SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Pengamatan kualitas tanah dari aspek biologis
   A. Kualitas Tanah
               Secara umum kualitas tanah (soil quality) didefenisikan sebagai kapasitas tanah
       untuk berfungsi dalam suatu ekosistem dalam hubungannya dengan daya dukungnya
       terhadap tanaman dan hewan, pencegahan erosi dan pengurangan terjadinya pengaruh
       negatif terhadap sumberdaya air dan udara (Karlen et al., 1997).
               Indikator kualitas tanah adalah sifat fisika, kimia dan biologi serta proses dan
       karakteristik yang dapat diukur untuk memantau berbagai perubahan dalam tanah
       (USDA, 1996). Secara lebih spesifik Doran dan Parkin (1994) menyatakan bahwa
       indikator kualitas tanah harus memenuhi kriteria:
       a. Berkorelasi baik dengan berbagai proses ekosistem dan berorientasi modeling
       b.   Mengintegrasikan berbagai sifat dan proses kimia, fisika dan biologi tanah.
       c. Mudah diaplikasikan pada berbagai kondisi lapang dan dapat diakses oleh para
            pengguna.
       d. Peka terhadap variasi pengelolaan dan iklim (terutama untuk menilai kualitas tanah
            yang bersifat dinamis).
       e. Sedapat mungkin merupakan komponen basis tanah.
               Selama ini evaluasi terhadap kualitas tanah lebih difokuskan terhadap sifat fisika
       dan kimia tanah karena metode pengukuran yang sederhana dari parameter tersebut
       relatif tersedia (Larson and Pierce, 1991). Akhir-akhir ini telah disepakati bahwa sifat-
       sifat biologi dan biokimia dapat lebih cepat teridentifikasi dan merupakan indikator yang
       sensitif dari kerusakan agroekosistem atau perubahan produktivitas tanah (Kenedy and
       Pependick, 1995).
               Sifat biologi tanah yang menjadi indikator kesehatan tanah adalah adanya fauna
       tanah. Fauna tanah terbagi atas tiga, yaitu mikro fauna, meso fauna, dan makro fauna.
       Adapun pengertian dari ketiganya adalah :
            Mikro fauna
            Mikro fauna adalah hewan tanah yang berukuran sangat kecil yaitu kurang dari 0,2
            mm. Mikro fauna terdiri dari: (a) Protozoa, seperti: amoeba, flagelata, dan ciliata,
            dan (b) Nematoda, seperti: omnivorous dan Predaceus.
            Meso fauna
Meso fauna adalah semua hewan tanah yang berukuran lebih kecil berkisar antara 0,2
           mm s/d 10 mm, sehingga dapat dilihat jelas dengan bantuan kaca pembesar. Makro
           fauna tanah terdiri dari: Collembola, Acari, Enchytraeida, Protura, Diplura,
           Paraupoda, dll.
           Makro fauna
           Makro fauna adalah semua hewan tanah yang dapat dilihat langsung dengan mata
           tanpa bantuan mikroskop dan berukuran lebih dari 10 mm. Makro fauna tanah terdiri
           dari:
           (a) hewan-hewan besar pelubang tanah seperti: tikus dan kelinci,
           (b) cacing tanah,
           (c) Arthropoda, meliputi: Crustacea (kepiting tanah dan udang tanah), Chilopoda
           (kelabang), Diplopoda (kaki seribu), Arachnida (lebah, kutu, dan kalajengking) dan
           Insekta (belalang, jangkrik, semut, dan rayap),
           (d) Moluska.
       Pada umunya hewan yang menjadi indikator kesuburan tanah adalah cacing. Hal tersebut
dikarenakan cacing tanah mempunyai peranan penting dalam pembentukan makropori tanah
melalui lubang tanah yang ditinggalkan dan penghancuran mineral serta bahan organik. Secara
fungsional cacing tanah berperan sebagai decomposer dan “ecosystem engineer” dan
berdasarkan tempat tinggalnya dikelompokan menjadi anesik dan endogeik. Cacing tanah
