Pemimpin dalam Islam adalah mereka yang memiliki kekuatan ilmu dan kekuatan semangat yang kokoh. Dengan kedua kafasitas itu, seorang pemimpin haruslah mencerminkan Islam dan kemampuanya dalam memberikan keteladanan dan kebaikan terhadap lingkungan sekitarnya, hingga tercipta kedamaian dan keimana secara bersamaan.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya mempelajari adab menurut para ulama. Adab dipandang sebagai dasar utama untuk mempelajari ilmu. Para ulama menghabiskan waktu lebih lama untuk mempelajari adab dibanding ilmu. Berkah adab mulia antara lain mampu memahami ilmu dengan mudah dan meraih derajat yang tinggi di akhirat.
Bab 3 lanjutan hadits-hadits ttg Sabar riyadus shalihin pptsoleh solehudin
Hadis ini memberikan tiga contoh perilaku Rasulullah saw dalam menghadapi persoalan, yaitu dengan segera mengerjakan shalat, shalat semalaman hingga pagi saat perang Badar, dan shalat sambil menutup diri dengan jubah saat perang Ahzab. Hadis ini juga menjelaskan bahwa sabar dan shalat adalah sarana utama untuk meminta pertolongan kepada Allah dalam menghadapi segala persoalan.
Presentasi berisi hukum-hukum seputar saum Ramadhan yang diambil dari kitab Tuntunan Puasa berdasarkan Qur'an dan Hadits karya Syekh Mahmud Abdul Latief Uwaidhah.
File presentasi dapat didownload di http://bit.ly/HukumShaumRamadhanOK
Kisah ini menggambarkan sikap sabar Nabi Muhammad SAW ketika mengalami penolakan dalam dakwah di kota Thaif. Meskipun disiksa oleh penduduk lokal, beliau memilih untuk mengharapkan petunjuk Allah bagi mereka daripada menghukum mereka.
1. Hadits ini memberikan pesan untuk bersabar dalam menghadapi cobaan dan bersyukur dalam kesenangan
2. Rasulullah pernah menangis saat cucunya meninggal, menunjukkan kasih sayangnya
3. Disarankan bersabar saat musibah dan jangan berharap kematian untuk menghindari penderitaan
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya mempelajari adab menurut para ulama. Adab dipandang sebagai dasar utama untuk mempelajari ilmu. Para ulama menghabiskan waktu lebih lama untuk mempelajari adab dibanding ilmu. Berkah adab mulia antara lain mampu memahami ilmu dengan mudah dan meraih derajat yang tinggi di akhirat.
Bab 3 lanjutan hadits-hadits ttg Sabar riyadus shalihin pptsoleh solehudin
Hadis ini memberikan tiga contoh perilaku Rasulullah saw dalam menghadapi persoalan, yaitu dengan segera mengerjakan shalat, shalat semalaman hingga pagi saat perang Badar, dan shalat sambil menutup diri dengan jubah saat perang Ahzab. Hadis ini juga menjelaskan bahwa sabar dan shalat adalah sarana utama untuk meminta pertolongan kepada Allah dalam menghadapi segala persoalan.
Presentasi berisi hukum-hukum seputar saum Ramadhan yang diambil dari kitab Tuntunan Puasa berdasarkan Qur'an dan Hadits karya Syekh Mahmud Abdul Latief Uwaidhah.
File presentasi dapat didownload di http://bit.ly/HukumShaumRamadhanOK
Kisah ini menggambarkan sikap sabar Nabi Muhammad SAW ketika mengalami penolakan dalam dakwah di kota Thaif. Meskipun disiksa oleh penduduk lokal, beliau memilih untuk mengharapkan petunjuk Allah bagi mereka daripada menghukum mereka.
1. Hadits ini memberikan pesan untuk bersabar dalam menghadapi cobaan dan bersyukur dalam kesenangan
2. Rasulullah pernah menangis saat cucunya meninggal, menunjukkan kasih sayangnya
3. Disarankan bersabar saat musibah dan jangan berharap kematian untuk menghindari penderitaan
Dokumen tersebut memberikan contoh-contoh perilaku para sahabat Nabi Muhammad SAW dan umat Islam pada masa awal dalam melaksanakan syariat Islam secara bersegera setelah fatwa atau ayat turun. Beberapa contohnya adalah segera meninggalkan kebiasaan makan daging bangkai, minum khamar, memakai pakaian sutra, dan sewa lahan pertanian begitu larangan tersebut ditetapkan.
Dokumen tersebut membahas tentang persiapan umat Islam dalam menyambut bulan Ramadhan, termasuk menghayati hikmah puasa, memahami fiqih puasa, dan menghias Ramadhan dengan shalat tarawih dan membaca Al-Quran.
