SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
GEOMORFOLOGI DALAM SURVEY HIDROLOGI




  Restu Apriantini A. | Revi Mainaki | Ricky P. Ramadhan | Ririn Surini
PENGANTAR
• Peran geomorfologi ini, yaitu mengenai hubungan umum yang ada antara
  variabel hidrologis dan geomorfologis. Ketika hubungan ini digunakan, ciri-
  ciri hidrologis dari wilayah lain, yang secara geomorfologi serupa, dapat
  diperkirakan. Hal ini berlaku pada sumber air permukaan maupun sumber
  daya airtanah. (Meijerink 1974),


• Sebuah pengelompokan tanah seringkali diperlukan untuk menilai
  keadaan lingkungan, untuk itulah penelitian geomorfologis perlu
  dilakukan. Hal ini mendukung anggapan mengenai untuk tidak
  memisahkan hubungan antara geomorfologi dan sumber air di bawah
  permukaan maupun di permukaan karena kedua komponen ini saling
  terkait (Hesters, 1981).
Contoh Hubungan Geomorfologi Yang Membantu
Dalam Analisis Hidrologi Yaitu Bekas Alur Sungai Tinalah
Air permukaan
• Air permukaan adalah air yang berada di sungai, danau, waduk, rawa dan
  badan air lain, yang tidak mengalami infiltrasi ke bawah tanah. Areal tanah
  yang mengalirkan air ke suatu badan air disebut watersheads atau
  drainage basins.
Klasifikasi air permukaan
                        • danau, kolam, waduk, rawa dan sebagainya.
                        • khususnya danau. Biasanya men galami stratifikasi
 Badan Air Tergenang      secara vertikal akibat perbedaan intensitas cahaya dan
                          perbedaan suhu pada kolam air yang terjadi secara
(Standing Waters atau     vertikal.
       Lentik)



                        • Sungai dicirikan oleh arus yang searah dan relatif
                          kencan g, dengan kecepatan berkisar antara 0,1 – 1,0
 Badan Air Mengalir       m/detik serta sangat dipengaruhi oleh
                          waktu, iklim, dan pola drainase.
(Flowing Waters atau    • Kecepatan arus, erosi, dan sedimentasi merupakan
       Lotik).            fenomena yang biasa terjadi di sungai sehingga
                          kehidupan flora dan fauna sangat dipengaruhi oleh
                          ketiga variabel tersebut.
Tipe sungai berdasarkan geomorfologi
•    Sungai Konsekuen Lateral : Sungai yang arahnya menuruni lereng-lereng asli yang ada di
     permukaan bumi seperti dome, block, mountain, atau daratan yang baru terangkat.
•    Sungai Konsekuen Longitudinal : Sungai yang alirannya sejajar dengan antiklinal ( bagian
     puncak gelombang pegunungan).
•    Sungai Subsekuen : Sungai yang terjadi jika pada sebuah sunga konsekwen lateral terjadi
     erosi mundur akhirnya akan sampai ke puncak lerengnya, sehingga sungai tersebut akan
     mengadakan erosi ke samping dan memperluas lembahnya. Akibatnya akan timbul aliran
     baru yang mengikutiarah strike ( arah patahan )
•    Sungai Superimposed : Sungai yang mengalir pada lapisan sedimen datar yang menutupi
     lapisan batuan di bawahnya. Apabila terjadi peremajaan, sungai tersebut dapat mengikis
     lapisan-lapisan penutup dan memotong formasi batuan yang semula tertutup, sehingga
     sungai itu menempuh jalan yang tidak sesuai denga struktur batuan.
•    Sungai Anteseden : Sungai yang arah aliurannya tetap karena dapat mengimbangi
     pengangkatan yang terjadi. Sungai ini hanya terjadi bila pengangkutan tersebut berjalan
     dengan lambat
•    Sungai Resekuen : Sungai yang mengalir menuruni dip slope ( kemiringan patahan) dari
     formasi-formasi daerah tersebut dan searah dengan aliran sungai resekwen lateral. Sungai
     resekwen ini terjadi lebih akhir sehingga lebih muda dan sering merupakan anak sungai
     subsekwen.
• Sungai Obsekuen : Sungai yang mengalir menuruni permukaan
  patahan, jadi berlawanan dengan dip dari formasi-formasi patahan.
• Sungai Insekuen : Sungai yang terjadi tanpa ditentukan oleh sebab-sebab
  yang nyata. Sungai ini mengalir tidak mengikuti perlapisan batuan atau
  dip. Singai ini mengalr dengan arah tidak tertentu sehingga terjadi pola
  aliran dendritis.
• Sungai Reserve : Sungai yang tidak dapat mempertahankan arah alirannya
  melawan suatu pengangkatan, sehingga mengubah arahnya untuk
  menyasuaikan diri.
• Sungai Komposit : Sungai yang mengalir dari daerah yang berlainan
  struktur geologinya. Kebanyakan sungai yang besar merupakan sungai
  komposit.
• Sungai Anaklinal : Sungai yang mengalir pada permukaan yang secara
  lambat terangkat dan arah pengangkatan tersebut berlawanan dengan
  arah arus sungai.
• Sungai Compound : Sungai yang mambawa air di derah yang berlawanan
  geomorfologinya.
Sumberdaya air tanah
•   (Anon, 1973; Fisk, 1951; Freers, 1970) Untuk mengevaluasi sumber daya air
    tanah, geomorfologi klasifiksi lahan menggarisbawahi unit-unit
    hidromorfologi yang dapat dimanfaatkan, mengambil faktor-faktor morfologi
    dan litologi dalam pertimbangannya

•   Kadar air tanah juga merupakan faktor utama, laju infiltrasi tanah kering
    adalah rendah karena ketegangan kapiler menghambat penetrasi air.

•   Air tanah dangkal Relatif dapat terjadi dimana endapan aluvial dan / atau
    colluvial menutupi batuan dasar.
GEOMORFOLOGI DARI CEKUNGAN DRAINASE

•   (Chorley, et al, 1969;. Cooke dan Doornkamp, ​1974). Sub-Bagian
    berhubungan dengan studi geomorfologi DAS dari bagiannya, untuk tujuan
    hidrologi.

•   (Chiang dan Peterson, 1970; Popp, 1969) Penelitian kualitatif sifat DAS
    geomorfologi dan lainnya untuk tujuan hidrologi dapat diterapkan untuk
    mengevaluasi sumber daya air dari DAS yang diteliti.

