Sistem organ katak terdiri dari 11 sistem utama, yaitu sistem transportasi, pernafasan, pencernaan, reproduksi, syaraf, sensorik, limfatik, otot, kerangka, ekskresi, dan endokrin. Setiap sistem memiliki organ dan fungsi khusus dalam menunjang kehidupan dan pertumbuhan katak.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang organ-organ utama dan indera manusia beserta fungsinya. Organ-organ yang dijelaskan antara lain jantung, otak, hati, limpa, pankreas, mata, hidung, lidah, kulit dan telinga. Setiap organ dan indera dijelaskan struktur dan fungsi dasarnya dalam menunjang kehidupan manusia.
Sistem organ katak terdiri dari 11 sistem utama, yaitu sistem transportasi, pernafasan, pencernaan, reproduksi, syaraf, sensorik, limfatik, otot, kerangka, ekskresi, dan endokrin. Setiap sistem memiliki organ dan fungsi khusus dalam menunjang kehidupan dan pertumbuhan katak.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang organ-organ utama dan indera manusia beserta fungsinya. Organ-organ yang dijelaskan antara lain jantung, otak, hati, limpa, pankreas, mata, hidung, lidah, kulit dan telinga. Setiap organ dan indera dijelaskan struktur dan fungsi dasarnya dalam menunjang kehidupan manusia.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang organ-organ utama dalam tubuh manusia seperti organ muskuloskeletal, integumen, urinaria, pernafasan, kardiovaskuler, pencernaan, reproduksi wanita dan pria, serta hormon-hormon seperti GnRH, FSH, LH, tiroid, adrenalin dan insulin.
Sistem ekskresi pada manusia terdiri atas ginjal, hati, kulit, dan paru-paru yang berfungsi mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme tubuh melalui urine, empedu, keringat, dan karbondioksida. Gangguan umum pada sistem ekskresi antara lain batu ginjal, radang ginjal, gagal ginjal, biduran, dan asma.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem perkemihan yang terdiri atas ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Dijelaskan struktur dan fungsi masing-masing organ tersebut beserta proses pembentukan dan eliminasi urine serta pengaturan tekanan darah dan keseimbangan cairan tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi, fisiologi, sel, jaringan, organ, dan sistem organ tubuh manusia. Ia menjelaskan definisi dan fungsi masing-masing tingkat organisasi biologis tubuh, mulai dari sel sebagai unit dasar hingga 10 sistem organ utama yang bekerja sama untuk menunjang kehidupan.
Dokumen ini menjelaskan tentang komponen sistem urinaria manusia yang terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Ginjal berfungsi menyaring darah dan menghasilkan urine, ureter mengalirkan urine ke kandung kemih, kandung kemih menyimpan urine sementara, dan uretra mengeluarkan urine keluar tubuh.
Ginjal berfungsi menyaring darah dan mengeluarkan limbah melalui urine. Terdiri dari korteks, medula, dan saluran seperti ureter dan uretra untuk mengalirkan urine. Ginjal dapat mengalami infeksi, penyakit glomerular, atau gagal yang dapat menyebabkan disfungsi.
Dokumen ini membahas tentang anatomi manusia yang mencakup pengertian anatomi dan fisiologi, istilah-istilah anatomi, sistem tubuh manusia seperti sistem lokomotorik, sistem pencernaan, dan sistem saraf, komponen cairan tubuh dan prinsip homeostatis, jaringan dasar tubuh seperti epitel dan jaringan ikat, struktur sel, serta tulang dan rawan.
Sistem ekskresi bertugas mengeluarkan zat sisa metabolisme tubuh melalui organ-organ seperti ginjal, paru-paru, hati, dan kulit. Ginjal adalah organ ekskresi utama yang mengeluarkan air, garam mineral, dan produk sisa metabolisme protein berupa urea melalui urin. Ginjal terdiri atas nefron sebagai unit fungsionalnya yang melakukan filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi untuk membentuk urin. Gangguan sistem ekskresi d
1. Sistem ekskresi pada manusia dan hewan meliputi ginjal, paru-paru, hati, dan kulit yang berfungsi mengeluarkan limbah metabolisme.
