More Related Content
Similar to Slide ta05 (20)
Slide ta05
- 2. ©Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
06/29/15 Transi 2
• Menjelaskan pengertian dan fungsi konsep dasar.
• Menyebutkan sumber-sumber konsep dasar.
• Menyebutkan konsep-konsep dasar yang diajukan dalam tiap
sumber.
• Menyebut berbagai konsep dasar yang tersedia secara teoretis
• Mendefinisi konsep dasar.
• Menjelaskan implikasi dianuntnya konsep dasar terhadap
standar akuntansi.
• Memberi contoh pengaruh konsep dasar terhadap standar
akuntansi tertentu.
• Menjelaskan manfaat konsep dasar.
Tujuan Pembelajaran
Mencapai kemampuan dan kompetensi peserta untuk:
- 3. ©Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
06/29/15 Transi 3
Konsep Dasar
• Konsep yang dianut dan dijadikan dasar dalam
penalaran dan perekayasaan.
• Disebut dasar karena kalau dianut akan mempunyai
implikasi tertentu.
• Standar pada umumnya dilandasi konsep dasar
tertentu.
• Disebut dengan berbagai nama.
- 4. ©Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
06/29/15 Transi 4
Berbagai Nama
• Postulat (postulates)
• Asumsi dasar (basic assumptions)
• Sifat dasar (basic features)
• Prinsip mendasar/umum
(pervasive/broad principles)
• Aksioma (axioms)
• Doktrin (doctrines)
• Konvensi (conventions)
• Fundamental (fundamentals)
• Premis dasar (basic premises)
• Kendala (constraints)
- 5. ©Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
06/29/15 Transi 5
Sumber Konsep Dasar
• IAI/IASC
• Paul Grady
• Accounting Principles Board (APB)
• Wolk, Tearney, dan Dodd
• Anthony, Hawkins, dan Merchant
• Paton dan Littleton
• Sumber lain (buku-buku akuntansi keuangan
pada umumnya termasuk buku-buku teori
akuntansi)
- 6. ©Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
06/29/15 Transi 6
Mengapa isi berbeda antarsumber?
• Tujuan penulisan yang berbeda.
• Persepsi tentang lingkungan akuntansi yang berbeda.
• Suatu konsep dasar merupakan turunan dari konsep
dasar yang lain (perbedaan level konsep).
• Pencampuran antara konsep dasar dan karakteristik
kualitatif informasi.
• Perbedaan pengertian yang mencakupi konsep dasar.
- 7. ©Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
06/29/15 Transi 7
Konsep Dasar Paton dan Littleton
1. Entitas bisnis atau kesatuan usaha (business entity)
2. Kontinuitas usaha (continuity of activity)
3. Penghargaan sepakatan (measured consideration)
4. Kos melekat (costs attach)
5. Upaya dan hasil/capaian (effort and accomplishment)
6. Bukti terverifikasi dan objektif (verifiable, objective
evidence)
7. Asumsi (assumptions)
- 8. ©Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
06/29/15 Transi 8
Karakteristik Konsep Dasar P&L
• Cukup mendasar
• Koheren (saling berkaitan secara logis)
• Menjelaskan konsep dasar lain yang
merupakan turunannya
Dijadikan basis pembahasan dalam buku ini.
- 9. ©Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
06/29/15 Transi 9
1. Kesatuan Usaha
Konsep ini didukung secara administratif dan yuridis.
Batas kesatuan adalah ekonomik bukan yuridis.
Konsep ini menyatakan bahwa perusahaan
dipandang sebagai badan atau orang yang:
• berdiri sendiri,
• bertindak atas namanya sendiri, dan
• terpisah dari pemilik.
- 10. ©Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
06/29/15 Transi 10
Kesatuan Usaha Pemilik
Akuntan
Visualisasi Konsep Kesatuan Usaha
terpisah
- 11. ©Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
06/29/15 Transi 11
• Perusahaan menjadi pusat perhatian akuntansi dan subjek
pelaporan
• Hubungan perusahaan dan pemilik merupakan hubungan
bisnis sehingga perlu adanya pertanggungjelasan
• Ekuitas bermakna sebagai “utang” perusahaan kepada
pemilik (Gambar 5.2)
• Pendapatan merupakan kenaikan aset (Gambar 5.3)
• Biaya merupakan penurunan aset (Gambar 5.3)
• Sistem berpasangan dalam pencatatan dan pelaporan
• Persamaan akuntansi bukan persamaan aljabar
• Statemen keuangan berartikulasi (Gambar 5.4)
Implikasi Konsep Kesatuan Usaha
- 12. ©Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
06/29/15 Transi 12
2. Kontinuitas Usaha
Kesatuan usaha akan berlangsung terus bila tidak ada
gejala atau rencana untuk membubarkannya.
Dipertimbangkan pada saat penyusunan statemen
keuangan.
Lawan/pasangan konsep likuidasi.