•   pemetaan fitur air permukaan, khususnya drainase rawa, mencairnya
    salju, identifikasi salinitas tanah, dll, itu pada dasarnya adalah sebuah
    pendekatan multi-disiplin, di mana geomorfologi memiliki peran
    utama, terutama ketika foto udara dan citra penginderaan jarak jauh
    lainnya yang digunakan.
•   contoh bagaimana gangguan geomorfologi tanah ke unit utama, evaluasi karakteristik
    hidrologi mereka, dan pemetaan fitur air permukaan yang relevan dapat berkontribusi
    untuk penilaian tanah dan potensi air permukaan. Hal ini terkait dengan area Borunda
    kering dan semi-arid. Rajasthan, India. (Meijerink, 1974).
Analisis Morfometrik DAS
• (Morisawa, 1969) Dalam studi kuantitatif dari aliran sungai, parameter
  morfometrik dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori utama: ukuran,
  bentuk dan bantuan (sudut dan aspek lereng, dimensi vertikal).
• Schumm (1964) mengatakan bahwa ukuran cekungan rata-rata urutan tertentu
  memiliki hubungan eksponensial dengan ukuran rata-rata cekungan dari
  tatanan yang lebih tinggi.
• Bentuk cekungan adalah faktor lain yang mempengaruhi karakteristik
  morfometri debit sungai sebagaimana tercermin dalam kurva hidrograf seperti
  ini:
Strahler (1956) mengembangkan metode untuk persiapan peta lereng dengan
menggunakan peta fotogrametri, tergantung pada batuan dan panjang
lereng. Peta-peta topografi tidak diperlukan karena kecuraman dari lereng
dapat diukur secara langsung dari foto udara.
Untuk mengurangi persiapan peta lereng, langkah yang dapat digunakan
adalah
• Lereng daerah dibagi ke dalam beberapa kelas gradien. Lebar kelas
    tergantung pada perbedaan nilai maksimum dan minimum kecuraman
    lereng
• Aspek lahan yang memiliki kecuraman lereng sama ditentukan dan
    digambarkan dari gambar stereoskopik.
• Dalam setiap lahan yang digambarkan, beberapa pengukuran kecuraman
    lereng yang dibuat digunakan untuk memeriksa ketepatan gambaran dan
    menghitung rata-rata kecuraman lereng.
Hasil pengukuran lereng dapat disajikan dalam bentuk peta kemiringan atau
sebagai histogram distribusi frekuensi. Ketika peta kontur yang
digunakan, luas permukaan antara dua garis kontur yang berdekatan dapat
dibangun.
JARINGAN DRAINASE                               pola aliran sungai

                         Anastomotik Dataran banjir (flood pain) yang bermeander dapat berkembang
                         menjadi anastomotik yang mengandung oxbow lake, mander cutoffs dan point bar
                         deposit. Ini berasosiasi dengan floodplain yang banyak mengalami proses erosi-
                         deposisi.
Dataran Rendah




                         Yazoo Pola yazoo terjadi karena sungai sering mengalami banjir lewat pinggian
                         sehingga terbentuk tanggul alam yang menghambat pengairan balik dari flood plain
                         ke sungai. Oleh karenanya anak sungai mengalir sejajar sepanjang induk sungai
                         sampai mencapai suatu tempat yang memungkinkan tersambung kembali




                         Dikotomik Pola ini dijumpai pada aluvial dan mempunyai aliran yang “berjalin”.
                         Bentuk ini dan pencabangannya menunjukkan pola lahan aluvial yang sedang
                         berkembang.
JARINGAN DRAINASE                                pola aliran sungai
                          Braided Pola aliran ini sangat mencirikan daerah aluvial di iklim arid (kering). Pada
                          suatu saat pola aliran ini membawa muatan yang sangat besar sehingga aliran
                          tersumbat dan mencari jalan keluar yang lebih efesien. Biasanya berasosiasi dengan
                          tanah bertekstur sangat kasar. Pola ini kadang-kadang dijumpai pada bagian bawah
Dataran Rendah




                          dari aliran yang lebih besar.




                          Deranged Pola ini menunjukkan sistem aliran yang tidak terpadu, biasanya terdapat
                          pada land form yang masih mudah dengan topografi datar atau undulating dengan
                          water table yang tinggi. Di tempat rendah akan terbentuk rawa, kolam atau
                          sungainya mungkin bermeander akan tetapi tidak banyak mempengaruhi drainase.
                          Biasanya terdapat pada dataran banjir atau marines.
 Dataran tinggi




                          Dendritik Merupakan pola yang sangat umum berbentuk percabangan pohon. Anak
                          sungai menyambung induknya ndengan sudut miring secara berpasangan. Pola ini
                          menunjukkan tanah yang homogen dan seragam atau dicirikan oleh batuan
                          sedimen yang lunak tuf vulkanik atau dataran pantai yang telah teiris tua sekali.
JARINGAN DRAINASE                               pola aliran sungai
                                                Subdendritik merupakan kombinasi dari dua pola. Pola umumnya dapat
                                                berbentuk rectangular dan sedikit paralel, sedangkan ordo pertamanya berbentuk
Dataran tinggi terbangun secara bebas




                                                percabangan yang dendritis. Ini menunjukkan bahwa percabangan pada order lebih
                                                tinggi terdapat pengaruh batuan yang kuat. Contohnya suatu lapisan mendatar dari
                                                batu liat bertumpu diatas batu pasir.




                                                Pinnate Merupakan modifikasi dendritik dimana kadar debu dari tanahnya sangat
                                                menonjol. Biasanya dijumpai didaerah loes atau floodplain yang bertekstur halus.
                                                Aliran mengikuti pola pencabangan bulu burung pada mana pencabangan
                                                memotong sungai induk dengan sudut agak runcing arah kehulu.




                                                Parallel Tipe pola aliran parallel berkembang pada permukaan yang
                                                homogen, berlereng landai dengan sudut miring yang seragam. Sungai pengumpul
                                                merupakan sesaran atau retakan (fracture). Anak sungai menyambung induknya
                                                dengan arah yang hampir tegak lurus. Land form seperti ini merupakan dataran
                                                pantai yang mudah atau aliran lava.
JARINGAN DRAINASE                                 pola aliran sungai
 Dataran tinggi




                                     Radial (Sentrifugal) Pola jaring berlingkar, dengan anak sungai yang hampir sejajar
                                     mengalir kearah luar dari suatu pusat yang letaknya tinggi merupakan ciri tipe ini.
                                     Aliran pengumpul biasanya melengkung terletak dibagian bawah suatu topografi
                                     yang tinggi, gunung api, bukit dan dome meninjukkan tipe pola ini.
Dataran tinggi terstruktur




                                     Annular Pola ini berkembang terutama pada daerah bertopografi dimana pola
                                     radial dapat terbentuk, akan tetapi pada tipe ini jointing atau fracturing dari batuan
                                     sangat mempengaruhinya sehingga mengarah pada percabangan yang paralel. Pola
                                     seperti ini dijumpai pada doma bersifat sedimen atau batuan granitis.




