Geometri Euclid adalah sistem aksiomatik yang dikembangkan oleh matematikawan Yunani Euclid dari Alexandria, yang menjelaskan geometri planar dan solid melalui lima postulat utama termasuk postulat paralel. Geometri ini menjadi standar selama 2000 tahun sampai pengembangan geometri non-Euclidean pada abad ke-19.
Buku ajar ini membahas tentang konsep geometri dasar seperti kongruensi pada segitiga, sifat-sifat segiempat, teorema Pythagoras, perbandingan seharga garis dan kesebangunan, beberapa teorema pada garis istimewa pada segitiga dan lingkaran. Peserta diharapkan dapat memahami konsep-konsep tersebut dan mampu menyelesaikan masalah-masalah geometri.
Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah jika power point ini bisa bermanfaat untuk semuanya. Karena saya masih belajar mohon tidak memakan mentah-mentah konten dari tayangan ini. Kritik dan saran sangat diharapkan. Terima Kasih.
Muhamad Husni Mubaraq
@ID_baraq
Mohon tinggalkan komentar atau pesan
Teks tersebut merangkum perkembangan geometri non-Euclid, dimulai dari kontribusi para matematikawan Arab dan Eropa dalam mempertanyakan postulat kelima Euclid, hingga penemuan geometri hiperbolik dan non-Euclid oleh Gauss, Lobachevsky, dan Bolyai pada abad ke-19. Saccheri dianggap sebagai pendiri geometri non-Euclid karena membuktikan bahwa jumlah sudut segitiga kurang dari 180 derajat.
Matematika Hindu berkembang sejak abad ke-26 SM hingga abad ke-14 M. Peradaban Lembah Sungai Indus pada 2800-1800 SM mengatur kota-kota secara geometris. Bangsa India mengembangkan sistem angka tempat dengan bilangan nol pada abad ke-6 M. Tokoh-tokoh seperti Aryabhata dan Brahmagupta mengembangkan aritmatika dengan bilangan nol dan negatif.
Tokoh-tokoh yang berperan dalam perkembangan Aljabar meliputi Diophantus (matematikawan Yunani yang memperkenalkan variabel penulisan Aljabar), Al-Khawarizmi (matematikawan Persia yang mencetuskan Aljabar dalam bukunya), dan Al-Qalasadi (matematikawan Spanyol abad ke-15 yang memperkenalkan simbol-simbol Aljabar).
Dokumen tersebut merupakan penjelasan tentang pengertian dasar geometri terurut, meliputi definisi titik, relasi keantaraan, aksioma-aksioma, dalil-dalil yang dibuktikan, dan konsep-konsep geometri dasar seperti garis, segmen, bidang datar, dan segitiga.
Buku ajar ini membahas tentang konsep geometri dasar seperti kongruensi pada segitiga, sifat-sifat segiempat, teorema Pythagoras, perbandingan seharga garis dan kesebangunan, beberapa teorema pada garis istimewa pada segitiga dan lingkaran. Peserta diharapkan dapat memahami konsep-konsep tersebut dan mampu menyelesaikan masalah-masalah geometri.
Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah jika power point ini bisa bermanfaat untuk semuanya. Karena saya masih belajar mohon tidak memakan mentah-mentah konten dari tayangan ini. Kritik dan saran sangat diharapkan. Terima Kasih.
Muhamad Husni Mubaraq
@ID_baraq
Mohon tinggalkan komentar atau pesan
Teks tersebut merangkum perkembangan geometri non-Euclid, dimulai dari kontribusi para matematikawan Arab dan Eropa dalam mempertanyakan postulat kelima Euclid, hingga penemuan geometri hiperbolik dan non-Euclid oleh Gauss, Lobachevsky, dan Bolyai pada abad ke-19. Saccheri dianggap sebagai pendiri geometri non-Euclid karena membuktikan bahwa jumlah sudut segitiga kurang dari 180 derajat.
Matematika Hindu berkembang sejak abad ke-26 SM hingga abad ke-14 M. Peradaban Lembah Sungai Indus pada 2800-1800 SM mengatur kota-kota secara geometris. Bangsa India mengembangkan sistem angka tempat dengan bilangan nol pada abad ke-6 M. Tokoh-tokoh seperti Aryabhata dan Brahmagupta mengembangkan aritmatika dengan bilangan nol dan negatif.
