Tugas mata kuliah Inovasi Pendidikan Dasar
Dosen Pengampu: Herdi Mulyana, M.Pd.
Kelas A Semester 7
Program Studi PGSD
Fakultas Pendidikan Ilmu Sosial, Bahasa dan Sastra
Institut Pendidikan Indonesia
Tugas mata kuliah Inovasi Pendidikan Dasar
Dosen Pengampu: Herdi Mulyana, M.Pd.
Kelas A Semester 7
Program Studi PGSD
Fakultas Pendidikan Ilmu Sosial, Bahasa dan Sastra
Institut Pendidikan Indonesia
Salah satu model instruksional yang sering digunakan adalah model ASSURE. Model ini terdiri dari enam langkah, yaitu analisa peserta didik (A), menetapkan tujuan pembelajaran (S), memilih materi dan media (S), menggunakan materi dan media (U), partisipasi peserta didik (R), dan evaluasi-revisi (E).
Contoh RPP menggunakan Framework UbD. Contoh ini saya daasarkan atas hasil review terhadap tugas-tugas mahasiswa dalam mendesain pembelajaran menggunakan framework UbD.
Dalam slide presentasi ini dijelaskan tentang Penilaian Visual Auditorial-Kinestetik dari Buku Teori Belajar dan Pembelajaran yang ditulis oleh Cecep Kustandi
Salah satu model instruksional yang sering digunakan adalah model ASSURE. Model ini terdiri dari enam langkah, yaitu analisa peserta didik (A), menetapkan tujuan pembelajaran (S), memilih materi dan media (S), menggunakan materi dan media (U), partisipasi peserta didik (R), dan evaluasi-revisi (E).
Contoh RPP menggunakan Framework UbD. Contoh ini saya daasarkan atas hasil review terhadap tugas-tugas mahasiswa dalam mendesain pembelajaran menggunakan framework UbD.
Dalam slide presentasi ini dijelaskan tentang Penilaian Visual Auditorial-Kinestetik dari Buku Teori Belajar dan Pembelajaran yang ditulis oleh Cecep Kustandi
model pembelajaran kooperatif
kooperatif learning ialah salah satu metode pembelajaran yang membuat siswa bisa belajar secara berkelomppok hal ini sangat baik karena dapat membuat siswa saling melengkapi pengetahuannya.
Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...noussevarenna
Semoga bermanfaat :)
Tolong jangan mengupload file ini kembali yaa, jika ingin mengupload kembali, copy url dan sertakan akun ini sebagai sumber ^^ Terima kasih
MODEL-MODEL PEMBELAJARANINOVATIF
Usaha sadar seseorang untuk merubah tingkah laku, melaui interaksi dengan sumber belajar
Perubahan tingkah laku yang dihasilkan bersifat permanen dan ke arah positif.
Perubahan tingkah laku dapat berupa kognitif, afektif, psikhomotorik
Proses belajar hanya bisa berlangsung jika terjadi interaksi antara si belajar dengan sumber belajar
Terjadinya proses belajar tidak selalu harus ada orang yang mengajar
Kegiatan belajar tak dapat diwakili orang lain, harus dialami sendiri oleh si belajar
Mengajar merupakan upaya untuk membuat orang lain belajar
Peran utama (dosen/guru, tutor, Instruktur) adalah menciptakan kondisi agar terjadi kegiatan belajar pada si belajar
“Model Pembelajaran” adalah kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang terorganisir secara sistemik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi dosen dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar.
Syntax
Social System
Principle of Reaction
Support system
Instructional and Nurturant Effect
Ciri model pembelajaran
yang baik
Adanya keterlibatan intelektual – emosional peserta didik melalui kegiatan mengalami, menganalisis, berbuat, dan pembentukan sikap
Adanya keikutsertaan peserta didik secara aktif dan kreatif selama pelaksanaan model pembelajaran
Dosen bertindak sebagai fasilitator, koordinator, mediator dan motivator dalam kegiatan belajar
Penggunaan berbagai metode, alat dan media pembelajaran
Pendekatan pembelajaran adalah suatu rancangan /kebijaksanaan dlm memulai serta melaksanakan pengajaran suatu materi pembelajaran yang memberi arah & corak pd metode pengajarannya.
Fungsinya: sbg pedoman umum dan langsung bagi langkah-Iangkah metode pengajaran yg akan digunakan
Pendekatan Pembelajaran berpusat pada Dosen(Teacher Centered Approach)
Pendekatan Pembelajaran berpusat pada Mahasiswa (Student Centered Approach)
Strategi pembelajaran adalah siasat atau kiat yang sengaja direncanakan oleh dosen, berkenaan dengan segala persiapan pembelajaran agar pelaksanaan nya lancar dan tujuannya tercapai secara optimal.
