SIM, Novia Rosiana, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Pada PT. BPR Makmur Merata, Universitas Mercu Buana, 2017.PPT
1. TUGAS MATA KULIAH
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
(PROF. DR. IR. HAPZI ALI, MM, CMA)
N A M A : N O V I A R O S I A N A
N I M : 4 3 2 1 5 1 2 0 0 9 1
Implementasi Sistem Informasi Pada
PT BPR Makmur Merata
2. Pengertian Bank Perkreditan Rakyat
• Menurut UU No. 10 pasal 1 ayat 2 tahun 1998 tentang
perbankan, menyebutkan bahwa Bank Perkreditan Rakyat
adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa lalu lintas pembayaran.
• Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank yang memiliki
kegiatan usaha terbatas dengan transaksi yang sederhana,
meliputi penghimpunan dana dalam bentuk tabungan,
deposito berjangka dan penyaluran kredit.
• Kebijakan Bank Indonesia yang mengijinkan BPR untuk
menerapkan SAK ETAP merupakan hal yang harus didukung
bersama sehingga penerapan SAK ETAP oleh BPR dapat
berjalan dengan baik.
• Pedoman Akuntansi BPR merupakan penjabaran lebih lanjut
prinsip dan substansi pengaturan dalam SAK ETAP untuk
membantu BPR dalam menyusun laporan keuangan.
3. Pengaturan dan Pengawasan
Bank Perkreditan Rakyat
Pengaturan dan pengawasan Bank Perkreditan Rakyat
oleh Bank Indonesia diarahkan untuk mengoptimalkan fungsi
Bank Perkreditan Rakyat sebagai lembaga kepercayaan
masyarakat yang ikut berperan dalam membantu
pertumbuhan ekonomi.
Dengan demikian pengaturan dan pengawasan Bank
Perkreditan Rakyat yang dilakukan disesuaikan dengan
karakteristik operasional Bank Perkreditan Rakyat namun
tetap menerapkan prinsip kehati-hatian bank (prudential
banking) agar tercipta sistem perbankan yang sehat.
4. Laporan keuangan PT. BPR
Makmur Merata disusun
bedasarkan SAK-ETAP dan
Pedoman Akuntansi Bank
Perkreditan Rakyat.
Laporan yang dipersiapkan
terdiri dari Neraca, Laporan
Laba-Rugi, Laporan Arus
Kas, Laporan Ekuitas dan
Catatan Atas Laporan
Keuangan. Laporan
keuangan disusun
berdasarkan nilai historis,
kecuali untuk beberapa
akun tertentu yang disusun
berdasarkan pengukuran
lain sebagaimana diuraikan
dalam kebijakan akuntansi
masing-masing akun
tersebut.
Laporan arus kas
disusun dengan
menggunakan
metode tidak
langsung (Indirect
Method) dengan
mengelompokkan
arus kas dalam
aktivitas operasi,
investasi dan
pendanaan. Mata
uang pelaporan yang
digunakan untuk
penyusunan laporan
keuangan adalah
mata uang Rupiah.
LAPORAN KEUANGAN
5. SAK ETAP diterbitkan tahun 2009 berlaku efektif 1
Januari 2011 dan dapat diterapkan lebih awal yaitu
1 Januari 2010. Standar Akuntansi Keuangan untuk
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)
dimaksudkan untuk digunakan entitas tanpa
akuntabilitas publik.
6. Di karenakan bank merupakan badan usaha yang memiliki
akuntanbilitas publik signifikan, maka Bank Perkreditan Rakyat yang
tergolong jenis bank tidak diperkenankan untuk menggunakan SAK
ETAP, namun sehubungan dengan itu Bank Indonesia selaku
regulator mengeluarkan Surat Edaran No.11/37/DKBU perihal
penetapan penggunaan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntanbilitas Publik bagi Bank Perkreditan Rakyat yang bertujuan
untuk mempermudah dalam menerapkan standar akuntansi yang
tetap mempertahankan harmonisasi dengan standar akuntansi
internasional. Sebelum di berlakukannya Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik (SAK ETAP) standar
akuntansi Bank Perkreditan Rakyat adalah PSAK 31.
7. • Untuk mengetahui
keberhasilan
pengelolaan
keuangan bank
terutama kondisi
likuiditas, kecukupan
modal dan
probabilitas yang
dicapai dalam tahun
berjalan maupun
tahun sebelumnya.
• Untuk mengetahui
kemampuan bank
dalam
mendayagunakan
semua asset yang
dimiliki dalam
menghasilkan profit
secara efisien.
8. Dengan diterapkannya SAK ETAP pada Bank Perkreditan
Rakyat akan membantu kinerja keuangan Bank semakin
membaik karena SAK ETAP lebih sederhana dibandingkan
dengan PSAK sehingga lebih mudah dalam implementasinya.
