SlideShare a Scribd company logo
MENDUDUKKAN POLEMIK AL-MAIDAH: 51
Oleh: Anto Apriyanto, M.E.I.
(Dosen Ekonomi Islam Universitas Muhammadiyah Tangerang dan 5 kampus lainnya)
‫ا‬َ‫ي‬‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫َي‬‫أ‬َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬‫ا‬‫و‬ُ‫ن‬َ‫آم‬َ‫ل‬‫ا‬‫و‬ُ‫ذ‬ِ‫َّخ‬‫ت‬َ‫ت‬َ‫ود‬ُ‫ه‬َ‫ي‬ْ‫ل‬‫ا‬‫ى‬َ‫ار‬َ‫َّص‬‫ن‬‫ال‬َ‫و‬َ‫اء‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ْ‫َو‬‫أ‬ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ُ‫اء‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ْ‫َو‬‫أ‬‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬ْ‫م‬َُّ‫َّل‬َ‫و‬َ‫ت‬َ‫ي‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ُ‫َّه‬‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬
َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ه‬َّ‫ل‬‫ال‬َ‫ل‬‫ي‬ِ‫د‬ْ‫ه‬َ‫ي‬َ‫م‬ْ‫و‬َ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫م‬ِ‫ال‬َّ‫ظ‬‫ال‬
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani
menjadi wali (kalian); sebagian mereka adalah wali bagi sebagian yang lain. Barang siapa di
anta-ra kalian mengambil mereka menjadi wali, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan
mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zhalim." (QS. Al-
Maaidah: 51)
Allah SWT melarang hamba-hamba-Nya yang mu'min mengangkat orang-orang Yahudi dan
orang-orang Nasrani sebagai wali (pemimpin sentral), karena mereka adalah musuh-musuh Islam
dan para penganutnya (muslim). Dalam Tafsir Ibn Katsir bahkan sang Mufassir menambahkan
kalimat "Semoga Allah melaknat mereka".1
Ibn Abu Hatim mengatakan, telah diceritakan secara berantai dari Kasir bin Syihab, dari
Muhammad (yakni Ibn Sa'id bin Sabiq), dari Amr bin Abu Qais, dari Sammak bin Harb, dari Iyad,
bahwa Amirul Mu'minin Umar bin Khaththab pernah memerintahkan Abu Musa Al-Asy'ari untuk
melaporkan kepadanya tentang semua yang diambil dan yang diberikannya (yakni pemasukan dan
pengeluarannya, maksudnya Laporan Keuangan Negara pada Baitul Maal) dalam suatu catatan
lengkap. Dan tersebutlah bahwa yang menjadi sekretaris Abu Musa saat itu adalah seorang
Nasrani. Kemudian hal tersebut dilaporkan kepada Khalifah Umar r.a. Maka Khalifah Umar
merasa heran akan hal tersebut, lalu ia berkata, "Sesungguhnya orang ini benar-benar pandai,
apakah kamu dapat membacakan untuk kami sebuah surat di dalam masjid yang datang dari
negeri Syam?" Abu Musa Al-Asy'ari menjawab, "Dia tidak dapat melakukannya." Khalifah Umar
bertanya, "Apakah dia sedang mempunyai janabah (tidak suci)?" Abu Musa Al-Asy'ari berkata,
"Tidak, tetapi dia adalah seorang Nasrani." Maka Khalifah Umar membentak Iyad dan memukul
pahanya, lalu berkata, "Pecatlah dia! (orang Nasrani tersebut)" Selanjutnya Khalifah Umar
1
Lihat uraian tafsir mengenai ayat-ayat akhir Surat Al-Fatihah. Ibn Katsir menafsirkan Al-Maghdhub sebagai orang-
orang yang telah rusak kehendaknya; mereka mengetahui perkara kebenaran, tetapi menyimpang darinya. Kemudian
Adh-Dhaalliin sebagai orang yang sesat; mereka adalah orang-orang yang tidak memiliki ilmu agama, akhirnya
mereka bergelimang dalam kesesatan, tanpa mendapatkan hidayah kepada jalan yang haq (benar). Pembicaraan dalam
ayat ini dikuatkan dengan huruf laa untuk menunjukkan bahwa ada dua jalan yang kedua-duanya rusak, yaitu jalan
yang ditempuh oleh orang-orang Yahudi dan oleh orang-orang Nasrani. Singkatnya, Al-Maghdhub adalah Yahudi dan
Adh-Dhaalliin adalah Nasrani.)
membacakan firman Allah SWT: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengambil
orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi wali (kalian)." (QS. Al-Maidah: 51), hingga akhir ayat.
Dalam riwayat lain Ibn Abu Hatim mengatakan, telah diceritakan secara berurutan dari
Muhammad bin Hasan bin Muhammad bin Sabah, dari Usman bin Umar, dari Ibn Aun, dari
Muhammad bin Sirin, bahwa Abdullah bin Atabah pernah berkata, "Hendaklah seseorang di
antara kalian memelihara dirinya, jangan sampai menjadi seorang Yahudi atau seorang Nasrani,
sedangkan dia tidak menyadarinya." Menurut Muhammad bin Sirin, yang dimaksud oleh sahabat
nabi tersebut adalah firman Allah SWT yang mengatakan: "Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kalian mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi wali (kalian)." (QS. Al-
Maidah: 51), hingga akhir ayat.
Jika dirasa penafsiran ulama tafsir terdahulu kaliber Ibn Katsir tidak relevan dengan konteks
keindonesiaan kini, mari buka tafsir kearifan lokal tanah air dari seorang ulama kharismatik
Indonesia. Buya Hamka dalam karya besarnya Tafsir Al-Azhar mengawali penjelasan tentang QS.
Al-Maidah: 51 dengan kata-kata yang tegas: “Untuk memperteguh disiplin, menyisihkan mana
kawan mana lawan, maka kepada orang yang beriman diperingatkan: “Wahai orang-orang yang
beriman! Janganlah kamu mengambil orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin.”
(pangkal ayat 51).
Jika dicermati seksama, di awal ayat ini Allah SWT menggunakan kalimat seruan khusus
(yaa ayyuhalladziina aamaanuu), bukan seruan umum (yaa ayyuhannaas). Secara imani dapat
dipastikan yang akan tunduk patuh pada perintah tersebut adalah hanya mu'min (muslim yang
beriman). Ketika sampai ayat ini kepada orang-orang beriman maka yang dilakukan adalah
sami'na wa atha'na (kami dengar dan kami taat) karena keimanannya. Jadi jika ada yang mengaku
muslim menghadapi firman Allah tersebut ia menolak, bahkan dengan sengaja ia menjadi
pendukung non-muslim yang Allah larang menjadi pemimpin kenegaraan, maka patut
dipertanyakan apakah termasuk orang beriman? Bukankah orang beriman meyakini dengan pasti
tanpa keraguan terdapat rukun iman yang di antaranya adalah iman kepada Allah dan iman kepada
kitab-Nya? Dan dalam hal ini, Islam menegaskan Al-Quranul Karim adalah kitab suci pamungkas
yang menyempurnakan kitab-kitab sebelumnya yang wajib diimani. Lalu mengapa tidak
melaksanakan perintah Surat Al-Maidah: 51 kalau merasa mu'min? Kecuali memang merasa
bukan orang beriman.
Selanjutnya Buya Hamka menguatkan dalam tafsirnya:
“Disini jelas dalam kata seruan pertama, bahwa bagi orang yang beriman sudah ada satu
konsekuensi sendiri karena imannya. Kalau dia mengaku beriman pemimpin atau
menyerahkan pimpinannya kepada Yahudi atau Nasrani. Atau menyerahkan kepada mereka
rahasia yang tidak patut mereka ketahui, sebab dengan demikian bukanlah penyelesaian
yang akan didapat, melainkan bertambah kusut…”
Kemudian Allah memberitahukan bahwa sebagian dari mereka adalah wali bagi sebagian
yang lain. Buya Hamka menjelaskan:
“(… Sebagian mereka adalah pemimpin-pemimpin dari yang sebagian). Maksud ayat ini
dalam dan jauh. Artinya jika pun orang Yahudi dan Nasrani itu yang kamu hubungi atau
kamu angkat menjadi pemimpinmu, meskipun beberapa orang saja, ingatlah kamu, bahwa
sebagian yang berdekat dengan kamu itu akan menghubungi kawannya yang lain, yang tidak
kelihatan menonjol ke muka. Sehingga yang mereka kerjakan diatas itu pada hakikatnya
ialah tidak turut dengan kamu. Kadang-kadang lebih dahsyat lagi dari itu. Dalam
kepercayaan sangatlah bertentangan di antara Yahudi dan Nasrani; Yahudi menuduh
Maryam berzina dan Isa al-Masih anak Tuhan, dan juga Allah sendiri yang menjelma jadi
insan. Sejak masa Isa al-Masih hidup, orang Yahudi memusuhi Nasrani, dan kalau Nasrani
telah kuat kedudukannya, merekapun membalaskan permusuhan itu pula dengan kejam
sebagaimana selalu tersebut dalam riwayat lama dan riwayat zaman baru. Tetapi apabila
mereka hendak menghadapi Islam, yang keduanya sangat membencinya, maka yang
setengah mereka akan memimpin setengah yang lain. Artinya di dalam menghadapi Islam,
mereka tidak keberatan bekerja sama..."
Dilanjutkan dengan Allah mengancam orang mu'min yang melakukan hal itu (mendukung
pemimpin dari non-muslim) melalui firman-Nya:
ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬ْ‫م‬َُّ‫َّل‬َ‫و‬َ‫ت‬َ‫ي‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ُ‫َّه‬‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬
"...Siapa saja di antara kalian (muslim) mengambil mereka menjadi wali, maka
sesungguhnya kalian termasuk golongan mereka..." (Al-Maidah: 51), hingga akhir ayat.
Masih dalam Tafsir Al-Azhar, profesor dan tokoh besar Muhammadiyah di masa Orde Lama
dan Orde Baru itu menegaskan:
"...Yaitu kalau orang telah menjadikan mereka itu jadi pemimpin, maka dia telah termasuk
golongan orang yang diangkatnya jadi pemimpin itu..."
Menarik untuk disimak, uraian lanjutan Buya Hamka mengenai muslim yang menjadi kaki
tangan pemimpin bukan Islam sebagai orang-orang yang amat sulit diberi nasihat bahkan
cenderung menolak kebenaran hingga menyerang agamanya (Islam) sendiri. Ketua Umum MUI
pertama tersebut menjelaskan:
"...Bertahun-tahun lamanya kita yang memperjuangkan Islam musti memberikan kepada
mereka keterangan agama sepuluh kali lebih sulit daripada memberi keterangan kepada
seorang Amerika atau Eropa yang ingin memeluk Islam. Sebab rasa cemooh kepada agama,
sinis, acuh tak acuh telah memenuhi sikapnya; mereka itu menamai dirinya Kaum Intelek
yang meminta keterangan agama yang masuk akal. Padahal akalnya itu telah dicekok oleh
didikan asing, sehingga kebenaran tidak bisa masuk lagi. Kadang-kadang terhadap orang
seperti ini, seorang Muslim yang taat harus bersikap seperti “menatang minyak penuh”,
sebab batinnya pantang tersinggung. Bukan akal mereka yang benar cerdas atau rasionalis