Strategi pembelajaran dikelompokkan dalam :
Expository-Discovery Learning
Group-Individual Learning
Metode pembelajaran dpt dikatakan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Metode ceramah : penuturan secara lisan oleh dosen pada mahasiswa di depan kelas.
Metode tanya jawab : metode mengajar di mana dosen menanyakan hal-hal yang sifatnya faktual.
Metode diskusi: dosen memberikan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya menggunakan informasi yang telah dipelajari untuk memecahkan suatu masalah.
Metode kerja kelompok, dengan metode ini mahasiswa dalam suatu kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi atas kelompok-kelompok kecil untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Metode demonstrasi & eksperimen:
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
2. GROUP INVESTIGATION
Present By :
Muhamad
Yogi
NEXT
Faculty of Educational Sciences and Teacher
Training
Nusantara Islamic University
3. Pengertian
Model Group investigation seringkali disebut sebagai metode
pembelajaran kooperatif yang paling kompleks. Hal ini
disebabkan oleh metode ini memadukan beberapa landasan
pemikiran, yaitu berdasarkan pandangan konstruktivistik,
demokratic teaching, dan kelompok belajar kooperatif.
Berdasarkan pandangan konstruktivistik, proses
pembelajaran dengan model group investigation
memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk
terlibat secara langsung dan aktif dalam proses pembelajaran
mulai dari perencanaan sampai cara mempelajari suatu topik
melalui investigasi. Democratic teaching adalah proses
pembelajaran yang dilandasi oleh nilai-nilai demokrasi, yaitu
penghargaan terhadap kemampuan, menjunjung keadilan,
menerapkan persamaan kesempatan, dan memperhatikan
keberagaman peserta didik.
4. (Budimansyah, 2007: 7). Group investigation adalah
kelompok kecil untuk menuntun dan mendorong siswa dalam
keterlibatan belajar. Metode ini menuntut siswa untuk
memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi
maupun dalam keterampilan proses kelompok (group process
skills). Hasil akhir dari kelompok adalah sumbangan ide dari
tiap anggota serta pembelajaran kelompok yang notabene
lebih mengasah kemampuan intelektual siswa dibandingkan
belajar secara individual.
Eggen & Kauchak (dalam Maimunah, 2005: 21)
mengemukakan Group investigation adalah strategi belajar
kooperatif yeng menempatkan siswa ke dalam kelompok
untuk melakukan investigasi terhadap suatu topik. Dari
pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa metode GI
mempunyai fokus utama untuk melakukan investigasi
terhadap suatu topik atau objek khusus.
5. Ciri Ciri Group Investigation
1. Pembelajaran kooperatif dengan metode Group Investigation
berpusat pada siswa, guru hanya bertindak sebagai fasilitator atau
konsultan sehingga siswa berperan aktif dalam pembelajaran.
2. pembelajaran yang dilakukan membuat suasana saling
bekerjasama dan berinteraksi antar siswa dalam kelompok tanpa
memandang latar belakang, setiap siswa dalam kelompok
memadukan berbagai ide dan pendapat, saling berdiskusi dan
beragumentasi dalam memahami suatu pokok bahasan serta
memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi kelompok.
3. pembelajaran kooperatif dengan metode Group Investigation
siswa dilatih untuk memiliki kemampuan yang baik dalam
berkomunikasi, semua kelompok menyajikan suatu presentasi yang
menarik dari berbagai topik yang telah dipelajari, semua siswa dalam
kelas saling terlihat dan mencapai suatu perspektif yang luas
mengenai topik tersebut.
6. 4. adanya motivasi yang mendorong
siswa agar aktif dalam proses belajar
mulai dari tahap pertama sampai tahap
akhir pembelajaran.
5. pembelajaran kooperatif dengan
metode Group Investigation suasana
belajar terasa lebih efektif, kerjasama
kelompok dalam pembelajaran ini dapat
membangkitkan semangat siswa untuk
memiliki keberanian dalam
mengemukakan pendapat dan berbagi
informasi dengan teman lainnya dalam
membahas materi pembelajaran
7. Tujuan Model Pembelajaran
Grup Investigation
1. Group Investigasi membantu siswa untuk melakukan investigasi
terhadap suatu topik secara sistematis dan analitik. Hal ini
mempunyai implikasi yang positif terhadap pengembangan
keterampilan penemuan dan membentu mencapai tujuan.
