Dokumen tersebut merangkum model pembelajaran kooperatif Team Game Tournament (TGT). TGT menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok kecil heterogen untuk belajar bersama, kemudian berkompetisi dalam turnamen akademik antar kelompok. TGT dirancang untuk meningkatkan prestasi belajar siswa melalui kerjasama dan kompetisi sehat antar kelompok.
Model TGT (Teams game tournament) adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang menekankan permainan akademik kelompok dan kompetisi antar kelompok dalam bentuk turnamen."
Model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) adalah model pembelajaran kooperatif yang membentuk siswa dalam kelompok heterogen untuk belajar bersama dan melakukan turnamen berdasarkan tingkat kemampuan. TGT memiliki tahapan persiapan, kegiatan pembelajaran kelompok dan turnamen, serta penghargaan. Model ini efektif meningkatkan hasil belajar siswa dan keterampilan sosial.
METODE KOOPERATIF BERBAGAI TIPE PEMBELAJARAN Youssii Ajaahh
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai berbagai model pembelajaran kooperatif seperti Jigsaw, NHT, STAD, TAI, Think-Pair-Share, Picture and Picture, Problem Posing, Problem Solving, TGT, CIRC, Learning Cycle, Cooperative Script, make a match, Group Investigation. Secara garis besar, model-model tersebut melibatkan siswa belajar secara berkelompok untuk saling berbagi pengetahuan dan memecahkan masalah.
Model pembelajaran kooperatif Team Games Tournament melibatkan siswa belajar dalam kelompok kecil heterogen untuk mencapai tujuan bersama melalui permainan akademik dan kompetisi antar kelompok, sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa, tanggung jawab, dan prestasi belajar.
Dokumen tersebut merangkum dua model pembelajaran kooperatif, yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan STAD (Student Team Achievement Division). Model Jigsaw melibatkan siswa belajar secara kelompok dengan membagi tugas pembelajaran, sedangkan model STAD membentuk kelompok heterogen dan mengukur pencapaian kelompok berdasarkan hasil tes individu.
Model TGT (Teams game tournament) adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang menekankan permainan akademik kelompok dan kompetisi antar kelompok dalam bentuk turnamen."
Model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) adalah model pembelajaran kooperatif yang membentuk siswa dalam kelompok heterogen untuk belajar bersama dan melakukan turnamen berdasarkan tingkat kemampuan. TGT memiliki tahapan persiapan, kegiatan pembelajaran kelompok dan turnamen, serta penghargaan. Model ini efektif meningkatkan hasil belajar siswa dan keterampilan sosial.
METODE KOOPERATIF BERBAGAI TIPE PEMBELAJARAN Youssii Ajaahh
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai berbagai model pembelajaran kooperatif seperti Jigsaw, NHT, STAD, TAI, Think-Pair-Share, Picture and Picture, Problem Posing, Problem Solving, TGT, CIRC, Learning Cycle, Cooperative Script, make a match, Group Investigation. Secara garis besar, model-model tersebut melibatkan siswa belajar secara berkelompok untuk saling berbagi pengetahuan dan memecahkan masalah.
Model pembelajaran kooperatif Team Games Tournament melibatkan siswa belajar dalam kelompok kecil heterogen untuk mencapai tujuan bersama melalui permainan akademik dan kompetisi antar kelompok, sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa, tanggung jawab, dan prestasi belajar.
Dokumen tersebut merangkum dua model pembelajaran kooperatif, yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan STAD (Student Team Achievement Division). Model Jigsaw melibatkan siswa belajar secara kelompok dengan membagi tugas pembelajaran, sedangkan model STAD membentuk kelompok heterogen dan mengukur pencapaian kelompok berdasarkan hasil tes individu.
Model model-pembelajaran-inovatif eko budigurupinggir4n
Dokumen tersebut membahas beberapa model pembelajaran inovatif yang dapat diterapkan di kelas, seperti pengajaran langsung, pembelajaran kooperatif, dan pembelajaran berdasarkan masalah. Model-model tersebut dijelaskan langkah-langkah pelaksanaannya.
model pembelajaran kooperatif
kooperatif learning ialah salah satu metode pembelajaran yang membuat siswa bisa belajar secara berkelomppok hal ini sangat baik karena dapat membuat siswa saling melengkapi pengetahuannya.
Jenis jenis model pembelajaran kooperatifZuha Farhana
Dokumen tersebut merupakan resume model pembelajaran kooperatif yang menjelaskan beberapa jenis model pembelajaran kooperatif seperti TAI, STAD, Jigsaw, dan CIRC beserta penjelasan singkat tentang cara kerja masing-masing model.
Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang mengajarkan keterampilan akademik dan sosial secara bersamaan. Model ini membantu siswa belajar materi pelajaran dari dasar hingga pemecahan masalah yang kompleks secara berkelompok. Terdapat beberapa tipe pembelajaran kooperatif seperti STAD, TGT, dan Jigsaw yang masing-masing memiliki sintaks tersendiri.
