Program suplemen bisnis UMKM bertujuan meningkatkan kemampuan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah dalam mengelola bisnis setelah mendapat pinjaman bank agar mampu berkembang dan melunasi hutang tepat waktu. Program ini berupa pelatihan, pendampingan, dan evaluasi untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan manajemen bisnis serta strategi pemasaran dan arus kas agar bisnis berkelanjutan dan kewajiban kepada bank terpenuhi
1. SUPPLEMEN PADA BISNIS UMKM DALAM MENGATASI KESULITAN PERTUMBUHAN
Pengenalan
Program ini diselenggarakan selama 12 (dua belas) bulan dalam bentuk mentoring dan coaching, setelah
peserta mengikuti program in-house training, selama 3 (tiga) hari guna mendapatkan pemahaman yang
mendalam tentang strategy bisnis yang harus di jalankan dan teknik mengelolanya pada saat bisnis berjalan.
Program ini ditujukan untuk menjaga eksistensi dan kemampuan usaha UMKM dalam melakukan
kewajiban pembayaran kepada kreditor, setelah menikmati fasilitas pembiayaan dari perbankan, yang
dimulai dari penguraian permasalahan yang terjadi pada bisnis yang tidak terlihat (tersembunyi) oleh
perbankan dan lembaga UMKM.
Program ini dianjurkan untuk dilaksanakan oleh lembaga pembiayaan (perbankan) yang memberikan
fasilitas pembiayaan kepada sector UMKM, dengan melibatkan seluruh nasabah (debitor) yang menerima
fasilitas pembiayaan dari perbankan.
Latar Belakang
Penekanan Presiden RI, Bapak Ir.H. Joko Widodo terhadap Kabinet Kerja yang tidak memiliki
performance dalam meningkatkan perekonomian, khususnya pada sector UMKM, dimana dampak
terpuruknya perekonomian dirasakan oleh lapisan masyarakat menengah ke bawah.
Di sisi lain, banyaknya dikeluhkan oleh sector perbankan, bahwa pemberian fasilitas pembiayaan kepada
UMKM banyak terjadi kegagalan, yang disebabkan pertumbuhan usaha setelah menerima fasilitas
pembiayaan masih belum mampu bersaing dengan bisnis lainnya dan mengalami pertumbuhan sebagaimana
diharapkan oleh kreditor.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh RBS Cipta Kreasi Nusantara, selaku lembaga professional
menemukan permasalahan yang mendasar pada penyaluran kredit usaha kepada sector UMKM, terletak
pada masalah sebagai berikut:
1. Kurang dipahaminya oleh lembaga perbankan pada saat memberikan fasilitas pembiayaan terhadap
bisnis yang dijalankan oleh UMKM, karena tolok ukur yang dilakukan, bukan didasarkan pada tata
niaga market, strategy penetrasi dan saluran distribusi.
2. Pelaku usaha UMKM tidak memiliki ketrampilan dalam melakukan bisnis yang dijalankan, sehingga
permasalahan yang terjadi pada saat sebelum menerima fasilitas pembiayaan dengan setelah menerima
fasilitas pembiayaan, selalu terjadi.
Overview Program
Program suplemen pada usaha mikro, kecil dan menengah ditujukan untuk menciptakan bisnis yang
berkesinambungan dan percepatan pengembalian kredit perbankan, adalah program suplemen bagi pelaku
bisnis UMKM yang menerima fasilitas pembiayaan, sehingga pengembalian pinjaman oleh nasabah
2. (debitor) kepada perbankan (kreditor) dapat terselenggara dan juga bisnis yang dijalankan mengalami
pertumbuhan yang signifikan.
Program ini berisikan tentang transformasi pengetahuan dan ketrampilan dalam mengelola usaha mikro,
kecil dan menengah sehingga mampu meningkatkan atau mengembangkan usaha yang telah dibiayai oleh
perbankan, serta memberikan kepastian atau keamanan atas rencana kewajiban pengembalian kredit dari
nasabah kepada bank termasuk strategy mempercepat pelunasan kredit sehingga pelaku usaha mikro, kecil
dan menengah dapat menikmati hasil dari usaha yang dijalankan setelah mendapatkan fasilitas pembiayaan.
