Setelah merdeka Indonesia tidak langsung menjadi negara yang aman dan tentram. Berbagai konflik internal negara silih berganti bermunculan di berbagai daerah di Indonesia. Tak jarang konflik-konflik itu mengancam intregasi negara Indonesia. Salah satu ancaman disintegrasi yang dihadapi pemerintah saat itu adalah Pemberontakan Separatis Republik Maluku Selatan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa latar belakang pemberontakan Andi Azis adalah :
1.Menuntut bahwa keamanan di Negara Indonesia Timur hanya merupakan tanggung jawab pasukan bekas KNIL saja.2.Menentang campur tangan pasukan APRIS terhadap konflik di Sulawesi Selatan.3.Mempertahankan berdirinya Negara Indonesia Timur.
Setelah merdeka Indonesia tidak langsung menjadi negara yang aman dan tentram. Berbagai konflik internal negara silih berganti bermunculan di berbagai daerah di Indonesia. Tak jarang konflik-konflik itu mengancam intregasi negara Indonesia. Salah satu ancaman disintegrasi yang dihadapi pemerintah saat itu adalah Pemberontakan Separatis Republik Maluku Selatan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa latar belakang pemberontakan Andi Azis adalah :
1.Menuntut bahwa keamanan di Negara Indonesia Timur hanya merupakan tanggung jawab pasukan bekas KNIL saja.2.Menentang campur tangan pasukan APRIS terhadap konflik di Sulawesi Selatan.3.Mempertahankan berdirinya Negara Indonesia Timur.
Di saat bangsa Indonesia baru saja merasakan kemerdekaannya, masih banyak orang-orang/kelompok-kelompok yang merasa tidak senang jika Indonesia menjadi negara republik. Bahkan di antara mereka ada yang berusaha menginginkan agar negara Indonesia menjadi negara federal yang berarti menjadikan wilayah indonesia akan terpecah-belah, seperti halnya politik divide et impera yang dijalankan oleh Pemerintahan Hindia Belanda selama ratusan tahun lamanya.
Berikut ini kami akan memberikan penjelasan tentang sejarah pemberontakan APRA (Angkatan Perang Ratu Adil) mulai dari latar belakang, aksi, hingga penyelesaian masalah yang terangkum dalam PPT ini. Terima kasih sebelumnya.
Sejarah Pemberontakan DI/TII (Sejarah Kelas XII Semester 1)Khansha Hanak
Â
Sejarah pemberontakan DI/TII di berbagai daerah dengan latar belakang terjadinya pemberontakan dan tokoh-tokoh utama di balik peristiwa pemberontakan beserta upaya pemerintah dalam menghadapi pemberontakan.
dan iniii ppt sejarah :D
bareng sang mantan ketua osis Lambang Septiawan, si nyentri Khrisna Adiputratama, si heboh Risna Laksanawati, + Yusuf Faturohman *si apa yaaa* wkwkwk
tugas dari Pak Ningrum, semoga bermanfaat :)
Di saat bangsa Indonesia baru saja merasakan kemerdekaannya, masih banyak orang-orang/kelompok-kelompok yang merasa tidak senang jika Indonesia menjadi negara republik. Bahkan di antara mereka ada yang berusaha menginginkan agar negara Indonesia menjadi negara federal yang berarti menjadikan wilayah indonesia akan terpecah-belah, seperti halnya politik divide et impera yang dijalankan oleh Pemerintahan Hindia Belanda selama ratusan tahun lamanya.
Berikut ini kami akan memberikan penjelasan tentang sejarah pemberontakan APRA (Angkatan Perang Ratu Adil) mulai dari latar belakang, aksi, hingga penyelesaian masalah yang terangkum dalam PPT ini. Terima kasih sebelumnya.