2. Pemahaman secara mendalam terhadap suatu topik yang dilakukan
melaui investigasi.
3. Group Investigasi melatih siswa untuk bekaerja secara kooperatif
dalam memecahkan suatu masalah. Dengan adanya kegiatan
tersebut, siswa dibekali keterampilan hidup (life skill) yang berharga
dalam kehidupan bermasyarakat. Jadi guru menerapkan model
pembelajaran GI dapat mencapai tiga hal, yaitu dapat belajar dengan
penemuan, belajar isi dan belajar untuk bekerjas secara kooperatif
8. Manfaat Group
Investigation
1. Meningkatkan hasil belajar peserta didik.
2. Meningkatkan hubungan antar kelompok, belajar kooperatif memberi
kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dan beradaptasi dengan
teman satu tim untuk mencerna materi pembelajaran.
3. Meningkatkan rasa percaya diri dan memotivasi belajar, belajar
kooperatif dapat membina kebersamaan, peduli satu sama lain dan
tenggang rasa, serta mempunyai andil terhadap keberhasilan tim.
4. Menumbuhkan realisasi kebutuhan peserta didik untuk belajar
berpikir, belajar kooperatif dapat diterapkan untuk berbagai materi
ajar, seperti pemahaman yang rumit, pelaksanaan kaijian proyek, dan
latihan memecahkan masalah.
5. Memadukan dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan.
6. Meningkatkan perilaku dan kehadiran di kelas.
7. Relatif murah karena tidak memerlukan biaya khusus untuk
menerapkannya
9. Langkah-langkah model
pembelajaran Group
Investigation1. Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang heterogen.
2. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok yang
harus dikerjakan.
3. Guru memanggil ketua-ketuaa kelompok untuk
memanggil materi tugas secara kooperatif dalam kelompoknya.
4. Masing-masing kelompok membahas materi tugaas
secara kooperatif dalam kelompoknya.
5. Setelah selesai, masing-masing kelompok yang diwakili ketua
kelompok atau salah satu anggotanya menyampaikan hasil
pembahasannya.
6. Kelompok lain dapat memberikan tanggapan terhadap hasil
pembahasannya.
7. Guru memberikan penjelasan singkat (klarifikasi) bila terjadi
kesalahan konsep dan memberikan kesimpulan.
8. Evaluasi
10. Tahap Pengelompokkan
(Grouping)/ Pemilihan topik
Yaitu tahap mengidentifikasi topik yang akan
diinvestigasi serta membentuk kelompok
investigasi, dengan anggota tiap kelompok 4 sampai
5 orang. Pada tahap ini:
1. Siswa mengamati sumber, memilih topik, dan
menentukan kategori-kategori topik permasalahan
2. Siswa bergabung pada kelompok-kelompok belajar
berdasarkan topik yang mereka pilih atau menarik
untuk diselidiki
3. Guru membatasi jumlah anggota masing-masing
kelompok antara 4 sampai 5 orang berdasarkan
keterampilan dan keheterogenan.
11. Tahap Perencanaan
kooperatif (Planning)
Siswa dan guru merencanakan prosedur
pembelajaran, tugas, dan tujuan khusus yang
konsisten dengan subtopik yang telah dipilih
pada tahap pertama. Pada tahap ini siswa
bersama-sama merencanakan tentang:
1. Apa yang mereka pelajari?
2. Bagaimana mereka belajar?
3. Siapa dan melakukan apa?
4. Untuk tujuan apa mereka menyelidiki topik
tersebut?
12. Tahap Penyelidikan
(Investigation)/ Implementasi
Siswa menerapkan rencana yang telah mereka kembangkan di dalam
tahap kedua. Kegiatan pembelajaran hendaknya melibatkan ragam
aktivitas dan keterampilan yang luas dan hendaknya mengarahkan
siswa kepada jenis-jenis sumber belajar yang berbeda baik di dalam
atau di luar sekolah. Guru secara ketat mengikuti kemajuan tiap
kelompok dan menawarkan bantuan bila diperlukan. Pada tahap ini,
siswa melakukan kegiatan sebagai berikut:
a) Siswa mengumpulkan informasi, menganalisis data dan
membuat simpulan terkait dengan permasalahan-permasalahan yang
diselidiki
b) Masing-masing anggota kelompok memberikan masukan pada
setiap kegiatan kelompok
c) Siswa saling bertukar, berdiskusi, mengklarifikasi, dan
mempersatukan ide dan pendapat.
