Di saat bangsa Indonesia baru saja merasakan kemerdekaannya, masih banyak orang-orang/kelompok-kelompok yang merasa tidak senang jika Indonesia menjadi negara republik. Bahkan di antara mereka ada yang berusaha menginginkan agar negara Indonesia menjadi negara federal yang berarti menjadikan wilayah indonesia akan terpecah-belah, seperti halnya politik divide et impera yang dijalankan oleh Pemerintahan Hindia Belanda selama ratusan tahun lamanya.
Berikut ini kami akan memberikan penjelasan tentang sejarah pemberontakan APRA (Angkatan Perang Ratu Adil) mulai dari latar belakang, aksi, hingga penyelesaian masalah yang terangkum dalam PPT ini. Terima kasih sebelumnya.
Di saat bangsa Indonesia baru saja merasakan kemerdekaannya, masih banyak orang-orang/kelompok-kelompok yang merasa tidak senang jika Indonesia menjadi negara republik. Bahkan di antara mereka ada yang berusaha menginginkan agar negara Indonesia menjadi negara federal yang berarti menjadikan wilayah indonesia akan terpecah-belah, seperti halnya politik divide et impera yang dijalankan oleh Pemerintahan Hindia Belanda selama ratusan tahun lamanya.
Berikut ini kami akan memberikan penjelasan tentang sejarah pemberontakan APRA (Angkatan Perang Ratu Adil) mulai dari latar belakang, aksi, hingga penyelesaian masalah yang terangkum dalam PPT ini. Terima kasih sebelumnya.
Setelah merdeka Indonesia tidak langsung menjadi negara yang aman dan tentram. Berbagai konflik internal negara silih berganti bermunculan di berbagai daerah di Indonesia. Tak jarang konflik-konflik itu mengancam intregasi negara Indonesia. Salah satu ancaman disintegrasi yang dihadapi pemerintah saat itu adalah Pemberontakan Separatis Republik Maluku Selatan.
kali ini saya menyampaikan materi presentasi mengenai pertempuran ambarawa. mungkin dalam penyampaian ini masih ada kesalahan atau kekurangan kalian bisa menanggapi. dan semoga materi ini bisa membantu temen-temen
Menjelaskan ancaman-ancaman yang melandasi disintegrasi bangsa sekitar tahun 1948-1956.
Presentasi ini dibuat oleh saudara Ibnu Yulian, teman satu kos saya. Terimakasih telah memberikan kontribusinya.
Keberhasilan Spanyol dan Portugis dalam menemukan daerah baru, membuat para pelaut dan pedagang Belanda untuk menemukan daerah baru juga. Tahun 1594 Barents mencoba berlayar untuk mencari dunia Timur atau Tanah Hindia melalui daerah kutub utara. Pada tahun 1595 Cornelis de Houtman dan Piter de Keyser memulai pelayaran mengambil jalur seperti yang ditempuh Portugis. Van Heemskerck Tahun 1598 van Heemskerck dengan armadanya sampai di Nusantara dan juga mendarat di Banten. Pada tahun 1642 Abel J. Tasman berlayar menemukan sebuah pulau yang kemudian dikenal dengan nama Pulau Tasmania. Lalu pelayaran Willem Janz yang berhasil mendarat di Teluk Carpentaria, Australia Utara pada tahun 1666.
Latar belakang dibentuknya kabinet karya sampai berakhirnya kabinet djuanda.
SMAN1SUKOHARJO.
hanya untuk presentasi, jadi tidak banyak penjelasan. Untuk penjelasan lanjut, bisa ke alfiyanmas@gmail.com
Setelah merdeka Indonesia tidak langsung menjadi negara yang aman dan tentram. Berbagai konflik internal negara silih berganti bermunculan di berbagai daerah di Indonesia. Tak jarang konflik-konflik itu mengancam intregasi negara Indonesia. Salah satu ancaman disintegrasi yang dihadapi pemerintah saat itu adalah Pemberontakan Separatis Republik Maluku Selatan.
kali ini saya menyampaikan materi presentasi mengenai pertempuran ambarawa. mungkin dalam penyampaian ini masih ada kesalahan atau kekurangan kalian bisa menanggapi. dan semoga materi ini bisa membantu temen-temen
Menjelaskan ancaman-ancaman yang melandasi disintegrasi bangsa sekitar tahun 1948-1956.
