SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
TUGAS MANDIRI
Pemberdayaan Mustahik Melalui Pendayagunaan Zakat Produktif
( Studi Kasus di RZ Batam Perum. Lotus Garden No.12 A Batam Centre )
Mata Kuliah: Sistem Informasi Manajemen
Nama Mahasiswa: Hamdan
NIM : 131510084
Kode Kelas : 141-SI611-M1
Dosen : Sri Afridola, SE., M.M.
UNIVERSITAS PUTERA BATAM
2014/2015
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah penulis panjatkan puji syukur
kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayahNya,sehingga dapat
menyelesaikan makalah akuntansi yang berjudul “Study Kasus di Rumah Zakat (
RZ Batam ) Perumahan Lotus Garden No.12 A Batam Centre”. Makalah ini
dibuat untuk menunjang nilai tugas mandiri jurusan sistem informasi di
universitas putera batam. Penulis menyadari makalah ini jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis memohon maaf kepada semua pihak atas segala kekurangan
yang terdapat pada laporan akhir ini karena sebagai manusia, penulis tidak akan
pernah luput dari kesalahan. Semoga Makalah ini bisa bermanfaat bagi banyak
pihak.
Batam, 13 Desember 2014
Hamdan
Daftar Isi
Kata Pengantar
BAB I PENDAHULUAN
A. latar Belakang …..................................................................................
B. Rumusan Masalah ….......................................................................................
C. Tujuan …......................................................................................
D. Sistematika penulisan …................................................................................
BAB II ISI
a. Pengertian Zakat …..........................................................................................
b. Hikmah dan Manfaat …....................................................................................
c. Sumber-Sumber Zakat Terperinci ….................................................................
d. Lembaga Pengelola Zakat …............................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan …...…...........................................................................................
b. Saran …............................................................................................................
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Zakat dalam Islam memiliki fungsi, peranan dan kesejahteraan yang cukup
penting. Zakat mulai diwajibkan pada tahun ke-2 hijriyah dan semenjak itulah
zakat tidak lepas dalam dinamika perkembangan umat Islam.
Dengan demikian, zakat sebagai sebuah ajaran sudah pasti memiliki alasan yang
kuat untuk dijadikan kewajiban bagi yang mampu. Sepanjang sejarah perjalanan
umat manusia, kemiskinan adalah suatu realitas yang dihadapi setiap bangsa dan
Negara di belahan dunia manapun. Oleh karena itu, masalah zakat, infaq dan
shadaqah akan tetap relevan untuk dikaji, agar lebih berdaya (Pedoman unit
pengelola zakat dan unit jasa keuangan syariah, 2011 : 7)
Potensi zakat di Indonesia yang dapat dikumpulkan dari masyarakat sangat besar.
Menurut sebuah sumber dari BAZNAS, potensi zakat di Indonesia mencapai
hampir 20 triliun per tahun. Hasil penelitian pusat Bahasa dan Budaya UIN Syarif
Hidayatullah dan Ford Foundation tahun 2005 mengungkapkan, jumlah potensi
filantropi (kedermawanan) umat Islam Indonesia mencapai Rp 19,3 triliun.
Diantara potensi tersebut, Rp 5,1 triliun berbentuk barang dan Rp 14,2 triliun
berbentuk uang. Jumlah dana sebesar itu, sepertiganya masih berasal dari zakat
fitrah (Rp 6.2 triliun) dan sisanya zakat harta Rp 13,1 triliun.
Secara lebih tajam, Badan Amil Zakat Nasional, bekerjasama dengan Fakultas
Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB pada awal bulan tahun 2011 melakukan
kajian dan penelitian yang disampaikan pada publik melalui press conference
hasil riset “Optimalisasi potensi zakat Indonesia” di Jakarta tanggal 8 Juni 2011
mengklasifikasikan potensi zakat nasional ke dalam tiga kelompok besar.
Pertama, potensi zakat rumah tangga secara nasional. Kedua, potensi zakat
industri menengah dan besar nasional, serta zakat BUMN.
Potensi yang dihitung pada kelompok yang kedua adalah zakat perusahaan, dan
bukan zakat direksi serta karyawan. Ketiga, potensi zakat tabungan secara
nasional potensi zakat rumah tangga secara nasional mencapai angka Rp 82,7
triliun. (Pedoman unit pengelola zakat dan unit jasa keuangan syariah, 2011 :11).
Pengelolaan distribusi zakat yang diterapkan di Indonesia terdapat dua macam
kategori yaitu distribusi secara konsumtif dan produktif. Perkembangan metode
distribusi zakat yang saat ini mengalami perkembangan pesat baik menjadi sebuah
objek kajian ilmiah dan penerapannya di berbagai lembaga amil zakat yaitu
metode pendayagunaan secara produktif. Zakat produktif adalah zakat yang
diberikan kepada mustahik sebagai modal untuk menjalankan suatu kegiatan
ekonomi dalam bentuk usaha, yaitu dengan mengembangkan tingkat ekonomi dan
potensi produktifitas mustahik. (Qadir, 1998 : 46).
Untuk memberikan layanan terhadap masyarakat muslim sampai saat ini banyak
lembaga dan yayasan yang mendirikan lembaga amil zakat dengan lingkup lokal
daerahnya masing-masing. Sebagai contoh telah berdiri Rumah Zakat Perumahan
Lotus Garden No.12 A Batam Centre.
Rumah Zakat di Perumahan Lotus Garden No.12 A Batam Centre adalah mitra
pengelolaan zakat yang berdiri di atas badan Hukum Baitul mal wa tamwil,
pendirian BMT dilatarbelakangi ketika terjadi krisis ekonomi dan moneter, BMT
sering melakukan observasi dan supervisi ke berbagai lapisan masyarakat untuk
menelaah bagi terbukanya peluang kemitraan usaha. Hal tersebut ditunjukan
untuk membangkitkan kembali sektor riil yang banyak digeluti oleh kalangan
usaha kecil dan menengah serta untuk memperbaiki kesejahteraan ekonomi
masyarakat secara keseluruhan. (Hadin, 2004 : 1)
Program-program yang ada di Rumah Zakat Perumahan Lotus Garden No.12 A
Batam Centre telah menerapkan metode distribusi dana zakat yang bersifat
produktif. Programnya antara lain yaitu memberikan modal kepada masyarakat
yang kurang mampu, dana pemberian modal tersebut diberikan dengan akad
pinjaman atau Qardhul Hasan, dengan harapan masyarakat memiliki penghasilan
yang cukup untuk kebutuhan hidup. Dana zakat untuk kegiatan produktif akan
lebih optimal bila dilaksanakan dengan baik Rumah Zakat Perumahan Lotus
Garden No.12 A Batam Centre sebagai organisasi yang terpercaya untuk
pengalokasian, pendayagunaan, dan pendistribusian dana zakat, mereka tidak
memberikan zakat begitu saja, melainkan mereka mendampingi, memberikan
pengarahan serta pelatihan agar dana zakat tersebut benar-benar dijadikan modal
kerja, sehingga penerima zakat tersebut memperoleh pendapatan yang layak dan
mandiri (Sartika, Mila, 2007: 3).
Tujuan zakat untuk mengembangkan nilai sosial ekonomi masyarakat sulit
terwujud apabila tidak ada peran aktif dari para pengelola zakat (amil) yang
dituntut harus profesional dan inovatif dalam pengelolaan dana zakat seperti yang
disebutkan di atas bahwa model pengelolaan zakat yang saat ini sedang
berkembang adalah metode produktif, dimana dengan metode ini diharapkan akan
mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat yang awalnya adalah golongan
mustahik kemudian menjadi muzaki ( Devi Hidayah, 2008 :4)
Rumah Zakat Perumahan Lotus Garden No.12 A Batam Centre yang menyalurkan
dana Zakat produktif pada suatu program yang kemudian dikembangkan yaitu
program pemberdayaan Ekonomi, program ini adalah program pemmberdayaan
pembinaan umat atau mustahik produktif dengan memberikan bantuan modal
usaha yang disalurkan dengan fasilitas Qordhul Hasan untuk bantuan modal yang
berupa uang dan mudarabah, pelatihan menjahit, pelatihan potong rambut.
Dalam pendayagunaan zakat yang dilakukan oleh Rumah Zakat Perumahan Lotus
Garden No.12 A Batam Centre ini banyak hal yang menarik untuk dicermati.
Salah satunya adalah dari program pemberdayaan. Jika zakat dimaksudkan untuk
mengurangi kemiskinan, apakah program pemberdayaan Rumah Zakat Batam
dapat mengentaskan seseorang dari kemiskinan?.
Pada sisi lain ternyata masih terdapat beberapa pengurus badan atau lembaga
pengelola zakat atau badan pelaksana belum dapat melaksanakan tugas secara
optimal. Disamping hal itu, juga masih terdapat adanya berbagai faktor
penghambat berasal dari kalangan masyarakat yaitu kurangnya kesadaran untuk
menyerahkan ZIS kepada badan atau lembaga pengelola zakat.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis memandang perlu untuk mengkaji
dan menganalisis kedalam bentuk Makalah dengan judul
“PEMBERDAYAAN MUSTAHIK MELALUI PENDAYAGUNAAN ZAKAT
PRODUKTIF” ( Study Kasus di Rumah Zakat ( RZ Batam )Perumahan Lotus
Garden No.12 A Batam Centre ).
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, maka ada beberapa permasalahan yang dikaji
dalam penelitan ini. Permasalahan tersebut antara lain :
1. Bagaimana rencana dan realisasi program pemberdayaan mustahik melalui
pendayagunaan zakat produktif di di Rumah Zakat Batam Perumahan Lotus
Garden No.12 A Batam Centre Tahun 2012?
2. Bagaimana faktor-faktor penghambat dan pendukung dalam pemberdayaan
mustahik melalui pendayagunaan zakat produktif di di Rumah Zakat Batam
Perumahan Lotus Garden No.12 A Batam Centre Tahun 2012?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Penelitian ini dilakukan untuk mencapai tujuan sebagai berikut :
i. Untuk mengetahui program-program pemberdayaan mustahik yang ada di
Rumah Zakat ( RZ Batam ) Perumahan Lotus Garden No.12 A Batam
Centre untuk mustahik melalui pendayagunaan zakat produktif Tahun
2012.
ii. Mengetahui realisasi program-program pemberdayaan mustahik yang ada
di di Rumah Zakat Perumahan Lotus Garden No.12 A Batam Centre
Tahun 2012.
iii. Untuk mengetahui faktor-faktor penghambat dan pendukung dalam
pemberdayaan mustahik di di Rumah Zakat Perumahan Lotus Garden
No.12 A Batam Centre Tahun 2012.
2. Sedangkan manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Manfaat Teoritis
Sebagai pengembangan keilmuan Manajemen Dakwah, khususnya dalam
konsentrasi Zakat dalam hubungannya dengan pemberdayaan mustahik melalui
pendayagunaan zakat produktif.
b. Manfaat Praktis
1) Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan mutu lembaga zakat.
2) Sebagai motivator untuk meningkatkan kualitas kerja lembaga zakat.
3) Sebagai penambah keilmuan tentang metode pemberdayaan mustahik melalui
pendayagunaan zakat produktif.
D. Sistematika Penulisan
JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
D. Sistematika Penulisan
BAB II ISI
BAB III PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
ISI
A. PENGERTIAN ZAKAT
Ditinjau dari segi bahasa, kata zakat mempunyai beberapa arti, yaitu Al Barokatu
“keberkahan”, dan Ash Shalahu “keberesan”. Sedangkan secara istilah, meskipun
para ulama mengemukakan dengan redaksi yang agak berbeda antara satu da
lainnya, akan tetapi pada prinsipnya sama, yaitu bahwa zakat itu adalah bagian
dari harta dengan persyaratan tertentu, yang Allah SWT mewajibkan kepada
pemiliknya, untuk diserahkan kepada yang berhak menerimanya, dengan
persyaratan tertentu pula.
Hubungan antara pengertian zakat menurut bahasa dan pengertian menurut istilah,
sangat nyata dan erat sekali, yaitu bahwa harta yang dikeluarkan zakatnya akan
menjadi berkah, tumbuh, berkembang dan bertambah, suci dan beres (baik).
Di dalam Al-Qur'an terdapat beberapa kata, yang walaupun mempunyai arti yang
berbeda dengan zakat, tetapi kadangkala dipergunakan untuk menunjukkan
makna zakat, yaitu infaq, sedekah dan hak.
Dipergunakannya kata-kata tersebut dengan maksud zakat, karena memiliki kaitan
yang sangat kuat denganzakat. Zakat disebut infaq (at-Taubah: 34) karena
hakikatnya zakat itu adalah penyerahan harta untuk kebajikan-kebajikan yang
diperintahkan Allah SWT. Disebut sedekah (at-Taubah: 60 dan 103) karena
memang salah satu tujuan utama zakat adalah untuk mendekatkan diri (taqarrub)
kepada Allah SWT. Zakatdisebut hak, oleh karena zakat itu merupakan ketetapan
yang bersifat pasti dari Allah SWT yang harus diberikan kepada mereka yang
berhak menerimanya (mustahik).
B. HIKMAH DAN MANFAAT ZAKAT
Hikmah dan manfaat zakat antara lain adalah sebagai berikut:
Sebagai perwujudan keimanan kepasa Allah SWT, mensyukuri nikmatNya,
menumbuhkan akhlak mulia dengan rasa kemanusiaan yang tinggi,
menghilangkan sifat kikir, rakus dan matrealistis, menumbuhkan ketenangan
hidup, sekaligus membersihkan dan mengembangkan harta yang di miliki.
karena zakat merupakan hak mustahik, maka zakat berfungsi untuk menolong,
membantu dan membina mereka terutama fakir miskin, ke arah kehidupan yang
lebih baik dan lebih sejahtera, sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya dengan layak, dapat beribadah kepada Allah SWT, terhindar dari bahaya
kekufuran, sekaligus menghilangkan sifat iri, dengki dan hasad yang mungkin
timbul dari kalangan mereka, ketika mereka melihat orang kaya yang memiliki
harta cukup banyak
Sebagai pilar amal bersama (jama’i) antara orang-orang kaya yang berkecukupan
hidupnya dan para mujahid yang seluruh waktunya digunakan untuk berjihad di
jalan Allah, yang karena kesibukannya tersebut, ia tidak memiliki waktu dan
kesempatan untuk berusaha dan berikhtiar bagi kepentingan nafkah diri dan
keluarga.
Sebagai salah satu sumber dana bagi pembangunan sarana maupun prasarana yang
harus di miliki umat islam, umat islam, seperti sarana ibadah, pendidikan ,
kesehatan, sosial maupun ekonomi, sekaligus sarana pengembangan kualitas
sumber daya manusia muslim.
Untuk memasyaratkan etika bisnis yang benar, sebab zakat itu bukanlah
membersihkan harta yang kotor, tetapi mengeluarkan bagian dari hak orang lain
dari harta yang kita usahakan dengan baik dan benar sesuai dengan ketentuan
Allah SWT.
Dari sisi pembangunan kesejahteraan umat, zakat merupakan salah satu instrumen
pemerataan pendapatan.
C. Tinjauan Pustaka
Hasil survey kepustakaan yang penulis lakukan menunjukkan bahwa ada beberapa
penelitian yang mempunyai relevansi dengan judul ini, penelitian tersebut adalah
sebagai berikut:
Penelitian Arief Budi Santoso yang berjudul “Pemberdayaan Zakat PKPU Jawa
Tengah Dalam Perspektif Hukum Islam”. Fakultas Syari’ah, 2007. Penelitian ini
mempunyai dua fokus permasalahan yaitu: 1) Bagaimana pelaksanaan
pemberdayaan zakat PKPU Jawa Tengah? 2) Bagaimana pandangan hukum Islam
terhadap pelaksanaan pemberdayaan zakat PKPU Jawa Tengah? Hasil penelitian
ini adalah pertama, dalam memberdayakan zakat, PKPU Jawa Tengah
memberlakukan manajemen modern meliputi manajemen penghimpunan,
pengelolaan dan pendayagunaan zakat. Pemberdayaan zakat PKPU Jawa Tengah
lebih mengedepankan pada upaya membangun kemandirian mustahik melalui
peningkatan produktifitas kerja.
Kedua, Pelaksanaan pemberdayaan zakat PKPU Jawa Tengah telah sesuai dengan
nilai-nilai dasar zakat sebagaiman terkandung dalam Al-Qur’an mupun Hadits.
Meski demikian, masih perlu diadakan peninjauan kembali terhadap adanya
kebijakan memberikan dana zakat dalam bentuk pinjaman modal usaha berupa
pinjaman kebajikan (qardhul hasan) di samping dana hibah, agar tidak kontra
produktif dengan ketentuan umum tentang zakat.
Perbedaan penulis dengan penelitian Arief Budi Santoso adalah mengenai
pemberdayaan dipandang dalam perspektif hukum Islam dalam rangka
pemberdayaan zakat yang memberlakukan manajemen modern meliputi
manajemen penghimpunan, pengelolaan dan pendayagunaan zakat, Sedangkan
penulis fokus kepada pemberdayaan mustahik melalui pendayagunaan zakat
produktif. Penelitian Devi Hidayah Fajar S. Syaban, yang berjudul
“Pendayagunaan Zakat Produktif Dalam Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus
Pada Lembaga Amil Zakat L-ZIS Assalaam Solo)”. Fakultas Syari’ah, UMS,
2008. Penelitian ini mempunyai dua fokus permasalahan yaitu:
1) Bagaimana manajemen zakat produktif di L-ZIS Asslaam ? 2) Bagaimana
perkembangan perekonomian para mustahik yang diberi dana zakat
produktif dari L-ZIS Assalam? Hasil penelitian ini adalah pertama
membahas mengenai pengelolaan zakat namun lebih terfokus pada
pengelolaan yang bersifat produktif serta meneliti tingkat perkembangan
masyarakat atau para mustahik binaan L-ZIS Assalam yang diberikan dana
zakat produktif.
2) Menerapkan metode distribusi dana zakat yang bersifat produktif yang
khususnya pada orang-orang (mustahik) tertentu atau dengan sebutan
masyarakat Binaan L-ZIS Assalaam, dana tersebut diberikan kepada orang
yang berhak dengan akad pinjaman atau qardhul hasan sebagai modal
usaha, dengan harapan mmasyarakat binaan tersebut mampu untuk
memiliki hubungan ukhuwah islamiyah antar sesama. Metode yang
digunakan adalah menggunakan analisa deduktif induktif. Perbedaan
penulis dengan penelitian Devi Hidayah adalah mengenai pengelolaan
zakat namun lebih terfokus pada pengelolaan yang bersifat produktif serta
meneliti tingkat perkembangan masyarakat atau para mustahik binaan L-
ZIS Assalam yang diberikan dana zakat produktif, Sedangkan penulis
fokus kepada Pemberdayaan mustahik melalui pendayagunaan zakat
produktif di RZ Batam . Awalnya, harta hasil zakat oleh BAZIS
didistribusikan kepada para mustahik berupa uang dan makanan pokok.
Sistem pengelolaan tersebut dirasa tidak berdampak baik terhadap
perekonomian mustahiik, hingga kemudian pada tahun 2008 muncul
gagasan zakat produktif. Pendistribusian hasil zakat ini diwujudkan seekor
kambing untuk alternatif solusi pengentasan kemiskinan. Keberhasilan
tersebut dikarenakan sebagian besar para mustahik mampu mengelola
kambing yang mereka terima untuk dikembangbiakan. Perbedaan penulis
dengan penelitian Arif adalah mengenai pendayagunaan zakat
produktifnya penelitian Arif dengan menggunakan binatang ternak untuk
memprokduktifkan masyarakat sedangkan penulis lebih menekankan pada
program-program di Baitul maal yang sudah menggunakan
pendayagunaan zakat produktif.
Perbedaan penulis dengan penelitian Mila Sartika adalah pada bagaimana
pengaruh jumlah dana zakat yang disalurkan untuk kegiatan produktif di LAZ
Yayasan Indonseia Juara Peduli terhadap jumlah pendapatan yang diperoleh
mustahik pada periode 2007, Sedangkan penulis fokus kepada pemberdayaan
mustahik melalui pendayagunaan zakat produktif.
Penelitian ini mengungkap bagaimana strategi serta hasil dakwah Dompet Dhuafa
dalam membantu mengentaskan kemiskinan masyarakat Semarang. Strategi yang
digunakan adalah sebagai berikut:
a) Memberi modal usaha melalui jalur kredit kepada penduduk miskin yang
diawasi oleh BMT pasar tanpa menggunakan jaminan.
b) Memberikan sarana usaha yang diberikan kepada keluarga anak jalanan,
melakukan kerjasama dengan rumah singgah di kota Semarang.
c) Memberikan bantuan kepada yang terkena musibah, seperti musibah
banjir, tanah longsor dan lain-lain.
d) Memberikan santunan pendidikan kepada anak sekolah yang tidak
mampumulai tingkat dasar sampai menengah perbedaan antara penulis
dengan tulisanyang dilakukan Laila Karimatun Nisa’ adalah bagaimana
strategi Dakwah Dompet Dhuafa dalam mengentaskan kemiskinan,
sedangkan penulis focus kepada pemberdayaan mustahik melalui zakat
produkltif .
Penelitian Lia Qatifah yang berjudul “Peran Dakwah Dompet Peduli Umat Daarut
Tauhid Melalui Program Microfinance Syari’ah Berbasis Masyarakat Misykat
dalam pemberdayaan ekonomi anggota (Studi Kasus Lembaga Amil Zakat
Nasional DPU-DT Cabang Batam)”.Hasil dari Penelitian ini adalah bahwa
program microfinance syariah berbasis masyarakat Misykat yang digulirkan oleh
DPU-DT mempunyai peranan dakwah.
Di antaranya pertama, pembentukan karakter pendamping sebagai dai yang
mempunyai kafaah keilmuan dan kepribadian Islami. Kedua, pembinaan insentif
terhadap anggota Misykat dalam setiap peran dengan menggunakan sarana
halaqah pertemuan. Ketiga, pengguliran dana kepada anggota Misyarakat
didasarkan akad pinjaman tanpa bunga. Akad yang diterapkan merupakan bentuk
nyata penerapan dakwah Islamiyah. Adapan untuk biaya program Masyarakat
menggunakan dana zakat, infak dan shadaqah. Secara keseluruhan program ini
merupakan bentuk aplikasi dakwah dibidang ekonomi, yang merupakan bagian
dari metode al hikmah bil lisan al hal. Sedangkan perbedaan antara penulis dengan
tulisan Lia Qatifah adalah bagaimana peran dakwah dompet peduli umat daarut
tauhid melalui program microfinance syariah berbasis masyarakat (misykat).
Sedangkan penulis fokus kepada pemberdayaan mustahik melalui pendayagunaan
zakat produktif.
Keenam penelitian ini memiliki beberapa kemiripan, diantaranya umat miskin.
Kekhasan masing-masing peneliti bisa dilihat dari obyek penelitian dan
metodelogi analisis yang dilakukan. Hal ini terjadi karena masing-masing
mempunyai tujuan berbeda. Pada penelitian yang penulis lakukan memandang
program pemberdayaan melalui zakat produktif sebagai program pengentasan
kemiskinan dan pengangguran dengan memberikan zakat produktif kepada
mereka yang memerlukan sebagai modal usaha.
Untuk penelitian yang penulis lakukan dengan judul “ Pemberdayaan Mustahik
melalui Pendayagunaan Zakat Produktif ( Study Kasus di di Rumah Zakat
Perumahan Lotus Garden No.12 A Batam Centre Tahun 2012), menggunakan
metode analisis induktif dengan jenis penelitian case study and field research
(penelitian studi kasus dan lapangan). Perbedaannya, kelima penelitian diatas
pemberdayaan zakat masih bersifat umum, karena hanya mengkaji tentang upaya
penggalian dan pemanfaatan /pendistribusian. Oleh karena itu, penelitian
pemberdayaan ini difokuskan kepada pemberdayaan zakat produktif.
D. Kerangka Teoritik
Untuk mengetahui sumber rujukan yang relevan dengan masalah yang penulis
lakukan perlu disusun kerangka teoritik. Kerangka teoritik merupakan tuntutan
untuk memecahkan masalah dan menemukan prinsip-prinsip hipotesis dan teori.
Pemberdayaan Menurut Ken Blancard Pemberdayaan merupakan potensi untuk
membuka jalan menuju sumber mata air, yaitu kemampuan manusia yang harus
dimanfaatkan, agar organisasi dapat bertahan dan maju dalam dunia yang semakin
kompleks dan dinamis ini. (Ken, 2008 : 1) Pemberdayaan dalam arti yang luas
ialah memandirikan mitra, sehingga mitra dalam hal ini mustahik tidak selamanya
tergantung kepada amil.
Menurut Muhammad hasan pemberdayaan merupakan penyaluran zakat yang
disertai target besar yang tidak dapat dengan mudah atau dalam waktu yang
singkat dapat terealisasi. Karena itu, penyaluran zakat harus disertai dengan
pemahaman yang utuh terhadap permasalahan yang ada pada penerima. Apabila
permasalahannya adalah kemiskinan, harus diketahui penyebab kemiskinan
tersebut, sehingga dapat mencari solusi yang tepat demi tercapainya target yang
telah direncanakan. (Hasan Muhammad, 2011: 72). Mustahik adalah orang-orang
yang berhak menerima zakat. Yang telah diatur dalam ajaran syariat Islam, yakni
ada delapan golongan (asnaf) yaitu fakir, miskin, amillin, muallaf, riqab, gharim,
fisabilillah, dan ibnu sabil. Ketentuan ini diatur dalam al-Qur’an surat at-Taubah
ayat 60:
‫إ‬ِ‫ن‬َّ‫م‬َ‫ا‬ ‫ل‬‫إص‬َََِِّ‫ت‬ ُ َ‫ُل‬َُِِ‫ل‬َ‫ا‬‫ء‬َ َ‫لا‬َ‫م‬‫إ‬َِِ‫ن‬‫ا‬ ُ ِِ ِ‫لا‬َ‫ء‬َ‫إا‬ِ‫ل‬‫ا‬ ُ ِِ ‫إ‬ِ‫ل‬‫ا‬‫ل‬ِ‫ء‬ِ‫ا‬ َ‫ا‬ََِّ َِ‫ل‬‫ن‬‫ا‬ ُ ِِ ‫ا‬‫ل‬‫ل‬‫ل‬‫ل‬ُ‫ه‬‫ل‬‫ء‬‫ل‬َ ‫و‬َ‫ف‬ ِِ َ‫ر‬‫إ‬َِ َ‫ا‬ُ ُ ِ‫لا‬َ‫ا‬ َ‫ِإا‬‫م‬‫ا‬ ُ ِِ ‫و‬َ‫ف‬ ِِ َ‫ب‬‫ل‬َ‫ل‬ِِ َ َّ‫ُه‬ َ‫اا‬َُُ ِِ
ََّ َُ‫ب‬‫ل‬َ‫ل‬ َ‫ا‬ِ‫ي‬‫ض‬ َُِ‫ف‬ ِ‫ا‬َ‫ا‬ َ َّ‫ُه‬ ‫ل‬ َّ‫ُه‬ ِِ َ‫ل‬‫ل‬َ‫ء‬ِ‫ا‬ َ‫ل‬‫ل‬َ‫م‬ٌِ
“Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil
zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk memerdekakan hamba sahaya,
untuk membebaskan orang yang berhutang, untuk yang berada di jalan Allah dan
untuk orang yang sedang di dalam perjalanan sebagai kewajiban dari Allah. Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”[At-Taubah 60.]
Ayat ini turun ketika orang-orang munafik yang bodoh itu mencela Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tentang pembagian zakat , kemudian Allah
menjelaskan bahwa Allah –lah yang mengatur pembagian zakat tersebut dan tidak
mewakilkan hak pembagian itu kepada selain-Nya, tidak ada campur tangan
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Allah membaginya hanya untuk mereka
yang disebutkan dalam ayat tersebut.
‫إ‬ِ‫ن‬َّ‫م‬َ‫ا‬ ‫ل‬‫إص‬َََِِّ‫ت‬ ُ maksud dari ayat ini adalah zakat-zakat yang wajib, berbeda dengan
sadaqah mustahabah yang bebas diberikan kepada semua orang tanpa ada
pengkhususan.[Taisir Karim Ar-Rahman fi Tafsir Al-Kalamil Manan oleh
Abdurrahman bin Nasir As-Sa’di, hal 341 Muasasah Risalah]
Para ulama’ berbeda pendapat berkaitan dengan delapan kelompok ini, apakah
pembagian zakat harus meliputi semuanya, atau sebatas yang memungkinkan.
Dalam hal ini terdapat dua pendapat :
Pertama, harus meliputi semuanya. Ini adalah pendapat Imam As-Syafi’I dan
sekelompok ulama’.
Kedua, tidak harus semuanya. Harta zakat boleh diberikan kepada satu kelompok
saja, meskipun terdapat kelompok yang lain. Ini adalah pendapat Imam Malik dan
sekelompok ulama’ salaf dan khalaf, di antaranya, Umar, Hudzaifah, Ibnu Abbas,
Abul ‘Aliyah, Said bin Zubair dan Mimun bin Mihran. Ibnu Jabir berkata, “Ini
adalah pendapat sebagian besar ulama’.
Penyebutan kelompok-kelompok dalam ayat tersebut adalah untuk menjelaskan
mereka yang berhak, bukan karena keharusan memenuhi semuanya.[Terjemahan
Tafsir Ibnu Katrsir jilid 4 hal 150-151. Pustaka Imam Asy-Syafi’i.]
Masharif Zakat
Pertama dan kedua, َ‫ُل‬َُِِ‫ل‬َ‫ا‬‫ء‬َ ‫لا‬َ‫م‬‫إ‬َِِ‫ن‬‫ا‬ ُ ِِ
Pada dasarnya kedua keadaan tersebut adalah sama dan sejenis, akan tetapi fakir
keadaannya lebih memprihatinkan dari pada miskin, sehingganya Allah
Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan fakir lebih dahulu dari pada miskin dalam
ayat tersebut. Di bawah ini kami akan sebutkan beberapa perbedaan dan
pengertian antara fakir dan miskin.
Imam Abu Ja’far berkata : Zakat hanyalah untuk orang fakir dan miskin.
Para ulama’ berselisih pendapat mengenai siapakah yang disebut dengan orang
fakir dan miskin itu :
Waqi, Ibnu Jarir, As’as dan Hasan berpendapat, “Bahwasanya yang disebut
dengan fakir ialah orang yang tidak punya apa-apa sedangkan ia hanya berpangku
tangan dirumahnya, sedangkan miskin ialah orang yang tidak punya tetapi ia
masih berusaha untuk mencukupi kehidupannya”.
Mujahid, “Fakir ialah orang tidak punya tetapi ia tidak minta-minta, sedangkan
miskin ialah orang tidak punya dan ia meminta-minta. [Jami’ Al-Bayan ‘an
Ta’wiliil Ayil Qur’an Tafsir Tobari oleh Abu Ja’far Muhammad Ibnu Jarir At-
Tobari jilid 5 hal 4021. Dar As-Salam.]
Orang fakir ialah orang tidak punya dan ia berhijrah, sedangkan miskin ialah
orang yang tidak punya dan ia tidak berhijrah.[Ad-Dauru Al-Mansur fi Tafsir Al-
Mansur oleh Abdurrahman Jalaludin As-Suyuthi jilid 4 hal 222. Dar Al-Fikr.]
Fakir ialah orang yang tidak mendapatkan apa-apa, atau hanya mendapatkan
sebagian kecil dari kebutuhannya.
Miskin ialah seseorang yang mendapatkan atau bisa memenuhi sebagian besar
dari kebutuhannya, namun tidak mencukupi secara keseluruhan. Jika ia dapat
mencukupi secara kesuluruhan maka ia bisa dikatakan sebagai orang yang
kaya.[Taisir Karim Ar-Rahman fi Tafsir Al-Kalamil Manan oleh Abdurrahman
bin Nasir As-Sa’di, hal 341 Muasasah Risalah.].
Ketiga, . ‫لا‬َ‫ء‬َ‫إا‬ِ‫ل‬‫ا‬ ُ
Masharif zakat yang ketiga adalah amil zakat, yaitu orang bertugas mengelola
atau mengambil zakat dari orang-orang yang berhak mengeluarkan zakat
kemudian membagikannya kepada orang yang berhak pula.[ Ensiklopedi Islam
Al Kamil Syaikh Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At Tuwaijiri hal 776. Dar
us Sunnah].
Mereka berhak mendapatkan bagian zakat. Seorang Amil tidak boleh dari kerabat
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, karena mereka tidak berhak menerima
zakat berdasarkan hadits shahih dari yang diriwayatkan oleh Muslim dari Abdul
Muthalib bin Rabi’ah bin al-Harits, bahwa ia dan Fadl bin Abbas memohon
kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam agar dijadikan sebagai amil
zakat, maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, “ Sesunguhnya
zakat itu tidak dihalalkan bagi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan
keluarganya. Sesungguhnya zakat itu adalah kotoran (harta) manusia.”[Terjemaha
n Tafsir Ibnu Katrsir jilid 4 hal 151. Pustaka Imam Asy-Syafi’i.]
Para ulama’ berselisih pendapat mengenai kadar yang diberikan kepada amil zakat
:
Dlohak ia berpendapat bahwasanya amil zakat mendapatkan seperdelapan dari
zakat.
Yunus, Ibnu Wahab dan Ibnu Zaid mereka berpendapat bahwa seorang amil
mendapatkan sesuai dengan kadar apa yang dikerjakannya.
Adapun pendapat yang paling shahih dan mendekati kebenaran menurut Ibnu Jarir
dalam kitabnya Jami’ul Bayan adalah pendapat yang kedua, yaitu seorang amil
diberikan zakat sesuai dengan kadar apa yang telah diperbuatnya.
Keempat, َ‫ا‬ََِّ َِ‫ل‬‫ن‬‫ا‬ ُ ‫ا‬‫ل‬‫ل‬‫ل‬‫ل‬ُ‫ه‬‫ل‬‫ء‬‫ل‬َ
Yaitu orang-orang yang perlu dilunakkan hatinya kepada Islam, supaya mereka
memberikan sumbangsinya kepada Islam, atau Rais kaum yang baru masuk Islam
dan dia diberikan zakat supaya mereka menegetahui bahwasanya agama Islam
adalah agama yang benar dan shalih, dan supaya bertambah keimanannya.[Taisir
Karim Ar-Rahman fi Tafsir Al-Kalamil Manan, hal 341.] Diantara mereka yang
dilunakkan hatinya pada zaman Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah
Sufyan bin Harb, Uyainah bin Badr dan Aqra’ bin Habis.[Tafsir At-Tobari jilid 5
hal 4026.]
Mereka ada tiga golongan :
Yang dilunakkan hatinya supaya masuk Islam.
Mereka yang masih lemah keislamannya atau lmannya.
Mereka yang diberi zakat untuk mencegah kejelekan yang mereka timbulkan buat
kaum mukminin.[.Ruhul Ma’ani Sihabuddin Sayyid Mahmud Al-Alusi jilid 6 hal
169. Maktabah Taufiqiyah.]
Kelima, َ‫ر‬‫إ‬َِ َ‫ا‬ُ ُ
Yaitu budak-budak yang sedang dalam proses memerdekakan diri, atau membeli
diri mereka dari majikannya. Mereka dimerdekakan dan dibantu dengan harta
zakat. Diriwaytakan dari Hasan al-Bashri ,Muqatil bin Hayyan, Umar bin Abdul
Aziz, Said bin Zubar an-Nakha’I, az-Zuhri dan Ibnu Zaid bahwa yang dimaksud
dengan riqab adalah “al-Mukatib” yaitu hamba sahaya yang mengadakan
perjanjian bebas.[ Terjemahan Tafsir Ibnu Katsir jilid 4 hal 152.]
Keenam, ِ‫ا‬‫ل‬َ‫ا‬ َ‫ِإا‬‫م‬‫ا‬ ُ
Yaitu orang yang terlilit utang tetapi bukan dalam bermaksiat kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala, kemudian ia tidak bisa melunasi hutangnya tersebut.
Mujahid berkata, “AlGharimin ialah orang yang terbakar rumahnya, kemudian ia
berhutang untuk membangun kembali rumahnya.” Wajib bagi seorang Imam
memerinya harta atau zakat dari Baitul Mal.[Tafsir At-Tobari jilid 5 hal 4029.]
Dalam keadaan ini ada dua golongan :
Berhutang untuk kebaikan orang yang berselisih sehinga diberi sesuai dengan
kadar utangnya.
Berutang untuk pribadi, yakni menanggung banyak utang tapi tidak mampu
membayarnya.[ Ensiklopedi Islam Al-Kamil hal 776.]
Orang yang mempunyai tanggungan denda atu hutang yang harus dipenuhi,
sedangkan untuk memenuhinya ia harus menguras harta kekayaannya atau ia
harus berhutang kepada orang lain, atau berhutang dan melakukan kemaksiatan
lalu ia bertaubat. Maka orang yang seperti ini diberi zakat.
Hal ini berdasarkan hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dari bu Sai’d Al-
Khudri ia berkata, “Pada zaman Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ada