2. Pada hewan invertebrata, sistem ekskresi beragam sesuai jenisnya, seperti sel api, pembuluh Malpighi, dan metanefridium.
3. Sistem ekskresi vertebrata utamanya menggunakan ginjal yang berkembang dari nefros embrio seperti pronefros, mesone
Fisiologi ureter, vesika urinaria, dan uretraZora Yui
Dokumen ini memberikan informasi tentang fisiologi tiga organ ekskresi utama yaitu ureter, kandung kemih, dan uretra. Ureter adalah saluran yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih dengan panjang sekitar 25-30 cm. Kandung kemih berfungsi menampung urine sementara dan dapat mengembang dan mengempis. Uretra adalah saluran keluar urine yang berbeda strukturnya pada pria dan wanita.
Filum Mollusca meliputi hewan lunak seperti siput, kerang, dan cumi-cumi. Mollusca memiliki ciri khas tubuh lunak dan bagian dorsal yang membentuk mantel. Ada 4 kelas utama Mollusca yaitu Amphineura, Scaphopoda, Bivalvia, Gastropoda, dan Cephalopoda. Kelas Gastropoda mencakup siput dan keong, seperti bekicot (Achatina fulica) yang memiliki tubuh berbentuk spiral dilindungi cangkang.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang organ-organ utama dalam tubuh manusia seperti organ muskuloskeletal, integumen, urinaria, pernafasan, kardiovaskuler, pencernaan, reproduksi wanita dan pria, serta hormon-hormon seperti GnRH, FSH, LH, tiroid, adrenalin dan insulin.
Sistem ekskresi pada manusia terdiri atas ginjal, hati, kulit, dan paru-paru yang berfungsi mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme tubuh melalui urine, empedu, keringat, dan karbondioksida. Gangguan umum pada sistem ekskresi antara lain batu ginjal, radang ginjal, gagal ginjal, biduran, dan asma.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem perkemihan yang terdiri atas ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Dijelaskan struktur dan fungsi masing-masing organ tersebut beserta proses pembentukan dan eliminasi urine serta pengaturan tekanan darah dan keseimbangan cairan tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi, fisiologi, sel, jaringan, organ, dan sistem organ tubuh manusia. Ia menjelaskan definisi dan fungsi masing-masing tingkat organisasi biologis tubuh, mulai dari sel sebagai unit dasar hingga 10 sistem organ utama yang bekerja sama untuk menunjang kehidupan.
Dokumen ini menjelaskan tentang komponen sistem urinaria manusia yang terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Ginjal berfungsi menyaring darah dan menghasilkan urine, ureter mengalirkan urine ke kandung kemih, kandung kemih menyimpan urine sementara, dan uretra mengeluarkan urine keluar tubuh.
Ginjal berfungsi menyaring darah dan mengeluarkan limbah melalui urine. Terdiri dari korteks, medula, dan saluran seperti ureter dan uretra untuk mengalirkan urine. Ginjal dapat mengalami infeksi, penyakit glomerular, atau gagal yang dapat menyebabkan disfungsi.
Dokumen ini membahas tentang anatomi manusia yang mencakup pengertian anatomi dan fisiologi, istilah-istilah anatomi, sistem tubuh manusia seperti sistem lokomotorik, sistem pencernaan, dan sistem saraf, komponen cairan tubuh dan prinsip homeostatis, jaringan dasar tubuh seperti epitel dan jaringan ikat, struktur sel, serta tulang dan rawan.
Sistem ekskresi bertugas mengeluarkan zat sisa metabolisme tubuh melalui organ-organ seperti ginjal, paru-paru, hati, dan kulit. Ginjal adalah organ ekskresi utama yang mengeluarkan air, garam mineral, dan produk sisa metabolisme protein berupa urea melalui urin. Ginjal terdiri atas nefron sebagai unit fungsionalnya yang melakukan filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi untuk membentuk urin. Gangguan sistem ekskresi d
1. Sistem ekskresi pada manusia dan hewan meliputi ginjal, paru-paru, hati, dan kulit yang berfungsi mengeluarkan limbah metabolisme.
2. Pada hewan invertebrata, sistem ekskresi beragam sesuai jenisnya, seperti sel api, pembuluh Malpighi, dan metanefridium.