melainkan jiwa mereka yang telah berubah, sehingga segala yang bagus adalah pada
bangsa yang menjajah mereka, dan segala yang buruk adalah pada pemeluk agamanya
sendiri. Orang semacam inilah yang disebutkan oleh Ibn Khaldun di dalam Muqaddimah
tarikhnya, (Pasal ke II, Kitab Pertama, No. 23). Kata beliau, “Orang yang kalah selalu
meniru orang yang menang, baik dalam lambangnya, atau dalam cara berpakaian, atau
kebiasaannya dan sekalian gerak-gerik, dan adat-istiadatnya. Sebabnya ialah karena jiwa
itu selalu percaya bahwa kesempurnaan hanya ada pada orang yang telah mengalahkannya
itu. Lalu dia menjadi penurut, peniru. Baik oleh karena sudah sangat tertanam rasa
pemujaan atau karena kesalahan berpikir, bahwa keputusan bukanlah karena kekalahan
yang wajar, melainkan karena tekanan rasa rendah diri yang menang selalu benar!
Barangsiapa yang mengangkat pemeluk agama lain itu jadi pemimpin tidaklah berarti
bahwa mereka mengalih agama. Agama Islam kadang-kadang masih mereka kerjakan,
tetapi hakikat Islam telah hilang dari jiwa mereka. Saking tertariknya dan tergadainya jiwa
mereka kepada bangsa yang memimpinnya tidaklah mereka keberatan menjual agama dan
bangsanya dengan harga murah.
Ketika Belanda sudah sangat kepayahan menghadapi perlawanan rakyat Aceh
mempertahankan kemerdekaan mereka sehingga nyaris gagal maka yang menunjukkan cara
bagaimana memusnahkan dan mematahkan perlawanan itu ialah seorang jaksa beragama
Islam yang didatangkan dari luar Aceh. Dia memberikan advis supaya Belanda mendirikan
tentara Marsose yang selain dari memakai bedil dan kelewang, hendaklah mereka memakai
rencong juga, sebagaimana orang Aceh itu pula, buat memusnahkan pahlawan Muslimin
Aceh yang masih bertahan secara gerilya. kononnya beliau dalam kehidupan pribadi adalah
seorang Islam yang taat shalat dan puasa. dan dia mendapat bintang Willemsorde dari
Belanda karena jasanya menunjukkan rahasia-rahasia umatnya seagama itu.
Orang seperti ini banyak terdapat dalam sejarah. Negerinya hancur, agamanya terdesak
dan buat itu dia diberi balas jasa, yaitu bintang! Maka tepatlah apa yang dikatakan oleh
sahabat Rasulullah saw tadi, yaitu mereka telah menjadi Yahudi, dan disini telah menjadi
Nasrani, padahal mereka tidak sadar.”
Di akhir ayat ke-51 tersebut Allah menyatakan, “Sesungguhnya Allah tidaklah memberi
petunjuk kepada kaum yang zhalim.”
Buya Hamka pun mengingatkan:
"Maka orang yang telah mengambil Yahudi atau Nasrani menjadi pemimpinnya itu nyatalah
sudah zalim. Sudah aniaya, sebagaimana kita maklum kata-kata zalim itu berasal
dari zhulm, artinya gelap. mereka telah memilih jalan hidup yang gelap, sehingga terang
dicabut Allah dari dalam jiwa mereka. mereka telah memilih musuh kepercayaan, meskipun
bukan musuh pribadi. padahal di dalam surah al-Baqarah ayat 120 telah diperingatkan
Allah bahwa Yahudi dan Nasrani tidak akan ridha, selama-lamanya tidaklah mereka ridha,
sebelum umat Islam menuruti jalan agama mereka. Mereka itu bisa senang pada lahir, kaya
dalam benda, tetapi umat mereka jadi melarat karena kezaliman mereka. Lantaran itu
selamanya tidak akan terjadi kedamaian.”
Hal yang hampir senada dijelaskan oleh An-Nawawi Al-Bantani (ulama besar terdahulu asal
Banten) dalam Tafsir Al-Munir. Bila tidak percaya silahkan buka semua kitab tafsir karya para
ulama Islam klasik tapi yang diterima mayoritas ahlussunnah wal jama'ah. Begitu gamblangnya
firman Allah SWT yang melarang muslim memiliki pemimpin kenegaraan dari kalangan non-
muslim. Sebelum mereka bersyahadat dan ikhlas menjadi muslim, pada hakikatnya mereka
tergolong munafik, musyrik, bahkan kafir.
Sejak Allah menurunkan QS. Al-Maidah: 3 kepada Rasulullah saw, maka sejak itulah
golongan Ahlul Kitab tidak diterima sebagai orang beriman, apalagi pemimpin publik yang
bersifat kenegaraan/kewilayahan. Dalam penggalan ayat tersebut Allah berfirman:
َ‫م‬ْ‫و‬َ‫ي‬ْ‫ل‬‫ا‬ُ‫ت‬ْ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ك‬َ‫أ‬ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ين‬ِ‫د‬ُ‫ت‬ْ‫م‬َْ‫َْت‬‫أ‬َ‫و‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ِ‫ت‬َ‫م‬ْ‫ع‬ِ‫ن‬ُ‫يت‬ِ‫ض‬َ‫ر‬َ‫و‬ُ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬َ‫م‬ َ‫َل‬ْ‫س‬ِْ‫اْل‬‫ا‬ً‫ين‬ِ‫د‬
“… Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan
kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama bagimu …” (QS.Al-
Maidah: 3)
Kesempurnaan Islam sudah mutlak dijamin oleh Allah SWT. Kesempurnaannya mencakup
ketersediaan peraturan segala bidang kehidupan umat manusia, tanpa ada yang tercecer atau
terlewat diatur. Semua sudah lengkap. Termasuk urusan kepemimpinan publik yang erat
hubungannya dengan hajat hidup umat Islam.
Diskursus berujung polemik yang terjadi saat ini di antara sesama muslim terkait
kepemimpinan non-muslim, apalagi setelah Ahok menistakan secara jelas Surat Al-Maidah: 51
pada tanggal 28 September 2016 lalu di Pulau Seribu, semestinya disikapi arif dan bijaksana oleh
muslim pendukung Ahok. Bila masih mengaku muslim, bila kitab sucinya masih Al-Quran,
mengapa tidak mengembalikan semua kepada dasar pedoman Islam, yakni Al-Quran dan As-
Sunnah? Tidak ingatkah firman Allah SWT:
‫ا‬َ‫ي‬‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫َي‬‫أ‬َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬‫ا‬‫و‬ُ‫ن‬َ‫آم‬‫ا‬‫و‬ُ‫يع‬ِ‫َط‬‫أ‬َ‫ه‬َّ‫ل‬‫ال‬‫ا‬‫و‬ُ‫يع‬ِ‫َط‬‫أ‬َ‫و‬َ‫ول‬ُ‫س‬َّ‫الر‬‫ُو‬‫أ‬َ‫و‬ِ‫ل‬ِ‫ر‬ْ‫َم‬ْ‫اْل‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ع‬َ‫ناز‬َ‫ت‬ِ‫ف‬‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ُ‫وه‬ُّ‫د‬ُ‫ر‬َ‫ف‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ِ‫ه‬َّ‫ل‬‫ال‬
ِ‫ول‬ُ‫س‬َّ‫الر‬َ‫و‬ْ‫ن‬ِ‫إ‬ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫ت‬ِ‫ه‬َّ‫ل‬‫ال‬ِ‫ب‬ِ‫م‬ْ‫و‬َ‫ي‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ِ‫ر‬ِ‫خ‬ ْ‫اْل‬َ‫ك‬ِ‫ذل‬‫ر‬ْ‫ي‬َ‫خ‬ُ‫ن‬َ‫س‬ْ‫َح‬‫أ‬َ‫و‬ً‫َل‬‫ي‬ِ‫و‬ْ‫أ‬َ‫ت‬ )
"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya, dan ulil amri di
antara kalian. Kemudian jika kalian berlainan pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kalian benar-benar
beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagi kalian) dan
lebih baik akibatnya." (QS. An-Nisa: 59)
Perlu digarisbawahi bahwa yang dilarang Islam terkait non-muslim adalah masalah
kepemimpinan publik (politik), bukan dalam semua masalah. Misalnya yang berkaitan dengan
mu'amalah (sosial-ekonomi) Islam masih membolehkan selama tidak bertentangan dengan syariat.
Tapi, urusan Aqidah dan Ibadah tidak ada kompromi dari Islam.
Terdapat riwayat Abu Sa'id Al-Asyaj, dari ibn Fudhail, dari Asim, dari Ikrimah, dari Ibn
Abbas, bahwa ia pernah ditanya mengenai sembelihan orang-orang Nasrani Arab. Maka ia
menjawab, "Boleh dimakan." Allah SWT hanya berfirman: "Siapa saja di antara kalian
mengambil mereka menjadi wali, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka." (Al-
Maidah: 51). Hal yang semisal telah diriwayatkan pula dari Abuz Zanad. Meskipun hal ini perlu
dikaji rinci pada bab lain.
Sebagai penutup, semoga Allah memberi hidayah pada semua umat manusia, terutama
muslim yang masih mendukung pemimpin non-muslim. Silahkan direnungkan sabda Rasulullah
saw berikut:
َ‫ال‬َ‫ق‬‫و‬ُ‫َب‬‫أ‬َ‫د‬ُ‫او‬َ‫د‬:‫ا‬َ‫ن‬َ‫َّث‬‫د‬َ‫ح‬،‫َّد‬‫د‬َ‫س‬ُ‫م‬‫ا‬َ‫ن‬َ‫َّث‬‫د‬َ‫ح‬، َ‫َي‬َْ‫َي‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ِ‫د‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ُ‫ع‬،ِ‫ه‬َّ‫ل‬‫ال‬‫ا‬َ‫ن‬َ‫َّث‬‫د‬َ‫ح‬،‫ع‬ِ‫اف‬َ‫ن‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬‫اهلل‬‫بن‬،‫عمر‬ْ‫ن‬َ‫ع‬
ِ‫ول‬ُ‫س‬َ‫ر‬ِ‫ه‬َّ‫ل‬‫ال‬‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬‫ال‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬َ‫ال‬َ‫ق‬" :ُ‫ع‬ْ‫م‬َّ‫الس‬ُ‫ة‬َ‫اع‬َّ‫ط‬‫ال‬َ‫و‬‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ِ‫ء‬ْ‫ر‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬‫ا‬َ‫يم‬ِ‫ف‬َّ‫ب‬َ‫َح‬‫أ‬،َ‫ه‬ِ‫ر‬َ‫ك‬َ‫و‬‫ا‬َ‫م‬َْ‫ل‬
ْ‫ر‬َ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫ي‬،‫ة‬َ‫ي‬ِ‫ص‬ْ‫ع‬َِ‫ِب‬‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫ف‬َ‫ر‬ِ‫ُم‬‫أ‬‫ة‬َ‫ي‬ِ‫ص‬ْ‫ع‬َِ‫ِب‬َ‫َل‬َ‫ف‬َ‫ع‬َْ‫َس‬َ‫ل‬َ‫و‬‫ة‬َ‫اع‬َ‫ط‬َ ".
Abu Daud mengatakan, telah menceritakan kepada kami Musaddad, telah menceritakan
kepada kami Yahya, dari Ubaidillah, telah menceritakan kepada kami Nafi', dari Abdullah
ibnu Umar, dari Rasulullah saw yang telah bersabda: "Tunduk dan patuh diperbolehkan
bagi seorang muslim dalam semua hal yang disukainya dan yang dibencinya, selagi ia tidak
diperintahkan untuk maksiat. Apabila diperintahkan untuk maksiat, maka tidak boleh tunduk
dan tidak boleh patuh." (HR. Bukhari-Muslim)
Dalam riwayat lain, Bukhari dan Imam Muslim mengetengahkannya melalui hadits Yahya
Al-Qattan:
Dari Ubadah bin Shamit, "Kami bersumpah setia kepada Rasulullah saw untuk tunduk patuh
dalam semua keadaan, baik dalam keadaan semangat ataupun dalam keadaan malas, dalam
keadaan sulit ataupun dalam keadaan mudah, dengan mengesampingkan kepentingan
pribadi, dan kami tidak akan merebut urusan dari yang berhak menerimanya." Rasulullah
saw bersabda:
َّ‫ل‬ِ‫إ‬ْ‫ن‬َ‫أ‬‫ا‬ْ‫و‬َ‫ر‬َ‫ت‬‫ا‬ً‫ر‬ْ‫ف‬ُ‫ك‬‫ا‬ً‫اح‬َ‫و‬َ‫ب‬ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ِ‫يه‬ِ‫ف‬َ‫ن‬ِ‫م‬ِ‫ه‬َّ‫ل‬‫ال‬‫ان‬َ‫ه‬ْ‫ر‬ُ‫ب‬
"Terkecuali jika kalian melihat kekufuran secara terang-terangan di kalangan kalian, dan
ada bukti dari Allah mengenainya." (HR. Bukhari-Muslim) [ ]