seseorang yang menderita banyak kerugian karena buah-buahan yang barui saja
dibelinya terkena hama, hingga hutangnya menumpuk. Maka Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Bersedekahlah kepadanya,” maka
orang-orangpun bersadaqah kepadanya, akan tetapi tidak mencukupi untuk
melunasi hutangnya. Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata
kepada para piutang tersebut, “Ambillah apa yang kalian dapati, hanya itu saja
bagaian yang kalian dapatkan. (HR. Muslim).[ Terjemahan Tafsir Ibnu Katsir jilid
4 hal 153-254.]
Ketujuh, ‫و‬َ‫ف‬ ِِ َ‫ب‬‫ل‬َ‫ل‬ِِ َّ‫ُه‬
Para ulama’ berselisih pendapat mengenai pengertian fi sabilillah dalam ayat
tersebut :
Abu Yusuf berkata, “Yang dimaksud adalah orang yang berjihad atau di dalam
peperangan (mujahidin) yang berjuang untuk menegakkan kalimat Allah dan
melawan musuh-musuh-Nya.”
Muhammad,“Orang yang berhaji.” Sebagian ulama’ berpendapat mereka adalah
orang yang sedang menuntut ilmu.
Adapun yang paling mendekati kebenaran adalah setiap orang yang berusaha
untuk taat kepada Allah dan orang-orang yang berada di jalan kebenaran. Wallahu
‘alam bi Shawab.[Ruhul Ma’ani Sihabuddin Sayyid Mahmud Al-Alusi jilid 6 hal
171. Maktabah Taufiqiyah.]
Kedelapan, َِِ‫اا‬َُُ َ‫ب‬‫ل‬َ‫ل‬ََّ ُ
Ialah seorang musafir di suatu negeri yang bekalnya tidak mencukupi untuk
dipakai pulang ke negerinya meskipun ia orang kaya, maka ia diberi bagian zakat
yang mencukupi untuk pulang ke negerinya. Begitu pula dengan orang yang ingin
bepergian, akan tetapi tidak memiliki bekal, maka ia diberi dari bagian zakat
untuk perbekalannya pergi dan pulang. Namun ia tidak diperbolehkan mengambil
lebih dari kebutuhannya.[Terjemahan Tafsir Ibnu Katsir jilid 4 hal 154.]
َ‫ا‬ِ‫ي‬‫ض‬ َُِ‫ف‬ ‫ا‬َ‫ا‬ َ َّ‫ُه‬ ِ Maksudnya ialah pembagian ini adalah langsung dari Allah
Subhanahu wa Ta’ala yang diwajibkan kepada orang yang mempunyai harta dari
orang muslimin. Allah Maha Mengetahui kemaslahatan mahluknya terhadapa apa
saja yang diwajibkan kepada mereka, tidak ada sesuatu apapun yang samar bagi-
Nya. Tidak mungkin Allah Subhanahu wa Ta’ala mewajibkan zakat pada kaum
muslimin melainkan ada maslahat di dalamnnya. Dialah Maha Bijaksana yang
mengatur segala sesuatu.[Tafisr At-Tobari jilid 5 hal 4031.]
‫ل‬ َّ‫ُه‬ ِِ َ‫ل‬‫ل‬َ‫ء‬ِ‫ا‬ َ‫ل‬‫ل‬َ‫م‬ٌِ
Dari kedelapan masharif zakat tersebut, bisa disimpulkan dalam dua hal :
Orang yang diberi zakat untuk memenuhi kebutuhannya. Orang yang diberi zakat
dengan tujuan untuk kemaslahatan bagi Islam dan muslimin.[Taisir Karim Ar-
Rahman hal 341.]
Memperhatikan paparan mengenai mustahik, maka di sinilah zakat berperan untuk
merubah dan sekaligus meningkatkan perekonomian dan taraf hidup mereka.
Mereka yang sudah punya potensi dikembangkan potensinya. Bagi yang tidak
mempunyai potensi, namun mempunyai skill untuk bekerja, bahkan diberikan
modal untuk mengembangkan skillnya. (Hasan Muhammad, 2011 : 73, 87). Atas
dasar pengertian di atas, maka yang dimaksud pemberdayaan mustahik adalah
pembinaan atau pemberdayaan yang dikembangkan untuk merubah dan sekaligus
meningkatkan perekonomian dan taraf hidup mustahik. Pendayagunaan berasal
dari kata daya-guna yang berarti kemampuan yang mendatangkan hasil atau
manfaat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1993: 189). Istilah pendayagunaan
dalam konteks ini mengandung pemberian zakat kepada mustahik (Hasan
Muhammad, 2011 : 71) .
Agar mengarah pada sasaran pendayagunaan yang berdaya guna dan berhasil
guna, tepat dan cepat, produktif, edukatif, dan ekonomis perlu juga adanya
pengarahan dan pembinaan terhadap para mustahik, baik mustahik individual
maupun yang berbentuk badan hukum (M. Zaidi, 2003: 34).
Berikut beberapa bentuk pendayagunaan untuk pemberdayaan mustahik antara
lain:
a. Pendayagunaan dalam bentuk pemberian bantuan uang sebagai modal kerja
usaha mikro dalam meningkatkan kapasitas dan mutu produksi usahanya.
b. Dukungan kepada mitra binaan untuk berperan serta dalam berbagai upaya
untuk pemberdayaan usaha mikro.
c. Penyediaan pendamping lapangan untuk menjamin keberlanjutan usaha,
misalnya pendampingan usaha yang mengembangkan usaha mikro dalam bentuk
alih pengetahuan, keterampilan dan informasi.
d. Pembangunan industri untuk pemberdayaan yang ditujukan bagi masyarakat
mustahik melalui program-program yang bertujuan yakni penciptaan lapangan
kerja, peningkatan usaha, pelatihan, pembentukan organisasi. (Pedoman unit
pengelola zakat dan unit jasa keuangan syariah, 2011 : 33).
Zakat Produktif adalah zakat yang diberikan kepada mustahik sebagai modal
untuk menjalankan suatu kegiatan ekonomi, yaitu untuk menumbuhkembangkan
dan potensi produktifitas mustahik (Qadir, 1998: 46).
Maka pendayagunaan zakat produktif adalah pemberian zakat kepada para
mustahik secara produktif dengan tujuan agar zakat mendatangkan hasil dan
manfaat bagi yang memproduktifkan (Hasan Muhammad, 2011: 71). Rumah
Zakat adalah rumah perbendaharaan yang bersifat sosial. Rumah Zakat dirancang
untuk banyak melakukan pemberdayaan kelompok masyarakat miskin, atau
sangat miskin, kelompok tersebut dibantu dengan mengguunakan dana-dana sosial
yang juga di dapat dari masyarakat, seperti Zakat, Infaq, dan Shadaqah serta tidak
dibolehkan mengambil keuntungan sama sekali atas dana tersebut. Pemberdayaan
yang dilakukan berupa pendidikan dan pelatihan kemandirian, modal usaha dan
pendamping usaha. Selain itu kelompok masyarakat miskin juga mendapatkan
pelayanan kesehatan dan beasiswa pendidikan.
E.Metode Penelitian
Untuk mendapatkan penelitian yang akurat, ilmiah dan sistematis maka
diperlukan metodologi yang tepat, Sehingga penelitian ini memenuhi prosedur
penelitian yang benar.
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, Penelitian kualitatif
umumnya digunakan dalam dunia ilmu-ilmu sosial dan budaya. Penelitian
kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang
tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik
atau dengan cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran). Menurut Miles dan
Huberman sebagaimana dikutip oleh Tanzeh dan Suyitno (2006:109) bahwa
penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bertitik tolak dari realitas dengan
asumsi pokok bahwa tingkah laku manusia mempunyai makna bagi pelakunya
dalam konteks tertentu.
Adapun spesifikasi penelitian ini adalah penelitian studi kasus dan lapangan (case
study and field research). Studi kasus adalah uraian dan penjelasan komprehensif
mengenai berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu organisasi,
suatu program, atau suatu situasi sosial. Penelitian studi kasus berupaya menelaah
sebanyak mungkin data mengenai subyek yang diteliti (Mulyana, 2003: 201).
Tujuan penelitian kasus dan penelitian lapangan adalah untuk mempelajari secara
intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan suatu
unit sosial, individu, kelompok, lembaga atau masyarakat (Narbuko dan Achmadi,
2005: 46).
2. Metode Pengumpulan Data
a. Metode Observasi
Metode observasi adalah metode atau cara pengumpulan data mengenai tingkah
laku individu atau kelompok secara langsung.( Dalam penelitian ini observasi
dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung terhadap aktifitas kerja
Rumah Zakat Perumahan Lotus Garden No.12 A Batam Centre.
b. Metode Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk
mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui percakapan dan bertatap muka
dengan orang (Informan) yang memberikan informasi (Arikunto, 2002: 202).
Dalam penelitian ini, interview dilakukan kepada Branch Manager Rumah Zakat
Perumahan Lotus Garden No.12 A Batam Centre Bapak Agus Suprianto, Kepala
Bidang, dan Bagian Admin & Keuangan Rumah Zakat Perumahan Lotus Garden
No.12 A Batam Centre Ibu Mawar Indah dan Masyarakat Penerima Zakat
Produktif (Mustahik).
c. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu metode yang dilakukan dengan cara mencari
dan mempelajari data-data dari catatan, transkip, berkas, notulen, surat, surat
kabar, majalah, buku, makalah, serta jenis-jenis karya tulis lainnya yang berkaitan
dengan penelitian ini (Arikunto, 2002:206). Studi dalam penelitian ini dilakukan
dengan dokumen19 dokumen atau berkas-berkas yang berkaitan dengan Rumah
Zakat Perumahan Lotus Garden No.12 A Batam Centre dan realisasi program
pemberdayaannya, disamping dokumen-dokumen lain yang mendukung penelitian
ini.
3. Sumber dan Jenis Data
Dalam penelitian kualitatif data yang dikumpulkan berhubungan dengan fokus
penelitian. Untuk memudahkan mengidentifikasi sumber data, maka penulis
mengklasifikasikan sumber data sebagai berikut
a) Sumber Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari masyarakat
(tempat) baik yang dilakukan melalui wawancara dengan mustahik, observasi dan
cara lainnya. Data ini diperoleh mentahmentah dari masyarakat dan masih
memerlukan analisis lebih lanjut (Subagyo, 1991 : 87).
b. Sumber Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung oleh
penulis atau data yang diperoleh dari perpustakaan, data ini digunakan untuk
melengkapi data primer, mengingat bahwa data primer dapat dikatakan sebagai
data paket yang ada secara langsung dalam praktek dilapangan karena penerangan
suatu teori (Subagyo, 1991 : 88). Dalam hal ini sebagai sumber sekunder
penelitian menggunakan literatur berupa buku, majalah, arsip, surat kabar, buletin
rumah peduli yang diterbitkan oleh Rumah Zakat Perumahan Lotus Garden No.12
A Batam Centre dan hal-hal yang kaitannya dengan penelitian ini.
4. Metode Analisis Data
Metode analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara
sistematis hasil catatan observasi untuk meningkatkan pemahaman peneliti
tentang kasus yang diteliti dan menyajikan sebagai temuan, sedangkan untuk
meningkatkan pemahaman, analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari
makna (Muhajir, 1998 : 104). Dalam analisis data penelitian ini, penulis
menggunakan metode analisis interaktif (interaktif model) dan metode analisis
SWOT dimana penulis harus mengetahui faktor penghambat dan pendukung pada
suatu lembaga. Menurut Miles dan Huberman dalam Tanzeh dan Huberman (2006
:173) analisis ini terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan
(interaktif), yaitu
(1) reduksi data,
(2) penyajian data dan
(3)penarikan kesimpulan.
Ketiga alur tersebut dapat dilihat dalam uraian
sebagai berikut:
a. Reduksi Data
Reduksi data merupakan suatu kegiatan proses pemilihan, pemusatan
perhatian pada penyederhanaan, mengabstrakkan dan transformasi data mentah
yang didapat dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Dengan demikian reduksi
data ini akan berlangsung.
Dimulai pada awal kegiatan penelitian sampai dilanjutkan selamakegiatan
pengumpulan data dilaksanakan, membuat ringkasan, membuat kode, membuat
memo, menyortir data.
b. Penyajian data
Di dalam penelitian ini data yang didapat berupa kalimat, katakata yang
berhubungan dengan fokus penelitian, sehingga sajian data merupakan
sekumpulan informasi yang tersusun secara sistematis yang memberikan
kemungkinan untuk ditarik kesimpulan. Dengan kata lain, penyajian data ini
merupakan proses penyusunan informasi secara sistematis dalam rangka
memperoleh kesimpulan-kesimpulan sebagai temuan penelitian.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian di depan dapat di terik berbagai kesimpulan sebagai berikut:
Zakat adalah ibadah maaliyah ijtima'iyyah, artinya ibadah di bidang harta yang
memiliki kedudukan yang sangat penting dalam membangun masyarakat. Jika
zakat dikelola dengan baik, baik pengambilan maupun pendistribusiannya,
pastiakan dapat mengangkat kesejahteraan masyarakat. Karena itu, di dalam Al
Qur'an dan Hadits, banyak perintah untuk berzakat, sekaligus pujian bagi yang
melakukannya, baik di dunia maupun di akhirat nanti. Sebaliknya banyak pula Al
Qur'an da Hadits Nabi yang mencela orang yang enggan melakukannya, sekaligus
ancaman duniawi dan ukhrawi bagi mereka.
Banyak hikmah dan manfaat dari ibadah zakat ini, baik yang akan di rasakan para
pemberi zakat (muzakki), penerima (mustahik), maupun masyarakat secara
keseluruhan. Muzakki akan meningkatkan kualitas keimanannya, rasa syukurnya,
kejernihan dan kebersihan jiwa dan hartanya, sekaligus akan mengembangkan
harta yang di milikinya. Mustahik akan meningkatkan kesejahteraan hidupnya,
akan terjaga agama dan akhlaknya, sekaligus akan termotifasi untuk
meningkatkan etos kerja dan ibadahnya. Bagi masyarakat luas, hikmah zakat akan
dirasakan dalam bentuk tumbuh dan berkembang rasa solidaritas sosialnya,
keamanan dan ketentramannya, berputarnya roda ekonomi, karena dengan zakat,
harta akan terdistribusi dengan baik, sekaligus akan menjaga dan
menumbuhkembangkan etika akhlak dalam bekerja dan berusaha.
Di dalam menentukan sumber atau obyek zakat atau harta yang wajib dikeluarkan
zakatnya, Al Qur'an dan Hadits menggunakan dua metode pendekatan, yaitu
pendekatan tafsil (terurai) dan pendekatan ijma' (global). Dengan pendekatan
tafsil, Al Qur'an dan Hadits nabi menjelaskan secara rinci beberapa jenis harta
wajib zakat, yaitu pertanian (tanaman dan buah-buahan), peternakan, emas dan
perak, perdagangan, hasil tambang dan barang temuan.
Zakat yang dikumpulkan oleh Lembaga Amil Zakat (LAZ) dan Badan Amil Zakat
(BAZ) bisa di beriak secara konsumtif untuk keperluan memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari dan bisa pula secara produktif untuk meningkatkan usaha yang
dilakukan para mustahik. Dengan cara ini mudah-mudahan zakat bukan sekedar
dibagikan habis kepada mustahik, melainkan dapat mengubah kesadaran mereka
untuk meningkatkan kehidupannya melalui usaha sendiri.
B. SARAN-SARAN
1. Sosialisasi zakat secara komprehensif yang berkaitan dengan hukum, hikmah,
tujuan dan sumber-sumber zakat secara rinci serta tata cara perhitungannya, harus
terus dilakukan. Sosialisasi ini dilakukan dengan menggunakan berbagai media,
seperti Khotbah Jum'at. Majlis Ta'lim, audio visual, brosur, surat kabar dan
majalah. Sosialisasi ini dilakukan oleh para da'i dan tokoh agama dan terutama
oleh lembaga-lembaga pengumpul zakat.
2. Untuk mengetahui perkembangan sumber zakatsejalan dengan
perkembangannya ekonomi moder, lembaga-lembaga pengumpul zakat, baik
Badan amil Zakat (BAZ) maupun Lembaga Amil Zakat (LAZ) lainnya, perlu
mengurangi sumber-sumber zakat pada koom penerimaannya dan rincian asnaf
pada kolom pengeluaran.
3. Sejalan dengan salah satu tujuan dan hikmah zakat, yaitu untuk meningkatkan
kesejahteraan kaum fakir miskin maupun asnaf lainnya, maka sumber-sumber
zakat yang bervariasi ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah penerima zakat.
Karenanya usaha penggalian sumber zakat harus terus menerus dilakukan,
terutama oleh Badan Amil Zakat (BAZ) maupun Lembaga Amil Zakat (LAZ).
Daftar Pustaka
Arsyad, Lincolin. 1999. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: STIE YKPN.
Badan Pusat Statistik. 2011. Perkembangan Beberapa Indikator Utama Sosial-
Ekonomi Indonesia. Jakarta-Indonesia: Badan Pusat Statistik.
Daud Ali, M. 1995. Lembaga-Lembaga Islam Indonesia. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Hikmat dan Hidayat. 2008. Panduan Pintar Zakat. Jakarta: Qultummedia.
Hafidhuddin, Didin, Zakat Dalam Perekonomian Modern, Jakarta: Gema Insani,
2002
Hafidhuddin, Didin. 2006. Zakat Sebagai Tiang Ekonomi Syari’ah. Disampaikan
pada acara
Halal bi Halal dan Seminar Bulanan Masyarakat Ekonomi Syari’ah, “Arsitektur
Ekonomi Islam: Membangun Sistem Ekonomi Berbasis Syari’ah”. Jakarta, Aula
Bank Mandiri Tower, Senin 28 Syawal 1427 H/20 November 2006.
Qadir, Abdurrahman. 2001. Zakat (Dalam Dimensi Mahdah dan Sosial). Jakarta:
Raja Grafindo Persada.

