2. Pengertian
Sungai adalah aliran air yang besar dan
memanjang yang mengalir secara terus-menerus
dari hulu (sumber) menuju hilir (muara).
Ada juga sungai yang terletak di bawah tanah,
disebut sebagai "underground river". Misalnya
sungai bawah tanah di Gua Hang Soon Dong di
Vietnam, sungai bawah tanah di Yucatan
(Meksiko), sungai bawah tanah di Gua Pindul
(Filipina).
3. Pada beberapa kasus, sebuah sungai secara sederhana mengalir
meresap ke dalam tanah sebelum menemukan badan air lainnya.
Melalui sungai merupakan cara yang biasa bagi air hujan yang
turun di daratan untuk mengalir ke laut atau tampungan air
yang besar seperti danau. Sungai terdiri dari beberapa bagian,
bermula dari mata air yang mengalir ke anak sungai. Beberapa
anak sungai akan bergabung untuk membentuk sungai utama.
Aliran air biasanya berbatasan dengan saluran dengan dasar dan
tebing di sebelah kiri dan kanan. Pengujung sungai di mana
sungai bertemu laut dikenali sebagai muara sungai.
Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air
dalam sungai umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti hujan,
embun, mata air, limpasan bawah tanah, dan di beberapa negara
tertentu juga berasal dari lelehan es/salju. Selain air, sungai juga
mengalirkan sedimen dan polutan.
4. Kemanfaatan terbesar sebuah sungai adalah untuk irigasi
pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan
air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya potensial untuk
dijadikan objek wisata sungai. Di Indonesia saat ini terdapat
5.950 daerah aliran sungai (DAS).
5. Jenis-jenis Sungai
Menurut jumlah airnya:
Sungai Permanen - yaitu sungai yang debit airnya sepanjang
tahun relatif tetap. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kapuas,
Kahayan, Barito, dan Mahakam di Kalimantan, Sungai Musi dan
Sungai Indragiri di Sumatra.
Sungai Periodik - yaitu sungai yang pada waktu musim hujan
airnya banyak, sedangkan pada musim kemarau airnya sedikit.
Contoh sungai jenis ini banyak terdapat di Pulau Jawa, misalnya
Bengawan Solo dan Sungai Opak di Jawa Tengah, Sungai Progo
dan Sungai Code di Daerah Istimewa Yogyakarta, serta Sungai
Brantas di Jawa Timur.
Sungai Intermittent atau sungai episodik - yaitu sungai yang
mengalirkan airnya pada musim penghujan, sedangkan pada
musim kemarau airnya kering. Contoh sungai jenis ini adalah
Sungai Kalada di Pulau Sumba dan Sungai Batanghari di Sumatra.
Sungai Ephemeral - yaitu sungai yang ada airnya hanya pada saat
musim hujan. Pada hakekatnya, sungai jenis ini hampir sama
dengan jenis episodik, hanya saja pada musim hujan sungai jenis
ini airnya belum tentu banyak.
6. Menurut genetiknya:
Sungai Konsekwen yaitu sungai yang arah alirannya searah
dengan kemiringan lereng.
Sungai Subsekwen yaitu sungai yang aliran airnya tegak lurus
dengan sungai konsekwen.
Sungai Obsekwen yaitu anak sungai subsekwen yang alirannya
berlawanan arah dengan sungai konsekwen.
Sungai Insekwen yaitu sungai yang alirannya tidak teratur atau
terikat oleh lereng daratan.
Sungai Resekwen yaitu anak sungai subsekwen yang alirannya
searah dengan sungai konsekwen.
Sungai Andesen yaitu sungai yang kekuatan erosi ke dalamnya
mampu mengimbangi pengangkatan lapisan batuan yang dilalui.
Sungai Anaklinal yaitu sungai yang arah alirannya mengalami
perubahan karena tidak mampu mengimbangi pengangkatan
lapisan batuan.
7. Menurut sumber airnya:
Sungai Hujan yaitu sungai yang berasal dari air hujan.
Banyak dijumpai di Pulau Jawa dan kawasan Nusa
Tenggara.
Sungai Gletser yaitu sungai yang berasal dari melelehnya
es. Bnyak dijumpai di negara-negara yang beriklim dingin,
seperti Sungai Gangga di India dan Sungai Rhein di
Jerman.
Sungai Campuran yaitu sungai yang berasal dari air hujan
dan lelehan es. Dapat dijumpai di Papua, contohnya Sungai
Digul dan Sungai Mamberamo.
8. Sungai seringkali dikendalikan atau dikontrol
supaya lebih bermanfaat atau mengurangi dampak
negatifnya terhadap kegiatan manusia.
• Bendung dan Bendungan dibangun untuk
mengontrol aliran, menyimpan air atau
menghasilkan energi.
• Tanggul dibuat untuk mencegah sungai mengalir
melampaui batas dataran banjirnya.