More Related Content

What's hot

Ilmu Kalam - Khawarij
Ilmu Kalam - KhawarijIlmu Kalam - Khawarij
Ilmu Kalam - Khawarij
Islamic Studies
 
12.12.2014 (rumi) menangani sikap ekstrim dalam melaksanakan jihad.doc
12.12.2014 (rumi) menangani sikap ekstrim dalam melaksanakan jihad.doc12.12.2014 (rumi) menangani sikap ekstrim dalam melaksanakan jihad.doc
12.12.2014 (rumi) menangani sikap ekstrim dalam melaksanakan jihad.doc
MOHD ARIFF AB RAZAK
 
Risalah Pengantar Memahami Aswaja
Risalah Pengantar Memahami AswajaRisalah Pengantar Memahami Aswaja
Risalah Pengantar Memahami Aswaja
Mohammad Luqman Firmansyah
 
Biografi para tabi`in
Biografi para tabi`inBiografi para tabi`in
Biografi para tabi`in
Muhammad Idris
 
Membangun rahmatan lil alamin berparas kenabian
Membangun rahmatan lil alamin berparas kenabianMembangun rahmatan lil alamin berparas kenabian
Membangun rahmatan lil alamin berparas kenabianTaufan Iswandi
 
Makalah jihad
Makalah jihadMakalah jihad
Makalah jihad
dektah net
 
Koleksi hadith rasulullah s.a.w
Koleksi hadith rasulullah s.a.wKoleksi hadith rasulullah s.a.w
Koleksi hadith rasulullah s.a.w
Riez Sullivan
 
Perasa rukun & sifat pembimbing
Perasa rukun & sifat pembimbingPerasa rukun & sifat pembimbing
Perasa rukun & sifat pembimbingKamarudin Jaafar
 
Peringatan dari-bahaya-penculikan-pembunuhan-serta-tindak-peledakan-2-2
Peringatan dari-bahaya-penculikan-pembunuhan-serta-tindak-peledakan-2-2Peringatan dari-bahaya-penculikan-pembunuhan-serta-tindak-peledakan-2-2
Peringatan dari-bahaya-penculikan-pembunuhan-serta-tindak-peledakan-2-2Ra Hardianto
 
Menjadi SuperMuslim sejati
Menjadi SuperMuslim sejatiMenjadi SuperMuslim sejati
Menjadi SuperMuslim sejati
Erwin Wahyu
 
MAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK KAJIAN UTAMA
MAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK KAJIAN UTAMA MAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK KAJIAN UTAMA
MAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK KAJIAN UTAMA
MAJALAH HIDAYATULLAH
 
Meniti kesempurnaan iman - Habib Munzir Al-Musawa
Meniti kesempurnaan iman - Habib Munzir Al-MusawaMeniti kesempurnaan iman - Habib Munzir Al-Musawa
Meniti kesempurnaan iman - Habib Munzir Al-MusawaMohammad Luqman Firmansyah
 