Presentasi ini dibuat oleh saudara Ibnu Yulian, teman satu kos saya. Terimakasih telah memberikan kontribusinya.
Keberhasilan Spanyol dan Portugis dalam menemukan daerah baru, membuat para pelaut dan pedagang Belanda untuk menemukan daerah baru juga. Tahun 1594 Barents mencoba berlayar untuk mencari dunia Timur atau Tanah Hindia melalui daerah kutub utara. Pada tahun 1595 Cornelis de Houtman dan Piter de Keyser memulai pelayaran mengambil jalur seperti yang ditempuh Portugis. Van Heemskerck Tahun 1598 van Heemskerck dengan armadanya sampai di Nusantara dan juga mendarat di Banten. Pada tahun 1642 Abel J. Tasman berlayar menemukan sebuah pulau yang kemudian dikenal dengan nama Pulau Tasmania. Lalu pelayaran Willem Janz yang berhasil mendarat di Teluk Carpentaria, Australia Utara pada tahun 1666.
Latar belakang dibentuknya kabinet karya sampai berakhirnya kabinet djuanda.
SMAN1SUKOHARJO.
hanya untuk presentasi, jadi tidak banyak penjelasan. Untuk penjelasan lanjut, bisa ke alfiyanmas@gmail.com
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
2. 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada 25 April 1950 RMS diproklamasikan oleh orang-orang bekas
prajurit KNIL dan pro-Belanda yang di antaranya adalah Dr. Chr.R.S. Soumokil
bekas jaksa agung Negara Indonesia Timur yang kemudian ditunjuk sebagai
Presiden, Ir. J.A. Manusama dan J.H. Manuhutu.
Pemerintah Pusat yang mencoba menyelesaikan secara damai, mengirim
tim yang diketuai Dr. J. Leimena sebagai misi perdamaian ke Ambon. Tapi
kemudian, misi yang terdiri dari para politikus, pendeta, dokter dan wartawan,
gagal dan pemerintah pusat memutuskan untuk menumpas RMS, lewat kekuatan
senjata. Dibentuklah pasukan di bawah pimpinan Kolonel A.E. Kawilarang.
Pada 14 Juli 1950 Pasukan ekspedisi APRIS/TNI mulai menumpas pos-
pos penting RMS. Sementara, RMS yang memusatkan kekuatannya di Pulau
Seram dan Ambon, juga menguasai perairan laut Maluku Tengah, memblokade
dan menghancurkan kapal-kapal pemerintah.
Pemberontakan ini berhasil digagalkan secara tuntas pada bulan
November 1950, sementara para pemimpin RMS mengasingkan diri ke Belanda.
Pada 1951 sekitar 4.000 orang Maluku Selatan, tentara KNIL beserta keluarganya
(jumlah keseluruhannya sekitar 12.500 orang), mengungsi ke Belanda, yang saat
itu diyakini hanya untuk sementara saja.
RMS di Belanda lalu menjadi pemerintahan di pengasingan. Pada 29 Juni
2007 beberapa pemuda Maluku mengibarkan bendera RMS di hadapan Presiden
Susilo Bambang Yudhono pada hari keluarga nasional di Ambon. Pada 24 April
2008 John Watilette perdana menteri pemerintahan RMS di pengasingan Belanda
berpendapat bahwa mendirikan republik merupakan sebuah mimpi di siang hari
bolong dalam peringatan 58 tahun proklamasi kemerdekaan RMS yang dimuat
pada harian Algemeen Dagblad yang menurunkan tulisan tentang antipati
terhadap Jakarta menguat. Tujuan politik RMS sudah berlalu seiring dengan
melemahnya keingingan memperjuangkan RMS ditambah tidak adanya donatur
yang bersedia menyisihkan dananya, kini hubungan dengan Maluku hanya
3. 3
menyangkut soal sosial ekonomi. Perdana menteri RMS (bermimpi) tidak
menutup kemungkinan Maluku akan menjadi daerah otonomi seperti Aceh
Kendati tetap menekankan tujuan utama adalah meraih kemerdekaan penuh.