Sejarah Pemberontakan DI/TII (Sejarah Kelas XII Semester 1)Khansha Hanak
Â
Sejarah pemberontakan DI/TII di berbagai daerah dengan latar belakang terjadinya pemberontakan dan tokoh-tokoh utama di balik peristiwa pemberontakan beserta upaya pemerintah dalam menghadapi pemberontakan.
dan iniii ppt sejarah :D
bareng sang mantan ketua osis Lambang Septiawan, si nyentri Khrisna Adiputratama, si heboh Risna Laksanawati, + Yusuf Faturohman *si apa yaaa* wkwkwk
tugas dari Pak Ningrum, semoga bermanfaat :)
DISINTEGRASI YANG BERKAITAN DENGAN KEPENTINGAN PRIBADI DAN GOLONGANSMK Negeri 1 Palopo
Â
Hello Guys Kali Ini saya Mengupload Tugas Sejarah Disintegrasi yang berkepentingan Pribadi
Jika Ingin Download File Ini Tinggal Download Aja Dan Ini Gratis Untuk Kalian
Jangan Lupa LIke And Share Follow
Mari Bersama-sama Kita Bertukar Pikiran...
Hidup Itu Harus Berbagi...
Fundamental gerakan pramuka merupakan dasar dasar apa saja yang harus dimiliki oleh seorang pramuka
Fundamental Gerakan Pramuka meliputi :
1. Definisi dari istilah Pramuka, Pendidikan Kepramukaan, Kepramukaan dan Gerakan Pramuka
2. Tujuan Gerakan Pramuka ( Karakter, Keterampilan, Kebangsaan)
3. Kurikulum Pendidikan Kepramukaan ( SKU, SKK, SPG )
4. PDK dan MK (PDK= Prinsip Dasar Kepramukaan , MK= Metode Kepramukaan )
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
6. Pengembangan Karakter SESOSIF
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
8. Indikator Ketercapaian Tujuan ( Happy, Healthy, Helpful, Handycraft )
9. Tujuan Akhir (Hidup Bahagia, Mati Bahagia )
Tentang Fundamental Gerakan Pramuka tersebut dapat dijabarkan sbb :
1. Definisi
a. Pramuka adalah setiap warga negara Indonesia yang secara sukarela aktif dalam pendidikan Kepramukaan serta berusaha mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
b. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
c. Kepramukaan adalah proses pendidikan nonformal di luar lingkungan sekolah dan diluar linkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka denga Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur (SK Kwarnas No. 231 Tahun 2017)
d. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan Kepramukaan
b. 8 MK (Metode Kepramukaan), meliputi:
1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
2. Belajar sambil melakukan;
3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
4. Kegiatan yang menarik dan menantang;
5. Kegiatan di alam terbuka;
6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
7. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
8. Satuan terpisah antara putra dan putri.
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan digunakan Sistem Among.
Sistem Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antarmanusia.
Sistem Among memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri dengan bimbingan orang dewasa melalui prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan; dan
Tutwuri handayani maksudnya di belakang memberi dorongan ke arah kemandirian yang lebih baik.
. Pengembangan Karakter SESOSIF
Di dalam SKU, SKK, dan SPG mengandung inti SESOSIF, yaitu : Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, dan Fisik.
Yang kesemuanya itu ditumbuhkembangkan dalam diri seorang pramuka. Keterpaduan kelima area pengembangan diri itu akan mengantarkan sang Pramuka menjadi generasi bangsa yang unggul.