TULISAN TERAKHIR HASAN AL BANNA SEBELUM DIBUNUH
TULISAN TERAKHIR HASAN AL BANNA SEBELUM DIBUNUHTULISAN TERAKHIR HASAN AL BANNA SEBELUM DIBUNUH
TULISAN TERAKHIR HASAN AL BANNA SEBELUM DIBUNUH
andri zulfikar
 
Ahlul bayt penyelamat umat akhir zaman
Ahlul bayt penyelamat umat akhir zamanAhlul bayt penyelamat umat akhir zaman
Ahlul bayt penyelamat umat akhir zaman
underitan
 
Jihad fii sabilillah
Jihad fii sabilillahJihad fii sabilillah
Jihad fii sabilillah
Andri Arin
 
Kajian Ahad - Kebinasaan Pengikut Abu Lahab
Kajian Ahad - Kebinasaan Pengikut Abu LahabKajian Ahad - Kebinasaan Pengikut Abu Lahab
Kajian Ahad - Kebinasaan Pengikut Abu Lahab
hayatuna net
 

What's hot (20)

Ilmu Kalam - Khawarij
Ilmu Kalam - KhawarijIlmu Kalam - Khawarij
Ilmu Kalam - Khawarij
 
169102081 prilaku-jujur
169102081 prilaku-jujur169102081 prilaku-jujur
169102081 prilaku-jujur
 
12.12.2014 (rumi) menangani sikap ekstrim dalam melaksanakan jihad.doc
12.12.2014 (rumi) menangani sikap ekstrim dalam melaksanakan jihad.doc12.12.2014 (rumi) menangani sikap ekstrim dalam melaksanakan jihad.doc
12.12.2014 (rumi) menangani sikap ekstrim dalam melaksanakan jihad.doc
 
Risalah Pengantar Memahami Aswaja
Risalah Pengantar Memahami AswajaRisalah Pengantar Memahami Aswaja
Risalah Pengantar Memahami Aswaja
 
Biografi para tabi`in
Biografi para tabi`inBiografi para tabi`in
Biografi para tabi`in
 
E book jihad wanita
E book jihad wanitaE book jihad wanita
E book jihad wanita
 
Daftar isi
Daftar isiDaftar isi
Daftar isi
 
Membangun rahmatan lil alamin berparas kenabian
Membangun rahmatan lil alamin berparas kenabianMembangun rahmatan lil alamin berparas kenabian
Membangun rahmatan lil alamin berparas kenabian
 
Makalah jihad
Makalah jihadMakalah jihad
Makalah jihad
 
Koleksi hadith rasulullah s.a.w
Koleksi hadith rasulullah s.a.wKoleksi hadith rasulullah s.a.w
Koleksi hadith rasulullah s.a.w
 
Perasa rukun & sifat pembimbing
Perasa rukun & sifat pembimbingPerasa rukun & sifat pembimbing
Perasa rukun & sifat pembimbing
 
Peringatan dari-bahaya-penculikan-pembunuhan-serta-tindak-peledakan-2-2
Peringatan dari-bahaya-penculikan-pembunuhan-serta-tindak-peledakan-2-2Peringatan dari-bahaya-penculikan-pembunuhan-serta-tindak-peledakan-2-2
Peringatan dari-bahaya-penculikan-pembunuhan-serta-tindak-peledakan-2-2
 
Menjadi SuperMuslim sejati
Menjadi SuperMuslim sejatiMenjadi SuperMuslim sejati
Menjadi SuperMuslim sejati
 
Bendera Islam
Bendera IslamBendera Islam
Bendera Islam
 
MAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK KAJIAN UTAMA
MAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK KAJIAN UTAMA MAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK KAJIAN UTAMA
MAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK KAJIAN UTAMA
 
Meniti kesempurnaan iman - Habib Munzir Al-Musawa
Meniti kesempurnaan iman - Habib Munzir Al-MusawaMeniti kesempurnaan iman - Habib Munzir Al-Musawa
Meniti kesempurnaan iman - Habib Munzir Al-Musawa
 
TULISAN TERAKHIR HASAN AL BANNA SEBELUM DIBUNUH
TULISAN TERAKHIR HASAN AL BANNA SEBELUM DIBUNUHTULISAN TERAKHIR HASAN AL BANNA SEBELUM DIBUNUH
TULISAN TERAKHIR HASAN AL BANNA SEBELUM DIBUNUH
 
Ahlul bayt penyelamat umat akhir zaman
Ahlul bayt penyelamat umat akhir zamanAhlul bayt penyelamat umat akhir zaman
Ahlul bayt penyelamat umat akhir zaman
 
Jihad fii sabilillah
Jihad fii sabilillahJihad fii sabilillah
Jihad fii sabilillah
 
Kajian Ahad - Kebinasaan Pengikut Abu Lahab
Kajian Ahad - Kebinasaan Pengikut Abu LahabKajian Ahad - Kebinasaan Pengikut Abu Lahab
Kajian Ahad - Kebinasaan Pengikut Abu Lahab
 

Similar to Mendudukkan Polemik Al Maidah 51 - Anto Apriyanto

Tafsir Surat al-Maidah ayat 51
Tafsir Surat al-Maidah ayat 51Tafsir Surat al-Maidah ayat 51
Tafsir Surat al-Maidah ayat 51
Idrus Abidin
 
Koreksi atas salah kaprah pemahaman tentang rahmatan li al-âlamîn
Koreksi atas salah kaprah pemahaman tentang rahmatan li al-âlamînKoreksi atas salah kaprah pemahaman tentang rahmatan li al-âlamîn
Koreksi atas salah kaprah pemahaman tentang rahmatan li al-âlamînMuhsin Hariyanto
 
Kepemimpinan kristiani
Kepemimpinan kristianiKepemimpinan kristiani
Kepemimpinan kristiani
DodiHarianto2
 
Ghazwul fikri
Ghazwul fikriGhazwul fikri
Ghazwul fikri
Faishal Anshary
 
Ayat ayat fitnah
Ayat ayat fitnahAyat ayat fitnah
Ayat ayat fitnah
Kampus Menyan
 
Quraish shihab ayat-ayat fitna - quraish shihab
Quraish shihab   ayat-ayat fitna - quraish shihabQuraish shihab   ayat-ayat fitna - quraish shihab
Quraish shihab ayat-ayat fitna - quraish shihab
Yoga Putut A
 
Ayat ayat fitna
Ayat ayat fitnaAyat ayat fitna
Ayat ayat fitna
Asep Gunawan
 
Ayat ayat fitna
Ayat ayat fitnaAyat ayat fitna
Ayat ayat fitna
Ali Tank
 
Surat al-hasyr
Surat al-hasyrSurat al-hasyr
Surat al-hasyr
Isalzone Faisal
 
Sifat sifat ahlus_sunnah
Sifat sifat ahlus_sunnahSifat sifat ahlus_sunnah
Sifat sifat ahlus_sunnahmasnan
 
Aku bangga menjadi seorang muslim
Aku bangga menjadi seorang muslimAku bangga menjadi seorang muslim
Aku bangga menjadi seorang muslimIvan Syar'ie
 
Materi surat-yunus-dan-maidah
Materi surat-yunus-dan-maidahMateri surat-yunus-dan-maidah
Materi surat-yunus-dan-maidah
elifitriani
 
Materi surat-yunus-dan-maidah
Materi surat-yunus-dan-maidahMateri surat-yunus-dan-maidah
Materi surat-yunus-dan-maidah
kiatbelajar95
 
Materi surat-yunus-dan-maidah-samiul-
Materi surat-yunus-dan-maidah-samiul-Materi surat-yunus-dan-maidah-samiul-
Materi surat-yunus-dan-maidah-samiul-
mea_ascha
 
Materi surat yunus dan maidah (samiul )
Materi surat yunus dan maidah (samiul )Materi surat yunus dan maidah (samiul )
Materi surat yunus dan maidah (samiul )
Nisrokhah6
 

Similar to Mendudukkan Polemik Al Maidah 51 - Anto Apriyanto (20)

Tafsir Surat al-Maidah ayat 51
Tafsir Surat al-Maidah ayat 51Tafsir Surat al-Maidah ayat 51
Tafsir Surat al-Maidah ayat 51
 
Koreksi atas salah kaprah pemahaman tentang rahmatan li al-âlamîn
Koreksi atas salah kaprah pemahaman tentang rahmatan li al-âlamînKoreksi atas salah kaprah pemahaman tentang rahmatan li al-âlamîn
Koreksi atas salah kaprah pemahaman tentang rahmatan li al-âlamîn
 
Berani di jalan dakwah
Berani di jalan dakwahBerani di jalan dakwah
Berani di jalan dakwah
 
Kepemimpinan kristiani
Kepemimpinan kristianiKepemimpinan kristiani
Kepemimpinan kristiani
 
Rasulullah peribadi unggul
Rasulullah peribadi unggulRasulullah peribadi unggul
Rasulullah peribadi unggul
 
Ghazwul fikri
Ghazwul fikriGhazwul fikri
Ghazwul fikri
 
Ayat ayat fitnah
Ayat ayat fitnahAyat ayat fitnah
Ayat ayat fitnah
 
Ayat ayat fitnah
Ayat ayat fitnahAyat ayat fitnah
Ayat ayat fitnah
 
Quraish shihab ayat-ayat fitna - quraish shihab
Quraish shihab   ayat-ayat fitna - quraish shihabQuraish shihab   ayat-ayat fitna - quraish shihab
Quraish shihab ayat-ayat fitna - quraish shihab
 
