c. Merumuskan diagnosa/masalah potensial pada Bayi Ny “N” dengan BBLR di Ruan...Warnet Raha
c. Merumuskan diagnosa/masalah potensial pada Bayi Ny “N” dengan BBLR di Ruang Perinatologi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna mulai tanggal 18 s.d 21 Juni 2014
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT
BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALIGANO
KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN MUNA
PERIODE JULI 2016
Karya Tulis
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY “Y” ASFIKS...Warnet Raha
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN
PADA BAYI NY “Y” ASFIKSIA BERAT DI RUANG TERATAI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA
TANGGAL 31 MEI S.D 2 JUNI 2014
c. Merumuskan diagnosa/masalah potensial pada Bayi Ny “N” dengan BBLR di Ruan...Warnet Raha
c. Merumuskan diagnosa/masalah potensial pada Bayi Ny “N” dengan BBLR di Ruang Perinatologi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna mulai tanggal 18 s.d 21 Juni 2014
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT
BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALIGANO
KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN MUNA
PERIODE JULI 2016
Karya Tulis
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY “Y” ASFIKS...Warnet Raha
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN
PADA BAYI NY “Y” ASFIKSIA BERAT DI RUANG TERATAI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA
TANGGAL 31 MEI S.D 2 JUNI 2014
1. KONSEP DASAR NIFAS
A. Pengertian
Masa nifas (puerpurium) adalah masa pulih kembali, mulai dari
persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum
hamil. Lama nifas yaitu 6-8 minggu. Pada masa nifas akan keluar cairan
berupa darah dari dalam vagina yang berwarna merah yang disebut lochea.
Periode pasca partum adalah masa 6 minggu sejak bayi lahir samapai
dengan reproduksi kembali ke keadaan normal sebelum hamil.
B. Jenis-jenis lochea
1. Lochea rubra (merah)
Darah yang keluar berwarna merah karena berisi darah segar jaringan
sisa plasenta, dinding rahim, lemak bayi, lanugo
( rambut bayi) dan mekoneum (kotoran bayi dalam kandungan).
2. Lochea sanguinoleta
Darah yang keluar berwarnah merah kecoklatan dan berlendir, lochea
sanguinoleta ini muncul pada hari ke-4 sampai hari ke-7 post partum.
3. Lochea serosa
2 minggu berikutnya cairan yang keluar berwarna kekuningan,
kandungan sekarang berupa jaringan serosa atau sisa pengaruh
hormone dan lainnya.
4. Lochea alba
Darah yang keluar berwarna putih, yang mengandung leokosit, sel
disidua, dan sel epitel, selaput lender serviks dan serabut jaringan mati,
sekitar hari ke -14 pasca post partum.
C. Tahapan-tahapan masa nifas
1. Puerpurium dini yaitu kepulihan dimana ibu diperbolehkan berdiri dan
berjalan-jalan dan dianggap bersih setelah 40 hari.
2. Puerpurium entermedal yaitu masa pulih alat genetalia eksterna dan
interna secara menyeluruh antara 6 samapai 8 minggu.
2. 3. Remote puerpurium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih sehat
sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan
mempunyai komplikasi.
D. Perubahan anatomi dan fisiologis masa nifas
1. Perubahan fisik
Pada dinding perut dan peritanium akan terjadi kelonggaran karena
diregang begitu lama, biasanya akan pulih dalam 6 minggu. Untuk
mengencangkan otot perut dapat dilakukan senam nifas, pada payudara
3 sampai 4 hari pertama menjadi berat dan membeku (padat).
2. Involusi uterus dan pengeluaran lochea
Involusi Tinggi fundus uteri Keterangan
Bayi lahir Setinggi pusat Uterus secara berangsur-angsur
Uri lahir 2 jari dibawah pusat menjadi kecil (Involusi) sehingga
1 minggu Pertengahan pusat sympisis akhirnya kembali seperti sebelum
2 minggu Tidak teraba diatas sympisis hamil.