Understanding Program
Program suplemen bisnis pada usaha UMKM adalah program yang dijalankan untuk meningkatkan
kemampuan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah dalam menjalankan bisnis setelah mendapatkan
fasilitas pembiayaan, sehingga penerima fasilitas (UMKM) mampu untuk beradaptasi terhadap segala
perubahan yang terjadi pada bisnis yang dijalankan termasuk menciptakan bisnis yang berkesinambungan
serta melaksanakan kewajiban terhadap perbankan atau melakukan percepatan pembayaran hutang.
Program ini memberikan pembinaan kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah sehingga memiliki
ketrampilan dalam mengelola bisnis dan meningkatkan kemampuan bersaing pada pasar yang tersedia.
Obejctive
1. Memberikan kepastian pembayaran dan pengembalian hutang dari nasabah kepada bank
2. Meningkatkan perputaran modal bagi nasabah dan bank
3. Menciptakan bisnis yang berkesinambungan bagi nasabah
4. Meningkatkan ketrampilan mengelola bisnis bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah
5. Menciptakan hubungan yang harmonis antara nasabah dan bank
Highlights and What will get it
1. Business Development and Sustainable
2. Sales Marketing Strategy
3. Life cycle cash flow
4. Industrial Relationships
5. People Development
Program Content
1. Pengertian business sustainable
2. Pemeliharaan bisnis
3. Service delivery
4. Business Development and Sales Marketing Strategy
5. Pricing Methods
6. Outstanding payment strategy
7. Collection strategy
8. Cash flow settlement
9. Financial record
10. Vendor assessment
11. Supply chain and distribution channel
12. Product knowledge
3. Banker’s Benefit
1. Meningkatkan likuiditas keuangan perbankan
2. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas biaya operasional pembinaan usaha mikro, kecil dan menengah
3. Menciptakan hubungan harmonis melalui pembinaan usaha
4. Meningkatkan keuntungan bersih di akhir tahun
5. Melakukan pengawasan penggunaan fasilitas kredit usaha
6. Melakukan assessment bagi calon nasabah yang akan menerima fasilitas kredit
Run Down
1. Business Evaluation
2. Business assessment pra-program fasilitas kredit
3. Business evaluation post-program fasilitas kredit
4. Business Development and Sales Marketing Strategy
5. Service Level Agreement and Service Delivery
6. Customer expectation
7. Cash flow and outstanding installment strategy
8. Managing assets to provide the business improvement
9. People development
10. Warehouse and supply chain
11. Percepatan pelunasan kredit kepada bank
12. Transformasi strategic thinking
Program Method
1. Memberikan tutor, diskusi dan umpan balik dalam rangka transformasi wawasan tentang bisnis yang
dijalankan sehingga kelangsungan bisnis dapat dipertahankan, dilakukan di dalam kelas untuk
menyelaraskan ketrampilan professional dengan pengetahuan yang diperoleh secara otodidak
2. Melakukan evaluasi terhadap bisnis yang dijalankan, dan membangun bisnis proses yang harus
dilaksanakan untuk terciptanya business sustainable, melalui transformasi ketrampilan professional
3. Transformasi strategy settlement business pada kasus yang dihadapi, dalam rangka menciptakan
kepastian pembayaran fasilitas kredit
4. Pendampingan dalam mengembangkan kegiatan bisnis dengan memanfaatkan cash flow tanpa
mengganggu jadwal pembayaran pengembalian fasilitas kredit
5. Pendampingan dalam meningkatkan nilai bisnis melalui berbagai transaksi dalam rangka meningkatkan
nilai arus kas yang ada saat ini
6. Evaluasi keberhasilan dan rekayasan business process untuk menghilangkan cacat dan hambatan dalam
rangka pembayaran pengembalian fasilitas kredit
Reference (Theory/Books)
1. Cabal,Miguel. 1992. Microempresasy pequenas empresase n la Repdblica Dominicana: Resultadados
de una encuesta nacional. Santo Domingo: Fondomicro.