Ayat ayat fitna
Ayat ayat fitnaAyat ayat fitna
Ayat ayat fitna
 
Ayat ayat fitna
Ayat ayat fitnaAyat ayat fitna
Ayat ayat fitna
 
Ayat ayat fitna
Ayat ayat fitnaAyat ayat fitna
Ayat ayat fitna
 
Surat al-hasyr
Surat al-hasyrSurat al-hasyr
Surat al-hasyr
 
Ghazwul fikri
Ghazwul fikriGhazwul fikri
Ghazwul fikri
 
Sifat sifat ahlus_sunnah
Sifat sifat ahlus_sunnahSifat sifat ahlus_sunnah
Sifat sifat ahlus_sunnah
 
Aku bangga menjadi seorang muslim
Aku bangga menjadi seorang muslimAku bangga menjadi seorang muslim
Aku bangga menjadi seorang muslim
 
Materi surat-yunus-dan-maidah
Materi surat-yunus-dan-maidahMateri surat-yunus-dan-maidah
Materi surat-yunus-dan-maidah
 
Materi surat-yunus-dan-maidah
Materi surat-yunus-dan-maidahMateri surat-yunus-dan-maidah
Materi surat-yunus-dan-maidah
 
Materi surat-yunus-dan-maidah-samiul-
Materi surat-yunus-dan-maidah-samiul-Materi surat-yunus-dan-maidah-samiul-
Materi surat-yunus-dan-maidah-samiul-
 
Materi surat yunus dan maidah (samiul )
Materi surat yunus dan maidah (samiul )Materi surat yunus dan maidah (samiul )
Materi surat yunus dan maidah (samiul )
 

More from Anto Apriyanto, M.E.I.

Anto Apriyanto - Integrasi Ilmu dan Agama.ppt
Anto Apriyanto - Integrasi Ilmu dan Agama.pptAnto Apriyanto - Integrasi Ilmu dan Agama.ppt
Anto Apriyanto - Integrasi Ilmu dan Agama.ppt
Anto Apriyanto, M.E.I.
 
Anto Apriyanto - Wakaf Produktif Yang Dapat Mengembalikan Kejayaan Islam.pptx
Anto Apriyanto - Wakaf Produktif Yang Dapat Mengembalikan Kejayaan Islam.pptxAnto Apriyanto - Wakaf Produktif Yang Dapat Mengembalikan Kejayaan Islam.pptx
Anto Apriyanto - Wakaf Produktif Yang Dapat Mengembalikan Kejayaan Islam.pptx
Anto Apriyanto, M.E.I.
 
Menyoal Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto Apriyanto
Menyoal Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto ApriyantoMenyoal Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto Apriyanto
Menyoal Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto Apriyanto
Anto Apriyanto, M.E.I.
 
Ekonomi Islam atau Ekonomi Syariah - Anto Apriyanto
Ekonomi Islam atau Ekonomi Syariah - Anto ApriyantoEkonomi Islam atau Ekonomi Syariah - Anto Apriyanto
Ekonomi Islam atau Ekonomi Syariah - Anto Apriyanto
Anto Apriyanto, M.E.I.
 
Mengapa Harus Ekonomi Islam - Anto Apriyanto
Mengapa Harus Ekonomi Islam - Anto ApriyantoMengapa Harus Ekonomi Islam - Anto Apriyanto
Mengapa Harus Ekonomi Islam - Anto Apriyanto
Anto Apriyanto, M.E.I.
 
Visi dan Misi OPZ - Anto Apriyanto
Visi dan Misi OPZ - Anto ApriyantoVisi dan Misi OPZ - Anto Apriyanto
Visi dan Misi OPZ - Anto Apriyanto
Anto Apriyanto, M.E.I.
 
Urgensi Meluruskan Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto Apriyanto
Urgensi Meluruskan Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto ApriyantoUrgensi Meluruskan Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto Apriyanto
Urgensi Meluruskan Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto Apriyanto
Anto Apriyanto, M.E.I.
 
Kebijakan Fiskal Negara Brunei Darussalam - Anto Apriyanto
Kebijakan Fiskal Negara Brunei Darussalam - Anto ApriyantoKebijakan Fiskal Negara Brunei Darussalam - Anto Apriyanto
Kebijakan Fiskal Negara Brunei Darussalam - Anto Apriyanto
Anto Apriyanto, M.E.I.
 
Konsep Islam Dalam Pendidikan Anak, Mengurai Sekularisasi dan Liberalisasi Da...
Konsep Islam Dalam Pendidikan Anak, Mengurai Sekularisasi dan Liberalisasi Da...Konsep Islam Dalam Pendidikan Anak, Mengurai Sekularisasi dan Liberalisasi Da...
Konsep Islam Dalam Pendidikan Anak, Mengurai Sekularisasi dan Liberalisasi Da...
Anto Apriyanto, M.E.I.
 
Riba vs Zakat - Anto Apriyanto
Riba vs Zakat - Anto ApriyantoRiba vs Zakat - Anto Apriyanto
Riba vs Zakat - Anto Apriyanto
Anto Apriyanto, M.E.I.
 
Organisasi Bisnis Dalam Islam - Anto Apriyanto
Organisasi Bisnis Dalam Islam - Anto ApriyantoOrganisasi Bisnis Dalam Islam - Anto Apriyanto
Organisasi Bisnis Dalam Islam - Anto Apriyanto
Anto Apriyanto, M.E.I.
 
Bogor Kota Sejarah Ekonomi Syariah - Anto Apriyanto
Bogor Kota Sejarah Ekonomi Syariah - Anto ApriyantoBogor Kota Sejarah Ekonomi Syariah - Anto Apriyanto
Bogor Kota Sejarah Ekonomi Syariah - Anto Apriyanto
Anto Apriyanto, M.E.I.
 
Mekanisme Pasar Islami - Anto Apriyanto
Mekanisme Pasar Islami - Anto ApriyantoMekanisme Pasar Islami - Anto Apriyanto
Mekanisme Pasar Islami - Anto Apriyanto
Anto Apriyanto, M.E.I.
 
Sejarah Gerakan Ekonomi Islam di Indonesia - Anto Apriyanto
Sejarah Gerakan Ekonomi Islam di Indonesia - Anto ApriyantoSejarah Gerakan Ekonomi Islam di Indonesia - Anto Apriyanto
Sejarah Gerakan Ekonomi Islam di Indonesia - Anto Apriyanto
Anto Apriyanto, M.E.I.
 
Internet pornografi-game online (anto apriyanto)
Internet pornografi-game online (anto apriyanto)Internet pornografi-game online (anto apriyanto)
Internet pornografi-game online (anto apriyanto)
Anto Apriyanto, M.E.I.
 
Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)
Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)
Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)
Anto Apriyanto, M.E.I.
 
#5b kepribadian muslim
#5b kepribadian muslim#5b kepribadian muslim
#5b kepribadian muslim
Anto Apriyanto, M.E.I.
 
#3 pendekatan sdm
#3 pendekatan sdm#3 pendekatan sdm
#3 pendekatan sdm
Anto Apriyanto, M.E.I.
 
#2 sdm di indonesia fakta realita-idealita
#2 sdm di indonesia fakta realita-idealita#2 sdm di indonesia fakta realita-idealita
#2 sdm di indonesia fakta realita-idealita
Anto Apriyanto, M.E.I.
 
50 soal pilihan ganda manajemen
50 soal pilihan ganda manajemen50 soal pilihan ganda manajemen
50 soal pilihan ganda manajemen
Anto Apriyanto, M.E.I.
 

More from Anto Apriyanto, M.E.I. (20)

Anto Apriyanto - Integrasi Ilmu dan Agama.ppt
Anto Apriyanto - Integrasi Ilmu dan Agama.pptAnto Apriyanto - Integrasi Ilmu dan Agama.ppt
Anto Apriyanto - Integrasi Ilmu dan Agama.ppt
 
Anto Apriyanto - Wakaf Produktif Yang Dapat Mengembalikan Kejayaan Islam.pptx
Anto Apriyanto - Wakaf Produktif Yang Dapat Mengembalikan Kejayaan Islam.pptxAnto Apriyanto - Wakaf Produktif Yang Dapat Mengembalikan Kejayaan Islam.pptx
Anto Apriyanto - Wakaf Produktif Yang Dapat Mengembalikan Kejayaan Islam.pptx
 
Menyoal Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto Apriyanto
Menyoal Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto ApriyantoMenyoal Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto Apriyanto
Menyoal Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto Apriyanto
 
Ekonomi Islam atau Ekonomi Syariah - Anto Apriyanto
Ekonomi Islam atau Ekonomi Syariah - Anto ApriyantoEkonomi Islam atau Ekonomi Syariah - Anto Apriyanto
Ekonomi Islam atau Ekonomi Syariah - Anto Apriyanto
 
Mengapa Harus Ekonomi Islam - Anto Apriyanto
Mengapa Harus Ekonomi Islam - Anto ApriyantoMengapa Harus Ekonomi Islam - Anto Apriyanto
Mengapa Harus Ekonomi Islam - Anto Apriyanto
 
Visi dan Misi OPZ - Anto Apriyanto
Visi dan Misi OPZ - Anto ApriyantoVisi dan Misi OPZ - Anto Apriyanto
Visi dan Misi OPZ - Anto Apriyanto
 
Urgensi Meluruskan Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto Apriyanto
Urgensi Meluruskan Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto ApriyantoUrgensi Meluruskan Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto Apriyanto
Urgensi Meluruskan Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto Apriyanto
 
Kebijakan Fiskal Negara Brunei Darussalam - Anto Apriyanto
Kebijakan Fiskal Negara Brunei Darussalam - Anto ApriyantoKebijakan Fiskal Negara Brunei Darussalam - Anto Apriyanto
Kebijakan Fiskal Negara Brunei Darussalam - Anto Apriyanto
 
Konsep Islam Dalam Pendidikan Anak, Mengurai Sekularisasi dan Liberalisasi Da...
Konsep Islam Dalam Pendidikan Anak, Mengurai Sekularisasi dan Liberalisasi Da...Konsep Islam Dalam Pendidikan Anak, Mengurai Sekularisasi dan Liberalisasi Da...
Konsep Islam Dalam Pendidikan Anak, Mengurai Sekularisasi dan Liberalisasi Da...
 