More Related Content

What's hot

4. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , definisi lembaga pembiaya...
4. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , definisi lembaga pembiaya...4. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , definisi lembaga pembiaya...
4. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , definisi lembaga pembiaya...Novi Siti
 
RUMAH ZAKAT PROFILE 2011
RUMAH ZAKAT PROFILE 2011RUMAH ZAKAT PROFILE 2011
RUMAH ZAKAT PROFILE 2011Muhammad Trieha
 
5. hbl, novi siti , hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, 2018
5. hbl, novi siti , hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, 20185. hbl, novi siti , hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, 2018
5. hbl, novi siti , hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, 2018Novi Siti
 
Analisis Study Kasus Financial Literacy Prudential
Analisis Study Kasus Financial Literacy PrudentialAnalisis Study Kasus Financial Literacy Prudential
Analisis Study Kasus Financial Literacy PrudentialCarl Prananda
 
Business coaching for micro, small and medium
Business coaching for micro, small and mediumBusiness coaching for micro, small and medium
Business coaching for micro, small and mediumSetiono Winardi
 
Corporate Social Responsibility (CSR) report-2017
Corporate Social Responsibility (CSR) report-2017Corporate Social Responsibility (CSR) report-2017
Corporate Social Responsibility (CSR) report-2017AbiandaniPranadiaput
 
Renstra Fundraising
Renstra FundraisingRenstra Fundraising
Renstra FundraisingDede Sutisna
 
28. teknik-fundrising-3-mengumpulkan-dana
28. teknik-fundrising-3-mengumpulkan-dana28. teknik-fundrising-3-mengumpulkan-dana
28. teknik-fundrising-3-mengumpulkan-danapadlah1984
 
Company Profile Rumah Zakat 2012
Company Profile Rumah Zakat 2012Company Profile Rumah Zakat 2012
Company Profile Rumah Zakat 2012Rumah Zakat
 
26. teknik-fundrising-1-informasi-umum
26. teknik-fundrising-1-informasi-umum26. teknik-fundrising-1-informasi-umum
26. teknik-fundrising-1-informasi-umumpadlah1984
 
1, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Ethical Issues of Human...
1, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Ethical Issues of Human...1, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Ethical Issues of Human...
1, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Ethical Issues of Human...AndreasFabianPramudi
 
[Entrepreneurship Module] Market Oriented Revenue Enhancement (MORE)
[Entrepreneurship Module] Market Oriented Revenue Enhancement (MORE)[Entrepreneurship Module] Market Oriented Revenue Enhancement (MORE)
[Entrepreneurship Module] Market Oriented Revenue Enhancement (MORE)Yudi Utomo
 
Sharing Philanthropy FOZ Jawa Tengah
Sharing Philanthropy FOZ Jawa TengahSharing Philanthropy FOZ Jawa Tengah
Sharing Philanthropy FOZ Jawa TengahImam Baihaqi
 

What's hot (17)

4. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , definisi lembaga pembiaya...
4. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , definisi lembaga pembiaya...4. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , definisi lembaga pembiaya...
4. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , definisi lembaga pembiaya...
 
RUMAH ZAKAT PROFILE 2011
RUMAH ZAKAT PROFILE 2011RUMAH ZAKAT PROFILE 2011
RUMAH ZAKAT PROFILE 2011
 
Profile yayasan nurul hayat
Profile yayasan nurul hayatProfile yayasan nurul hayat
Profile yayasan nurul hayat
 
Strategi Fundraising
Strategi FundraisingStrategi Fundraising
Strategi Fundraising
 
5. hbl, novi siti , hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, 2018
5. hbl, novi siti , hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, 20185. hbl, novi siti , hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, 2018
5. hbl, novi siti , hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, 2018
 
Fundrising zis
Fundrising zisFundrising zis
Fundrising zis
 
Analisis Study Kasus Financial Literacy Prudential
Analisis Study Kasus Financial Literacy PrudentialAnalisis Study Kasus Financial Literacy Prudential
Analisis Study Kasus Financial Literacy Prudential
 
Business coaching for micro, small and medium
Business coaching for micro, small and mediumBusiness coaching for micro, small and medium
Business coaching for micro, small and medium
 
Corporate Social Responsibility (CSR) report-2017
Corporate Social Responsibility (CSR) report-2017Corporate Social Responsibility (CSR) report-2017
Corporate Social Responsibility (CSR) report-2017
 
Renstra Fundraising
Renstra FundraisingRenstra Fundraising
Renstra Fundraising
 
Krkp 22 mei 2020 (yuti)
Krkp 22 mei 2020 (yuti)Krkp 22 mei 2020 (yuti)
Krkp 22 mei 2020 (yuti)
 
28. teknik-fundrising-3-mengumpulkan-dana
28. teknik-fundrising-3-mengumpulkan-dana28. teknik-fundrising-3-mengumpulkan-dana
28. teknik-fundrising-3-mengumpulkan-dana
 
Company Profile Rumah Zakat 2012
Company Profile Rumah Zakat 2012Company Profile Rumah Zakat 2012
Company Profile Rumah Zakat 2012
 
26. teknik-fundrising-1-informasi-umum
26. teknik-fundrising-1-informasi-umum26. teknik-fundrising-1-informasi-umum
26. teknik-fundrising-1-informasi-umum
 
1, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Ethical Issues of Human...
1, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Ethical Issues of Human...1, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Ethical Issues of Human...
1, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Ethical Issues of Human...
 
[Entrepreneurship Module] Market Oriented Revenue Enhancement (MORE)
[Entrepreneurship Module] Market Oriented Revenue Enhancement (MORE)[Entrepreneurship Module] Market Oriented Revenue Enhancement (MORE)
[Entrepreneurship Module] Market Oriented Revenue Enhancement (MORE)
 
Sharing Philanthropy FOZ Jawa Tengah
Sharing Philanthropy FOZ Jawa TengahSharing Philanthropy FOZ Jawa Tengah
Sharing Philanthropy FOZ Jawa Tengah
 

Viewers also liked

Lightning Talk on Metaprogramming in Ruby
Lightning Talk on Metaprogramming in RubyLightning Talk on Metaprogramming in Ruby
Lightning Talk on Metaprogramming in RubyEthan Fremen
 
Use of LCA tools in the early stages of a research project
Use of LCA tools in the early stages of a research projectUse of LCA tools in the early stages of a research project
Use of LCA tools in the early stages of a research projectOlivier Talon
 
Vb net aplikasi surat izin mengemudi
Vb net aplikasi surat izin mengemudiVb net aplikasi surat izin mengemudi
Vb net aplikasi surat izin mengemudiHamdan Aly
 
жумахан+жамиля+инкубатор+клиенты4,1
жумахан+жамиля+инкубатор+клиенты4,1жумахан+жамиля+инкубатор+клиенты4,1
жумахан+жамиля+инкубатор+клиенты4,1Жумахан Жамиля
 
Carreira_Portfolio_11-2016
Carreira_Portfolio_11-2016Carreira_Portfolio_11-2016
Carreira_Portfolio_11-2016Jeff Carreira
 
IEEE ELECTRIFICATION MAGAZINE
IEEE ELECTRIFICATION MAGAZINEIEEE ELECTRIFICATION MAGAZINE
IEEE ELECTRIFICATION MAGAZINECris Vinueza
 
10 Digital marketing terms you need to know
10 Digital marketing terms you need to know10 Digital marketing terms you need to know
10 Digital marketing terms you need to knowAstha Kalbag
 

Viewers also liked (12)

html5
html5html5
html5
 
Iq telecom
Iq telecomIq telecom
Iq telecom
 
Lightning Talk on Metaprogramming in Ruby
Lightning Talk on Metaprogramming in RubyLightning Talk on Metaprogramming in Ruby
Lightning Talk on Metaprogramming in Ruby
 
IT SCope Fool
IT SCope FoolIT SCope Fool
IT SCope Fool
 
ShopCast-v4.0-Payment
ShopCast-v4.0-PaymentShopCast-v4.0-Payment
ShopCast-v4.0-Payment
 
Use of LCA tools in the early stages of a research project
Use of LCA tools in the early stages of a research projectUse of LCA tools in the early stages of a research project
Use of LCA tools in the early stages of a research project
 