6 minggu Bertambah kecil
8 minggu Sebesar normal
Berat Rahim:
a. Setalah plasenta lahir : 1000 gram
b. 1 minggu PP : 500 gram
c. 2 minggu PP : 375 gram
d. Akhir puerpurium : 60 gram
3. 3. Laktasi
Umumnya produksi ASI terjadi pada hari ke-2-3 PP. hari petama
keluar colustrum, cairan kuning yang lebih kental dari susu adalah
reflek yang ditimbulkan oleh rangsangan pengisapan putting susu oleh
bayi. setelah persalinan pengaruh supresi estrogen dan progesterone
hilang, maka timbul pengaruh hormone laktogen (LH) atau prolaktin
yang akan merangsang air susu. Disamping itu, pengaruh oksitosin
menyebabkan miopitel kelenjar susu berkontraksi sehingga sehingga
air susu keluar. Asi merupakan makanan utama bayi yang tidak ada
bandingnya, menyusukan bayi sangat baik untuk menjelmakan rasa
kasih sayang antara ibu dan anak-anaknya.
E. Tanda-tanda masa nifas
1. Perdarahan pervaginam yang luar biasa atau tiba-tiba bertambah
banyak ( lebih dari perdarahan haid biasa atau memerlukan pergantian
pembalut 2x dalam setengah jam)
2. Pengeluaran cairan pervaginam yang baunya membusuk
3. Rasa sakit kepala yang terus-menerus, nyeri ulu hati dan pandangan
kabur
4. Rasa sakit dibagian bawah abdomen atau punggung
5. Pembengkakan di wajah, tangan dan kaki
6. Demam, muntah, rasa nyeri saat buang air kecil atau merasa tidak enak
badan
7. Payudara berubah menjadi merah, panas dan terasa sakit
8. Kehilangan nafsu makan dalam waktu yang lama
9. Merasa sangat sakit dan tidak dapat merawat bayinya sendiri
10. Merasa sangat sakit dan nafas terengah-engahs
F. Kebutuhan dasar ibu nifas
Pada masa nifas kebersihan diri bersifat menghindarkan dan
menindakan kuman-kuman. Kebersihan ibu nifas dapat dilakukan dengan
4. mandi 2 kali sehari. Tindakan yang baik untuk asuhan masa nifas pada ibu
adalah :
1. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan seluruh tubuh
2. Mengajarkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air
setelah BAB dan BAK
3. Sarankan ibu untuk mengganti pembalut minimal 2 kali sehari
4. Sarankan untuk mencuci tangan dengan sabun atau air sebelum dan
sesudah membersihkan kelamin.
5. Jika membersihkan luka epis anjurkan untuk tidak menyentuh daerah
luka.
G. Perawatan pasca persalinan
1. Mobilisasi dini ( early mobilization)
Karena sehabis melahirkan ibu merasa lelah, ibu harus beristirahat,
boleh miring kanan atau miring kiri untuk mencegah thrombosis dan
tramboemboli. Bkiasanya pada 2 jam post partum ibu sudah bisa turun
dari tempat tidur dan melakukan aktifitas seperti biasa. Mobilisasi dini
mempunyai beberapa keuntungan :
- Memperlancar pengeluaran lochea, mengurangi infeksi
- Mempercepat involusi
- Memperlancar fungsi alat gastrointestinal dan alat perkemihan.
- Menaikan kelancaran peredaran darah
2. Kebersihan
- Kebersihan dan perawatan vulva
- Kebersihan buah dada/mamae
- Kebersihan pakaian terutama pakaian dalam
H. Kunjungan masa nifas
Paling sedikit 4 kali kunjungan masa nifas dilakukakn untuk
menilai status ibu dan bayi baru lahir, dan untuk mencegah,
mendeteksi dan menangani masalah-masalah yang terjadi.
5. KUNJUNGAN WAKTU TUJUAN
1 6-8 jam setelah Mencegah perdarahan masa
persalinan nifas karena atonia uteri.
Mendeteksi dan merawat
penyebab lain
perdarahan:rujuk bila
perdarahan berlanjut.
Memberikan konseling pada
ibu atau salah satu anggota
keluarga bagaimana
mencegah perdarahan masa
nifas karena atonia uteri.
Pemberian ASI awal.
Melakukan hubungan
angtara ibu dan bayi baru
lahir.