Kepemimpinan kristiani merupakan suatu isu global yang terjadi di dunia khususnya di Indonesia. isu ini bisa menjadi polemik yang berkepanjangan. isu ini juga bisa menjadi isu politik yang bisa menjatuhkan lawan politik. untuk itu sebagai warga yang baik harus dewasa untuk menanggapi isu ini sebagai kondisi yang harus ditemukan oleh kita.
Adzan merupakan pemberitahuan tentang masuknya waktu shalat dengan lafazh khusus dan hukumnya adalah wajib. Adzan memiliki keutamaan besar di hari kiamat dan disunnahkan untuk dilakukan dengan tata cara tertentu seperti menggabungkan dua takbir dalam satu nafas dan mengulangi kalimat syahadat. Adzan shubuh pertama memiliki kekhususan dengan menambahkan lafazh tambahan.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi istiqomah menurut para salafus shalih dan Alquran, yang mana istiqomah berarti konsisten dalam iman dan amal shaleh seperti mengingat Allah, melaksanakan kewajiban, dan bertakwa.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya mentadabburi Al Qur'an bagi umat Islam. Urgensi ini dijelaskan melalui lima sudut pandang yaitu janji Allah dan Rasul-Nya, penyesalan ahli neraka, makar musuh Islam, Al Qur'an sebagai sumber kekuatan, dan solusi keterpurukan umat. Dokumen ini juga menjelaskan makna dan ciri tadabbur Al Qur'an serta kunci-kuncinya seperti cinta Al Qur'
Dokumen tersebut membahas konsep tabaruk dalam Islam, yang merupakan mencari berkah dari sesuatu yang pernah disentuh oleh nabi atau orang-orang shaleh seperti rambut, ludah, air wudhu, makam, baju, dan tempat tinggal mereka. Hadis-hadis menunjukkan bahwa para sahabat melakukan tabaruk dengan berbagai atsar tersebut dan tidak dilarang oleh nabi, menunjukkan bahwa tabaruk bukan bentuk syiri
- Rasulullah membagi-bagikan potongan rambut dan kukunya kepada sahabat dan orang lain ketika bercukur di haji terakhirnya
- Potongan rambut tersebut dibagikan dengan tujuan agar dijadikan tabarruk oleh para sahabat dan umat
- Perbuatan ini menunjukkan bahwa tabarruk hanya dibolehkan terhadap Rasulullah saja, bukan orang shalih lainnya
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok dasar-dasar keislaman yang mencakup materi Al Quran dan Ulumul Quran seperti adab tilawah, hifdz Al Quran, tafsir, dan hukum tilawah. Dokumen juga membahas kurikulum pendidikan Islam yang mencakup tujuan instruksional dan pokok-pokok materi untuk setiap topiknya.
Dokumen tersebut membahas tentang tata cara pelaksanaan qurban menurut agama Islam. Termasuk pengertian qurban, syarat-syarat orang yang berqurban, macam-macam binatang yang boleh dijadikan qurban, serta kesunahan dalam menyembelih qurban. Dokumen ini juga menjelaskan waktu yang tepat untuk menyembelih qurban yaitu setelah shalat Idul Adha.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian tabarruk dari segi bahasa dan istilah, contoh tabarruk sahabat kepada Nabi Muhammad SAW seperti mencuci jubahnya, tabarruk dengan orang-orang shalih seperti pohon kurma dan wali, serta kesimpulan bahwa hukum tabarruk hanya khusus untuk Nabi saja menurut para sahabat.
Dokumen berisi penjelasan tentang arti istiqomah dalam agama Islam berdasarkan ayat Al Quran dan hadis Nabi Muhammad SAW. Istiqomah dijelaskan sebagai keteguhan dalam memelihara tauhid dan melaksanakan perintah Allah serta menjauhi larangan-Nya. Komitmen untuk taat dan patuh pada aturan-aturan agama merupakan kunci utama menuju keselamatan.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis dalil syara' yang meliputi Al-Quran, As-Sunnah, Ijma' sahabat, dan Qiyas. Ijma' sahabat dijelaskan sebagai kesepakatan para sahabat Nabi Muhammad SAW yang merupakan penghubung antara umat Islam dengan Nabi. Qiyas didefinisikan sebagai menyamakan hukum suatu perkara baru dengan perkara yang sudah ada hukumnya berdasarkan kesamaan ilalah
Dokumen tersebut membahas pentingnya tadabbur Al Qur'an bagi umat Islam. Ada lima poin utama yang dijelaskan, yaitu janji Allah dan Rasul-Nya, penyesalan ahli neraka, makar musuh Islam, Al Qur'an sebagai sumber kekuatan, dan solusi keterpurukan umat. Dokumen ini juga menjelaskan makna dan ciri tadabbur serta kunci-kuncinya seperti cinta Al Qur'an dan menyempurnakan tujuan membaca
Teks ini membahas tentang tafsir ayat Al-Maidah 51 yang melarang umat Islam mengangkat pemimpin dari kalangan Yahudi atau Nasrani. Ayat ini dijelaskan oleh beberapa ulama tafsir seperti Ibn Katsir, Buya Hamka, dan riwayat dari Khalifah Umar bin Khattab. Buya Hamka menjelaskan bahwa ayat ini bertujuan memperkuat disiplin umat Islam dengan memisahkan antara kawan dan lawan. Ayat ini hanya dit
Dokumen tersebut memberikan contoh-contoh perilaku para sahabat Nabi Muhammad SAW dan umat Islam pada masa awal dalam melaksanakan syariat Islam secara bersegera setelah fatwa atau ayat turun. Beberapa contohnya adalah segera meninggalkan kebiasaan makan daging bangkai, minum khamar, memakai pakaian sutra, dan sewa lahan pertanian begitu larangan tersebut ditetapkan.