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Â
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Â
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
3. • Pemberontakan Andi Azis, Westerling, dan Soumokil memiliki kesamaan
tujuan yaitu, mereka tidak puas terhadap proses kembalinya RIS ke Negara
Kesatuan Republik Indoneisa (NKRI). Pemberontakan yang mereka lakukan
mengunakan unsur KNIL yang merasa bahwa status mereka tidak jelas dan
tidak pasti setelah KMB
• APRIS berhasil membuat masyarakat semakin bersemangat untuk kembali
ke pangkuan NKRI tetapi ada beberapa hambatan seperti terror dan
intimidasi kepada masyarakat, aksi teror dibantu oleh anggota Polisi dan
pasukan KNIL bagian dari Korp Speciale Troepen bentukan kapten Raymond
Westerling yang bertempat di Batujajar, Bandung. Separatisme muncul,
bahkan sampai menelan korban jiwa. Pemerintah memprovokasi agar
masayarakat Ambon menghindari dan waspada terhadap ancaman dari
penggabungan wilayah Ambon ke NKRI yang akan menimbulkan bahaya di
kemudian hari
4. • Karena kegagalan pemberontakan yang di lakukan oleh Andi Abdoel Azis
(Andi Azis) Kabinet NIT bubar dan bergabung ke dalam NKRI, setelah
diajukannya mosi tanggal 20 April tahun 1950. Soumokil dan anggotanya tak
menyerah untuk melepaskan Maluku Tengah dari wilayah NKRI. Dilakukanlah
perundingan di Ambon dengan pemuka KNIL dan Ir. Manusaman, dengan
usul daerah Maluku Selatan merdeka, dan bila perlu seluruh anggota dewan
yang berada di daerah Maluku Selatan dibunuh, tetapi usul tersebut ditolak
• Anggota dewan mengusulkan supaya yang melakukan proklamasi di Maluku
Selatan adalah Kepala Daerah Maluku Selatan, yaitu J. Manuhutu
• Akhirnya, J. Manuhutu terpaksa hadir pada rapat kedua di bawah ancaman
senjata pada tanggal 25 April 1950.
6. Christiaan Robbert Steven Soumokil
• Merupakan presiden Republik Maluku
Selatan (RMS) dari 1950-1966. Chris
Soumokil dilahirkan di Surabaya dan
mempelajari hukum di Universitas Leiden
sampai 1934. Pada tahun 1935 ia kembali ke
Jawa dan menjadi pejabat hukum.
• Pada 1942, penjajahan Jepang dimulai dan
Soumokil ditangkap oleh tentara Jepang dan
diasingkan ke Burma dan Thailand. Setelah
perang usai ia kembali ke Indonesia dan
menjadi jaksa agung dalam pemerintahan
Negara Indonesia Timur (NIT). Ia kemudian
mendirikan RMS, menjadi Menteri Luar
Negeri RMS pada 25 April 1950, dan menjadi
presiden pada 3 Mei.
7. • Setelah ditangkap oleh tentara Indonesia ia dibuang ke Pulau Buru dan Pulau
Seram. Pada bulan April 1964 ia diadili dan dibela oleh pengacara Mr. Pierre-
William Blogg, teman lamanya dari Leiden. Dalam persidangan Soumokil
bersikeras berbicara dalam bahasa Belanda, walaupun bahasa ibunya
adalah bahasa Melayu.
• Ia dihukum mati dan dieksekusi oleh peleton tembak pada 12 April 1966 di
Pulau Obi, Kepulauan Seribu.
8. Johannes Alvarez Manusama
• Merupakan mantan guru sekolah dan
anggota Freemason, Menteri Pendidikan
dan Menteri Pertahanan Republik Maluku
Selatan(1950), ia juga presiden ketiga
Republik Maluku Selatan (1966-1993).
Ayahnya adalah orang Maluku Selatan,
sementara ibunya adalah Indo Eurasia.
• Setelah lulus dari AMS Kristen Salemba di
Batavia (sekarang: SMA PSKD di
Jl.Diponegoro, Jakarta) tahun 1930, ia
melanjutkan ke Technische Hoogeschool
te Bandoeng (Institut Teknologi Bandung -
ITB) dan lulus menjadi insinyur sipil pada
tahun 1940.