                                     Trellis Merupakan modifikasi dari dendritik karena pencabangan yang bersifat
                                     sejajar dan memotong saluran induk secara tegak lurus. Tipe pola ini lebih
                                     menunjukkan struktur dari bed rock daripada tipe batuannya, biasanya
                                     menunjukkan batuan sedimen yang letaknya miring dengan perlapisan yang jelas.
                                     Arah dari aliran utama sejalan dengan arah dari strike.
JARINGAN DRAINASE                                  pola aliran sungai
                                     Angular Merupakan variasi dari dendritic atau trellis dimana sesar, retak atau joint
                                     telah mempengaruhinya. Kelikan yang tajam pada sungai induk sangat
                                     biasa, sedangkan anak sungai lebih dipengaruhi oleh sifat batuan. Tipe dan arah
                                     sudut dapat memberi petunjuk jenis batuan. Misalnya batupasir cenderung akan
                                     menunjukkan pola joint yang paralel
Dataran tinggi terstruktur




                                     Rektangular Juga merupakan variasi dari jenis dendritik. Disini anak sungai
                                     menyambung pada aliran induk secara tegak lurus, sebagai akibat pengaruh kuat
                                     dari joint, foliasi, fraktur dari bed rick. Semakin kuat rektangularitasnya makin tipis
                                     lapisan tanahnya. Pola ini biasanya terbentuk pada batuan sekis (schist), batusabak
                                     atau gneis atau didaerah tropis terutama pada batupasir dimana tanahnya belum
                                     berkembang.




                                     Contorted adalah pola pengaliran dimana berasosiasi dengan drainase bawah
                                     tanah, sebagai akibat adanya pelarutan pada batuan induk. Terdapat banyak
                                     sinkholes, gullies dengan sungai yang pendek-pendek dan berujung pada sinkhole.
Pengaruh hidrologi pada geomorfologi
       pedataran dan bentuk saluran
• Karakteristik dan perubahan temporal sungai membentuk kelompok
  geomorfologis lain dari data hidrologi yang relevan (Allan, 1968, Carey
  1969, Coleman 1969, Martinec 1967) khususnya sehubungan dengan
  pelepasan dan transportasi sedimen.
• Bentuk-bentuk saluran dapat diklasifikasikan menjadi meander
  (kelokan), braided (kepangan), dan kelurusan. kekasaran bantalan batuan
  dapat ditentukan, dilihat lereng saluran yang didirikan, jejak-jejak
  geomorfologis tanda-tanda air terdeteksi dan penampang sungai-tempat
  bantalan diukur. Perbedaan berbagai jenis sungai yang terjadi di dalam
  satu area menunjukkan perbedaan hidrologi dalam bantalan batuan.
Delta Area dan Perkiraan Sedimen
           serta Debit Sungai
• Merupakan satu-satunya area yang terlihat jelas menyatu
  antara unsur hidrologi dan morfologi.
• Terbentuk karena sedimen yang dipengaruhi oleh aliran
  sungai dan kondisi air laut.
• Kecepatan arus merupakan hal penting dalam pembentukan
  delta.
• Penting bagi pembuatan tanggul dan berbagai teknik irigasi
  agar lebih tahan lama.
Bagian Dari Delta Area

         Hulu


        Tengah


         Hilir
Bentuk Morfologi

Meander                    Delta


          Morfohidrologi
Meander
Pembentukan Delta
Memperkirakan Waktu Konsentrasi Banjir




         Tc = Waktu konsentrasi banjir
         L = Panjang DAS
         H = Elevasi
Perhitungan Pengaruh Hujan Terhadap Pembentukan Morfologi


                       Thiesen
Sungai Aglar di India
Turbulensi Delta
TANYA JAWAB


Aji : sebaiknya dijelaskan secara skematis
agar lebih mudah dipahami
Norma : bagaimana pengaruh jenis bentang
alam terhadap pola aliran sungai
Nenden : contoh tipe sungai yang secara
nyata ada di Indonesia

More Related Content

What's hot

Pembentukan Mineral Logam di Indonesia
Pembentukan Mineral Logam di IndonesiaPembentukan Mineral Logam di Indonesia
Pembentukan Mineral Logam di IndonesiaAlbert Tiar
 
geologi-regional-yogyakarta
geologi-regional-yogyakartageologi-regional-yogyakarta
geologi-regional-yogyakartaIntan Hasanah
 
Laporan praktikum pola pengaliran
Laporan praktikum pola pengaliran Laporan praktikum pola pengaliran
Laporan praktikum pola pengaliran 'Oke Aflatun'
 
Batuan piroklastik
Batuan piroklastikBatuan piroklastik
Batuan piroklastikyadil142
 
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesarMateri Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesarMario Yuven
 
Geologi Fisik : Hukum dasar geologi
Geologi Fisik : Hukum dasar geologiGeologi Fisik : Hukum dasar geologi
Geologi Fisik : Hukum dasar geologiMario Yuven
 
Teknik Eksplorasi Tambang
Teknik Eksplorasi TambangTeknik Eksplorasi Tambang
Teknik Eksplorasi Tambangnyongker29
 
Laporan Geologi Fisik
Laporan Geologi FisikLaporan Geologi Fisik
Laporan Geologi FisikUDIN MUHRUDIN
 
Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1 Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1 Bayu Laoli
 
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineralrramdan383
 
Mekanisme pengendapan flow batuan piroklastik
Mekanisme pengendapan flow batuan piroklastikMekanisme pengendapan flow batuan piroklastik
Mekanisme pengendapan flow batuan piroklastikDiki Prasetya
 
Laporan denudasional
Laporan denudasional Laporan denudasional
Laporan denudasional 'Oke Aflatun'
 
Paper penyanggga kayu terowongan
Paper penyanggga kayu terowonganPaper penyanggga kayu terowongan
Paper penyanggga kayu terowonganheny novi
 
contoh laporan praktikum kristalografi dan mineralogi
contoh laporan praktikum kristalografi dan mineralogicontoh laporan praktikum kristalografi dan mineralogi
contoh laporan praktikum kristalografi dan mineralogirezatambang
 

What's hot (20)

Pembentukan Mineral Logam di Indonesia
Pembentukan Mineral Logam di IndonesiaPembentukan Mineral Logam di Indonesia
Pembentukan Mineral Logam di Indonesia
 
geologi-regional-yogyakarta
geologi-regional-yogyakartageologi-regional-yogyakarta
geologi-regional-yogyakarta
 
Laporan praktikum pola pengaliran
Laporan praktikum pola pengaliran Laporan praktikum pola pengaliran
Laporan praktikum pola pengaliran
 
