2. 01. Fundamentals of Cost Benefit Analysis
03. Benefit-Cost Ratio
5. Oportunity Cost
02. Net Benefits and How To Calculate Them
04. The Payback Period
06. Discounting
Table Of
Content
06. Sensitivity Analysis
7. Types of Costs
8. Measuring Benefits
9. Present Value Analysis
3. DIsclaimer
Metode manajemen biaya yang canggih seperti Activity Based Costing (ABC) dan
Activity-Based Management (ABM) banyak diterapkan pada perusahaanperusahaan dunia
ABC membantu perusahaan mengurangi distorsi yang disebabkan oleh sistem penentuan
harga pokok tradisional, sehingga dengan ABC dapat diperoleh biaya produk yang lebih
akurat. ABC menyediakan pandangan yang jelas mengenai bagaimana perusahaan
membedakan produk, jasa, dan aktivitas yang memberikan kontribusi dalam jangka
panjang.
Activity-Based Management (ABM) menfokuskan pada pengelolaan aktivitas untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas sekaligus meningkatkan nilai yang diterima
pelanggan, dan memberikan laba bagi perusahaan.
Sistem ABC/ABM telah dikembangkan dan diimplementasikan pada banyak
perusahaan seperti General Motor, Data Technologies, Hewlett-Packard, Advances Micro
Devices, Avery International, Cal Electronic Circuits, General Electric, Siemens Electric
Motor Works, John Deere Component Work, Merck, Amtrak, Data Service, AT&T,
Fireman' Fund, Tekronik, Texas Instrument, Alexandria Hospital, Union Pacific Railroad,
American Express, dan Naval Supply System Command.
Butuh suatu pendalaman dan kelimuan yang mendalah untuk menangani case case di setiap
perusahaan , maka dibutuhkan workshop yang lebih mendetai bilamana ingin menganalisa lebih
mendalam, dengan waktu yang singkat kita hanya akan membahas mengenai gambaran dasar
analisa manfaat biaya
4. Cost benefit analysis adalah proses analisis estimasi
keuntungan yang akan didapatkan berdasarkan perhitungan
biaya dan manfaat dalam suatu proyek. Tujuan utama dari
analisis ini adalah untuk memastikan bahwa proyek tersebut
bisa menghasilkan return of investment (ROI) yang tinggi.
Fundamentals of
Cost Benefit
Analysis
5. Jika hasil analisa menemukan bahwa manfaat (benefit) lebih besar dari biaya (cost), maka bisa dianggap bahwa
keputusan tersebut sudah tepat.
Sebaliknya, jika biaya lebih besar dari manfaat, maka pengambilan keputusan tersebut harus dipikirkan kembali.
7. Dapat memberikan pandangan berbasis bukti-bukti agnostik terkait isu yang sedang dibahas, tanpa
ada pengaruh opini, bias, unsur politik, dan lainnya.
Keputusan yang tepat dapat meningkatkan pendapatan dan penjualan produk.
Manfaat tidak berwujud adalah seperti peningkatan keselamatan, moral karyawan dan kepuasan
pelanggan peningkatan penawaran produk atau pengiriman lebih cepat.
Keunggulan kompetitif atau pangsa pasar yang diperoleh sebagai hasil dari keputusan yang tepat.
Hasil dari selisih antara biaya dan manfaat harus dibandingkan secara kuantitatif.
Biaya langsung akan tenaga kerja langsung yang terlibat dalam manufaktur, persediaan, bahan
baku, biaya manufaktur.
Biaya tidak langsung mungkin termasuk listrik, biaya overhead dari manajemen, sewa, utilitas.
Biaya tidak berwujud dari suatu keputusan, seperti dampak pada pelanggan, karyawan, atau waktu
pengiriman.
Biaya peluang seperti investasi alternatif, atau membeli pabrik dibandingkan jika bisnis membangun
pabrik mereka sendiri.
