A. Sistem Ekskresi pada Annelida
Alat ekskresi pada Annelida yaitu metanefridium. Setiap segmen tubuh cacing tanah memiliki sepasang nefridium, kecuali tiga segmen pertama dan segmen terakhir. Metanefridium terdiri atas nefrostom (berbentuk corong bersilia di bagian anterior), nefridium (saluran yang berliku-liku), kandung kemih (salurang yang menggelembung), dan nefridiofor (lubang muara akhir di permukaan tubuh). Alat ekskresi pada serangga (misal : belalang) yaitu pembeuluh malpighi. Pembuluh malpighi berupa kumpulan serabut halus berwarna putih kekuningan, pangkalnya melekat pada dinding usus, dan terletak di antara usus tengah dan usus belakang.
Definisi respirasi, dan sistem respirasi yang dibahas meliputi :aveterbrata ( protozoa, porifera , Arachnida, Helmintes, Cruscatea, insecta ) dan Veterbrata ( pisces, amphibi, reptilia, aves) yang disertai dengan gambar pendukung penjelasan, dan bagan interaktif pada setiap proses.
Zoologi Vertebrata Bab 7. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik, klasifikasi, contoh, perikehidupan, daerah penyebaran, dan manfaat bagi manusia dari Osteichthyes
Definisi respirasi, dan sistem respirasi yang dibahas meliputi :aveterbrata ( protozoa, porifera , Arachnida, Helmintes, Cruscatea, insecta ) dan Veterbrata ( pisces, amphibi, reptilia, aves) yang disertai dengan gambar pendukung penjelasan, dan bagan interaktif pada setiap proses.
Zoologi Vertebrata Bab 7. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik, klasifikasi, contoh, perikehidupan, daerah penyebaran, dan manfaat bagi manusia dari Osteichthyes
Osteichthyes atau disebut juga Ikan bertulang sejati adalah kelas dari anggota hewan bertulang belakang yang merupakan subfilum dari Pisces. Osteichthyes berasal dari bahasa Yunani, yaitu osteon yang berati tulang dan ichthyes yang berarti ikan
Powerpoint ini berisi tentang sistem pencernaan manusia. Mulai dari struktur, fungsi, anatomi, fisiologi, serta kelainan pada sistem pencernaan. Dilengkapi dengan gambar organ-organ 3d sehingga memudahkan untuk belajar.
Bab 5.1 IPA Kelas 7 (Ciri-ciri Makhluk Hidup) dan Bab 5.2 IPA Kelas 7 (Klasif...ZainulHasan13
Bab 5.1 IPA Kelas 7 (Ciri-ciri Makhluk Hidup)
dan
Bab 5.2 IPA Kelas 7 (Klasifikasi Makhluk Hidup)
SMP Ibrahimy 1
Sukorejo Kurikulum Merdeka
Zainul Hasan, S. Si
Osteichthyes atau disebut juga Ikan bertulang sejati adalah kelas dari anggota hewan bertulang belakang yang merupakan subfilum dari Pisces. Osteichthyes berasal dari bahasa Yunani, yaitu osteon yang berati tulang dan ichthyes yang berarti ikan
Powerpoint ini berisi tentang sistem pencernaan manusia. Mulai dari struktur, fungsi, anatomi, fisiologi, serta kelainan pada sistem pencernaan. Dilengkapi dengan gambar organ-organ 3d sehingga memudahkan untuk belajar.
Bab 5.1 IPA Kelas 7 (Ciri-ciri Makhluk Hidup) dan Bab 5.2 IPA Kelas 7 (Klasif...ZainulHasan13
Bab 5.1 IPA Kelas 7 (Ciri-ciri Makhluk Hidup)
dan
Bab 5.2 IPA Kelas 7 (Klasifikasi Makhluk Hidup)
SMP Ibrahimy 1
Sukorejo Kurikulum Merdeka
Zainul Hasan, S. Si
Tugas ini disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Biologi Dasar Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Singaperbangsa Karawang
Panggita Inoprasetyo
Sistem ekskresi pada manusia terdiri atas sejumlah organ, yaitu paru-paru, kulit, hati, usus besar, dan ginjal. Masing-masing organ ekskresi tersebut memiliki fungsi dan cara kerja yang berbeda untuk membuang zat sisa dan racun dari dalam tubuh.
dilengkapi pengertian,ciri dan sifat umum, klasifikasi,struktur anatomi,system organ, jenis - jenis bintang laut, cara reproduksi dan peranan echinodermata.
comes understanding, characteristics and general properties, classification, structure, anatomy, organ systems, the type - the type of starfish, method of reproduction and the role of echinoderms.