Batuan piroklastik
Batuan piroklastikBatuan piroklastik
Batuan piroklastik
 
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesarMateri Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
 
Geologi Fisik : Hukum dasar geologi
Geologi Fisik : Hukum dasar geologiGeologi Fisik : Hukum dasar geologi
Geologi Fisik : Hukum dasar geologi
 
Teknik Eksplorasi Tambang
Teknik Eksplorasi TambangTeknik Eksplorasi Tambang
Teknik Eksplorasi Tambang
 
Laporan Geologi Fisik
Laporan Geologi FisikLaporan Geologi Fisik
Laporan Geologi Fisik
 
Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1 Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1
 
7 geologi-struktur
7 geologi-struktur7 geologi-struktur
7 geologi-struktur
 
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
 
Mekanisme pengendapan flow batuan piroklastik
Mekanisme pengendapan flow batuan piroklastikMekanisme pengendapan flow batuan piroklastik
Mekanisme pengendapan flow batuan piroklastik
 
Laporan denudasional
Laporan denudasional Laporan denudasional
Laporan denudasional
 
Genesa bahan galian
Genesa bahan galian Genesa bahan galian
Genesa bahan galian
 
Paper penyanggga kayu terowongan
Paper penyanggga kayu terowonganPaper penyanggga kayu terowongan
Paper penyanggga kayu terowongan
 
Bentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvialBentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvial
 
Eksplorasi Emas
Eksplorasi EmasEksplorasi Emas
Eksplorasi Emas
 
Rijang ppt (2)
Rijang ppt (2)Rijang ppt (2)
Rijang ppt (2)
 
contoh laporan praktikum kristalografi dan mineralogi
contoh laporan praktikum kristalografi dan mineralogicontoh laporan praktikum kristalografi dan mineralogi
contoh laporan praktikum kristalografi dan mineralogi
 
Geologi laut 1
Geologi laut 1Geologi laut 1
Geologi laut 1
 

Viewers also liked

3. proses geologi 07
3. proses geologi 073. proses geologi 07
3. proses geologi 07Afif Ista
 
Geografi, pola aliiran sungai
Geografi, pola aliiran sungaiGeografi, pola aliiran sungai
Geografi, pola aliiran sungaiMilanisa
 
hidrosfer Geografi
hidrosfer Geografi hidrosfer Geografi
hidrosfer Geografi Tita Rosita
 
INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA LITOSFER
INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA LITOSFERINTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA LITOSFER
INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA LITOSFERNesha Mutiara
 
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFER
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFERHUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFER
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFERNesha Mutiara
 
HIDROSFER DAN KAITANNYA DALAM KEHIDUPAN
HIDROSFER  DAN KAITANNYA DALAM KEHIDUPANHIDROSFER  DAN KAITANNYA DALAM KEHIDUPAN
HIDROSFER DAN KAITANNYA DALAM KEHIDUPANTuti Rina Lestari
 
Sitinurkhozanah.12.ips3
Sitinurkhozanah.12.ips3Sitinurkhozanah.12.ips3
Sitinurkhozanah.12.ips3sitibaelah
 

Viewers also liked (11)

3. proses geologi 07
3. proses geologi 073. proses geologi 07
3. proses geologi 07
 
Geografi, pola aliiran sungai
Geografi, pola aliiran sungaiGeografi, pola aliiran sungai
Geografi, pola aliiran sungai
 
Hidrosfer!
Hidrosfer!Hidrosfer!
Hidrosfer!
 
hidrosfer Geografi
hidrosfer Geografi hidrosfer Geografi
hidrosfer Geografi
 
Hidrósfera
HidrósferaHidrósfera
Hidrósfera
 
INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA LITOSFER
INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA LITOSFERINTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA LITOSFER
INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA LITOSFER
 
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFER
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFERHUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFER
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFER
 
Hidrosfer
HidrosferHidrosfer
Hidrosfer
 
Hidrosfer
HidrosferHidrosfer
Hidrosfer
 
HIDROSFER DAN KAITANNYA DALAM KEHIDUPAN
HIDROSFER  DAN KAITANNYA DALAM KEHIDUPANHIDROSFER  DAN KAITANNYA DALAM KEHIDUPAN
HIDROSFER DAN KAITANNYA DALAM KEHIDUPAN
 
Sitinurkhozanah.12.ips3
Sitinurkhozanah.12.ips3Sitinurkhozanah.12.ips3
Sitinurkhozanah.12.ips3
 

Similar to Geomorfologi dalam Survey Hidrologi

Bentang Alam Fluvial by AGUSTININGTYAS.ppt
Bentang Alam Fluvial by AGUSTININGTYAS.pptBentang Alam Fluvial by AGUSTININGTYAS.ppt
Bentang Alam Fluvial by AGUSTININGTYAS.pptKurNia585196
 
HIDROSFER LENGKAP.pptx
HIDROSFER LENGKAP.pptxHIDROSFER LENGKAP.pptx
HIDROSFER LENGKAP.pptxFrhn5
 
Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X)
Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X) Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X)
Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X) Verani Nurizki
 
Istilah Penting dalam Proses Sedimentologi
Istilah Penting dalam Proses SedimentologiIstilah Penting dalam Proses Sedimentologi
Istilah Penting dalam Proses SedimentologiLuhur Moekti Prayogo
 
Pertemuan Kuliah ke 2 - Karakteristik Sungai.ppt
Pertemuan Kuliah ke 2 - Karakteristik Sungai.pptPertemuan Kuliah ke 2 - Karakteristik Sungai.ppt
Pertemuan Kuliah ke 2 - Karakteristik Sungai.pptPIPITSPP1
 
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptxHidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptxMukarobinspdMukarobi
 
Pertemuan 2 - Karakteristik Sungai.pdf
Pertemuan 2 - Karakteristik Sungai.pdfPertemuan 2 - Karakteristik Sungai.pdf
Pertemuan 2 - Karakteristik Sungai.pdfPIPITSPP1
 
Praktikum 2 anhid (MORFOMETRI DAERAH ALIRAN SUNGAI)
Praktikum 2 anhid (MORFOMETRI DAERAH ALIRAN SUNGAI)Praktikum 2 anhid (MORFOMETRI DAERAH ALIRAN SUNGAI)
Praktikum 2 anhid (MORFOMETRI DAERAH ALIRAN SUNGAI)Hanifah Nurhayati
 
vdocuments.mx_materi-geografi-kelas-x-hidrologi.ppt
vdocuments.mx_materi-geografi-kelas-x-hidrologi.pptvdocuments.mx_materi-geografi-kelas-x-hidrologi.ppt
vdocuments.mx_materi-geografi-kelas-x-hidrologi.ppthazronpandiangan2
 
