Dokumen tersebut membahas tentang manajemen keuangan dan sistem informasi keuangan yang digunakan oleh PT Unilever Tbk. PT Unilever Tbk menggunakan sistem informasi ASIA dan Mc Frame untuk mencatat dan menganalisis data keuangan serta melaporkannya ke manajemen. Sistem-sistem tersebut membantu PT Unilever Tbk dalam pengambilan keputusan, pelaporan, dan memenuhi kewajiban perusahaan.
2. PENGERTIAN AMANAJEMEN
KEUANGAN
Manajemen Keuangannya adalah segala aktivitas perusahaan
yang berhubungan dengan bagaimana perusahaan
memperoleh dana, menggunakan dana serta mengelola aset
sesuai dengan tujuan perusahaan.
Setiap perusahaan pasti membutuhkan dana untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Berbagai kebutuhan perusahaan yang
berkaitan dengan pendanaan harus dikelola dengan baik dan
terarah.
3. FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN
● Keputusan Investasi
Adalah masalah bagaimana manajer keuangan harus mengalokasikan dana ke dalam bentuk-bentuk Investasi
yang akan dapat mendatangkan keuntungan dimasa yang akan datang. Bentuk, macam, dan komposisi dari
Investasi tersebut akan mempengaruhi dan menunjang tingkat keuntungan dimasa depan.
● Keputusan Pendanaan
Keputusan pendanaan ini sering disebut sebagai kebijakan struktur modal. Pada keputusan ini manajer
keuangan dituntut untuk mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi dari sumber-sumber dana yang
ekonomis bagi perusahaan guna membelanjai kebutuhan- kebutuhan investasi serta kegiatan usahanya.
● Keputusan Dividen
Dividen merupakan bagian keuntungan yang dibayarkan oleh perusahaan kepada para pemegang saham.
Oleh karena itu dividen ini merupakan bagian dari penghasilan yang diharapkan oleh pemegang saham.
4. TUJUAN MANAJEMEN KEUANGAN
Memaksimalkan kekayaan dari pemilik perusahaan atau
pemegang saham perusahaan. Atau dengan kata lain, tujuan
manajemen keuangan adalah memaksimalkan nilai (value)
perusahaan.
5. Sistem Informasi Keuangan
Sistem Informasi Keuangan adalah sistem informasi berbasis komputerisasi
yang mengolah data keuangan yang berhubungan dengan data
transaksi dalam siklus keuangan dan menyajikannya dalam bentuk
laporan keuangan kepada manajemen perusahaan.
6. Dalam dunia keuangan tidak bisa terlepas dari perkembangan teknologi yang ada,
sehingga hal tersebut selalu mengikuti perkembangan teknologi yang ada. Dalam
perkembangannya, Sistem Informasi sangatlah membantu pekerjaan manusia.
Manfaat lain dari cepatnya pekerjaan adalah keuntungan yang semakin tinggi,
sehingga hal tersebut memberikan keuntungan lebih bagi perusahaan.
Sistem Informasi dianggap sebagai komponen penting dari kantor keuangan di
seluruh dunia. Sistem ini sebagian besar berbasis perangkat lunak dan dapat
diterapkan sebagai bagian dari solusi teknologi informasi perusahaan. Hasil
laporan - laporan keuangan dapat digunakan secara internal oleh manajemen atau
secara eksternal dengan pihak lain yang berkepentingan seperti investor, kreditur
dan otoritas pajak.
8. Bagi perusahaan multinasional seperti
Unilever peran sistem informasi
khususnya dalam bidang keuangan
tentunya sangat dibutuhkan untuk
pengelolaan data hingga menyajikan
output atau laporan yang dapat
berguna untuk pengambilan keputusan,
pelaporan dan pemenuhan kewajiban
perusahaan, serta tata kelola
perusahaan.
9. PT Unilever Tbk menggunakan berbagai macam
Sistem Informasi yang sangat membantu dan
meringankan pekerjaan, serta hal tersebut dapat
menghemat pengeluaran perusahaan. Karena hal
tersebut, perusahaan tidak perlu untuk
membutuhkan banyak karyawan. Selain itu,
penggunaan Sistem Informasi dalam perusahaan
berguna untuk meminimalisir human error.
10. Sistem yang digunakan Oleh PT. Unilever dalam siklus keuangan
pendapatan dan pengeluaran yaitu bernama sistem ASIA, yang
berfungsi mencatat semua aktivitas yang terjadi dalam perusahaan
dalam suatu periode. Sistem ini secara otomatis akan menhitung dan
memberikan output berupa informasiyang dapat di gunakan sebagai
pengambilan keputusan.