membentuk rongga tanah dan meninggalkan kotoran akan meningkatkan produktivitas tanah
dengan pencampuran lapisan tanah yang bagian atas, mendistribusikan unsur hara,
mengakibatkan infitrasi air permukaan lahan meningkat (FAO, 2009).
   B. Hasil Pengamatan
       Lokasi pengambilan sample terletak di Fakultas Peternakan Unpad. Dari sample tanah
       yang didapat antara lain :
       1. Terdapat makro fauna berupa semut
           Semut hewan tanah yang berperan penting dalam perombakan bahan organik. Semut
           memakan sisa-sisa organisme yang mati dan membusuk. Pada umumnya
           perombakan bahan-bahan organik dalam saluran pencernaan dibantu oleh berbagai
           enzim pencernaan yang dihasilkan oleh mesenteron dan organisme yang secara tetap
           bersimbiosis dengan pencernaannya.
Semut merupakan makrofauna yang mempunyai peran sebagai pendekomposer
           bahan organik, predator, dan hama tanaman. Semut juga dapat berperan sebagai
           ecosystem engineers yang berperan dalam memperbaiki struktur tanah dan aerasi
           tanah. Kelimpahan semut yang tertinggi biasanya terdapat pada lapisan seresah lebih
           tinggi. Hal ini dikarenakan semut lebih menyukai tanah dengan bahan organik yang
           tinggi dibandingkan dengan bahan organik yang rendah.
           Petal (1998) menyatakan bahwa koloni semut dapat menurunkan berat isi tanah
           sampai 21-30 % dan kelembaban tanah 2-17 %, serta meningkatkan mikroflora dan
           aktivitas enzim tanah. Lebih lanjut dijelaskan bahwa pada sarang semut mempunyai
           kandungan bahan organik dengan kandungan N total lebih tinggi dibandingkan tanah
           disekitarnya. Akumulasi bahan organik dari sisa makanan dan metabolisme akan
           meningkatkan aktivitas mikroorganisme dan enzim tanah sehingga pergerakannya
           akan mempengaruhi struktur dan aerasi tanah.
       2. Perakaran tanaman dalam
           Perakaran yang dalam berupa akar tunggang yang memiliki akar primer besar dan
           akar lateral yang relatif lebih kecil. Akar berukuran panjang sehingga dapat berfungsi
           untuk membantu dalam konservasi air. Adanya penyimpanan cadangan air dapat
           membantu terjaganya keseimbangan air dalam tanah.
       3. Jenis vegetasi adalah rumput dan tanaman tahunan.
           Adanya rumput dan tanaman tahunan dapat membantu untuk mengurangi erosi,
           terutama splash erotion, yang ada. Tetesan air yang jatuh akan mengenai tanaman
           tahunan terlebih dahulu sehingga kecepatan air menjadi berkurang. Selanjutnya,
           butiran air akan mengenai rumput dan kecepatan air akan semakin berkurang. Dengan
           demikian tetesan air hujan tidak akan membuat agregat tanah terlepas.
Berdasarkan hal tersebut dinyatakan bahwa tanah berada dalam kondisi yang sehat secara visual
(kondisi biologisnya).
Referensi
http://jurnal.umk.ac.id/mawas/2010/desember/POTENSI%20CACING%20TANAH%20SEBAG
AI%20BIOINDIKATOR.pdf (diakses pada 22 September 2011)
http://dasar2ilmutanah.blogspot.com/2010/12/dasar-dasar-ilmu-tanah-21-dari-25.html   (diakses
pada 22 September 2011)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19912/4/Chapter%20II.pdf (diakses pada 22
September 2011)
Maftu‟ah, E., Arisoesilaningsih, E. dan Handayanto. E,. 2001. Potensi diversitas makrofauna
tanah sebagai indicator kualitas tanah pada beberapa penggunaan lahan. Makalah Seminar
Nasional Biologi 2. ITS. Surabaya.
Tugas Paper Kualitas Tanah
„Pengamatan Kualitas Tanah Secara Biologis‟


  Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kualitas Tanah




                       Kelompok 5

        Andrino Alif               150110080008

        M. Firli Magribi           150110080123

        Dena Heldira               150110080177

        Wulan Feitriani            150110080191

        Rizky .H. Rahmannia        150110080211



                     Agroteknologi
                  Fakultas Pertanian
               Universitas Padjadjaran
                           2011

More Related Content

What's hot

Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi TanahKeterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi TanahFeisal Rachman Soedibja
 
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanahLaporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanahjumadi ahmad
 
Laporan Praktikum Ilmu Tanah
Laporan Praktikum Ilmu TanahLaporan Praktikum Ilmu Tanah
Laporan Praktikum Ilmu TanahRegiana Dzita
 
Laporan Ekologi Tumbuhan "Ekosistem Darat Perairan dan Buatan"
Laporan Ekologi Tumbuhan "Ekosistem Darat Perairan dan Buatan"Laporan Ekologi Tumbuhan "Ekosistem Darat Perairan dan Buatan"
Laporan Ekologi Tumbuhan "Ekosistem Darat Perairan dan Buatan"Biology Education
 
Laporan Praktikum Ekologi Terestrial: Tanah dan dekomposisi
Laporan Praktikum Ekologi Terestrial: Tanah dan dekomposisiLaporan Praktikum Ekologi Terestrial: Tanah dan dekomposisi
Laporan Praktikum Ekologi Terestrial: Tanah dan dekomposisiJeanne Isbeanny LFH
 
Bab 9 Tanah dan Keberlangsungan Kehidupan
Bab 9 Tanah dan Keberlangsungan KehidupanBab 9 Tanah dan Keberlangsungan Kehidupan
Bab 9 Tanah dan Keberlangsungan KehidupanLin Hidayati
 
Laporan praktikum ilmu tanah agus ap
Laporan praktikum ilmu tanah  agus apLaporan praktikum ilmu tanah  agus ap
Laporan praktikum ilmu tanah agus apAgus Adipura
 
Tugas pengantar pertanian
Tugas pengantar pertanianTugas pengantar pertanian
Tugas pengantar pertanianIndex San
 
Geografi xi 'kualitas lingkungan hidup berdasarkan kiteria tertentu'
Geografi xi 'kualitas lingkungan hidup berdasarkan kiteria tertentu'Geografi xi 'kualitas lingkungan hidup berdasarkan kiteria tertentu'
Geografi xi 'kualitas lingkungan hidup berdasarkan kiteria tertentu'IPS satuu
 
tumbuhan dalam lingkungan
tumbuhan dalam lingkungantumbuhan dalam lingkungan
tumbuhan dalam lingkunganIMUandIMA93
 
Lingkungan abiotik
Lingkungan abiotikLingkungan abiotik
Lingkungan abiotikB Pasaribu
 

What's hot (20)

Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi TanahKeterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
 
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanahLaporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanah
 
Laporan Praktikum Ilmu Tanah
Laporan Praktikum Ilmu TanahLaporan Praktikum Ilmu Tanah
Laporan Praktikum Ilmu Tanah
 
Laporan resmi
Laporan resmiLaporan resmi
Laporan resmi
 
Laporan Ekologi Tumbuhan "Ekosistem Darat Perairan dan Buatan"
Laporan Ekologi Tumbuhan "Ekosistem Darat Perairan dan Buatan"Laporan Ekologi Tumbuhan "Ekosistem Darat Perairan dan Buatan"
Laporan Ekologi Tumbuhan "Ekosistem Darat Perairan dan Buatan"
 
Definisi tanah
Definisi tanahDefinisi tanah
Definisi tanah
 
Laporan Praktikum Ekologi Terestrial: Tanah dan dekomposisi
Laporan Praktikum Ekologi Terestrial: Tanah dan dekomposisiLaporan Praktikum Ekologi Terestrial: Tanah dan dekomposisi
Laporan Praktikum Ekologi Terestrial: Tanah dan dekomposisi
 
Bab 9 Tanah dan Keberlangsungan Kehidupan
Bab 9 Tanah dan Keberlangsungan KehidupanBab 9 Tanah dan Keberlangsungan Kehidupan
Bab 9 Tanah dan Keberlangsungan Kehidupan
 
Laporan praktikum ilmu tanah agus ap
Laporan praktikum ilmu tanah  agus apLaporan praktikum ilmu tanah  agus ap
Laporan praktikum ilmu tanah agus ap
 