Badan air dan siklus hidrologi ppt
Badan air dan siklus hidrologi pptBadan air dan siklus hidrologi ppt
Badan air dan siklus hidrologi pptSitimeymeii
 

Similar to Geomorfologi dalam Survey Hidrologi (20)

Bentang Alam Fluvial by AGUSTININGTYAS.ppt
Bentang Alam Fluvial by AGUSTININGTYAS.pptBentang Alam Fluvial by AGUSTININGTYAS.ppt
Bentang Alam Fluvial by AGUSTININGTYAS.ppt
 
Dinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptx
Dinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptxDinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptx
Dinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptx
 
Dinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptx
Dinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptxDinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptx
Dinamika Hidrosfer , Oke !!!.pptx
 
Daerah aliran sungai
Daerah aliran sungaiDaerah aliran sungai
Daerah aliran sungai
 
HIDROSFER LENGKAP.pptx
HIDROSFER LENGKAP.pptxHIDROSFER LENGKAP.pptx
HIDROSFER LENGKAP.pptx
 
Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X)
Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X) Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X)
Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X)
 
hidrosfer, mk.pdf
hidrosfer, mk.pdfhidrosfer, mk.pdf
hidrosfer, mk.pdf
 
Istilah Penting dalam Proses Sedimentologi
Istilah Penting dalam Proses SedimentologiIstilah Penting dalam Proses Sedimentologi
Istilah Penting dalam Proses Sedimentologi
 
Pertemuan Kuliah ke 2 - Karakteristik Sungai.ppt
Pertemuan Kuliah ke 2 - Karakteristik Sungai.pptPertemuan Kuliah ke 2 - Karakteristik Sungai.ppt
Pertemuan Kuliah ke 2 - Karakteristik Sungai.ppt
 
ALIRAN SUNGAI .HIDROLOGI
ALIRAN SUNGAI .HIDROLOGIALIRAN SUNGAI .HIDROLOGI
ALIRAN SUNGAI .HIDROLOGI
 
Hidrologi
Hidrologi Hidrologi
Hidrologi
 
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptxHidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
 
Pertemuan 2 - Karakteristik Sungai.pdf
Pertemuan 2 - Karakteristik Sungai.pdfPertemuan 2 - Karakteristik Sungai.pdf
Pertemuan 2 - Karakteristik Sungai.pdf
 
Praktikum 2 anhid (MORFOMETRI DAERAH ALIRAN SUNGAI)
Praktikum 2 anhid (MORFOMETRI DAERAH ALIRAN SUNGAI)Praktikum 2 anhid (MORFOMETRI DAERAH ALIRAN SUNGAI)
Praktikum 2 anhid (MORFOMETRI DAERAH ALIRAN SUNGAI)
 
vdocuments.mx_materi-geografi-kelas-x-hidrologi.ppt
vdocuments.mx_materi-geografi-kelas-x-hidrologi.pptvdocuments.mx_materi-geografi-kelas-x-hidrologi.ppt
vdocuments.mx_materi-geografi-kelas-x-hidrologi.ppt
 
Sungai
SungaiSungai
Sungai
 
Dinamika hidrosfer
Dinamika hidrosferDinamika hidrosfer
Dinamika hidrosfer
 
Badan air dan siklus hidrologi ppt
Badan air dan siklus hidrologi pptBadan air dan siklus hidrologi ppt
Badan air dan siklus hidrologi ppt
 
Tgas geoo
Tgas geooTgas geoo
Tgas geoo
 
Geografi - Perairan Darat
Geografi - Perairan DaratGeografi - Perairan Darat
Geografi - Perairan Darat
 

More from Ricky Ramadhan

PPT Geografi Politik Kanada
PPT Geografi Politik KanadaPPT Geografi Politik Kanada
PPT Geografi Politik KanadaRicky Ramadhan
 
Geografi politik negara kanada
Geografi politik negara kanadaGeografi politik negara kanada
Geografi politik negara kanadaRicky Ramadhan
 
Fisis Determinis v Posibilisme - PPT MPG
Fisis Determinis v Posibilisme - PPT MPGFisis Determinis v Posibilisme - PPT MPG
Fisis Determinis v Posibilisme - PPT MPGRicky Ramadhan
 
Makalah Seminar Pendidikan Agama Islam
Makalah Seminar Pendidikan Agama IslamMakalah Seminar Pendidikan Agama Islam
Makalah Seminar Pendidikan Agama IslamRicky Ramadhan
 
Serba-Serbi OLGENAS UPI
Serba-Serbi OLGENAS UPISerba-Serbi OLGENAS UPI
Serba-Serbi OLGENAS UPIRicky Ramadhan
 
Rundown Putaran Final OLGENAS
Rundown Putaran Final OLGENASRundown Putaran Final OLGENAS
Rundown Putaran Final OLGENASRicky Ramadhan
 
Pengumuman karya tulis peserta olimpiade geografi nasional
Pengumuman karya tulis peserta olimpiade geografi nasionalPengumuman karya tulis peserta olimpiade geografi nasional
Pengumuman karya tulis peserta olimpiade geografi nasionalRicky Ramadhan
 
Pengumuman karya tulis peserta olimpiade geografi nasional
Pengumuman karya tulis peserta olimpiade geografi nasionalPengumuman karya tulis peserta olimpiade geografi nasional
Pengumuman karya tulis peserta olimpiade geografi nasionalRicky Ramadhan
 
Kelompok 1 spai pend. geografi powerpoint
Kelompok 1 spai pend. geografi powerpointKelompok 1 spai pend. geografi powerpoint
Kelompok 1 spai pend. geografi powerpointRicky Ramadhan
 
Kelompok 1 spai pend. geografi jurnal
Kelompok 1 spai pend. geografi jurnalKelompok 1 spai pend. geografi jurnal
Kelompok 1 spai pend. geografi jurnalRicky Ramadhan
 
Kelompok 1 spai pend. geografi makalah
Kelompok 1 spai pend. geografi makalahKelompok 1 spai pend. geografi makalah
Kelompok 1 spai pend. geografi makalahRicky Ramadhan
 
Resume bimbingan dan konseling 6
Resume bimbingan dan konseling 6Resume bimbingan dan konseling 6
Resume bimbingan dan konseling 6Ricky Ramadhan
 
Resume bimbingan dan konseling 5
Resume bimbingan dan konseling 5Resume bimbingan dan konseling 5
Resume bimbingan dan konseling 5Ricky Ramadhan
 
Resume bimbingan dan konseling 3
Resume bimbingan dan konseling 3Resume bimbingan dan konseling 3
Resume bimbingan dan konseling 3Ricky Ramadhan
 
Resume bimbingan dan konseling 1
Resume bimbingan dan konseling 1Resume bimbingan dan konseling 1
Resume bimbingan dan konseling 1Ricky Ramadhan
 