Menjaga bayi tetap sehat
dengan cara mencegah
hipotermia
Jika petugas kesehatan
menolong persalinan, ia
harus tinggal dengan ibu dan
bayi baru lahir untuk 2 jam
pertama setelah kelahiran,
atau sampai ibu dan bayi
dalam keadaan stabil.
2 6 hari setelah Memastikan involusi uterus
persalinan berjalan normal:uterus
berkontraksi, fundus
6. dibawah umbilicus, tidak
ada perdarahan abnormal,
tidak berbau.
Menilai ada nya tanda-tanda
demam, infeksi atau
perdarahan abnormal.
Memastikan ibu
mendapatkan cukup
makanan, cairan dan
istirahat.
Memastikan ibu menyusui
dengan baik dan tidak
memperlihatkan tanda-tanda
penyulit.
Memberikan konseling pada
ibu mengenai asuhan pada
ibu. Tali pusat, menjaga bayi
tetap hangat dan merawat
bayi sehari-hari.
3 2 minggu setelah Sama seperti diatas ( 6 hari
persalinan setelah persalinan).
4 6 minggu setelah Menanyakan pada ibu
persalinan tentang penyulit-penyulit
yang ia dan bayi alami
Memberikan konseling
untuk KB secara dini.
7. I. Kebiasaan masa nifas yang tidak berdasarkan evidance based
Tindakan Deskripsi dan keterangan
Menghindari makanan Ibu menyusui butuh tambahan kalori sebesar 500
berprotein seperti ikan atau per hari.
telor.
Penggunaan bebat perut Selama 1 jam pertama, petugas perlu memeriksa
segera pada masa-masa fundus setiap 15 menit dan melakukan masase
nifas ( 2-4 jam pertama) jika kontraksi tidak kuat:selama 1 jam kedua
masa nifas kedua, petugas perlu memeriksa
fundus setiap 30 menit dan melakukan masase
jika kontraksi tidak kuat. Penggunaan pembebat
perut selama masa kritis membuat sulit bagi
petugas kesehatan untuk menilai tonus dan posisi
uterus, untuk melakukan masase uterus jika
diperlukan dan memperkirakan banyak darah
yang keluar.
Penggunaan kantong es atau Merupakan perawatan yang tidak efektif untuk
pasir untuk menjaga uterus atonia uteri.
berkontraksi.
Memisahkan bayi dari Masa transisi adalah masa kritis untuk ikatan dan
ibunya untuk masa yang bagi bayi untuk memulai menyusu. Bayi baru
lama pada 1 jam pertama lahir pada 2 jam pertama setelah kelahiran
setelah kelahiran. merupakan masa paling siaga: setelah masa ini,
biasanya tidur.
8. DAFTAR PUSTAKA
Pusdiknakes, EHO, JH P1 EGO, 2003, Asuhan Kebidanan Post Partum, Jakarta.
Sarwono, 2009, Ilmu Kebidanan, PT bina pustaka.
Prawihardjo, Sarwono”asuhan maternal dan neonatal”, YBD-SP, Jakarta : 2002
Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta. Yayasan bina pustaka Sarwono Prawirohardjo.
9. ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS P1A0 FISIOLOGIS
2 JAM POST PARTUM DI RUANG MUTIARA (NIFAS)
RSUD HADJI BOEJASIN PELAIHARI
KABUPATEN TANAH LAUT
TAHUN 2012
PENGKAJIAN DATA
Hari/tanggal : Kamis, 22-11-2012
Jam : 13.00 WITA
No Reg : 11-52-41
A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Istri Suami
Nama : Ny. M TN. A
Umur : 18 th 22 th
Suku/bangsa : Banjar/Indonesia Banjar/Indonesia
Agama : Islam Islam
Pendidikan : SMP SD
Pekerjaan : IRT Swasta
Alamat : Sungai cuka RT 03 Sungai cuka RT 03
2. Keluhan utama
Ibu mengatakan 2 jam setelah melahirkan, ibu mengeluh keadaan
lemas dan mules pada perut bagian bawah, Perdarahan normal.