Biaya risiko potensial seperti risiko regulasi, persaingan, dan dampak lingkungan.
Manfaat Cost Benefit Analysis
Berikut adalah berbagai keuntungan atau manfaat dari penggunaan metode ini :
8.
9. Gambar Diagram Alur Pelaksanaan Proyek
Kedudukan Analisis Biaya Manfaat (CBA) dalam Evaluasi Project
10. Net benefit adalah benefit dikurangi cost. Untuk beneifit dan
cost yang konstan maka net benefit tahunan adalah selisih dari
kedua parameter ini, sedangkan untuk benefit dan cost yang
tidak konstan, selisih harus dihitung atas present value atau
future value pada waktu yang sama
Net Benefits and
How To Calculate
Them
11. Benefit cost ratio (B/C R) merupakan suatu analisa pemilihan
proyek yang biasa dilakukan karena mudah, yaitu
perbandingan antara benefit dengan cost. Kalau nilainya < 1
maka proyek itu tidak ekonomis, dan kalau > 1 berarti proiyek
itu feasible.
Benefit-Cost Ratio
12. Benefit cost ratio (B/C R) merupakan suatu analisa pemilihan proyek yang
biasa dilakukan karena mudah, yaitu perbandingan antara benefit dengan cost.
Kalau nilainya < 1 maka proyek itu tidak ekonomis, dan kalau > 1 berarti proiyek
itu feasible. Kalau B/C ratio = 1 dikatakan proyek itu marginal (tidak
rugi dan tidak untung)
13. CONTOH KASUS
Benefit dan cost tetap
Misalnya suatu proyek pengairan mempunyai umur ekonomis 30 tahun, investasi
awal pada awal tahun pertama adalah Rp 1 milyar sedang biaya OP Rp 20
juta/tahun, keuntungan proyek adalah Rp 126 juta/tahun. Bunga bank 5 %, maka :
Biaya tahunan :
Bunga bank 5% Rp 50 juta
Depresiasi 30 tahun Rp 15 juta
OP Rp 20 juta
Total biaya tahunan Rp 85 juta
Benefit per tahun Rp 126 juta
B/C ratio = 126/85 = 1,48
Seperti pada contoh di atas, capital cost Rp 1 milyar, annual benefit Rp 126 juta,
annual OP Rp 20 juta.
14. payback period adalah suatu perkiraan jangka waktu kembali
pada suatu investasi yang sudah dilakukan dengan suatu profit
yang didapatkan
The Payback
Period
15. Cara menghitung waktu pengembalian modal ini bisa disebut mudah dan sederhana. Rumus bisa digunakan adalah Payback Period = Nilai Investasi/Kas Masuk
Bersih. Kas masuk bersih diasumsikan akan bernilai sama setiap periode atau pertahunnya.
Jadi, jika Perusahaan XYZ memutuskan untuk membeli alat konveksi seharga Rp 1 juta. Dengan Kas bersih setiap tahunnya Rp 50 ribu. Maka payback period untuk mesin
tersebut bisa menggunakan rumusnya Nilai investasi 1 Juta Rupiah dibagi dengan Kas Bersih 50 Ribu Rupiah.
Hasil bagi dari 1000.0000/50.000 adalah 20. Jadi, hasilnya kurun waktu seorang pengusaha bisa melakukan pengembalian modalnya adalah 20 hari saja.
16. Opprtunity cost atau biaya peluang bisa diartikan sebagai
suatu biaya yang harus ditanggung baik oleh individu maupun
organisasi karena telah memilih salah satu peluang dan
mengabaikan peluang yang lain. Dengan kata lain biaya ini
ditanggung dengan disertai adanya pengorbanan untuk hal
lainnya.
Oportunity Cost
17. Opprtunity cost atau biaya peluang bisa diartikan sebagai suatu biaya yang harus ditanggung baik oleh
individu maupun organisasi karena telah memilih salah satu peluang dan mengabaikan peluang yang lain.