2. Cabal,Miguel. 1992. Microempresasy pequenas empresase n la Repdblica Dominicana: Resultadados
de una encuesta nacional. Santo Domingo: Fondomicro.
3. Grasmuck, Sherri, and Rosario Espinal. 2000. Market Success or Female Autonomy? Income,
Ideology, and Empowerment among Microentrepreneurs in the Dominican Republic. Gender and
Society 14 (2):231-255.
4. 4. Grasmuck, Sherri, and Rosario Espinal. 2000. Market Success or Female Autonomy? Income,
Ideology, and Empowerment among Microentrepreneurs in the Dominican Republic. Gender and
Society, 14(2):231-255.
5. Robert Peck Christen, Richard Rosenberg & Veena Jayadeva. Financial institutions with a double-
bottom line: implications for the future of microfinance. CGAP Occasional Paper, July 2004, pp. 2-3.
6. Feigenberg, Benjamin; Erica M. Field; Rohan Pande. "Building Social Capital Through
MicroFinance". NBER Working Paper No. 16018. Retrieved 10 March 2011.
7. Rutherford, Stuart; Arora, Sukhwinder (2009). The poor and their money: micro finance from a
twenty-first century consumer's perspective. Warwickshire, UK: Practical Action. p. 4.
ISBN 9781853396885.
8. Khandker, Shahidur R. (1999). Fighting poverty with microcredit: experience in Bangladesh. Dhaka,
Bangladesh: The University Press Ltd. p. 78. ISBN 9789840514687.
9. Wright, Graham A. N.; Mutesasira, Leonard K. (September 2001). "The relative risks to the savings
of poor people". Small Enterprise Development (Practical Action Publishing) 12 (3): 33–45.
doi:10.3362/0957-1329.2001.031.
10. MacFarquhar, Neil (2010-04-13). "Banks Making Big Profits From Tiny Loans". The New York
Times.
11. Geoffrey Muzigiti, Oliver Schmidt (January 2013). "Moving forward". D+C Development and
Cooperation/ dandc.eu.
12. "Microfinance: Do the micro-loans contribute to the well-being of the people or do they leave them
even poorer due to high interest rates?". Quora. Retrieved 2014-06-11.
13. Roodman, David. "Due Diligence: An Impertinent Inquiry Into Microfinance." Center for Global
Development, 2011.
14. Katic, Gordon (2013-02-20). "Micro-finance, Lending a Hand to the Poor?". Terry.ubc.ca. Retrieved
2014-06-11.
15. Microfinance Information Exchange, Inc. (2007-08-01). "MicroBanking Bulletin Issue #15, Autumn,
2007, pp. 46,49". Microfinance Information Exchange, Inc. Retrieved 2010-01-15.
16. McKenzie, David (2008-10-17). "Comments Made at IPA/FAI Microfinance Conference Oct. 17
2008". Philanthropy Action. Retrieved 2008-10-17.
17. Bruton,Chavez & Khavul, G.D.,H. & S. (2011). "Microlending in emerging economies:building a new
line of inquiry from the ground up". Journal of International Buisness -Studies 42 (5): 718–739.
18. Bee, Beth (2011). "Gender, solidarity and the paradox of microfinance: Reflections from Bolivia".
Gender, Place & Culture 18 (1): 23–43.
19. Ly & Mason, P. & G. (2012). "Individual preference over development projects:evidence from
microlending on Kiva". Voluntas: International Journal of Voluntary and Non-Profit Organizations
23 (4): 1036–1055.
20. Allison, Davis, Short & Webb, T.H.,B.C.,J.C., & J.W. (2015). "Crowdfunding in a prosocial
microlending environment: examining the role of intrinsic versus extrinsic cues". Entrepreneurship 39
(1): 53–73.
21. Helms, Brigit (2006). Access for All: Building Inclusive Financial Systems. Washington, D.C.: The
World Bank. ISBN 0-8213-6360-3.
Consultant Profile
SETIONO WINARDI, SH.MBA
1. http://pt.linkedin.com/in/setionow
2. http://uid.academia.edu/SetionoWinardi
3. E. winardi@rbsinternationaltraining.com,
4. M. +62-813-1542-1509