10. 3. Riwayat haid
Menarche : 12 th
Siklus haid : 28 hari
Lama haid : 5 hari
Banyaknya : 2-3 kali pembalut perhari
Dismenorhoe : Tidak ada
4. Status perkawinan
Kawin : Ya
Usia saat kawin : 16 tahun
Lama perkawinan : 2 tahun
Dengan suami sekarang : Ya
Istri keberapa dari suami sekarang : 1 ( pertama )
5. Riwayat kehamilan sekarang
a. Trimester I
Frekuensi : Tidak ada
Tempat : BPM ( Bidan Praktek Mandiri)
Pemeriksa :Bidan
Keluhan : Mual muntah
Obat yang diberikan : Vitamin
Imunisasi : Belum dilakukan
b. Trimester II
Frekuensi :Tidak ada
Tempat : BPM ( Bidan Praktek Mandiri)
Pemeriksa : Bidan
Keluhan : Tidak ada
Obat yang diberikan : Vitamin
11. Imunisasi : Belum dilakukan
c. Trimester III
Frekuensi : 1 kali
Tempat : BPM ( Bidan Praktek Mandiri)
Pemeriksa : Bidan
Keluhan : Tidak ada
Obat yang diberikan : Vitamin
Imunisasi : TT2 (UK 28 minggu)
6. Riwayat persalinan sekarang
a. Jenis persalinan : Spontan belakang kepala
b. Ditolong : Bidan, kolaborasi dengan Dr. S. SpOG
Kala II (10.50 WITA)
Pembukaan lengkap kepala didepan vulva, ibu dipimpin mengedan
sesuai his sampai subocciput lahir dan berturut-turut lahirlah UUK, UUB,
dahi, kemudian muka, serta dagu, sehingga lahirlah kepala anak
seluruhnya. Kemudian setelah melakukan defleksi lahirlah bahu depan,
kemudian bahu belakang dan lahirlah badan bayi seluruhnya pada jam
11.10 dengan jenis kelamin perempuan, berat badan 3090 gram, panjang
badan 50 cm, keadaan normal dengan Apgar score 9.9.10.
Kala III (11.15 WITA)
+ 10 menit setelah bayi lahir, plasenta lahir lengkap beserta
selaputnya dengan jumlah perdarahan + 75 cc. perineum lecet, vagina
dalam ruptur.
12. Kala IV ( 11.20 WITA)
Pendarahan normal + 200 cc, TD post partum 130/80 mmHg, Nadi 80x/m,
Resfirasi 24x/m, suhu 36,3 oc, TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus
baik dan keras ibu dan bayinya sehat tidak ada komplikasi.
7. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan ibu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit keturunan seperti
diabetes, jantung, dan asma, serta tidak menderita penyakit
menular seperti TBC, Hepatitis, HIV/AIDS. Dan lainnya.
b. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita
penyakit keturunan seperti asma, diabetes, dan lainnya, serta tidak
ada yang menderita penyakit menular seperti TBC, Hepatitis,
HIV/AIDS, dan lainnya. Serta tidak mempunyai keturunan bayi
kembar.
8. Data biologis
a. Pola nutrisi
Ibu belum ada makan setelah 2 jam post partum
b. Pola aktifitas
Ibu sudah berani bergerak sepenuhnya karena ibu sudah merasa
sehat kembali.
c. Pola eliminasi
BAB
Ibu belum ada BAB setelah 2 jam post partum
13. BAK
Frekuensi : 1 kali
Bau : Pesing
Warna : Kuning jernih
Masalah : Tidak ada
d. Pola tidur dan istirahat
Tidur siang : Ibu belum ada tidur setelah 2 jam post partum
Tidur malam : Ibu belum ada tidur setelah 2 jam post partum
Masalah : Tidak ada
e. Personal Hygine
Frekuensi mand : Ibu belum ada mandi setelah 2 jam
post partum
Frekuensi gosok gigi : Ibu belum ada gosok gigi setelah 2
jam post partum.
Frekuensi ganti pakaian : Ibu sudah mengganti pakaiannya 1
kali setelah 2 jam post partum.
Kebersihan vulva : setiap kali BAB, BAK, dan pada
saat mandi.
f. Pola seksual
Tidak dilakukan pengkajian
9. Data psikologis
Ibu tidak merasa cemas dengan kondisi dan keadaannya.
10. Data spiritual
Ibu belum bisa melaksanakan ibadah seperti biasanya, karena masih
dalam keadaan nifas.
