2. Sistem endoktrin mengatur
aktivitas-aktivitas yang lebih
memerlukan durasi daripada
kecepatan. Kelenjar endoktrin
mengeluarkan hormone,
pembawa pesan kimiawi dalam
darah yang bekerja pada sel
sasaran (Sherwood,2014)
Gambaran Umum
3.
4.
5. • Hormon somatotropik, mengendalikan pertumbuhan
tubuh.
• Hormon tirotropik, mengendalikan kegiatan kelenjar
tiroid dalam menghasilkan hormon tiroksin.
• Hormon adrenokortikotropik (ACTH),
mengendalikan kelenjar suprarenal dalam
menghasilkan kortisol yang berasal dari korteks keler
jar suprarenal.
• Hormon gonadotropik berasal dari Follicle
Stimulating Hormone (FSH) merangsang
perkembangan folikel degraf dalam ovarium dan
pembentukan spermatozoa dalam testis.
• Luteinizing Hormone (LH), mengendalikan sekresi
estrogen dan progesteron dalam ovarium dan tes-
tosteron dalam testis. Interstitial Cell Stimulating
Hormone (ICSH).
• Hormon anti diuretik (ADH), mengatur
jumlah air yang keluar melalui ginjal
membuat kontraksi otot polos ADH disebut
juga hormon pituitrin.
• Hormon oksitoksin merangsang dan
menguatkan kontraksi uterus sewaktu
melahirkan dan mengeluarkan air susu
sewaktu menyusui. Kelenjar hipofise terletak
di dasar tengkorak, di dalam foss hipofise
tulang spenoid.
6. Terdiri atas 2 buah lobus yang terletak disebelah kanan dari trakea diikat bersama oleh jaringan tiroid
dan yang melintasi trakea di sebelah depan
kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroksin yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis anterior.
hormon tiroksin berfungsi untuk mengatur per¬tukaran zat/metabolisme dalam tubuh dan
mengatur per¬tumbuhan jasmani dan rohani
berfungsi untuk mengatur pertukaran zat/metabolisme dalam tubuh dan mengatur pertumbuhan
jasmani dan rohani.
Hipofungsi : menyebabkan penyakit kretinismus dan penyakit miksedema.
Hiperfungsi : menyebabkan penyakit eksotalmikgoiter
7. Terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat di dalam leher, Masing-masing melekat pada bagian
belakang kelenjar tiroid
kelenjar ini bedumlah 4 buah yang tersusun berpasangan yang menghasilkan para hormon atau hormon para
tiroksin
kelenjar paratiroid menghasilkan hormon yang berfungsi mengatur kadar kalsium dan fosfor di dalam tubuh.
Hipoparatiroidisme : Terjadinya kekurangan kalsium di dalam darah atau hipokalsemia mengakibatkan
keadaan yang disebut tetani, dengan gejala khas kejang khususnya pada tangan dan kaki disebut karpopedal
spasmus, gejala-gejala ini dapat diringankan dengan pemberian kalsium.
Hiperparatiroidisme : Biasanya ada sangkut pautnya dengan pembesaran (tumor) kelenjar.
8. Terletak di dalarn mediastinum di belakang os sternum
Hanya dijumpai pada anak-anak di bawah 18 tahun.
Adapun hormon yang dihasilkan kelenjar timus berfungsi mengaktifkan pertumbuhan badan
dan mengurangi aktifitas kelenjar kelamin.
9. Terdapat pada bagian atas dari ginjal kiri dan kanan. Ukurannya berbeda-beda,
beratnya rata-rata 5-9 gram
Terbagi atas dua bagian, yaitu bagian luar yang berwarna kekuningan yang menghasilkan kortisol
yang disebut korteks dan bagian medula yang menghasilkan adrenalin (epinefrin) dan nor
adrenalin (nor epinefrin).
hormon terpenting yang disekresikan oleh korteks adrenal adalah; Hidrokortison, aldosteron
dan kortikosteron. Semuanya bertalian eras dengan metabolisme, pertumbuhan fungsi ginjal
dan kondisi otot.
Hipofungsi, menyebabkan penyakit addison. Hiperfungsi. Kelainan-kelainan yang timbul akibat
hiperfungsi mirip dengan tumor suprarenal bagian korteks dengan gejala-gejala pada wanita
biasa, terjadinya gangguan pertumbuhan seks sekunder.
10. Kelenjar ini terdapat di dalam otak, di dalam ventrikel berbentuk kecil merah
seperti sebuah Gemara. Terletak dekat korpus
Fungsinya belum diketahui dengan jelas, kelenjar ini menghasilkan sekresi
interns dalam membantu pankreas dan kelenjar kelamin.
11. Terdapat pada belakang lambung di depan vertebra lum¬balis I dan II terdiri dari
sel-sel alpa dan beta
Sel alpa menghasilkan hormon glukagon sedangkan sel-sel beta menghasilkan
hormon insulin
Insulin mengendalikan kadar glukosa dan bila digunakan sebagai pengobatan,
memperbaiki kemampuan sel tubuh untuk mengobservasi dan menggunakan
glukosa dan lemak.
12. Terbagi atas dua jenis : Kelenjar testika dan Kelenjar ovarika
Fungsi hormon testosteron. Menentukan sifat kejan¬tanan, misalnya adanya
jenggot, kumis, jakun dan lain-lain, menghasilkan sel mani (spermatozoid) serta
mengontrol pekerjaan seks sekunder pada laki-laki.
Menghasilkan hormon progesteron clan estrogen, hor¬mon ini dapat
mempengaruhi pekerjaan uterus serta mem¬berikan sifat kewanitaan, misalnya
pinggul yang besar, bahu sempit dan lain-lain.