Ekosistem terumbu karang merupakan ekosistem yang sangat produktif yang membentuk endapan kalsium karbonat yang dihasilkan oleh karang dan organisme lain. Terumbu karang berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut dengan menyediakan tempat hidup dan perlindungan bagi berbagai spesies.
2. Pendahuluan
• Terumbu karang berperan memelihara
keseimbangan ekosistem, karena berfungsi
sebagai tempat asuhan, pembesaran dan
perlindungan bagi larva dan benih ikan serta
sebagai buffer zone bagi spesies migrasi
• Ekosistem terumbu karang memberi manfaat
langsung kepada manusia
• Selain itu juga berfungsi sebagai pelindung
pantai dari abrasi.
3. Pengertian Terumbu Karang
• Terumbu adalah endapan-endapan masif yang
penting dari kalsium karbonat yang terutama
dihasilkan oleh karang (filum Cnidaria, klas
Anthozoa, ordo Madreporaria=scleractinia)
dengan sedikit tambahan dari alga berkapur dan
organisme-organisme lain yang mengeluarkan
kalsium karbonat.
• Terdapat dua kelompok karang yaitu hermatipik
dan ahermatipik
4. Lanjutan …
Perbedaan yang mencolok antara kedua karang ini
adalah bahwa di dalam jaringan karang hermatipik
terdapat sel-sel tumbuhan yang bersimbiosis (hidup
bersama) yang dinamakan zooxanthellae, sedangkan
karang ahermatipik tidak.
Zooxanthelllae
5. Zooxanthelllae
• Zooxanthellae adalah organisme bersel tunggal
yang termasuk alga dinoflagellata dan
berwarna kuning kecoklatan. Alga ini hidup
bersimbiosis di dalam gastrodermics tubuh
karang . Zooxanthellae mensuplai nutrisi dari
proses photosintesis yang membuat karang
menjadi tumbuh dan memperbanyak dengan
cukup cepat untuk memproduksi sturktur
karang.
6. Penyebaran Terumbu
• Perkembangan terumbu yang paling
optimal terjadi di perairan yang rata-
rata suhu tahunannya 23-25°C.
Terumbu karang dapat mentoleransi
suhu sampai kira-kira 36-40°C.
7. Faktor-faktor Pembatas
Suhu Kedalaman
Cahaya Salinitas
Pengendapan Pergerakan massa air
Udara Gelombang
9. Struktur Karang
• Karang adalah anggota filum Cnidaria, yang
termasuk mempunyai bermacam-macam
bentuk seperti ubur-ubur, hydroid, Hydra air
tawar dan anemone laut.
• Karang dan anemone laut adalah anggota
taksonomi anggota kelas yang sama, yaitu
Anthozoa. Perbedaan yang utama adalah
bahwa karang menghasilkan kerangka luar dari
kalsium karbonat, sedangkan anemone tidak.
10. •Karang dapat berkoloni atau sendiri, tetapi
hampir semua karang hermatik merupakan
koloni, dengan berbagai individu hewan karang
atau polip menempati mangkuk kecil atau koralit
yang massif
Coral-Polyp
11. Lanjutan…
• Tiap mangkuk atau koralit mempunyai
beberapa seri septa
• Septa mangkuk yang terbuat dari kerangka
berselang seling dengan septa dalam ruang
gastrovascular polip karang.
• Tiap polip merupakan hewan berlapis dua
dengan epidermis terluar dipisahkan dari
gastrodermis internal oleh mesoglea yang
tidak hidup
12. Lanjutan…
• Sekeliling mulutnya terdapat satu
rangkaian tentakel-tentakel yang
mempunyai batrei dari kapsul yang dapat
melukai atau nematokis,
• Koloni karang tumbuh dengan polip-polip
yang bertunas menjadi polip baru secara
aseksual
• Koloni baru dibentuk melalui menetapnya
suatu larva planula planktonik, yang
merupakan hasil reproduksi seksual
14. Bentuk Pertumbuhan Karang
1. Karang non-Acropora
• Bentuk Bercabang (branching)
• Bentuk Padat (massive)
• Bentuk Kerak (encrusting)
• Bentuk lembaran (foliose)
15. Lanjutan …
• Bentuk Jamur (mushroom)
• Bentuk submasif (submassive)
• Karang api (Millepora)
• Karang biru (Heliopora)
17. Tipe-tipe Terumbu
Atol, merupakan terumbu yang
berbentuk cincin yang muncul dari
1. perairan yang dalam, jauh dari daratan
dan melingkari gobah
Terumbu penghalang (barrier reef),
berada jauh dari pantai yang dipisahkan
2. oleh goba (lagoon) dengan kedalaman 40 –
70 meter. Umumnya terumbu karang ini
memanjang menyusuri pantai
Terumbu tepi (fringing reef), terumbu
karang yang terdapat di sepanjang
3. pantai dan dalamnya tidak lebih dari 40
meter. Terumbu ini tumbuh ke
permukaan dan ke arah laut terbuka.
