Dokumen tersebut membahas tentang penilaian kinerja, termasuk definisi kinerja, manajemen kinerja, penilaian kinerja, standar kinerja, ukuran kinerja, proses penilaian kinerja, tantangan penilaian kinerja seperti kendala hukum dan bias penilai, serta berbagai metode penilaian kinerja.
Dokumen tersebut membahas konsep kinerja dan produktivitas serta evaluasi kinerja. Kinerja didefinisikan sebagai hasil kerja kualitas dan kuantitas, sedangkan produktivitas adalah hubungan antara kualitas hasil dengan jumlah kerja. Evaluasi kinerja bertujuan menyediakan informasi pencapaian suatu kegiatan dengan standar.
Performance management manajemen kinerja by dadang budiaji mm [compatibilit...Dadang Budiaji
Manajemen kinerja merupakan proses sistematis yang melibatkan karyawan dalam meningkatkan efektivitas organisasi untuk mencapai tujuan dan misi. Proses ini mencakup perencanaan, pengukuran, umpan balik, dan evaluasi kinerja secara berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja individu dan organisasi. Unsur kunci dari manajemen kinerja meliputi kejelasan peran, kompetensi, lingkungan kerja, nilai-nil
Dokumen tersebut adalah kuesioner survei kepuasan karyawan yang berisi 25 pernyataan untuk dinilai responden mengenai tingkat kepuasan mereka bekerja di perusahaan tertentu beserta pertanyaan terbuka untuk saran perbaikan. Kuesioner ini juga meminta data demografis responden.
Dokumen tersebut membahas tentang fasilitasi dan implementasi manajemen risiko di Universitas Negeri Surabaya. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan mengenai pentingnya manajemen risiko untuk mengidentifikasi risiko-risiko yang dapat mengancam pencapaian tujuan universitas serta merencanakan pengelolaan risiko secara terpadu dan berkelanjutan."
Dokumen tersebut merangkum materi pelatihan evaluasi jabatan PNS yang mencakup penjelasan tentang pengertian evaluasi jabatan, mekanisme pelaksanaannya, contoh penyusunan informasi faktor jabatan struktural dan penjelasan masing-masing faktor yang dinilai. Pelatihan ini diikuti oleh peserta dari berbagai unit kerja dan bertujuan agar peserta mampu menyusun informasi faktor jabatan."
Peta proses bisnis permen panrb no 19 tahun 2018Dr. Zar Rdj
Dokumen tersebut membahas tentang sosialisasi penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) di lingkungan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Dokumen tersebut menjelaskan proses identifikasi proses bisnis, subproses, peta lintas fungsi, dan penyusunan tabel instrumen SOP.
Dokumen tersebut membahas konsep kinerja dan produktivitas serta evaluasi kinerja. Kinerja didefinisikan sebagai hasil kerja kualitas dan kuantitas, sedangkan produktivitas adalah hubungan antara kualitas hasil dengan jumlah kerja. Evaluasi kinerja bertujuan menyediakan informasi pencapaian suatu kegiatan dengan standar.
Performance management manajemen kinerja by dadang budiaji mm [compatibilit...Dadang Budiaji
Manajemen kinerja merupakan proses sistematis yang melibatkan karyawan dalam meningkatkan efektivitas organisasi untuk mencapai tujuan dan misi. Proses ini mencakup perencanaan, pengukuran, umpan balik, dan evaluasi kinerja secara berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja individu dan organisasi. Unsur kunci dari manajemen kinerja meliputi kejelasan peran, kompetensi, lingkungan kerja, nilai-nil
Dokumen tersebut adalah kuesioner survei kepuasan karyawan yang berisi 25 pernyataan untuk dinilai responden mengenai tingkat kepuasan mereka bekerja di perusahaan tertentu beserta pertanyaan terbuka untuk saran perbaikan. Kuesioner ini juga meminta data demografis responden.
