1. Kelompok 2
Alfiah Nur Hidayati 857821847
Dewi Risni 857821055
Rika Nuryani Istiqomah 857821062
Sumarsini 857820623
Tina Widyasari 857820347
Keterampilan Musik
dan Tari
3. KB 1
Persiapan dalam Membuat Lagu
A. Gagasan
Lagu adalah karya musikberupa rangkaian nada-nada Tunggal yang disertai
syair atau kata-kata, minimal terdiri atas satu bait kalimat lengkap yang telah
siap dinyanyikan. Lagu tersebut mempunyai unsur penyajian baik secara
instrumental maupun vokal.
Menemukan gagasan merupakan seni kehidupan. Hasilnya tidak dapat diduga.
Prosesnya dapat dilalui dengan sederhana, namun kadang juga melalui proses
yang Panjang.
Proses membuat lagu dapat dimulai dari meniru sebagian rangkaian nada atau
melodi dari musik yang kita dengar.
Faktor gagasan merupakan kekuatan dasar pembuatan karya musik atau lagu.
Lagu yang dibuat berdasarkan gagasan asli akan memiliki daya kesan yang
lebih kuat bagi pendengarnya.
4. B. Pendekatan Dalam Membuat Lagu
Ada dua unsur dalam membuat lagu yaitu unsur musikal dan unsur bahasa.
Unsur musikal adalah unsur yang tersusun atas materi nada dan sifatnya.
Unsur bahasa adalah unsur syair yang memberi makna dari kata-kata.
Membuat lagu atau musik pada dasarnya adalah suatu proses eksplorasi yang
dapat dikatakan tidak terbatas. Musik adalah nada-nada yang jumlah dan
susunannya memiliki variasi yang tak terbatas. Namun membuat musik baik
vocal maupun instrument yang memiliki nilai tertentu merupakan hal yang tidak
semata-mata merangkai nada.
Agar dapat membuat lagu lebih dapat mengolah ide yang dimiliki dan hasil lagu
yang dibuat memiliki nilai yang memadai baik dari segi pesan, estetis, dan
kesatuan, maka alangkah baiknya jika seorang pembuat lagu memiliki
pengetahuan dan kemampuan baik musikal maupun yang bersifat umum.
5. C. Kemampuan Tentang Bayangan Nada
Bayangan nada adalah tanggapan seseorang mengenai tinggi rendah nada berdasarkan pada
dasar tangganada tertentu. Dasar tangga nada tersebut merupakan titik pusat dimana aliran
rangkaian nada akan menuju.
Bayangan nada menggambarkan kesan seseorang terhadap perbedaan tingkat tinggi rendah
setiap nada pada urutan tangganada. Dengan bayangan nada yang dimiliki, seseorang dapat
merasakan kesamaan dan perbedaan antar dua nada atau lebih yang berbeda.
Atas dasar tanggapan terhadap bayangan nada tersebut dapat ditentukan rangkaian nada
seperti apakah yang sesuai untuk mengekspresikan suatu melodi. Cara yang dilakukan untuk
membuat melodi dengan bayangan nada biasanya dengan menyuarakan melalui vokal secara
langsung baik berupa senandung maupun solmisasi. Jika pembuat lagu memiliki kemampuan
tentang notasi musik ia dapat mencatat susunan nada yang dibuatnya kedalam notasi
tertentu.
Hasil susunan nada yang telah ditulis dalam notasi dapat disuarakan baik dengan vokal
maupun instrumen tertentu. Dengan susunan nada yang tertulis, maka susunan nada tersebut
dapat disuarakan berulang-ulang untuk melihat jika ada bagian yang perlu diubah, tentu agar
rangkaian nadanya menjadi lebih indah dan sesuai dengan ide yang diharapkan.
6. D. Eksplorasi Alat Musik
Eksplorasi berarti menjajaki berbagai macam rangkaian nada. Alat musik yang dapat digunakan untuk
eksplorasi musik adalah alat musik bernada. Misalnya gitar, piano, pianika, organ, seruling, dll.
Prosesnya dapat dilakukan dengan memainkan tangganada tertentu mulai dari nada dasarnya. Selanjutnya
pencarian dilakukan dengan merangkai dari satu nada ke nada berikutnya dengan berbagai variasi jarak nada
E. Spontanisasi/Intuisi
Pendekatan ini dapat memunculkan ide-ide musikal yang lebih asli dan khas. Ekspresi yang dihasilkan juga
lebih mengena. Namun pendekatan ini memerlukan daya ingat musikal yang lebih tinggi, karena perubahan
suasana yang terjadi pada saat ide musikal muncul dapat menyebabkan ide tersebut hilang atau susah
dirangkai kembali.