Model pembelajaran kooperatif Jigsaw melibatkan siswa menjadi ahli dalam subtopik dan mengajarkannya kepada teman lain, dengan tujuan meningkatkan hasil belajar akademik dan keterampilan sosial siswa. Pembelajaran Jigsaw terdiri atas beberapa fase seperti membaca, diskusi kelompok ahli, presentasi kelompok asal, tes individu, dan penghargaan kelompok. Model ini memiliki kelebihan seperti membangun tangg
Kebidanan adalah bidang ilmu yang mempelajari persiapan kehamilan, persalinan, nifas, dan menyusui serta memberikan dukungan kepada perempuan dan keluarganya. Bidan adalah tenaga kesehatan yang telah menyelesaikan pendidikan bidan yang diakui pemerintah dan berwenang memberikan pelayanan kebidanan secara mandiri, bekerja sama, atau merujuk.
Dokumen tersebut membahas beberapa model pembelajaran kooperatif seperti STAD, Jigsaw, Struktural, Group Investigation (GI), Number Head Together (NHT), dan Think-Pair-Share (TPS). Model-model tersebut dirancang untuk meningkatkan interaksi dan kerja sama antar peserta didik dalam kelompok kecil secara kooperatif.
Ringkasan dokumen ini membahas penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas IV SD Negeri 02 Pandean Madiun dalam menyelesaikan soal cerita pecahan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga bulan dengan tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil diharapkan dapat meningkatkan aktifitas dan prestasi bel
Dokumen tersebut membahas beberapa metode pembelajaran yaitu metode demonstrasi, ceramah, unit teaching, kerja lapangan, dan kerja kelompok. Setiap metode dijelaskan pengertian, kelebihan, kelemahan, dan langkah pelaksanaannya. Metode-metode tersebut memberikan alternatif bagi guru dalam menyampaikan materi pembelajaran secara efektif.
Dokumen tersebut merangkum model pembelajaran kooperatif Student Teams-Achievement Divisions (STAD) yang terdiri dari pengertian, komponen, langkah-langkah, kelebihan dan kekurangan model STAD. Model ini dirancang untuk menghadapi heterogenitas siswa dengan membentuk kelompok-kelompok kecil yang saling membantu untuk menguasai materi pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang model pembelajaran kuantum, yang merupakan pembelajaran yang mampu menciptakan interaksi siswa untuk meningkatkan prestasi belajar. Model ini menerapkan prinsip membawa dunia siswa ke dunia guru dan sebaliknya. Langkah-langkahnya meliputi pengkondisian awal, perencanaan, pelaksanaan dengan tahapan tumbuhkan minat, alami, namai, demonstrasi, ulangi, dan rayakan, s
Dokumen tersebut membahas tentang Strategi Pembelajaran Kooperatif (SPK) yang dapat meningkatkan kemampuan akademik dan pemahaman sosial siswa. SPK melibatkan pembelajaran kelompok kecil untuk memahami konsep dengan bantuan guru, meliputi penjelasan materi, belajar secara kelompok, penilaian, dan pengakuan tim. Kelebihan SPK adalah siswa tidak tergantung pada guru, mengembangkan ide dan m
The document discusses a study on developing speaking skills for adult learners in private universities in Bangladesh. The study explored the conditions affecting the teaching and learning process for speaking English. It identified problems such as students having small English vocabularies and being shy to speak in class. The study found strategies that were effective for teaching speaking, such as using small class sizes, games, and emphasizing fluency over accuracy.
1. STAD is a cooperative learning strategy where students work in small diverse groups to help each other master assignments but are rewarded based on the overall performance of their group.
2. Groups have 4-5 students of different achievement levels and students help each other learn the material through discussions, practice quizzes and tutoring each other.
3. At the end of each learning unit, tests are given and scores are used to determine group rewards based on overall improvement and each group's highest and lowest scoring members.
Model model-pembelajaran-inovatif eko budigurupinggir4n
Dokumen tersebut membahas beberapa model pembelajaran inovatif yang dapat diterapkan di kelas, seperti pengajaran langsung, pembelajaran kooperatif, dan pembelajaran berdasarkan masalah. Model-model tersebut dijelaskan langkah-langkah pelaksanaannya.
model pembelajaran kooperatif
kooperatif learning ialah salah satu metode pembelajaran yang membuat siswa bisa belajar secara berkelomppok hal ini sangat baik karena dapat membuat siswa saling melengkapi pengetahuannya.
Jenis jenis model pembelajaran kooperatifZuha Farhana
Dokumen tersebut merupakan resume model pembelajaran kooperatif yang menjelaskan beberapa jenis model pembelajaran kooperatif seperti TAI, STAD, Jigsaw, dan CIRC beserta penjelasan singkat tentang cara kerja masing-masing model.
Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang mengajarkan keterampilan akademik dan sosial secara bersamaan. Model ini membantu siswa belajar materi pelajaran dari dasar hingga pemecahan masalah yang kompleks secara berkelompok. Terdapat beberapa tipe pembelajaran kooperatif seperti STAD, TGT, dan Jigsaw yang masing-masing memiliki sintaks tersendiri.
Model pembelajaran kooperatif Jigsaw melibatkan siswa menjadi ahli dalam subtopik dan mengajarkannya kepada teman lain, dengan tujuan meningkatkan hasil belajar akademik dan keterampilan sosial siswa. Pembelajaran Jigsaw terdiri atas beberapa fase seperti membaca, diskusi kelompok ahli, presentasi kelompok asal, tes individu, dan penghargaan kelompok. Model ini memiliki kelebihan seperti membangun tangg
Kebidanan adalah bidang ilmu yang mempelajari persiapan kehamilan, persalinan, nifas, dan menyusui serta memberikan dukungan kepada perempuan dan keluarganya. Bidan adalah tenaga kesehatan yang telah menyelesaikan pendidikan bidan yang diakui pemerintah dan berwenang memberikan pelayanan kebidanan secara mandiri, bekerja sama, atau merujuk.
Dokumen tersebut membahas beberapa model pembelajaran kooperatif seperti STAD, Jigsaw, Struktural, Group Investigation (GI), Number Head Together (NHT), dan Think-Pair-Share (TPS). Model-model tersebut dirancang untuk meningkatkan interaksi dan kerja sama antar peserta didik dalam kelompok kecil secara kooperatif.
Ringkasan dokumen ini membahas penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas IV SD Negeri 02 Pandean Madiun dalam menyelesaikan soal cerita pecahan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga bulan dengan tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil diharapkan dapat meningkatkan aktifitas dan prestasi bel
Dokumen tersebut membahas beberapa metode pembelajaran yaitu metode demonstrasi, ceramah, unit teaching, kerja lapangan, dan kerja kelompok. Setiap metode dijelaskan pengertian, kelebihan, kelemahan, dan langkah pelaksanaannya. Metode-metode tersebut memberikan alternatif bagi guru dalam menyampaikan materi pembelajaran secara efektif.
Dokumen tersebut merangkum model pembelajaran kooperatif Student Teams-Achievement Divisions (STAD) yang terdiri dari pengertian, komponen, langkah-langkah, kelebihan dan kekurangan model STAD. Model ini dirancang untuk menghadapi heterogenitas siswa dengan membentuk kelompok-kelompok kecil yang saling membantu untuk menguasai materi pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang model pembelajaran kuantum, yang merupakan pembelajaran yang mampu menciptakan interaksi siswa untuk meningkatkan prestasi belajar. Model ini menerapkan prinsip membawa dunia siswa ke dunia guru dan sebaliknya. Langkah-langkahnya meliputi pengkondisian awal, perencanaan, pelaksanaan dengan tahapan tumbuhkan minat, alami, namai, demonstrasi, ulangi, dan rayakan, s
Dokumen tersebut membahas tentang Strategi Pembelajaran Kooperatif (SPK) yang dapat meningkatkan kemampuan akademik dan pemahaman sosial siswa. SPK melibatkan pembelajaran kelompok kecil untuk memahami konsep dengan bantuan guru, meliputi penjelasan materi, belajar secara kelompok, penilaian, dan pengakuan tim. Kelebihan SPK adalah siswa tidak tergantung pada guru, mengembangkan ide dan m
The document discusses a study on developing speaking skills for adult learners in private universities in Bangladesh. The study explored the conditions affecting the teaching and learning process for speaking English. It identified problems such as students having small English vocabularies and being shy to speak in class. The study found strategies that were effective for teaching speaking, such as using small class sizes, games, and emphasizing fluency over accuracy.
1. STAD is a cooperative learning strategy where students work in small diverse groups to help each other master assignments but are rewarded based on the overall performance of their group.
2. Groups have 4-5 students of different achievement levels and students help each other learn the material through discussions, practice quizzes and tutoring each other.
3. At the end of each learning unit, tests are given and scores are used to determine group rewards based on overall improvement and each group's highest and lowest scoring members.
STAD is a cooperative learning technique where students work in heterogeneous teams of 4-5 on assignments, but are individually quizzed on the material. Students' individual improvement scores are added to determine the team's recognition and students support each other's learning. Teams compete for recognition based on the learning gains of individual members.
This document discusses Student Team Achievement Divisions (STAD), a cooperative learning strategy where students are paired into heterogeneous teams based on ability and work together to master material, with improvement rewarded and teams scored together. STAD promotes cooperation, accountability, diversity, and community, though it requires a single right answer and can be competition-based; it can be used flexibly in any part of a lesson to promote teamwork and have students coach one another.
1) The study investigated students' perceptions of using the STAD (Students Teams-Achievement Divisions) cooperative learning strategy in an English class in Lebanon.
2) Results showed that high-achieving students felt they contributed more to their group's learning than low-achieving students. Male students also generally had more positive perceptions of STAD than female students.