Vb net aplikasi surat izin mengemudi
Vb net aplikasi surat izin mengemudiVb net aplikasi surat izin mengemudi
Vb net aplikasi surat izin mengemudi
 
жумахан+жамиля+инкубатор+клиенты4,1
жумахан+жамиля+инкубатор+клиенты4,1жумахан+жамиля+инкубатор+клиенты4,1
жумахан+жамиля+инкубатор+клиенты4,1
 
Priyanka Resume
Priyanka ResumePriyanka Resume
Priyanka Resume
 
Carreira_Portfolio_11-2016
Carreira_Portfolio_11-2016Carreira_Portfolio_11-2016
Carreira_Portfolio_11-2016
 
IEEE ELECTRIFICATION MAGAZINE
IEEE ELECTRIFICATION MAGAZINEIEEE ELECTRIFICATION MAGAZINE
IEEE ELECTRIFICATION MAGAZINE
 
10 Digital marketing terms you need to know
10 Digital marketing terms you need to know10 Digital marketing terms you need to know
10 Digital marketing terms you need to know
 

Similar to Studi kasus di rz batam

Buku-Pemetaan Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).pdf
Buku-Pemetaan Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).pdfBuku-Pemetaan Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).pdf
Buku-Pemetaan Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).pdfFajar Baskoro
 
Makalah akuntansi sektor publik (studi kasus laporan keuangan yayasan) jianta...
Makalah akuntansi sektor publik (studi kasus laporan keuangan yayasan) jianta...Makalah akuntansi sektor publik (studi kasus laporan keuangan yayasan) jianta...
Makalah akuntansi sektor publik (studi kasus laporan keuangan yayasan) jianta...Jiantari Marthen
 
MASNET - Masjid Network (Pemberdayaan Ekonomi Islam)
MASNET - Masjid Network (Pemberdayaan Ekonomi Islam)MASNET - Masjid Network (Pemberdayaan Ekonomi Islam)
MASNET - Masjid Network (Pemberdayaan Ekonomi Islam)Abdi Januar Putra
 
Ringkasan_Pemetaan Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (UMK...
Ringkasan_Pemetaan Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (UMK...Ringkasan_Pemetaan Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (UMK...
Ringkasan_Pemetaan Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (UMK...Fajar Baskoro
 
Koperasi amartha microfinance
Koperasi amartha microfinanceKoperasi amartha microfinance
Koperasi amartha microfinancexero9
 
Program Percepatan Pembanguan Terpadu Untuk Daerah Tertinggal
Program Percepatan Pembanguan Terpadu Untuk Daerah TertinggalProgram Percepatan Pembanguan Terpadu Untuk Daerah Tertinggal
Program Percepatan Pembanguan Terpadu Untuk Daerah TertinggalSetiono Winardi
 
Strategi Komunikasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakar...
Strategi Komunikasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakar...Strategi Komunikasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakar...
Strategi Komunikasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakar...Muhammad Iqbal Nursyaifullah Sadeli
 
Suplements for micro, medium and small business enterprises
Suplements for micro, medium and small business enterprisesSuplements for micro, medium and small business enterprises
Suplements for micro, medium and small business enterprisesSetiono Winardi
 
Makalah keuangan OJK SMA NEGERI 1 BAWANG BANJARNEGARA
Makalah keuangan OJK SMA NEGERI 1 BAWANG BANJARNEGARAMakalah keuangan OJK SMA NEGERI 1 BAWANG BANJARNEGARA
Makalah keuangan OJK SMA NEGERI 1 BAWANG BANJARNEGARAdetinurkhayati
 
Pengaruh pemberdayaan kredit usaha rakyat pada pt. bank rakyat indonesia unit...
Pengaruh pemberdayaan kredit usaha rakyat pada pt. bank rakyat indonesia unit...Pengaruh pemberdayaan kredit usaha rakyat pada pt. bank rakyat indonesia unit...
Pengaruh pemberdayaan kredit usaha rakyat pada pt. bank rakyat indonesia unit...iman18
 
inkubasi bisnis bumdes dan umkm pedesaan - Sarapan SDGs Desa
inkubasi bisnis bumdes dan umkm pedesaan - Sarapan SDGs Desainkubasi bisnis bumdes dan umkm pedesaan - Sarapan SDGs Desa
inkubasi bisnis bumdes dan umkm pedesaan - Sarapan SDGs DesaTV Desa
 
Presentasi Koperasi Indonesia Tanpa Riba
Presentasi Koperasi Indonesia Tanpa RibaPresentasi Koperasi Indonesia Tanpa Riba
Presentasi Koperasi Indonesia Tanpa RibaDigitalPreneurAcadem
 
Lembaga Keuangan Mikro Baitul Maal wat Tamwil
Lembaga Keuangan Mikro Baitul Maal wat TamwilLembaga Keuangan Mikro Baitul Maal wat Tamwil
Lembaga Keuangan Mikro Baitul Maal wat TamwilLAZNAS BMT ICMI
 
Contoh Proposal penelitian
Contoh Proposal penelitianContoh Proposal penelitian
Contoh Proposal penelitianYusuf Darismah
 

Similar to Studi kasus di rz batam (20)

Buku-Pemetaan Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).pdf
Buku-Pemetaan Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).pdfBuku-Pemetaan Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).pdf
Buku-Pemetaan Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).pdf
 
L K M S B M T
L K M S B M TL K M S B M T
L K M S B M T
 
Makalah akuntansi sektor publik (studi kasus laporan keuangan yayasan) jianta...
Makalah akuntansi sektor publik (studi kasus laporan keuangan yayasan) jianta...Makalah akuntansi sektor publik (studi kasus laporan keuangan yayasan) jianta...
Makalah akuntansi sektor publik (studi kasus laporan keuangan yayasan) jianta...
 
MASNET - Masjid Network (Pemberdayaan Ekonomi Islam)
MASNET - Masjid Network (Pemberdayaan Ekonomi Islam)MASNET - Masjid Network (Pemberdayaan Ekonomi Islam)
MASNET - Masjid Network (Pemberdayaan Ekonomi Islam)
 
Pp bmt
Pp bmtPp bmt
Pp bmt
 
Ringkasan_Pemetaan Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (UMK...
Ringkasan_Pemetaan Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (UMK...Ringkasan_Pemetaan Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (UMK...
Ringkasan_Pemetaan Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (UMK...
 
Koperasi amartha microfinance
Koperasi amartha microfinanceKoperasi amartha microfinance
Koperasi amartha microfinance
 
Program Percepatan Pembanguan Terpadu Untuk Daerah Tertinggal
Program Percepatan Pembanguan Terpadu Untuk Daerah TertinggalProgram Percepatan Pembanguan Terpadu Untuk Daerah Tertinggal
Program Percepatan Pembanguan Terpadu Untuk Daerah Tertinggal
 
Strategi Komunikasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakar...
Strategi Komunikasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakar...Strategi Komunikasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakar...
Strategi Komunikasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakar...
 
2010
20102010
2010
 
Suplements for micro, medium and small business enterprises
Suplements for micro, medium and small business enterprisesSuplements for micro, medium and small business enterprises
Suplements for micro, medium and small business enterprises
 
Makalah keuangan OJK SMA NEGERI 1 BAWANG BANJARNEGARA
Makalah keuangan OJK SMA NEGERI 1 BAWANG BANJARNEGARAMakalah keuangan OJK SMA NEGERI 1 BAWANG BANJARNEGARA
Makalah keuangan OJK SMA NEGERI 1 BAWANG BANJARNEGARA
 
Pengaruh pemberdayaan kredit usaha rakyat pada pt. bank rakyat indonesia unit...
Pengaruh pemberdayaan kredit usaha rakyat pada pt. bank rakyat indonesia unit...Pengaruh pemberdayaan kredit usaha rakyat pada pt. bank rakyat indonesia unit...
Pengaruh pemberdayaan kredit usaha rakyat pada pt. bank rakyat indonesia unit...
 
inkubasi bisnis bumdes dan umkm pedesaan - Sarapan SDGs Desa
inkubasi bisnis bumdes dan umkm pedesaan - Sarapan SDGs Desainkubasi bisnis bumdes dan umkm pedesaan - Sarapan SDGs Desa
inkubasi bisnis bumdes dan umkm pedesaan - Sarapan SDGs Desa
 
Presentasi Koperasi Indonesia Tanpa Riba
Presentasi Koperasi Indonesia Tanpa RibaPresentasi Koperasi Indonesia Tanpa Riba
Presentasi Koperasi Indonesia Tanpa Riba
 
Modul 4 KB 2
Modul 4 KB 2Modul 4 KB 2
Modul 4 KB 2
 
Lembaga Keuangan Mikro Baitul Maal wat Tamwil
Lembaga Keuangan Mikro Baitul Maal wat TamwilLembaga Keuangan Mikro Baitul Maal wat Tamwil
Lembaga Keuangan Mikro Baitul Maal wat Tamwil
 
Contoh Proposal penelitian
Contoh Proposal penelitianContoh Proposal penelitian
Contoh Proposal penelitian
 
Makalah kesejahteraan petani
Makalah kesejahteraan petaniMakalah kesejahteraan petani
Makalah kesejahteraan petani
 
Makalah kesejahteraan petani
Makalah kesejahteraan petaniMakalah kesejahteraan petani
Makalah kesejahteraan petani
 

Recently uploaded

KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxDasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxadel876203
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxmatematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxArvaAthallahSusanto
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptxObyMoris1
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 

Recently uploaded (20)

KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxDasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxmatematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 