Resume bimbingan dan konseling 2
Resume bimbingan dan konseling 2Resume bimbingan dan konseling 2
Resume bimbingan dan konseling 2Ricky Ramadhan
 

More from Ricky Ramadhan (20)

LPJ DPM Geografi 2014
LPJ DPM Geografi 2014LPJ DPM Geografi 2014
LPJ DPM Geografi 2014
 
Eksplorasi himpunan
Eksplorasi himpunanEksplorasi himpunan
Eksplorasi himpunan
 
PPT Geografi Politik Kanada
PPT Geografi Politik KanadaPPT Geografi Politik Kanada
PPT Geografi Politik Kanada
 
Geografi politik negara kanada
Geografi politik negara kanadaGeografi politik negara kanada
Geografi politik negara kanada
 
Curriculum Vitae
Curriculum VitaeCurriculum Vitae
Curriculum Vitae
 
Fisis Determinis v Posibilisme - PPT MPG
Fisis Determinis v Posibilisme - PPT MPGFisis Determinis v Posibilisme - PPT MPG
Fisis Determinis v Posibilisme - PPT MPG
 
Makalah Seminar Pendidikan Agama Islam
Makalah Seminar Pendidikan Agama IslamMakalah Seminar Pendidikan Agama Islam
Makalah Seminar Pendidikan Agama Islam
 
Surat undangan
Surat undanganSurat undangan
Surat undangan
 
Serba-Serbi OLGENAS UPI
Serba-Serbi OLGENAS UPISerba-Serbi OLGENAS UPI
Serba-Serbi OLGENAS UPI
 
Rundown Putaran Final OLGENAS
Rundown Putaran Final OLGENASRundown Putaran Final OLGENAS
Rundown Putaran Final OLGENAS
 
Pengumuman karya tulis peserta olimpiade geografi nasional
Pengumuman karya tulis peserta olimpiade geografi nasionalPengumuman karya tulis peserta olimpiade geografi nasional
Pengumuman karya tulis peserta olimpiade geografi nasional
 
Pengumuman karya tulis peserta olimpiade geografi nasional
Pengumuman karya tulis peserta olimpiade geografi nasionalPengumuman karya tulis peserta olimpiade geografi nasional
Pengumuman karya tulis peserta olimpiade geografi nasional
 
Kelompok 1 spai pend. geografi powerpoint
Kelompok 1 spai pend. geografi powerpointKelompok 1 spai pend. geografi powerpoint
Kelompok 1 spai pend. geografi powerpoint
 
Kelompok 1 spai pend. geografi jurnal
Kelompok 1 spai pend. geografi jurnalKelompok 1 spai pend. geografi jurnal
Kelompok 1 spai pend. geografi jurnal
 
Kelompok 1 spai pend. geografi makalah
Kelompok 1 spai pend. geografi makalahKelompok 1 spai pend. geografi makalah
Kelompok 1 spai pend. geografi makalah
 
Resume bimbingan dan konseling 6
Resume bimbingan dan konseling 6Resume bimbingan dan konseling 6
Resume bimbingan dan konseling 6
 
Resume bimbingan dan konseling 5
Resume bimbingan dan konseling 5Resume bimbingan dan konseling 5
Resume bimbingan dan konseling 5
 
Resume bimbingan dan konseling 3
Resume bimbingan dan konseling 3Resume bimbingan dan konseling 3
Resume bimbingan dan konseling 3
 
Resume bimbingan dan konseling 1
Resume bimbingan dan konseling 1Resume bimbingan dan konseling 1
Resume bimbingan dan konseling 1
 
Resume bimbingan dan konseling 2
Resume bimbingan dan konseling 2Resume bimbingan dan konseling 2
Resume bimbingan dan konseling 2
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 