3) However, all of the female students recommended using STAD in the future, whereas some male students did not recommend its continued use.
This document summarizes a research study that assessed the economic value of Changdeok Palace in South Korea using contingent valuation methods. Survey respondents stated their willingness to pay higher entrance fees to visit the palace. The mean willingness to pay was estimated to be $5.70-6.00 per visitor based on the survey results. Aggregating these values across estimated annual visitors generated an estimated total use value for Changdeok Palace of $1.93-2.01 million. The study provides estimates of willingness to pay and economic value to help inform preservation and promotion of the world heritage site.
The document discusses mathematical problem solving. It defines problems and problem types, and describes problem solving as a process involving understanding the problem, devising a plan or strategy, carrying out the plan, and verifying the solution. Several models of the problem solving process are presented, including Polya's four-step model of understanding the problem, devising a plan, carrying out the plan, and looking back. The document also discusses teaching problem solving, including issues teachers may face and how to assess students' problem solving abilities.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran matematika model cooperative learning tipe jigsaw. Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw melibatkan pembentukan kelompok heterogen siswa untuk belajar bersama dan saling bergantung. Metode ini memiliki tahapan seperti membaca, diskusi kelompok ahli, presentasi, ujian, dan penilaian berdasarkan skor kelompok. Model ini diharapkan dapat meningkatkan komunikasi dan kreativitas siswa.
Pembelajaran matematika dengan pendekatan inkuiri melibatkan siswa secara aktif dalam menemukan konsep dan prinsip melalui proses berpikir kritis dan kerja sama kelompok. Guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing siswa dalam mengidentifikasi masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan menarik kesimpulan secara mandiri. Pendekatan ini bertujuan mengembangkan kemampuan
Dokumen tersebut merangkum model pembelajaran PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) untuk matematika. PAKEM bertujuan meningkatkan penguasaan peserta didik karena pembelajaran konvensional dinilai kurang menarik. Model ini melibatkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi dengan menggunakan berbagai sumber belajar. Guru berperan sebag
This document describes an activity to test participants' observational skills, memory, and imagination. Participants are shown an image for 16 seconds and then have 60 seconds to write down as many details as they can remember without seeing it. They are then given a list of 16 items to identify whether they were in the image or not. The number of correct answers indicates their cognitive abilities - with 13-16 being very imaginative and intelligent, 9-12 having good observation, 5-8 being cautious but idealistic, and 0-4 being doubtful and having poor memory.
Model pembelajaran Reciprocal Teaching adalah pendekatan konstruktivis yang melatih siswa untuk merangkum, mengajukan pertanyaan, menjelaskan, dan memprediksi materi bacaan secara berkelompok untuk meningkatkan pemahaman membaca. Guru berperan sebagai fasilitator yang memandu siswa dalam keempat strategi tersebut.
Problem posing adalah model pembelajaran dimana siswa diminta untuk mengajukan masalah berdasarkan situasi tertentu dan dapat dilakukan secara individu, berpasangan, atau kelompok. Problem posing berkorelasi positif dengan kemampuan pemecahan masalah dan dapat mengembangkan berpikir kreatif serta bernalar matematis.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran kooperatif, khususnya model Student Teams Achievement Divisions (STAD). STAD adalah salah satu jenis pembelajaran kooperatif yang menekankan kerja sama antar siswa dalam kelompok heterogen untuk saling belajar dan meningkatkan prestasi. Dokumen juga menjelaskan komponen, langkah-langkah, dan kelebihan serta kelemahan dari pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Pembelajaran matematika dengan model pembelajaran investigasi kelompok (FENNY...Interest_Matematika_2011
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran matematika dengan pendekatan investigasi kelompok, yang meliputi 6 tahapan yaitu mengidentifikasi topik, merencanakan tugas, melaksanakan investigasi, menyiapkan laporan, mempresentasikan hasil, dan evaluasi. Model ini dirancang untuk menumbuhkan kreativitas siswa dan pemikiran analitis melalui kerja sama dalam kelompok.
Dokumen tersebut membahas model-model pembelajaran kooperatif dan langkah-langkah pelaksanaannya, khususnya model STAD (Student Teams Achievement Divisions). Model STAD adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, terdiri atas lima komponen utama yaitu presentasi kelas, kelompok belajar, tes individu, penilaian berbasis peningkatan individu, dan penghargaan kelompok. Langkah-langkah pelaksanaannya meliputi
Dokumen tersebut membahas metode pembelajaran STAD (Student Team Achievement Division). STAD adalah salah satu metode pembelajaran kooperatif yang terdiri dari lima komponen utama yaitu presentasi kelas, kerja kelompok, kuis individu, penilaian kenaikan individu, dan penghargaan kelompok. Metode ini bertujuan untuk mendorong siswa saling membantu agar bisa belajar bersama-sama.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa. 2. Model NHT melibatkan siswa dalam kelompok kecil untuk menjawab pertanyaan guru secara acak untuk mengecek pemahaman materi. 3. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran dan model kooperatif dapat
Pada modul ini akan menjelaskan tentang model pembelajaran games. Hal ini terkait dengan sangat beragamnya media yang dapat dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu untuk meningkatkan kemampuan siswa itu tidak hanya dapat dihampiri oleh satu media saja melainkan oleh media lain atau bahkan mungkin harus dengan berbagai media.