Geografi tanah
Geografi tanahGeografi tanah
Geografi tanah
 
Jawaban kuis
Jawaban kuisJawaban kuis
Jawaban kuis
 
Ilmu tanah 1
Ilmu tanah 1Ilmu tanah 1
Ilmu tanah 1
 
Konsep tanah
Konsep tanahKonsep tanah
Konsep tanah
 
Laporan resmi
Laporan resmiLaporan resmi
Laporan resmi
 
01. ilmu tanah
01. ilmu tanah01. ilmu tanah
01. ilmu tanah
 
Tugas pengantar pertanian
Tugas pengantar pertanianTugas pengantar pertanian
Tugas pengantar pertanian
 
Geografi xi 'kualitas lingkungan hidup berdasarkan kiteria tertentu'
Geografi xi 'kualitas lingkungan hidup berdasarkan kiteria tertentu'Geografi xi 'kualitas lingkungan hidup berdasarkan kiteria tertentu'
Geografi xi 'kualitas lingkungan hidup berdasarkan kiteria tertentu'
 
tumbuhan dalam lingkungan
tumbuhan dalam lingkungantumbuhan dalam lingkungan
tumbuhan dalam lingkungan
 
Ekosistem pada hewan
Ekosistem pada hewanEkosistem pada hewan
Ekosistem pada hewan
 
Lingkungan abiotik
Lingkungan abiotikLingkungan abiotik
Lingkungan abiotik
 

Similar to Pengamatan kualitas tanah dari aspek biologis

Hutan rahmawaty12
Hutan rahmawaty12Hutan rahmawaty12
Hutan rahmawaty12Debby Ochta
 
Hutan rahmawaty12
Hutan rahmawaty12Hutan rahmawaty12
Hutan rahmawaty12Debby Ochta
 
TANAH DAN ORGANISME
TANAH DAN ORGANISMETANAH DAN ORGANISME
TANAH DAN ORGANISMEwahidnugroho
 
PPT Ekologi: Fauna Tanah
PPT Ekologi: Fauna TanahPPT Ekologi: Fauna Tanah
PPT Ekologi: Fauna TanahUNESA
 
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN KEHIDUPAN.pdf
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN  KEHIDUPAN.pdfPPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN  KEHIDUPAN.pdf
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN KEHIDUPAN.pdfIbnuUbaidillah17
 
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN KEHIDUPAN.pptx
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN  KEHIDUPAN.pptxPPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN  KEHIDUPAN.pptx
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN KEHIDUPAN.pptxIbnuUbaidillah17
 
Laporan Praktikum Budidaya Tanaman pada Lahan Marginal
Laporan Praktikum Budidaya Tanaman pada Lahan MarginalLaporan Praktikum Budidaya Tanaman pada Lahan Marginal
Laporan Praktikum Budidaya Tanaman pada Lahan MarginalNidya Maula N.
 
tanahdanorganisme-150614142646-lva1-app6892.pptx
tanahdanorganisme-150614142646-lva1-app6892.pptxtanahdanorganisme-150614142646-lva1-app6892.pptx
tanahdanorganisme-150614142646-lva1-app6892.pptxKelasBiologi2
 
Faktor abiotik tanah dan topografi
Faktor abiotik tanah dan topografiFaktor abiotik tanah dan topografi
Faktor abiotik tanah dan topografiMeilani Marjuki
 
Biologi tanah(ptpsp)
Biologi tanah(ptpsp)Biologi tanah(ptpsp)
Biologi tanah(ptpsp)annisaroshi
 
Saling ketergantungan dalam ekosistem
Saling ketergantungan dalam ekosistemSaling ketergantungan dalam ekosistem
Saling ketergantungan dalam ekosistemPoetra Chebhungsu
 
Mengetahui persebaran flora dan fauna di Indonesia
Mengetahui persebaran flora dan fauna di IndonesiaMengetahui persebaran flora dan fauna di Indonesia
Mengetahui persebaran flora dan fauna di IndonesiaAMariaChristinASihom
 

Similar to Pengamatan kualitas tanah dari aspek biologis (20)

Hutan rahmawaty12
Hutan rahmawaty12Hutan rahmawaty12
Hutan rahmawaty12
 
Hutan rahmawaty12
Hutan rahmawaty12Hutan rahmawaty12
Hutan rahmawaty12
 
TANAH DAN ORGANISME
TANAH DAN ORGANISMETANAH DAN ORGANISME
TANAH DAN ORGANISME
 
D010202
D010202D010202
D010202
 
PPT Ekologi: Fauna Tanah
PPT Ekologi: Fauna TanahPPT Ekologi: Fauna Tanah
PPT Ekologi: Fauna Tanah
 