Studi kasus di rz batam

  • 1. TUGAS MANDIRI Pemberdayaan Mustahik Melalui Pendayagunaan Zakat Produktif ( Studi Kasus di RZ Batam Perum. Lotus Garden No.12 A Batam Centre ) Mata Kuliah: Sistem Informasi Manajemen Nama Mahasiswa: Hamdan NIM : 131510084 Kode Kelas : 141-SI611-M1 Dosen : Sri Afridola, SE., M.M. UNIVERSITAS PUTERA BATAM 2014/2015
  • 2. KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur Alhamdulillah penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayahNya,sehingga dapat menyelesaikan makalah akuntansi yang berjudul “Study Kasus di Rumah Zakat ( RZ Batam ) Perumahan Lotus Garden No.12 A Batam Centre”. Makalah ini dibuat untuk menunjang nilai tugas mandiri jurusan sistem informasi di universitas putera batam. Penulis menyadari makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis memohon maaf kepada semua pihak atas segala kekurangan yang terdapat pada laporan akhir ini karena sebagai manusia, penulis tidak akan pernah luput dari kesalahan. Semoga Makalah ini bisa bermanfaat bagi banyak pihak. Batam, 13 Desember 2014 Hamdan
  • 3. Daftar Isi Kata Pengantar BAB I PENDAHULUAN A. latar Belakang ….................................................................................. B. Rumusan Masalah …....................................................................................... C. Tujuan …...................................................................................... D. Sistematika penulisan …................................................................................ BAB II ISI a. Pengertian Zakat ….......................................................................................... b. Hikmah dan Manfaat ….................................................................................... c. Sumber-Sumber Zakat Terperinci …................................................................. d. Lembaga Pengelola Zakat …............................................................................ BAB III PENUTUP A. Kesimpulan …...…........................................................................................... b. Saran …............................................................................................................ Daftar Pustaka
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zakat dalam Islam memiliki fungsi, peranan dan kesejahteraan yang cukup penting. Zakat mulai diwajibkan pada tahun ke-2 hijriyah dan semenjak itulah zakat tidak lepas dalam dinamika perkembangan umat Islam. Dengan demikian, zakat sebagai sebuah ajaran sudah pasti memiliki alasan yang kuat untuk dijadikan kewajiban bagi yang mampu. Sepanjang sejarah perjalanan umat manusia, kemiskinan adalah suatu realitas yang dihadapi setiap bangsa dan Negara di belahan dunia manapun. Oleh karena itu, masalah zakat, infaq dan shadaqah akan tetap relevan untuk dikaji, agar lebih berdaya (Pedoman unit pengelola zakat dan unit jasa keuangan syariah, 2011 : 7) Potensi zakat di Indonesia yang dapat dikumpulkan dari masyarakat sangat besar. Menurut sebuah sumber dari BAZNAS, potensi zakat di Indonesia mencapai hampir 20 triliun per tahun. Hasil penelitian pusat Bahasa dan Budaya UIN Syarif Hidayatullah dan Ford Foundation tahun 2005 mengungkapkan, jumlah potensi filantropi (kedermawanan) umat Islam Indonesia mencapai Rp 19,3 triliun. Diantara potensi tersebut, Rp 5,1 triliun berbentuk barang dan Rp 14,2 triliun berbentuk uang. Jumlah dana sebesar itu, sepertiganya masih berasal dari zakat fitrah (Rp 6.2 triliun) dan sisanya zakat harta Rp 13,1 triliun. Secara lebih tajam, Badan Amil Zakat Nasional, bekerjasama dengan Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB pada awal bulan tahun 2011 melakukan kajian dan penelitian yang disampaikan pada publik melalui press conference hasil riset “Optimalisasi potensi zakat Indonesia” di Jakarta tanggal 8 Juni 2011 mengklasifikasikan potensi zakat nasional ke dalam tiga kelompok besar. Pertama, potensi zakat rumah tangga secara nasional. Kedua, potensi zakat industri menengah dan besar nasional, serta zakat BUMN.
  • 5. Potensi yang dihitung pada kelompok yang kedua adalah zakat perusahaan, dan bukan zakat direksi serta karyawan. Ketiga, potensi zakat tabungan secara nasional potensi zakat rumah tangga secara nasional mencapai angka Rp 82,7 triliun. (Pedoman unit pengelola zakat dan unit jasa keuangan syariah, 2011 :11). Pengelolaan distribusi zakat yang diterapkan di Indonesia terdapat dua macam kategori yaitu distribusi secara konsumtif dan produktif. Perkembangan metode distribusi zakat yang saat ini mengalami perkembangan pesat baik menjadi sebuah objek kajian ilmiah dan penerapannya di berbagai lembaga amil zakat yaitu metode pendayagunaan secara produktif. Zakat produktif adalah zakat yang diberikan kepada mustahik sebagai modal untuk menjalankan suatu kegiatan ekonomi dalam bentuk usaha, yaitu dengan mengembangkan tingkat ekonomi dan potensi produktifitas mustahik. (Qadir, 1998 : 46). Untuk memberikan layanan terhadap masyarakat muslim sampai saat ini banyak lembaga dan yayasan yang mendirikan lembaga amil zakat dengan lingkup lokal daerahnya masing-masing. Sebagai contoh telah berdiri Rumah Zakat Perumahan Lotus Garden No.12 A Batam Centre. Rumah Zakat di Perumahan Lotus Garden No.12 A Batam Centre adalah mitra pengelolaan zakat yang berdiri di atas badan Hukum Baitul mal wa tamwil, pendirian BMT dilatarbelakangi ketika terjadi krisis ekonomi dan moneter, BMT sering melakukan observasi dan supervisi ke berbagai lapisan masyarakat untuk menelaah bagi terbukanya peluang kemitraan usaha. Hal tersebut ditunjukan untuk membangkitkan kembali sektor riil yang banyak digeluti oleh kalangan usaha kecil dan menengah serta untuk memperbaiki kesejahteraan ekonomi masyarakat secara keseluruhan. (Hadin, 2004 : 1) Program-program yang ada di Rumah Zakat Perumahan Lotus Garden No.12 A Batam Centre telah menerapkan metode distribusi dana zakat yang bersifat produktif. Programnya antara lain yaitu memberikan modal kepada masyarakat yang kurang mampu, dana pemberian modal tersebut diberikan dengan akad pinjaman atau Qardhul Hasan, dengan harapan masyarakat memiliki penghasilan
  • 6. yang cukup untuk kebutuhan hidup. Dana zakat untuk kegiatan produktif akan lebih optimal bila dilaksanakan dengan baik Rumah Zakat Perumahan Lotus Garden No.12 A Batam Centre sebagai organisasi yang terpercaya untuk pengalokasian, pendayagunaan, dan pendistribusian dana zakat, mereka tidak memberikan zakat begitu saja, melainkan mereka mendampingi, memberikan pengarahan serta pelatihan agar dana zakat tersebut benar-benar dijadikan modal kerja, sehingga penerima zakat tersebut memperoleh pendapatan yang layak dan mandiri (Sartika, Mila, 2007: 3). Tujuan zakat untuk mengembangkan nilai sosial ekonomi masyarakat sulit terwujud apabila tidak ada peran aktif dari para pengelola zakat (amil) yang dituntut harus profesional dan inovatif dalam pengelolaan dana zakat seperti yang disebutkan di atas bahwa model pengelolaan zakat yang saat ini sedang berkembang adalah metode produktif, dimana dengan metode ini diharapkan akan mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat yang awalnya adalah golongan mustahik kemudian menjadi muzaki ( Devi Hidayah, 2008 :4) Rumah Zakat Perumahan Lotus Garden No.12 A Batam Centre yang menyalurkan dana Zakat produktif pada suatu program yang kemudian dikembangkan yaitu program pemberdayaan Ekonomi, program ini adalah program pemmberdayaan pembinaan umat atau mustahik produktif dengan memberikan bantuan modal usaha yang disalurkan dengan fasilitas Qordhul Hasan untuk bantuan modal yang berupa uang dan mudarabah, pelatihan menjahit, pelatihan potong rambut. Dalam pendayagunaan zakat yang dilakukan oleh Rumah Zakat Perumahan Lotus Garden No.12 A Batam Centre ini banyak hal yang menarik untuk dicermati. Salah satunya adalah dari program pemberdayaan. Jika zakat dimaksudkan untuk mengurangi kemiskinan, apakah program pemberdayaan Rumah Zakat Batam dapat mengentaskan seseorang dari kemiskinan?. Pada sisi lain ternyata masih terdapat beberapa pengurus badan atau lembaga pengelola zakat atau badan pelaksana belum dapat melaksanakan tugas secara optimal. Disamping hal itu, juga masih terdapat adanya berbagai faktor
  • 7. penghambat berasal dari kalangan masyarakat yaitu kurangnya kesadaran untuk menyerahkan ZIS kepada badan atau lembaga pengelola zakat. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis memandang perlu untuk mengkaji dan menganalisis kedalam bentuk Makalah dengan judul “PEMBERDAYAAN MUSTAHIK MELALUI PENDAYAGUNAAN ZAKAT PRODUKTIF” ( Study Kasus di Rumah Zakat ( RZ Batam )Perumahan Lotus Garden No.12 A Batam Centre ). B. Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah di atas, maka ada beberapa permasalahan yang dikaji dalam penelitan ini. Permasalahan tersebut antara lain : 1. Bagaimana rencana dan realisasi program pemberdayaan mustahik melalui pendayagunaan zakat produktif di di Rumah Zakat Batam Perumahan Lotus Garden No.12 A Batam Centre Tahun 2012? 2. Bagaimana faktor-faktor penghambat dan pendukung dalam pemberdayaan mustahik melalui pendayagunaan zakat produktif di di Rumah Zakat Batam Perumahan Lotus Garden No.12 A Batam Centre Tahun 2012? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Penelitian ini dilakukan untuk mencapai tujuan sebagai berikut : i. Untuk mengetahui program-program pemberdayaan mustahik yang ada di Rumah Zakat ( RZ Batam ) Perumahan Lotus Garden No.12 A Batam Centre untuk mustahik melalui pendayagunaan zakat produktif Tahun 2012.
  • 8. ii. Mengetahui realisasi program-program pemberdayaan mustahik yang ada di di Rumah Zakat Perumahan Lotus Garden No.12 A Batam Centre Tahun 2012. iii. Untuk mengetahui faktor-faktor penghambat dan pendukung dalam pemberdayaan mustahik di di Rumah Zakat Perumahan Lotus Garden No.12 A Batam Centre Tahun 2012. 2. Sedangkan manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Manfaat Teoritis Sebagai pengembangan keilmuan Manajemen Dakwah, khususnya dalam konsentrasi Zakat dalam hubungannya dengan pemberdayaan mustahik melalui pendayagunaan zakat produktif. b. Manfaat Praktis 1) Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan mutu lembaga zakat. 2) Sebagai motivator untuk meningkatkan kualitas kerja lembaga zakat. 3) Sebagai penambah keilmuan tentang metode pemberdayaan mustahik melalui pendayagunaan zakat produktif. D. Sistematika Penulisan JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah
  • 9. C. Tujuan dan Manfaat Penelitian D. Sistematika Penulisan BAB II ISI BAB III PENUTUP a. Kesimpulan b. Saran DAFTAR PUSTAKA
  • 10. BAB II ISI A. PENGERTIAN ZAKAT Ditinjau dari segi bahasa, kata zakat mempunyai beberapa arti, yaitu Al Barokatu “keberkahan”, dan Ash Shalahu “keberesan”. Sedangkan secara istilah, meskipun para ulama mengemukakan dengan redaksi yang agak berbeda antara satu da lainnya, akan tetapi pada prinsipnya sama, yaitu bahwa zakat itu adalah bagian dari harta dengan persyaratan tertentu, yang Allah SWT mewajibkan kepada pemiliknya, untuk diserahkan kepada yang berhak menerimanya, dengan persyaratan tertentu pula. Hubungan antara pengertian zakat menurut bahasa dan pengertian menurut istilah, sangat nyata dan erat sekali, yaitu bahwa harta yang dikeluarkan zakatnya akan menjadi berkah, tumbuh, berkembang dan bertambah, suci dan beres (baik). Di dalam Al-Qur'an terdapat beberapa kata, yang walaupun mempunyai arti yang berbeda dengan zakat, tetapi kadangkala dipergunakan untuk menunjukkan makna zakat, yaitu infaq, sedekah dan hak. Dipergunakannya kata-kata tersebut dengan maksud zakat, karena memiliki kaitan yang sangat kuat denganzakat. Zakat disebut infaq (at-Taubah: 34) karena hakikatnya zakat itu adalah penyerahan harta untuk kebajikan-kebajikan yang diperintahkan Allah SWT. Disebut sedekah (at-Taubah: 60 dan 103) karena memang salah satu tujuan utama zakat adalah untuk mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah SWT. Zakatdisebut hak, oleh karena zakat itu merupakan ketetapan yang bersifat pasti dari Allah SWT yang harus diberikan kepada mereka yang berhak menerimanya (mustahik).
  • 11. B. HIKMAH DAN MANFAAT ZAKAT Hikmah dan manfaat zakat antara lain adalah sebagai berikut: Sebagai perwujudan keimanan kepasa Allah SWT, mensyukuri nikmatNya, menumbuhkan akhlak mulia dengan rasa kemanusiaan yang tinggi, menghilangkan sifat kikir, rakus dan matrealistis, menumbuhkan ketenangan hidup, sekaligus membersihkan dan mengembangkan harta yang di miliki. karena zakat merupakan hak mustahik, maka zakat berfungsi untuk menolong, membantu dan membina mereka terutama fakir miskin, ke arah kehidupan yang lebih baik dan lebih sejahtera, sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan layak, dapat beribadah kepada Allah SWT, terhindar dari bahaya kekufuran, sekaligus menghilangkan sifat iri, dengki dan hasad yang mungkin timbul dari kalangan mereka, ketika mereka melihat orang kaya yang memiliki harta cukup banyak Sebagai pilar amal bersama (jama’i) antara orang-orang kaya yang berkecukupan hidupnya dan para mujahid yang seluruh waktunya digunakan untuk berjihad di jalan Allah, yang karena kesibukannya tersebut, ia tidak memiliki waktu dan kesempatan untuk berusaha dan berikhtiar bagi kepentingan nafkah diri dan keluarga. Sebagai salah satu sumber dana bagi pembangunan sarana maupun prasarana yang harus di miliki umat islam, umat islam, seperti sarana ibadah, pendidikan , kesehatan, sosial maupun ekonomi, sekaligus sarana pengembangan kualitas sumber daya manusia muslim. Untuk memasyaratkan etika bisnis yang benar, sebab zakat itu bukanlah membersihkan harta yang kotor, tetapi mengeluarkan bagian dari hak orang lain dari harta yang kita usahakan dengan baik dan benar sesuai dengan ketentuan Allah SWT.
  • 12. Dari sisi pembangunan kesejahteraan umat, zakat merupakan salah satu instrumen pemerataan pendapatan. C. Tinjauan Pustaka Hasil survey kepustakaan yang penulis lakukan menunjukkan bahwa ada beberapa penelitian yang mempunyai relevansi dengan judul ini, penelitian tersebut adalah sebagai berikut: Penelitian Arief Budi Santoso yang berjudul “Pemberdayaan Zakat PKPU Jawa Tengah Dalam Perspektif Hukum Islam”. Fakultas Syari’ah, 2007. Penelitian ini mempunyai dua fokus permasalahan yaitu: 1) Bagaimana pelaksanaan pemberdayaan zakat PKPU Jawa Tengah? 2) Bagaimana pandangan hukum Islam terhadap pelaksanaan pemberdayaan zakat PKPU Jawa Tengah? Hasil penelitian ini adalah pertama, dalam memberdayakan zakat, PKPU Jawa Tengah memberlakukan manajemen modern meliputi manajemen penghimpunan, pengelolaan dan pendayagunaan zakat. Pemberdayaan zakat PKPU Jawa Tengah lebih mengedepankan pada upaya membangun kemandirian mustahik melalui peningkatan produktifitas kerja. Kedua, Pelaksanaan pemberdayaan zakat PKPU Jawa Tengah telah sesuai dengan nilai-nilai dasar zakat sebagaiman terkandung dalam Al-Qur’an mupun Hadits. Meski demikian, masih perlu diadakan peninjauan kembali terhadap adanya kebijakan memberikan dana zakat dalam bentuk pinjaman modal usaha berupa pinjaman kebajikan (qardhul hasan) di samping dana hibah, agar tidak kontra produktif dengan ketentuan umum tentang zakat. Perbedaan penulis dengan penelitian Arief Budi Santoso adalah mengenai pemberdayaan dipandang dalam perspektif hukum Islam dalam rangka pemberdayaan zakat yang memberlakukan manajemen modern meliputi manajemen penghimpunan, pengelolaan dan pendayagunaan zakat, Sedangkan penulis fokus kepada pemberdayaan mustahik melalui pendayagunaan zakat