Pemimpin pertama RMS dalam pengasingan di Belanda adalah Prof.
Johan Manusama, pemimpin kedua Frans Tutuhatunewa turun pada tanggal 25
april 2009. Kini John Wattilete adalah pemimpin RMS pengasingan di Belanda.
1.2 Maksud dan Tujuan Penulisan
1.2.1 Maksud Penulisan
Adapun maksud dari makalah kami tentang Republik Maluku
Selatan, yaitu :
1. Ingin mengetahui apa itu Republik Maluku Selatan.
2. Ingin mengetahui kapan Pembentukan Republik Maluku Selatan.
3. Ingin mengetahui akhir Republik Maluku Selatan.
4. Ingin mengetahui tokoh-tokoh yang berada dibalik Pembentukan
Republik Maluku Selatan.
5. Ingin mengetahui peran Belanda dalam Pembentukan Republik
Maluku Selatan.
1.2.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari makalah tentang Pemberontakan Republik
Maluku Selatan adalah :
1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Sejarah.
2. Untuk menambah poin-poin dalam pembelajaran.
3. Untuk mengetahui lebih dalam tentang Pemberontakan Republik
Maluku Selatan.
1.3 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini berupa pertanyaan sebagai
berikut:
1. Apakahpengertian RMS?
2. Sejak kapanPemberontakanRMS berlangsung?
3. Kapanakhir PemberontakanRMS?
4. Sebutkantokoh-tokohyang berada dibalik Pembentukan RMS?
4. 4
5. Bagaimana peran Belanda dalam Pembentukan RMS?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Latar Belakang Terjadinya Republik Maluku Selatan
Republik Maluku Selatan (RMS) adalah daerah yang diproklamasikan
merdeka pada 25 April 1950 dengan maksud untuk memisahkan diri dari Negara
Indonesia Timur (saat itu Indonesia masih berupa Republik Indonesia Serikat).
Namun oleh Pemerintah Pusat, RMS dianggap sebagai pemberontakan dan setelah
misi damai gagal, maka RMS ditumpas tuntas pada November 1950. Sejak 1966
RMS berfungsi sebagai pemerintahan di pengasingan, Belanda.
2.2 Sejarah Pemberontakan Republik Maluku Selatan
Pada 25 April 1950 RMS hampir/nyaris diproklamasikan oleh orang-
orang bekas prajurit KNIL dan pro-Belanda yang di antaranya adalah Dr. Chr.R.S.
Soumokil bekas jaksa agung Negara Indonesia Timur yang kemudian ditunjuk
sebagai Presiden, Ir. J.A. Manusama dan J.H. Manuhutu. Pemerintah Pusat yang
mencoba menyelesaikan secara damai, mengirim tim yang diketuai Dr. J. Leimena
sebagai misi perdamaian ke Ambon. Tapi kemudian, misi yang terdiri dari para
politikus, pendeta, dokter dan wartawan, gagal dan pemerintah pusat memutuskan
untuk menumpas RMS, lewat kekuatan senjata. Dibentuklah pasukan di bawah
pimpinan Kolonel A.E. Kawilarang.
Pada 14 Juli 1950 Pasukan ekspedisi APRIS/TNI mulai menumpas pos-
pos penting RMS. Sementara, RMS yang memusatkan kekuatannya di Pulau
Seram dan Ambon, juga menguasai perairan laut Maluku Tengah, memblokade
dan menghancurkan kapal-kapal pemerintah. Pemberontakan ini berhasil
digagalkan secara tuntas pada bulan November 1950, sementara para pemimpin
RMS mengasingkan diri ke Belanda. Pada 1951 sekitar 4.000 orang Maluku
Selatan, tentara KNIL beserta keluarganya (jumlah keseluruhannya sekitar 12.500
orang), mengungsi ke Belanda, yang saat itu diyakini hanya untuk sementara saja.