Dokumen tersebut membahas tentang persiapan umat Islam dalam menyambut bulan Ramadhan, termasuk menghayati hikmah puasa, memahami fiqih puasa, dan menghias Ramadhan dengan shalat tarawih dan membaca Al-Quran.
Kepemimpinan kristiani merupakan suatu isu global yang terjadi di dunia khususnya di Indonesia. isu ini bisa menjadi polemik yang berkepanjangan. isu ini juga bisa menjadi isu politik yang bisa menjatuhkan lawan politik. untuk itu sebagai warga yang baik harus dewasa untuk menanggapi isu ini sebagai kondisi yang harus ditemukan oleh kita.
Adzan merupakan pemberitahuan tentang masuknya waktu shalat dengan lafazh khusus dan hukumnya adalah wajib. Adzan memiliki keutamaan besar di hari kiamat dan disunnahkan untuk dilakukan dengan tata cara tertentu seperti menggabungkan dua takbir dalam satu nafas dan mengulangi kalimat syahadat. Adzan shubuh pertama memiliki kekhususan dengan menambahkan lafazh tambahan.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi istiqomah menurut para salafus shalih dan Alquran, yang mana istiqomah berarti konsisten dalam iman dan amal shaleh seperti mengingat Allah, melaksanakan kewajiban, dan bertakwa.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya mentadabburi Al Qur'an bagi umat Islam. Urgensi ini dijelaskan melalui lima sudut pandang yaitu janji Allah dan Rasul-Nya, penyesalan ahli neraka, makar musuh Islam, Al Qur'an sebagai sumber kekuatan, dan solusi keterpurukan umat. Dokumen ini juga menjelaskan makna dan ciri tadabbur Al Qur'an serta kunci-kuncinya seperti cinta Al Qur'
Dokumen tersebut membahas konsep tabaruk dalam Islam, yang merupakan mencari berkah dari sesuatu yang pernah disentuh oleh nabi atau orang-orang shaleh seperti rambut, ludah, air wudhu, makam, baju, dan tempat tinggal mereka. Hadis-hadis menunjukkan bahwa para sahabat melakukan tabaruk dengan berbagai atsar tersebut dan tidak dilarang oleh nabi, menunjukkan bahwa tabaruk bukan bentuk syiri
- Rasulullah membagi-bagikan potongan rambut dan kukunya kepada sahabat dan orang lain ketika bercukur di haji terakhirnya
- Potongan rambut tersebut dibagikan dengan tujuan agar dijadikan tabarruk oleh para sahabat dan umat
- Perbuatan ini menunjukkan bahwa tabarruk hanya dibolehkan terhadap Rasulullah saja, bukan orang shalih lainnya
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok dasar-dasar keislaman yang mencakup materi Al Quran dan Ulumul Quran seperti adab tilawah, hifdz Al Quran, tafsir, dan hukum tilawah. Dokumen juga membahas kurikulum pendidikan Islam yang mencakup tujuan instruksional dan pokok-pokok materi untuk setiap topiknya.
Dokumen tersebut membahas tentang tata cara pelaksanaan qurban menurut agama Islam. Termasuk pengertian qurban, syarat-syarat orang yang berqurban, macam-macam binatang yang boleh dijadikan qurban, serta kesunahan dalam menyembelih qurban. Dokumen ini juga menjelaskan waktu yang tepat untuk menyembelih qurban yaitu setelah shalat Idul Adha.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian tabarruk dari segi bahasa dan istilah, contoh tabarruk sahabat kepada Nabi Muhammad SAW seperti mencuci jubahnya, tabarruk dengan orang-orang shalih seperti pohon kurma dan wali, serta kesimpulan bahwa hukum tabarruk hanya khusus untuk Nabi saja menurut para sahabat.