Tokoh-tokoh yang berperan dalam perkembangan Aljabar meliputi Diophantus (matematikawan Yunani yang memperkenalkan variabel penulisan Aljabar), Al-Khawarizmi (matematikawan Persia yang mencetuskan Aljabar dalam bukunya), dan Al-Qalasadi (matematikawan Spanyol abad ke-15 yang memperkenalkan simbol-simbol Aljabar).
Dokumen tersebut merupakan penjelasan tentang pengertian dasar geometri terurut, meliputi definisi titik, relasi keantaraan, aksioma-aksioma, dalil-dalil yang dibuktikan, dan konsep-konsep geometri dasar seperti garis, segmen, bidang datar, dan segitiga.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang:
1. Pengantar analisis real yang membahas supremum dan infimum serta barisan bilangan real
2. Menguraikan definisi dan teorema terkait supremum, infimum, himpunan terbatas, dan sifat-sifatnya
3. Mengjelaskan pengertian barisan bilangan real, konvergensi, dan limitnya
Buku ini membahas materi geometri analitik ruang yang meliputi titik dan vektor dalam ruang tiga dimensi, garis lurus, persamaan bola, luasan putaran, dan luasan berderajat dua.
This document contains solutions to exercises on real analysis. It includes:
1) Proving various properties relating to if a is a real number.
2) Solving equations by justifying each step with appropriate theorems or properties.
3) Proving that if a satisfies a^2 = 2, then either a = √2 or a = -√2.
4) Showing there does not exist a rational number whose square is 2 by reducing it to a contradiction.
FORMALISME,LOGIKALISME DAN INTUISIONISMENYAK MAULANA
Dari tiga aliran besar filsafat matematika yaitu formalisme, logisisme, dan intuisionisme, tidak ada kesepakatan yang bulat di antara para ilmuan matematika mengenai penafsiran matematika. Masing-masing aliran memiliki pandangan berbeda tanpa ada titik kesepakatan yang sempurna.
GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...Agung Wee-Idya
1. Dokumen tersebut membahas tentang garis dan bidang sejajar, termasuk membuktikan proposisi-proposisi geometri mengenai garis dan bidang sejajar melalui pembuktian langsung dengan contoh gambar.
1. definisi dan teorema dasar pada geometri datarHeri Cahyono
1. Dua garis dikatakan sejajar jika tidak memiliki titik potong.
2. Jika dua garis dipotong oleh garis lain sehingga membentuk sudut sehadap yang sama besar, maka kedua garis tersebut sejajar.
3. Jika dua garis dipotong oleh garis lain sehingga membentuk sudut dalam atau luar yang berseberangan sama besar, maka kedua garis tersebut sejajar.
Jawaban latihan soal bagian 2.2 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
Makalah ini membahas tentang pencerminan (refleksi) pada bidang datar. Definisi pencerminan dijelaskan sebagai fungsi yang memetakan titik ke titik lain sehingga membentuk sudut yang sama dengan sumbu refleksi. Sifat-sifat pencerminan seperti surjektif, injektif, dan melestarikan jarak juga dibuktikan sehingga pencerminan merupakan transformasi isometri. Contoh soal pencerminan juga diberikan unt
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang ruang vektor umum, ruang bagian, dan beberapa contohnya. Ruang vektor didefinisikan sebagai himpunan dengan operasi penjumlahan vektor dan perkalian skalar yang memenuhi 10 sifat tertentu. Ruang bagian adalah ruang vektor yang merupakan bagian dari ruang vektor lain dengan operasi yang sama.
1. Dokumen tersebut membahas prinsip inklusi-eksklusi dalam menghitung banyaknya obyek yang memenuhi beberapa sifat tertentu.
2. Bentuk umum prinsip inklusi-eksklusi ditulis sebagai rumus yang menghitung jumlah obyek tanpa sifat tertentu berdasarkan jumlah obyek dengan berbagai kombinasi sifat.
3. Beberapa contoh penerapan prinsip inklusi-eksklusi untuk
Jawaban latihan soal bagian 2.1 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
1. Non-Euclidean geometri dikembangkan pada abad ke-19 oleh matematikawan seperti Bolyai, Lobachevsky, dan Riemann, yang menemukan geometri hiperbolik dan eliptik dengan menolak postulat paralel Euclid.