• Kanal-kanal dibuat untuk menghubungkan
sungai-sungai untuk mentransfer air maupun
navigasi
• Badan sungai dapat dimodifikasi untuk
meningkatkan navigasi atau diluruskan untuk
meningkatkan rerata aliran.
9. Manajemen sungai merupakan aktivitas yang berkelanjutan,
karena sungai cenderung untuk mengulangi kembali
modifikasi buatan manusia. Saluran yang dikeruk akan kembali
mendangkal, mekanisme pintu air akan memburuk seiring
waktu berjalan, tanggul-tanggul dan bendungan sangat
mungkin mengalami rembesan atau kegagalan yang dahsyat
akibatnya. Keuntungan yang dicari dalam manajemen sungai
seringkali "impas" bila dibandingkan dengan biaya-biaya sosial
ekonomis yang dikeluarkan dalam mitigasi efek buruk dari
manajemen yang bersangkutan. Sebagai contoh, di beberapa
bagian negara berkembang, sungai telah dikungkung dalam
kanal-kanal sehingga dataran banjir yang datar dapat bebas
dan dikembangkan. Banjir dapat menggenangi pola
pembangunan tersebut sehingga dibutuhkan biaya tinggi, dan
seringkali makan korban jiwa.
10. Bagian-bagian Sungai
Hulu
1. Arus air deras
2. Arah erosi ke dasar sungai (erosi vertikal)
3. Lembahnya curam
4. Lembahnya berbentuk V
5. Kadang-kadang terdapat air terjun
6. Terdapat erosi mudik
7. Tidak terjadi pengendapan (sedimentasi)
11. Tengah
1. Arus air tidak begitu deras
2. Erosi aor sungai mulai ke samping (erosi horizontal)
3. Aliran sungai mulai berkelok-kelok
4. Mulai terjadi proses pengendapan karena kecepatan air mulai
berkurang
12. Hilir
1. Arus air tenang
2. Banyak terjadi sedimentasi
3. Erosi ke arah samping
4. Sungai berkelok-kelok
5. Kadang-kadang ditemukan meander yang terpotong sehingga
membentuk kali mati atau danau tapak kuda (oxbow lake)
6. Di bagian muara kadang-kadang terbentuk delta
14. Pola aliran sungai dendritik merupakan pola aliran yang
menyerupai percabangan batang pohon. Percabangannya tidak
teratur dan memiliki arah juga sudut yang beragam. Pola ini
berkembang di bebatuan yang cenderung homogen dan tidak
melalui kontrol struktur. Pla aliran sungai yang satu ini tidaklah
teratur dan umumnya dijumpai di wilayah dataran atau wilayah
berpantai juga wilayah plato.
Pola aliran paralel merupakan pola yang cenderung sejajar. Ia
dijumpai di wilayah perbukitan yang memanjang. Kemiringan
lereng pada pola ini cenderung curam dan terjal.
Pola aliran annular merupakan pola aliran yang arahnya menyebar
secara radial dimulai dari suatu titik yang tinggi dan kemudian
berjalan ke arah hilir untuk selanjutnya kemudian menyatu dalam
satu aliran.
Pola aliran sungai rectangular. Pola ini dibentuk cabang-cabang
sungai yang cenderung berkelok, menyambung dan membentuk
sudut-sudut yang tegak lurus dan memiliki liku-liku. Pola aliran
yang satu ini umumnya dikendalikan oleh pola kekar atau juga
bisa oleh pola potongan yang tegak lurus. Rektangular ini bisa
terbentuk di bebatuan keras dengan lapis horizontal dan juga
batuan kristalin.
15. Pola aliran trellis memiliki bentuk yang panjang-panjang. Ia kerap
juga disebut dengan nama pola trail pagar. Pola ini sering
dijumpai pada sungai yang terletak di bebatuan dengan lupatan
dan kemiringan yang kuat. Sungai-sungai besar dengan pola ini
umumnya mengikuti singkapat bebatuan yang subsekuen dan
juga linak. Cabang sungainya dari arah kanan juga kiri merupakan
jenis resekuen atau juga obsekuen.
Pola aliran radial biasa juga dikenal dengan nama pola aliran
menyebar. Ciri utamanya adalah aliran yang berbeda dalam hal
arah. Menyebar ke segala penjuru baik itu ke utara, barat, timur
maupun selatan. Pola ini umumnya ada pada wilayah pegunungan
dengan bentuk kerucut.
Pola aliran multi-basinal atau yang juga dikenal dengan nama
pola aliran sungai memusat. Ciri utama pola yang satu ini
adalah alirannya yang terpusat pada suatu lahan tertentu. Pola
aliran ini umumnya ada pada wilayah dengan cekungan yang
mirip seperti dolina di wilayah krast.
16. Pengaruh Air Sungai Terhadap Kehidupan
Manusia
Irigasi atau perairan
Sumber tenaga
Keperluan domestik
Sebagai sumber penghasil bahan makanan mentah
Industri
Transportasi
Rekreasi dan olahraga