9. • Setelah sempat mengelola sebuah calon negara di wilayah Maluku,
Manusama menjalani sisa hidupnya untuk membela kemerdekaan dan pos
pemerintah di pengasingan di Belanda. Pada saat, ia menyelenggarakan
sebuah acara radio biasa, "Suara Maluku" dan memasukkan Republik
Maluku Selatan ke Organisasi Bangsa dan Rakyat yang Tidak Terwakili
11. • Melepaskan diri dari RIS (Republik Indonesia Serikat) dan NIT (Negara
Indonesia Timur)
• Mendirikan negeri sendiri Republik Maluku Selatan
• Melepaskan wilayah Maluku dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sebelum diproklamasikannya Republik Maluku Selatan (RMS), Gubernur
Sembilan Serangkai yang beranggotakan pasukan KNIL dan partai Timur
Besar terlebih dahulu melakukan propaganda terhadap Negara Kesatuan
Republik Indonesia untuk memisahkan wilayah Maluku dari Negara Kesatuan
RI
13. • Keberhasilan APRIS mengatasi keadaan membuat para pemuda semakin
bersemangat untuk kembali ke NKRI. Akan tetapi terjadi banyak terror dan
intimidasi kepada para pemuda terlebih setelah teror dibantu oleh anggota
polisi yang telah dibantu KNIL bagian dari Korp Speciale Troepen yang
dibentuk oleh Kapten Raymond Westerling di Batujajar dekat Bandung. Teror
tersebut bahkan menyebabkan terjadinya pembunuhan. Benih sparatisme
muncul dari para birokrat pemerintah daerah yang memprovokasi seperti
dengan penggabungan wilayah Ambon ke NKRI mengandung bahaya
sehingga seluruh rakyat Ambon diingatkan akan bahaya tersebut.
14. • Pada 20 April 1950, diajukan mosi tidak percaya dalam parlemen NIT
sehingga kabinet NIT meletakkan jabatannya dan akhirnya NIT dibubarkan
dan bergabung ke dalam wilayah NKRI. Kegagalan pemberontakan Andi
Aziz, menyebabkan berakhirlah pula Negara Indonesia Timur. Tetapi
Soumokil tidak pantang menyerah untuk melepaskan Maluku Tengah dari
wilayah NKRI. Bahkan dalam rapat di Ambon dengan pemuka KNIL dan Ir.
Manusama, ia mengusulkan agar daerah Maluku Selatan dijadikan sebagai
daerah merdeka. Jika perlu seluruh anggota Dewan Maluku Selatan dibunuh.
Usul tersebut ditolak, karena anggota mengusulkan agar yang melakukan
proklamasi kemerdekaan Maluku Selatan adalah Kepala Daerah Maluku
Selatan, yaitu J. Manuhutu
15. • Sebelum diproklamasikannya “RMS” terlebih dahulu telah dilakukan
propaganda pemisahan diri dari NKRI yang dilakukan oleh gubernur
Sembilan Serangkai yang beranggotakan KNIL dan Partai Timur Besar.
Sementara menjelang proklamasi RMS, Soumokil telah berhasil menghimpun
kekuatan di lingkungan Maluku Tengah. Sementara itu, orang-orang yang
menyatakan dukungannya terhadap NKRI diancam dan dipenjarakan.
Akhirnya pada tanggal 25 April 1950 di Ambon diproklamasikan Republik
Maluku Selatan (RMS) oleh Mr. Dr. Ch. R.S. Soumokil.
• Pada 1942, penjajahan Jepang dimulai dan Soumokil ditangkap oleh tentara
Jepang dan diasingkan ke Burma dan Thailand. Setelah perang usai, ia
kembali ke Indonesia dan menjadi Jaksa Agung dalam pemerintahan Negara
Indonesia Timur (NIT). Ia kemudian mendirikan RMS, menjadi Menteri Luar
Negeri RMS pada 25 April 1950, dan menjadi presiden pada 3 Mei 1950.
Pendirian Republik Maluku Selatan ini kemudian ditentang oleh pemerintah
pusat. RMS dianggap memberontak
16. • Pemerintah Pusat yang mencoba menyelesaikan secara damai, mengirim tim
yang diketuai Dr. J. Leimena sebagai misi perdamaian ke Ambon. Tapi
kemudian, misi yang terdiri dari para politikus, pendeta, dokter dan wartawan,
gagal dan pemerintah pusat memutuskan untuk menumpas RMS, lewat
kekuatan senjata. Dibentuklah pasukan di bawah pimpinan Kolonel A.E.
Kawilarang. Mereka kemudian menyerbu Maluku dan menumpas habis RMS.