Dengan kata lain biaya ini ditanggung dengan disertai adanya pengorbanan untuk hal lainnya.
Pada dasarnya setiap orang akan menghadapi apa yang disebut dengan pilihan. Suatu pilihan dihadapi
bukan hanya oleh individu saja tetapi juga oleh sebuah organisasi atau lembaga atau perusahaan.
18.
19. Discounting adalah proses menghitung nilai sekarang dari
sejumlah uang yang akan diterima/dibayar di masa mendatang
Discounting
Discounting atau perhitungan adalah nilai sekarang (present value) menghitung nilai
uang yang akan datang berdasarkan nilai uang itu sekarang.
compounding atau pemajemukan adalah menghitung nilai uang yang akan diterima
pada masa mendatang berdasarkan bunga berganda atas nilai uang pada saat ini.
20.
21.
22. Bila Anda ingin menginvestasikan uang Anda sebanyak 100 juta pada hari ini, maka Anda harus menghitung
prospek dari investasi tersebut. Jika tingkat bunga investasi Anda adalah sebanyak 5% dalam satu tahun, maka
perhitungannya adalah sebagai berikut:
Discounted cash flow=Arus kas (estimasi) : (1+tingkat bunga saat ini)^tahun di masa mendatang
Discounted cash flow= Rp110 juta : (1 + 0,05)1
Jadi, nilai dari 110 juta pada tahun ini adalah sebagai berikut:
Discounted cash flow= Rp110 juta : 1,05 = Rp104,76 juta
Itu artinya, dengan tingkat bunga sebesar 5%, estimasi discounted cash flow sebanyak 110 juta rupiah
di tahun depan mempunyai nilai di masa kini sebanyak 104,76 juta rupiah. Tentunya nilai ini lebih
besar dari nilai uang yang akan Anda investasikan, yaitu sebesar 100 juta rupiah. Jadi, investasi ini
disebut mempunyai prospek yang baik.
CONTOH KASUS
23. Sensitivity Analysis atau analisa sensitivitas adalah suatu
analisa yang tujuanya melihat apa yang akan terjadi terhadap
hasil analisa proyek jika ada suatu kesalahan atau perubahan
dalam dasar-dasar perhitungan benefit maupun cost
Sensitivity
analysis
24. Tujuan analisis sensitivitas adalah :
Menilai apa yang akan terjadi dengan hasil analisis kelayakan suatu kegiatan
investasi atau bisnis apabila terjadi perubahan di dalam perhitungan biaya atau
manfaat. Analisis kelayakan suatu usaha ataupun bisnis perhitungan umumnya
didasarkan pada proyeksi-proyeksi yang mengandung ketidakpastian tentang apa
yang akan terjadi di waktu yang akan datang. Analisis pasca kriteria investasi yang
digunakan untuk melihat apa yang akan terjadi dengan kondisi ekonomi dan hasil
analisa bisnis jika terjadi perubahan atau ketidaktepatan dalam perhitungan biaya
atau manfaat.
25. Type Cost adalah biaya yang tidak bervariasi tergantung pada
tingkat produksi. Ini biasanya hal-hal seperti pembayaran
hipotek atau sewa pada bangunan atau peralatan yang
disusutkan pada tingkat bulanan tetap. Kenaikan atau
penurunan tingkat produksi tidak akan menyebabkan
perubahan dalam biaya ini.
Type of Cost
26. Memastikan semua keputusan akan menghasillkan benefit
yang baik secara financial dan non financial
Measuring benefit
27. Net present value atau sering disingkat dengan NPV adalah
selisih antara nilai sekarang dari arus kas yang masuk dengan
nilai dari arus kas yang keluar pada periode waktu tertentu.
NPV mengestimasikan nilai sekarang pada suatu proyek, aset,
ataupun investasi berdasarkan arus kas masuk yang
diharapkan pada masa depan dan arus kas keluar yang
disesuaikan dengan suku bunga serta harga pembelian awal.
Present Value
Analysis