13. Tahap Pengorganisasian (Organizing)/
Analisis dan sintesis
Siswa menganalisis dan mengevaluasi informasi yang
diperoleh pada tahap ketiga dan merencanakan
bagaimana informasi tersebut diringkas dan disajikan
dengan cara yang menarik sebagai bahan untuk
dipresentasikan kepada seluruh kelas. Pada tahap ini
kegiatan siswa sebagai berikut:
1. Anggota kelompok menentukan pesan-pesan penting
dalam proyeknya masing-masing
2. Anggota kelompok merencanakan apa yang akan
mereka laporkan dan bagaimana mempresentasikannya
3. Wakil dari masing-masing kelompok membentuk
panitia diskusi kelas dalam presentasi investigasi.
14. Tahap Presentasi hasil final
(Presenting)
Beberapa atau semua kelompok menyajikan hasil
penyelidikannya dengan cara yang menarik
kepada seluruh kelas, dengan tujuan siswa yang
lain saling terlibat satu sama lain dalam
pekerjaan mereka dan memperoleh perspektif
luas pada topik itu. Presentasi dikoordinasi oleh
guru. Kegiatan pembelajaran di kelas pada tahap
ini adalah sebagai berikut:
1. Penyajian kelompok pada keseluruhan kelas
dalam berbagai variasi bentuk penyajian
2. Kelompok yang tidak sebagai penyaji terlibat
secara aktif sebagai pendengar
3. Pendengar mengevaluasi, mengklarifikasi dan
mengajukan pertanyaan atau tanggapan
terhadap topik yang disajikan.
15. Tahap Evaluasi (Evaluating)
Dalam hal kelompok-kelompok menangani aspek yang
berbeda dari topikyang sama, siswa dan guru
mengevaluasi tiap kontribusi kelompok terhadap kerja
kelas sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi yang
dilakukan dapat berupa penilaian individual atau
kelompok. Pada tahap ini, kegiatan guru atau siswa
dalam pembelajaran sebagai berikut:
a) Siswa menggabungkan masukan-masukan
tentang topiknya, pekerjaan yang telah mereka lakukan,
dan tentang pengalaman-pengalaman efektifnya
b) Guru dan siswa mengkolaborasi, mengevaluasi
tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan
c) Penilaian hasil belajar haruslah mengevaluasi
tingkat pemahaman siswa.
16. Kelebihan Model Group
Investigation
Di dalam pemanfaatannya atau penggunaannya
model pembelajaran group investigation juga
mempunyai kelemahan dan kelebihan, yakni
sebagai berikut:
Setiawan (2006:9) mendeskripsikan beberapa
kelebihan dari pembelajaran GI, yaitu sebagai
berikut:
1. Secara Pribadi
dalam proses belajarnya dapat bekerja secara
bebas
memberi semangat untuk berinisiatif, kreatif, dan
aktif
rasa percaya diri dapat lebih meningkat
dapat belajar untuk memecahkan, menangani
suatu masalah
mengembangkan antusiasme dan rasa pada
17. 2) Secara Sosial
meningkatkan belajar bekerja sama
belajar berkomunikasi baik dengan teman sendiri maupun guru
belajar berkomunikasi yang baik secara sistematis
belajar menghargai pendapat orang lain
meningkatkan partisipasi dalam membuat suatu keputusan
3) Secara Akademis
siswa terlatih untuk mempertanggungjawabkan jawaban yang diberikan
bekerja secara sistematis
mengembangkan dan melatih keterampilan fisika dalam berbagai bidang
merencanakan dan mengorganisasikan pekerjaannya
mengecek kebenaran jawaban yang mereka buat
Selalu berfikir tentang cara atau strategi yang digunakan sehingga didapat
suatu kesimpulan yang berlaku umum.
18. Kelemahan Model Group
Investigation
Model Pembelajaran Group Investigation selain
memiliki kelebihan juga terdapat beberapa
kekurangannya, yaitu:
a) Sedikitnya materi yang tersampaikan pada satu
kali pertemuan
b) Sulitnya memberikan penilaian secara personal
c) Tidak semua topik cocok dengan model
pembelajaran GI, model pembelajaran GI cocok
untuk diterapkan pada suatu topik yang menuntut
siswa untuk memahami suatu bahasan dari
pengalaman yang dialami sendiri
d) Diskusi kelompok biasanya berjalan kurang efektif
e) Siswa yang tidak tuntas memahami materi
prasyarat akan mengalami kesulitan saat
menggunakan model ini (Setiawan, 2006:9).