Geomorfologi dalam Survey Hidrologi

  • 1. GEOMORFOLOGI DALAM SURVEY HIDROLOGI Restu Apriantini A. | Revi Mainaki | Ricky P. Ramadhan | Ririn Surini
  • 2. PENGANTAR • Peran geomorfologi ini, yaitu mengenai hubungan umum yang ada antara variabel hidrologis dan geomorfologis. Ketika hubungan ini digunakan, ciri- ciri hidrologis dari wilayah lain, yang secara geomorfologi serupa, dapat diperkirakan. Hal ini berlaku pada sumber air permukaan maupun sumber daya airtanah. (Meijerink 1974), • Sebuah pengelompokan tanah seringkali diperlukan untuk menilai keadaan lingkungan, untuk itulah penelitian geomorfologis perlu dilakukan. Hal ini mendukung anggapan mengenai untuk tidak memisahkan hubungan antara geomorfologi dan sumber air di bawah permukaan maupun di permukaan karena kedua komponen ini saling terkait (Hesters, 1981).
  • 3. Contoh Hubungan Geomorfologi Yang Membantu Dalam Analisis Hidrologi Yaitu Bekas Alur Sungai Tinalah
  • 4. Air permukaan • Air permukaan adalah air yang berada di sungai, danau, waduk, rawa dan badan air lain, yang tidak mengalami infiltrasi ke bawah tanah. Areal tanah yang mengalirkan air ke suatu badan air disebut watersheads atau drainage basins.
  • 5. Klasifikasi air permukaan • danau, kolam, waduk, rawa dan sebagainya. • khususnya danau. Biasanya men galami stratifikasi Badan Air Tergenang secara vertikal akibat perbedaan intensitas cahaya dan perbedaan suhu pada kolam air yang terjadi secara (Standing Waters atau vertikal. Lentik) • Sungai dicirikan oleh arus yang searah dan relatif kencan g, dengan kecepatan berkisar antara 0,1 – 1,0 Badan Air Mengalir m/detik serta sangat dipengaruhi oleh waktu, iklim, dan pola drainase. (Flowing Waters atau • Kecepatan arus, erosi, dan sedimentasi merupakan Lotik). fenomena yang biasa terjadi di sungai sehingga kehidupan flora dan fauna sangat dipengaruhi oleh ketiga variabel tersebut.
  • 6. Tipe sungai berdasarkan geomorfologi • Sungai Konsekuen Lateral : Sungai yang arahnya menuruni lereng-lereng asli yang ada di permukaan bumi seperti dome, block, mountain, atau daratan yang baru terangkat. • Sungai Konsekuen Longitudinal : Sungai yang alirannya sejajar dengan antiklinal ( bagian puncak gelombang pegunungan). • Sungai Subsekuen : Sungai yang terjadi jika pada sebuah sunga konsekwen lateral terjadi erosi mundur akhirnya akan sampai ke puncak lerengnya, sehingga sungai tersebut akan mengadakan erosi ke samping dan memperluas lembahnya. Akibatnya akan timbul aliran baru yang mengikutiarah strike ( arah patahan ) • Sungai Superimposed : Sungai yang mengalir pada lapisan sedimen datar yang menutupi lapisan batuan di bawahnya. Apabila terjadi peremajaan, sungai tersebut dapat mengikis lapisan-lapisan penutup dan memotong formasi batuan yang semula tertutup, sehingga sungai itu menempuh jalan yang tidak sesuai denga struktur batuan. • Sungai Anteseden : Sungai yang arah aliurannya tetap karena dapat mengimbangi pengangkatan yang terjadi. Sungai ini hanya terjadi bila pengangkutan tersebut berjalan dengan lambat • Sungai Resekuen : Sungai yang mengalir menuruni dip slope ( kemiringan patahan) dari formasi-formasi daerah tersebut dan searah dengan aliran sungai resekwen lateral. Sungai resekwen ini terjadi lebih akhir sehingga lebih muda dan sering merupakan anak sungai subsekwen.
  • 7. • Sungai Obsekuen : Sungai yang mengalir menuruni permukaan patahan, jadi berlawanan dengan dip dari formasi-formasi patahan. • Sungai Insekuen : Sungai yang terjadi tanpa ditentukan oleh sebab-sebab yang nyata. Sungai ini mengalir tidak mengikuti perlapisan batuan atau dip. Singai ini mengalr dengan arah tidak tertentu sehingga terjadi pola aliran dendritis. • Sungai Reserve : Sungai yang tidak dapat mempertahankan arah alirannya melawan suatu pengangkatan, sehingga mengubah arahnya untuk menyasuaikan diri. • Sungai Komposit : Sungai yang mengalir dari daerah yang berlainan struktur geologinya. Kebanyakan sungai yang besar merupakan sungai komposit. • Sungai Anaklinal : Sungai yang mengalir pada permukaan yang secara lambat terangkat dan arah pengangkatan tersebut berlawanan dengan arah arus sungai. • Sungai Compound : Sungai yang mambawa air di derah yang berlawanan geomorfologinya.
  • 8. Sumberdaya air tanah • (Anon, 1973; Fisk, 1951; Freers, 1970) Untuk mengevaluasi sumber daya air tanah, geomorfologi klasifiksi lahan menggarisbawahi unit-unit hidromorfologi yang dapat dimanfaatkan, mengambil faktor-faktor morfologi dan litologi dalam pertimbangannya • Kadar air tanah juga merupakan faktor utama, laju infiltrasi tanah kering adalah rendah karena ketegangan kapiler menghambat penetrasi air. • Air tanah dangkal Relatif dapat terjadi dimana endapan aluvial dan / atau colluvial menutupi batuan dasar.
  • 9. GEOMORFOLOGI DARI CEKUNGAN DRAINASE • (Chorley, et al, 1969;. Cooke dan Doornkamp, ​1974). Sub-Bagian berhubungan dengan studi geomorfologi DAS dari bagiannya, untuk tujuan hidrologi. • (Chiang dan Peterson, 1970; Popp, 1969) Penelitian kualitatif sifat DAS geomorfologi dan lainnya untuk tujuan hidrologi dapat diterapkan untuk mengevaluasi sumber daya air dari DAS yang diteliti. • pemetaan fitur air permukaan, khususnya drainase rawa, mencairnya salju, identifikasi salinitas tanah, dll, itu pada dasarnya adalah sebuah pendekatan multi-disiplin, di mana geomorfologi memiliki peran utama, terutama ketika foto udara dan citra penginderaan jarak jauh lainnya yang digunakan.
  • 10. contoh bagaimana gangguan geomorfologi tanah ke unit utama, evaluasi karakteristik hidrologi mereka, dan pemetaan fitur air permukaan yang relevan dapat berkontribusi untuk penilaian tanah dan potensi air permukaan. Hal ini terkait dengan area Borunda kering dan semi-arid. Rajasthan, India. (Meijerink, 1974).
  • 11. Analisis Morfometrik DAS • (Morisawa, 1969) Dalam studi kuantitatif dari aliran sungai, parameter morfometrik dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori utama: ukuran, bentuk dan bantuan (sudut dan aspek lereng, dimensi vertikal). • Schumm (1964) mengatakan bahwa ukuran cekungan rata-rata urutan tertentu memiliki hubungan eksponensial dengan ukuran rata-rata cekungan dari tatanan yang lebih tinggi. • Bentuk cekungan adalah faktor lain yang mempengaruhi karakteristik morfometri debit sungai sebagaimana tercermin dalam kurva hidrograf seperti ini:
  • 12. Strahler (1956) mengembangkan metode untuk persiapan peta lereng dengan menggunakan peta fotogrametri, tergantung pada batuan dan panjang lereng. Peta-peta topografi tidak diperlukan karena kecuraman dari lereng dapat diukur secara langsung dari foto udara. Untuk mengurangi persiapan peta lereng, langkah yang dapat digunakan adalah • Lereng daerah dibagi ke dalam beberapa kelas gradien. Lebar kelas tergantung pada perbedaan nilai maksimum dan minimum kecuraman lereng • Aspek lahan yang memiliki kecuraman lereng sama ditentukan dan digambarkan dari gambar stereoskopik. • Dalam setiap lahan yang digambarkan, beberapa pengukuran kecuraman lereng yang dibuat digunakan untuk memeriksa ketepatan gambaran dan menghitung rata-rata kecuraman lereng. Hasil pengukuran lereng dapat disajikan dalam bentuk peta kemiringan atau sebagai histogram distribusi frekuensi. Ketika peta kontur yang digunakan, luas permukaan antara dua garis kontur yang berdekatan dapat dibangun.