3. Sistem ekskresi vertebrata utamanya menggunakan ginjal yang berkembang dari nefros embrio seperti pronefros, mesone
Fisiologi ureter, vesika urinaria, dan uretraZora Yui
Dokumen ini memberikan informasi tentang fisiologi tiga organ ekskresi utama yaitu ureter, kandung kemih, dan uretra. Ureter adalah saluran yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih dengan panjang sekitar 25-30 cm. Kandung kemih berfungsi menampung urine sementara dan dapat mengembang dan mengempis. Uretra adalah saluran keluar urine yang berbeda strukturnya pada pria dan wanita.
Filum Mollusca meliputi hewan lunak seperti siput, kerang, dan cumi-cumi. Mollusca memiliki ciri khas tubuh lunak dan bagian dorsal yang membentuk mantel. Ada 4 kelas utama Mollusca yaitu Amphineura, Scaphopoda, Bivalvia, Gastropoda, dan Cephalopoda. Kelas Gastropoda mencakup siput dan keong, seperti bekicot (Achatina fulica) yang memiliki tubuh berbentuk spiral dilindungi cangkang.
1. Ikan memiliki 10 sistem anatomi utama, termasuk sistem pencernaan, peredaran darah, pernapasan, saraf, dan ekskresi.
2. Organ-organ utama sistem pencernaan ikan adalah mulut, lambung, hati, pankreas, dan usus.
3. Sistem peredaran darah ikan terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan kapiler yang mengangkut oksigen dan zat gizi ke seluruh tubuh.
Echinodermata adalah hewan laut berkulit duri yang meliputi bintang laut, bulu babi, teripang, dan lainnya. Mereka hidup di dasar laut dan memiliki sistem pencernaan, pernapasan, reproduksi, dan lainnya. Reproduksi secara seksual dengan fertilisasi eksternal dan zigot berkembang menjadi larva bergerak bebas.
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok hewan Coelenterata. Hewan ini memiliki tubuh berbentuk polip atau medusa, terdiri dari dua lapisan sel (diploblastik) yaitu epidermis dan gastrodermis, dengan rongga pencernaan sebagai alat pencernaan. Coelenterata dapat berreproduksi secara aseksual melalui pembentukan tunas.
Sistem ekskresi pada manusia terdiri atas ginjal, paru-paru, hati, kulit, dan kolon. Ginjal merupakan alat ekskresi utama yang berbentuk seperti kacang merah dan terletak di daerah pinggang. Ginjal menyaring zat sisa metabolisme dari darah menjadi urine melalui nefron dan mengeluarkannya lewat ureter, kantung kemih, dan uretra.
Kelompok Chelicerata terdiri dari tiga kelas utama, yaitu Arachnida, Merostomata, dan Pycnogonida. Arachnida meliputi berbagai jenis laba-laba dan kalajengking. Merostomata dikenal sebagai mimi atau "kuda laut". Pycnogonida adalah laba-laba laut.
Echinodermata adalah kelompok hewan laut yang memiliki tubuh berbentuk bintang atau bulat dengan kulit berduri. Mereka memiliki sistem ambulakral untuk bergerak dengan menggunakan kaki tabung dan sistem pencernaan sederhana. Echinodermata meliputi bintang laut, teripang, lili laut, dan binatang laut lainnya.
Teks tersebut membahas tentang sistem ekskresi pada berbagai hewan. Secara singkat, sistem ekskresi pada invertebrata beragam mulai dari vakuola kontraktil pada protozoa, sel api pada platelminta, hingga nefridium pada cacing tanah dan annelida. Sementara itu, sistem ekskresi vertebrata meliputi ginjal pada ikan dan paru-paru sebagai alat ekskresi gas karbon dioksida.
Teks tersebut memberikan penjelasan tentang ciri-ciri dan karakteristik hewan amfibi melalui 20 pertanyaan dan jawaban. Mulai dari ciri fisik umum amfibi, contoh hewan yang termasuk ke dalam kelompok amfibi, organ tubuh serta sistem organ internal amfibi.
Teks tersebut berisi 20 pertanyaan pilihan ganda mengenai ciri-ciri umum, contoh hewan, ordo, dan sistem organ amfibi. Pertanyaan tersebut meliputi ciri kulit, peredaran darah, sistem pencernaan, sistem reproduksi, dan sistem pendengaran amfibi.