  • 13. produktif. Penelitian Devi Hidayah Fajar S. Syaban, yang berjudul “Pendayagunaan Zakat Produktif Dalam Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat L-ZIS Assalaam Solo)”. Fakultas Syari’ah, UMS, 2008. Penelitian ini mempunyai dua fokus permasalahan yaitu: 1) Bagaimana manajemen zakat produktif di L-ZIS Asslaam ? 2) Bagaimana perkembangan perekonomian para mustahik yang diberi dana zakat produktif dari L-ZIS Assalam? Hasil penelitian ini adalah pertama membahas mengenai pengelolaan zakat namun lebih terfokus pada pengelolaan yang bersifat produktif serta meneliti tingkat perkembangan masyarakat atau para mustahik binaan L-ZIS Assalam yang diberikan dana zakat produktif. 2) Menerapkan metode distribusi dana zakat yang bersifat produktif yang khususnya pada orang-orang (mustahik) tertentu atau dengan sebutan masyarakat Binaan L-ZIS Assalaam, dana tersebut diberikan kepada orang yang berhak dengan akad pinjaman atau qardhul hasan sebagai modal usaha, dengan harapan mmasyarakat binaan tersebut mampu untuk memiliki hubungan ukhuwah islamiyah antar sesama. Metode yang digunakan adalah menggunakan analisa deduktif induktif. Perbedaan penulis dengan penelitian Devi Hidayah adalah mengenai pengelolaan zakat namun lebih terfokus pada pengelolaan yang bersifat produktif serta meneliti tingkat perkembangan masyarakat atau para mustahik binaan L- ZIS Assalam yang diberikan dana zakat produktif, Sedangkan penulis fokus kepada Pemberdayaan mustahik melalui pendayagunaan zakat produktif di RZ Batam . Awalnya, harta hasil zakat oleh BAZIS didistribusikan kepada para mustahik berupa uang dan makanan pokok. Sistem pengelolaan tersebut dirasa tidak berdampak baik terhadap perekonomian mustahiik, hingga kemudian pada tahun 2008 muncul gagasan zakat produktif. Pendistribusian hasil zakat ini diwujudkan seekor kambing untuk alternatif solusi pengentasan kemiskinan. Keberhasilan tersebut dikarenakan sebagian besar para mustahik mampu mengelola
  • 14. kambing yang mereka terima untuk dikembangbiakan. Perbedaan penulis dengan penelitian Arif adalah mengenai pendayagunaan zakat produktifnya penelitian Arif dengan menggunakan binatang ternak untuk memprokduktifkan masyarakat sedangkan penulis lebih menekankan pada program-program di Baitul maal yang sudah menggunakan pendayagunaan zakat produktif. Perbedaan penulis dengan penelitian Mila Sartika adalah pada bagaimana pengaruh jumlah dana zakat yang disalurkan untuk kegiatan produktif di LAZ Yayasan Indonseia Juara Peduli terhadap jumlah pendapatan yang diperoleh mustahik pada periode 2007, Sedangkan penulis fokus kepada pemberdayaan mustahik melalui pendayagunaan zakat produktif. Penelitian ini mengungkap bagaimana strategi serta hasil dakwah Dompet Dhuafa dalam membantu mengentaskan kemiskinan masyarakat Semarang. Strategi yang digunakan adalah sebagai berikut: a) Memberi modal usaha melalui jalur kredit kepada penduduk miskin yang diawasi oleh BMT pasar tanpa menggunakan jaminan. b) Memberikan sarana usaha yang diberikan kepada keluarga anak jalanan, melakukan kerjasama dengan rumah singgah di kota Semarang. c) Memberikan bantuan kepada yang terkena musibah, seperti musibah banjir, tanah longsor dan lain-lain. d) Memberikan santunan pendidikan kepada anak sekolah yang tidak mampumulai tingkat dasar sampai menengah perbedaan antara penulis dengan tulisanyang dilakukan Laila Karimatun Nisa’ adalah bagaimana strategi Dakwah Dompet Dhuafa dalam mengentaskan kemiskinan, sedangkan penulis focus kepada pemberdayaan mustahik melalui zakat produkltif .
  • 15. Penelitian Lia Qatifah yang berjudul “Peran Dakwah Dompet Peduli Umat Daarut Tauhid Melalui Program Microfinance Syari’ah Berbasis Masyarakat Misykat dalam pemberdayaan ekonomi anggota (Studi Kasus Lembaga Amil Zakat Nasional DPU-DT Cabang Batam)”.Hasil dari Penelitian ini adalah bahwa program microfinance syariah berbasis masyarakat Misykat yang digulirkan oleh DPU-DT mempunyai peranan dakwah. Di antaranya pertama, pembentukan karakter pendamping sebagai dai yang mempunyai kafaah keilmuan dan kepribadian Islami. Kedua, pembinaan insentif terhadap anggota Misykat dalam setiap peran dengan menggunakan sarana halaqah pertemuan. Ketiga, pengguliran dana kepada anggota Misyarakat didasarkan akad pinjaman tanpa bunga. Akad yang diterapkan merupakan bentuk nyata penerapan dakwah Islamiyah. Adapan untuk biaya program Masyarakat menggunakan dana zakat, infak dan shadaqah. Secara keseluruhan program ini merupakan bentuk aplikasi dakwah dibidang ekonomi, yang merupakan bagian dari metode al hikmah bil lisan al hal. Sedangkan perbedaan antara penulis dengan tulisan Lia Qatifah adalah bagaimana peran dakwah dompet peduli umat daarut tauhid melalui program microfinance syariah berbasis masyarakat (misykat). Sedangkan penulis fokus kepada pemberdayaan mustahik melalui pendayagunaan zakat produktif. Keenam penelitian ini memiliki beberapa kemiripan, diantaranya umat miskin. Kekhasan masing-masing peneliti bisa dilihat dari obyek penelitian dan metodelogi analisis yang dilakukan. Hal ini terjadi karena masing-masing mempunyai tujuan berbeda. Pada penelitian yang penulis lakukan memandang program pemberdayaan melalui zakat produktif sebagai program pengentasan kemiskinan dan pengangguran dengan memberikan zakat produktif kepada mereka yang memerlukan sebagai modal usaha. Untuk penelitian yang penulis lakukan dengan judul “ Pemberdayaan Mustahik melalui Pendayagunaan Zakat Produktif ( Study Kasus di di Rumah Zakat Perumahan Lotus Garden No.12 A Batam Centre Tahun 2012), menggunakan
  • 16. metode analisis induktif dengan jenis penelitian case study and field research (penelitian studi kasus dan lapangan). Perbedaannya, kelima penelitian diatas pemberdayaan zakat masih bersifat umum, karena hanya mengkaji tentang upaya penggalian dan pemanfaatan /pendistribusian. Oleh karena itu, penelitian pemberdayaan ini difokuskan kepada pemberdayaan zakat produktif. D. Kerangka Teoritik Untuk mengetahui sumber rujukan yang relevan dengan masalah yang penulis lakukan perlu disusun kerangka teoritik. Kerangka teoritik merupakan tuntutan untuk memecahkan masalah dan menemukan prinsip-prinsip hipotesis dan teori. Pemberdayaan Menurut Ken Blancard Pemberdayaan merupakan potensi untuk membuka jalan menuju sumber mata air, yaitu kemampuan manusia yang harus dimanfaatkan, agar organisasi dapat bertahan dan maju dalam dunia yang semakin kompleks dan dinamis ini. (Ken, 2008 : 1) Pemberdayaan dalam arti yang luas ialah memandirikan mitra, sehingga mitra dalam hal ini mustahik tidak selamanya tergantung kepada amil. Menurut Muhammad hasan pemberdayaan merupakan penyaluran zakat yang disertai target besar yang tidak dapat dengan mudah atau dalam waktu yang singkat dapat terealisasi. Karena itu, penyaluran zakat harus disertai dengan pemahaman yang utuh terhadap permasalahan yang ada pada penerima. Apabila permasalahannya adalah kemiskinan, harus diketahui penyebab kemiskinan tersebut, sehingga dapat mencari solusi yang tepat demi tercapainya target yang telah direncanakan. (Hasan Muhammad, 2011: 72). Mustahik adalah orang-orang yang berhak menerima zakat. Yang telah diatur dalam ajaran syariat Islam, yakni ada delapan golongan (asnaf) yaitu fakir, miskin, amillin, muallaf, riqab, gharim,
  • 17. fisabilillah, dan ibnu sabil. Ketentuan ini diatur dalam al-Qur’an surat at-Taubah ayat 60: ‫إ‬ِ‫ن‬َّ‫م‬َ‫ا‬ ‫ل‬‫إص‬َََِِّ‫ت‬ ُ َ‫ُل‬َُِِ‫ل‬َ‫ا‬‫ء‬َ َ‫لا‬َ‫م‬‫إ‬َِِ‫ن‬‫ا‬ ُ ِِ ِ‫لا‬َ‫ء‬َ‫إا‬ِ‫ل‬‫ا‬ ُ ِِ ‫إ‬ِ‫ل‬‫ا‬‫ل‬ِ‫ء‬ِ‫ا‬ َ‫ا‬ََِّ َِ‫ل‬‫ن‬‫ا‬ ُ ِِ ‫ا‬‫ل‬‫ل‬‫ل‬‫ل‬ُ‫ه‬‫ل‬‫ء‬‫ل‬َ ‫و‬َ‫ف‬ ِِ َ‫ر‬‫إ‬َِ َ‫ا‬ُ ُ ِ‫لا‬َ‫ا‬ َ‫ِإا‬‫م‬‫ا‬ ُ ِِ ‫و‬َ‫ف‬ ِِ َ‫ب‬‫ل‬َ‫ل‬ِِ َ َّ‫ُه‬ َ‫اا‬َُُ ِِ ََّ َُ‫ب‬‫ل‬َ‫ل‬ َ‫ا‬ِ‫ي‬‫ض‬ َُِ‫ف‬ ِ‫ا‬َ‫ا‬ َ َّ‫ُه‬ ‫ل‬ َّ‫ُه‬ ِِ َ‫ل‬‫ل‬َ‫ء‬ِ‫ا‬ َ‫ل‬‫ل‬َ‫م‬ٌِ “Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk memerdekakan hamba sahaya, untuk membebaskan orang yang berhutang, untuk yang berada di jalan Allah dan untuk orang yang sedang di dalam perjalanan sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”[At-Taubah 60.] Ayat ini turun ketika orang-orang munafik yang bodoh itu mencela Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tentang pembagian zakat , kemudian Allah menjelaskan bahwa Allah –lah yang mengatur pembagian zakat tersebut dan tidak mewakilkan hak pembagian itu kepada selain-Nya, tidak ada campur tangan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Allah membaginya hanya untuk mereka yang disebutkan dalam ayat tersebut. ‫إ‬ِ‫ن‬َّ‫م‬َ‫ا‬ ‫ل‬‫إص‬َََِِّ‫ت‬ ُ maksud dari ayat ini adalah zakat-zakat yang wajib, berbeda dengan sadaqah mustahabah yang bebas diberikan kepada semua orang tanpa ada pengkhususan.[Taisir Karim Ar-Rahman fi Tafsir Al-Kalamil Manan oleh Abdurrahman bin Nasir As-Sa’di, hal 341 Muasasah Risalah] Para ulama’ berbeda pendapat berkaitan dengan delapan kelompok ini, apakah pembagian zakat harus meliputi semuanya, atau sebatas yang memungkinkan. Dalam hal ini terdapat dua pendapat : Pertama, harus meliputi semuanya. Ini adalah pendapat Imam As-Syafi’I dan sekelompok ulama’. Kedua, tidak harus semuanya. Harta zakat boleh diberikan kepada satu kelompok saja, meskipun terdapat kelompok yang lain. Ini adalah pendapat Imam Malik dan sekelompok ulama’ salaf dan khalaf, di antaranya, Umar, Hudzaifah, Ibnu Abbas,
  • 18. Abul ‘Aliyah, Said bin Zubair dan Mimun bin Mihran. Ibnu Jabir berkata, “Ini adalah pendapat sebagian besar ulama’. Penyebutan kelompok-kelompok dalam ayat tersebut adalah untuk menjelaskan mereka yang berhak, bukan karena keharusan memenuhi semuanya.[Terjemahan Tafsir Ibnu Katrsir jilid 4 hal 150-151. Pustaka Imam Asy-Syafi’i.] Masharif Zakat Pertama dan kedua, َ‫ُل‬َُِِ‫ل‬َ‫ا‬‫ء‬َ ‫لا‬َ‫م‬‫إ‬َِِ‫ن‬‫ا‬ ُ ِِ Pada dasarnya kedua keadaan tersebut adalah sama dan sejenis, akan tetapi fakir keadaannya lebih memprihatinkan dari pada miskin, sehingganya Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan fakir lebih dahulu dari pada miskin dalam ayat tersebut. Di bawah ini kami akan sebutkan beberapa perbedaan dan pengertian antara fakir dan miskin. Imam Abu Ja’far berkata : Zakat hanyalah untuk orang fakir dan miskin. Para ulama’ berselisih pendapat mengenai siapakah yang disebut dengan orang fakir dan miskin itu : Waqi, Ibnu Jarir, As’as dan Hasan berpendapat, “Bahwasanya yang disebut dengan fakir ialah orang yang tidak punya apa-apa sedangkan ia hanya berpangku tangan dirumahnya, sedangkan miskin ialah orang yang tidak punya tetapi ia masih berusaha untuk mencukupi kehidupannya”. Mujahid, “Fakir ialah orang tidak punya tetapi ia tidak minta-minta, sedangkan miskin ialah orang tidak punya dan ia meminta-minta. [Jami’ Al-Bayan ‘an Ta’wiliil Ayil Qur’an Tafsir Tobari oleh Abu Ja’far Muhammad Ibnu Jarir At- Tobari jilid 5 hal 4021. Dar As-Salam.] Orang fakir ialah orang tidak punya dan ia berhijrah, sedangkan miskin ialah orang yang tidak punya dan ia tidak berhijrah.[Ad-Dauru Al-Mansur fi Tafsir Al- Mansur oleh Abdurrahman Jalaludin As-Suyuthi jilid 4 hal 222. Dar Al-Fikr.] Fakir ialah orang yang tidak mendapatkan apa-apa, atau hanya mendapatkan sebagian kecil dari kebutuhannya.
  • 19. Miskin ialah seseorang yang mendapatkan atau bisa memenuhi sebagian besar dari kebutuhannya, namun tidak mencukupi secara keseluruhan. Jika ia dapat mencukupi secara kesuluruhan maka ia bisa dikatakan sebagai orang yang kaya.[Taisir Karim Ar-Rahman fi Tafsir Al-Kalamil Manan oleh Abdurrahman bin Nasir As-Sa’di, hal 341 Muasasah Risalah.]. Ketiga, . ‫لا‬َ‫ء‬َ‫إا‬ِ‫ل‬‫ا‬ ُ Masharif zakat yang ketiga adalah amil zakat, yaitu orang bertugas mengelola atau mengambil zakat dari orang-orang yang berhak mengeluarkan zakat kemudian membagikannya kepada orang yang berhak pula.[ Ensiklopedi Islam Al Kamil Syaikh Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At Tuwaijiri hal 776. Dar us Sunnah]. Mereka berhak mendapatkan bagian zakat. Seorang Amil tidak boleh dari kerabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, karena mereka tidak berhak menerima zakat berdasarkan hadits shahih dari yang diriwayatkan oleh Muslim dari Abdul Muthalib bin Rabi’ah bin al-Harits, bahwa ia dan Fadl bin Abbas memohon kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam agar dijadikan sebagai amil zakat, maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, “ Sesunguhnya zakat itu tidak dihalalkan bagi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan keluarganya. Sesungguhnya zakat itu adalah kotoran (harta) manusia.”[Terjemaha n Tafsir Ibnu Katrsir jilid 4 hal 151. Pustaka Imam Asy-Syafi’i.] Para ulama’ berselisih pendapat mengenai kadar yang diberikan kepada amil zakat : Dlohak ia berpendapat bahwasanya amil zakat mendapatkan seperdelapan dari zakat. Yunus, Ibnu Wahab dan Ibnu Zaid mereka berpendapat bahwa seorang amil mendapatkan sesuai dengan kadar apa yang dikerjakannya.
  • 20. Adapun pendapat yang paling shahih dan mendekati kebenaran menurut Ibnu Jarir dalam kitabnya Jami’ul Bayan adalah pendapat yang kedua, yaitu seorang amil diberikan zakat sesuai dengan kadar apa yang telah diperbuatnya. Keempat, َ‫ا‬ََِّ َِ‫ل‬‫ن‬‫ا‬ ُ ‫ا‬‫ل‬‫ل‬‫ل‬‫ل‬ُ‫ه‬‫ل‬‫ء‬‫ل‬َ Yaitu orang-orang yang perlu dilunakkan hatinya kepada Islam, supaya mereka memberikan sumbangsinya kepada Islam, atau Rais kaum yang baru masuk Islam dan dia diberikan zakat supaya mereka menegetahui bahwasanya agama Islam adalah agama yang benar dan shalih, dan supaya bertambah keimanannya.[Taisir Karim Ar-Rahman fi Tafsir Al-Kalamil Manan, hal 341.] Diantara mereka yang dilunakkan hatinya pada zaman Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah Sufyan bin Harb, Uyainah bin Badr dan Aqra’ bin Habis.[Tafsir At-Tobari jilid 5 hal 4026.] Mereka ada tiga golongan : Yang dilunakkan hatinya supaya masuk Islam. Mereka yang masih lemah keislamannya atau lmannya. Mereka yang diberi zakat untuk mencegah kejelekan yang mereka timbulkan buat kaum mukminin.[.Ruhul Ma’ani Sihabuddin Sayyid Mahmud Al-Alusi jilid 6 hal 169. Maktabah Taufiqiyah.] Kelima, َ‫ر‬‫إ‬َِ َ‫ا‬ُ ُ Yaitu budak-budak yang sedang dalam proses memerdekakan diri, atau membeli diri mereka dari majikannya. Mereka dimerdekakan dan dibantu dengan harta zakat. Diriwaytakan dari Hasan al-Bashri ,Muqatil bin Hayyan, Umar bin Abdul Aziz, Said bin Zubar an-Nakha’I, az-Zuhri dan Ibnu Zaid bahwa yang dimaksud dengan riqab adalah “al-Mukatib” yaitu hamba sahaya yang mengadakan perjanjian bebas.[ Terjemahan Tafsir Ibnu Katsir jilid 4 hal 152.] Keenam, ِ‫ا‬‫ل‬َ‫ا‬ َ‫ِإا‬‫م‬‫ا‬ ُ
  • 21. Yaitu orang yang terlilit utang tetapi bukan dalam bermaksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, kemudian ia tidak bisa melunasi hutangnya tersebut. Mujahid berkata, “AlGharimin ialah orang yang terbakar rumahnya, kemudian ia berhutang untuk membangun kembali rumahnya.” Wajib bagi seorang Imam memerinya harta atau zakat dari Baitul Mal.[Tafsir At-Tobari jilid 5 hal 4029.] Dalam keadaan ini ada dua golongan : Berhutang untuk kebaikan orang yang berselisih sehinga diberi sesuai dengan kadar utangnya. Berutang untuk pribadi, yakni menanggung banyak utang tapi tidak mampu membayarnya.[ Ensiklopedi Islam Al-Kamil hal 776.] Orang yang mempunyai tanggungan denda atu hutang yang harus dipenuhi, sedangkan untuk memenuhinya ia harus menguras harta kekayaannya atau ia harus berhutang kepada orang lain, atau berhutang dan melakukan kemaksiatan lalu ia bertaubat. Maka orang yang seperti ini diberi zakat. Hal ini berdasarkan hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dari bu Sai’d Al- Khudri ia berkata, “Pada zaman Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ada seseorang yang menderita banyak kerugian karena buah-buahan yang barui saja dibelinya terkena hama, hingga hutangnya menumpuk. Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Bersedekahlah kepadanya,” maka orang-orangpun bersadaqah kepadanya, akan tetapi tidak mencukupi untuk melunasi hutangnya. Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata kepada para piutang tersebut, “Ambillah apa yang kalian dapati, hanya itu saja bagaian yang kalian dapatkan. (HR. Muslim).[ Terjemahan Tafsir Ibnu Katsir jilid 4 hal 153-254.] Ketujuh, ‫و‬َ‫ف‬ ِِ َ‫ب‬‫ل‬َ‫ل‬ِِ َّ‫ُه‬ Para ulama’ berselisih pendapat mengenai pengertian fi sabilillah dalam ayat tersebut :