Eksplorasi musik secara spontan dapat didukung dengan penggunaan alat perekam. Jika sudah terkumpul
berbagai macam ide musikal spontan dapat dilakukan pemutaran ulang hasil rekaman. Selanjutnya dapat
dilakukan pengolahan hasil rekaman spontanitas tersebut dengan merangkaikan, mengurangi, atau
menambahkan bagian tertentu potongan hasil rekaman sehingga menjadi sebuah lagu yang utuh.
7. F. Langkah-langkah Umum Membuat Lagu
1. Pemahaman Isi/Tujuan
Pembuatan Lagu.
Memahami isi lagu yang
akan dibuat akan
memberikan banyak
pengaruh terhadap lagu
yang akan dibuat. Yang
jelas akan tampak pada
syair lagu yang dibuat.
Pemahaman isi lagu juga
akan menentukan
rangkaian nada-nada yang
disusun menjadi melodi
sehingga watak melodi
tersebut dapat
mencerminkan makna
lagu. Hal ini juga
berpengaruh terhadap
ritme atau irama lagu.
2. Penguasaan Dan
Penentuan Nada-dasar
Pada Tangganada.
Nada dasar adalah nada
yang menjadi pusat
pergerakan atau arah
penyelesaian rangkaian
nada-nada dalam suatu
tangganada.
Tangganada mayor adalah
tangganada yang
mempunyai pola jarak
antarasetiap nada 1-1-½ -
1-1-1-½ secara berurutan.
Jarak 1 artinya antara dua nada
yang berdekatan masih dapat
disisipi nada sisipan, sehingga
jarak nada sisipan tersebut
dengan nada didekatnya
berjarak ½.
Tangga nada mayor
memberikan suasana lagu
berkesan ceria dan megah.
Tangga nada minor adalah
tangganada yang mempunyai
pola jarak antar setiap nada 1-½
-1-1-½ - 1-1 secara berurutan.
Tangganada minor memberikan
suasana lagu sedih, pilu, dan
sifat semacamnya.
8. 3. Menentukan Struktur
Lagu
Struktur lagu adalah
susunan unsur kalimat
musik yang membentuk
suatu lagu.struktur
tersebut dapat berbeda
untuk setiap lagu dan
dapat pula sama. Struktur
lagu tersusun atas
kalimat-kalimat musik.
Kalimat musik merupakan
rangkaian nada yang
mempunyai kesan makna
yang utuh dan lengkap.
Sebuah lagu dapat terdiri
atas sebuah kalimat musik
atau lebih. Sebuah kalimat
musik umumnya terdiri
atas dua bagian yang
dinamakan frase.
Frase pertama merupakan
bagian yang menyatakan
pertanyaan, dan frase kedua
menyatakan jawaban. Setiap
frase dapat dituliskan
dengan simbol huruf kecil
seperti a,b,c dan seterusnya.
4. Menentukan Jangkauan
Nada
Sebuah lagu mempunyai
nada terendah dan tertinggi
yang ada dalam rangkaian
melodinya. Jarak antara nada
terendah hingga nada
tertinggi tersebut dinamakan
jangkauan nada. Setiap lagu
mempunyai jangkauan nada
yang berbeda yang
ditentukan oleh tingkat usia
sasaran yang dituju oleh isi
lagu tersebut.
5. Menentukan Puncak Lagu
Puncak lagu umumnya
diekspresikan dengan nada yang
cenderung relatif tinggi untuk
memberikan kesan kuat dan
dimaksudkan sebagai klimaks
ekspresi. Namun dapat pula
diekspresikan dengan nada yang
cenderung relatif rendah sebagai
pernyataan anti klimaks.
6. Menuliskan Dalam Notasi
Musik
Dalam membuat lagu akan lebih
baik jika pembuat lagu mempunyai
kemampuan menuliskan gagasan
musiknya dalam bentuk notasi.
Hal ini akan membuat lagu yang
dibuat dapat diolah dengan hasil
yang lebih lengkap, utuh, dan
optimal dengan mendayagunakan
segenap kemampuan pembuat
lagu.
9. KB 2
Struktur dan Bentuk Lagu
A.Struktur Lagu
1. Motif
Motif adalah unit atau kesatuan terkecil yang menjadi dasar struktur musik.
Motif memiliki karakter yang berkaitan dengan elemen musik, seperti tinggi
rendah nada dan ritme. Sebuah karya musik disusun dengan
mengembangkan motif. Motif biasanya dibuat sepanjang 2 birama.
Motif merupakan sebuah unit atau kesatuan dalam 2 birama atau dapat pula
merupakan unit-unit yang lebih kecil yang dinamakan motif pecahan.