Dokumen tersebut membahas tentang ciri-ciri umum, sistem tubuh, dan manfaat hewan amfibi. Mencakup tentang ordo-ordonya, sistem pernafasan dan transportasi darah saat larva dan dewasa, sistem pencernaan, reproduksi melalui metamorfosis, serta manfaat dan peranannya bagi lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang amfibi, yaitu hewan yang dapat hidup di darat maupun air. Amfibi memiliki ciri khas kulit basah dan permeabel, juga paru-paru untuk bernapas di darat. Beberapa jenis amfibi Indonesia yang dijelaskan meliputi katak, kodok, dan salamander. Dokumen juga menyinggung tentang karakteristik dan siklus hidup amfibi secara umum.
Dokumen menjelaskan tentang manfaat dan peranan amphibi seperti katak pelangi, katak panah, katak transparan, dan axolotl. Amphibi memiliki berbagai manfaat seperti pertahanan terhadap predator, racun panah pribumi, perkembangan sel kanker, dan dapat dijadikan peliharaan. Secara peranan, amphibi dapat mengatur populasi serangga, menjadi makanan hewan vertebrata lain, serta dijadikan makanan manusia
Amphibi dibagi menjadi 4 ordo utama berdasarkan ciri-cirinya, yaitu Urodela (salamander), Apoda (salamander cacing), Anura (kodok dan katak), serta Proanura yang sekarang sudah punah. Ordo-ordo ini memiliki perbedaan pada kehadiran/absennya ekor dan kaki, serta habitatnya yang mayoritas terkait dengan air. Indonesia memiliki berbagai jenis amphibi dari berbagai ordo ini.
Hewan amphibi dapat hidup di darat dan air karena memiliki sifat-sifat tertentu seperti kulit lembab dan sistem pernapasan melalui insang dan paru-paru, serta mengalami metamorfosis sepanjang siklus hidupnya di air ke darat. Amphibi menghuni daerah dengan air tawar yang tenang dan dangkal.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
Materi 3 sistem organ
1. Sistem Organ
Sistem Pernafasan
Pada amphibi contohnya katak, oksigen berdifusi lewat selaput
rongga mulut, kulit, dan paru – paru. Kecuali pada fase berudu
bernafas dengan insang karena hidupnya di air. Selaput rongga
mulut dapat berfungsi sebagai alat pernafasan karena tipis dan
banyak kapiler yang bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi
gerakan rongga mulut dan faring, lubang hidung terbuka dan
glotis tertutup sehingga udara berada di rongga mulut dan
berdifusi masuk melalui selaput rongga mulut yang tipis.
2. Sistem Organ
Selain bernafas dengan selaput rongga mulut, katak bernafas pula
dengan kulit, ini dimungkinkan karena kulitnya selalu dalam
keadaan basah dan mengandung banyak kapiler sehingga gas
pernafasan mudah berifusi. Oksigen yang masuk lewat kulit akan
melewati vena kulit (vena kutanea) kemudian dibawa ke jantung
untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Sebaliknya karbondioksida dari
jaringan akan dibawa ke jantung, dari jantung di pompa ke kulit
dan paru–paru lewat arteri kulit paru–paru (arteri pulmokutanea).
Dengan demikian pertukaran oksigen dan karbondioksida dapat
terjadi di kulit. Setelah itu koane menutup dan otot rahang bawah
dan otot geniohioideus berkontraksi sehingga rongga mulut
mengecil. Mengecilnya rongga mulut mendorong oksigen masuk
ke paru–paru lewat celah–celah. Dalam paru–paru terjadi
pertukaran gas, oksigen diikat oleh darah yang berada dalam
kapiler dinding paru–paru dan sebaliknya karbon dioksida
dilepaskan ke lingkungan.
3. Sistem Organ
Walaupun tampaknya terjadi percampuran antara darah yang
miskin oksigen dengan darah yang kaya oksigen namun
percampiurn diminimalisasi oleh adanya sekat – sekat yang
terdapat pada ventrikel. Dari ventrikel, darah masuk ke pembuluh
darah yang bercabang tiga. Arteri anterior mengalirkan darah ke
kepala dan ke otak. Cabang tengah (lung aorta) mengalirkan darah
ke jaringan internal dan organ dalam badan, sedangkan arteri
posterior dilewati oleh darah yang menuju kulit dan paru – paru.