2. Perbedaan utama antara geometri Euclidean dan non-Euclidean adalah sifat garis paralel. Dalam geometri hiperbolik ada tak terhingga banyak garis paralel, sementara dalam geometri eliptik semua gar
GEOMETRI SEBAGAI SISTEM DEDUKTIF, POSTULAT KESEJAJARAN EUCLIDES.pptxWidyaMeka
Geometri dapat dipandang sebagai sistem deduktif berdasarkan himpunan postulat yang menentukan jenis geometrinya. Euclides membedakan antara postulat yang berlaku khusus untuk ilmu tertentu dan aksioma yang berlaku secara umum. Geometri Euclides didasarkan pada definisi unsur-unsurnya serta aksioma dan postulat tertentu.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang:
1. Pengantar analisis real yang membahas supremum dan infimum serta barisan bilangan real
2. Menguraikan definisi dan teorema terkait supremum, infimum, himpunan terbatas, dan sifat-sifatnya
3. Mengjelaskan pengertian barisan bilangan real, konvergensi, dan limitnya
Buku ini membahas materi geometri analitik ruang yang meliputi titik dan vektor dalam ruang tiga dimensi, garis lurus, persamaan bola, luasan putaran, dan luasan berderajat dua.
This document contains solutions to exercises on real analysis. It includes:
1) Proving various properties relating to if a is a real number.
2) Solving equations by justifying each step with appropriate theorems or properties.
3) Proving that if a satisfies a^2 = 2, then either a = √2 or a = -√2.
4) Showing there does not exist a rational number whose square is 2 by reducing it to a contradiction.
FORMALISME,LOGIKALISME DAN INTUISIONISMENYAK MAULANA
Dari tiga aliran besar filsafat matematika yaitu formalisme, logisisme, dan intuisionisme, tidak ada kesepakatan yang bulat di antara para ilmuan matematika mengenai penafsiran matematika. Masing-masing aliran memiliki pandangan berbeda tanpa ada titik kesepakatan yang sempurna.
GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...Agung Wee-Idya
1. Dokumen tersebut membahas tentang garis dan bidang sejajar, termasuk membuktikan proposisi-proposisi geometri mengenai garis dan bidang sejajar melalui pembuktian langsung dengan contoh gambar.
1. definisi dan teorema dasar pada geometri datarHeri Cahyono
1. Dua garis dikatakan sejajar jika tidak memiliki titik potong.
2. Jika dua garis dipotong oleh garis lain sehingga membentuk sudut sehadap yang sama besar, maka kedua garis tersebut sejajar.
3. Jika dua garis dipotong oleh garis lain sehingga membentuk sudut dalam atau luar yang berseberangan sama besar, maka kedua garis tersebut sejajar.
Jawaban latihan soal bagian 2.2 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
Makalah ini membahas tentang pencerminan (refleksi) pada bidang datar. Definisi pencerminan dijelaskan sebagai fungsi yang memetakan titik ke titik lain sehingga membentuk sudut yang sama dengan sumbu refleksi. Sifat-sifat pencerminan seperti surjektif, injektif, dan melestarikan jarak juga dibuktikan sehingga pencerminan merupakan transformasi isometri. Contoh soal pencerminan juga diberikan unt
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang ruang vektor umum, ruang bagian, dan beberapa contohnya. Ruang vektor didefinisikan sebagai himpunan dengan operasi penjumlahan vektor dan perkalian skalar yang memenuhi 10 sifat tertentu. Ruang bagian adalah ruang vektor yang merupakan bagian dari ruang vektor lain dengan operasi yang sama.
1. Dokumen tersebut membahas prinsip inklusi-eksklusi dalam menghitung banyaknya obyek yang memenuhi beberapa sifat tertentu.
2. Bentuk umum prinsip inklusi-eksklusi ditulis sebagai rumus yang menghitung jumlah obyek tanpa sifat tertentu berdasarkan jumlah obyek dengan berbagai kombinasi sifat.
3. Beberapa contoh penerapan prinsip inklusi-eksklusi untuk
Jawaban latihan soal bagian 2.1 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
1. Non-Euclidean geometri dikembangkan pada abad ke-19 oleh matematikawan seperti Bolyai, Lobachevsky, dan Riemann, yang menemukan geometri hiperbolik dan eliptik dengan menolak postulat paralel Euclid.
2. Perbedaan utama antara geometri Euclidean dan non-Euclidean adalah sifat garis paralel. Dalam geometri hiperbolik ada tak terhingga banyak garis paralel, sementara dalam geometri eliptik semua gar
GEOMETRI SEBAGAI SISTEM DEDUKTIF, POSTULAT KESEJAJARAN EUCLIDES.pptxWidyaMeka
Geometri dapat dipandang sebagai sistem deduktif berdasarkan himpunan postulat yang menentukan jenis geometrinya. Euclides membedakan antara postulat yang berlaku khusus untuk ilmu tertentu dan aksioma yang berlaku secara umum. Geometri Euclides didasarkan pada definisi unsur-unsurnya serta aksioma dan postulat tertentu.