Motif dalam sebuah lagu terutama megarah pada kesatuan pola ritme yang
membentuk motif tersebut, sedangkan rangkaian tinggi rendah nada tidak
menjadi ukuran kesamaan atau perbedaan antar motif-motif. Dengan
demikian dua unit rangkaian nada dapat dikatakan mempunyai motif sama
jika kedua unit tersebut mempunyai pola ritme sama walaupun tinggi rendah
nadanya berbeda.
10. 2. Frase
Frase adalah penggalan kalimat musik. Frase terdiri atas dua motif
atau lebih yang dibuat berdasarkan motif awal dengan menggunakan
teknik tertentu.
Berikut adalah teknik pembuatan frase:
a. Imitasi
Adalah pembuatan frase musik berdasarkan suatu motif dengan cara
diulang atau ditirukan seutuhnya, baik pola ritme maupun tinggi-
rendah nada.
b. Jawaban
Yaitu menggambarkan motif kedua seakan menjawab pernyataan
pada motif pertama.
c. Pengembangan
Cirinya motif kedua menunjukkan adanya kesan kelanjutan dari motif
pertama.
d. Kontras tipe motif yang berbeda
Yaitu terdapat perbedaan mencolok antara motif pertama dan kedua.
11. 3. Kalimat
Kalimat musik adalah rangkaian nada yang mempunyai makna utuh dan
lengkap. Kalimat musik disusun atas hubungan dua frase dengan diakhiri kadens
sempurna. Kadens sempurna adalah perubahan atau gerak akor iringan lagu dari
akor Tingkat V (dalam tanggadana natural berisi nada 5-7-2 atau G-B-D)
menuju akor Tingkat I (yaitu nada dasar dalam tangganada natural berisi nada 1-
3-5 atau C-E-G).
Hubungan 2 frase menjadi kalimat dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu:
a. Pengulangan tanpa banyak perubahan
b. Pengulangan dengan perubahan
c. Dua frase yang berbeda motif dihubungkan secara kontras
d. Dua frase yang sukar dipisahkan
12. B. Bentuk lagu
Yang dimaksud bentuk lagu adalah susunan bagian - bagian sebuah lagu, yaitu frasa
dan kalimat lagu.
Bentuk lagu dapat ditulis dengan lambang huruf atau abjad latin. mulai dari A,B,C dst.
huruf kapital (besar) digunakan untuk menyatakan kalimat, sedang huruf kecil (a,b,c)
untuk menyatakan frase.
Ada dua dasar yang digunakan untuk menentukan perbedaan kalimat musik.
1. perbedaan yang terdapat hanya pada bagian akhir kalimat musik. dinyatakan
dengan lambang AA’(dibaca A aksen)
2. perbedaan pada seluruh kalimat musik. dinyatakan dengan lambang AB
Contoh laku bentuk AB antara lain ‘Burung hantu’
13. Kb. 3
Membuat Lagu
Langkah - langkah Membuat lagu
A. Menentukan motif lagu
Mula mula motif akan dikembangkan menjadi frasa untuk menentukan tehnik yang akan digunakan untuk
mengembangkan motif tersebut menjadi frasa diperlukan ide musik lebih lanjut.
B. Mengembangkan frase lagu
Beberapa teknik untuk mengembangkan motif dapat dipilih untuk digunakan yaitu , imitasi dan
ostinato,jawaban, pengembangan, serta kontras.
C. Menyusun kalimat lagu
Untuk membuat sebuah kalimat melodi yang lengkap maka perlu dipilih teknik pembuatan kalimat di antara
beberapa teknik yang ada yaitu Pengulangan tanpa perubahan atau dengan sedikit perubahan, pengulangan
dengan perubahan, dihubungkan secara kontras, Dan frasa frasa yang sukar dipisahkan.
D. Membuat syair lagu
Syair dapat diambil dari gagasan mengenai berbagai hal.
15. KB : 1
Persiapan dalam Membuat Aransemen Musik
- Aransemen adalah teknik menyusun dan mengatur nada-nada tambahan
yang mengiringi suatu lagu. Dalam aransemen nada-nada pokok pada lagu
yang diiringi disebut sebagai melodi atau suara pertama (supran), suara
dua (alto), suara tiga (tenor dan bas). Perpaduan bernagai alat musik
disebut ensembel.
16. 1. Pemilihan Lagu Model
Hal yang penting dalam melakukan aransemen adalah pemilihan lagu yang sudah dikenal
oleh peserta yang akan memainkan lagu tersebut yaitu anak. Lagu yang sudah dikenal
akan memudahkan anak mengikuti aransemen yang dibuat dan memberikan rasa senang.
Di samping itu karakter melodi, ada lagu yang melodinya bergerak dengan pola
melompat dari satu nada ke nada lain yang berjarak lebih dari dua langkah, ada pula lagu
melodinya mengalir dalam nada-nada yang berdekatan (yang lebih mudah gerakannya tidak
terlalu sulit untuk anak).