19. Asal Terumbu
• Teori penenggalaman (subsidence theory),
Charles Darwin :
Asal mula atol adalah ketika terumbu tepi mulai
tumbuh di pantai pulau-pulau vulkanik yang
baru terbentuk yang telah muncul ke permukaan
air dari perairan dalam. Pulau-pulau ini
kemudian mulai turun dan apabila penurunan ini
tidak terlalu cepat, pertumbuhan terumbu akan
seimbang dengan penurunan pulau tersebut,
kemudian akan membentuk terumbu penghalang
yang akhirnya menjadi sebuah atol
21. Penyebaran Karang dan Zonasi
Terumbu
• Jumlah spesies dan genera karang terumbu yang
terbesar berada di daerah Indo-Pasifik,
• Perkembangan terumbu dan zonasi pada atol sangat
dipengaruhi oleh gelombang yang dihasilkan oleh
gerakan angin
• Dimulai dari sisi yang menghadap kearah datangnya
angin (windward), zona pertama terumbu karang
adalah lereng terluar menghadap ke laut (outer
seaweard slope), dimana kehidupan karang mulai
melimpah pada kedalaman kira-kira 50 m. Karang
didaerah ini lebih sedikit dan sering kali lunak.
22. Lanjutan…
• Pada terumbu tepi dan terumbu penghalang
kompleksitas zona-zona atol berkurang,
sehingga bila dilihat pada skema zonasi atol,
seperti bagian yang terpotong.
• Terumbu tepi dan terumbu penghalang pada
sisi atas angin pulau mempunyai zonasi
seperti sisi atas angin pada atol, sedangkan
sisi bawah anginnya sama dengan terumbu
bawah angin atol.
23. Terumbu Atlantik dan Indo
Pasifik
• Diterumbu atlantik umunya terdapat sejumlah besar
kipas laut dan cambuk laut (gorgonian), yang hanya
sedikit terdapat diterumbu Indo-Pasifik.
• Terumbu di Indo-Pasifik mempunyai sejumlah besar
karang lunak atau karang Alcyonari seperti
sarcophyton dan lobophyton, yang tidak mencolok di
Atlantik.
• Terumbu Atlantik mempunyai zona penopang yang
lebih dalam dari pada trumbu Pasifik, dan
pertumbuhan karang yang aktif sampai 100m di
Atlantik, sedangkan di Pasifik hanya sampai 60m.
24. Produktivitas
• Kemampuan terumbu untuk menahan
nutrient-nutrien dalam system dan
berperan sebagai kolam untuk
menampung segala sesuatu yang berasal
dari luar memungkinkan makanan
berputar dalam system terumbu dan tidak
hilang perairan lepas pantai yang lebih
dalam.
25. Biologi Karang Hermatipik
1. Makanan
• Karang terumbu merupakan hewan karnifora.
• Spesies yang mempunyai mekanisme mucus untuk menangkap
plankton cenderung mempunyai tentakel yang lebih kecil dan
lebih pendek dari pada yang secara langsung makan dan menjerat
plankton dengan tentakelnya. Organisme makanan ditemukan
dengan menggunakan sejenis kemoreseptor.
2. Pertumbuhan dan kalsifikasi
• Kebutuhan utama untuk aktifnya pertumbuhan karang adalah
cahaya.
• Kalsifikasi adalah proses yang menghasilkan kapur dan
pembentukan rangka karang
26. Lanjutan …
3. Dewasa seksual, reproduksi, dan pemulihan
• Karang mempunyai bentuk reproduksi baik
secara seksual maupun aseksual.