Riba vs Zakat - Anto Apriyanto
Riba vs Zakat - Anto ApriyantoRiba vs Zakat - Anto Apriyanto
Riba vs Zakat - Anto Apriyanto
 
Organisasi Bisnis Dalam Islam - Anto Apriyanto
Organisasi Bisnis Dalam Islam - Anto ApriyantoOrganisasi Bisnis Dalam Islam - Anto Apriyanto
Organisasi Bisnis Dalam Islam - Anto Apriyanto
 
Bogor Kota Sejarah Ekonomi Syariah - Anto Apriyanto
Bogor Kota Sejarah Ekonomi Syariah - Anto ApriyantoBogor Kota Sejarah Ekonomi Syariah - Anto Apriyanto
Bogor Kota Sejarah Ekonomi Syariah - Anto Apriyanto
 
Mekanisme Pasar Islami - Anto Apriyanto
Mekanisme Pasar Islami - Anto ApriyantoMekanisme Pasar Islami - Anto Apriyanto
Mekanisme Pasar Islami - Anto Apriyanto
 
Sejarah Gerakan Ekonomi Islam di Indonesia - Anto Apriyanto
Sejarah Gerakan Ekonomi Islam di Indonesia - Anto ApriyantoSejarah Gerakan Ekonomi Islam di Indonesia - Anto Apriyanto
Sejarah Gerakan Ekonomi Islam di Indonesia - Anto Apriyanto
 
Internet pornografi-game online (anto apriyanto)
Internet pornografi-game online (anto apriyanto)Internet pornografi-game online (anto apriyanto)
Internet pornografi-game online (anto apriyanto)
 
Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)
Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)
Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)
 
#5b kepribadian muslim
#5b kepribadian muslim#5b kepribadian muslim
#5b kepribadian muslim
 
#3 pendekatan sdm
#3 pendekatan sdm#3 pendekatan sdm
#3 pendekatan sdm
 
#2 sdm di indonesia fakta realita-idealita
#2 sdm di indonesia fakta realita-idealita#2 sdm di indonesia fakta realita-idealita
#2 sdm di indonesia fakta realita-idealita
 
50 soal pilihan ganda manajemen
50 soal pilihan ganda manajemen50 soal pilihan ganda manajemen
50 soal pilihan ganda manajemen
 

Recently uploaded

Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
ppgpriyosetiawan43
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 

Recently uploaded (20)

Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 

Mendudukkan Polemik Al Maidah 51 - Anto Apriyanto

  • 1. MENDUDUKKAN POLEMIK AL-MAIDAH: 51 Oleh: Anto Apriyanto, M.E.I. (Dosen Ekonomi Islam Universitas Muhammadiyah Tangerang dan 5 kampus lainnya) ‫ا‬َ‫ي‬‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫َي‬‫أ‬َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬‫ا‬‫و‬ُ‫ن‬َ‫آم‬َ‫ل‬‫ا‬‫و‬ُ‫ذ‬ِ‫َّخ‬‫ت‬َ‫ت‬َ‫ود‬ُ‫ه‬َ‫ي‬ْ‫ل‬‫ا‬‫ى‬َ‫ار‬َ‫َّص‬‫ن‬‫ال‬َ‫و‬َ‫اء‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ْ‫َو‬‫أ‬ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ُ‫اء‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ْ‫َو‬‫أ‬‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬ْ‫م‬َُّ‫َّل‬َ‫و‬َ‫ت‬َ‫ي‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ُ‫َّه‬‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ه‬َّ‫ل‬‫ال‬َ‫ل‬‫ي‬ِ‫د‬ْ‫ه‬َ‫ي‬َ‫م‬ْ‫و‬َ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫م‬ِ‫ال‬َّ‫ظ‬‫ال‬ "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi wali (kalian); sebagian mereka adalah wali bagi sebagian yang lain. Barang siapa di anta-ra kalian mengambil mereka menjadi wali, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zhalim." (QS. Al- Maaidah: 51) Allah SWT melarang hamba-hamba-Nya yang mu'min mengangkat orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani sebagai wali (pemimpin sentral), karena mereka adalah musuh-musuh Islam dan para penganutnya (muslim). Dalam Tafsir Ibn Katsir bahkan sang Mufassir menambahkan kalimat "Semoga Allah melaknat mereka".1 Ibn Abu Hatim mengatakan, telah diceritakan secara berantai dari Kasir bin Syihab, dari Muhammad (yakni Ibn Sa'id bin Sabiq), dari Amr bin Abu Qais, dari Sammak bin Harb, dari Iyad, bahwa Amirul Mu'minin Umar bin Khaththab pernah memerintahkan Abu Musa Al-Asy'ari untuk melaporkan kepadanya tentang semua yang diambil dan yang diberikannya (yakni pemasukan dan pengeluarannya, maksudnya Laporan Keuangan Negara pada Baitul Maal) dalam suatu catatan lengkap. Dan tersebutlah bahwa yang menjadi sekretaris Abu Musa saat itu adalah seorang Nasrani. Kemudian hal tersebut dilaporkan kepada Khalifah Umar r.a. Maka Khalifah Umar merasa heran akan hal tersebut, lalu ia berkata, "Sesungguhnya orang ini benar-benar pandai, apakah kamu dapat membacakan untuk kami sebuah surat di dalam masjid yang datang dari negeri Syam?" Abu Musa Al-Asy'ari menjawab, "Dia tidak dapat melakukannya." Khalifah Umar bertanya, "Apakah dia sedang mempunyai janabah (tidak suci)?" Abu Musa Al-Asy'ari berkata, "Tidak, tetapi dia adalah seorang Nasrani." Maka Khalifah Umar membentak Iyad dan memukul pahanya, lalu berkata, "Pecatlah dia! (orang Nasrani tersebut)" Selanjutnya Khalifah Umar 1 Lihat uraian tafsir mengenai ayat-ayat akhir Surat Al-Fatihah. Ibn Katsir menafsirkan Al-Maghdhub sebagai orang- orang yang telah rusak kehendaknya; mereka mengetahui perkara kebenaran, tetapi menyimpang darinya. Kemudian Adh-Dhaalliin sebagai orang yang sesat; mereka adalah orang-orang yang tidak memiliki ilmu agama, akhirnya mereka bergelimang dalam kesesatan, tanpa mendapatkan hidayah kepada jalan yang haq (benar). Pembicaraan dalam ayat ini dikuatkan dengan huruf laa untuk menunjukkan bahwa ada dua jalan yang kedua-duanya rusak, yaitu jalan yang ditempuh oleh orang-orang Yahudi dan oleh orang-orang Nasrani. Singkatnya, Al-Maghdhub adalah Yahudi dan Adh-Dhaalliin adalah Nasrani.)
  • 2. membacakan firman Allah SWT: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi wali (kalian)." (QS. Al-Maidah: 51), hingga akhir ayat. Dalam riwayat lain Ibn Abu Hatim mengatakan, telah diceritakan secara berurutan dari Muhammad bin Hasan bin Muhammad bin Sabah, dari Usman bin Umar, dari Ibn Aun, dari Muhammad bin Sirin, bahwa Abdullah bin Atabah pernah berkata, "Hendaklah seseorang di antara kalian memelihara dirinya, jangan sampai menjadi seorang Yahudi atau seorang Nasrani, sedangkan dia tidak menyadarinya." Menurut Muhammad bin Sirin, yang dimaksud oleh sahabat nabi tersebut adalah firman Allah SWT yang mengatakan: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi wali (kalian)." (QS. Al- Maidah: 51), hingga akhir ayat. Jika dirasa penafsiran ulama tafsir terdahulu kaliber Ibn Katsir tidak relevan dengan konteks keindonesiaan kini, mari buka tafsir kearifan lokal tanah air dari seorang ulama kharismatik Indonesia. Buya Hamka dalam karya besarnya Tafsir Al-Azhar mengawali penjelasan tentang QS. Al-Maidah: 51 dengan kata-kata yang tegas: “Untuk memperteguh disiplin, menyisihkan mana kawan mana lawan, maka kepada orang yang beriman diperingatkan: “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengambil orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin.” (pangkal ayat 51). Jika dicermati seksama, di awal ayat ini Allah SWT menggunakan kalimat seruan khusus (yaa ayyuhalladziina aamaanuu), bukan seruan umum (yaa ayyuhannaas). Secara imani dapat dipastikan yang akan tunduk patuh pada perintah tersebut adalah hanya mu'min (muslim yang beriman). Ketika sampai ayat ini kepada orang-orang beriman maka yang dilakukan adalah sami'na wa atha'na (kami dengar dan kami taat) karena keimanannya. Jadi jika ada yang mengaku muslim menghadapi firman Allah tersebut ia menolak, bahkan dengan sengaja ia menjadi pendukung non-muslim yang Allah larang menjadi pemimpin kenegaraan, maka patut dipertanyakan apakah termasuk orang beriman? Bukankah orang beriman meyakini dengan pasti tanpa keraguan terdapat rukun iman yang di antaranya adalah iman kepada Allah dan iman kepada kitab-Nya? Dan dalam hal ini, Islam menegaskan Al-Quranul Karim adalah kitab suci pamungkas yang menyempurnakan kitab-kitab sebelumnya yang wajib diimani. Lalu mengapa tidak melaksanakan perintah Surat Al-Maidah: 51 kalau merasa mu'min? Kecuali memang merasa bukan orang beriman. Selanjutnya Buya Hamka menguatkan dalam tafsirnya: “Disini jelas dalam kata seruan pertama, bahwa bagi orang yang beriman sudah ada satu konsekuensi sendiri karena imannya. Kalau dia mengaku beriman pemimpin atau menyerahkan pimpinannya kepada Yahudi atau Nasrani. Atau menyerahkan kepada mereka rahasia yang tidak patut mereka ketahui, sebab dengan demikian bukanlah penyelesaian yang akan didapat, melainkan bertambah kusut…” Kemudian Allah memberitahukan bahwa sebagian dari mereka adalah wali bagi sebagian yang lain. Buya Hamka menjelaskan:
  • 3. “(… Sebagian mereka adalah pemimpin-pemimpin dari yang sebagian). Maksud ayat ini dalam dan jauh. Artinya jika pun orang Yahudi dan Nasrani itu yang kamu hubungi atau kamu angkat menjadi pemimpinmu, meskipun beberapa orang saja, ingatlah kamu, bahwa sebagian yang berdekat dengan kamu itu akan menghubungi kawannya yang lain, yang tidak kelihatan menonjol ke muka. Sehingga yang mereka kerjakan diatas itu pada hakikatnya ialah tidak turut dengan kamu. Kadang-kadang lebih dahsyat lagi dari itu. Dalam kepercayaan sangatlah bertentangan di antara Yahudi dan Nasrani; Yahudi menuduh Maryam berzina dan Isa al-Masih anak Tuhan, dan juga Allah sendiri yang menjelma jadi insan. Sejak masa Isa al-Masih hidup, orang Yahudi memusuhi Nasrani, dan kalau Nasrani telah kuat kedudukannya, merekapun membalaskan permusuhan itu pula dengan kejam sebagaimana selalu tersebut dalam riwayat lama dan riwayat zaman baru. Tetapi apabila mereka hendak menghadapi Islam, yang keduanya sangat membencinya, maka yang setengah mereka akan memimpin setengah yang lain. Artinya di dalam menghadapi Islam, mereka tidak keberatan bekerja sama..." Dilanjutkan dengan Allah mengancam orang mu'min yang melakukan hal itu (mendukung pemimpin dari non-muslim) melalui firman-Nya: ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬ْ‫م‬َُّ‫َّل‬َ‫و‬َ‫ت‬َ‫ي‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ُ‫َّه‬‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ "...Siapa saja di antara kalian (muslim) mengambil mereka menjadi wali, maka sesungguhnya kalian termasuk golongan mereka..." (Al-Maidah: 51), hingga akhir ayat. Masih dalam Tafsir Al-Azhar, profesor dan tokoh besar Muhammadiyah di masa Orde Lama dan Orde Baru itu menegaskan: "...Yaitu kalau orang telah menjadikan mereka itu jadi pemimpin, maka dia telah termasuk golongan orang yang diangkatnya jadi pemimpin itu..." Menarik untuk disimak, uraian lanjutan Buya Hamka mengenai muslim yang menjadi kaki tangan pemimpin bukan Islam sebagai orang-orang yang amat sulit diberi nasihat bahkan cenderung menolak kebenaran hingga menyerang agamanya (Islam) sendiri. Ketua Umum MUI pertama tersebut menjelaskan: "...Bertahun-tahun lamanya kita yang memperjuangkan Islam musti memberikan kepada mereka keterangan agama sepuluh kali lebih sulit daripada memberi keterangan kepada seorang Amerika atau Eropa yang ingin memeluk Islam. Sebab rasa cemooh kepada agama, sinis, acuh tak acuh telah memenuhi sikapnya; mereka itu menamai dirinya Kaum Intelek yang meminta keterangan agama yang masuk akal. Padahal akalnya itu telah dicekok oleh didikan asing, sehingga kebenaran tidak bisa masuk lagi. Kadang-kadang terhadap orang seperti ini, seorang Muslim yang taat harus bersikap seperti “menatang minyak penuh”, sebab batinnya pantang tersinggung. Bukan akal mereka yang benar cerdas atau rasionalis melainkan jiwa mereka yang telah berubah, sehingga segala yang bagus adalah pada bangsa yang menjajah mereka, dan segala yang buruk adalah pada pemeluk agamanya