Teks tersebut merangkum tentang Euclid dan buku karyanya The Elements. The Elements terdiri dari 13 buku yang membahas geometri bidang, aritmatika, dan geometri ruang, serta tokoh-tokoh yang berkontribusi dalam perkembangan geometri Euclid.
Bagi mereka yang kuliah di jurusan matematikaYuuki Akari
1. Dokumen membahas perbedaan antara aksioma, postulat, teorema, hipotesis, paradigma, dan teori dalam konteks matematika dan ilmu pengetahuan.
2. Secara historis, aksioma dan postulat memiliki makna yang berbeda di Yunani Kuno, tetapi kini dianggap sama sebagai pernyataan yang diterima tanpa pembuktian.
3. Teorema membutuhkan pembuktian berdasarkan aksioma atau postulat, sedangkan hipotesis mer
Aliran logisisme berpandangan bahwa matematika merupakan bagian dari logika, dimana konsep dan obyek matematika dapat didefinisikan dari terminologi logika. Namun, tidak semua kebenaran matematika dapat dibuktikan hanya berdasarkan prinsip-prinsip logika.
Ringkasan dokumen:
1. Dokumen tersebut membahas tentang postulat kesejajaran Euclid dan solusi Wallis atas postulat tersebut.
2. Proclus memberikan bukti postulat kesejajaran Euclid dengan mengasumsikan postulat tambahan bahwa jarak antara dua garis sejajar adalah terbatas.
3. Wallis menggantikan postulat kesejajaran Euclid dengan postulat yang menyatakan bahwa jika segitiga dan segmen garis d
Matematika adalah studi besaran, struktur, ruang, dan perubahan. Matematika berkembang dari pencacahan dan pengukuran sederhana menjadi pengkajian sistematis yang abstrak dengan menggunakan logika dan bukti formal. Matematika kini digunakan luas dalam berbagai bidang ilmu dan kehidupan nyata.
Dokumen tersebut membahas perkembangan geometri analitik pada abad ke-17 yang diciptakan oleh Descartes dan Fermat. Juga membahas ahli-ahli matematika pada abad tersebut seperti Descartes, Fermat, Huygens, Terricolli, Bachet de Meziriac, Mercenne, Roberval, dan de la Hire beserta penemuan dan kontribusi masing-masing.
Matriks pertama kali ditemukan oleh Bangsa Cina Kuno pada abad ke-2 SM dalam teks matematika kuno mereka. Gagasan matriks kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh ilmuwan-ilmuwan seperti Cayley, Sylvester, dan Sarrus pada abad ke-19. Cayley dianggap sebagai penemu rumus matriks, sementara Sylvester memperkenalkan istilah "matriks" dan membuat kontribusi penting untuk teori matriks. Sarr
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan teori bilangan pada berbagai peradaban purbakala seperti Mesir Kuno, Babilonia, India, Cina, hingga perkembangannya pada zaman sejarah. Beberapa tokoh penting yang berjasa dalam perkembangan teori bilangan diantaranya Pythagoras, Jamshid Al-Kashi, dan tokoh-tokoh lainnya.
Aplikom_UNSRI_5. Excel (jadwal kuliah, daftar nilai, grafik, statistik deskri...sahala_ambarita7
The document contains schedules for courses in the even semester of the 2015/2016 academic year for the Mathematics Education study program at Sriwijaya University. It lists the course codes, names, credits, rooms, and lecturers for each class meeting on Mondays through Saturdays. It also includes tables with student grade details and results of the final semester exam for first-year students in the Mathematics Education study program. The tables show the distribution of scores and rankings of students.
Aplikom_UNSRI_3. 8 Unsur dalam skripsi_Sahala Martua Ambaritasahala_ambarita7
Skripsi ini membahas penelitian tindakan kelas tentang penerapan pembelajaran kooperatif jenis Two Stay Two Stray untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 52 Palembang pada materi lingkaran. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan skor rata-rata siswa dan persentase ketuntasan belajar setelah diterapkannya metode pembelajaran tersebut.
