Dokumen tersebut membahas tentang tata cara pelaksanaan qurban menurut agama Islam. Termasuk pengertian qurban, syarat-syarat orang yang berqurban, macam-macam binatang yang boleh dijadikan qurban, serta kesunahan dalam menyembelih qurban. Dokumen ini juga menjelaskan waktu yang tepat untuk menyembelih qurban yaitu setelah shalat Idul Adha.
4. KURBAN
• 1. Pengertian Kurban
• Qurban berarti dekat, istilah lain yang biasa di gunakan adalah Nahr (sembelihan),
dan Udliyyah (sembelihan atau hewan sembelihan). Dalam Fiqh, biasa
menggunakan istilah Udlhiyyah ( ,) األْأُضحِيَّةِِ Tadlhiyyah ( ,) التضحية Adlhah ( ) أضحاة dan
Dlahiyyah (.) ضَحِيَّةِ
Imam Zakariyya Al Anshori didalam Fathul Wahab bi-syarhi Minhajith Thullab
mengatakan : “Udlhiyyah adalah apa-apa yang disembelih dari binatang ternak
yang digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah sejak hari ‘Idun Nahr (10
Dzulhijjah) sampai akhir hari Tasyriq (13 Dzulhijjah)”.
Dari pengertian ini, maka hewan qurban hanya disembelih pada tanggal 10, 11, 12
dan 13 Dzulhijjah, sebab dihari-hari tersebut adalah hari suka cita dan makan-makan
bagi umat Islam. Sehingga diluar hari tersebut, maka itu bukan qurban,
melainkan termasuk kategori shadaqah.
Hukum Qurban adalah sunnah mu’akkad dan merupakan syi’ar yang nampak
(dhohir) bagi setiap muslim yang mampu untuk menjaganya (melestarikannya).
Dan secara asal hukum syara’, qurban tidak wajib, kecuali qurban sebagai bentuk
nadzar maka itu wajib sebagaimana ibadah-ibadah keta’atan lainnya. Sebagian
ulama, ada yang mengatakan qurban hukumnya wajib bagi yang mampu.
5. • Imam An-Nawawi rahimahullah didalam Al Majmu syarah Al-Muhadzdzab
mengatakan : “Telah kami tuturkan bahwa madzhab kami (syafi’iyah)
menyatakan sunnah muakkad bagi orang yang kaya (makmur) namun
tidak wajib, seperti inilah juga pendapat Aktsarul Ulama (kebanyakan
ulama), diantara mereka Sahabat Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin
Khaththab, Bilal, Abu Mas’ud al-Badri, Sa’id bin al-Musayyab, ‘Atha’,
Aqlamah, al-Aswad, Malik, Ahmad, Abu Yusuf, Ishaq, Abu Tsaur, al-
Muzanni, Daud adl-Dhohiri dan Ibnul Mandzur. Sedangkan Rabi’iah, al-
Laits bin Sa’ad, Abu Hanifah dan al-Auza’i berpendapat wajib bagi orang
kaya kecuali orang yang haji di Mina. Muhammad al-Hasan (ulama
Hanafi) berpendapat wajib bagi muqim (penduduk tetap) di semua
wilayah namun yang masyhur dari Abu Hanifah adalah wajib bagi muqim
serta mencapai nishob”.
Terkait dasar pensyariatan Qurban, menurut ulama adalah Al-Qur’an, As-
Sunnah dan Ijma’ul ummah. Diantaranya adalah surah Al Kautsar ayat 2:
فَصَلِِّ لِِرَبِِّكَ وَِاأنحَأرِ
“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah”
Maksud shalat dalam ayat tersebut adalah shalat ‘Ied (hari raya) dan
sembelihlah (hewan) sembelihan. Diantaranya lagi, adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim :
6. ضَحَّى اِلنَّبِيُّ -ِ صَلَّى اِللََُّّ عَِلَأيهِ وَِِسَلَّمَ -ِ بِكَأبشَأينِ أَِأملَحَأيِنِ أَِقَأرنَأينِ •ِ
ذَبَحَهُمَا بِِيَدِهِ وَِسَمَّى وَِكَبَّرَ وَِوَضَِعَ رِِأجلَهُ عَِلَى صِِفَاحِهِمَا
“Nabi shallallahu ‘alayhi wa Sallam berqurban
dengan dua kambing kibasy berwarna putih
lagi panjang tanduknya, beliau
menyembelihnya dengan tangan beliau
sendiri yang mulia seraya membaca
basmalah, bertakbir dan meletakkan kaki
beliau yang berkah diatas leher keduanya”.