Dokumen tersebut membahas tentang fasilitasi dan implementasi manajemen risiko di Universitas Negeri Surabaya. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan mengenai pentingnya manajemen risiko untuk mengidentifikasi risiko-risiko yang dapat mengancam pencapaian tujuan universitas serta merencanakan pengelolaan risiko secara terpadu dan berkelanjutan."
Dokumen tersebut merangkum materi pelatihan evaluasi jabatan PNS yang mencakup penjelasan tentang pengertian evaluasi jabatan, mekanisme pelaksanaannya, contoh penyusunan informasi faktor jabatan struktural dan penjelasan masing-masing faktor yang dinilai. Pelatihan ini diikuti oleh peserta dari berbagai unit kerja dan bertujuan agar peserta mampu menyusun informasi faktor jabatan."
Peta proses bisnis permen panrb no 19 tahun 2018Dr. Zar Rdj
Dokumen tersebut membahas tentang sosialisasi penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) di lingkungan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Dokumen tersebut menjelaskan proses identifikasi proses bisnis, subproses, peta lintas fungsi, dan penyusunan tabel instrumen SOP.
Panduan Exit clearance untuk staff mengundurkan diriAntonio_Grafiko
Dokumen ini menjelaskan prosedur pengunduran diri staff di PT Bakrie Sumatera Plantations, termasuk tujuan, definisi, informasi umum, dan prosedur yang harus dilakukan.
Konsep & Ruang Lingkup Organization Development (OD)Kanaidi ken
This document discusses organizational development (OD). It defines OD as applying social science techniques to plan organizational change to improve effectiveness and individual development. The goals of OD are creating harmonious work relationships, improving problem-solving abilities, and fostering communication and work motivation. OD is needed when organizations become stagnant and develop problems from unwillingness to change. Effective OD has characteristics like addressing multiple organizational levels and using techniques like team building, surveys, employee involvement, and reengineering. Challenges include measuring OD's impact and dealing with ethical issues.
Formulir ini digunakan untuk mengevaluasi kinerja karyawan level pelaksana keamanan rumah sakit. Evaluasi mencakup pengetahuan, keterampilan, perilaku, hasil kerja, dan care to U (komunikasi, perhatian, tanggapan, empati, kerja sama). Kinerja dinilai berdasarkan skala 1-4 untuk berbagai atribut. Formulir ini juga menetapkan target-target yang harus dicapai karyawan dan poin-poin kekuatan serta kelema
Membangun manajemen talenta dalam penerapan sistem meritDr. Zar Rdj
SISTEM MERIT SEBAGAI PRINSIP DASAR PENGELOLAAN KINERJA NYATA SDM SEORANG ASN
“kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan’’
(Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017)
Dokumen tersebut memberikan contoh tabel KPI untuk HR Manager dengan menjelaskan empat area kinerja utama, indikator kinerja terukur, bobot untuk setiap indikator, target yang ditetapkan, dan cara menghitung skor kinerja. Dokumen ini juga menawarkan layanan konsultasi pengembangan KPI dan sistem manajemen kinerja.
Membangun budaya organisasi melalui Digital MindsetSeta Wicaksana
Tantangan dan peluang untuk perilaku organisasi sangat besar dan berubah dengan cepat untuk meningkatkan produktivitas dan memenuhi tujuan bisnis.
Seperti yang dikatakan oleh artikel Harvard Business Review, "Ini adalah saat-saat yang menakutkan bagi para manajer".
Alasan tunggal yang diberikan untuk masa-masa menakutkan ini – meningkatnya bahaya perubahan yang mengganggu.
Sifat pekerjaan berubah begitu cepat sehingga struktur pekerjaan yang kaku menghambat pekerjaan yang harus dilakukan sekarang, dan itu dapat berubah secara drastis pada tahun, bulan, atau bahkan minggu berikutnya.
transformasi digital adalah tentang sumber daya manusia yang mengubah cara mereka dalam melakukan pendekatan pada masalah bisnis dan dimana mereka bisa menemukan solusi.