Pada zaman sekarang ini pendidikan sudah mengalami perubahan yang sangat pesat. Berbagai cara pembelajaran atau model pembelajaran juga telah banyak digunakan dalam proses pembelajaran.Supaya terwujud pembelajaran yang dapat menuntun peserta didik mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka tugas guru adalah mengusahakan suasana kelas selama pembelajaran berlangsung berada pada kondisi yang menyenangkan dan menarik perhatian siswa. Hal ini dikarenakan belajar akan efektif apabila dilakukan dalam keadaan yang menyenangkan.
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebgai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas.
Kooperatif mengutamakan pembelajaran yang dilakukan peserta didik secara kelompok. Model pembelajaran kooperatif tipe team game tournament (TGT) merupakan salah satu strategi pembelajaran kooperatif yang dikembangkan untuk membantu peserta didik mereview dan menguasai materi pembelajaran. TGT berhasil meningkatkan skill-skill dasar, pencapaian, interaksi positif antar siswa dan sikap penerapan pada siswa-siswa lain yang berbeda.
Model pembelajaran games adalah model pembelajaran berbasis komputer dengan menggunakan format permainan, yang bertujun untuk menyediakan suasana atau lingkungan yang memberikan fasilitas belajar untuk menambah kemampuan siswa. Untuk pembelajaran games lebih dikenal dengan instructional, games ini memiliki komponen dasar sebagai pembangkit motivasi dengan memunculkan cara berkompetisi untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Pembelajaran games dapat dilihat dengan mengenali pola pembelajaran dengan melalui permainan yang dirancang demian rupa, sehingga pembelajaran lebih menantang dan menyenangkan.
Metode pembelajaran games dikembangkan pertama kali oleh David De Vries dan Keith Edward. Metode ini merupakan suatu pendekatan kerja sama antar kelompok dengan mengembangkan kerja antar personal. Dalam pembelajaran Teams games Tournaments (TGT) peserta didik memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh skor bagi tim mereka masing-masing.
Permainan dapat disusun guru dalam bentuk kuis berupa pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran. Kadang-kadang dapat juga diselingi dengan pertanyaan yang berkaitan dengan kelompok.
Model pembelajaran games merupakan model pembelajaran berbasis permainan yang bertujuan untuk menyediakan lingkungan belajar yang menyenangkan bagi siswa. Model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) adalah salah satu contoh model pembelajaran games yang menggunakan strategi pembelajaran kooperatif kelompok dengan tujuan meningkatkan prestasi belajar dan hubungan sosial siswa. Model TGT memiliki karakteristik penyajian materi oleh guru,
Dokumen tersebut membahas pengertian pendekatan, strategi, metode, dan model dalam pembelajaran. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah:
1) Pendekatan adalah cara guru mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan, seperti CBSA dan kontekstual.
2) Strategi merupakan pengaturan guru dalam memberikan materi kepada siswa untuk memotivasi partisipasi.
3) Metode pembelajaran adalah cara men
Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw melibatkan siswa belajar secara berkelompok dengan membentuk kelompok asal dan kelompok ahli dimana setiap siswa menjadi pakar tentang subtopik tertentu dan mengajarkannya kepada anggota kelompok asal yang lain. Tujuan utama model ini adalah meningkatkan hasil belajar, menerima perbedaan, dan mengembangkan keterampilan sosial siswa.
Dokumen tersebut merangkum tentang penelitian tindakan kelas yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPS melalui model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 9 Lawa untuk menangani rendahnya capaian nilai rata-rata siswa dalam IPS.
Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang mengkondisikan siswa untuk belajar dalam kelompok kecil dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Terdapat beberapa tipe model pembelajaran kooperatif seperti STAD, TGT, dan Jigsaw yang masing-masing memiliki karakteristik tertentu dalam pelaksanaannya. Model ini bertujuan untuk memotivasi siswa saling belajar dan menghargai kerja sama.
Buku saku ini merangkum beberapa model pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan guru dalam meningkatkan proses pembelajaran, seperti Two Stay Two Stray, Concept Sentence, Cooperative Script, SAVI, Course Review Horay. Setiap model dijelaskan langkah-langkah pelaksanaannya secara singkat untuk memberikan gambaran umum.