Dokumen berisi penjelasan tentang arti istiqomah dalam agama Islam berdasarkan ayat Al Quran dan hadis Nabi Muhammad SAW. Istiqomah dijelaskan sebagai keteguhan dalam memelihara tauhid dan melaksanakan perintah Allah serta menjauhi larangan-Nya. Komitmen untuk taat dan patuh pada aturan-aturan agama merupakan kunci utama menuju keselamatan.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis dalil syara' yang meliputi Al-Quran, As-Sunnah, Ijma' sahabat, dan Qiyas. Ijma' sahabat dijelaskan sebagai kesepakatan para sahabat Nabi Muhammad SAW yang merupakan penghubung antara umat Islam dengan Nabi. Qiyas didefinisikan sebagai menyamakan hukum suatu perkara baru dengan perkara yang sudah ada hukumnya berdasarkan kesamaan ilalah
Dokumen tersebut membahas pentingnya tadabbur Al Qur'an bagi umat Islam. Ada lima poin utama yang dijelaskan, yaitu janji Allah dan Rasul-Nya, penyesalan ahli neraka, makar musuh Islam, Al Qur'an sebagai sumber kekuatan, dan solusi keterpurukan umat. Dokumen ini juga menjelaskan makna dan ciri tadabbur serta kunci-kuncinya seperti cinta Al Qur'an dan menyempurnakan tujuan membaca
Teks ini membahas tentang tafsir ayat Al-Maidah 51 yang melarang umat Islam mengangkat pemimpin dari kalangan Yahudi atau Nasrani. Ayat ini dijelaskan oleh beberapa ulama tafsir seperti Ibn Katsir, Buya Hamka, dan riwayat dari Khalifah Umar bin Khattab. Buya Hamka menjelaskan bahwa ayat ini bertujuan memperkuat disiplin umat Islam dengan memisahkan antara kawan dan lawan. Ayat ini hanya dit
Tafsir surat al kafirun: Asbabun Nuzul, Aliran Sesat, Kiat Istiqomah dengan T...Muhammad Jamhuri
Surat ini membahas tentang penolakan Nabi Muhammad terhadap tawaran kaum kafir Quraisy untuk mengikuti agama mereka. Ayat-ayat dalam surat ini menyatakan bahwa Nabi tidak akan menyembah apa yang mereka sembah dan sebaliknya. Surat ini juga menekankan pluralitas agama tanpa membenarkan semua agama.
Ringkasan Sejarah Nabi Muhammad ShallaLlahu 'alaihi wa sallam beserta hikmah dan teladan yang bisa dipetik.
[Note: untuk powerpoint, dapat di download di http://pptsirahnabawiyah.wordpress.com/]
Teks tersebut membahas tentang sikap toleransi antar umat beragama berdasarkan ayat Al Quran dan hadis Nabi. Ayat Al Quran menganjurkan untuk memelihara kehidupan manusia tanpa memandang agama, sedangkan hadis Nabi mengajarkan untuk mencintai dan menghormati tetangga Muslim maupun non-Muslim."
Teks tersebut membahas tentang sikap toleransi antaragama berdasarkan ayat Al Quran dan hadis Nabi. Ayat Al Quran menganjurkan untuk memelihara kehidupan manusia tanpa memandang agamanya, sedangkan hadis Nabi mengajarkan untuk mencintai dan menghormati tetangga Muslim maupun non-Muslim."
Rasulullah memiliki berbagai sifat kepribadian yang unggul seperti sabar, adil, jujur, pemurah, lemah lembut, dan berani. Dokumen ini menjelaskan bagaimana Rasulullah memperlihatkan sifat-sifat tersebut dalam kehidupan sehari-hari melalui berbagai contoh kisah dan hadis.
Rasulullah memiliki berbagai sifat kepribadian yang unggul seperti sabar, adil, jujur, pemurah, lemah lembut, dan berani. Dokumen ini menjelaskan bagaimana Rasulullah memperlihatkan sifat-sifat tersebut dalam kehidupan sehari-hari melalui berbagai contoh kisah dan hadis.
"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran." (TQS Al-'Ashr,103:1-3)
1. Hadits ini menyatakan bahwa agama adalah nasihat. Nasihat merupakan hak bagi Allah, kitab-Nya, rasul-Nya, pemerintah muslim, dan umat Islam.
2. Memberikan nasihat sangat penting karena merupakan tiang agama. Nasihat bertujuan mengarahkan kebaikan dan mencegah keburukan.
3. Semua ajaran agama Islam seperti iman dan ihsan dapat dikategorikan sebagai bentuk nasihat.
Rasionalitas al Qur’an dalam Dunia DebatIdrus Abidin
1. Dokumen tersebut membahas rasionalitas Al-Quran dalam debat. Al-Quran memiliki keunggulan dalam argumentasi logis karena seluruh isinya bersifat mujizat, termasuk bahasa, gaya, dan penjelasannya. Tidak ada manusia yang mampu menandingi Al-Quran dalam debat.