Dokumen tersebut menjelaskan proses penyusunan model matriks kompetensi di PT. Mitrada Sinergy dengan melakukan identifikasi visi, misi, dan nilai perusahaan, penyusunan uraian pekerjaan dan kamus kompetensi inti serta kompetensi berbasis pekerjaan, serta penyusunan matriks kompetensi untuk setiap divisi dan jabatan. Dokumen tersebut menyimpulkan bahwa telah diidentifikasi 5 komp
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
KPI (Key Performance Indicator) digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan sesuai dengan tujuan dan visi misi. KPI harus spesifik, terukur, dapat dicapai, dapat diandalkan, dan memiliki batas waktu. KPI dapat dibangun berdasarkan Balance Scorecard yang mencakup finansial, pelanggan, proses bisnis, dan pembelajaran organisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pedoman penyusunan survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang meliputi tujuan, sasaran, prinsip, pelaksanaan, metode survei, dan langkah-langkah penyusunannya."
Dokumen tersebut membahas pengembangan program Pelatihan Kepimpinan Administrator (PKA) dan Pelatihan Kepimpinan Pengawas (PKP) untuk memenuhi standar kompetensi jabatan berdasarkan peraturan terbaru. Program PKA dan PKP diintegrasikan dengan Diklat Pimpemdagri untuk meningkatkan kompetensi manajerial pegawai negeri sipil.
Formulir ini meminta persetujuan pemeliharaan dan perbaikan kendaraan dinas. Terdapat informasi tentang jenis kendaraan, merk, nomor polisi, daftar perawatan/perbaikan yang dibutuhkan beserta keterangannya, serta tanda tangan pejabat yang menyetujui permohonan tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kinerja dan manajemen kinerja serta penilaian kinerja. Dibahas pula berbagai metode penilaian kinerja seperti rating scale, critical incident, essay, dan forced distribution. Ditekankan pentingnya penilaian kinerja yang akurat, adil, dan sesuai dengan standar kerja guna meningkatkan kinerja karyawan."
Dokumen tersebut merangkum pengertian, tujuan, dan proses penilaian kinerja pegawai di perusahaan. Penilaian kinerja digunakan untuk mengukur prestasi pegawai, memberikan umpan balik, serta dasar untuk pengambilan keputusan seperti kenaikan gaji dan promosi. Prosesnya melibatkan penetapan kriteria, pengukuran kinerja berdasarkan target yang ditetapkan, serta evaluasi kinerja oleh atasan.
Panduan Exit clearance untuk staff mengundurkan diriAntonio_Grafiko
Dokumen ini menjelaskan prosedur pengunduran diri staff di PT Bakrie Sumatera Plantations, termasuk tujuan, definisi, informasi umum, dan prosedur yang harus dilakukan.
Konsep & Ruang Lingkup Organization Development (OD)Kanaidi ken
This document discusses organizational development (OD). It defines OD as applying social science techniques to plan organizational change to improve effectiveness and individual development. The goals of OD are creating harmonious work relationships, improving problem-solving abilities, and fostering communication and work motivation. OD is needed when organizations become stagnant and develop problems from unwillingness to change. Effective OD has characteristics like addressing multiple organizational levels and using techniques like team building, surveys, employee involvement, and reengineering. Challenges include measuring OD's impact and dealing with ethical issues.
Formulir ini digunakan untuk mengevaluasi kinerja karyawan level pelaksana keamanan rumah sakit. Evaluasi mencakup pengetahuan, keterampilan, perilaku, hasil kerja, dan care to U (komunikasi, perhatian, tanggapan, empati, kerja sama). Kinerja dinilai berdasarkan skala 1-4 untuk berbagai atribut. Formulir ini juga menetapkan target-target yang harus dicapai karyawan dan poin-poin kekuatan serta kelema
Membangun manajemen talenta dalam penerapan sistem meritDr. Zar Rdj
SISTEM MERIT SEBAGAI PRINSIP DASAR PENGELOLAAN KINERJA NYATA SDM SEORANG ASN
“kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan’’
(Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017)
Dokumen tersebut memberikan contoh tabel KPI untuk HR Manager dengan menjelaskan empat area kinerja utama, indikator kinerja terukur, bobot untuk setiap indikator, target yang ditetapkan, dan cara menghitung skor kinerja. Dokumen ini juga menawarkan layanan konsultasi pengembangan KPI dan sistem manajemen kinerja.