14. B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum :Baik
Kesadaran :Compos mentis
b. Tanda-tanda vital
Suhu : 36,3 oc
Nadi : 80 x/m
Pernafasan : 24 x/m
Tekanan darah : 130/80 mmHg
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala/rambut: Rambut bersih, tidak ada ketombe.
Muka : tidak pucat dan tidak ada odema.
Mata : Conjungtiva tidak pucat, sclera tidak ikterik,dan
kelopak tidak bengkak.
Telinga : Telinga bersih dan tidak terdapat serumen, tidak
ada serumen yang keluar dan tidak ada peradangan
Mulut : Bibir tidak tampak sianosis, tidak ada stomatis,
lidah tidak kotor, dan tidak ada caries.
Leher : Tidak terlihat pembesaran kelenjar tiroid dan tidak
ada pembesaran kelenjar limfe.
Dada : papilla mammae terlihat menonjol, dan pada
daerah areola terlihat hitam kecoklatan.
Abdomen : Tidak terlihat luka sikatrik, terdapat linea nigra
dan terdapat striae gravidarum.
Genetalia : Tidak terlihat odema, tetapi terdapat luka jahitan
dan terdapat lochea rubra.
15. Ekstermitas : Tidak terlihat odema, tidak terlihat varises, kuku
jari tangan dan kaki tidak pucat.
b. Palpasi
Kepala/muka : Rambut tidak rontok, muka tidak pucat dan tidak
teraba odema.
Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid dan
kelenjar limfe.
Mammae : Tidak teraba benjolan abnormal, tidak ada nyeri
tekan dan terdapat pengeluaran ASI.
Abdomen : TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus baik.
Ekstermitas : Tidak ada odema dan tidak ada varises.
c. Auskultasi
Tidak dilakukan pemeriksaan
d. Perkusi
Tidak dilakukan pemeriksaan
C. ASSESMENT
Ibu P1A0 2 jam post partum fisiologis
D. PLANNING
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu yaitu keadaan umum
ibu baik dan sehat, dan menjelaskan bahwa ibu dalam keadaan nifas
dan tidak ada tanda kelainan. Ibu sudah mengerti dan memahami
dengan penjelasan yang diberikan.
2. Mengajarkan ibu cara merawat bayi sehari-hari seperti tentang cara
perawatan tali pusat dengan dibungkus kasa steril dan diganti setiap
kali selesai mandi. Ibu sudah mengerti cara merawat tali pusat dengan
benar.
16. 3. Memberitahukan ibu cara pemenuhan gizi yang baik dan istirahat yang
cukup, yaitu:
a. Menganjurkan ibu untuk minum 7-8 gelas/hari.
b. Memperbanyak mengkonsumsi makanan bergizi dan seperti
sayuran hijau, ikan, tempe, dan buah-buahan. Ibu berjanji akan
melaksanakan anjuran yang diberikan.
4. Menjelaskan kepada ibu manfaat menyusui dini yaitu akan mendapat
kekebalan dari ASI, dengan memberikan ASI saja selama 6 bulan
terus-menerus maka ibu telah menjalankan KB alamiah dan dengan
menyusui ASI dini akan terus di reproduksi dan dalam proses
pengembalian uterus ke bentuk semula akan terjadi. Ibu mengerti
dengan penjelasan yang diberikan.
5. Mengajari ibu cara menyusui yang benar yaitu bisa dengan posisi
duduk atau berbaring sehabis menyusui bayinya terlebih dahulu
disendawakan sebelum dibaringkan dengan cara : bayi digendong
tegak dengan bersandar pada bahu ibu, kemudian punggung ditepuk
perlahan. Ibu mengerti cara menyusui dengan benar.
6. Menganjurkan ibu untuk selalu membersihkan vulva setiap kali BAK,
BAB serta pada saat mandi. Ibu berjanji akan melaksanakan penjelasan
yang diberikan.
7. Menganjurkan ibu untuk melakukan perawatan payudara setelah
melahirkan, yang bertujuan untuk memperlancar dan memperbanyak
produksi ASI :
1. Menjaga payudara agar tetap bersih dan membasuh putting
susu dengan kapas minyak.