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN KEHIDUPAN.pdf
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN  KEHIDUPAN.pdfPPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN  KEHIDUPAN.pdf
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN KEHIDUPAN.pdf
 
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN KEHIDUPAN.pptx
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN  KEHIDUPAN.pptxPPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN  KEHIDUPAN.pptx
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN KEHIDUPAN.pptx
 
Ekosistem kebun
Ekosistem kebunEkosistem kebun
Ekosistem kebun
 
Laporan Praktikum Budidaya Tanaman pada Lahan Marginal
Laporan Praktikum Budidaya Tanaman pada Lahan MarginalLaporan Praktikum Budidaya Tanaman pada Lahan Marginal
Laporan Praktikum Budidaya Tanaman pada Lahan Marginal
 
Bahan 2
Bahan 2Bahan 2
Bahan 2
 
tanahdanorganisme-150614142646-lva1-app6892.pptx
tanahdanorganisme-150614142646-lva1-app6892.pptxtanahdanorganisme-150614142646-lva1-app6892.pptx
tanahdanorganisme-150614142646-lva1-app6892.pptx
 
Fauna Tanah.pptx
Fauna Tanah.pptxFauna Tanah.pptx
Fauna Tanah.pptx
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Faktor abiotik tanah dan topografi
Faktor abiotik tanah dan topografiFaktor abiotik tanah dan topografi
Faktor abiotik tanah dan topografi
 
Biota Tanah
Biota TanahBiota Tanah
Biota Tanah
 
Biologi tanah(ptpsp)
Biologi tanah(ptpsp)Biologi tanah(ptpsp)
Biologi tanah(ptpsp)
 
ppt TANAH kls 9.pptx
ppt TANAH kls 9.pptxppt TANAH kls 9.pptx
ppt TANAH kls 9.pptx
 
Saling ketergantungan dalam ekosistem
Saling ketergantungan dalam ekosistemSaling ketergantungan dalam ekosistem
Saling ketergantungan dalam ekosistem
 
Mengetahui persebaran flora dan fauna di Indonesia
Mengetahui persebaran flora dan fauna di IndonesiaMengetahui persebaran flora dan fauna di Indonesia
Mengetahui persebaran flora dan fauna di Indonesia
 
Peran Tanah dan Organisme.pptx
Peran Tanah dan Organisme.pptxPeran Tanah dan Organisme.pptx
Peran Tanah dan Organisme.pptx
 

More from rizky hadi

Pengamatan kualitas tanah dari aspek biologis
Pengamatan kualitas tanah dari aspek biologisPengamatan kualitas tanah dari aspek biologis
Pengamatan kualitas tanah dari aspek biologisrizky hadi
 
Multiple cropping dalam koridor sistem pertanian terpadu berkelanjutan pada l...
Multiple cropping dalam koridor sistem pertanian terpadu berkelanjutan pada l...Multiple cropping dalam koridor sistem pertanian terpadu berkelanjutan pada l...
Multiple cropping dalam koridor sistem pertanian terpadu berkelanjutan pada l...rizky hadi
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikumrizky hadi
 
Profil desa.cileles
Profil desa.cilelesProfil desa.cileles
Profil desa.cilelesrizky hadi
 
Rizky hadi rahmannia
Rizky hadi rahmanniaRizky hadi rahmannia
Rizky hadi rahmanniarizky hadi
 
Rizky hadi rahmannia perwil
Rizky hadi rahmannia perwilRizky hadi rahmannia perwil
Rizky hadi rahmannia perwilrizky hadi
 
Tugas individu perwil
Tugas individu perwilTugas individu perwil
Tugas individu perwilrizky hadi
 
Pertanian pd lahan lebak (3)
Pertanian pd lahan lebak (3)Pertanian pd lahan lebak (3)
Pertanian pd lahan lebak (3)rizky hadi
 
Peran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor das
Peran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor dasPeran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor das
Peran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor dasrizky hadi
 
Pengamatan kualitas dengan standar bulog
Pengamatan kualitas dengan standar bulogPengamatan kualitas dengan standar bulog
Pengamatan kualitas dengan standar bulogrizky hadi
 