Membangun budaya organisasi melalui Digital MindsetSeta Wicaksana
Tantangan dan peluang untuk perilaku organisasi sangat besar dan berubah dengan cepat untuk meningkatkan produktivitas dan memenuhi tujuan bisnis.
Seperti yang dikatakan oleh artikel Harvard Business Review, "Ini adalah saat-saat yang menakutkan bagi para manajer".
Alasan tunggal yang diberikan untuk masa-masa menakutkan ini – meningkatnya bahaya perubahan yang mengganggu.
Sifat pekerjaan berubah begitu cepat sehingga struktur pekerjaan yang kaku menghambat pekerjaan yang harus dilakukan sekarang, dan itu dapat berubah secara drastis pada tahun, bulan, atau bahkan minggu berikutnya.
transformasi digital adalah tentang sumber daya manusia yang mengubah cara mereka dalam melakukan pendekatan pada masalah bisnis dan dimana mereka bisa menemukan solusi.
Dokumen tersebut menjelaskan proses penyusunan model matriks kompetensi di PT. Mitrada Sinergy dengan melakukan identifikasi visi, misi, dan nilai perusahaan, penyusunan uraian pekerjaan dan kamus kompetensi inti serta kompetensi berbasis pekerjaan, serta penyusunan matriks kompetensi untuk setiap divisi dan jabatan. Dokumen tersebut menyimpulkan bahwa telah diidentifikasi 5 komp
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
KPI (Key Performance Indicator) digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan sesuai dengan tujuan dan visi misi. KPI harus spesifik, terukur, dapat dicapai, dapat diandalkan, dan memiliki batas waktu. KPI dapat dibangun berdasarkan Balance Scorecard yang mencakup finansial, pelanggan, proses bisnis, dan pembelajaran organisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pedoman penyusunan survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang meliputi tujuan, sasaran, prinsip, pelaksanaan, metode survei, dan langkah-langkah penyusunannya."
Dokumen tersebut membahas pengembangan program Pelatihan Kepimpinan Administrator (PKA) dan Pelatihan Kepimpinan Pengawas (PKP) untuk memenuhi standar kompetensi jabatan berdasarkan peraturan terbaru. Program PKA dan PKP diintegrasikan dengan Diklat Pimpemdagri untuk meningkatkan kompetensi manajerial pegawai negeri sipil.
Formulir ini meminta persetujuan pemeliharaan dan perbaikan kendaraan dinas. Terdapat informasi tentang jenis kendaraan, merk, nomor polisi, daftar perawatan/perbaikan yang dibutuhkan beserta keterangannya, serta tanda tangan pejabat yang menyetujui permohonan tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kinerja dan manajemen kinerja serta penilaian kinerja. Dibahas pula berbagai metode penilaian kinerja seperti rating scale, critical incident, essay, dan forced distribution. Ditekankan pentingnya penilaian kinerja yang akurat, adil, dan sesuai dengan standar kerja guna meningkatkan kinerja karyawan."
Dokumen tersebut merangkum pengertian, tujuan, dan proses penilaian kinerja pegawai di perusahaan. Penilaian kinerja digunakan untuk mengukur prestasi pegawai, memberikan umpan balik, serta dasar untuk pengambilan keputusan seperti kenaikan gaji dan promosi. Prosesnya melibatkan penetapan kriteria, pengukuran kinerja berdasarkan target yang ditetapkan, serta evaluasi kinerja oleh atasan.
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian kinerja, yang didefinisikan sebagai proses evaluasi formal untuk menilai kinerja karyawan berdasarkan standar yang ditetapkan dan memberikan umpan balik. Dokumen ini menjelaskan tujuan, proses, kriteria, dan metode-metode penilaian kinerja yang umum digunakan oleh perusahaan.