2. Al-Quran menantang kaum kafir Arab untuk membuat kitab yang serupa namun mereka gagal. Walaupun merupakan bangsa
VISI MISI ISLAM : TITIK KESEIMBANGAN DUNIA DAN AKHIRAT.Idrus Abidin
1) Islam memiliki visi yang jelas tentang akhirat dan misi yang praktis untuk dunia.
2) Visi utama Islam adalah ibadah kepada Allah dan tanggung jawab di akhirat.
3) Misi Islam adalah mengeksplorasi alam, menegakkan keadilan dan ihsan, serta memahami hidup sebagai ujian.
Dokumen tersebut membahas dampak buruk dari dosa dan maksiat bagi manusia, masyarakat, dan seluruh umat manusia. Dosa dapat menghambat ilmu, menggelapkan hati, melemahkan hati dan badan, memperkeruh hubungan dengan Allah, menghilangkan kedekatan dengan orang shaleh, mempersingkat umur, dan menghalangi rezeki.
Penyimapangan seksual merupakan bagian penting dalam diskursus pidana Islam. sehingga para sarjana hukum Islam dari kalangan empat mazhab terlibat secara utuh untuk memberikan pandangan hukumnya.
Makna al-Qari’ah
Surat ini membahas hari Kiamat yang disebut al-Qari'ah. Al-Qari'ah bermakna hari di mana terjadi kehancuran yang besar ketika kekuatan manusia dan alam raya lenyap. Pada hari itu, manusia akan bertebaran seperti serangga kecil di sekitar api neraka. Gunung-gunung pun roboh dan hanyut seperti bulu yang diterbangkan angin. Surat ini menekankan bahwa pada hari it
Tingkatan Kaum Beriman (Tafsir Surah Fathir 32)Idrus Abidin
Keimanan memiliki minimal tiga tingkatan; Islam, iman dan ihsan. ketiganya menggambarkan posisi (maqam) dan kondisi (hal) orang-orang sholeh dalam perkembangan iman dan takwanya
Surah an-Naas membahas tiga hal utama:
1. Tempat berlindung yaitu Allah sebagai Rabb, Malik dan Ilah manusia.
2. Bahaya yang mengancam berupa bisikan setan dan was-was.
3. Media perlindungan berupa bacaan ayat-ayat dan doa perlindungan.
Dokumen tersebut membahas tentang kewajiban berpuasa bagi umat Islam sesuai dengan ayat Al-Quran Surat Al-Baqarah 183-185. Ayat tersebut menjelaskan bahwa puasa wajib dilaksanakan pada bulan Ramadhan kecuali bagi yang sakit atau dalam perjalanan, dan mereka harus menggantinya di kemudian hari. Juga dijelaskan bahwa Nabi Muhammad semula hanya berpuasa 3 hari setiap bulan, kemudian
[Ringkasan]
Surah ini mengandang celaan terhadap dua kelompok, yaitu:
1. Orang-orang kafir yang menolak agama dan mendzalimi anak yatim serta menolak memberi makan fakir miskin
2. Orang-orang munafik yang lalai dalam shalat, suka berpura-pura di depan orang lain, dan enggan membantu orang lain
1. Surat yang sering dibaca Rasulullah SAW dalam shalat Ied dan Jum'at. Menegaskan penyucian dan pengagungan terhadap Allah sebagai pencipta.
2. Beban tugas dan peringatan. Menegaskan hakikat risalah Rasulullah dan bahwa beliau diutus untuk memberikan petunjik dan hidayah.
3. Unsur utama kemenangan. Penjelasan al-Qur'an yang singkat tapi menuntun kepada kemenangan dunia dan akhirat
Keseimbangan dalam Hidup Muslim (Tawazun) Idrus Abidin
Manusia membutuhkan keseimbangan untuk dapat merasakan kebahagiaan. karena hakikat hidup adalah keseimbangan antar masing-masing unsur yang membentuk kesatuan yang utuh hingga mencapai tarap kesempurnaan.
Ilmu merupakan basis utama kebaikan. ketika ilmu mendasari setiap perbuatan maka akan lahir kemajuan dan perabdabn. Islam memulais egala sesuatu dari ilmu. karena kejelasan dan kepastian adalah islam itu sendiri
Dokumen tersebut memberikan gambaran mengenai berbagai kenikmatan di surga, seperti cahaya orang-orang shalih di surga seterang bulan purnama, tidak merasakan sakit atau kematian, serta sungai-sungai yang mengalir dengan berbagai macam air yang lezat. Dokumen juga menjelaskan bahwa Malaikat Jibril pernah melihat keindahan surga dan neraka atas perintah Allah.