  • 13. JARINGAN DRAINASE pola aliran sungai Anastomotik Dataran banjir (flood pain) yang bermeander dapat berkembang menjadi anastomotik yang mengandung oxbow lake, mander cutoffs dan point bar deposit. Ini berasosiasi dengan floodplain yang banyak mengalami proses erosi- deposisi. Dataran Rendah Yazoo Pola yazoo terjadi karena sungai sering mengalami banjir lewat pinggian sehingga terbentuk tanggul alam yang menghambat pengairan balik dari flood plain ke sungai. Oleh karenanya anak sungai mengalir sejajar sepanjang induk sungai sampai mencapai suatu tempat yang memungkinkan tersambung kembali Dikotomik Pola ini dijumpai pada aluvial dan mempunyai aliran yang “berjalin”. Bentuk ini dan pencabangannya menunjukkan pola lahan aluvial yang sedang berkembang.
  • 14. JARINGAN DRAINASE pola aliran sungai Braided Pola aliran ini sangat mencirikan daerah aluvial di iklim arid (kering). Pada suatu saat pola aliran ini membawa muatan yang sangat besar sehingga aliran tersumbat dan mencari jalan keluar yang lebih efesien. Biasanya berasosiasi dengan tanah bertekstur sangat kasar. Pola ini kadang-kadang dijumpai pada bagian bawah Dataran Rendah dari aliran yang lebih besar. Deranged Pola ini menunjukkan sistem aliran yang tidak terpadu, biasanya terdapat pada land form yang masih mudah dengan topografi datar atau undulating dengan water table yang tinggi. Di tempat rendah akan terbentuk rawa, kolam atau sungainya mungkin bermeander akan tetapi tidak banyak mempengaruhi drainase. Biasanya terdapat pada dataran banjir atau marines. Dataran tinggi Dendritik Merupakan pola yang sangat umum berbentuk percabangan pohon. Anak sungai menyambung induknya ndengan sudut miring secara berpasangan. Pola ini menunjukkan tanah yang homogen dan seragam atau dicirikan oleh batuan sedimen yang lunak tuf vulkanik atau dataran pantai yang telah teiris tua sekali.
  • 15. JARINGAN DRAINASE pola aliran sungai Subdendritik merupakan kombinasi dari dua pola. Pola umumnya dapat berbentuk rectangular dan sedikit paralel, sedangkan ordo pertamanya berbentuk Dataran tinggi terbangun secara bebas percabangan yang dendritis. Ini menunjukkan bahwa percabangan pada order lebih tinggi terdapat pengaruh batuan yang kuat. Contohnya suatu lapisan mendatar dari batu liat bertumpu diatas batu pasir. Pinnate Merupakan modifikasi dendritik dimana kadar debu dari tanahnya sangat menonjol. Biasanya dijumpai didaerah loes atau floodplain yang bertekstur halus. Aliran mengikuti pola pencabangan bulu burung pada mana pencabangan memotong sungai induk dengan sudut agak runcing arah kehulu. Parallel Tipe pola aliran parallel berkembang pada permukaan yang homogen, berlereng landai dengan sudut miring yang seragam. Sungai pengumpul merupakan sesaran atau retakan (fracture). Anak sungai menyambung induknya dengan arah yang hampir tegak lurus. Land form seperti ini merupakan dataran pantai yang mudah atau aliran lava.
  • 16. JARINGAN DRAINASE pola aliran sungai Dataran tinggi Radial (Sentrifugal) Pola jaring berlingkar, dengan anak sungai yang hampir sejajar mengalir kearah luar dari suatu pusat yang letaknya tinggi merupakan ciri tipe ini. Aliran pengumpul biasanya melengkung terletak dibagian bawah suatu topografi yang tinggi, gunung api, bukit dan dome meninjukkan tipe pola ini. Dataran tinggi terstruktur Annular Pola ini berkembang terutama pada daerah bertopografi dimana pola radial dapat terbentuk, akan tetapi pada tipe ini jointing atau fracturing dari batuan sangat mempengaruhinya sehingga mengarah pada percabangan yang paralel. Pola seperti ini dijumpai pada doma bersifat sedimen atau batuan granitis. Trellis Merupakan modifikasi dari dendritik karena pencabangan yang bersifat sejajar dan memotong saluran induk secara tegak lurus. Tipe pola ini lebih menunjukkan struktur dari bed rock daripada tipe batuannya, biasanya menunjukkan batuan sedimen yang letaknya miring dengan perlapisan yang jelas. Arah dari aliran utama sejalan dengan arah dari strike.
  • 17. JARINGAN DRAINASE pola aliran sungai Angular Merupakan variasi dari dendritic atau trellis dimana sesar, retak atau joint telah mempengaruhinya. Kelikan yang tajam pada sungai induk sangat biasa, sedangkan anak sungai lebih dipengaruhi oleh sifat batuan. Tipe dan arah sudut dapat memberi petunjuk jenis batuan. Misalnya batupasir cenderung akan menunjukkan pola joint yang paralel Dataran tinggi terstruktur Rektangular Juga merupakan variasi dari jenis dendritik. Disini anak sungai menyambung pada aliran induk secara tegak lurus, sebagai akibat pengaruh kuat dari joint, foliasi, fraktur dari bed rick. Semakin kuat rektangularitasnya makin tipis lapisan tanahnya. Pola ini biasanya terbentuk pada batuan sekis (schist), batusabak atau gneis atau didaerah tropis terutama pada batupasir dimana tanahnya belum berkembang. Contorted adalah pola pengaliran dimana berasosiasi dengan drainase bawah tanah, sebagai akibat adanya pelarutan pada batuan induk. Terdapat banyak sinkholes, gullies dengan sungai yang pendek-pendek dan berujung pada sinkhole.
  • 18. Pengaruh hidrologi pada geomorfologi pedataran dan bentuk saluran • Karakteristik dan perubahan temporal sungai membentuk kelompok geomorfologis lain dari data hidrologi yang relevan (Allan, 1968, Carey 1969, Coleman 1969, Martinec 1967) khususnya sehubungan dengan pelepasan dan transportasi sedimen. • Bentuk-bentuk saluran dapat diklasifikasikan menjadi meander (kelokan), braided (kepangan), dan kelurusan. kekasaran bantalan batuan dapat ditentukan, dilihat lereng saluran yang didirikan, jejak-jejak geomorfologis tanda-tanda air terdeteksi dan penampang sungai-tempat bantalan diukur. Perbedaan berbagai jenis sungai yang terjadi di dalam satu area menunjukkan perbedaan hidrologi dalam bantalan batuan.
  • 19. Delta Area dan Perkiraan Sedimen serta Debit Sungai • Merupakan satu-satunya area yang terlihat jelas menyatu antara unsur hidrologi dan morfologi. • Terbentuk karena sedimen yang dipengaruhi oleh aliran sungai dan kondisi air laut. • Kecepatan arus merupakan hal penting dalam pembentukan delta. • Penting bagi pembuatan tanggul dan berbagai teknik irigasi agar lebih tahan lama.
  • 20. Bagian Dari Delta Area Hulu Tengah Hilir
  • 21. Bentuk Morfologi Meander Delta Morfohidrologi
  • 24. Memperkirakan Waktu Konsentrasi Banjir Tc = Waktu konsentrasi banjir L = Panjang DAS H = Elevasi
  • 25. Perhitungan Pengaruh Hujan Terhadap Pembentukan Morfologi Thiesen
  • 28. TANYA JAWAB Aji : sebaiknya dijelaskan secara skematis agar lebih mudah dipahami Norma : bagaimana pengaruh jenis bentang alam terhadap pola aliran sungai Nenden : contoh tipe sungai yang secara nyata ada di Indonesia