Multiple cropping dalam koridor sistem pertanian terpadu berkelanjutan pada l...
Multiple cropping dalam koridor sistem pertanian terpadu berkelanjutan pada l...Multiple cropping dalam koridor sistem pertanian terpadu berkelanjutan pada l...
Multiple cropping dalam koridor sistem pertanian terpadu berkelanjutan pada l...rizky hadi
 
Bahan poster jagung(2)
Bahan poster jagung(2)Bahan poster jagung(2)
Bahan poster jagung(2)rizky hadi
 
Dalam pembangunan tempat penyimpanan hasil panen terdapat beberapa syarat ata...
Dalam pembangunan tempat penyimpanan hasil panen terdapat beberapa syarat ata...Dalam pembangunan tempat penyimpanan hasil panen terdapat beberapa syarat ata...
Dalam pembangunan tempat penyimpanan hasil panen terdapat beberapa syarat ata...rizky hadi
 
Praktikum paspan mentimun
Praktikum paspan mentimunPraktikum paspan mentimun
Praktikum paspan mentimunrizky hadi
 
Tgs mklh pbl residu pestisida
Tgs mklh pbl residu pestisidaTgs mklh pbl residu pestisida
Tgs mklh pbl residu pestisidarizky hadi
 
Pengaruh aplikasi cendawan mikoriza arbuskular
Pengaruh aplikasi cendawan mikoriza arbuskularPengaruh aplikasi cendawan mikoriza arbuskular
Pengaruh aplikasi cendawan mikoriza arbuskularrizky hadi
 

More from rizky hadi (20)

Pengamatan kualitas tanah dari aspek biologis
Pengamatan kualitas tanah dari aspek biologisPengamatan kualitas tanah dari aspek biologis
Pengamatan kualitas tanah dari aspek biologis
 
Multiple cropping dalam koridor sistem pertanian terpadu berkelanjutan pada l...
Multiple cropping dalam koridor sistem pertanian terpadu berkelanjutan pada l...Multiple cropping dalam koridor sistem pertanian terpadu berkelanjutan pada l...
Multiple cropping dalam koridor sistem pertanian terpadu berkelanjutan pada l...
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
Profil desa.cileles
Profil desa.cilelesProfil desa.cileles
Profil desa.cileles
 
Rizky hadi rahmannia
Rizky hadi rahmanniaRizky hadi rahmannia
Rizky hadi rahmannia
 
Rizky hadi rahmannia perwil
Rizky hadi rahmannia perwilRizky hadi rahmannia perwil
Rizky hadi rahmannia perwil
 
Pisaaang
PisaaangPisaaang
Pisaaang
 
Agroforestri
AgroforestriAgroforestri
Agroforestri
 
Tugas individu perwil
Tugas individu perwilTugas individu perwil
Tugas individu perwil
 
Pertanian pd lahan lebak (3)
Pertanian pd lahan lebak (3)Pertanian pd lahan lebak (3)
Pertanian pd lahan lebak (3)
 
Peran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor das
Peran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor dasPeran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor das
Peran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor das
 
Pengamatan kualitas dengan standar bulog
Pengamatan kualitas dengan standar bulogPengamatan kualitas dengan standar bulog
Pengamatan kualitas dengan standar bulog
 
Pasca
PascaPasca
Pasca
 
Multiple cropping dalam koridor sistem pertanian terpadu berkelanjutan pada l...
Multiple cropping dalam koridor sistem pertanian terpadu berkelanjutan pada l...Multiple cropping dalam koridor sistem pertanian terpadu berkelanjutan pada l...
Multiple cropping dalam koridor sistem pertanian terpadu berkelanjutan pada l...
 
Benih tugas
Benih tugasBenih tugas
Benih tugas
 
Bahan poster jagung(2)
Bahan poster jagung(2)Bahan poster jagung(2)
Bahan poster jagung(2)
 
Dalam pembangunan tempat penyimpanan hasil panen terdapat beberapa syarat ata...
Dalam pembangunan tempat penyimpanan hasil panen terdapat beberapa syarat ata...Dalam pembangunan tempat penyimpanan hasil panen terdapat beberapa syarat ata...
Dalam pembangunan tempat penyimpanan hasil panen terdapat beberapa syarat ata...
 