Dalam membuat aransemen, bagian ritmik dapat disusun dengan variasi yang tidak
terbatas sesuai dengan kreativitas aranger.
Dalam aransemen, seorang aranger juga dapat membuat variasi perulangan bagian-
bagian lagu seperti : intro, interlude, dan coda.
17. 2. Pemilihan Alat Musik
a. Jangkauan Nada
Setiap alat musik memiliki jangkauan tinggi rendah nada. terutama alat-alat musik
melodis seperti pianika dan rekorder (suling)
b. Karakteristik Alat Musik
Setiap alat musik memiliki karakteristik suara tersendiri. Karakteristik tidak dapat
disebutkan namanya namun dapat dirasakan perbedaannya dan kesesuaiannya
untuk menunjukkan sifat atau suasanan tertentu.
18. 3. Pengetahuan Pola Irama
Pola irama adalah pola ritme dasar yang secara tetap dan berulang mengiringi
suatu lagu dalam setiap birama. Ada pula pola irama yang berkembang atas
dasar gerakan tarian misalnya Srampang Dua Belas dari daerah Melayu, bokro
dari Sanyol, Waltz dari Eropa, Tango dari Amerika Latin.
Pola irama yang disebut sebagai suatu nama dinamakan irama.
Pola irama yang paling sederhana yang mengikuti ketukan sesuai birama lagu,
misalnya : lagu birama 4/4, ¾ dapat diiringi dengan pola irama dasar. Namun
demikian dengan berkembangnya ragam alat musik terutama jenis perkusi.
Permainan pola irama yang menggabungkan beberapa alat musik perkusi
disebut permainan drum set dalam mengiringi sebuah lagu (Bass Drum, Snare
Drum, Tom-tom, Floor Tom, Hi-hat Cymbal, Dide Cymbal, dan Crash
Cymbal). Beberapa contoh penulisan pola irama yang dimainkan dengan Drum
Set : Polka, Mars, Waltz., Beguine. (5.9)
19. 4. Unsur Iringan dan Jenis Alat Musik
Lagu yang dikembangkan dengan disertai iringan memiliki unsur melodis, harmonis,
dan ritmis. Penyusunan iringan ketiga komponen itu dilakukan dengan teknik-teknik
aransemen. Misalnya untuk membuat aransemen pada lagu Kutilang dapat
digunakan alat-alat musik ....
- Unsur Melodis terdiri : Recorder,Pianika,Bellyra (jika ada)
- Unsur Harmonis terdiri : Gitar,Pianika
- Unsur Ritmis terdiri : Triangle, Tamborine,Bass Drum,Tom-
tom,Cymbal,Marracas,Ring Cymbal,Cow Bell,Wood Black
20. KB : 2
Dasar-Dasar Aransemen
1. Akor
a. Triad
Triad dan akor komponen harmoni dalam aransemen musik. Triad adalah gabungan 3 nada
yang berjarak masing-masing 3 (terts) berdasarkan sebuah nada tertentu. Nada-nada yang
menyusun sebuah triad terdiri atas root (nada dasar) nada ke 3 dan nada ke 5. Contoh :
(5.14).
Untuk menentukan akor mana yang mengiringi bagian lagu tertentu. Contoh : (5.14).
Triad yang disusun berdasarkan tangga nada tertentu yang mempunyai tingkatan masing-
masing. Contoh : Susunan triad (5.15).
b. Akor ke tujuh
Susunan nada-nadanya terdiri atas Nada Dasar, nada ke 3, nada ke 5, dan nada ke 7. Contoh :
(5.15).
21. 2. Progresi (Perubahan Gerak) Akor (Chords)
Gerak statis ganda adalah gerak dua nada yang keduanya bergerak dengan tinggi nada
yang sama/ tetap.
3. Kadens (Cadence)
Cadence adalah pasangan dua akor pada bagian akhir kalimat melodi.
a. Kadens Sempurna
Contoh lagu “Balonku” (5.17)
b.Kadens Tengah
Contoh pada lagu “Pelangi” (5.17)
c. Kadens Plagal
Contoh pada lagu “Naik Delman” (5.18)
d. Kadens Sisipan/Menyimpang
Contoh lagu “Bintang Kejora” (5.18)
22. 4. Teknik Aransemen
a.Imitasi
Contoh : (5.19) Lagu “Kutilang”
b.Filler
Filler adalah teknik aransemen dengan cara mengisi bagian-bagian lagu yang terasa
kosong. Contoh nada (5.19).
1).Augmentasi
Augmentasi adalah teknik fillerdengan cara perluasan nilai pada melodi.
Contoh lagu “Kutilang” (5.20).