2. QS al-Maidah ayat 51
• “Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu
mengambil orang-orang
Yahudi dan Nasrani menjadi
auliya bagimu; sebahagian
mereka adalah auliya bagi
sebahagian yang lain. Barang
siapa di antara kamu
mengambil mereka menjadi
auliya, maka sesungguhnya
orang itu termasuk golongan
mereka. Sesungguhnya Allah
tidak memberi petunjuk
kepada orang-orang yang
lalim.” (QS. Al-Maidah: 51)
•يِذَّلا اَهُّيَأ اَيََل واُنَمآ َن
ُهَيْلا واُذ ِخَّتَتَدو
ْوَأ ىَارَصَّنالَوَءاَيِل
ِل ْوَأ ْمُهُضْعَبضْعَب ُءاَي
ُهَّلَوَتَي ْنَمَوَف ْمُكْنِم ْمُهَّنِإ
َ َّاَلل َّنِإ ْمُهْنِمِدْهَي ََلي
ِمِلاَّظال َم ْوَقْلاَين
3. Makna Kata Awliya Dalam Kamus al-Muhith
ُصيرَّنوال ،ُقِيدَّصوال ،ُّب ِحُموال ،منه ُماالس ُّيِلَالو.َيِلَووَأ ،ًةَيالَوَو ًةَيالِو عليه و ،َءالشيو
ُُّلطانسوال ،ُةَمارِواإل ،ُةَّطُخال وبالكسر ،َُردْصَمال هي.
1. Teman
akrab
2. Orang
yang
dicintai
3.
Penolong
4.
Pemimpin
5.
Penguasa
6.
pelindung
4. • Berdasarkan penelusuran terhadap
maksud ayat pelarangan menjadikan
Yahudi dan Nasrani sebagai auliya’
dalam QS Al-Maidah : 51 yang
berbunyi: َّنال او ادوُهايْال واُذ ِخَّتات اَلاَرايِل ْواَ اَراَص
ternyata ada 2 macam penafsiran
kalangan ahli tafsir :
5. 1. Kalangan yang
menafsirkan larangan
berteman akrab, meminta
tolong dan perlindungan
c. Tafsir al-Zamakhsyariy
•وتستنَصَونهم تنَصَونهم ََولير تتخذوهم َل
معرشَة وتعرشَونهم وتَصرفونهم وتؤاخونهم
المؤمنين
• “Jangan kalian menjadikan mereka
auliya’ yaitu kalian menolong mereka,
meminta tolong kepada mereka,
bersaudara dengan mereka, tinggal dan
mempergauli mereka seperti pergaulan
dengan orang-orang mukmin”.
d. Tafsir al-Alūsiy
•تَص َل بمعنى ًرولي منهم ًاَحد منكم َحد يتخذ َلرفوهم
تستنَصَوهم وَل األحبرب مَصرفرة
• “Jangan kalian tinggal dan mempergauli
mereka seperti pergaulan dengan
orang-orang tercinta dan meminta
tolong kepada mereka”
a. Tafsir ar-Raziy:
أولياء تتخذوهم َل ومعنى:تعتمدو َل أيا
إليهم تتوددوا وَل ، بهم اَلستنصار على
“Janganlah kalian bersandar
kepada pertolongan mereka dan
jangan kalian saling berkasih
sayang kepada mereka”
b. Tafsir al-Baiḍāwiy
معاشر تعاشروهم وَل عليهم تعتمدوا فالة
األحباب
“Janganlah kalian bersandar
kepada mereka dan jangan kalian
bergaul dengan mereka seperti
bergaul dengan orang yang
pantas dicintai”
6. 2. Kalangan yang
menafsirkan larangan
menjadikannya pemimpin,
di samping larangan
meminta tolong dan
perlindungan.
b. Tafsir Ibnu Katsīr : Larangan menjadikannya
penolong, pegawai.
• “Allah melarang hambanya orang-orang
beriman menjadikan orang-orang Yahudi
dan Nasrani sebagai penolong, teman dekat,
yang mana mereka adalah musuh
Islam………….Dari ‘Iyadh diceritakan bahwa
Umar memerintahkan Abu Musā al-Asy’ariy
untuk menghadap melaporkan apa yang ia
lakukan dalam satu waktu, sedangkan ia
memiliki seorang sekretaris Nasrani,
kemudian ketika ia melapor kepada beliau,
Umar heran seraya berkata: sungguh ini
terpelihara, apakah engkau pembaca Kitab
di masjid yang datang dari Syam?. Abu
Musa menjawab: ia tidak bisa masuk
masjid, Umar bertanya lagi: apakah ia
junub?. Abu Musa menjawab: tidak, ia
seorang Nasrani. Umar lalu menghardikku
dan memukul pundakku, kemudian berkata:
keluarkan ia! Lalu ia membaca ayat QS al-
Māidah : 51”.
a. Tafsir al-Khāzin : Larangan
menjadikannya pemimpin dan penolong.