  • 4. sendiri. Orang semacam inilah yang disebutkan oleh Ibn Khaldun di dalam Muqaddimah tarikhnya, (Pasal ke II, Kitab Pertama, No. 23). Kata beliau, “Orang yang kalah selalu meniru orang yang menang, baik dalam lambangnya, atau dalam cara berpakaian, atau kebiasaannya dan sekalian gerak-gerik, dan adat-istiadatnya. Sebabnya ialah karena jiwa itu selalu percaya bahwa kesempurnaan hanya ada pada orang yang telah mengalahkannya itu. Lalu dia menjadi penurut, peniru. Baik oleh karena sudah sangat tertanam rasa pemujaan atau karena kesalahan berpikir, bahwa keputusan bukanlah karena kekalahan yang wajar, melainkan karena tekanan rasa rendah diri yang menang selalu benar! Barangsiapa yang mengangkat pemeluk agama lain itu jadi pemimpin tidaklah berarti bahwa mereka mengalih agama. Agama Islam kadang-kadang masih mereka kerjakan, tetapi hakikat Islam telah hilang dari jiwa mereka. Saking tertariknya dan tergadainya jiwa mereka kepada bangsa yang memimpinnya tidaklah mereka keberatan menjual agama dan bangsanya dengan harga murah. Ketika Belanda sudah sangat kepayahan menghadapi perlawanan rakyat Aceh mempertahankan kemerdekaan mereka sehingga nyaris gagal maka yang menunjukkan cara bagaimana memusnahkan dan mematahkan perlawanan itu ialah seorang jaksa beragama Islam yang didatangkan dari luar Aceh. Dia memberikan advis supaya Belanda mendirikan tentara Marsose yang selain dari memakai bedil dan kelewang, hendaklah mereka memakai rencong juga, sebagaimana orang Aceh itu pula, buat memusnahkan pahlawan Muslimin Aceh yang masih bertahan secara gerilya. kononnya beliau dalam kehidupan pribadi adalah seorang Islam yang taat shalat dan puasa. dan dia mendapat bintang Willemsorde dari Belanda karena jasanya menunjukkan rahasia-rahasia umatnya seagama itu. Orang seperti ini banyak terdapat dalam sejarah. Negerinya hancur, agamanya terdesak dan buat itu dia diberi balas jasa, yaitu bintang! Maka tepatlah apa yang dikatakan oleh sahabat Rasulullah saw tadi, yaitu mereka telah menjadi Yahudi, dan disini telah menjadi Nasrani, padahal mereka tidak sadar.” Di akhir ayat ke-51 tersebut Allah menyatakan, “Sesungguhnya Allah tidaklah memberi petunjuk kepada kaum yang zhalim.” Buya Hamka pun mengingatkan: "Maka orang yang telah mengambil Yahudi atau Nasrani menjadi pemimpinnya itu nyatalah sudah zalim. Sudah aniaya, sebagaimana kita maklum kata-kata zalim itu berasal dari zhulm, artinya gelap. mereka telah memilih jalan hidup yang gelap, sehingga terang dicabut Allah dari dalam jiwa mereka. mereka telah memilih musuh kepercayaan, meskipun bukan musuh pribadi. padahal di dalam surah al-Baqarah ayat 120 telah diperingatkan Allah bahwa Yahudi dan Nasrani tidak akan ridha, selama-lamanya tidaklah mereka ridha, sebelum umat Islam menuruti jalan agama mereka. Mereka itu bisa senang pada lahir, kaya dalam benda, tetapi umat mereka jadi melarat karena kezaliman mereka. Lantaran itu selamanya tidak akan terjadi kedamaian.”
  • 5. Hal yang hampir senada dijelaskan oleh An-Nawawi Al-Bantani (ulama besar terdahulu asal Banten) dalam Tafsir Al-Munir. Bila tidak percaya silahkan buka semua kitab tafsir karya para ulama Islam klasik tapi yang diterima mayoritas ahlussunnah wal jama'ah. Begitu gamblangnya firman Allah SWT yang melarang muslim memiliki pemimpin kenegaraan dari kalangan non- muslim. Sebelum mereka bersyahadat dan ikhlas menjadi muslim, pada hakikatnya mereka tergolong munafik, musyrik, bahkan kafir. Sejak Allah menurunkan QS. Al-Maidah: 3 kepada Rasulullah saw, maka sejak itulah golongan Ahlul Kitab tidak diterima sebagai orang beriman, apalagi pemimpin publik yang bersifat kenegaraan/kewilayahan. Dalam penggalan ayat tersebut Allah berfirman: َ‫م‬ْ‫و‬َ‫ي‬ْ‫ل‬‫ا‬ُ‫ت‬ْ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ك‬َ‫أ‬ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ين‬ِ‫د‬ُ‫ت‬ْ‫م‬َْ‫َْت‬‫أ‬َ‫و‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ِ‫ت‬َ‫م‬ْ‫ع‬ِ‫ن‬ُ‫يت‬ِ‫ض‬َ‫ر‬َ‫و‬ُ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬َ‫م‬ َ‫َل‬ْ‫س‬ِْ‫اْل‬‫ا‬ً‫ين‬ِ‫د‬ “… Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama bagimu …” (QS.Al- Maidah: 3) Kesempurnaan Islam sudah mutlak dijamin oleh Allah SWT. Kesempurnaannya mencakup ketersediaan peraturan segala bidang kehidupan umat manusia, tanpa ada yang tercecer atau terlewat diatur. Semua sudah lengkap. Termasuk urusan kepemimpinan publik yang erat hubungannya dengan hajat hidup umat Islam. Diskursus berujung polemik yang terjadi saat ini di antara sesama muslim terkait kepemimpinan non-muslim, apalagi setelah Ahok menistakan secara jelas Surat Al-Maidah: 51 pada tanggal 28 September 2016 lalu di Pulau Seribu, semestinya disikapi arif dan bijaksana oleh muslim pendukung Ahok. Bila masih mengaku muslim, bila kitab sucinya masih Al-Quran, mengapa tidak mengembalikan semua kepada dasar pedoman Islam, yakni Al-Quran dan As- Sunnah? Tidak ingatkah firman Allah SWT: ‫ا‬َ‫ي‬‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫َي‬‫أ‬َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬‫ا‬‫و‬ُ‫ن‬َ‫آم‬‫ا‬‫و‬ُ‫يع‬ِ‫َط‬‫أ‬َ‫ه‬َّ‫ل‬‫ال‬‫ا‬‫و‬ُ‫يع‬ِ‫َط‬‫أ‬َ‫و‬َ‫ول‬ُ‫س‬َّ‫الر‬‫ُو‬‫أ‬َ‫و‬ِ‫ل‬ِ‫ر‬ْ‫َم‬ْ‫اْل‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ع‬َ‫ناز‬َ‫ت‬ِ‫ف‬‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ُ‫وه‬ُّ‫د‬ُ‫ر‬َ‫ف‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ِ‫ه‬َّ‫ل‬‫ال‬ ِ‫ول‬ُ‫س‬َّ‫الر‬َ‫و‬ْ‫ن‬ِ‫إ‬ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫ت‬ِ‫ه‬َّ‫ل‬‫ال‬ِ‫ب‬ِ‫م‬ْ‫و‬َ‫ي‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ِ‫ر‬ِ‫خ‬ ْ‫اْل‬َ‫ك‬ِ‫ذل‬‫ر‬ْ‫ي‬َ‫خ‬ُ‫ن‬َ‫س‬ْ‫َح‬‫أ‬َ‫و‬ً‫َل‬‫ي‬ِ‫و‬ْ‫أ‬َ‫ت‬ ) "Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya, dan ulil amri di antara kalian. Kemudian jika kalian berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kalian benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagi kalian) dan lebih baik akibatnya." (QS. An-Nisa: 59) Perlu digarisbawahi bahwa yang dilarang Islam terkait non-muslim adalah masalah kepemimpinan publik (politik), bukan dalam semua masalah. Misalnya yang berkaitan dengan mu'amalah (sosial-ekonomi) Islam masih membolehkan selama tidak bertentangan dengan syariat. Tapi, urusan Aqidah dan Ibadah tidak ada kompromi dari Islam.
  • 6. Terdapat riwayat Abu Sa'id Al-Asyaj, dari ibn Fudhail, dari Asim, dari Ikrimah, dari Ibn Abbas, bahwa ia pernah ditanya mengenai sembelihan orang-orang Nasrani Arab. Maka ia menjawab, "Boleh dimakan." Allah SWT hanya berfirman: "Siapa saja di antara kalian mengambil mereka menjadi wali, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka." (Al- Maidah: 51). Hal yang semisal telah diriwayatkan pula dari Abuz Zanad. Meskipun hal ini perlu dikaji rinci pada bab lain. Sebagai penutup, semoga Allah memberi hidayah pada semua umat manusia, terutama muslim yang masih mendukung pemimpin non-muslim. Silahkan direnungkan sabda Rasulullah saw berikut: َ‫ال‬َ‫ق‬‫و‬ُ‫َب‬‫أ‬َ‫د‬ُ‫او‬َ‫د‬:‫ا‬َ‫ن‬َ‫َّث‬‫د‬َ‫ح‬،‫َّد‬‫د‬َ‫س‬ُ‫م‬‫ا‬َ‫ن‬َ‫َّث‬‫د‬َ‫ح‬، َ‫َي‬َْ‫َي‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ِ‫د‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ُ‫ع‬،ِ‫ه‬َّ‫ل‬‫ال‬‫ا‬َ‫ن‬َ‫َّث‬‫د‬َ‫ح‬،‫ع‬ِ‫اف‬َ‫ن‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬‫اهلل‬‫بن‬،‫عمر‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ِ‫ول‬ُ‫س‬َ‫ر‬ِ‫ه‬َّ‫ل‬‫ال‬‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬‫ال‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬َ‫ال‬َ‫ق‬" :ُ‫ع‬ْ‫م‬َّ‫الس‬ُ‫ة‬َ‫اع‬َّ‫ط‬‫ال‬َ‫و‬‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ِ‫ء‬ْ‫ر‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬‫ا‬َ‫يم‬ِ‫ف‬َّ‫ب‬َ‫َح‬‫أ‬،َ‫ه‬ِ‫ر‬َ‫ك‬َ‫و‬‫ا‬َ‫م‬َْ‫ل‬ ْ‫ر‬َ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫ي‬،‫ة‬َ‫ي‬ِ‫ص‬ْ‫ع‬َِ‫ِب‬‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫ف‬َ‫ر‬ِ‫ُم‬‫أ‬‫ة‬َ‫ي‬ِ‫ص‬ْ‫ع‬َِ‫ِب‬َ‫َل‬َ‫ف‬َ‫ع‬َْ‫َس‬َ‫ل‬َ‫و‬‫ة‬َ‫اع‬َ‫ط‬َ ". Abu Daud mengatakan, telah menceritakan kepada kami Musaddad, telah menceritakan kepada kami Yahya, dari Ubaidillah, telah menceritakan kepada kami Nafi', dari Abdullah ibnu Umar, dari Rasulullah saw yang telah bersabda: "Tunduk dan patuh diperbolehkan bagi seorang muslim dalam semua hal yang disukainya dan yang dibencinya, selagi ia tidak diperintahkan untuk maksiat. Apabila diperintahkan untuk maksiat, maka tidak boleh tunduk dan tidak boleh patuh." (HR. Bukhari-Muslim) Dalam riwayat lain, Bukhari dan Imam Muslim mengetengahkannya melalui hadits Yahya Al-Qattan: Dari Ubadah bin Shamit, "Kami bersumpah setia kepada Rasulullah saw untuk tunduk patuh dalam semua keadaan, baik dalam keadaan semangat ataupun dalam keadaan malas, dalam keadaan sulit ataupun dalam keadaan mudah, dengan mengesampingkan kepentingan pribadi, dan kami tidak akan merebut urusan dari yang berhak menerimanya." Rasulullah saw bersabda: َّ‫ل‬ِ‫إ‬ْ‫ن‬َ‫أ‬‫ا‬ْ‫و‬َ‫ر‬َ‫ت‬‫ا‬ً‫ر‬ْ‫ف‬ُ‫ك‬‫ا‬ً‫اح‬َ‫و‬َ‫ب‬ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ِ‫يه‬ِ‫ف‬َ‫ن‬ِ‫م‬ِ‫ه‬َّ‫ل‬‫ال‬‫ان‬َ‫ه‬ْ‫ر‬ُ‫ب‬ "Terkecuali jika kalian melihat kekufuran secara terang-terangan di kalangan kalian, dan ada bukti dari Allah mengenainya." (HR. Bukhari-Muslim) [ ]