Sistem ekskresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme tubuh, seperti CO2, H2O, NH3, zat warna empedu, dan asam urat. Zat-zat sisa metabolisme ini sudah tidak berguna dan tidak dibutuhkan lagi bagi tubuh, sedangkan osmoregulasi adalah proses pengaturan konsentrasi cairan dengan menyeimbangkan pemasukkan serta pengeluaran cairan tubuh oleh sel atau organisme hidup, atau pengaturan tekanan osmotik cairan tubuh yang layak bagi kehidupan sehingga proses-proses fisiologis dalam tubuh berjalan normal.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
3. Sistem Ekskresi pada Annelida
Sistem Ekskresi pada Hewan 3
Alat ekskresi pada Annelida yaitu
metanefridium. Setiap segmen tubuh
cacing tanah memiliki sepasang
nefridium, kecuali tiga segmen pertama
dan segmen terakhir.
Metanefridium terdiri atas nefrostom (berbentuk
corong bersilia di bagian anterior), nefridium
(saluran yang berliku-liku), kandung kemih
(salurang yang menggelembung), dan nefridiofor
(lubang muara akhir di permukaan tubuh).
4. Mekanisme ekskresi pada cacing tanah
Sistem Ekskresi pada Hewan 4
Cairan tubuh ditarik/disedot oleh nefrostom, masuk ke
dalam saluran nefridium yang berliku-liku.
Ketika cairan tubuh mengalir melalui nefridium, zat
zat yang masih berguna (glukosa, air, dan ion-ion)
diserap oleh darah untuk diedarkan kembali.
Zat-zat sisa (amonia, urea, garam-garam,
dan sedikit air) dikeluarkan melalui
nefridiofor.
6. Sistem Ekskresi pada Serangga
Alat ekskresi pada serangga (misal : belalang)
yaitu pembuluh malpighi. Pembuluh malpighi
berupa kumpulan serabut halus berwarna putih
kekuningan, pangkalnya melekat pada dinding
usus, dan terletak di antara usus tengah dan
usus belakang.
Belalang tidak dapat mengekskresikan
amonia sehingga amonia harus diubah
terlebih dahulu menjadi asam urat.
7. Mekanisme ekskresi pada serangga
Sistem Ekskresi pada Hewan 7
Darah mengalir melewati pembuluh
malpighi.
Saat cairan bergerak melewati bagian proksimal pembuluh, bahan
yang mengandung nitrogen diendapkan menjadi asam urat.
Air dan garam diserap kembali melalui proses
osmosis dan transpor aktif.
Kristal asam urat masuk ke dalam usus dan diekskresikan
bersama feses melalui anus.
9. Sistem Ekskresi pada Hewan 9
Alat ekskresi pada ikan berupa sepasang ginjal yang menunjang (opistonefros) dan
berwarna kemerahan.
Pada beberapa jenis ikan, misalnya ikan
mas, saluran ginjal (kemih) menyatu
dengan saluran kelenjar kelamin yang
disebut saluran urogenital.
Mekanisme ekskresi pada ikan yang hidup di air
tawar dan air laut berbeda. Ikan yang hidup di air
tawar mengekskresikan amonia dan aktif
menyerap oksigen melalui insang, serta
mengeluarkan urine dalam jumlah yang besar.
11. Sistem Ekskresi pada Katak
Alat ekskresi pada katak adalah sepasang
ginjal opistonefros terletak di kanan dan kiri
tulang belakang.
Ginjal berwarna merah kecokelatan. Ginjal sebagai alat
penyaring akan mengeluarkan zat sisa, yaitu garam-
garam mineral dan cairan dari darah.
Saluran ekskresi katak adalah sepasang
saluran yang akan bermuara di kloaka.
Pada katak jantan saluran ginjal dan saluran
kemihnya menyatu, sedangan pada katak betina
tidak.
13. Sistem Ekskresi pada Reptil
13
Alat ekskresi pada reptil berupa ginjal
(metanefros) yang sudah berkembang
sejak masa embrio.
Ginjal ini dihubungkan oleh saluran ke kantung
kemih dan langsung bermuara ke kloaka. Selain
ginjal, pada reptil memiliki kelenjar kulit yang
menghasilkan asam urat tertentu yang berguna
untuk mengusir musuh.
15. 1
2
3
4
Sistem Ekskresi pada Aves
15
Alat ekskresi pada burung terdiri dari ginjal (metanefros), paru-paru,
dan kulit. Burung memiliki sepasang ginjal berwarna cokelat.
Burung mengekskresikan zat berupa asam urat dan garam. Kelebihan
larutan garam akan mengalir ke rongga hidung dan keluar melalui nares
(lubang hidung).
Saluran ekskresi terdiri dari ginjal yang menyatu dengan saluran
kelamin pada bagian akhir (kloaka).
Burung hampir tidak memiliki kelenjar kulit, tetapi meiliki kelenjar minyak
yang tedapat pada ujung tubuhnya (tunggingnya). Kelenjar minyak
berguna untuk meminyaki bulu-bulunya.