2).Diminuasi
Diminuasi adalah kebalikan dari augmentasi, yaitu teknik filler dengan cara
mempersempit nilai nada, menjadi lebih cepat dari nada melodi asli.
Contoh (5.20).
23. c. Obligato
Obligato adalah teknik mengiringi lagu dengan memainkan nada-nada bernilai relatif
panjang sesuai dengan harmoni lagu. Contoh obligato (5.20).
d. Intro
Intro atau introduksi atau pengantar awal adalah bagian pada awal lagu berupa
rangkaian nada yang ditambahkan menjadi melodi tersendiri. Contoh intro untuk
“Naik Delman” (5.21).
e. Interlude
Interlude adalah bagian melodi yang menyisip di antara perulangan atau pergantian
bagian suatu lagu. Interlude berfungsi sebagai penghubung antara bagian kalimat
lagu dengan kalimat lagu lainnya. Contoh (5.22).
f. Coda
Coda adalah bagian tambahan berupa rangkaian nada yang mengakhiri lagu dan
berfungsi memberikan penekanan terhadap penyelesaian lagu. Contoh : 1 dan 2
(5.23).
24. KB : 3
Membuat Aransemen Musik Anak
1. Menentukan Lagu Model
Dalam kaitannnya dengan proses kegiatan pengembangan anak usia dini lagu model
sebaiknya dipilih lagu yang sudah dikenal (oleh anak). Tentu saja lagu model yang
dimaksud adalah lagu yang sesuai dengan usia anak dan mempunyai nilai pendidik.
2. Mengisi Pola Irama/ Ritme
Unsur pertama yang menjadi perhatian dalam aransemen adalah unsur ritmik. Ritmik
berkaitan dengan pola irama/ ritme pada setiap birama, tempo, dan pembawaan terhadap isi
dan karakteristik lagu. (5.28)
3. Mengisi Akor dan Progresi serta Kadens
Akor untuk mengiringi lagu “Jagung Bakar” ditentukan pada setiap birama lagu. (5.29)
4. Menentukan Bass
Nada bass pada dasarnya sebagai para nada pokok akor yang digunakan. (5.30)
25. 5. Mengisi Filler
Filler untuk lagu “Jagung Bakar” dapat disusun di antara pergantian frase yang satu dengan lainnya. (5.31)
6. Membuat Fill-in
Fill-in dibuat dengan menambahkan variasi terhadap ritme dasar yang digunakan. (5.31; 5.32)
7. Mengisi Obligato
Obligato berupa nada-nada panjang yang mengiringi sepanjang lagu dapat pula pada bagian intro dan coda
diberikan obligato. (5.32)
8. Membuat Intro
Intro untuk lagu “Jagung Bakar” dibuat dengan mengambil bagian awal lagu yaitu pada Syair Ma-ri ki-ta pe-
tik dan mengulang bagian tersebut sebanyak 3 kali disertai variasi berupa perubahan pada ulangan kedua dan
ketiga, ditambahkan bagian fill-in untuk masuk ke lagu sehingga panjang bagian intro A birama. (5.33)
9. Membuat Coda
Coda pada lagu dibuat dengan mengambil bagian akhir yaitu pada syair ma-kan ber-sa-ma dan mengulang
bagian tersebut sebanyak tiga kali. Pada ulangan ke tiga ditambahkan bagian fill-in untuk mengakhiri lagu
sehingga panjang bagian coda adalah A birama. Contoh : (5.33).
27. Kelompok Belajar 1
Unsur Tari Pada Tari Anak Usia Dini
A. UNSUR GERAKAN TARI
Karya tari dapat dinikmati melalui bentuk visualnya. Elemen-elemen yang
ada pada tari yang dapat kita tangkap secara visual antara lain, gerak, rias,
busana dan properti. Tari adalah jenis kesenian yang terkait langsung dengan
gerak tubuh manusia, tubuh adalah alatnya dan gerak tubuh sebagai medianya.
Gerak tubuh yang dapat dijadikan media dalam tari yaitu mulai dari gerakan
kepala sampai ujung kaki melalui gerakan yang halus (fine motor)atau gerakan
kasar ( glass motor).secara garis besar bagian-bagian anggota badan yang dapat
digerakkan antara lain gerakan kepala, badan,tangan dan kaki.
28. Elemen dasar tari adalah gerak. Berdasarkan keperluan atau fungsinya gerak dapat dibedakan
menjadi tiga golongan yaitu gerak bekerja, gerak bermain, dan gerak tari.
Gerak bekerja adalah gerak yang dilakukan semata-mata untuk kepentingan dalam pemenuhan
kebutuhan dasar hidup, aspek ekspresi atau ungkapan perasaan kehidupan jiwa tak pernah
terpikirkan.
