Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Operator Warnet Vast Raha
1. Ibu M berusia 21 tahun sedang hamil 20 minggu dan keadaannya baik. 2. Ibu menerima penjelasan tentang keadaannya saat ini, nutrisi yang dibutuhkan, dan tanda-tanda bahaya selama kehamilan. 3. Ibu akan melakukan kontrol berikutnya minggu depan.
Dokumen tersebut merangkum asuhan kebidanan yang diberikan kepada Ny. D selama kehamilan, persalinan, masa nifas, dan bayi baru lahir normal di Klinik Bersalin Umi Rahma tahun 2017, mulai dari pemeriksaan antenatal care, proses persalinan, kunjungan masa nifas, hingga perkembangan bayi baru lahir.
Mahasiswi memberikan asuhan kebidanan komprehensif kepada Ny. F selama kehamilan, persalinan, nifas, dan KB. Terdapat beberapa kesenjangan pada pemberian ANC dan monitoring kehamilan Ny. F. Akan tetapi secara umum asuhan telah dilaksanakan dengan baik meliputi pemeriksaan kehamilan, persalinan, BBL, nifas, serta konseling KB menggunakan pendekatan Varney dan dokumentasi SOAP.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada akseptor kontrasepsi suntik tiga bulan. Kontrasepsi suntik tiga bulan efektif mencegah kehamilan dengan cara mencegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks, dan menghambat gamet. Kontrasepsi ini diberikan setiap tiga bulan dengan lokasi penyuntikan di bokong. Kontrasepsi ini memiliki keuntungan dan keterbatasan tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi sehat yang mendapatkan imunisasi campak di Puskesmas Bojong Rawalumbu Bekasi tahun 2016, termasuk latar belakang masalah, tujuan, manfaat, tinjauan teori mengenai pengertian imunisasi, tujuan, etiologi penyakit campak, jenis imunisasi dan vaksin serta dosis pemberian imunisasi."
Dokumen tersebut berisi pengkajian kebidanan terhadap ibu nifas normal bernama Ny. S umur 27 tahun yang baru melahirkan 6 jam sebelumnya. Ibu dalam keadaan baik dan menyusui bayinya dengan baik. Ibu juga sudah dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti mandi dan merawat bayi sendiri.
Ibu "S" melahirkan dengan SC pada hari ke-2 masa nifas. Ia mengeluh nyeri pada luka jahitan. Bidan melakukan observasi, memberi penjelasan tentang penyebab nyeri, mengajarkan teknik relaksasi, dan memberi diet seimbang. Setelah 2x24 jam, nyeri ibu berkurang dan kondisinya membaik sehingga dipulangkan dengan anjuran istirahat yang cukup dan kontrol selanjutnya.
Laporan ini membahas asuhan kebidanan pada ibu nifas normal bernama Ny. D di Puskesmas Bojong Rawalumbu, Bekasi. Laporan ini menjelaskan tentang pengertian masa nifas, tujuan, prinsip dan tahapan asuhan kebidanan pada masa nifas serta perubahan fisiologis yang terjadi."
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Operator Warnet Vast Raha
1. Ibu M berusia 21 tahun sedang hamil 20 minggu dan keadaannya baik. 2. Ibu menerima penjelasan tentang keadaannya saat ini, nutrisi yang dibutuhkan, dan tanda-tanda bahaya selama kehamilan. 3. Ibu akan melakukan kontrol berikutnya minggu depan.
Dokumen tersebut merangkum asuhan kebidanan yang diberikan kepada Ny. D selama kehamilan, persalinan, masa nifas, dan bayi baru lahir normal di Klinik Bersalin Umi Rahma tahun 2017, mulai dari pemeriksaan antenatal care, proses persalinan, kunjungan masa nifas, hingga perkembangan bayi baru lahir.
Mahasiswi memberikan asuhan kebidanan komprehensif kepada Ny. F selama kehamilan, persalinan, nifas, dan KB. Terdapat beberapa kesenjangan pada pemberian ANC dan monitoring kehamilan Ny. F. Akan tetapi secara umum asuhan telah dilaksanakan dengan baik meliputi pemeriksaan kehamilan, persalinan, BBL, nifas, serta konseling KB menggunakan pendekatan Varney dan dokumentasi SOAP.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada akseptor kontrasepsi suntik tiga bulan. Kontrasepsi suntik tiga bulan efektif mencegah kehamilan dengan cara mencegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks, dan menghambat gamet. Kontrasepsi ini diberikan setiap tiga bulan dengan lokasi penyuntikan di bokong. Kontrasepsi ini memiliki keuntungan dan keterbatasan tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi sehat yang mendapatkan imunisasi campak di Puskesmas Bojong Rawalumbu Bekasi tahun 2016, termasuk latar belakang masalah, tujuan, manfaat, tinjauan teori mengenai pengertian imunisasi, tujuan, etiologi penyakit campak, jenis imunisasi dan vaksin serta dosis pemberian imunisasi."