Darah vena dari seluruh tubuh mengalir masuk ke sinus venosus
dan kemudian mengalir menuju ke atrium kanan. Dari atrium
kanan, darah mengalir ke ventrikel kemudian di pompa keluar
melalui arteri pulmonalis → paru–paru → vena pulmonalis →
atrium kanan. Lintasan peredaran darah ini disebut peredaran
darah paru–paru. Selain peredaran darah paru–paru, pada katak →
sinus venosus → atrium kanan.
4. Sistem Organ
Sistem Pencernaan
Alat pencernaan makanan diawali oleh cavum oris dan diakhiri
oleh anus. Pada beberapa bagian dari tractus digestoria
mempunyai struktur dan ukuruan yang berbeda. Mangsa yang
berupa hewan kecil yang ditangkap untuk dimakan akan dibasahi
oleh air liur. Katak tidak begitu banyak mempunyai kelenjar ludah.
Dari cavum oris makanan akan melalui pharynx, oesophagues
yang menghasilkan sekresi alkalis (basis) dan mendorong
makanan masuk dalam fentriculus yang berfungsi sebagai gudang
percernaan
5. Sistem Organ
Bagain muka frentriculus yang besar disebut cardiarc, sedag
bagian posterior mengecil dan berakhir dengan pyloris. Kontraksi
dinding otot ventriculus meremas makanan jadi hancur dan
dicampur dengan sekresi ventriculus yang mengandung enzim
atau verment, yang merupakan katalisator. Tiap–tiap enzim
merubah sekelompok zat makanan manjadi ikatan–ikatan yang
lebih sederhana. Enzim yanbg dihasilkan oleh ventriculus dan
intestinum terdiri atas : pepsin, tripsin, erepsin untuk protein,
lipase untuk lemak.
6. Sistem Organ
Disamping itu ventriculus menghasilkan asam klorida untuk
mengasam kan bahan makanan. Gerakan yang menyebabkan
bahan makanan berjalan dalam saluran disebut gerak peristalis.
Beberapa penyerapan zat makanan terjadi di ventriculus tetapi
terutama terjadi di intestinum. Makanan masuk ke dalam
intertinum dari ventriculus melalui klep pyloris.
7. Sistem Organ
Kelenjar pencernaan yang besar adalah hepardan pancreaticum
yang memberikan sekresinya pada intestinum kecuali itu
intestinum menghasilkan sekresi sendiri. Hepar yang besar terdiri
atas beberapa lobus dan bilus atau zat empedu yang dihasilkan
akan ditampung sementara dalam fesica felea, yang kemudian
akan dituangkan dalam intestinum melalui ductus cystcus dahulu
kemudian melalui duktus cholydocus yang merupakan saluran
gabungan dengan saluran yang dari pankreas. Fungsi bilus untuk
mengilmusikan zat lemat. Bahan makanan yang merupakan sisa di
dalam intestinum major menjadi faeces dan selanjutnya
dikeluarkan melalui kloaka.
8. Sistem Organ
Sistem Reproduksi
Organ reproduksi pada katak berbeda antara katak jantan dan
katak betina. Pada katak jantan terdapat sepasang testis
(bentuknya oval, warnanya keputih–putihan) terletak disebelah
atas ginjal. Testis diikat oleh alat penggantungnya yang disebut
mesdrchiutn. Dari testis terdapat saluran yang disebut fasa
defferensia yang bermuara di kloaka. Bagian ureter yang dekat
kloaka mengalami pembesaran yang disebut vesicusa seminalis
yang berfungsi untuk penampungan sementara spermatozoa.
Organ reproduksi betina terdiri atas sepasang ovarium yang
terdapat pada bagian belakang rongga tubuh diikat oleh
penggantungnya yang disebut mesovarium.