وال اليهود يتخذوا أن ًاجميع المؤمنين هللا فنهىنصارى
و ورسوله باهلل اإليمان أهل على ًاوأعوان ًاأنصارأخبر
هللا دون من وخلفاء ًاوأعوان ًاأنصار اتخذهم من أنه
ورسوله هللا وإن منهم فإنه والمؤمنين ورسوله
براء منه والمؤمنين
“Allah melarang semua orang-orang
mukmin menjadikan Yahudi dan Nasrani
sebagai penolong atas ahli iman kepada
Allah dan Rasulnya, Allah juga
mengabarkan bahwasannya siapa yang
menjadikan mereka sebagai penolong
dan pemimpin selain Allah, Rasulnya dan
orang-orang beriman maka ia telah
menjadi bagian dari mereka.
Sesungguhnya Allah, Rasulnya dan
orang-orang beriman terbebas darinya ”
7. Ayat-ayat yang melarang menjadikan
non muslim sebagai wali
• Jangan Jadikan Orang Kafir Sebagai Orang Kepercayaan Dan Pemimpin
[Ayat ke-1]
•ُمْلا ُِوند ْنِم َءاَيِل ْوَأ َين ِرِفَاكْلا َونُنِمْؤُمْلا ِذ ِخَّتَي ََلَنِم َسْيَلَف َكِلَذ ْلَعْفَي ْنَمَو َينِنِمْؤِف ِ َّاَللََّلِإ ءْيَش ي
ِإَو ُهَسْفَن ُ َّاَلل ُمُكُرِِّذَحُيَو ًةاَقُت ْمُهْنِم واُقَّتَت ْنَأُير ِصَمْلا ِ َّاَلل ىَل
• “Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi
auliya dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat
demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah kecuali karena
(siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah
memperingatkan kamu terhadap diri (siksa) Nya. Dan hanya kepada Allah
kembali (mu)” (QS. Al Imran: 28)
• Ibnu Abbas radhiallahu’anhu menjelaskan makna ayat ini:
“Allah Subhanahu Wa Ta’ala melarang kaum mu’minin untuk menjadikan
orang kafir sebagai walijah (orang dekat, orang kepercayaan) padahal ada
orang mu’min. Kecuali jika orang-orang kafir menguasai mereka, sehingga
kaum mu’minin menampakkan kebaikan pada mereka dengan tetap
menyelisihi mereka dalam masalah agama. Inilah mengapa Allah Ta’ala
berfirman: ‘kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang
ditakuti dari mereka‘” (Tafsir Ath Thabari, 6825).
8. [Ayat ke-2]
•يِذَّلا واُذ ِخَّتَت ََل واُنَمآ َينِذَّلا اَهُّيَأ اَيَلَو اًوُزُه ْمُكَنيِد واُذَخَّتا َنَنِم اًبِع
ُكْلاَو ْمُكِلْبَق ْنِم َابَتِكْلا واُتوُأ َينِذَّلاَ َّاَلل واُقَّتاَو َءاَيِل ْوَأ َارَّفْمُتْنُك ْنِإ
َينِنِمْؤُم
• “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi auliya
bagimu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan
permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi Kitab
sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan
bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang
beriman” (QS. Al Maidah: 57)
• As Sa’di menjelaskan: “Allah melarang hamba-Nya yang beriman untuk
menjadikan ahlul kitab yaitu Yahudi dan Nasrani dan juga orang kafir
lainnya sebagai auliya yang dicintai dan yang diserahkan loyalitas padanya.
Juga larangan memaparkan kepada mereka rahasia-rahasia kaum
mu’minin juga larangan meminta tolong pada mereka pada sebagian
urusan yang bisa membahayakan kaum muslimin. Ayat ini juga
menunjukkan bahwa jika pada diri seseorang itu masih ada iman, maka
konsekuensinya ia wajib meninggalkan loyalitas kepada orang kafir. Dan
menghasung mereka untuk memerangi orang kafir” (Tafsir As Sa’di, 236)
9. Jangan Loyal Kepada Orang Kafir Walaupun Ia
Sanak Saudara
• [Ayat ke-3]
•ُكَءاَبآ واُذ ِخَّتَت ََل واُنَمآ َينِذَّلا اَهُّيَأ اَيِنِإ َءاَيِل ْوَأ ْمُكَناَوْخِإَو ْمواُّبَحَتْسا
ِم ْمُهَّلَوَتَي ْنَمَو ِانَميِْاإل ىَلَع َرْفُكْلاُمِلاَّظال ُمُه َكَِِلوَُُف ْمُكْنَون
• “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan bapak-
bapak dan saudara-saudaramu menjadi auliya bagimu, jika mereka
lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan dan siapa di antara
kamu yang menjadikan mereka auliya bagimu, maka mereka itulah
orang-orang yang lalim” (QS. At Taubah: 23)
• Ibnu Katsir menjelaskan: “Allah Ta’ala memerintahkan untuk secara
menjelaskan terang-terangan kepada orang kafir bahwa mereka itu
kafir walaupun mereka adalah bapak-bapak atau anak-anak dari
orang mu’min. Allah juga melarang untuk loyal kepada mereka jika
mereka lebih memilih kekafiran daripada iman. Allah juga
mengancam orang yang loyal kepada mereka” (Tafsir Ibni Katsir,
4/121).
