Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran kooperatif, yang merupakan metode pembelajaran kelompok di mana siswa bekerja sama untuk saling membantu dalam proses belajar. Beberapa model pembelajaran kooperatif dijelaskan seperti STAD, TGT, Jigsaw, dan model informal. Kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran kooperatif juga disebutkan.
3. Manusia memiliki potensi, latar belakang
historis, serta harapan masa depan yang
berbeda-beda. Karena perbedaan itu, manusia
membutuhkan satu sama lain sehingga manusia
disebut makhluk sosial.
Pembelajaran kooperatif menciptakan interaksi
lebih antar siswa sehingga siswa tidak hanya
belajar dari guru, tetapi juga dari sesamanya.
4. Menurut David W. Johnson ada
beberapa kompenen social dalam
pembelajaran kooperatif, yakni:
Interdependensi positif
Interaksi yang mendorong
Tanggung jawab individu
Pemrosesan kelompok
5. Fase ke- Indikator Tingkah Laku Guru
1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang
ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan
memotivasi siswa belajar.
2 Menyampaikan informasi Guru menyampaikan informasi kepada siswa
dengan jalan mendemonstrasikan atau lewat bahan
bacaan
3 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-
kelompok belajar
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya
membentuk kelompok belajar dan membantu
setiap kelompok agar melakukan perubahan secara
efisien.
4 Membimbing kelompok bekerja dan
belajar
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada
saat mereka mengerjakan tugas
5 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi
yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya.
6 Memberikan Penghargaan Guru mencari cara-cara untuk menghargai upaya
atau hasil belajar individu maupun kelompok.
6. 1. Teknik STAD
2. Teknik TGT
3. Teknik Jigsaw
4. Model Kooperatif Informal
7. 1. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
belajar (4-5 orang),
2. Guru menyajikan materi pelajaran,
3. Setiap kelompok belajar bekerja memastikan
bahwa setiap anggotanya telah menguasai
materi tersebut,
4. Guru memberikan tes ke setiap anggota
kelompok belajar kemudian diberi skor atas
penguasaannya terhadap bahan ajar,
5. Poin setiap anggota tim selanjutnya
dijumlahkan untuk mendapatkan skor tim,
6. Guru memberi sertifikat atau penghargaan lain
bagi tim yang mencapai kriteria tertentu
8. Lebih kurang setidaknya terdapat empat kegiatan yang
melingkupi model pembelajaran kooperatif TGT yaitu : (1)
Persentasi Kelas, (2) Tim, (3) Permainan, dan (4) Turnamen.
1) Langkah 1. Persentasi Kelas: Guru menyiapkan bahan ajar yang
dibutuhkan: Dua LKS dan dua lembar jawaban untuk tiap tim,
2) Langkah 2: Tim: Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok atau tim yang beranggotakan 4 hingga 5 orang,
3) Langkah 3 : Permainan: Guru menyiapkan jenis permainan
akademik berisi pertanyaan-pertanyaan yang relevan
4) Langkah 4 : Turnamen: Guru menyiapkan bahan turnamen yang
dibutuhkan
5) Langkah 5 : Penghargaan Tim: Guru menghitung skor tim dan
memberikan sertifikat/penghargaan lain kepada tim.
9. 1) Siswa dibagi dalam beberapa kelompok (terdiri 5
atau 6 siswa)
2) Pengajar memberikan pengenalan mengenai topik
yang akan dibahas
3) Pengajar membagi bahan akademik dalam bentuk
teks dan terbagi dalam beberapa bagian
4) Setiap anggota dari berbagai tim berbeda
mempelajari suatu bagian sama selanjutnya
berkelompok untuk saling mengkaji bagian tersebut
5) kelompok siswa semacam itu disebut kelompok
pakar (expert group)
6) Siswa yang berada di kelompok pakar kembali ke
kelompok awal (home teams) untuk mengajarkan ke
anggota lain
7) Setiap siswa di evaluasi secara individual
10. MEMBACA : Siswa menerima topik-topik ahli dan membaca
bahan yang ditugaskan untuk mencari informasi.
DISKUSI KELOMPOK AHLI : Siswa dengan topik ahli yang
sama bertemu mendiskusikan informasi tersebut dalam
kelompok-kelompok ahli.
LAPORAN TIM : Para ahli kembali ke tim asal mereka
untuk mengajarkan topik-topik mereka kepada teman
satu tim mereka.
KUIS : Siswa mengerjakan kuis individual yang mencakup
seluruh topik.
PENGHARGAAN TIM : Skor tim dihitung seperti pada
model STAD.
11. Pengembangan pembelajaran kooperatif dapat diterapkan dalam
pelajaran sehari-hari dalam struktur informal, sebagai bagian dari
struktur tersebut adalah sebagai berikut:
1. Diskusi kelompok spontan.
2. Number Head Together (NHT), sebuah varian diskusi
kelompok, seorang siswa mewakili kelompoknya, tanpa
memberi tahu terlebih dahulu siapa yang akan mewakili
kelompok itu.
3. Think-Pair-Share, (oleh Frank Lyman) guru
mempresentasekan materi di kelas, siswa duduk berpasangan.
Siswa diminta think (memikirkan) jawaban sebuah pertanyaan,
kemudian pair (berpasangan) berdiskusi mencapai konsensus
atas jawaban tersebut. Akhirnya guru meminta siswa untuk
share (berbagi) jawaban yang mereka sepakati itu kepada semua
siswa di kelas.
12. Kelebihan :
1. Melatih siswa untuk menyampaikan gagasan/idenya
2. Melatih siswa untuk menghargai gagasan/ide orang
lain
3. Menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial
Kekurangan :
1. Kadang hanya beberapa siswa yang aktif dalam
kelompok
2. Kendala teknis, seperti kurang tempat duduk
3. Memakan waktu lebih banyak