Kurikulum Kreatif : Merancang kurikulum yang kreatif dan
relevan dengan kebutuhan siswa masa kini, dengan menyesuaikan materi
pembelajaran agar lebih menarik dan aplikatif.
5) Pendekatan Diferensiasi : Mengakomodasi keberagaman siswa dengan
menggunakan pendekatan diferensiasi dalam pembelajaran,
memungkinkan setiap siswa belajar sesuai dengan kebutuhan dan tingkat
kemampuannya.
6) Pembelajaran Berbasis Pengalaman: Menghadirkan pembelajaran yang
berbasis pada pengalaman nyata, seperti kunjungan lapangan, praktik
langsung, atau proyek yang terintegrasi dengan dunia nyata.
11. Pelaksanaan Pembelajaran di SMPN 1 GUNUNGSARI
7) Desain Penataan Meja dan Kursi Belajar Siswa yang Variatif : Penataan desain meja
dan kursi ini hampir di semua kelas dari 18 rombel berbeda diantaranya :
a) Meja dan Kursi Fleksibel : Menggunakan meja dan kursi yang dapat disesuaikan tinggi rendahnya
untuk memungkinkan siswa duduk atau berdiri sesuai kenyamanan mereka. Hal ini dapat
membantu siswa untuk tidak hanya duduk diam selama pembelajaran.
b) Meja Berkelompok : Mengatur meja dan kursi dalam kelompok kecil yang menghadap satu sama
lain. Ini memfasilitasi diskusi, kerja kelompok, dan kolaborasi antara siswa, mendorong mereka
untuk berinteraksi dan berbagi ide.
c) Penataan Lingkaran atau U-Shape: Menyusun meja dan kursi dalam bentuk lingkaran atau U-
shape dapat mempromosikan diskusi terbuka dan partisipasi yang lebih aktif di antara siswa,
serta memfasilitasi pemimpin kelas untuk berinteraksi dengan seluruh kelas.
8) Supervisi Akademik : Kegiatan Supak dilakjkan oleh Kepala Sekolah dan Guru Senior
yang ditunjuk
Program-program ini dapat membantu menciptakan lingkungan pembelajaran yang
inklusif, menarik, dan berorientasi pada pengembangan kompetensi siswa sesuai dengan
tuntutan zaman.
17. Program budaya refleksi pembelajaran di sekolah penggerak bertujuan untuk menggalakkan evaluasi diri
secara kontinyu dalam proses belajar-mengajar. Beberapa kegiatan yang sudah dilakukan untuk menciptakan
budaya refleksi pembelajaran yang kuat di SMPN 1 Gunungsari antara lain:
1) Jurnal Pembelajaran : Mendorong siswa dan guru untuk mencatat pengalaman belajar mereka,
tantangan yang dihadapi, dan strategi yang efektif dalam jurnal pribadi. Jurnal ini menjadi alat refleksi
yang sangat berguna.
2) Sesi Refleksi Setelah Pelajaran : Setelah menyelesaikan suatu topik atau pelajaran, adakan sesi refleksi di
kelas untuk mendiskusikan hal-hal yang dipahami dengan baik dan aspek mana yang perlu diperbaiki.
3) Pertemuan Tim Guru : Mengadakan pertemuan rutin antar guru untuk mengevaluasi metode pengajaran,
kurikulum, serta pendekatan pembelajaran yang telah digunakan, serta berbagi ide dan pengalaman.
4) Pameran Proyek atau Karya Siswa : Mengadakan pameran proyek atau karya siswa untuk merayakan
pencapaian mereka, sekaligus memungkinkan refleksi atas proses belajar yang telah dilalui.
5) Mentoring atau Tutoring : Membangun program mentoring atau tutoring antara siswa yang lebih senior
dengan yang lebih junior untuk saling belajar dan merefleksikan pengalaman belajar mereka.
6) Survey atau Kuesioner Refleksi : Melakukan survei atau kuesioner kepada siswa secara berkala untuk
mengukur tingkat pemahaman mereka terhadap materi yang diajarkan serta memberikan ruang bagi
mereka untuk memberikan
20. Pemberdayaan atau peningkatan kapasitas (pengimbasan) oleh sekolah penggerak adalah proses di mana sekolah yang
telah berhasil dalam praktik pendidikan tertentu membantu sekolah lain untuk meningkatkan kualitasnya.
Beberapa yang sudah dilakukan dalam pengimbasan ke sekkolah lain adalah sbb :
1. Pendampingan dan Bimbingan : Sekolah penggerak dapat memberikan bimbingan secara langsung kepada sekolah
lain melalui kunjungan, pelatihan, atau pembinaan kepada guru-guru dan staf sekolah penerima.
2. Berbagi Praktik Baik :Melalui seminar, lokakarya, atau pertemuan antar sekolah, sekolah penggerak dapat berbagi
pengalaman, strategi, atau praktik terbaik yang telah berhasil diterapkan.