Dokumen tersebut berisi pengkajian kebidanan terhadap ibu nifas normal bernama Ny. S umur 27 tahun yang baru melahirkan 6 jam sebelumnya. Ibu dalam keadaan baik dan menyusui bayinya dengan baik. Ibu juga sudah dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti mandi dan merawat bayi sendiri.
Ibu "S" melahirkan dengan SC pada hari ke-2 masa nifas. Ia mengeluh nyeri pada luka jahitan. Bidan melakukan observasi, memberi penjelasan tentang penyebab nyeri, mengajarkan teknik relaksasi, dan memberi diet seimbang. Setelah 2x24 jam, nyeri ibu berkurang dan kondisinya membaik sehingga dipulangkan dengan anjuran istirahat yang cukup dan kontrol selanjutnya.
Laporan ini membahas asuhan kebidanan pada ibu nifas normal bernama Ny. D di Puskesmas Bojong Rawalumbu, Bekasi. Laporan ini menjelaskan tentang pengertian masa nifas, tujuan, prinsip dan tahapan asuhan kebidanan pada masa nifas serta perubahan fisiologis yang terjadi."
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap ibu bernama Ny. D di Puskesmas Bojong Rawalumbu, Bekasi pada tahun 2016. Dokumen ini menjelaskan latar belakang masalah, tujuan, tinjauan teori tentang bayi baru lahir, dan adaptasi fisiologis bayi setelah kelahiran.
Dokumen tersebut membahas tentang pengkajian kebidanan pada anak berusia 12 bulan. Dokumen memberikan informasi mengenai identitas anak dan orang tuanya, keluhan, riwayat penyakit, pertumbuhan, dan perkembangan anak. Berdasarkan hasil pemeriksaan, anak dinyatakan sehat dengan pertumbuhan dan perkembangan yang normal sesuai umurnya."
Memberikan asuhan kebidanan secara berkesinambungan mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, neonatus hingga pelayanan kontrasepsi pada ibu dengan risiko tinggi akibat jarak kehamilan kurang dari dua tahun di Puskesmas Bangkalan.
Perubahan fisiologis yang terjadi pada masa nifas meliputi involusi uterus, perubahan sistem pencernaan, perkemihan, kardiovaskuler, dan muskuloskeletal. Proses involusi uterus melibatkan iskemia miometrium, atrofi jaringan, dan autolisis untuk mengembalikan ukuran dan posisi uterus seperti semula. Perubahan sistem lainnya meliputi konstipasi, peningkatan kapasitas ginjal, dan penyesuaian otot dan kulit perut.
Mahasiswa melakukan asuhan kebidanan secara berkesinambungan pada Ny. Z sejak kehamilan trimester III, persalinan, nifas, bayi baru lahir, hingga keluarga berencana. Asuhan mencakup pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan dokumentasi dengan pendekatan Continuity of Care. Ny. Z melahirkan bayi laki-laki secara spontan dan menerima asuhan nifas hingga menggunakan al
Evidence based practice dalam asuhan persalinan dr shintaAnnisa Rabbani
Ringkasan dokumen tersebut membahas beberapa praktik asuhan persalinan yang berdasarkan evidence based practice berbeda dengan praktik sehari-hari. Beberapa diantaranya adalah posisi ibu saat bersalin lebih baik dalam posisi selain terlentang, episiotomi hanya dilakukan bila diperlukan, enema dan pencukuran rambut pubis tidak perlu rutin dilakukan, serta penggunaan antibiotika untuk ketuban pecah dini masih per
Ibu Ny. R berusia 30 tahun sedang hamil 28 minggu. Ia datang untuk pemeriksaan rutin kehamilan kedua. Pemeriksaan menunjukkan kondisi ibu dan janin dalam keadaan baik. Ibu diberikan edukasi gizi, istirahat, dan perawatan payudara selama hamil serta diminta kembali untuk kontrol bulanan.
Manajemen kebidanan pada ibu nifas (soap)sicua050896
Dokumen ini berisi laporan pemeriksaan ibu nifas 6 jam setelah melahirkan anak pertama tanpa komplikasi. Keadaan ibu dan bayi dinyatakan baik. Ibu diberikan edukasi tentang ASI eksklusif, istirahat, mobilisasi dini, dan tanda-tanda bahaya yang harus dilaporkan. Ibu juga diberi suplemen Fe dan Vit A.
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan bayi baru lahir, termasuk pemberian ASI secara eksklusif, tanda-tanda bahaya bayi baru lahir, kebutuhan dasar seperti tidur dan makan, serta kebersihan kulit dan keamanan bayi. Dokumen ini juga menjelaskan penyuluhan yang perlu diberikan kepada orang tua sebelum bayi pulang dari rumah sakit.