Dasar validitas konsep:
• Masa datang tidak pasti
• Kelangsungan hidup merupakan harapan umum
- 13. ©Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
06/29/15 Transi 13
• Laba periodik menjadi informasi penting dalam
menilai daya melaba (earning power)
• Statemen laba-rugi periodik merupakan penggalan
aliran laba jangka panjang sehingga bersifat
tentatif
• Statemen laba-rugi periodik harus disajikan secara
komparatif atau serial
• Fluktuasi laba tahunan adalah hal wajar sehingga
untung/rugi luar biasa harus masuk dalam
statemen laba-rugi (mendasari all-inclusive)
• Neraca merupakan sarana untuk menunjukkan sisa
potensi jasa bukan nilai perusahaan
Implikasi Konsep Kontinuitas Usaha
- 14. ©Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
06/29/15 Transi 14
• Dengan berjalannya waktu, makin ke kanan
sumber ekonomik kesatuan usaha akan semakin
besar.
• Aliran masuk pendapatan dan biaya tentunya juga
makin besar.
• Karena neraca menunjukkan sisa potensi jasa pada
suatu saat, pengukuran pos-pos nya berbasis kos
historis.
Implikasi Konsep Kontinuitas Usaha
Gambar 5.6
- 15. ©Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
06/29/15 Transi 15
3. Penghargaan Sepakatan
Jumlah rupiah atau penghargaan sepakatan yang
terlibat dalam tiap transaksi atau pertukaran merupakan
pengukur dan bahan olah akuntansi yang paling
objektif.
Dasar validitas konsep:
• Sebagian kegiatan perusahaan melibatkan pertukaran
• Kesepakatan dua pihak independen menjamin
objektivitas dan keterandalan pengukuran.
- 16. ©Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
06/29/15 Transi 16
• Sepakatan dapat diartikan sebagai terukur atau diukur oleh
dua pihak yang independen.
• Penghargaan sepakatan disebut juga dengan agregat-harga
(price-aggregate).
• Penghargaan sepakatan atau agregat-harga netral terhadap
pihak yang bertransaksi.
• Istilah cost dapat mengganti measured consideration atau
price-aggregate asalkan dimaknai secara luas (in a broad
sense).
• Cost dalam arti luas dapat diserap menjadi kos dan
menjadi data dasar akuntansi dalam penyediaan informasi
semantik (lihat kembali Gambar 3.3).
• Kos tidak sama maknanya dengan biaya (expense).
Kos sebagai Data Dasar/Bahan Olah
- 17. ©Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
06/29/15 Transi 17
• Pihak yang melakukan pertukaran merupakan pihak
yang independen dan setara dalam hal kemampuan
dan kehendak (arm’s length bargaining).
• Satuan mata uang stabil.
• Kos merupakan pengukur bukan elemen statemen
keuangan.
• Biaya tidak tepat sebagai padan kata cost.
• Kos merepresentasi besarnya jasa di balik angka kos.
• Kos merupakan pengukur semua elemen statemen
keuangan yang berbasis kos historis (Gambar 5.7).
Asumsi/Implikasi Penghargaan Sepakatan
- 18. ©Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
06/29/15 Transi 18
Penghargaan sepakatan
Konsep Kos Sebagai Data Dasar
Aset Kewajiban Ekuitas Pendapatan Biaya
Untung Rugi Investasi
dari pemilik
Investasi
ke pemilik
Laba
komprehensif
kos kos
Transaksi/kejadian
Kesatuan usaha
- 19. ©Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
06/29/15 Transi 19
4. Kos Melekat
Kos melekat pada objek yang direpresentasinya.
Gabungan berbagai objek untuk membentuk objek
baru hanya memerlukan gabungan kos yang melekat
pada tiap objek pembentuk.
Dasar validitas konsep:
• Tujuan penelusuran kos adalah untuk merunut upaya
• Kos dapat dipecah dan digabung seakan-akan
mempunyai daya saling mengikat
• Dilandasi kos terkandung (embodied cost)
- 20. ©Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
06/29/15 Transi 20
Kos Terkandung versus Kos Penggantian
Berapa kos objek yang nyatanya
sekarang ini ada di tangan?
Rp1.500
Tenaga kerja langsung
Material
Overhead
Rp500
Rp1.000
Rp3.000
Seandainya objek ini tidak
dimiliki sekarang, berapa jumlah
rupiah untuk memperolehnya?
Kos terkandung (embodied)
? Kos penggantian (displacement)
- 21. ©Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
06/29/15 Transi 21
• Aliran fisis operasi direpresentasi dalam aliran kos.
• Kos mengalami tiga tahap perlakuan: pemerolehan,
penelusuran, dan pembebanan.
• Penggabungan kos tidak memperhitungkan/
mengakui tambahan utilitas objek yang diikuti.
• Manfaat baru diakui setelah ada kesepakatan pihak
independen terhadapnya (Gambar 5.8).