Aplikom_UNSRI_2.Skripsi dengan Bulkona_Sahala Martua Ambaritasahala_ambarita7
Skripsi ini membahas penerapan model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR) dalam pembelajaran matematika di kelas X SMA Negeri 13 Palembang untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas, hasil belajar, dan penerapan model AIR. Hasilnya diharapkan bermanfaat untuk siswa, guru, dan sekolah.
Aplikom_UNSRI_1.Biodata diri dan Keunikan Matematika_Sahala Martua Ambaritasahala_ambarita7
Dokumen ini berisi data pribadi seseorang bernama Sahala Martua Ambarita. Ia lahir di Palembang pada tahun 1996 dan beragama Kristen Protestan. Sahala pernah aktif dalam organisasi sekolah dan cita-citanya menjadi dosen atau guru. Terdapat juga contoh keunikan angka dalam matematika.
Materi tentang pecahan meliputi pengertian pecahan, mengubah pecahan menjadi ekuivalen, resiprok dan penggunaannya, menyederhanakan pecahan, operasi pada pecahan seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian pecahan, serta pemangkatan pecahan."
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Sejarah Geometri Euclid
1. SEJARAH GEOMETRI EUCLID
0
Geometri Euclid merupakan sebuah sistem matematik yang disumbangkan oleh seorangahli
matematik Yunani bernama Euclid dari Alexandria. Teks Euclid, Elementsmerupakan sebuah
kajian sistematik yang terawal mengenai geometri. Ia sudah menjadi salah satu buku-buku yang
paling berpengarh di dalam sejarah, sama banyaknya dengan kaedahnya yang mempunyai isi
kandungan matematik. Kaedah cara yang mengandungi andaian satu setaksiom secara intuitif
yang sangat menarik, dan kemudiannya membuktikan banyak usul(teorem-teorem) daripada
aksiom-aksiom berkenaan. Walaupun banyak daripada keputusan-keputusan oleh Euclid sudah
dinyatakan oleh ahli-ahli matematik Yunani sebelumnya, Euclid merupakan orang yang pertama
untuk menunjukkan bagaimana usul-usul ini diletakkan secara sempurna membentuk satu
deduksi dan sistem logik yang komprehensif.
Buku Elements ini bermula dengan geometri satah, yang masih lagi diajar di sekolah
menengah sebagai satu sistem aksioman dan contoh-contoh pembuktian formal yang pertama.
Kemudiannya, Elements merangkumi geometri pepejal dalam tiga dimensi, dan seterusnya
geometri Euclid telah dipanjangkan kepada satu bilangan dimensi yang terhingga. Kebanyakan
daripada Elements menyatakan keputusan-keputusan dalam apa yang kini disebut sebagai teori
nombor, yang boleh dibuktikan menerusi kaedah geometri.
Selama dua ribu tahun, kata adjektif “Euclid” tidak diperlukan kerana pada masa itu tiada
geometri lain dapat dibayangkan. Aksiom-aksiom Euclid nampak seperti sangat jelas
sehinggakan apa-apa teorem lain yang dibuktikan daripadanya dianggap benar secara mutlak.
Hari ini, bagaimanapun, banyak geometri bukan Euclid sudah diketahui, yang pertamanya telah
dijumpai pada awal abad ke-19. Ia juga tidak boleh diambil mudah bahawa geometri Euclid
hanya menggambarkan ruang fizikal. Satu implikasi daripada teori Einsteinmengenai
teori kerelatifan umum bahawa geometri Euclid merupakan satu anggaran yang baik kepada
sifat-sifat ruang fizikal hanyak sekiranya medan graviti tidak terlalu kuat.
Pendekatan aksioman
Geometri Euclid merupakan satu sistem aksioman, yang mana semua teorem (“penyataan
benar”) adalah diambil daripada satu bilangan aksiom-aksiom yang terhingga. Pada permulaan
buku Elements yang pertama, Euclid memberikan lima postulat (aksiom):
1. Apa-apa dua titik boleh dihubungkan dengan satu garis lurus.
2. Apa-apa tembereng garis lurus boleh dipanjangkan di dalam satu garis lurus.
3. Satu bulatan boleh dilukis dengan menggunakan satu garis lurus sebagai jejari dan satu
lagi titik hujung sebagai pusat.
4. Semua sudut serenjang adalah kongruen.
2. 5. Postulat selari. Jika dua garis bersilangan dengan yang ketiga dalam satu cara yang
jumlah sudut dalaman adalah kurang daripada satu lagi, maka dua garis ini mesti
bersilangan di atas satu sama lain sekiranya dipanjangkan secukupnya.