9. Sistem Organ
Pada saat “musim kawin” pada ovarium terpadat ovum yang
masak dan menuju saluran yang disebut oviduk. Bagian posterior
oviduk membesar membentuk uterus. Selanjutnya telur
dikeluarkan melalui kloaka keluar dari tubuh. Pada katak terjadi
fertilisasi eksternal (pembuahan di luar tubuh). Pada “musim
kawin” terjadi isyarat kawin oleh katak jantan dan katak betina.
Perkawinan dilakukan dengan cara katak jantan menempel di atas
punggung katak betina, lalu keduanya menyemprotkan sel – sel
gametnya ke luar tubuh.
10. Sistem Organ
Sistem syaraf
Sistem syaraf katak terdiri atas syaraf pusat dan syaraf tepi. Syaraf
pusat terususun atas otak dan tali spinal,sedangkan saraf tepi
tersusun atas saraf kranial, saraf spinal. Otak dan tali spinal
dibungkus oleh 2 membran yang tebal yaitu durameter yang
berbatasan dengan tulang dan pipiamater yang batasan dengan
jaringan saraf
11. Sistem Organ
Dipandang dari sebelah dorsal, pada otak terdapat :
•2 lobus olfactorius : untuk organisasi rangsang
•2 erfhaemisphariumcerebri : menyimpan ingatan, intelegensia
•Diencephalonmedialis : mata dan keseimbangan
•2 bulatan lobus opticus : koordinasi penglihatan
•Otak kecil : koordinasi pergerakan
•Medula oblongata : koordinasi aktivitas tubuh
Apabila medula oblongata diambil maka katak segera mati. Saraf
spinal berpusat di otak dan terdapat sepuluh pasang yang akan
mengontrol aktifitas alat – alat sensori, otot daging dan lain – lain.
12. Sistem Organ
Organ – Organ Sensorik
Organ sensorik berfungsi sebagai receptor atau penerima
rangsang dari sekitar. Organ sensorik berhubungan dengan saraf
sensorik dan menuju otak. Organ fisus menerima rangsang sinar
(untuk pengelihatan). Kulit menerima rangsang berupa sentuhan.
13. Sistem Organ
Sistem lifmatik
Sistem lifmatik berhubungan dengan pengembalian plasma yang
hilang dari sistem sirkulasi menuju darah kembali. Sistem ini juga
bertangggung jawab untuk produksi cairan limfa yang
mengandung sel darh putih dan sedikit sel darah merah. Pada
beberapa tempat, sistem ini berhubungan dengan vena tubuh.
Pada katak terdapat kantung limfa tikus antara kulit dan tubuh.
Kantung limfa tikus tersebut meliputi kantung limfa tikus
submaksilaris, pektoralia, abdominalis, lateralis, brankialis,
vemorolaris, intervemorlaris dan kraniali.
14. Sistem Organ
Sistem Otot
Tubuh katak dan juga (vertebrate lainnya) tersusun atas 3 macam
otot. Otot polos yang kerjanya diluar kemauan kita. Otot lurik yang
kerjanya dalam kesadaran kita dan otot jantung yang secara
morfologi seperti otot lurik, namun bekerja diluar kendali kita.
15. Sistem Organ
Otot lurik disebut juga otot skelet terbagi atas : Otot daging lebar
dan pipih, misalnya adalah oblicus externus dan trans versus yang
membentuk dinding perut. Otot daging gilig misalnya otot bisep
(pada lengan). Otot daging sfingter dengan carat melintang,
misalnya sfingter pada anus atau kloaka. Otot lurik mengikat atau
melekat pada tulang dan pada saat kontraksi atau relaksasi akan
menggerakkan tulang tersebut. Koordinasi kontraksi otot
dilaksanakan oleh sistem saraf.
16. Sistem Organ
Sistem Kerangka
Sistem kerangka pada katak dibangun oleh kerangka dalam
(endoskeleton) yang tersusun atas tulang – tulang. Terdapat 2
skeleton yang menusun sistem kerangka yaitu skeleton aksial dan
skeleton apendikular. Skeleton aksial tersusun atas tempurung
kepala, vertebrae (ruas – ruas belakang dan tulang dada). Skeleton
apendikular tersusun ekstremitas anterior dan extrimitas posterior.