10. Jangan Berikan Rasa Sayang dan Kasihan
Kepada Orang Kafir
[Ayat ke-4]
•َءاَيِل ْوَأ ْمُكَُّودَعَو يِِّوُدَع واُذ ِخَّتَت ََل واُنَمآ َِينذَّلا اَهُّيَأ اَيَفَك ْدَقَو ِةَّدَوَمْلاِب ْمِْهيَلِإ َونُقْلُتِب واُرِِّقَحْلا َنِم ْمُكَءاَج اَم
ُك ْنِإ ْمُكِِّبَر ِ َّاَللِب واُنِمْؤُت ْنَأ ْمُكاَّيِإَو َلوُسَّالر َونُج ِرْخُيََِتْباَو يِليِبَس يِف ًاداَه ِج ْمُتْجَرَخ ْمُتْنايِتاَض ْرَم َء
• “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan
musuhmu menjadi auliya yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita
Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah
ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan
(mengusir) kamu karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu. Jika kamu benar-
benar keluar untuk berjihad pada jalan-Ku dan mencari keridaan-Ku (janganlah
kamu berbuat demikian)” (QS. Al Mumtahanah: 1).
• As Sa’di menjelaskan: “jangan jadikan musuh Allah dan musuh kalian
sebagai auliya, yang engkau berikan rasa sayangmu kepada mereka. Maksudnya
jangan kalian terburu-buru memberikan rasa sayangmu kepada mereka ataupun
menempuh sebab-sebab yang membuat kalian sayang pada mereka. Karena rasa
sayang itu jika muncul akan diikuti oleh nushrah (kecenderungan untuk menolong)
dan muwalah (kecenderungan untuk loyal), sehingga akhirnya seseorang pun
keluar dari keimanan dan menjadi bagian dari orang-orang kafir meninggalkan
ahlul iman” (Tafsir As Sa’di, 854).
11. Dari ayat ini, al-Raziy memberitahukan bahwa orang beriman
ketika menjadi wali bagi orang kafir mengandung 3 macam:
1. Jika si Mukmin ridha dengan kekafirannya dan berhubungan
dengan karena ridha tadi, maka dilarang. Karena membenarkan
kekafiran menjadi kafir, rela adanya kekafiran adalah kafir. Seorang
yang beriman tidak dibolehkan bersifat seperti ini.
2. Jika si Mukmin hanya ingin berhubungan baik saja secara zhahir
(tanpa meridhai adanya kekafiran), maka tidak dilarang (boleh).
3. Ia di tengah-tengah antara dua sikap di atas, yaitu dengan menjadi
wali kafir dengan cenderung saling tolong menolong atas dasar
kekerabatan maupun saling mencintai, disertai dengan anggapan
bahwa agama mereka salah. Sikap seperti ini tidak akan
menjadikan kita kafir namun lebih baik dihindari, karena menjadi
wali mereka akan mendorong kita menganggap baik cara-cara
mereka dan ridha agama mereka, karena Allah SWT
memperingatkan dengan ayat:{ ِف هللا ناِم اْسيالاف ذلك ْلاعْفاي نام اوَْىاش ي }
“Barangsiapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari
pertolongan Allah”.
12. Syarat Bolehnya menjadikan non Muslim sebagai teman akrab,
pemimpin, pelindung :
1. Jika kaum muslim dalam kekuasaan/pengaruh
kuat Nasrani/Yahudi dan keselamatan jiwa
kaum muslimin terancam. Maka boleh
berteman dekat dan mengakui
pemerintahannya dengan lisan kita,
sedangkan hati tidak!, serta tidak mengikuti
kekafiran mereka.
13. 2. Jika kaum muslim dan Nasrani/Yahudi hidup
damai; tidak menumpahkan darah kaum
muslim dan tidak menjajah hartanya.
Diterangkan dalam Tafsir al-Ṭabariy:
•بن حفص حدثنر ،قرل إسحرق حدثنر ،قرل المثنى حدثن يَعم
قوله ف ي عكَمة عن ،َبرن بن الحكم حدثنر ،قرل:”ت َن إَلتقوا
تقرة منهم”قرل ،:يستحل لم ومر ،مسلم دم ق َِهُي لم مرمرله.
• “……….dari Ikrimah, dalam ayat…………:beliau
menafsirkan: selama tidak menumpahkan
darah muslim dan tidak menjajah hartanya.”