Praktikum paspan mentimun
Praktikum paspan mentimunPraktikum paspan mentimun
Praktikum paspan mentimun
 
Tgs mklh pbl residu pestisida
Tgs mklh pbl residu pestisidaTgs mklh pbl residu pestisida
Tgs mklh pbl residu pestisida
 
Pengaruh aplikasi cendawan mikoriza arbuskular
Pengaruh aplikasi cendawan mikoriza arbuskularPengaruh aplikasi cendawan mikoriza arbuskular
Pengaruh aplikasi cendawan mikoriza arbuskular
 

Pengamatan kualitas tanah dari aspek biologis

  • 1. Pengamatan kualitas tanah dari aspek biologis A. Kualitas Tanah Secara umum kualitas tanah (soil quality) didefenisikan sebagai kapasitas tanah untuk berfungsi dalam suatu ekosistem dalam hubungannya dengan daya dukungnya terhadap tanaman dan hewan, pencegahan erosi dan pengurangan terjadinya pengaruh negatif terhadap sumberdaya air dan udara (Karlen et al., 1997). Indikator kualitas tanah adalah sifat fisika, kimia dan biologi serta proses dan karakteristik yang dapat diukur untuk memantau berbagai perubahan dalam tanah (USDA, 1996). Secara lebih spesifik Doran dan Parkin (1994) menyatakan bahwa indikator kualitas tanah harus memenuhi kriteria: a. Berkorelasi baik dengan berbagai proses ekosistem dan berorientasi modeling b. Mengintegrasikan berbagai sifat dan proses kimia, fisika dan biologi tanah. c. Mudah diaplikasikan pada berbagai kondisi lapang dan dapat diakses oleh para pengguna. d. Peka terhadap variasi pengelolaan dan iklim (terutama untuk menilai kualitas tanah yang bersifat dinamis). e. Sedapat mungkin merupakan komponen basis tanah. Selama ini evaluasi terhadap kualitas tanah lebih difokuskan terhadap sifat fisika dan kimia tanah karena metode pengukuran yang sederhana dari parameter tersebut relatif tersedia (Larson and Pierce, 1991). Akhir-akhir ini telah disepakati bahwa sifat- sifat biologi dan biokimia dapat lebih cepat teridentifikasi dan merupakan indikator yang sensitif dari kerusakan agroekosistem atau perubahan produktivitas tanah (Kenedy and Pependick, 1995). Sifat biologi tanah yang menjadi indikator kesehatan tanah adalah adanya fauna tanah. Fauna tanah terbagi atas tiga, yaitu mikro fauna, meso fauna, dan makro fauna. Adapun pengertian dari ketiganya adalah : Mikro fauna Mikro fauna adalah hewan tanah yang berukuran sangat kecil yaitu kurang dari 0,2 mm. Mikro fauna terdiri dari: (a) Protozoa, seperti: amoeba, flagelata, dan ciliata, dan (b) Nematoda, seperti: omnivorous dan Predaceus. Meso fauna
  • 2. Meso fauna adalah semua hewan tanah yang berukuran lebih kecil berkisar antara 0,2 mm s/d 10 mm, sehingga dapat dilihat jelas dengan bantuan kaca pembesar. Makro fauna tanah terdiri dari: Collembola, Acari, Enchytraeida, Protura, Diplura, Paraupoda, dll. Makro fauna Makro fauna adalah semua hewan tanah yang dapat dilihat langsung dengan mata tanpa bantuan mikroskop dan berukuran lebih dari 10 mm. Makro fauna tanah terdiri dari: (a) hewan-hewan besar pelubang tanah seperti: tikus dan kelinci, (b) cacing tanah, (c) Arthropoda, meliputi: Crustacea (kepiting tanah dan udang tanah), Chilopoda (kelabang), Diplopoda (kaki seribu), Arachnida (lebah, kutu, dan kalajengking) dan Insekta (belalang, jangkrik, semut, dan rayap), (d) Moluska. Pada umunya hewan yang menjadi indikator kesuburan tanah adalah cacing. Hal tersebut dikarenakan cacing tanah mempunyai peranan penting dalam pembentukan makropori tanah melalui lubang tanah yang ditinggalkan dan penghancuran mineral serta bahan organik. Secara fungsional cacing tanah berperan sebagai decomposer dan “ecosystem engineer” dan berdasarkan tempat tinggalnya dikelompokan menjadi