  • 22. Abu Yusuf berkata, “Yang dimaksud adalah orang yang berjihad atau di dalam peperangan (mujahidin) yang berjuang untuk menegakkan kalimat Allah dan melawan musuh-musuh-Nya.” Muhammad,“Orang yang berhaji.” Sebagian ulama’ berpendapat mereka adalah orang yang sedang menuntut ilmu. Adapun yang paling mendekati kebenaran adalah setiap orang yang berusaha untuk taat kepada Allah dan orang-orang yang berada di jalan kebenaran. Wallahu ‘alam bi Shawab.[Ruhul Ma’ani Sihabuddin Sayyid Mahmud Al-Alusi jilid 6 hal 171. Maktabah Taufiqiyah.] Kedelapan, َِِ‫اا‬َُُ َ‫ب‬‫ل‬َ‫ل‬ََّ ُ Ialah seorang musafir di suatu negeri yang bekalnya tidak mencukupi untuk dipakai pulang ke negerinya meskipun ia orang kaya, maka ia diberi bagian zakat yang mencukupi untuk pulang ke negerinya. Begitu pula dengan orang yang ingin bepergian, akan tetapi tidak memiliki bekal, maka ia diberi dari bagian zakat untuk perbekalannya pergi dan pulang. Namun ia tidak diperbolehkan mengambil lebih dari kebutuhannya.[Terjemahan Tafsir Ibnu Katsir jilid 4 hal 154.] َ‫ا‬ِ‫ي‬‫ض‬ َُِ‫ف‬ ‫ا‬َ‫ا‬ َ َّ‫ُه‬ ِ Maksudnya ialah pembagian ini adalah langsung dari Allah Subhanahu wa Ta’ala yang diwajibkan kepada orang yang mempunyai harta dari orang muslimin. Allah Maha Mengetahui kemaslahatan mahluknya terhadapa apa saja yang diwajibkan kepada mereka, tidak ada sesuatu apapun yang samar bagi- Nya. Tidak mungkin Allah Subhanahu wa Ta’ala mewajibkan zakat pada kaum muslimin melainkan ada maslahat di dalamnnya. Dialah Maha Bijaksana yang mengatur segala sesuatu.[Tafisr At-Tobari jilid 5 hal 4031.] ‫ل‬ َّ‫ُه‬ ِِ َ‫ل‬‫ل‬َ‫ء‬ِ‫ا‬ َ‫ل‬‫ل‬َ‫م‬ٌِ Dari kedelapan masharif zakat tersebut, bisa disimpulkan dalam dua hal : Orang yang diberi zakat untuk memenuhi kebutuhannya. Orang yang diberi zakat dengan tujuan untuk kemaslahatan bagi Islam dan muslimin.[Taisir Karim Ar- Rahman hal 341.]
  • 23. Memperhatikan paparan mengenai mustahik, maka di sinilah zakat berperan untuk merubah dan sekaligus meningkatkan perekonomian dan taraf hidup mereka. Mereka yang sudah punya potensi dikembangkan potensinya. Bagi yang tidak mempunyai potensi, namun mempunyai skill untuk bekerja, bahkan diberikan modal untuk mengembangkan skillnya. (Hasan Muhammad, 2011 : 73, 87). Atas dasar pengertian di atas, maka yang dimaksud pemberdayaan mustahik adalah pembinaan atau pemberdayaan yang dikembangkan untuk merubah dan sekaligus meningkatkan perekonomian dan taraf hidup mustahik. Pendayagunaan berasal dari kata daya-guna yang berarti kemampuan yang mendatangkan hasil atau manfaat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1993: 189). Istilah pendayagunaan dalam konteks ini mengandung pemberian zakat kepada mustahik (Hasan Muhammad, 2011 : 71) . Agar mengarah pada sasaran pendayagunaan yang berdaya guna dan berhasil guna, tepat dan cepat, produktif, edukatif, dan ekonomis perlu juga adanya pengarahan dan pembinaan terhadap para mustahik, baik mustahik individual maupun yang berbentuk badan hukum (M. Zaidi, 2003: 34). Berikut beberapa bentuk pendayagunaan untuk pemberdayaan mustahik antara lain: a. Pendayagunaan dalam bentuk pemberian bantuan uang sebagai modal kerja usaha mikro dalam meningkatkan kapasitas dan mutu produksi usahanya. b. Dukungan kepada mitra binaan untuk berperan serta dalam berbagai upaya untuk pemberdayaan usaha mikro. c. Penyediaan pendamping lapangan untuk menjamin keberlanjutan usaha, misalnya pendampingan usaha yang mengembangkan usaha mikro dalam bentuk alih pengetahuan, keterampilan dan informasi. d. Pembangunan industri untuk pemberdayaan yang ditujukan bagi masyarakat mustahik melalui program-program yang bertujuan yakni penciptaan lapangan
  • 24. kerja, peningkatan usaha, pelatihan, pembentukan organisasi. (Pedoman unit pengelola zakat dan unit jasa keuangan syariah, 2011 : 33). Zakat Produktif adalah zakat yang diberikan kepada mustahik sebagai modal untuk menjalankan suatu kegiatan ekonomi, yaitu untuk menumbuhkembangkan dan potensi produktifitas mustahik (Qadir, 1998: 46). Maka pendayagunaan zakat produktif adalah pemberian zakat kepada para mustahik secara produktif dengan tujuan agar zakat mendatangkan hasil dan manfaat bagi yang memproduktifkan (Hasan Muhammad, 2011: 71). Rumah Zakat adalah rumah perbendaharaan yang bersifat sosial. Rumah Zakat dirancang untuk banyak melakukan pemberdayaan kelompok masyarakat miskin, atau sangat miskin, kelompok tersebut dibantu dengan mengguunakan dana-dana sosial yang juga di dapat dari masyarakat, seperti Zakat, Infaq, dan Shadaqah serta tidak dibolehkan mengambil keuntungan sama sekali atas dana tersebut. Pemberdayaan yang dilakukan berupa pendidikan dan pelatihan kemandirian, modal usaha dan pendamping usaha. Selain itu kelompok masyarakat miskin juga mendapatkan pelayanan kesehatan dan beasiswa pendidikan. E.Metode Penelitian Untuk mendapatkan penelitian yang akurat, ilmiah dan sistematis maka diperlukan metodologi yang tepat, Sehingga penelitian ini memenuhi prosedur penelitian yang benar. 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, Penelitian kualitatif umumnya digunakan dalam dunia ilmu-ilmu sosial dan budaya. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau dengan cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran). Menurut Miles dan Huberman sebagaimana dikutip oleh Tanzeh dan Suyitno (2006:109) bahwa
  • 25. penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bertitik tolak dari realitas dengan asumsi pokok bahwa tingkah laku manusia mempunyai makna bagi pelakunya dalam konteks tertentu. Adapun spesifikasi penelitian ini adalah penelitian studi kasus dan lapangan (case study and field research). Studi kasus adalah uraian dan penjelasan komprehensif mengenai berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu organisasi, suatu program, atau suatu situasi sosial. Penelitian studi kasus berupaya menelaah sebanyak mungkin data mengenai subyek yang diteliti (Mulyana, 2003: 201). Tujuan penelitian kasus dan penelitian lapangan adalah untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan suatu unit sosial, individu, kelompok, lembaga atau masyarakat (Narbuko dan Achmadi, 2005: 46). 2. Metode Pengumpulan Data a. Metode Observasi Metode observasi adalah metode atau cara pengumpulan data mengenai tingkah laku individu atau kelompok secara langsung.( Dalam penelitian ini observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung terhadap aktifitas kerja Rumah Zakat Perumahan Lotus Garden No.12 A Batam Centre. b. Metode Wawancara Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui percakapan dan bertatap muka dengan orang (Informan) yang memberikan informasi (Arikunto, 2002: 202). Dalam penelitian ini, interview dilakukan kepada Branch Manager Rumah Zakat Perumahan Lotus Garden No.12 A Batam Centre Bapak Agus Suprianto, Kepala Bidang, dan Bagian Admin & Keuangan Rumah Zakat Perumahan Lotus Garden
  • 26. No.12 A Batam Centre Ibu Mawar Indah dan Masyarakat Penerima Zakat Produktif (Mustahik). c. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu metode yang dilakukan dengan cara mencari dan mempelajari data-data dari catatan, transkip, berkas, notulen, surat, surat kabar, majalah, buku, makalah, serta jenis-jenis karya tulis lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini (Arikunto, 2002:206). Studi dalam penelitian ini dilakukan dengan dokumen19 dokumen atau berkas-berkas yang berkaitan dengan Rumah Zakat Perumahan Lotus Garden No.12 A Batam Centre dan realisasi program pemberdayaannya, disamping dokumen-dokumen lain yang mendukung penelitian ini. 3. Sumber dan Jenis Data Dalam penelitian kualitatif data yang dikumpulkan berhubungan dengan fokus penelitian. Untuk memudahkan mengidentifikasi sumber data, maka penulis mengklasifikasikan sumber data sebagai berikut a) Sumber Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari masyarakat (tempat) baik yang dilakukan melalui wawancara dengan mustahik, observasi dan cara lainnya. Data ini diperoleh mentahmentah dari masyarakat dan masih memerlukan analisis lebih lanjut (Subagyo, 1991 : 87). b. Sumber Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung oleh penulis atau data yang diperoleh dari perpustakaan, data ini digunakan untuk melengkapi data primer, mengingat bahwa data primer dapat dikatakan sebagai data paket yang ada secara langsung dalam praktek dilapangan karena penerangan suatu teori (Subagyo, 1991 : 88). Dalam hal ini sebagai sumber sekunder penelitian menggunakan literatur berupa buku, majalah, arsip, surat kabar, buletin
  • 27. rumah peduli yang diterbitkan oleh Rumah Zakat Perumahan Lotus Garden No.12 A Batam Centre dan hal-hal yang kaitannya dengan penelitian ini. 4. Metode Analisis Data Metode analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis hasil catatan observasi untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikan sebagai temuan, sedangkan untuk meningkatkan pemahaman, analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari makna (Muhajir, 1998 : 104). Dalam analisis data penelitian ini, penulis menggunakan metode analisis interaktif (interaktif model) dan metode analisis SWOT dimana penulis harus mengetahui faktor penghambat dan pendukung pada suatu lembaga. Menurut Miles dan Huberman dalam Tanzeh dan Huberman (2006 :173) analisis ini terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan (interaktif), yaitu (1) reduksi data, (2) penyajian data dan (3)penarikan kesimpulan. Ketiga alur tersebut dapat dilihat dalam uraian sebagai berikut: a. Reduksi Data Reduksi data merupakan suatu kegiatan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, mengabstrakkan dan transformasi data mentah yang didapat dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Dengan demikian reduksi data ini akan berlangsung.
  • 28. Dimulai pada awal kegiatan penelitian sampai dilanjutkan selamakegiatan pengumpulan data dilaksanakan, membuat ringkasan, membuat kode, membuat memo, menyortir data. b. Penyajian data Di dalam penelitian ini data yang didapat berupa kalimat, katakata yang berhubungan dengan fokus penelitian, sehingga sajian data merupakan sekumpulan informasi yang tersusun secara sistematis yang memberikan kemungkinan untuk ditarik kesimpulan. Dengan kata lain, penyajian data ini merupakan proses penyusunan informasi secara sistematis dalam rangka memperoleh kesimpulan-kesimpulan sebagai temuan penelitian.
  • 29. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Dari uraian di depan dapat di terik berbagai kesimpulan sebagai berikut: Zakat adalah ibadah maaliyah ijtima'iyyah, artinya ibadah di bidang harta yang memiliki kedudukan yang sangat penting dalam membangun masyarakat. Jika zakat dikelola dengan baik, baik pengambilan maupun pendistribusiannya, pastiakan dapat mengangkat kesejahteraan masyarakat. Karena itu, di dalam Al Qur'an dan Hadits, banyak perintah untuk berzakat, sekaligus pujian bagi yang melakukannya, baik di dunia maupun di akhirat nanti. Sebaliknya banyak pula Al Qur'an da Hadits Nabi yang mencela orang yang enggan melakukannya, sekaligus ancaman duniawi dan ukhrawi bagi mereka. Banyak hikmah dan manfaat dari ibadah zakat ini, baik yang akan di rasakan para pemberi zakat (muzakki), penerima (mustahik), maupun masyarakat secara keseluruhan. Muzakki akan meningkatkan kualitas keimanannya, rasa syukurnya, kejernihan dan kebersihan jiwa dan hartanya, sekaligus akan mengembangkan harta yang di milikinya. Mustahik akan meningkatkan kesejahteraan hidupnya, akan terjaga agama dan akhlaknya, sekaligus akan termotifasi untuk meningkatkan etos kerja dan ibadahnya. Bagi masyarakat luas, hikmah zakat akan dirasakan dalam bentuk tumbuh dan berkembang rasa solidaritas sosialnya, keamanan dan ketentramannya, berputarnya roda ekonomi, karena dengan zakat, harta akan terdistribusi dengan baik, sekaligus akan menjaga dan menumbuhkembangkan etika akhlak dalam bekerja dan berusaha. Di dalam menentukan sumber atau obyek zakat atau harta yang wajib dikeluarkan zakatnya, Al Qur'an dan Hadits menggunakan dua metode pendekatan, yaitu
  • 30. pendekatan tafsil (terurai) dan pendekatan ijma' (global). Dengan pendekatan tafsil, Al Qur'an dan Hadits nabi menjelaskan secara rinci beberapa jenis harta wajib zakat, yaitu pertanian (tanaman dan buah-buahan), peternakan, emas dan perak, perdagangan, hasil tambang dan barang temuan. Zakat yang dikumpulkan oleh Lembaga Amil Zakat (LAZ) dan Badan Amil Zakat (BAZ) bisa di beriak secara konsumtif untuk keperluan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan bisa pula secara produktif untuk meningkatkan usaha yang dilakukan para mustahik. Dengan cara ini mudah-mudahan zakat bukan sekedar dibagikan habis kepada mustahik, melainkan dapat mengubah kesadaran mereka untuk meningkatkan kehidupannya melalui usaha sendiri. B. SARAN-SARAN 1. Sosialisasi zakat secara komprehensif yang berkaitan dengan hukum, hikmah, tujuan dan sumber-sumber zakat secara rinci serta tata cara perhitungannya, harus terus dilakukan. Sosialisasi ini dilakukan dengan menggunakan berbagai media, seperti Khotbah Jum'at. Majlis Ta'lim, audio visual, brosur, surat kabar dan majalah. Sosialisasi ini dilakukan oleh para da'i dan tokoh agama dan terutama oleh lembaga-lembaga pengumpul zakat. 2. Untuk mengetahui perkembangan sumber zakatsejalan dengan perkembangannya ekonomi moder, lembaga-lembaga pengumpul zakat, baik Badan amil Zakat (BAZ) maupun Lembaga Amil Zakat (LAZ) lainnya, perlu mengurangi sumber-sumber zakat pada koom penerimaannya dan rincian asnaf pada kolom pengeluaran. 3. Sejalan dengan salah satu tujuan dan hikmah zakat, yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan kaum fakir miskin maupun asnaf lainnya, maka sumber-sumber zakat yang bervariasi ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah penerima zakat. Karenanya usaha penggalian sumber zakat harus terus menerus dilakukan, terutama oleh Badan Amil Zakat (BAZ) maupun Lembaga Amil Zakat (LAZ).
  • 31. Daftar Pustaka Arsyad, Lincolin. 1999. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: STIE YKPN. Badan Pusat Statistik. 2011. Perkembangan Beberapa Indikator Utama Sosial- Ekonomi Indonesia. Jakarta-Indonesia: Badan Pusat Statistik. Daud Ali, M. 1995. Lembaga-Lembaga Islam Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Hikmat dan Hidayat. 2008. Panduan Pintar Zakat. Jakarta: Qultummedia. Hafidhuddin, Didin, Zakat Dalam Perekonomian Modern, Jakarta: Gema Insani, 2002 Hafidhuddin, Didin. 2006. Zakat Sebagai Tiang Ekonomi Syari’ah. Disampaikan pada acara Halal bi Halal dan Seminar Bulanan Masyarakat Ekonomi Syari’ah, “Arsitektur Ekonomi Islam: Membangun Sistem Ekonomi Berbasis Syari’ah”. Jakarta, Aula Bank Mandiri Tower, Senin 28 Syawal 1427 H/20 November 2006. Qadir, Abdurrahman. 2001. Zakat (Dalam Dimensi Mahdah dan Sosial). Jakarta: Raja Grafindo Persada.