• Produk menjadi wadah penggabungan kos yang
mudah dikaitkan dengan produk.
• Perioda menjadi wadah penggabungan kos yang
tidak mudah dikaitkan dengan produk.
Implikasi Kos Melekat
- 22. ©Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
06/29/15 Transi 22
5. Upaya dan Hasil
Biaya merupakan upaya dalam rangka mencapai hasil
atau capaian berupa pendapatan. Jadi, biaya (penyerahan
barang dan jasa) menimbulkan pendapatan bukan
sebaliknya, pendapatan menanggung biaya.
Dasar validitas konsep:
• Untuk mendapatkan sesuatu orang harus berusaha.
• Pada umumnya, orang mengharapkan upayanya
membuahkan hasil.
• Upaya dilakukan dengan senang hati dan bukan beban,
siksaan, atau cobaan.
• Hasil pada umumnya sepadan dengan upaya.
- 23. ©Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
06/29/15 Transi 23
• Perlunya basis asosiasi untuk penentuan laba yang
bermakna.
• Produk merupakan penakar untuk mengasosiasi
pendapatan dan biaya yang ideal.
• Laba akuntansi merupakan residual hasil
penandingan.
• Hanya kos aktual yang ditandingkan.
• Dianutnya asas akrual.
• Depresiasi merupakan bagian dari upaya.
• Penandingan upaya dan hasil dari perspektif jangka
panjang.
Implikasi Upaya dan Hasil
- 24. ©Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
06/29/15 Transi 24
6. Bukti Terverifikasi dan Objektif
Kebermanfaatan informasi akan tinggi kalau informasi
didukung dengan bukti yang objektif dan dapat diuji
kebenarannya.
Terverifikasi: memungkinkan orang untuk meyakinkan
kebenaran akan sesuatu.
Objektif: penentuan kebenaran didasarkan atas fakta
bukan subjektivitas.
Akuntansi mendasarkan diri pada objektivitas relatif
sesuai dengan keadaan yang melingkupi.
- 25. ©Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
06/29/15 Transi 25
• Menentukan tingkat kewajaran dalam pengauditan.
• Tingat keobjektifan bukti harus dilihat dalam
perspektif jangka panjang.
• Bukti dalam akuntansi tidak harus sama dengan bukti
yuridis.
• Keterverifikasian dan keobjektifan bukti dalam
akuntansi bersifat relatif atau bertingkat (terbaik
diperoleh) bukannya mutlak.
Implikasi Bukti Terverifikasi dan Objektif
- 26. ©Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
06/29/15 Transi 26
6. Asumsi
Konsep dasar merupakan asumsi atau paling tidak
dilandasi oleh asumsi-asumsi tertentu.
• Harapan atau pengalaman umum menjadi landasan konsep
kontinuitas usaha.
• Perioda satu tahun diasumsi tidak terlalu pendek atau panjang.
• Kos sebagai pengukur dilandasi asumsi bahwa orang
bertindak rasional.
• Unit moneter digunakan sebagai pengukur didasarkan pada
asumsi bahwa mata uang stabil.
• Penekanan pada penentuan laba didasarkan pada asumsi
bahwa tujuan umum perusahaan adalah mencari laba.
- 27. ©Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
06/29/15 Transi 27
• Pengakuan hak milik pribadi
• Keanekaragaman antarentitas
• Konservatisma
• Pengendalian internal menjamin
keterandalan data
Konsep Dasar Penting Lain
- 28. ©Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
06/29/15 Transi 28
Konservatisma
Sikap dalam menghadapi ketidakpastian dengan cara
mengambil keputusan atas dasar munculan yang terjelek.
Implikasi akuntansi:
Dalam kondisi ketidakpastian, akuntansi akan memilih
perlakuan atau menentukan standar atas dasar munculan
yang kurang menguntungkan.
Akibatnya, biaya/rugi segera diakui walaupun belum
pasti terjadi sementara pendapatan/untung tidak
diantisipasi atau diakui walaupun cukup pasti terjadi.
- 29. ©Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
06/29/15 Transi 29
Manfaat Konsep Dasar
• Menjadi komponen argumen dalam penalaran logis
pada tingkat perekayasaan, penetapan standar, atau
penerapan standar.
• Terrefleksi di basis penyimpulan (basis for
conclusion) dalam rerangka konseptual sebagai hasil
perekayasaan.
• Terrefleksi di latar belakang penyimpulan
(background information) dalam pernyataan standar
akuntansi.
• Terrefleksi di kebijakan akuntansi (accounting
policy) perusahaan dalam buku pedoman akuntansi.
- 30. ©Suwardjono
Bab 5 Konsep Dasar
06/29/15 Transi 30
Dosen bukan dewa pengetahuan yang merampas
proses belajar dan berpikir mahasiswa.
Dosen adalah fasilitator, motivator, dan inspirator.