Modul ini membahas asuhan kebidanan pada kehamilan dengan penyulit dan komplikasi. Modul dibagi menjadi 6 kegiatan belajar yang mencakup asuhan pada ibu dengan perdarahan hamil muda, ibu hamil anemia, preeklamsi, perdarahan hamil lanjut, infeksi malaria, dan HIV/AIDS. Tujuannya agar mahasiswa dapat memberikan asuhan berupa deteksi dini, penatalaksanaan awal, kolaborasi, dan rujukan pada i
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap ibu bernama Ny. D di Puskesmas Bojong Rawalumbu, Bekasi pada tahun 2016. Dokumen ini menjelaskan latar belakang masalah, tujuan, tinjauan teori tentang bayi baru lahir, dan adaptasi fisiologis bayi setelah kelahiran.
Dokumen tersebut membahas tentang pengkajian kebidanan pada anak berusia 12 bulan. Dokumen memberikan informasi mengenai identitas anak dan orang tuanya, keluhan, riwayat penyakit, pertumbuhan, dan perkembangan anak. Berdasarkan hasil pemeriksaan, anak dinyatakan sehat dengan pertumbuhan dan perkembangan yang normal sesuai umurnya."
Memberikan asuhan kebidanan secara berkesinambungan mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, neonatus hingga pelayanan kontrasepsi pada ibu dengan risiko tinggi akibat jarak kehamilan kurang dari dua tahun di Puskesmas Bangkalan.
Perubahan fisiologis yang terjadi pada masa nifas meliputi involusi uterus, perubahan sistem pencernaan, perkemihan, kardiovaskuler, dan muskuloskeletal. Proses involusi uterus melibatkan iskemia miometrium, atrofi jaringan, dan autolisis untuk mengembalikan ukuran dan posisi uterus seperti semula. Perubahan sistem lainnya meliputi konstipasi, peningkatan kapasitas ginjal, dan penyesuaian otot dan kulit perut.
Mahasiswa melakukan asuhan kebidanan secara berkesinambungan pada Ny. Z sejak kehamilan trimester III, persalinan, nifas, bayi baru lahir, hingga keluarga berencana. Asuhan mencakup pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan dokumentasi dengan pendekatan Continuity of Care. Ny. Z melahirkan bayi laki-laki secara spontan dan menerima asuhan nifas hingga menggunakan al
Evidence based practice dalam asuhan persalinan dr shintaAnnisa Rabbani
Ringkasan dokumen tersebut membahas beberapa praktik asuhan persalinan yang berdasarkan evidence based practice berbeda dengan praktik sehari-hari. Beberapa diantaranya adalah posisi ibu saat bersalin lebih baik dalam posisi selain terlentang, episiotomi hanya dilakukan bila diperlukan, enema dan pencukuran rambut pubis tidak perlu rutin dilakukan, serta penggunaan antibiotika untuk ketuban pecah dini masih per
Ibu Ny. R berusia 30 tahun sedang hamil 28 minggu. Ia datang untuk pemeriksaan rutin kehamilan kedua. Pemeriksaan menunjukkan kondisi ibu dan janin dalam keadaan baik. Ibu diberikan edukasi gizi, istirahat, dan perawatan payudara selama hamil serta diminta kembali untuk kontrol bulanan.
Manajemen kebidanan pada ibu nifas (soap)sicua050896
Dokumen ini berisi laporan pemeriksaan ibu nifas 6 jam setelah melahirkan anak pertama tanpa komplikasi. Keadaan ibu dan bayi dinyatakan baik. Ibu diberikan edukasi tentang ASI eksklusif, istirahat, mobilisasi dini, dan tanda-tanda bahaya yang harus dilaporkan. Ibu juga diberi suplemen Fe dan Vit A.
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan bayi baru lahir, termasuk pemberian ASI secara eksklusif, tanda-tanda bahaya bayi baru lahir, kebutuhan dasar seperti tidur dan makan, serta kebersihan kulit dan keamanan bayi. Dokumen ini juga menjelaskan penyuluhan yang perlu diberikan kepada orang tua sebelum bayi pulang dari rumah sakit.
Modul ini membahas asuhan kebidanan pada kehamilan dengan penyulit dan komplikasi. Modul dibagi menjadi 6 kegiatan belajar yang mencakup asuhan pada ibu dengan perdarahan hamil muda, ibu hamil anemia, preeklamsi, perdarahan hamil lanjut, infeksi malaria, dan HIV/AIDS. Tujuannya agar mahasiswa dapat memberikan asuhan berupa deteksi dini, penatalaksanaan awal, kolaborasi, dan rujukan pada i
Laporan ini membahas asuhan kebidanan komprehensif yang dilakukan penulis terhadap Ny. P di Puskesmas Balaraja, Tangerang, Banten sejak kehamilan trimester III hingga masa nifas. Laporan ini bertujuan untuk mendokumentasikan asuhan yang diberikan serta manfaatnya bagi pasien, tempat praktik, institusi pendidikan, dan penulis.