Dokumen tersebut membahas mengenai penilaian prestasi kerja dan kompensasi karyawan. Terdapat berbagai metode penilaian prestasi kerja seperti rating scale, critical incident technique, dan management by objective. Penilaian prestasi digunakan untuk keperluan motivasi, pengembangan karir, dan pengambilan keputusan terkait kompensasi. Kompensasi merupakan imbalan yang diterima karyawan seperti gaji, tunjangan, dan manfaat.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, manfaat, elemen, proses, indikator, dan metode penilaian kerja. Penilaian kerja digunakan untuk mengukur kinerja karyawan dan memberikan umpan balik untuk perbaikan.
Dokumen tersebut merangkum tentang evaluasi kinerja dan kompensasi SDM, mencakup pengertian kinerja SDM, faktor yang mempengaruhinya, indikator pengukuran kinerja, tujuan penilaian kinerja, serta manfaat penilaian kinerja bagi perusahaan dan karyawan. Dibahas pula konsep HR Scorecard sebagai model pengukuran kinerja SDM yang menghubungkan sumber daya manusia dengan strategi dan kinerja perusahaan
Dokumen tersebut merangkum berbagai metode penilaian kinerja dan prestasi kerja, seperti rating scale, checklist, critical incident technique, behaviorally anchored rating scale, observasi kinerja, dan metode perbandingan kelompok. Tujuan penilaian kinerja antara lain untuk pengembangan kompetensi, motivasi, perencanaan SDM, komunikasi, dan keadilan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, dan unsur-unsur penilaian kinerja pegawai. Penilaian kinerja merupakan proses penilaian secara berkala terhadap kinerja pegawai dengan membandingkan prestasi kerja dengan standar yang telah ditetapkan. Tujuan penilaian kinerja antara lain untuk memberikan umpan balik, pertimbangan reward dan promosi, serta kebutuhan pelatihan. Unsur-unsur penilaian kinerja mencak
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
Standar kerja.pdf
1. MSDM – Handout
Penilaian Kinerja
Disusun oleh:
Dr. Angrian Permana S.Pd., M.M
untuk perkuliahan Manajemen SDM di FE Universitas Bina Bangsa
2. Apa Arti “Kinerja”/“Performance”?
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Sesuatu yang dicapai
Kemampuan kerja
Prestasi yang diperlihatkan
Webster Dictionary
The act of performing
Execution
A thing performed
Efficiency
Nelson Dictionary
The carrying out (of a task or duty etc)
An achiement
A noteworthy action or feat
3. Manajemen Kinerja
Konsep manajemen kinerja (performance
management) perlu sedikit dijelaskan di depan karena
penilaian kinerja (performance appraisal) adalah
salah satu unsur penting dalam manajemen kinerja.
Sistem manajemen kinerja adalah proses formal yang
terstruktur untuk mengukur, mengevaluasi, dan
mempengaruhi sikap, perilaku, dan hasil kinerja para
karyawan yang terkait dengan jabatan/pekerjaan
mereka. (Schuler & Jackson 2006)
Sistem manajemen kinerja membantu mengarahkan
dan memotivasi para karyawan untuk memaksimalkan
usaha mereka dalam mencapai tujuan organisasi.