Penerapan SAK ETAP bagi Bank Perkreditan Rakyat juga tidak
memerlukan biaya yang sebesar seperti pada penerapan PSAK
31 atau PAPI (sebelum impementasi SAK ETAP) yang harus
membeli program aplikasi bank. Dalam Implementasi SAK
ETAP Bank Perkreditan Rakyat tidak membeli program aplikasi
seperti implementasi sebelumnya sehingga Bank Perkreditan
Rakyat dapat meminimalisir pengeluaran bank. Dari hasil
penjelasan diatas implementasi SAK ETAP dapat memperbaiki
tingkat kinerja Bank Perkreditan Rakyat karena aktifitas yang
digunakan dibedakan dengan aktifitas bank umum yang
memerlukan biaya yang sangat besar dibandingkan dengan
manfaat yang diperoleh.
9. Kelebihan yang terjadi saat
menggunakan sistem informasi
• kelebihannya Pada dunia
perbankan biasanya perkembangan
teknologi informasi membuat para
perusahaan mengubah strategi
bisnis dengan menempatkan
teknologi sebagai unsur utama
dalam proses inovasi produk dan
jasa. Seperti halnya pelayanan
electronic transaction (e-banking)
melalui ATM, phone banking dan
Internet Banking misalnya,
merupakan bentuk-bentuk baru dari
pelayanan bank yang mengubah
pelayanan transaksi manual
menjadi pelayanan transaksi yang
berdasarkan teknologi.
Kelemahan yang terjadi saat
menggunakan sistem informasi
• kelemahannya biasanya
Karena kurangnya
penyelarasan antara
teknologi informasi dan
strategi bisnis yang ada
dalam perusahaan yang
bersangkutan. Hal ini juga
dapat disebabkan dengan
rendahnya kualitas SDM
pada perusahaan yang
bersangkutan yang masih
rendah dan kurang
bertanggung jawab
terhadap pekerjaan
mereka masing-masing.
10. JENIS-JENIS SISTEM INFORMASI
• Sistem ormasi Manajemen
• Sistem Informasi Akuntansi ( SIA )
• Sistem Informasi Keuangan
• Sistem Informasi Sumber Daya
Manusia (SDM)
• Sistem Informasi Pemasaran
11. Dengan adanya Sistem Informasi ini akan menghasilkan
Informasi yang cepat, akurat, dan tepat yang dapat dimanfaatkan
oleh perusahaan untuk membantu pihak perusahaan dalam
mengambil keputusan dengan sebaik-baiknya sehingga perusahaan
dapat berkembang dan lebih maju. Dengan demikian pengaturan
dan pengawasan Bank Perkreditan Rakyat yang dilakukan
disesuaikan dengan karakteristik operasional Bank Perkreditan
Rakyat namun tetap menerapkan prinsip kehati-hatian bank
(prudential banking) agar tercipta sistem perbankan yang sehat.
Dengan diterapkannya SAK ETAP pada Bank Perkreditan
Rakyat akan membantu kinerja keuangan Bank semakin membaik
karena SAK ETAP lebih sederhana dibandingkan dengan PSAK
sehingga lebih mudah dalam implementasinya. Dalam Implementasi
SAK ETAP Bank Perkreditan Rakyat tidak membeli program aplikasi
seperti implementasi sebelumnya sehingga Bank Perkreditan
Rakyat dapat meminimalisir pengeluaran bank. Dari hasil
penjelasan diatas implementasi SAK ETAP dapat memperbaiki
tingkat kinerja Bank Perkreditan Rakyat karena aktifitas yang
digunakan dibedakan dengan aktifitas bank umum yang
memerlukan biaya yang sangat besar dibandingkan dengan
manfaat yang diperoleh.
12. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka
sistem informasi yang selama ini telah diterapkan, oleh
manajemen pada PT BPR Makmur Merata perlu dilakukan
sebagian penyempurnaan seperti:
Perlu lebih ditingkatkannya pelatihan kepada pengguna
sistem informasi perkreditan. Dan Meng-upgrade komputer
yang digunakan untuk sistem informasi perkreditan agar
tidak sering terjadi hang yang akan dapat memperlambat
proses kinerja karyawan. Dengan begitu system informasi
akan menghasilkan informasi yang cepat, akurat, dan tepat
yang akan membuat perusahaan lebih berkembang dan lebih
majul.
13. Daftar Pustaka
Tim Implementasi IFRS. 2011. Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Tanpa Akuntabilitas Publik.
http://digilib.unila.ac.id/8065/3/bab%202.pdf
http://eprints.dinus.ac.id/12897/1/jurnal_13105.pdf
Andriani, Lilya, Anantawikrama Tungga Atmadja dan Ni Kadek
Sinarwati. 2014. Analisis Penerapan Pencatatan Keuangan Berbasis
SAK ETAP pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) (Sebuah Studi
Intrepetatif Pada Peggy Salon). Jurnal. Bali: Universitas Pendidikan
Ganesha.