Dokumen tersebut membahas sistem pengiriman obat oral berdenyut untuk mengoptimalkan hasil terapi. Teknologi baru memungkinkan pelepasan obat secara terprogram sesuai dengan irama penyakit untuk menjaga kadar obat di darah. Beberapa sistem yang dibahas meliputi kapsul, lapisan pecah, dan partikel multi untuk melepaskan obat pada waktu tertentu. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk me
Skeletal muscle, smooth muscle, and cardiac muscle are the three main types of muscle in the human body. Skeletal muscle is voluntary muscle that allows for movement of bones and is attached to the skeleton. Smooth muscle is involuntary muscle that controls internal organs and blood vessels. Cardiac muscle is only found in the heart and contracts rhythmically to pump blood throughout the body.
Adaptasi psikologis pada kehamilan trimester iWarnet Raha
Dokumen tersebut membahas perubahan dan adaptasi psikologis yang terjadi pada ibu hamil selama tiga trimester kehamilan. Pada trimester pertama, ibu mengalami gejala fisik seperti mual dan lelah yang berdampak pada perasaan kecewa, cemas, dan menolak kehamilan. Trimester kedua dan ketiga menunjukkan proses adaptasi ibu terhadap peran barunya seiring tumbuhnya janin. Suami dipersiapkan untuk dukungan emos
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. H DENGAN PERDAR...Warnet Raha
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN
PADA BAYI NY. H DENGAN PERDARAHAN TALI PUSAT
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PARIGI KAB. MUNA
TANGGAL 8 s/d 9 MEI 2015
Mata kuliah ini membahas tentang penerapan komunikasi interpersonal dan konseling dalam praktik kebidanan dengan memperhatikan budaya. Mahasiswa akan belajar tentang konsep komunikasi efektif, hubungan antar manusia, dan komunikasi interpersonal termasuk konseling untuk membantu klien dalam pengambilan keputusan. Mata kuliah ini dilaksanakan melalui ceramah, diskusi, seminar, penugasan, dan praktikum di laboratorium.
Dokumen tersebut membahas tentang peningkatan deteksi dini resiko dan komplikasi kehamilan serta tanda bahaya pada bayi baru lahir oleh tenaga kesehatan dan masyarakat. Dokumen tersebut menjelaskan berbagai faktor resiko dan komplikasi pada ibu hamil, persalinan, dan masa nifas serta gejala-gejala komplikasi pada neonatus beserta pengertian deteksi dini resiko kehamilan.
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT
BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALIGANO
KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN MUNA
PERIODE JULI 2016
Karya Tulis
1. Ibu hamil 36 minggu 1 hari dengan diagnosa GIIPIA0, janin berada dalam posisi punggung kanan dan kepala menghadap ke bawah.
2. Kondisi umum ibu dan janin baik.
3. Ibu akan melakukan pemantauan kehamilan secara teratur.
1. Ibu bernama Ny. N berusia 25 tahun sedang hamil 27 minggu 2 hari dengan keluhan sakit kepala. Pemeriksaan fisik menunjukkan keadaan umum ibu dan janin baik.
contoh askeb Asuhan kebidanan pada ibu hamil nyAnnisa Rabbani
1. Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan kehamilan postterm. Ibu tersebut diinduksi dengan misoprostol dan oksitosin untuk memulai persalinan. Ibu kemudian masuk ke tahap aktif persalinan dan berhasil melahirkan.
Dokumen ini berisi pendokumentasian asuhan kebidanan ibu hamil fisiologis pada Ny. S di laboratorium kampus Pelita Ibu Kendar. Dokumen mencatat identitas pasien, riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, penilaian kehamilan yang normal, dan rencana tindak lanjut untuk perawatan selanjutnya.
COPY POWER POINT PERSALINAN DAN BBL ANITA.pptforfiles3
Persalinan Ny. A berjalan lancar dengan partus normal. Ibu berusia 34 tahun hamil 40 minggu melahirkan bayi laki-laki berat badan 2700 gram melalui vagina spontan pada pukul 04.00. Plasenta lahir lengkap 15 menit kemudian tanpa komplikasi. Ibu dan bayi dalam keadaan baik pascapersalinan.
Laporan ini memberikan ringkasan asuhan kebidanan terhadap Ny. S usia 28 tahun pada minggu kehamilan ke-38, meliputi pemeriksaan kehamilan, persiapan persalinan, proses persalinan sampai melahirkan bayi perempuan secara spontan, serta asuhan BBL dan nifas yang dilakukan.
Dokumen tersebut merangkum hasil pemeriksaan kebidanan terhadap Ny. C yang berusia kehamilan 37 minggu 1 hari. Pemeriksaan menunjukkan diagnosis kehamilan kedua, janin tunggal dalam posisi punggung kiri dan kepala belum masuk panggul. Ibu dan janin dalam keadaan sehat umum. Masalah utama ialah sering buang air kecil.
1. Ibu bernama Ny. W berumur 25 tahun sedang hamil ke-2 umur kehamilan 39 minggu 6 hari dengan letak janin punggung kanan dan kepala.