7. • Waktu Menyembelih Qurban
• Waktu menyemblih qurban itu diperkirakan
dimulai dari: Setelah terbitnya matahari di hari
raya qurban dan setelah selesai 2 roka’at sholat
hari raya idul adha ringan dan 2 khutbah ringan
(mulai matahari terbit + 2 rokaat + 2 khutbah),
maka tibalah waktu untuk menyemblih qurban.
Bagi yang tidak melakukan sholat hari raya ia
harus memperkirakan dengan perkiraan tersebut
atau menunggu selesainya sholat dan khutbah
dari masjid yang ada di daerah tersebut atau
sekitarnya. Dan waktu menyembelih qurban
berakhir saat terbenamnya matahari di hari
tasyrik tanggal 13 Dzulhijjah.
8. • Sebaik-baik waktu menyembelih qurban adalah
setelah sholat dan khutbah hari Idul Adha.
عَنِ اِلبَرَاءِ رَِضِيَ اِللََّّ عَُِأنهُ، قَِالَِ: قَالَ اِلنَِّبِيُّ صَِلَّى اِلله عَُِلَأيهِ وَِِسَلَّمِ:َ •
مَأن ذَِبَحَ بَِعأدَ اِلصَّلاَةِ تَِمَّ نُِسُكُهُ، وَِأَِصَابَ سُِنَّةَ اِلمُأسلِمِينَ )ِرواهِ «
) البخارى :ِ 5545
• Dari Barra’ bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata:
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda:
“Barangsiapa menyembelih hewan kurban
setelah shalat Idul Adha, maka sembelihannya
telah sempurna dan ia sesuai dengan sunnah
kaum muslimin.” (HR. Bukhari no. 5545)
9. • Catatan penting
• Jika seseorang menyembelih sebelum waktunya,
atau sudah kelewat waktunya, misalnya :
menyembelih di malam hari raya raya idul adha
atau menyembelih setelah terbenamnya
matahari tanggal 13 hari tasryik maka semblihan
itu tidak menjadi qurban dan menjadi sedekah
biasa. Maka hendaknya bagi panitia qurban untuk
memperhatikan masalah ini.
11. • Dari Barra’ bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata:
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda:
“Sesungguhnya hal pertama yang kita mulai pada
hari ini adalah kita melaksanakan shalat (Idul
Adha), kemudian kita pulang dan menyembelih.
Barangsiapa melakukan hal itu niscaya ia telah
sesuai dengan as-Sunnah. Adapun barangsiapa
menyembelih hewan sebelum shalat Idul Adha,
maka sembelihannya tersebut adalah daging yang
ia berikan untuk keluarganya, bukan termasuk
daging hewan kurban (untuk mendekatkan diri
kepada Allah).” (HR. Bukhari no. 965)
12. • Syarat Orang Yang Berqurban
• Seorang muslim / muslimah
• Usia baligh, Baligh ada 3 tanda, yaitu : a. Keluar mani (bagi anak
laki-laki dan perempuan) pada usia 9 tahun hijriah. b. Keluar darah
haid usia 9 tahun hijriah (bagi anak perempuan). c. Jika tidak keluar
mani dan tidak haid maka di tunggu hingga umur 15 tahun. Dan jika
sudah genap 15 tahun maka ia telah baligh dengan usia yaitu usia
15 tahun Dan jika ada anak yang belum baligh maka tidak diminta
untuk melakukan kurban, akan tetapi sunnah bagi walinya untuk
berqurban atas nama anak tersebut.