anesik dan endogeik. Cacing tanah membentuk rongga tanah dan meninggalkan kotoran akan meningkatkan produktivitas tanah dengan pencampuran lapisan tanah yang bagian atas, mendistribusikan unsur hara, mengakibatkan infitrasi air permukaan lahan meningkat (FAO, 2009). B. Hasil Pengamatan Lokasi pengambilan sample terletak di Fakultas Peternakan Unpad. Dari sample tanah yang didapat antara lain : 1. Terdapat makro fauna berupa semut Semut hewan tanah yang berperan penting dalam perombakan bahan organik. Semut memakan sisa-sisa organisme yang mati dan membusuk. Pada umumnya perombakan bahan-bahan organik dalam saluran pencernaan dibantu oleh berbagai enzim pencernaan yang dihasilkan oleh mesenteron dan organisme yang secara tetap bersimbiosis dengan pencernaannya.
  • 3. Semut merupakan makrofauna yang mempunyai peran sebagai pendekomposer bahan organik, predator, dan hama tanaman. Semut juga dapat berperan sebagai ecosystem engineers yang berperan dalam memperbaiki struktur tanah dan aerasi tanah. Kelimpahan semut yang tertinggi biasanya terdapat pada lapisan seresah lebih tinggi. Hal ini dikarenakan semut lebih menyukai tanah dengan bahan organik yang tinggi dibandingkan dengan bahan organik yang rendah. Petal (1998) menyatakan bahwa koloni semut dapat menurunkan berat isi tanah sampai 21-30 % dan kelembaban tanah 2-17 %, serta meningkatkan mikroflora dan aktivitas enzim tanah. Lebih lanjut dijelaskan bahwa pada sarang semut mempunyai kandungan bahan organik dengan kandungan N total lebih tinggi dibandingkan tanah disekitarnya. Akumulasi bahan organik dari sisa makanan dan metabolisme akan meningkatkan aktivitas mikroorganisme dan enzim tanah sehingga pergerakannya akan mempengaruhi struktur dan aerasi tanah. 2. Perakaran tanaman dalam Perakaran yang dalam berupa akar tunggang yang memiliki akar primer besar dan akar lateral yang relatif lebih kecil. Akar berukuran panjang sehingga dapat berfungsi untuk membantu dalam konservasi air. Adanya penyimpanan cadangan air dapat membantu terjaganya keseimbangan air dalam tanah. 3. Jenis vegetasi adalah rumput dan tanaman tahunan. Adanya rumput dan tanaman tahunan dapat membantu untuk mengurangi erosi, terutama splash erotion, yang ada. Tetesan air yang jatuh akan mengenai tanaman tahunan terlebih dahulu sehingga kecepatan air menjadi berkurang. Selanjutnya, butiran air akan mengenai rumput dan kecepatan air akan semakin berkurang. Dengan demikian tetesan air hujan tidak akan membuat agregat tanah terlepas. Berdasarkan hal tersebut dinyatakan bahwa tanah berada dalam kondisi yang sehat secara visual (kondisi biologisnya).
  • 4. Referensi http://jurnal.umk.ac.id/mawas/2010/desember/POTENSI%20CACING%20TANAH%20SEBAG AI%20BIOINDIKATOR.pdf (diakses pada 22 September 2011) http://dasar2ilmutanah.blogspot.com/2010/12/dasar-dasar-ilmu-tanah-21-dari-25.html (diakses pada 22 September 2011) http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19912/4/Chapter%20II.pdf (diakses pada 22 September 2011) Maftu‟ah, E., Arisoesilaningsih, E. dan Handayanto. E,. 2001. Potensi diversitas makrofauna tanah sebagai indicator kualitas tanah pada beberapa penggunaan lahan. Makalah Seminar Nasional Biologi 2. ITS. Surabaya.
  • 5. Tugas Paper Kualitas Tanah „Pengamatan Kualitas Tanah Secara Biologis‟ Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kualitas Tanah Kelompok 5 Andrino Alif 150110080008 M. Firli Magribi 150110080123 Dena Heldira 150110080177 Wulan Feitriani 150110080191 Rizky .H. Rahmannia 150110080211 Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran 2011