2. Pemeriksaan fisik menunjukkan ibu dalam keadaan sehat dan janin hidup dengan denyut jantung normal.
3. Tidak ditemukan keluhan atau masalah aktual pada ibu dan janin.
Ibu baru melahirkan anak kedua pada tanggal 4 Maret 2014. Ibu mengeluhkan nyeri perut bagian bawah sejak setelah melahirkan. Pemeriksaan fisik menunjukkan tonus otot perut kendor dan adanya striae gravidarum. Diagnosa awal adalah masa nifas hari ke dua dengan masalah nyeri perut bagian bawah.
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional menetapkan pedoman penyusunan kurikulum dan penilaian hasil belajar mahasiswa di perguruan tinggi. Dokumen ini mengatur tentang tujuan dan arah pendidikan tinggi, beban studi, dan masa studi untuk program sarjana, magister, doktor, dan diploma. Program-program tersebut diarahkan untuk menghasilkan lulusan dengan kualifikasi akademik dan profesional sesuai dengan tingkat pendidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang remaja sehat dan produktif, termasuk definisi kesehatan dan produktivitas, bentuk-bentuk kenakalan remaja seperti tawuran, rokok, alkohol, narkoba, seks bebas, dan penyakit menular seksual beserta dampaknya."
Dokumen tersebut membahas tentang kehamilan ektopik terganggu (KET), yaitu kehamilan di luar rahim yang mengalami komplikasi seperti abortus atau pecahnya kandungan, yang dapat membahayakan ibu. Dokumen tersebut menjelaskan definisi, klasifikasi, patofisiologi, etiologi, gejala, diagnosis, dan penanganan KET.
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
2. BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Telah hampir satu abad kita berupaya agar dapat
memberikan pelayanan pada saat ibu hamil, ibu
melahirkan dengan baik dan mendapatkan anak yang
sehat. Oleh sebab itu kita dihadapkan untuk
memberikan konstribusi dalam bidang kesehatan
terutama pada bidang Obstetri dan Ginekologi
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, serta menurunkan angka kematian ibu
3. Title
• 450 / 100.000 kelahiran hidup
• 99 % akibat persalinan
WHO
• 359 / 100.000 kelahiran hidup
• Perdarahan, eklamsia, infeksi, partus lama ,
abortus, dll (Depkes, 2010)
SDKI
• 206 / 10.000 kelahiran hidup
• Perdarahan, infeksi, gestasi
Provinsi Kaltim
• 122/100.000 kelahiran hidup
Kota
Balikpapan
4. • 3% (3,6 juta / 120 juta) mengalami
afsiksia, ± 1 juta meninggal
• BBLR, asfiksia, dll
WHO
• 32 / 1000 kelahiran hidup (AKB), 40 /1000
kelahiran hidup (AKABA)
• 57% meninggal = BBL (usia < 1 bulan)
• 1 BBL meningal setiap 6 menit!
SDKI
• 21 / 1000 khProvinsi Kaltim
• 11 / 1000 kh
Kota
Balikpapan
5. Pengawasan antenatal dan postnatal sangat
penting dalam upaya menurunkan angka
kesakitan dan kematian ibu maupun perinatal.
(Manuaba, 2010)
9. PELAKSANAAN ASUHAN
SASARAN
Memberikan asuhan secara komprehensif pada Ny.”M” mulai dari
kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, hingga pelaksanaan pelayanan
kontrasepsi pada periode Maret – Juni.
TEMPAT
BPM Asminiwati Balikpapan dan di Rumah Ny.”M” di JL. Gn IV RT 24
No. 19
WAKTU
Waktu yang dilakukan untuk memberikan Asuhan Kebidanan
Komprehensif pada Ny.”M” adalah asuhan pertama (ANC 1) dilakukan
pada tanggal 09 Maret 2015 sampai pada asuhan yang terahir keluarga
berencana (KB) yang dilakukan pada tanggal 28 Juni 2015.
13. SOAP ANC (Antenatal Care)
kunjungan ke I pada tanggal
19 Maret 2015 di BPM
Asminiwati pukul 15.00 WITA
Data Subjektif :
Ibu mengatakan bahwa :
a. Hamil anak ke – 4
b. Melahirkan 2 kali
c. Ibu pernah keguguran 1 kali
d. Haid terakhir tanggal 26- 07 – 2014
e. Sering BAK dan susah tidur
14. Data Objektif :
KU : Baik
Kes : Composmentis
TTV :
TD : 120/70 mmhg, N : 80 x / menit,
R : 20 x / menit, Suhu : 36,5
BB : 63 kg, LILA : 24 cm, TB : 159 cm
Pemeriksaan abdomen
Leopold I , Leopold II , Leopold III , Leopold IV
DJJ : 140 x/menit
TBJ : (25-12) x 155= 2015 gram
UK : 33 – 34 mg
15. • Assassment :