(Schuler & Jackson 2006)
4. Manajemen Kinerja
Manajemen kinerja adalah proses
berorientasi tujuan yang diarahkan untuk
memastikan bahwa proses-proses organisasi
ada pada tempatnya guna memaksimalkan
produktivitas para karyawan, tim, dan
akhirnya organisasi itu sendiri. (Mondy 2008)
Ada dua komponen manajemen kinerja (Schuler & Jackson
2006), yaitu:
Pengukuran dan umpan balik kinerja Dibahas pada handout ini
Komponen imbalan dari kompensasi total Dibahas pada
handout 10 dan 11
5. Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja adalah proses yang dilakukan organisasi
untuk mengevaluasi hasil kerja para karyawannya. (Werther
& Davis 1996)
Penilaian kinerja adalah sistem formal untuk meninjau dan
mengevaluasi kinerja para individu atau tim dalam
menjalankan tugasnya. (Mondy 2008)
Penilaian kinerja melibatkan evaluasi kinerja yang
didasarkan pada penilaian dan pendapat dari para
bawahan, rekan kerja, atasan, manajer lainnya, dan
bahkan karyawan itu sendiri. (Schuler & Jackson 2006)
6. Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja adalah proses formal untuk
mengevaluasi kinerja dan memberi umpan
balik. (Schermerhorn 1996)
Penilaian kinerja berarti mengevaluasi kinerja
karyawan saat ini dan/atau di masa lalu relatif
terhadap standar prestasinya. (Dessler 2006)
7. Manfaat Penilaian Kinerja (Werther & Davis 1996)
Perbaikan kinerja
Penyesuaian kompensasi
Penempatan karyawan
Kebutuhan pelatihan dan pengembangan
Perencanaan dan pengembangan karir
Mendeteksi kelemahan proses staffing
Mendeteksi ketidaktepatan informasi
Mendeteksi kesalahan desain jabatan
Menjamin kesempatan kerja yang setara
Mendeteksi faktor eksternal yang mempengaruhi kinerja
Memberikan umpan balik bagi departemen SDM
8. Syarat Penilaian Kinerja
Suatu sistem penilaian kinerja harus mampu
menggambarkan secara akurat kinerja yang
tipikal dari seorang karyawan. Untuk itu
sistem penilaian kinerja harus:
Job-related: Mengevaluasi berbagai perilaku
kritikal yang dapat menghasilkan kinerja yang
sukses.
Praktis: Dapat dipahami dengan mudah oleh
para evaluator dan karyawan.
Terstandarisasi: Memungkinkan terwujudnya
praktik penilaian kinerja yang seragam.
9. Elemen-elemen Kunci Penilaian Kinerja
(Werther & Davis 1996)
Kinerja
Karyawan
Arsip-arsip
Karyawan
Standar-standar
yang terkait
dengan Kinerja
Ukuran-ukuran
Kinerja
Umpan Balik
Karyawan
Penilaian
Kinerja
Keputusan-
keputusan SDM
10. Standar Kinerja
Standar kinerja (performance standards)
adalah tolok ukur (benchmark) yang
digunakan untuk mengukur kinerja.
Agar efektif, standar tersebut harus terkait
dengan hasil yang diharapkan dari suatu
jabatan.
Standar-standar kinerja yang terkait dengan
suatu jabatan (job-related) bisa diperoleh
melalui proses analisis jabatan.
11. Standar Kinerja (2)
Prinsip SMART dalam penetapan standar
kinerja:
Specific: Jelas dan rinci
Measurable: Dapat diukur
Achievable: Dapat dicapai (berdasarkan
kesepakatan antara karyawan dengan
atasannya).
Result oriented: Berorientasi pada hasil
Time framed: Jelas jangka waktu
pencapaiannya.
12. Ukuran Kinerja
Ukuran kinerja (performance measures)
adalah nilai atau peringkat yang digunakan
untuk mengevaluasi kinerja.
Ukuran kinerja harus mudah digunakan,
dapat diandalkan (reliable), dan mampu
melaporkan perilaku-perilaku kritikal yang
menentukan kinerja.
13. Jenis dan Akurasi Ukuran Kinerja
Tipe Ukuran
Kinerja
Tingkat Akurasi Relatif
Langsung Tidak Langsung
Obyektif
Sangat tinggi Tinggi
Subyektif
Rendah Sangat rendah
14. Proses Penilaian Kinerja (Mondy 2008)
Mengidentifikasi
tujuan-tujuan spesifik
penilaian kinerja
Menyusun
kriteria -kriteria kinerja
dan mengkomunikasikannya
kepada para karyawan
Memeriksa
pelaksanaan pekerjaan
Menilai kinerja
Mendiskusikan hasil penilaian
bersama karyawan
15. Tantangan Penilaian Kinerja
Dalam merancang sebuah sistem penilaian
kinerja yang efektif, kita perlu
mempertimbangkan berbagai tantangan
berikut ini:
Kendala Hukum
Bias Penilai
Masalah Lintas Budaya
16. Kendala Hukum
(Werther & Davis 1996, Schuler & Jackson 2006)
Negara seperti Amerika Serikat sudah sangat maju dalam
mengatur masalah penilaian kinerja secara hukum. Di negara kita
hal ini memang masih belum diatur secara khusus. Namun dengan
terbentuknya Pengadilan Hubungan Industrial (dipelajari secara
khusus pada mata kuliah Hukum Ketenagakerjaan) bukan tidak
mungkin dalam waktu tidak lama lagi akan muncul aturan-aturan
hukum yang terkait dengan penilaian kinerja di perusahaan-
perusahaan Indonesia.