Gerak bermain merupakan suatu kegiatan bergerak yang bersifat jasmaniah dengan melibatkan
sejumlah pelaku.
Gerak tari lebih bersifat keluar,sehingga terjadi komunkasi antar pribadi yang terlibat. Ada dua
aspek penting dalam tari, yaitu aspek gerak dan aspek Irama. Kedua aspek ini sudah dikenal sejak
anak usia dini,seperti pada usia anak setengah sampai 1 tahun. Gerakan-gerakan anggota tubuh
seperti tangan dan kepala biasanya dapat terangsang oleh bunyi-bunyian seperti tepukan tangan
yang ritmis ataupun bunyi-bunyian sederhana. Fenomena ini menunjukkan dua hal. Pertama tari
merupakan jenis kesenian yang relatif mudah direspon oleh siapapun termasuk oleh anak-anak
usia dini. Pemahaman kedua adalah gerakan-gerakan itu lahir karena adanya rangsangan yang
timbul oleh bunyi-bunyian yang ritmis atau berirama.
29. B. KARAKTERISTIK GERAK USIA DINI
1. Keterampilan Koordinasi Gerakan Motorik Kasar
Keterampilan koordinasi motorik atau otot kasar meliputi kegiatan
seluruh tubuh atau sebagian tubuh. Keterampilan koordinasi motorik kasar
juga mencakup ketahanan, kecepatan, kelenturan, ketangkasan,
keseimbangan, dan kekuatan.
Keterampilan motorik kasar dapat dibagi menjadi tiga kelompok :
a. Keterampilan lokomotorik
b. Keterampilan nonlokomotorik
c. Keterampilan memproyeksi, menangkap, dan menerima.
30. Berdasarkan keterampilan koordinasi motorik kasar tersebut,
maka anak usia Taman Kanak-Kanak (Anak Usia Dini)
sudah dapat melakukan berbagai aktivitas sebagai berikut :
mengendarai sepeda roda tiga dan roda dua, berlari dan
berhenti, berlari dengan sempurna, menaiki dan memanjat
tangga gimnastik, melompat dengan dua kaki dan satu kaki,
melompat jauh, dapat berdiri secara seimbang dengan satu
kaki, dapat mengikuti irama musik, dapat berjalan di atas
selembar papan dengan keseimbangan yang baik.
31. 2.Keterampilan Koordinasi Gerakan Motorik Halus.
Keterampilan koordinasi motorik atau otot halus menyangkut koordinasi
gerakan gerakan jari-jari tangan dalam melakukan berbagai aktivitas,
diantaranya adalah; dapat menggunakan gunting untuk memotong
kertas,dapat memasang dan membuka kancing dan resleting,dapat
menahan kertas dengan satu tangan sementara dengan yang lain
digunakan untuk menggambar menulis atau kegiatan lainnya, dapat
memasukkan benang ke dalam lubang jarum, dapat mengatur (meronce)
manik-manik dengan benang dan jarum, dapat melipat kertas untuk
dijadikan suatu bentuk, dapat menggunting kertas sesuai dengan garis,
dan lain-lain.
32. Dalam hubungan dengan perkembangan spikomotor seperti di atas,
segala sesuatu yang erat kaitannya dengan gerakan-gerakan tubuh
secara motorik, perkembangannya meliputi tiga unsur yang satu
sama lain sebagai menunjang, yaitu meliputi organ rumah saraf dan
otak.Misalnya :
a.cara anak memegang berbeda dengan cara orang dewasa
memegang.
b.cara orang dewasa berjalan juga berbeda dengan cara berjalan
anak.
c.demikian pula dengan cara menendang atau menyepak.
d.banyak gerakan-gerakan anak yang kurang jelas tujuannya.
33. Adapun karakteristik gerak yang biasa dilakukan oleh anak usia dini,
pada umumnya adalah:
1.Menirukan
2.Manipulasi
3.Bersahaja
Dunia anak adalah dunia bermain anak juga senantiasa menyenangi hal-
hal tertentu yang pernah dilihatnya terutama gerakan benda-benda
sangatlah menarik perhatiannya.
34. Gerakan-gerakan tubuh tersebut merupakan medium utama tari pada
anak usia dini.gerakan-gerakan ini terbentuk dari unsur tenaga, ruang
dan waktu.
1. Tenaga(energy)
Setiap kita melakukan gerak pasti akan memerlukan tenaga. Tanpa
tenaga tidak mungkin dihasilkan gerak yang baik, karena tenaga
merupakan kekuatan yang mengawali, mengendalikan dan
menghentikan gerak. Penggunaan tenaga pada gerakan dalam tari
meliputi beberapa aspek;
a.Intensitas,
b.Aksen atau tekanan,
c.Kualitas.