Diagnosa : G4P2A1 UK 33 – 34 minggu, janin
tunggal hidup intrauterine, dengan kehamilan
fisiologis
Masalah : Tidak ada
Diagnosa potensial : Tidak ada
Kebutuhan tindakan segera : Tidak ada
16. Planning
1. Observasi KU, Kes, TTV dan BB
2. Jelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan tentang kondisi ibu
dan bayi saat ini
3. Lakukan informed concent
4. Berikan KIE kepada ibu tentang kebutuhan ibu hamil TM III
5. Anjurkan ibu mengonsumsi tablet fe
6. Anjurkan ibu bersalin ditolong oleh dokter atau bidan.
7. Ajurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi
8. Lakukan dokumentasi kebidanan
17. SOAP ANC (Antenatal Care)
kunjungan ke II pada tanggal
26 Maret 2015 di BPM
Asminiwati pukul 14.00 WITA
Data Subjektif :
Ibu mengatakan bahwa :
a. Sering nyeri perut bagian bawah
18. Data Objektif :
DJJ : 142 x/menit
TBJ : (26-12) x 155= 2170 gram
UK : 34 – 35 mg
Assassment :
Diagnosa : G4P2A1 UK 34 – 35 minggu,
janin tunggal hidup intrauterine, dengan
kehamilan fisiologis
19. Planning
1. Observasi KU, Kes, TTV dan BB
2. Jelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan
3. Lakukan informed concent
4. Berikan KIE kepada ibu tentang ketidaknyamanan ibu hamil
TM III
5. Lakukan evaluasi kepada ibu tentang KIE yang diberikan pada
kunjungan ANC (Antenatal Care) ke I
6. Anjurkan ibu tetap mengonsumsi dan menghabiskan tablet
fe
7. Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu
8. Lakukan pendokumentasian
20. SOAP INC (Intranatal Care)
KALA I pada tanggal 28 Mei
2015 di BPM Asminiwati pukul
11.00 WITA
Data Subjektif :
Ibu mengatakan bahwa :
Ibu mengatakan keluar lendir bercampur
darah sejak tanggal 28 / 05 / 2015 pukul
09.00, belum ada keluar air – air,
merasakan kencang – kencang sejak
tanggal 28 / 05 / 2015 pukul 07.00
21. Data Objektif :
DJJ : 142 x/menit
(VT) : portio lunak, pembukaan 4 cm,
ketuban (+), preskep, hodge I, penurunan
3/5, teraba UUK
Assassment :
Diagnosa : G4 P2 A1 UK 42 – 43 minggu, janin tunggal
hidup intrauterine, preskep, inpartu kala I fase aktif
Masalah : Tidak ada
Diagnosa Potensial : Asfiksia Neonatus
` Masalah Potensial : Tidak ada
22. Planning
1. Observasi KU, Kesadaran, TTV, BB dan kemajuan persalinan
2. Lakukan informed concent
3. Jelaskan tentang kondisi ibu dan janin saat ini
4. Berikan KIE tentang fisiologis ibu bersalin kala I
5. Berikan KIE tentang kebutuhan dan komplikasi ibu bersalin
kala I
6. Siapkan alat dan bahan partus set dan resusitasi bayi
7. Berikan support mental untuk mendukung persalinannya
8. Anjurkan ibu untuk mengatur nafas panjang
9. Isi lembar partograf jika memasuki inpartu kala I fase aktif
10. Dokumentasi
23. SOAP INC KALA II pada pukul
15.50 WITA
Data Subjektif :
Ibu mengatakan bahwa kenceng –
kenceng sudah semakin sering dirasakan
dan semakin kuat, ibu sudah merasakan
ingin meneran
24. Data Objektif :
Ada tekanan anus, anus membuka, ada dorongan
meneran, perineum menonjol, vulva membuka, kepala
bayi sudah telihat didepan vulva, dan meningkatnya
lendir bercampur darah
VT : pembukaan 10 cm, portio tidak teraba, ketuban (-),
preskep, tidak ada penyusupan, effisement 100%
Assassment :
Diagnosa : G4 P2 A1 UK 42 – 43 minggu, janin tunggal
hidup intrauterine, preskep, inpartu kala II
25. Planning
1. Observasi KU, Kesadaran, TTV dan kemajuan persalinan
2. Jelaskan tentang kondisi ibu dan bayi saat ini
3. Berikan KIE tentang macam – macam posisi meneran
4. Anjurkan untuk tetap mengatur nafas panjang
5. Berikan KIE tentang kebutuhan ibu bersalin kala II
6. Berikan Asuhan Persalinan Normal kala II
7. Isi lembar observasi dan lembar partograf
8. Dokumentasi
26. SOAP INC KALA III pada pukul
16.05 WITA
Data Subjektif :
Ibu mengatakan bahwa lelah pasca
persalinan, namun masih sedikit terasa
kenceng – kenceng
27. Data Objektif :
Kontraksi uterus baik, TFU setinggi pusat, Tampak tali
pusat keluar dari vagina dan tali pusat memanjang, Ada
peningkatan semburan darah, Uterus menjadi globuler,
Perineum tidak mengalami robekan (utuh)
Assassment :
Diagnosa : P3 A1 dengan inpartu kala III