Menurut Hukum, Penilaian kinerja harus:
Bebas dari diskriminasi
Job-related (berkaitan dengan jabatan/pekerjaan)
Valid (sah sebagai alat ukur)
Reliable (dapat diandalkan)
Dipergunakan secara adil
17. Beberapa Syarat Penilaian Kinerja dan Umpan Balik yang
Bisa Dipertanggungjawabkan Secara Hukum
(Diringkas dari Schuler & Jackson 2006)
Harus didasarkan pada hasil analisis jabatan
Harus standar dan formal
Standar harus dikomunikasikan kepada karyawan sebelum periode
penilaian
Data yang digunakan harus obyektif dan tidak terkontaminasi
Pengukuran harus pada dimensi kerja yang spesifik
Jika yang dinilai adalah perilaku, maka penilai harus punya cukup
waktu untuk melakukan observasi
Untuk meningkatkan reliabilitas, perlu ada lebih dari satu penilai
Penilaian yang ekstrem perlu dilengkapi dokumentasi keperilakuan
Para karyawan harus diberi kesempatan meninjau hasil penilaian
terhadap mereka
Para penilai (raters) harus dilatih untuk mencegah diskriminasi dan
agar mampu menilai secara konsisten
Penilaian harus sering dilakukan, paling tidak setahun sekali
18. Bias Penilai
Bias adalah gangguan ketidakakuratan dalam
pengukuran. Beberapa bias penilai (rater biases)
yang paling umum terjadi adalah:
Efek halo
Kesalahan karena tendensi pusat (central tendency)
Bias karena kemurahan (leniency) atau kekakuan
(strictness)
Bias lintas budaya (cross-cultural biases)
Prasangka pribadi (personal prejudice)
Efek resensi
19. Metode-Metode Penilaian Kinerja
Metode penilaian umpan balik 360-derajat
Metode skala penilaian (rating scales method)
Metode insiden kritis (critical incident method)
Metode esai (essay method)
Metode standar kerja (work standards method)
Metode peringkat (ranking method)
Metode distribusi dipaksakan (forced
distribution method)
Metode skala penilaian berjangkar keperilakuan
(behaviorally anchored rating scale/BARS)
Sistem berbasis-hasil (Results-based system)
20. Metode-Metode Penilaian Kinerja
Metode penilaian umpan balik 360-derajat:
Meliputi masukan evaluasi dari banyak level
dalam perusahaan sebagaimana pula dari
sumber-sumber eksternal.
Dalam metode ini, orang-orang di sekitar
karyawan yang dinilai bisa memberikan nilai,
termasuk manajer senior, karyawan itu sendiri,
atasan, bawahan, anggota tim, dan pelanggan
internal atau eksternal.
21. Metode-Metode Penilaian Kinerja
Metode skala penilaian (rating scales method):
Menilai para karyawan berdasarkan faktor-faktor yang telah
ditetapkan.
Para evaluator menilai kinerja pada sebuah skala yang
meliputi beberapa kategori, biasanya dalam angka 5
sampai 7, yang didefinisikan dengan kata sifat seperti luar
biasa, memenuhi harapan, atau butuh perbaikan.
Faktor-faktor yang dipilih untuk evaluasi biasanya ada dua
macam:
Faktor yang berhubungan dengan jabatan (job-related)
Karakteristik-karakteristik pribadi.
Contoh metode skala penilaian bisa dilihat pada Lampiran
9.1.