2. Mengurut payudara dari pangkal ke arah putting.
3. Gunakan BH yang menyokong payudara.
4. Apabila terjadi bendungan ASI dan payudara bengkak dapat
dilakukan pengompresan dengan menggunakan handuk kecil
yang dibasuh dengan air hangat selama + 5 menit. Setelah itu
17. dilakukan pengurutan dari pangkal ke putting susu ibu
menggunakan baby oil.
5. Susukan ke bayi setiap 2 jam sekali. Ibu mengerti dengan
penjelasan yang diberikan dan bersedia melakukannya.
8. Menganjurkan ibu utnuk istirahat cukup pada saat bayi tidur, karena
pada saat itulah ibu dapat beristirahat dengan tenang dengan posisi
telentang atau miring. Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan
dan bersedia mengikuti anjuran yang disampaikan.
9. Menganjurkan ibu untuk melakukan aktivitas mobilisasi ringan seperti
jalan dan menggendong bayi dan menganjurkan ibu untuk tidak
menggantungkan kaki dan bila tidur kaki ditinggikan atau sejajar. Ibu
mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan akan mengikuti
anjuran tersebut.
10. Mendokumentasikan dengan menggunakan metode SOAP,
pendokumentasian sudah dilakukan dengan menggunakan metode
SOAP.
18. CATATAN PERKEMBANGAN
No Hari/Tanggal Diagnosa Catatan perkembangan
1. Jum’at,23 Ibu P1A0 S : Sehari setelah melahirkan keadaan ibu baik, dan masih sedikit nyeri
November 2012 Post Partum pada kemaluannya.
hari pertama O : Keadaan umum : Baik
- Kesadaran : Composmentis
- TD : 130/80 mmHg
- Nadi : 80x/m
- Suhu : 36,3oc
- Pernafasan : 24x/m
TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus baik, pengeluaran lochea
rubra 2-3 kali ganti pembalut/hari dan ASI sudah keluar.
A : Ibu P1A0 Post Partum hari pertama Fisiologis.
P:
1. Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan umum
ibu baik.
2. menganjurkan kepada ibu untuk tidak menahan kencing. Ibu
sudah melakukan apa yang dianjurkan.
3. Menganjurkan ibu untuk selalu melakukan vulva Hygine
setiap kali sehabis BAK, BAB, dan saat mandi. Ibu mengerti
dan mau melakukan apa yang dianjurkan.
4. Menganjurkan ibu untuk menggunakan kontrasespi KB
setelah hari ke-40 nifas. Ibu mengerti dan akan mengikuti
anjuran tersebut.
5. Menjelaskan kepada ibu tanda bahaya pada ibu nifas yaitu,
terlalu banyak pendarahan, demam, nyeri perut, dan lochea
berbau. Bila tanda-tanda tersebut terjadi segera hubungi
bidan. Ibu mengerti tentang tanda-tanda bahaya yang
mungkin terjadi pada masa nifas dan jika tanda-tanda bahaya
tersebut terjadi ibu berjanji akan menghubungi bidan.
6. Menganjurkan ibu untuk selalu mengkonsumsi makan-
makanan yang bergizi untuk mempercepat penyembuhan
luka. Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan ibu
mengikuti anjuran yang diberikan.
19. 7. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang untuk
memeriksakan kondisi ibu dan bayinya ke pelayanan
kesehatan terdekat. Ibu mengerti dan bersedia untuk
melakukan kunjungan ulang.
8. Menganjurkan ibu untuk selalu memberikan ASI eksklusif
pada bayi, karena ASI merupakan makanan terbaik untuk
bayi.
9. Melanjutkan pemberian obat oral berdasarkan advis dari Dr.
S. SpOG. Secara teratur.
a. Fixatic : 3x1 tablet/hari ( diminum setiap 8 jam)
b. Mefinter : 3x1 tablet/hari ( diminum setiap 8 jam)
c. Lactasin : 3x1 tablet/hari ( diminum setiap 8 jam)
d. Inbion : 3x1 tablet/hari ( diminum setiap 8 jam)
10. Memberitahukan kepada ibu bahwa keadaan ibu membaik
dan ibu diperbolehkan untuk pulang.
11. Mendokumentasikan dengan metode SOAP.
Pendokumentasian telah dilakukan menggunakan SOAP.