• Berakal , maka orang gila tidak diminta untuk melakukan kurban,
akan tetapi sunnah bagi walinya untuk berqurban atas nama orang
gila tersebut.
• Mampu, Mampu disini adalah punya kelebihan dari makanan
pokok, pakaian dan tempat tinggal untuk dirinya dan keluarganya di
hari raya Idul Adha dan hari Tasyrik.
• Maka bagi siapapun yang memenuhi syarat-syarat tersebut, sunnah
baginya untuk melakukan ibadah qurban.
13. • Macam-Macam Binatang Yang Boleh
Dijadikan Qurban
• Unta, diperkiraan umurnya 5 – 6 tahun.
• Sapi, atau kerbau diperkirakan umurnya2
tahun ke atas.
• Kambing / domba dengan bermacam- macam
jenisnya, diperkirakan umurnya 1- 2 tahun.
• Himbauan Pemilihan Bintang Qurban
• Dihimbau ( tapi tidak wajib) :
- Gemuk dan Sehat, dengan warna apapun.
14. • Sifat-sifat Binatang yang Tidak Boleh
Dijadikan Qurban
• Bermata sebelah / buta
• Pincang yang sangat
• Yang amat kurus, karena penyakit.
• Berpenyakit yang parah
15. • Kesunahan Dalam Menyembelih Qurban
• Dalam keadaan bersuci
• Menghadap qiblat
• Membaca :ِ اَللَّهُمَّ صَِلِِّ عَِلَى سَِيِِّدِنَا مُِحَمَّدٍ وَِِعَلَى اِلِهِ وَِصَأحبِهِ
وَسَلَّأمِ…. “بِأسمِ اِللهِ، وِاللهُ أَِأكبَرُ، اِللهُمَّ مِِأنكَ، وَِِلَكَِ…. Dan setelah itu
berdoa : .…ِ اَللَّهُمَّ تَِقَبَّأل مِِنِِّى Atau..: Kalau untuk mewakili
nama orang : ) disebut namanya ( .…ِ اَللَّهُمَّ تَِقَبَّأل مِِأن
• Kesunnahan lain saat menyembelih qurban, hendaknya
: Mulai awal bulan Dzulhijah tanggal 1 hingga saat
menyembelih qurban agar tidak memotong /
mencabut rambut atau kukunya, seperti yang
disabdakan Nabi SAW :ِ إِذَا رَِأَأيتأُم هِِلاَلَ ذِِى اِألحِجَّةِِ وَأَرَادَ أَِحَدُكُأم
أَأن يُِضَحِِّىَ فَِأليُأمسِأك عَِأن شَِأعرِهِ وَِأَأظفَارِِهِِ )رواه مِسلم(. “ Jika masuk
bulan Dzulhijah dan salah seorang dari kalian ingin
menyembelih qurban, maka hendaklah ia tidak
memotong sedikitpun dari rambut dan kukunya.” (H.R.
Muslim)
16. • Jika bisa, menyembelih sendiri bagi yang mampu.
• Mempertajam kembali pisaunya
• Mempercepat cara penyembelihan
• Membaca Bismillah dan Takbir (seperti yang telah
disebutkan) sebelum membaca doa.
• Di depan warga, agar semakin banyak yang
mendo’akannya.
• Untuk qurban yang sunnah (bukan nadzar)
disunnahkan bagi yang nadzar untuk mengambil
bagian dari daging qurban biarpun hanya sedikit.
17. • Hikmah pelaksanaan kurban
a. mendidik jiwa taqwa dan mendekatkan diri
kepada allah SWT
• b. mengikis sifat tamak dan mewujudkan sifat
murah hati
• C. menghapus dosa dan mengharapkan
keridaan allah SWT
• d. menjalin hubungan kasih sayang antar
sesama manusia