RMS di Belanda lalu menjadi pemerintahan di pengasingan. Pada 29 Juni
2007 beberapa pemuda Maluku mengibarkan bendera RMS di hadapan Presiden
5. 5
Susilo Bambang Yudhono pada hari keluarga nasional di Ambon. Pada 24 April
2008 John Watilette perdana menteri pemerintahan RMS di pengasingan Belanda
berpendapat bahwa mendirikan republik merupakan sebuah mimpi di siang hari
bolong dalam peringatan 58 tahun proklamasi kemerdekaan RMS yang dimuat
pada harian Algemeen Dagblad yang menurunkan tulisan tentang antipati
terhadap Jakarta menguat. Tujuan politik RMS sudah berlalu seiring dengan
melemahnya keingingan memperjuangkan RMS ditambah tidak adanya donatur
yang bersedia menyisihkan dananya, kini hubungan dengan Maluku hanya
menyangkut soal sosial ekonomi. Perdana menteri RMS (bermimpi) tidak
menutup kemungkinan Maluku akan menjadi daerah otonomi seperti Aceh
Kendati tetap menekankan tujuan utama adalah meraih kemerdekaan penuh.
2.3 Berakhirnya Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)
Pemberontakan Republik Maluku Selatan sudah berakhir tetapi masih ada
beberapa orang yang masih mengakui RMS dan sampai detik ini RMS masih tetap
eksis dan mempunyai presiden transisi bernama Simon Saiya.
2.4Tokoh-tokoh yang terlibat di dalam Pemberontakan Republik Maluku
Selatan (RMS)
Pemimpin pertama RMS dalam pengasingan di Belanda adalah Prof.
Johan Manusama, pemimpin kedua Frans Tutuhatunewa turun pada tanggal 25
april 2009. Kini John Wattilete adalah pemimpin RMS pengasingan di Belanda.
Dr. Soumokil mengasingkan diri ke Pulau Seram. Ia ditangkap di Seram pada 2
Desember 1962, dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan militer, dan dilaksanakan
di Kepulauan Seribu, Jakarta, pada 12 April 1966.
2.5 Peran Belanda dalam Pembentukan Republik Maluku Selatan (RMS)
Oleh karena kemerdekaan RMS yang di Proklamirkan oleh sebagian
besar rakyat Maluku, pada tanggal 24 April 1950 di kota Ambon, ditentang oleh
Pemerintah RI dibawah pimpinan Sukarno - Hatta, maka Pemerintah RI meng-
ultimatum semua para aktifis RMS yang memproklamirkan berdirinya Republik
Maluku Selatan untuk menyerahkan diri kepadda pemerintah RI, sehingga semua
aktifis RMS itu ditangkapi oleh Pasukan2 Militer yang dikirim dari Pulau Jawa.
6. 6
Karena adanya penangkapan yang dilakukan oleh militer Pemerintah RI,
maka para pimpinan teras RMS tersebut, ber-inisiatif untuk menghindar
sementara ke Negeri Belanda, kepindahan para pimpinan RMS ini mendapat
bantuan sepenuhnya dari Pemerintah Belanda pada saat itu. Dengan adanya
kesediaan bantuan dari Pemerintah Belanda untuk mengangkut sebagian besar
rakyat Maluku dengan biaya sepenuhnya dari Pemerintah Belanda, maka sebagian
besar rakyat di Maluku yang beragama kristen, memilih dengan kehendaknya
sendiri untuk pindah ke Negeri Belanda. Pada waktu itu, Ada lebih dari 15.000
rakyat Maluku yang memilih pindah ke negeri Belanda.
Pindahnya sebagian rakyat maluku ini, oleh Pemerintahan Sukarno-Hatta,
diissukan sebagai "PENGUNGSIAN PARA PENDUKUNG RMS", lalu dengan
dalih pemberontakan, pemerintah RI menangkapi para Menteri RMS dan para
aktifisnya, lalu mereka dipanjarakan dan diadili oleh pengadilan militer RI,
dengan hukuman berat bahkan dieksekusi Mati.
Di Belanda, Pemerintah RMS tetap menjalankan semua kebijakan
Pemerintahan, seperti Sosial, Politik, Keamanan dan Luar Negeri. Komunikasi
antara Pemerintah RMS di Belanda dengan para Menteri dan para Birokrat di
Ambon berjalan lancar terkendali. Keadaan ini membuat pemerintahan Sukarno
tidak bisa berpangku tangan menyaksikan semua aktivitas rakyat Maluku,
sehingga dikeluarkanlah perintah untuk menangkap seluruh pimpinan dengan
semua jajarannya, sehingga pada akhirnya dinyatakanlah bahwa Pemerintah RMS
yang berada di Belanda sebagai Pemerintah RMS dalam pengasingan Dengan
bekal dokumentasi dan bukti perjuangan RMS, para pendukung RMS membentuk
apa yang disebut Pemerintahan RMS di pengasingan.