17. Sistem Organ
Tempurung kepala terususn atas beberapa tulang yaitu ccranium,
bebrapa kapsul sensoris (kapsul hidung, kapsul pendengar, kapsul
besar untuk mata, dan tulang – tualng rahang). Pada katak
terdapat 9 ruas tulang belakang. Pada katak terdapat 1 tulang
dada. Ekstrenitas anterior (lengan) dan ekstrenitas posterior
(tungkai) tersusun atas tulang – tulang yang hampir sama.
18. Sistem Organ
Sistem Ekskresi
Ginjal amphibi sama dengan ginjal ikan air tawar yaitu berfungsi
untuk mengeluarkan air yang berlebih. Karea kulit katak
permeable terhadap air, maka pada saat ia berada di air, banyak air
masuk ke tubuh katak secara osmosis. Pada saat ia berada di darat
harus melakukan konservasi air dan tidak membuangnya. Katak
menyesuaikan dirinya terhadap kandungan air sesuai dengan
lingkungannya dengan cara mengatur laju filtrasi yang dilakukan
oleh glomerulus,
19. Sistem Organ
sistem portal renal berfungsi untuk membuang bahan – bahan
yang diserap kembali oleh tubuh selama masa aliran darah melalui
glomerulus dibatasi. Katak juga menggunkan kantung kemih
untuk konserfadsi air. Apabila sedang berada dia air, kantung
kemih terisi urin yang encer. Pada saat berada di darat air diserap
kembali ke dalam darah menggantikan air yang hilang melalui
evaporasi kulit. Hormon yang mengendalikan adalah hormon yang
sama dengan ADH
20. Sistem Organ
Sistem Endokrin
Pada amphibi contohnya Katak memiliki beberapa kelenjar
endokrin yang menghasilkan sekresi intern yang disebut hormon.
Fungsinya mengatur atau mengontrol tugas – tugas tubuh,
merangsang, baik yang bersifat mengaktifakan atau mengerem
pertumbuhan, mengaktifakan bermacam – macam jaringan dan
berpengaruh terhadap tingkah laku mahluk
21. Sistem Organ
Pada dasar otak terdapat glandulae pituitaria
atcuglandulaehypophysa bagian anterior kelenjar ini pada larva
menghasilkan hormon pertumbuhan. Hormon ini mengontrol
pertumbuhan tubuh terutama panajang tulang, dan kecuali itu
mempengaruhi glandulae thyroidea. Bila seekor berudu diambil
dan bagian anterior glndulae hypophysannya, berudu tersebut tak
akan tumbuh menjadi katak tapi bila potongan itu
ditransplatasikan kemabali, maka pertumbuhan akan terjadi
sebagai mana mestinya. Pemberian hormon yang dihasilkan oleh
bagian anterior hypophysa ini baik secara oral atau suntikan
menyebabkan pertumbuhan raksasa.
22. Sistem Organ
Pada katak dewasa bagian anterior glandulae pitutaria ini
menghasilkan homon yang merangsang gonad untuk
menghasilkan sel kelamin. Jika kita mengadakan implantasi,
kelenjar ini dengan suskses pada seekor katak dewasa yang tak
dalam keadaan berkembang biak, maka mulai saat itu terjadi
perubahan. Implantasi pada hewan betina mengakibatkan hewan
itu menghasilkan ovum yang telah masak. Implantasi pada hewan
jantan mengakibatkan hewan itu mengahasilkan sperma. Bagian
tengah pituitaria akan menghasilkan hormon intermidine yang
mempunyai peranan dalam pengaturan kromotofora dalam kulit
23. Sistem Organ
Bagian posterior pituitaria menghasilkan suatu hormon yang
mengatur pengambilan air. Glandulae phyroidea yang terdapat di
belakang tulang rawan hyoid menghasilkan hormon thryoid yang
mengatur metabolisme secara umum. Kelenjar ini menjadi besar
pada berudu sebelum metamorfose menjadi katak. Jika kelenjar
itu diambil maka berudu tidak akan menjadi katak. Kelenjar
pankreas menghasilkan hormon nsulin yang mengatur
metabolisme (memacu pengubahan glukosa menjadi glikogen.
Pada permukaan luar ginjal terdapat glandula suprarenalis atau
glandula adrenalis yang kerjanya berlawanan dengan insulin
(mengubah glikogen menjadi glukosa).