18. Dilakukan cara damai
• Pemerintah berusaha mengatasi masalah ini secara damai pada 27 April
1950 dengan mengirimkan misi damai yang dipimpin oleh tokoh asli Maluku,
yaitu Dr.J Leimena, Ir. Putuhena, Pellaupessy dan Dr.Rehatta. Namun misi ini
ditolak oleh Soumokil. Rombongan berangkat ke Ambon dengan korvet Hang
Tuah. Namun, misi ini ditolak oleh Soumokil. Misi damai yang dikirim
selanjutnya terdiri dari para politikus, pendeta, dokter, wartawan pun tidak
dapat bertemu dengan pengikut Soumokil.
19. Dilakukan blokade laut untuk memaksa mereka bersedia
berunding
• Dengan cara membolkade laut, dilakukan pada 18 Mei sampai 14 Juli 1950.
Semua perairan Maluku diawasi dan kapal-kapal pemberontak dihancurkan.
Pada 14 Juli diadakan pendaratan di Pulau Buru dan kemudian di pula-pulau
lainseperti Seram, Tanimbar, Kei, dan Aru. Opsi kedua ini pun tidak bisa
memaksa Soumokil bersedia berunding.
20. Dilakukan operasi militer
• pemerintah melakukan operasi militer untuk membersihkan gerakan RMS dengan
mengerahkan pasukan Gerakan Operasi Militer (GOM) III yang dipimpin oleh
seorang kolonel bernama A.E Kawilarang, Panglima Tentara dan Teritorium
Indonesia Timur.
• Penumpasan pemberontakan RMS dilakukan pada tanggal 14 Juli 1950 berhasil
menguasai pos-pos penting di Pulau Buru. Kemudian pada tanggal 19 Juli 1950
pasukan APRIS berhasil menguasai Pulau Seram.
• Tanggal 28 September, pasukan militer yang diutus untuk menumpas
pemberontakan menyerbu ke daerah Ambon dan Ambon bagian utara berhasil
dikuasai, selanjutnya pada tanggal 3 November 1950, seluruh wilayah Ambon
dapat dikuasai termasuk benteng Nieuw Victoria yang akhirnya juga berhasil
dikuasai oleh pasukan militer tersebut. Dengan jatuhnya Ambon maka
perlawanan RMS dapat dipatahkan dan sisa-sisa kekuatan RMS banyak yang
melarikan diri ke Pulau Seram dan dalam beberapa tahun membuat serangkaian
kekacauan.
21. • Pemberontakan ini berhasil digagalkan secara tuntas pada bulan November
1950, sementara para pemimpin RMS mengasingkan diri ke Belanda. Pada
1951 sekitar 4.000 orang Maluku Selatan, tentara KNIL beserta keluarganya
(jumlah keseluruhannya sekitar 12.500 orang), mengungsi ke Belanda, yang
saat itu diyakini hanya untuk sementara saja.
• RMS di Belanda lalu menjadi pemerintahan di pengasingan. Pemimpin
pertama RMS dalam pengasingan di Belanda adalah Prof. Johan Manusama,
pemimpin kedua Frans Tutuhatunewa turun pada tanggal 25 april 2009. Kini
John Wattilete adalah pemimpin RMS pengasingan di Belanda
23. • Tahun 1978 anggota RMS menyandera kurang lebih 70 warga sipil yang
berada di gedung pemerintahan Belanda di Assen-Wesseran.
• Tahun 1975 kelompok Bunuh Diri di Maluku Selatan merampas kereta api
dan menyandera 38 penumpang kereta api
• Pada 29 Juni 2007 beberapa pemuda Maluku mengibarkan bendera RMS di
hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhono pada hari keluarga nasional di
Ambon
• Tahun 2004, ratusan pendukung RMS mengibarkan bendera RMS di
Kudamati. Akibat dari pengibaran bendera ini, sejumlah aktivis yang berada
di bawah naungan RMS ditangkap dan akibat dari penangkapan tersebut,
terjadilah sebuah konflik antara sejumlah aktivis RMS dengan Kelompok
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)