35. 2. Ruang
Ruang merupakan unsur pokok lain yang menentukan terwujudnya suatu .Tanpa ada ruang
tidak mungkin terwujud suatu gerak.
Ruang di dalam tari dapat dibedakan menjadi dua;
a. Ruang yang diciptakan oleh penari, adalah ruang yang langsung berhubungan dengan penari
,batas ruang yang diperlukan untuk melakukan gerak sesuai dengan gerakan yang mampu
dilakukan oleh penari yaitu batas yang paling jauh yang dapat dijangkau oleh tangan dan kaki
penari dalam posisi tidak pindah tempat.
b. Ruang pentas. Ruang ini tempat penari melakukan gerak dalam wujud ruang secara nyata
atau sebenarnya. Ruang ini merupakan arena yang dilalui penari dalam melakukan suatu gerak.
Misalnya, panggung, halaman terbuka dan lapangan.
36. Unsur-unsur pokok yang penting yang terkandung dalam ruang, baik ruang yang
diciptakan penari atau ruang pentas ke mama meliputi unsur;
a. Garis,
b. Volume,
c. Arah,
d. Level,
e. Fokus.
37. 3. Waktu
Waktu merupakan elemen yang membentuk gerak tari selain tenaga dan ruang
yang merupakan unsur pembentuk gerak dalam tari yang tidak dapat dipisahkan
waktu adalah berapa lama penerima melakukan suatu gerak. (a)cepat lambatnya
tempo penari dalam melakukan gerak,(b)panjang pendeknya ketukan (ritme) dalam
melakukan gerakan dan (c) lamanya (durasi)penari dalam melakukan gerak.
38. Kegiatan Belajar 2
Jenis Tarian Anak Usia Dini
Tari pada anak usia dini sama seperti halnya pada tari pada umumnya, terbentuk
dari unsur gerak dan unsur-unsur yang lainnya. Perbedaannya adalah dalam kualitas
gerak yang dihasilkan dan fungsi serta tujuan yang diharapkan dari kegiatan tari
tersebut. Pada anak usia dini gerakan-gerakan tari sangat sederhana disesuaikan
dengan kemampuan gerak motorik anak rumah sedangkan gerakan dari pada
umumnya lebih variatif dan rumit.
39. A. FUNGSI TARI
Tari merupakan salah satu jenis pertunjukan , menurut R.M Soedarsono fungsi seni pertunjukan
(tari ) dalam kehidupan manusia secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu
(1)sebagai sarana upacara ritual (2)sebagai hiburan pribadi( 3 )sebagai tontonan.
1. Fungsi Tari sebagai sarana Upacara Ritual
Seni tari untuk keperluan upacara ritual harus mematuhi kaidah-kaidah ritual yang telah turun
temurun menjadi tradisi. Kaidah-kaidah tari yang berfungsi sebagai sarana upacara ritual harus
diselenggarakan pada saat tertentu, penarinya pun dipilih orang-orang tertentu,dan ada kalanya
disertai dengan sesaji.
2. Fungsi Tari sebagai Hiburan
Tari yang berfungsi sebagai hiburan bertujuan untuk mengungkapkan ekspresi kegembiraan atau
rasa syukur ke tari hiburan ini tidak terikat oleh kaidah-kaidah seperti yang terdapat pada tari yang
berfungsi sebagai upacara ritual.
3. Fungsi Tari sebagai Tontonan
Tari sebagai tontonan merupakan tarian yang disajikan khusus dengan kaidah-kaidah artistik
yang telah ditata apik untuk menghasilkan suatu karya yang berkualitas. Jenis tari tontonan biasanya
disajikan untuk kemasan pariwisata penyambutan tamu-tamu, penting atau pejabat, dan pertunjukan
dalam rangka festival seni.
40. A. JENIS TARI
1.Jenis Tari Berdasarkan Pola Garapannya
Berdasarkan pola garapannya (proses penciptaan)jenis tari dibagi menjadi dua yaitu tari
tradisional dan tari kreasi baru.
Tari tradisional adalah tari yang telah hidup sejak masa lampau pada komunitas
masyarakat tertentu dan memiliki nilai-nilai ritual.
Tari kreasi (tari kreasi baru) adalah karya tari yang merupakan hasil pengembangan
berdasarkan pola-pola tari yang telah ada, dalam proses garapnya dapat berupa Hasil
kreativitas penciptanya sendiri ataupun pengaruh dari gaya-gaya tari daerah.