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCHInterest_Matematika_2011
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match untuk pembelajaran matematika. Model ini melatih siswa bekerja sama dalam meningkatkan pemahaman dan hasil belajar melalui kegiatan mencari pasangan soal dan jawaban dalam suasana menyenangkan. Model ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi siswa dan motivasi belajar melalui aktivitas kelompok.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran kooperatif, yang merupakan metode pembelajaran kelompok di mana siswa bekerja sama untuk saling membantu dalam proses belajar. Beberapa model pembelajaran kooperatif dijelaskan seperti STAD, TGT, Jigsaw, dan model informal. Kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran kooperatif juga disebutkan.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang model pembelajaran kooperatif yang mencakup tujuan, karakteristik, dan prosedur pembelajarannya. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran secara kelompok dimana siswa saling membantu untuk mencapai tujuan bersama. Tujuan utamanya adalah meningkatkan prestasi belajar, menerima perbedaan, dan mengembangkan keterampilan sosial. Prosedurnya meliputi penjel
Jawaban soal mata kuliah pembelajaran mtk sd kelas rendahArya Ningrat
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang pendekatan, metode, dan model pembelajaran matematika SD serta tahap perkembangan mental menurut Bruner.
2) Juga membahas tentang skenario pembelajaran matematika dengan cooperative learning tipe Jigsaw dan implementasi bimbingan konseling di SD.
3) Prinsip dasar guru sebagai fasilitator dan motivator dalam pembelajaran juga dijelaskan.
Dokumen tersebut membahas berbagai pendekatan pembelajaran matematika seperti pendekatan saintifik, kontekstual, problem solving, open ended, dan realistik serta model-model pembelajaran kooperatif seperti TGT, STAD, TAI, NHT dan Jigsaw.
Similar to Team Game Tournament (Fitri Astuti, 0903558) (20)
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan pembelajaran matematika menurut KTSP yaitu memiliki kemampuan memahami konsep, menggunakan penalaran, memecahkan masalah, dan mengkomunikasikan gagasan matematika. Dokumen juga menyebutkan empat prinsip pembelajaran matematika menurut NCTM yakni sebagai pemecahan masalah, penalaran, komunikasi, dan hubungan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang sikap, motivasi, dan minat siswa belajar matematika. Terdapat penjelasan mengenai definisi sikap, minat, dan motivasi serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Juga dituliskan cara-cara meningkatkan minat dan motivasi siswa belajar matematika.
Model pembelajaran learning cycle telah mengalami perkembangan selama lebih dari 30 tahun. Awalnya terdiri dari 3 tahapan, kemudian menjadi 5 tahapan, dan terakhir menjadi 7 tahapan. Kelebihan model ini adalah dapat meningkatkan motivasi siswa dan melatih mereka untuk belajar secara mandiri, sementara kelemahannya adalah membutuhkan waktu dan tenaga guru yang lebih besar.
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY (Anggy Dwi Sri Wahyuni 0903667)Interest_Matematika_2011
Metode discovery merupakan metode pembelajaran yang menekankan pada proses belajar sendiri siswa untuk menemukan konsep atau prinsip melalui observasi dan eksperimen. Pembelajaran matematika dengan metode discovery meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pelaksanaannya misalnya menugaskan siswa mengukur diameter dan keliling lingkaran lalu menemukan hubungan antara keduanya.
Pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual berfokus pada menghubungkan materi pelajaran dengan situasi kehidupan nyata siswa. Guru memulai pelajaran dengan masalah kontekstual, membentuk kelompok diskusi, dan memberi kesempatan siswa menemukan konsep secara mandiri. Penilaian dilakukan berdasarkan partisipasi, kerja kelompok, dan hasil soal latihan.
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) yang dapat meningkatkan aktivitas dan kerja sama siswa dalam menyelesaikan masalah. Model ini menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran kooperatif seperti saling ketergantungan positif dan evaluasi proses kelompok.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran matematika dengan pendekatan investigasi. Pendekatan ini melibatkan siswa secara aktif dalam menemukan pola, membuat konjektur, dan memecahkan masalah. Guru berperan sebagai fasilitator yang memberi bimbingan. Pendekatan ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa ingin tahu dan keberanian siswa dalam berpikir kreatif untuk menyelesaikan masalah matematika.
2. PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif atau Cooperative learning
berasal dari kata cooperative yang artinya mengerjakan
sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu
sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim.
Menurut Johnson & Johnson (Isjoni, 2010:17)
cooperative learning adalah mengelompokan siswa di dalam
kelas ke dalam suatu kelompok kecil agar siswa dapat
bekerja sama dengan kemampuan maksimal yang mereka
miliki dan mempelajari satu sama lain dalam kelompok
tersebut.