28. Planning
1. Observasi KU, Kes, TTV, dan kemajuan persalinan
2. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang dilakukan
3. Jelaskan tentang kondisi ibu dan bayi saat ini
4. Berikan Asuhan Persalinan Normal kala III
5. Dokumentasi
29. SOAP INC KALA IV pada pukul
18.00 WITA
Data Subjektif :
Ibu mengatakan bahwa masih lelah
pasca persalinan
30. Data Objektif :
Kontraksi uterus baik, Uterus teraba bulat dan keras,
TFU : 2 jari bawah pusat, Plasenta lahir spontan dan
lengkap, tidak ada luka robekan perineum
Assassment :
Diagnosa : P3 A1 inpartu kala IV
31. Planning
1. Observasi KU, Kesadaran, TTV dan kontraksi uterus
2. Jelaskan tentang kondisi ibu dan bayi saat ini
3. Berikan KIE tentang kebutuhan ibu bersalin kala IV
4. Berikan Asuhan Persalinan Normal kala IV
5. Dokumentasi
32. SOAP BBL kunjungan I pada
tanggal 28 Mei 2015 di BPM
Asminiwati pukul 18.00 WITA
Data Subjektif : Ibu bayi mengatakan
bayi lahir pukul 16.00
33. Data Objektif :
BB: 3600 gram, PB: 50 cm, JK : ♂, LK: 33 cm, LD:
32 cm, tidak ada kelainan fisik, anus (+), A/S :
7/9, reflek baik
Assassment :
Diagnosa : NCB, SMK usia 0 hari
34. Planning
1. Obsevasi KU, Kesadaran, TTV, BB, PB, LK, LD
2. Jelaskan tentang kondisi bayi saat ini kepada ibu
dan keluarga
3. Lakukan informed concent kepada ibu dan keluarga
4. Berikan tentang cara perawatan bayi baru lahir
kepada ibu
5. Berikan KIE kepada ibu
6. Dokumentasi
35. SOAP BBL kunjungan II pada
tanggal 29 Mei 2015 di BPM
Asminiwati pukul 07.00 WITA
Data Subjektif : -
36. Data Objektif :
TTV : baik, tidak ada kelainan fisik
Assassment :
Diagnosa : NCB, SMK usia 1 hari
37. Planning
1. Obsevasi KU, Kesadaran, TTV
2. Jelaskan tentang kondisi bayi saat ini kepada ibu
3. Lakukan informed concent.
4. Berikan tentang cara memandikan bayi ≤ 6 jam
5. Amati pola nutrisi bayi
6. Amati pola elimisasi bayi
7. Lakukan pendokumentasian
38. SOAP NIFAS kunjungan I (6
jam PP) pada tanggal 28 Mei
2015 di BPM Asminiwati pukul
18.00 WITA
Data Subjektif : Ibu mengatakan masih
mules, tidak pusing
39. Data Objektif :
TFU : 3 jari bawah pusat, Uterus teraba keras,
kontraksi baik, ada pengeluaran ASI, lokhea
rubra
Assassment :
Diagnosa : P3A1 2 jam Post Partum dengan
nifas fisiologis
40. Planning
1. Observasi KU, Kesadaran, TTV
2. Jelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu
3. Jelaskan tentang tindakan yang telah dilakukan.
4. Lakukan informed concent
5. Berikan KIE kepada ibu
6. Anjurkan kepada ibu untuk sesering mungkin
menyusui bayinya
7. Anjurkan kepada ibu untuk melakukan kunjungan
ulang pada ibu nifas
8. Dokumentasi.
41. SOAP NIFAS kunjungan II dan
III pada tanggal 5 Juni 2015
dan di BPM Asminiwati pukul
07.00 WITA dan 12 Juni 2015
Data Subjektif : Ibu mengatakan tidak ada
keluhan
42. Data Objektif :
TFU : tidak teraba diatas simpisis, Uterus
teraba keras
Assassment :
Diagnosa kunjungan II : P3A1 Post Partum 1 hari
dengan nifas fisiologis
Diagnosa kunjungan III : P3 A1 PP hari ke – 14
dengan nifas fisiologis
43. Planning
1. Observasi KU, Kesadaran, TTV
2. Jelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu
3. Berikan KIE kepada ibu tentang involusi uterus.
4. Anjurkan kepada ibu untuk melakukan kunjungan
ulang
5. Lakukan pendokumentasian
44. SOAP NIFAS kunjungan IV dan
KB pada tanggal 28 Juni 2015
dan di BPM Asminiwati pukul
16.00 WITA
Data Subjektif : Ibu mengatakan tidak ada
keluhan, ingin menggunakan KB, dan sedang
menyusui
45. Data Objektif :
TD : 110/80mmHg, TFU : tidak teraba
diatas simpisis
Assassment :
Diagnosa Nifas Kunjungan ke IV : P3A1 Post
Partum hari ke - 42 dengan nifas fisiologis
Diagnosa kunjungan III : P3 A1 dengan akseptor
KB Suntik 3 bulan
46. Planning
• Observasi KU dan TTV
• Lakukan infrom consent
• Jelaskan tentang KB Suntik 3 bulan (pengertian,
efektifitas, keuntungan, kerugian, efek samping,
lakukan penyuntikkan
• Beritahu ibu jadwal kunjungan ulang KB Suntik 3
bulan
• Dokumentasi
48. Manajemen Kebidanan Ibu Hamil
• Ny. M mengatakan sering BAK dan susah tidur.