3. Kolaborasi dan Jaringan : Membangun jaringan kolaboratif antara sekolah-s ekolah dengan fokus pada saling
membantu, bertukar pengalaman, serta menyediakan sumber daya yang dibutuhkan. Dalam setiap event baik gelar
karya ataupun kegiatan desminasi dan mombel memberikan kesempatan dan mengundang sekolah imbas untuk bisa
turut hadir
4. Pengembangan Kurikulum : Menyediakan bantuan dalam pengembangan kurikulum yang lebih efektif dan relevan
bagi sekolah penerima.
5. Pendekatan Kemitraan : Membangun kemitraan jangka panjang antara sekolah penggerak dan sekolah penerima
untuk mendukung perbaikan berkelanjutan.
Pengimbasan membantu menyebarkan praktik pendidikan yang berhasil dan membawa dampak positif bagi
pengembangan pendidikan secara keseluruhan. Ini memungkinkan sekolah untuk saling belajar dan berkembang,
menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi siswa dan staf sekolah.
32. Pelaksanaan PMO oleh SMPN 1 GUNUNGSARI (SEKOLAH PENGGERAK)
PMO (Project Management Office) di SMPN 1 Gunungsari adalah entitas atau kelompok yang bertanggung jawab untuk mengelola dan
memastikan suksesnya berbagai proyek atau inisiatif di sekolah. Berikut langkah-langkah untuk pelaksanaan PMO di SMPN 1 Gunungsari
yang sudah dilaksanakan :
1) Pemilihan Tim PMO : Menunjuk tim yang terdiri dari individu yang berkualitas, memiliki keterampilan manajemen proyek yang kuat,
serta pemahaman yang mendalam tentang dunia pendidikan.
2) Perencanaan Strategis : Menetapkan tujuan dan visi jangka panjang sekolah serta mengidentifikasi proyek-proyek atau inisiatif
yang mendukung pencapaian tujuan tersebut.
3) Pemilihan Proyek : Mengidentifikasi proyek-proyek utama yang akan dikelola oleh PMO sesuai dengan prioritas sekolah, seperti
peningkatan kurikulum, pengembangan staf, peningkatan fasilitas, dsb.
4) Manajemen Proyek :Mengembangkan rencana proyek yang rinci, termasuk penjadwalan, alokasi sumber daya, pengendalian biaya,
dan strategi mitigasi risiko untuk setiap proyek yang dikelola.
5) Pengukuran dan Pelaporan : Melakukan pemantauan progres proyek secara teratur, mengevaluasi pencapaian tujuan, serta
menyusun laporan berkala kepada pihak yang terkait di sekolah.
6) Koordinasi dan Kolaborasi : Mendorong kerjasama antara berbagai departemen atau unit di sekolah untuk mendukung kesuksesan
proyek, serta memastikan adanya komunikasi yang efektif antara semua pihak terkait.
7) Evaluasi dan Pembelajaran : Melakukan evaluasi terhadap setiap proyek yang telah selesai untuk mengevaluasi keberhasilan,
menarik pelajaran, dan mengidentifikasi area perbaikan di masa mendatang.
PMO membantu meningkatkan efisiensi, konsistensi, dan transparansi dalam pelaksanaan proyek-proyek di sekolah. Dengan manajemen
yang terstruktur dan fokus pada pencapaian tujuan sekolah, PMO dapat menjadi faktor kunci dalam kemajuan pendidikan di sekolah
tersebut.
53. Pemanfaatan PMM oleh Sekolah Penggerak
Pemanfaatan PMM (Portal Merdeka Mengajar) oleh Sekolah Penggerak SMPN 1 GUNUNGSARI dapat memberikan beragam manfaat bagi sekolah dalam
upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Beberapa cara pemanfaatan PMM yang sudah dilakukan meliputi:
1) Akses ke Sumber Daya Pendidikan : Melalui PMM, sekolah dapat mengakses sumber daya pendidikan berupa modul, materi ajar, video pembelajaran,
dan sumber daya digital lainnya yang dapat digunakan oleh guru dalam proses mengajar.
2) Pengembangan Kurikulum PMM menyediakan informasi dan sumber daya yang dapat mendukung pengembangan kurikulum yang lebih relevan dan
sesuai dengan perkembangan terkini di bidang pendidikan.
3) Pengembangan Profesionalisme Guru : Melalui PMM, guru dapat mengikuti pelatihan, webinar, atau workshop online yang membantu meningkatkan
kompetensi mereka dalam mengajar dan mengelola kelas.
4) Pembelajaran Kolaboratif : PMM memungkinkan guru untuk berkolaborasi dan berbagi pengalaman serta sumber daya pendidikan dengan sesama guru
dari sekolah lain, sehingga terjadi pertukaran ide dan praktik terbaik.
5) Pemantauan dan Evaluasi Pembelajaran : PMM bisa menjadi alat bagi sekolah penggerak untuk memantau dan mengevaluasi proses pembelajaran yang
terjadi di kelas, serta memberikan umpan balik bagi guru guna peningkatan kualitas.