Dengan mempraktekan cooperative learning di ruang-
ruang kelas, suatu hal kelak kita akan menuai buah
persahabatan dan perdamaian, karena cooperative learning
memandang siswa sebagai makhluk sosial (homo homini
socius), bukan homo homini lupus (manusia adalah srigala
bagi sesamanya)
3. UNSUR-UNSUR PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Saling ketergantungan positif
Tanggung jawab perseorangan
Tatap muka
Komunikasi antar anggota
Evaluasi Proses kelompok
4. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif
Fase-fase Prilaku Guru
Fase 1 : Present goals and set Menjelaskan tujuan pembelajaran dan
Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan peserta didik siap
mempersiapkan peserta didik belajar
Fase 2: Present Information Mempresentasikan informasi kepada
Menyajikan Informasi peserta didik secara verbal
Fase 3: Organize students into Memberikan penjelasan tentang tata
learning teams cara pembentukan tim belajar dan
Mengorganisir peserta didik ke dalam membantu kelompok melakukan transisi
tim-tim belajar efisien
Fase 4: Assist team work and study Membantu tim-tim belajar selama
Membantu kerja tim dan belajar peserta didik mengerjakan tugasnya
Fase 5: test on the materials Menguji pengetahuan mengenai materi
mengevaluasi pembelajaran atau kelompok-kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya
Fase 6: Provide recognition Mengakui usaha dan prestasi individu
Memberikan penghargaan atau maupun kelompok
pengakuan
5. TEAM GAME TOURNAMENT (TGT)
Pengertian
Team Game Tournament (TGT) adalah salah satu model
pembelajaran kooperatif dimana siswa belajar dan bekerja
dalam kelompok-kelompok kecil yang anggotanya terdiri dari
anggota dengan struktur kelompok heterogen.
Model cooperatif learning tipe TGT adalah salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam
kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6
orang siswa dengan kemampuan, jenis kelamin dan suku atau
ras yang berbeda.
Slavin (Noor, 2011) TGT menggunakan turnamen
akademik, dan menggunakan kuis-kuis dan sistem skor
kemajuan individu, dimana para siswa berlomba sebagai wakil
tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja akademik
sebelumnya seperti mereka.
6. KOMPONEN-KOMPONEN TGT
Presentase kelas
Kegiatan kelompok
Game
Turnamen
Penghargaan kelompok
7. PENEMPATAN PADA MEJA TURNAMEN
TEAM A
A-1 A-2 A-3 A-4
Tinggi Sedang Sedang Rendah
Meja Meja Meja Meja
Turnamen Turnamen Turnamen Turnamen
1 2 3 4
B-1 B-2 B-3 B-4 C-1 C-2 C-3 C-4
Tinggi Sedang Sedang Rendah Tinggi Sedang Sedang Rendah
TEAM B TEAM C
8. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN TGT
Dalam implementasinya, secara teknik Slavin (Daniaty, 2010)
mengemukakan empat langkah utama dalam pembelajaran dengan teknik TGT
yang merupakan siklus regular dari aktivitas pembelajaran, sebagai berikut:
Pengajaran, pada tahap ini guru menyampaikan materi pelajaran
Belajar Tim, para siswa mengerjakan lembar kegiatan dalam tim mereka
untuk menguasai materi
Turnamen, para siswa memainkan game akademik dalam kemampuan yang
homogen, dengan meja turnamen tiga peserta (kompetisi dengan tiga
peserta)
Rekognisi Tim, skor tim dihitung berdasarkan skor turnamen anggota tim
dan tim tersebut akan direkognisi apabila mereka berhasil melampaui
kriteria yang telah ditentukan sebelumnya
9. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN TGT
Keunggulan
a) Siswa tidak terlalu bergantung kepada guru dan akan menambahkan
rasa kepercayaan dengan kemampuan diri untuk berfikir
mandiri, menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar
bersama siswa lainnya
b) Mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan
secara verbal dan membandingkan dengan ide-ide orang lain
c) Menumbuhkan sikap respek pada orang lain, dengan menyadari
keterbatasan dan bersedia menerima segala perbedaan
d) Membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung
jawab dalam belajar
e) Meningkatkan prestasi akademik dan kemampuan sosial, termasuk
mengembangkan rasa harga diri, hubungan
interpersonal, keterampilan mengelola waktu dan sikap positif
terhadap sekolah
f) Mengembangkan kemampuan untuk menguji ide dan pemahaman
siswa, serta menerima umpan balik
g) Meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan
mengubah belajar abstrak menjadi riil
h) Meningkatkan motivasi belajar dan melahirkan rangsangan untuk
berfikir, yang akan sangat berguna proses pembelajaran jangka
panjang
10. KEKURANGAN
Dibutuhkan waktu yang relatif lama untuk memahami
filosofi pembelajaran tim, sehingga siswa yang memiliki
kemampuan lebih akan merasa terhambat oleh siswa lainnya
yang memiliki kemampuan dibawahnya.
Dengan diciptakannya kondisi saling membelajarkan antara
siswa, bisa jadi dapat menimbulkan pemahaman yang tidak
seharusnya atau tidak sesuai dengan harapan
Penilaian yang didasarkan pada kerja kelompok, seharusnya
dapat disadari oleh guru bahwa sebenarnya hasil dan
prestasi yang diharapkan adalah prestasi dari setiap
individu siswa.