41. Perbedaan tari kreasi baru, tari modern dan tari kontemporer;
Istilah kreasi sesungguhnya telah menunjukkan tentang sesuatu yang baru begitu
pula pengertian modern ciri khas tari modern adalah kebebasan dalam gaya
mengungkapkan contoh tari modern misalnya tarian-tarian yang lahir berdasarkan
pengaruh dari luar Disko, Caca,Break Dance dan sebagainya. Ciri khas tari
kontemporer lebih bersifat eksperimen sehingga bentuk dan materi gerak lebih
bebas dari tari modern. Salah satu contoh karya tari kontemporer adalah karya
Sardono W. Kusumah yang diberi judul Hutan Plastik dan Tari Lumpur.
42. 2.Jenis Tari berdasarkan Koreografinya
Tari Tunggal adalah tari yangdisajikan oleh satuorang penari.
Tari Pasangan adalah yang disajikansecaraberpasangan dan penarisatu dengan
yanglainnya saling berkaitan atau ada respons.
Tari Kelompok adalah tari yang disajikan sejumlah orang penari.
43. 3.Jenis Tari Berdasarkan Tema-nya
Tari Dramatik adalah tari yang pengungkapannya menggunakan cerita. Di
Indonesia umumnya berbentuk drama tari baik yang berdialog(macam;
berdialog puisi/tembang dan berdialog prosa rilis) mauppun yang
tidakberdialog.
Tari Nondramatik adalah tari yang tidak menggunakan cerita ataupun drama.
44. C.JENIS TARI PADA ANAK USIA DINI
1. Konsep Pendidikan Seni di Sekolah
Ada dua konsep pendekatan pembelajaran seni di sekolah;
a. Pendekatan seni dalam pendidikan
Pendekatan ini pada awalnya dikemukakan oleh golongan esensialis yang
menganggap bahwa secara hakiki materi seni penting diberikan kepada anak.
Pendekatan seni dalam pendidikan ini sejalan dengan konsep pendidikan sebagai
proses enkulturisasi(proses pembudayaan dengan upaya mewariskan atau
menanamkan nilai-nilai generasi tua kepada generasi berikutnya).
Ditinjau dari tujuannya proses pembelajaran seni dalam pendidikan dapat
diselenggarakan secara formal maupun informal.
45. b. Pendekatan pendidikan melalui seni
Pendekatan ini dikemukakan J. Dewey(dalam Dorn,1994)bahwa seni seharusnya
menjadi alat untuk mencapai tujuan pendidikan dan bukannya untuk
kepentingan seni itu sendiri.
Melalui pendidikan seni di sekolah akan terpenuhi keseimbangan rasional,
emosional dan kegiatan motorik antara lain melalui kegiatan berkarya seni
rupa, musik dan tari.
46. 2. Jenis Tari pada Anak Usia Dini
Tari pada anak usia dini berfungsi sebagai wahana untuk membantu menyiapkan anak agar
kreatif, inovatif, dan memiliki kepekaan yang tinggi, sebagaimana yang dinyatakan dalam tujuan
pendidikan secara umum.
Jenis-jenis tari yang dapat dilakukan anak usia dini yaitu;
a. Tari anak usia dini harus disesuaikan dengan gerak motorik anak usia dini, yaitu meliputi
kemampuan motorik halus dan kasar secara sederhana.
b. Bentuk tari pada usia dini harus memperhatikan karakteristik gerak anak usia dini, yaitu gerak
menirukan, dalam permainan anak-anak menirukan dari apa yang diamatinya, kena manipulasi
perlakuan anak-anak secara spontan melakukan gerakan berdasarkan objek yang diamatinya sesuai
keinginan melalui gerakan-gerakan yang disenanginya, dan gerak bersahaja maksudnya dalam
melakukan gerak anak melakukan gerak sangat sederhana, tanpa dibuat badan apa adanya.
47. … Jenis-jenis tari yang dapat dilakukan anak usia dini ;
c. Fungsi tari pada anak usia dini bukan sebagai media upacara ritual, hiburan atau tontonan
seperti fungsi tari secara umum pada tari anak jadi lebih berfungsi sebagai media ekspresi
dan kreativitas.
d. Tema pada tari anak usia dini disesuaikan dengan perkembangan psikologi anak usia dini,
tema yang cocok diantaranya tentang lingkungan sekitar, perilaku manusia, kegiatan kerja,
gerak binatang, perilaku tokoh-tokoh ketegangan dan sebagainya.
48. Contoh karakteristik jenis tari pada anak usia dini yang sesuai dengan kemampuan
dasar dan kebutuhan anak usia dini dari sisi intelektual, emosional, sosial, perspektual,
fisikal,estetik dan kreatif;
1.Tari yang bertema
2.Gerak Tari bersifat Tiruan Gerak Imitatif
3.Gerak Tari yang Variatif
4.Berbentuk Tari Kelompok
5.Pola Lantai Kurang Lebih Lima
6.Lama Waktu Menari Kurang Lebih Lima menit
7.Diiringi oleh Musik