Selain sistem ASIA, PT Unilever Tbk juga memiliki sistem pendukung
bernama sistem Mc Frame, sistem ini berfungsi mencatat semua
aktivitas produksi yang terjadi dalam perusahaan dalam suatu
periode dan secara otomatis akan menghitung dan memberikan
output berupa informasi dan mentransfer informasi yang telah
diolah tersebut ke Sistem ASIA untuk dijadikan laporan keseluruhan
perusahaan.
11. Selain itu, dalam pemeriksaan laporan keuangan perusahaan auditor harus mengevaluasi keakuratan
dan keandalan informasi yang disediakan oleh Sistem Informasi. Dalam sistem pengendalian internal
PT Unilever Tbk telah sepenuhnya memenuhi persyaratan CAM. Sejak tahun 2013, Perusahaan telah
menerapkan kerangka kerja Zero Based Control (ZBC), sebagai dasar untuk lingkungan pengendalian.
Kerangka ZBC adalah kerangka kerja pengendalian global terpadu yang tunduk pada penilaian SOX
tahunan yang dilakukan oleh pihak independen. Dengan menggunakan kerangka kerja ZBC,
perusahaan dapat menyederhanakan dan mengotomatisasi pengendalian dan pelaporan,
mengurangi etika manual dan memastikan terciptanya transaksi yang berkualitas tinggi mulai dari
sumbernya. Hal ini memperkuat kedisiplinan dan keamanan dari sistem pengendalian internal kami
secara signifikan. Berdasarkan hal-hal tersebut, kerangka kerja pengendalian internal Unilever
Indonesia sepenuhnya selaras dengan Kerangka Kerja Internal Kontrol-Terpadu yang dikembangkan
oleh COSO, dan telah menggabungkan 17 prinsip kerangka kerja COSO. Auditor Eksternal perusahaan
yang mengaudit laporan keuangan untuk tahun 2020 telah memberikan laporan atestasi tentang
keakuratan penilaian Manajemen terhadap struktur pengendalian internal.
12. Keunggulan Sistem Informasi yang digunakan PT. Unilever
● Umumnya sistem informasi yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
perusahaan karena karyawan yang ditugaskan mengerti kebutuhan sistem
dalam perusahaan.
● Biaya pengembangannya relatif lebih rendah karena hanya melibatkan pihak
perusahaan.
● Sistem informasi yang dibutuhkan dapat segera direalisasikan dan dapat
segera melakukan perbaikan untuk menyempurnakan sistem tersebut.
● Sistem informasi yang dibangun sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan dan
dokumentasi yang disertakan lebih lengkap.
13. Next..
• Mudah untuk melakukan modifikasi dan pemeliharaan (maintenance)
terhadap sistem informasi karena proses pengembangannya
dilakukan oleh karyawan perusahaan tersebut.
• Adanya insentif tambahan bagi karyawan yang diberi tanggung jawab
untuk mengembangkan sistem informasi perusahaan tersebut.
• Lebih mudah melakukan pengawasan (security access) dan keamanan
data lebih terjamin karena hanya melibatkan pihak perusahaan.
• Sistem informasi yang dikembangkan dapat diintegrasikan lebih
mudah dan lebih baik terhadap sistem yang sudah ada.
14. Kelemahan Sistem Informasi yang digunakan PT. Unilever
• Keterbatasan jumlah dan tingkat kemampuan SDM yang menguasai teknologi informasi.
• Pengembangan sistem informasi membutuhkan waktu yang lama karena konsentrasi karyawan harus
terbagi dengan pekerjaan rutin sehari-hari sehingga pelaksanaannya menjadi kurang efektif dan
efisien.
• Perubahan dalam teknologi informasi terjadi secara cepat dan belum tentu perusahaan mampu
melakukan adaptasi dengan cepat sehingga ada peluang teknologi yang digunakan kurang canggih
(tidak up to date).
• Membutuhkan waktu untuk pelatihan bagi operator dan programmer sehingga ada konsekuensi biaya
yang harus dikeluarkan.
• Adanya demotivasi dari karyawan ditugaskan untuk mengembangkan sistem informasi karena bukan
merupakan core competency pekerjaan mereka.
• Kurangnya tenaga ahli (expert) di bidang sistem informasi dapat menyebabkan kesalahan persepsi
dalam pengembangan distem dan kesalahan/resiko yang terjadi menjadi tanggung jawab perusahaan
(ditanggung sendiri).