27. Lanjutan …
• Penelitian oleh Connell ( 1973 )
menunjukan bahwa laju pemulihan Greate
Barrier Reef adalah antara 0 dan 13 koloni
baru per meter persegi per tahun. Spesies
karang yang paling umum merupakan
jumlah terbesar di koloni-koloni baru.
28. Lanjutan…
Interaksi Species dan Ekologi Terumbu
1. Persaingan
• akibat dari persaingan tempat yang kuat pada terumbu
adalah adanya kecenderungan berbagai organisme untuk
menggunakan tempat yang sama di dalam asosiasi yang
disebut komensalisme
2. Pemangsaan
• Proses pemangsaan dalam bentuk ini menyerupai proses
grazing pada herbivore, dengan cara memindahkan
potongan-potongan polip karang tetapi tidak merusak
seluruh koloni.
• Dua taksa predator yang mampu merusak koloni karang
dan memodifikasi struktur terumbu adalah bintang laut
Acanthaster planci dan berbagai ikan
30. Lanjutan…
3. Grazing
• Karena alga tidak dominan pada terumbu
dan tidak bersaing dengan karang, yang
mengendalikan mereka adalah adanya
tekanan yang kuat dari ikan dalam hal
grazing dan juga oleh invertebrata tertentu
terutama bulu babi.
31. Peranan Alga dalam Sistem
Terumbu
Alga koralin merah, memperkuat kerangka
terumbu dari kerusakan yang disebabkan
gerakan gelombang dan mencegah terlepasnya
potongan-potongan individual dari terumbu
Alga hijau berkapur, sebagai penghasil primer
dalam system terumbu dan sebagai makanan
bagi berbagai herbivora.
32. Ekologi Ikan-ikan Terumbu
• Salah satu penyebab tingginya keragaman
spesies di terumbu adalah karena variasi
habitat terdapat di terumbu.
• Hipotesis “ lottery “. Hipotesis ini meyatakan
bahwa ikan tidak mempunyai sifat khusus,
banyak spesies serupa yang mempunyai
kebutuhan yang sama, dan terdapat
persaingan aktif di antara spesies
• Tipe pemangsaan yang paling banyak
terdapat di terumbu adalah karnivora
33.
34. Kerusakkan Terumbu Karang
Faktor Fisik :
• Kenaikan suhu air laut sekitar 3-4 derajat Celcius
dan suhu normal dapat menyebabkan karang
"Bleaching" yang kadang-kadang diikuti dengan
kematian karang.
• Pasang surut yang sangat rendah Radiasi sinar
ultra violet yang dipancarkan di atas kemampuan
adaptasi karang.
• Perubahan salinitas
• Gunung berapi, gempa bumi, dan tsunami
• Taifun dan badai
35. Lanjutan …
Fakfor Biologi:
• Predasi
• Penyakit
• Bio Erosi
Faktor aktivitas manusia :
• Penambangan karang dan pasir laut
• Pengeboman karang
• Penggunaan cyanida dan potas
• Penangkapan ikan (ikan karang) yang dilakukan dengan
merusak terumbu karang,
• Penempatan jangkar kapal/perahu di atas karang.
• Kegiatan wisata dan olah raga yang dapat merusak karang
39. Lanjutan …
Montastrea cavernosa polyps Mushroom coral in Papua New Guinea
Pillar coral, Dendrogyra cylindricus The fossil coral Cladocora
40. Kesimpulan
• Terumbu adalah endapan-endapan masif yang
penting dari kalsium karbonat yang terutama
dihasilkan oleh karang (filum Cnidaria, klas
Anthozoa, ordo Madreporaria=scleractinia)
dengan sedikit tambahan dari alga berkapur
dan organism-organisme lain yang
mengeluarkan kalsium karbonat.
• Terumbu karang merupakan suatu ekosistem
terproduktif, yang mempunyai produktivitas
tertinggi diseluruh ekosistem alamiah.
41. Lanjutan…
• Produktivitas ekosistem terumbu karang
mempunyai pengaruh besar terhadap
produktivitas perairan disekitarnya.
• Terumbu karang terdapat khususnya pada laut
bersuhu hangat, tidak terdapat diperairan di
mana suhu musim dingin jauh dibawah 200C
atau 210C.
• Terumbu karang umumnya dikelompokan ke
dalam tiga bentuk, yaitu atol, terumbu
penghalang (barrier) dan termbu pinggir atau
tepi (fringing).