2. • Pada Tugas Mulai dari diri ini saya belajar
memahami tentang pandangan filosofi guru
dari sosok Ki Hajar Dewantara dan
Pemikirannya tentang Pendidikan.
• Dari Materi ini saya berudaha belajar menjadi
seorang guru yang tidak hanya mengajar
namun juga mendidik demi pembentukan
karakter peserta didik.
• Pilihan menjadi seorang guru adalah alasan
mendapatkan profesi yang bukan hanya profesi saja
melainkan profesi yang bermanfaat dunia akhirat.
3. • Perjalanan Pendidikan nasional dimulai pada masa kolonial dimana pendidikan sebagai alat
untuk memenuhi kebutuhan para penjajah bangsa. Pendidikan sebelum kemerdekaan
pertama diselenggarakan oleh bangsa portugis. Pendidikan yang diselenggarakan bangsa
portugis sudah modern dan mengenalkan huruf latin, tetapi system pendidikan bangsa
portugis di nusantara tidak bertahan lama karena digantikan oleh bangsa belanda. Bangsa
belanda mendirikan sekolah-sekolah kabupaten untuk calon-calon pegawai dan sekolah
guru.
• Pendidikan dijadikan alat untuk mendapatkan tenaga kerja terampil yang murah serta
sekolah yang dibuka hanya bisa dinikmati oleh anak-anak pegawai negeri dan orang kaya.
Selain itu, pada awal pelaksanaan politik etis, pribumi masih takut untuk bersekolah karena
khawatir akan terpengaruh budaya barat yang dianggap tidak baik
4. • Keadaan pendidikan yang belum merata untuk semua lapisan masyarakat
menimbulkan inisiatif dari para elit untuk mendirikan perkumpulan dan sekolah-
sekolah yang merupakan tonggak lahirnya pergerakan nasional
• Para elit ini mendirikan berbagai sekolah umum dan kejuruan yang meniru metode
dan sistem pengajaran barat dengan landasan cita-cita nasional. Dari mulai lahirnya
organisasi budi utomo yang menekankan pada kemajuan bidang pendidikan
• Organisasi ini menganggap bahwa pendidikan merupakan alat penting untuk
memajukan bangsa. Diikuti dengan berdirinya sekolah kartini yang menjadi tonggak
muncul nya emansipasi wanita dan kesetaraan wanita di dalam pendidikan, hingga
lahir nya sekolah taman siswa yang didirikan oleh Ki Hadjar Dewantara.
5. • Ki Hajar Dewantara mendirikan perguruan Taman Siswa untuk memberikan
kesempatan dan hak pendidikan yang sama bagi para pribumi yang tidak didapatkan
seperti priyayi atau orang-orang belanda.
• Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan dan pengajaran adalah proses
memanusiakan manusia sehingga harus memerdekakan manusia dalam segala aspek
kehidupan baik secara fisik, mental, jasmani, dan rohani.
• Ki Hajar dewantara juga memberikan nasehat agar mendidik anak-anak bangsa
dengan cara yang sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam
merupakan isi dan bentuk kondisi lingkungan sedangkan kodrat zaman adalah
pendidikan dan pengajaran yang diberikan sesuai dengan era zaman nya agar anak-
anak dapat mengikuti perkembangan zaman.
6. • Gagasan Ki hajar Dewantara yaitu ing ngarso sung tulodo (pendidik berada di
depan memberi teladan); in madyo mangun karso (pendidik selalu berada di
tengah dan terus menerus memprakarsai/memotivasi), dan tut wuri handayani
(pendidik selalu mendukung dan mendorong peserta didik untuk maju)
diharapkan tidak menjadi semboyan dan slogan semata.
• System pendidikan yang masih membelenggu harus diperbaiki agar dapat
sejalan dengan dedikasi Ki Hajar Dewantara dalam mengembangkan jati diri
kultural anak bangsa untuk mewujudkan generasi yang cerdas dan
berkarakter.
7. Setelah mempelajari perjalanan pendidikan nasional dari
sebelum dan sesudah kemerdekan beserta tokoh-tokoh
penting dalam pergerakan pendidikan, saya sadar bahwa
melalui pendidikan, nilai budaya dan karakter bangsa
dapat dilestarikan menjadi kepribadian bangsa.
Penanaman nilai-nilai budaya dan karakter melalui
pendidikan pada akhirnya akan memunculkan jati diri
bangsa. Dalam hal ini profil pelajar pancasila merupakan
dasar utama yang perlu diimplementasikan secara
menyeluruh dan mendalam dalam jiwa generasi bangsa.
8. • Gagasan Ki Hajar Dewantara yakni Ing Ngarso Sung
Tulodo artinya menjadi seorang pemimpin harus
mampu memberikan suri tauladan.
• Ing Madyo Mangun Karso, artinya seseorang ditengah
kesibukannya harus juga mampu membangkitkan
atau menggugah semangat.
• Tut Wuri Handayani, seseorang harus memberikan
dorongan moral dan semangat kerja dari belakang.
Berdasarkan gagasan tersebut menjadi guru haruslah
berkelakuan baik, Guru harus memiliki sikap yang
baik serta melakukan dengan benar agar dapat
menjadi contoh peserta didik.
9. • Kedua Ing madya mangun karsa yang artinya adalah
diantara seseorang dapat menciptakan suatu ide atau
gagasan.
• Guru berperan dalam menciptkan sebuah gagagsan
dalam proses pembelajaran agar kemampuan peserta
didik dapat berkembang.
• Ketiga, Tut wuri Handayani maknanya guru harus
memberi dorongan peserta didik dari belakang. Jadi
menjadi seorang guru yang dibutuhkan adalah
keihklasan, kesabaran, dan memehami karakter dari
setiap peserta didik.
10. Menjadi guru yang
menyenangkan,
berkemampuan di bidang
ilmu pengetahuan dan
baik dalam
berkepribadian.
Menjadi motivator kelas
yang baik, agar selalu
dapat menjadi factor
pendorong untuk
peserta didik menjadi
lebih baik
.
Membuat proses pembelajaran
yang terdeferensiasi agar
dapat menjadi wadah bagi
peserta didik untuk
mengoptimalkan potensi
masing-masing individu