RMS didirikan oleh mantan anggota KNIL dan masyarakat Pro-Belanda pada 1950 karena tidak puas dengan status mereka setelah kembalinya Maluku ke NKRI. Upaya damai pemerintah untuk membujuk RMS gagal sehingga operasi militer dilakukan, dan pemimpin RMS Soumokil akhirnya ditangkap pada 1963. Keberadaan RMS mengancam kesatuan NKRI dan menimbulkan kerusakan serta korban jiwa.

1. PEMBERONTAKAN
REPUBLIK MALUKU SELATAN (RMS)
Kelompok 4:
Mordekhai Yudha P. (19)
Muhammad Kevin N. (20)
Raditya Arga V. (21)
Rahmania Rukma (22)
Reny Anggreini (23)
Resti Kurnia S. (24)
XII IPA 8

2. LATAR BELAKANG
• Didirikan oleh mantan anggota KNIL dan masyarakat
Pro-Belanda salah satunya Dr. Christian Robert
Steven Soumokil
• Didirikan pada 25 April 1950
• Karena tidak merasa puas terhadap proses
kembalinya RIS ke NKRI dan status mereka tidak jelas
dan tidak pasti setelah KMB.

3. PROSES
Pada saat itu Soumokil ingin melepaskan Maluku
Tengah dari wilayah NKR. Bahkan dalam perundingan
yang berlangsung di Ambon dengan pemuka KNIL
beserta Ir. Manusaman, Ia mengusulkan supaya
daerah Maluku Selatan dijadikan sebagai negara yang
merdeka dan bila perlu seluruh anggota dewan
Maluku Selatan dibunuh. Namun usul tersebut
ditolak karena anggota dewan mengusulkan supaya
yang melakukan proklamasi adalah J. Manuhutu.

4. Setelah RMS merdeka J. Manuhutu menjabat
sebagai presiden dan Albert Wairisal sebagai perdana
menteri. Pada tanggal 27 April 1950 Dr.J.P. Nikijuluw
ditunjuk sebagai Wakil Presiden RMS di Den Haang,
Belanda, dan pada 3 Mei 1950, Soumokil
menggantikan Munuhutu sebagai Presiden RMS.
Pada tanggal 9 Mei, dibentuk sebuah Angkatan
Perang RMS (APRMS) dan Sersan Mayor KNIL, D.J
Samson diangkat sebagai panglima tertinggi di
angkatan perang tersebut.

5. Berdirinya RMS menjadi ancaman bagi keutuhan
NKRI. Pemerintah menempuh beberapa langkah,
langkah awal dilakukan secara damai dengan
mengirim Dr. J. Leimena. Misi tersebut ditolak oleh
Soumokil. Usaha damai pemerintah menemui jalan
buntu sehingga diadakan ekspedisi militer yang
dipimpin oleh Kolonel A.E. Kawilarang sebagai
panglima tentara dan teritorium Indonesia Timur.
Pada awal November 1950 Kota Ambon dapat
dikuasai. Pada 12 Desember 1963 Soumokil baru
dapat ditangkap dan kemudian dihadapkan pada
Mahkamah Militer Luar Biasa di Jakarta dan dijatuhi
hukuman mati.

8. DAMPAK
Dampak Positif
Masyarakat Maluku menyadari pentingnya dan kokohnya
adat istiadat dan kebudayaan Maluku.
Dampak Negatif
Kerusakan fasilitas negara/ masyarakat dan menimbulkan
banyak korban.
Membuat masyarakat bingung akan status
kewarganegaraannya.
Hilangnya kesatuan dan persatuan NKRI.
Merusakkan stabilitas keamanan dan kenyamanan di
wilayah NKRI.

9.  SEKIAN, TERIMA KASIH. 