• Pada saat yang sama, pembesaran terus menekan
kandung kemih, menimbulkan rasa ingin berkemih
walaupun kandung kemih hanya berisi sedikit urine.
Pada akhir akhir kehamilan kepala janin mulai turun
ke pintu atas panggul keluhan sering kencing akan
timbul lagi karena kandung kencing akan mulai
tertekan kembali. (Yeni, 2009). Ketidaknyamanan Ny.
M tentang sering BAK adanya pembesaran uterus
yang menekan kandung kemih, oleh karena itu ada
kesesuaian teori dan praktek.
49. Manajemen Kebidanan Ibu Bersalin
• Ny. M mengatakan mengatakan keluar lendir
bercampur darah, belum ada keluar air – air,
merasakan kencang – kencang
• Show adalah pengeluaran dari vagina yang terdiri
dari dan sedikit lendir bercampur darah, lendir ini
berasal dari ektruksi lendir menyumbat canalis
servikalis sepanjang kehamilan, sedangkan darah
berasal dari desidua vera yang lepas dan
menandakan adanya tanda – tanda persalinan.
(Sumarah, 2008). Ada kesesuaian teori dan praktek.
50. Manajemen Kebidanan Ibu Bersalin
• Pada pemeriksaan kala I penulis dapat menentukan
diagnosa G4 P2 A1 UK 42 – 43 minggu inpartu kala I
fase aktif.
• Persalinan postterm adalah persalinan melampaui
umur hamil 42 minggu dan pada janin terdapat
tanda postmaturitas (Manuaba, 2007). Ada
kesesuaian antara teori dan praktek.
51. Manajemen Kebidanan Bayi Baru Lahir
• Dilakukan pemeriksaan dengan hasil BB : 3600 gram,
PB : 50 cm, LK : 33 cm, LD : 32 cm.
• Berikut adalah tanda – tanda bayi baru lahir normal
yaitu berat badan 2500 – 4000 gram, panjang badan
48 – 52 cm, lingkar dada 30 – 35 cm, lingkar kepala
33 – 35 cm, frekuensi jantung 120 – 160 kali / menit,
penafasan ± 40 – 60 kali / menit dan menangis kuat
segera setelah lahir. (Marmi, 2014). Ada kesesuaian
teori dan praktek.
52. Manajemen Kebidanan Nifas
• Ny. M mengatakan masih mules
• Involusi atau pengerutan uterus merupakan suatu
proses dimana uterus kembali ke kondisi sebelum
hamil dengan berat sekitar 60 gram. Proses ini
dimulai segera setelah plasenta lahir akibat kontraksi
otot – otot polos tertentu. (Eny, 2009). Keluhan ibu
masih mules akibat adanya kontraksi untuk
merangsang terjadinya involusi uterus. Ada
kesesuaian antara teori dan praktek.
53. Manajemen Kebidanan KB
• Ny. M mengatakan sedang menyusui.
• Keuntungan suntik tribulan atau progestine salah
satunya adalah cocok untuk ibu – ibu yang menyusui
anak yang berisi hormone Progesterone untuk
merangsang produksi ASI. (Nina, 2013). Ada
kesesuaian antara teori dan praktek.
55. 1. Berdasarkan pengkajian data subjektif dan objektif
didapatkan hasil tidak ada masalah pada
kehamilan, persalinan, BBL, nifas, dan KB sehingga
ada kesesuaian antara teori dengan praktek.
2. Berdasarkan penegakkan diagnosa tidak ada
masalah pada kehamilan, persalinan, BBL, nifas,
dan KB ada kesesuaian antara teori dengan
praktek.
3. Pada diagnosa / masalah potensial tidak ada
masalah pada kehamilan, persalinan, BBL, nifas,
dan KB sehingga ada kesesuaian antara teori
dengan praktek.
56. 4. Pada tindakan segera tidak ada masalah pada kehamilan,
persalinan, BBL, nifas, dan KB sehingga ada kesesuaian
antara teori dengan praktek.
5. Pada perencanaan tindakan (intervensi) tidak ada masalah
pada kehamilan, persalinan, BBL, nifas, dan KB sehingga
ada kesesuaian antara teori dan praktek
6. Pada pelaksanaan tindakan (implementasi) tidak ada
masalah pada kehamilan, persalinan, BBL, nifas, dan KB
sehingga ada kesesuaian antara teori dan praktek
7. Pada pendokumentasian tidak ada masalah pada
kehamilan, persalinan, BBL, nifas, dan KB sehingga ada
kesesuaian antara teori dan praktek