6) Pengelolaan Administrasi Sekolah: PMM dapat membantu dalam pengelolaan administrasi sekolah, seperti pendataan siswa, evaluasi kinerja, dan
penyusunan laporan, sehingga meningkatkan efisiensi operasional sekolah.
Pemanfaatan PMM oleh Sekolah Penggerak dapat memperkuat infrastruktur pendidikan, mendukung pengembangan profesional guru, meningkatkan
kualitas pembelajaran, dan memfasilitasi kolaborasi antar guru serta sekolah. Ini semua akan berkontribusi pada peningkatan keseluruhan dalam prestasi
dan kualitas pendidikan di lingkungan sekolah penggerak.
54. Pemanfaatan Kombel oleh Sekolah Penggerak
Kombel atau Kelompok Belajar adalah metode belajar yang melibatkan kelompok kecil siswa yang bekerja bersama untuk saling belajar, bertukar
pengetahuan, dan membantu satu sama lain dalam memahami materi pelajaran. Pemanfaatan kombel oleh sekolah penggerak di SMPN 1
Gunungsari sudah dilakukan dengan beberapa cara sbb :
1) Mendorong Kolaboras i: Sekolah dapat mempromosikan pembentukan kelompok belajar di antara siswa untuk memperkuat kolaborasi dan
kerja tim dalam memecahkan masalah dan memahami materi.
2) Pembentukan Komunitas Belajar DI sekolah
3) Mengiptimalksan KOMBEL yang sudah dibentuk untuk berkegiatan dan desminiasi materi
4) Menggunakan Fasilitator : Menunjuk fasilitator atau guru pembimbing yang membimbing kelompok belajar untuk memastikan bahwa
diskusi berjalan efektif dan siswa saling membantu satu sama lain . Dalam Hal ini fasilitataor diambil dari MKomite Pembelajaran Yang sudah
mendapatkan sertifikat dari Diklat PSP dan Anggota PMO yang sudah mendapatkan Pelatihan IHT IKM serta para CGP yang sudah mengikuti
kegiatan PGP. Dan atau guru-guru yang sudah menguikuti kegiatan webinar/pelatihan atau sejenisnya yang diberikan mandat oleh Kepala
Sekolah untuk mendeseminasikannya di KOMBEL
5) Menyediakan Sumber Daya : Sekolah menyediakan sumber daya seperti ruang khusus, fruang multimedia, lab IPA, perpustakaan, atau
perangkat lunak pendukung untuk kelompok belajar guna mempermudah proses belajar.
6) Mengintegrasikan dengan Kurikulum : Mengatur kegiatan kombel sedemikian rupa sehingga sesuai dengan materi kurikulum yang sedang
dipelajari, sehingga siswa dapat saling melengkapi pengetahuan mereka. seklaigus memberikan pengautan pada PMM
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65. Testimoni PSP
Program Sekolah Penggerak (PSP) telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi satuan pendidikan di SMPN 1 Gunungsari
meliputi:
1) Peningkatan Kualitas Pembelajaran : "Partisipasi dalam Program Sekolah Penggerak telah membawa perubahan besar dalam pendekatan pembelajaran
kami. Keterlibatan dalam metode baru dan sumber daya yang diperoleh dari PSP telah meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah kami."
2) Perubahan Pendekatan Manajemen Sekolah :"PSP tidak hanya membantu dalam pengajaran tetapi juga dalam manajemen sekolah. Melalui dukungan
dan bimbingan dari PSP, kami berhasil merancang strategi baru untuk meningkatkan efisiensi operasional dan manajemen sekolah."
3) Peningkatan Prestasi Akademik : "Partisipasi dalam PSP secara signifikan meningkatkan prestasi akademik siswa kami. Metode-metode baru yang kami
terapkan, serta bantuan dari PSP, membawa perubahan positif dalam pencapaian akademik siswa." Bahkan tidak hanya akadamik pencapaian prestasi
non akademikpun menadpatkan effect dengan semakin meningkatnya semangat dan motgivasi siswa dan guru pun demkkian dengan peningkatan
karakter siswa
4) Pemberdayaan Guru : "PSP memberikan kesempatan besar bagi pengembangan profesional guru. Dengan bimbingan dan pelatihan yang diberikan,
kami melihat pertumbuhan signifikan dalam keterampilan mengajar dan pemahaman terhadap pedagogi modern."
5) Peningkatan Kepercayaan Diri Siswa : "Siswa kami telah menunjukkan peningkatan dalam kepercayaan diri dan motivasi belajar. Mereka lebih
bersemangat dan percaya diri dalam menghadapi tantangan akademik setelah terlibat dalam PSP."
6) Secara umum kami bisa menyatakan bahwa kegiatan PSP ini dapat menunjukkan bahwa program ini tidak hanya meningkatkan kualitas pembelajaran,
tetapi juga membawa perubahan yang signifikan dalam manajemen sekolah, prestasi akademik, pengembangan profesional guru, dan kesejahteraan
siswa secara keseluruhan.