22. Metode-Metode Penilaian Kinerja
Metode insiden kritis (critical incident method):
Metode penilaian kinerja yang membutuhkan pemeliharaan
dokumen-dokumen tertulis mengenai tindakan-tindakan
karyawan yang sangat positif dan sangat negatif.
Ketika tindakan tersebut, yang disebut insiden kritis,
mempengaruhi efektivitas departemen sacara signifikan,
secara positif ataupun negatif, manajer mencatatnya.
Pada akhir periode penilaian, penilai menggunakan catatan-
catatan tersebut bersama dengan data-data lainnya untuk
mengevaluasi kinerja karyawan.
23. Metode-Metode Penilaian Kinerja
Metode esai (essay method):
Penilai menulis narasi singkat yang
menggambarkan kinerja karyawan.
Metode ini cenderung berfokus pada perilaku
ekstrim dalam pekerjaan karyawan alih-alih
kinerja rutin harian.
Penilaian jenis ini sangat bergantung pada
kemampuan si penilai dalam menulis.
24. Metode-Metode Penilaian Kinerja
Metode standar kerja (work standards
method):
Membandingkan kinerja setiap karyawan dengan
standar yang telah ditetapkan atau tingkat output
yang diharapkan.
Standar-standar mencerminkan output normal
dari seorang karyawan rata-rata yang bekerja
dengan kecepatan normal.
Metode untuk menentukan standar kerja:
Studi waktu (time study)
Pengambilan sampel pekerjaan (work sampling).
25. Metode-Metode Penilaian Kinerja
Metode peringkat (ranking method):
Penilai menempatkan seluruh karyawan dari sebuah
kelompok dalam urutan kinerja keseluruhan.
Sebagai contoh, karyawan terbaik dalam kelompok diberi
peringkat tertinggi, dan yang terburuk diberi peringkat
terendah. Anda mengikuti prosedur ini hingga Anda
memeringkat semua karyawan.
Kesulitan timbul ketika semua orang bekerja pada tingkat
yang sebanding (sebagaimana dipersepsikan oleh si
evaluator).
26. Metode-Metode Penilaian Kinerja
Metode distribusi dipaksakan (forced
distribution method):
Mengharuskan penilai untuk membagi orang-orang dalam
sebuah kelompok kerja ke dalam sejumlah kategori
terbatas, mirip suatu distribusi frekuensi normal.
Metode skala penilaian berjangkar keperilakuan
(behaviorally anchored rating scale/BARS):
Menggabungkan unsur-unsur skala penilaian tradisional
dengan metode insiden kritis.
Berbagai tingkat kinerja ditunjukkan sepanjang sebuah
skala yang masing-masing dideskripsikan menurut perilaku
kerja spesifik seorang karyawan.
Contoh metode BARS bisa dilihat pada Lampiran 9.2.
27. Metode-Metode Penilaian Kinerja
Sistem berbasis-hasil (Results-based system):
Di masa lalu merupakan suatu bentuk manajemen
berdasarkan tujuan (management by objectives).
Manajer dan bawahan secara bersama-sama menyepakati
tujuan-tujuan untuk periode penilaian berikutnya.
Dalam sistem tersebut, salah satu tujuannya misalkan saja
adalah mengurangi limbah sebesar 10 persen. Pada akhir
periode penilaian, sebuah evaluasi berfokus pada
seberapa baik karyawan mencapai tujuan tersebut.
28. Referensi
Dessler, G., 2006, Manajemen Sumber Daya Manusia,
Edisi Kesepuluh (Terjemahan), Jakarta: PT Indeks.
Mondy, R.W., 2008, Manajemen Sumber Daya
Manusia, Edisi Kesepuluh (terjemahan), Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Schermerhorn, J.R., 1996, Management, 5th Ed., New
York: John Wiley & Sons, Inc.
Schuler, R.S. & Jackson, S.E., 2006, Human
Resource Management, International Perspective,
Mason: Thomson South-Western.
Werther, W.B. & Davis, K., 1996, Human Resources
and Personnel Management, 5th Ed., Boston:
McGraw-Hill.