Dan bukan merupakan pekerjaan yang mudah, untuk
mengkolaborasi kemampuan individual siswa bersamaan
dengan kemampuan kerjasamanya
11. IMPLEMENTASI
Perencanaan
Persiapan dalam pembelajaran TGT (Ikhanuddin dalam Sulaeman, 2010) meliputi
a) Persiapan materi
Materi pelajaran dirancang sedemikian rupa sehingga dapat disajikan dalam kelompok
dan dalam turnamen.
b) Penetapan siswa dalam tim
Setiap tim beranggotakan 4 sampai 6 siswa yang terdiri dari siswa pandai, sedang dan
kurang pandai. Petunjuk yang dapat digunakan untuk menetapkan anggota tim adalah
sebagai berikut:
1. Merangking siswa
Setelah daftar dalam kelas diperoleh dicari informasi tentang kemampuan siswa dari
skor rata-rata nilai siswa pada tes sebelumnya atu rapot. Siswa diurutkan dengan
rangking dari yang berkemampuan tinggi ke kemampuan rendah.
2. Menentukan banyak tim
Masing-masing tim beranggotakan 4 sampai 6 siswa. Pedoman yang digunakan dalam
menentukan banyaknya tim adalah memperhatikan banyaknya anggota setiap tim dan
banyaknya siswa dalam kelas.
3. Penyusunan anggota tim
Penyusunan anggota tim berdasarkan banyaknya siswa yang sudah dirangking.
Penyebaran siswa pada tiap-tiap tim juga memperhatikan jenis kelamin, dan kinerja
siswa. Dengan demikian keseimbangan tim akan tercapai.
c) Penetapan siswa dalam meja turnamen
Dalam meja turnamen terdiri dari 3 atau 4 orang siswa yang bermain atau berkompetisi
dengan kemampuan seimbang atau setara sebagai wakil tim yang berbeda. Dalam
menetapkan banyak anggota setiap meja sebaiknya memperhatikan banyaknya tim yang
terbentuk.
12. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan dalam pembelajaran menggunakan model TGT adalah
sebagai berikut:
a. Pendahuluan
Guru melakukan apersepsi dan meberikan motivasi kepada siswa
Menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Inti
Guru menyampaikan materi pelajaran
Guru bersama-sama dengan siswa melakukan tanya jawab
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok belajar yang terdiri dari 4-6
orang siswa
Guru memberikan tugas kepada siswa berupa soal yang ada pada LKS untuk dijawab
bersama-sama dengan kelompok belajarnya masing-masing
Guru membimbing siswa dalam kelompok
Apabila ada dari anggota kelompok ada yang tidak mengerti dengan tugas yang
diberikan, maka anggota kelompok yang lain bertanggung jawab untuk memberikan
jawaban atau menjelaskannya
Setelah selesai mengerjakan LKS, guru kembali membuat meja-meja turnamen
yang terdiri dari wakil setiap kelompok yang bertujuan untuk memastikan bahwa
seluruh anggota kelompok telah menguasai pelajaran
Skor yang diperoleh peserta dalam permainan ini dicatat pada lembar pencatat
skor
Guru meberikan penghargaan bagi kelompok yang skornya paling tinggi
c. Penutup
Guru bersama-sama dengan seluruh siswa membuat kesimpulan dari materi yang
telah diajarkan
Guru memberikan evaluasi kepada siswa dengan memberikan soal untuk mengetahui
sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan
13. Contoh pelaksanaan games dalam bentuk turnamen dapat dilakukan
dengan prosedur sebagai berikut:
Guru menentukan nomor urut siswa dan menempatkan siswa pada meja
turnamen (3 orang, kemampuan setara). Setiap meja terdapat 1 lembar
permainan, i lembar jawaban, 1 kotak kartu nomor, 1 lembar skor
permainan
Guru mencabut kartu untuk menentukan pembaca I (nomor tertinggi) dan
yang lain menjadi penantang I dan penantang II
Pembaca I mengocok kartu dan mengambil kartu teratas
Pembaca I membaca soal sesuai nomor pada kartu dan mecoba
menjawabnya. Jika benar kartu disimpan sebagai bukti skor
Jika penantang I dan II memiliki jawaban berbeda, mereka dapat
mengajukan jawaban secara bergantian
Jika jawaban penantang salah, dia dikenakan denda mengembalikan kartu
jawaban dengan benar (jika ada)
Selanjutnya siswa berganti posisi (sesuai urutan) dengan prosedur yang
sama
Setelah seslesai, siswa menghitung kartu dan skor mereka dan diakumulasi
dengan semua tim
Penghargaan sertifikat, Tim Super untuk kriteria atas, Tim Sangat Baik
(kriteria tengah), Tim Baik (kriteria bawah)
Untuk melanjutkan turnamen, guru dapat melakukan pergeseran tempat
siswa berdasarkan prestasi pada meja turnamen
14. Penilaian
Adapun penilaian pada pembelajaran kooperatif tipe
TGT terdiri dari:
1.Penilaian proses belajar, meliputi kerjasama dalam
kelompok, keaktifan bertanya, antusias mengikuti
pembelajaran dan kedisiplinan dalam diskusi kelompok
2.Penilaian hasil belajar, berupa tes tertulis