Pemerintah Belanda mendukung kemerdekaan RMS, Namun di tahun
1978 terjadi peristiwa Wassenaar, dimana beberapa elemen pemerintahan RMS
melakukan serangan kepada Pemerintah Belanda sebagai protes terhadap
kebijakan Pemerintah Belanda. Oleh Press di Belanda dikatakanlah peristiwa itu
sebagai teror yang dilakukan para aktifis RMS di Belanda. Ada yang mengatakan
serangan ini disebabkan karena pemerintah Belanda menarik dukungan mereka
terhadap RMS. Ada lagi yang menyatakan serangan teror ini dilakukan karena
pendukung RMS frustasi, karena Belanda tidak dengan sepenuh hati memberikan
7. 7
dukungan sejak mula. Di antara kegiatan yang di lansir Press Belanda sabagai
teror, adalah ketika di tahun 1978 kelompok RMS menyandera 70 warga sipil di
gedung pemerintah Belanda di Assen-Wassenaar.
Selama tahun 70an, teror seperti ini dilakukan juga oleh beberapa
kelompok sempalan RMS, seperti kelompok Komando Bunuh Diri Maluku
Selatan yang dipercaya merupakan nama lain (atau setidaknya sekutu dekat)
Pemuda Maluku Selatan Merdeka. Kelompok ini merebut sebuah kereta api dan
menyandera 38 penumpangnya di tahun 1975. Ada juga kelompok sempalan yang
tidak dikenal yang pada tahun 1977 menyandera 100 orang di sebuah sekolah dan
di saat yang sama juga menyandera 50 orang di sebuah kereta api. Sejak tahun
80an hingga sekarang aktivitas teror seperti itu tidak pernah dilakukan lagi.
8. 8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Republik Maluku Selatan (RMS) adalah daerah yang diproklamasikan
merdeka pada 25 April 1950 dengan maksud untuk memisahkan diri dari Negara
Indonesia Timur (saat itu Indonesia masih berupa Republik Indonesia Serikat).
Namun oleh Pemerintah Pusat, RMS dianggap sebagai pemberontakan dan setelah
misi damai gagal, maka RMS ditumpas tuntas pada November 1950 lewat
kekuatan senjata.
Pada 14 Juli 1950 Pasukan ekspedisi APRIS/TNI mulai menumpas pos-
pos penting RMS. Sementara, RMS yang memusatkan kekuatannya di Pulau
Seram dan Ambon, juga menguasai perairan laut Maluku Tengah, memblokade
dan menghancurkan kapal-kapal pemerintah.
Pemberontakan ini berhasil digagalkan secara tuntas pada bulan
November 1950, sementara para pemimpin RMS mengasingkan diri ke Belanda
adalah Prof. Johan Manusama. Komunikasi antara Pemerintah RMS di Belanda
dengan para Menteri dan para Birokrat di Ambon berjalan lancar membuat
pemerintahan Sukarnosehingga mengeluarkan perintah untuk menangkap seluruh
pimpinan dengan semua jajarannya, sehingga pada akhirnya dinyatakanlah bahwa
Pemerintah RMS yang berada di Belanda sebagai Pemerintah RMS dalam
pengasingan Dengan bekal dokumentasi dan bukti perjuangan RMS
3.2 Saran
Alangkah baiknya kita mempelajari dan mengetahui sejarah-sejarah
tentang pemberontakan dunia khususnya Pemberontakan Republik Maluku
Selatan (RMS).
Dari pemberontakan tersebut kami dapat mengetahui bahwa
Pemberontakan Republik Maluku Selatan banyak sekali kisah-kisahnya pada
masa lampau.
9. 9
DAFTAR PUSTAKA
- Buku LKS Sejarah Kelas XII Semester I
- http://wikipedia
- Agung Leo dan Aris Listiyani Dwi. 2009. Mandiri Sejarah. Jakarta: Erlangga