Aksiom-aksiom ini menggunakan konsep-konsep berikut: titik, tembereng garis lurus dan garis,
sebahagian daripada satu garis, bularan dengan jejari dan pusat, sudut serenjang, kongruen,
sudut-sudut dalaman dan serenjang, jumlah. Kata-kata kerja yang berikut muncul: sambung,
dipanjangkan, lukis, silang. Bulatan ini digambarkan dengan menggunakan postulat 3 adalah
sangat unik. Postulat-postulat 3 dan 5 hanya boleh digunakan untuk geometri satah; dalam tiga
dimensi, postulat 3 mentakrifkan suatu bulatan.
Satu bukti daripada buku Euclid “Elements” bahawa apabila diberikan satu tembereng garis, satu
segitiga sama wujud termasuklah tembereng sebagai salah satu daripada tiga sisi. Buktinya
adalah dengan cara binaan: Satu segitiga sama ΑΒΓ dibuat dengan melukis bulatan Δ dan Ε
berpusat pada titik-titik Α dan Β, dan dengan mengambil satu persilangan bulatan sebagai
puncak sudut ketiga bagi segitiga tersebut.
Postulat 5 membawa kepada geometri yang sama sebagai penyataan yang berikut, dikenali
sebagai Aksiom Playfair, yang hanya boleh dipegang hanya konsep di dalam satah itu:
Menerusi satu titik yang tidak terletak di atas satu garis lurus, hanya satu sahaja garis yang boleh
dilukis tidak akan bertemu garis yang diberi.
Postulat-postulat 1, 2, 3, dan 5 menegaskan bahawa kewujudan dan keunikan rajah-rajah
geometri, dan peegasan ini adalah satu binaan semulajadi: iaitu, kita tidak diberitahu bahawa ada
perkara tertentu wujud, tetapi kaedah-kaedah diberi untuk mencipta dengan tidak lebih daripada
satu kompas dan satu pinggiran lurus yang tidak bertanda. Dalam kes ini, geometri Euclid adalah
lebih konkrit daripada kebanyakan sistem-sistem aksiom moden seperti teori set, yang mana
kebiasaannya menegaskan kewujudan objek-objek tanpa mengatakan bagaimana untuk membina
mereka, atau menegaskan kewujudan objek-objek yang tidak boleh dibina di dalam ruang teori
berkenaan.
Sebenarnya, binaan-binaan garis di atas kertas dan sebagainya adalah model-model objek yang
lebih baik ditakrifkan di dalam sistem formal, daripada hanya contoh-contoh objek berkenaan.
Sebagai contoh, satu garis lurus Euclid tidak mempunyai lebar, tetapi apa-apa garis yang benar
akan menjadi lebar.
Elements juga memasukkan lima “notasi biasa”:
1. Perkara yang sama dengan benda yang sama tetapi juga setara antara satu sama lain.
2. Jika setara ditambahkan kepada persamaan, maka jumlah keseluruhan juga adalah setara.
3. Jika setara ditolak daripada persamaan, maka bakinya juga adalah setara.
4. Perkara yang bertembung di antara satu sama lain juga setara antara satu sama lain that
coincide with one another equal one another.
3. 5. Jumlah keseluruhan juga lebih besar daripada bahagian berkenaan.
Euclid juga menggunakan sifat-sifat lain yang berkaitan dengan magnitud. 1 adalah satu-satunya
bahagian daripada dasar logik yang Euclid lahirkan dengan terang dan jelas. 2 dan 3 adalah
prinsip-prinsip “aritmetik”; perhatikan bahawa makna-makna “tambah” dan “tolak” di dalam
konteks geometri asli ini telah diberi sama seperti diambil. 1 hingga 4 secara takrifan
mempunyai persamaan, yang mana boleh juga diambil sebagai bahagian pendasaran logik atau
sebagai satu keperluan hubungan kesetaraan , seperti “pertembungan,” definisi yang sangat teliti.
5 adalah satu prinsip mereologi. “Keseluruhan”, “sebahagian”, dan “baki” memerlukan takrifan
yang tepat.
Geometri Euclides
Geometri Euclides sering disebut juga geometri parabolik, yaitu geometri yang mengikuti satu
himpunan proposisi yang didasarkan pada lima postulat Euclid yang telah didefinisikan dalam
bukunya The Elements. Lebih khusus, geometri Euclid berbeda dari jenis geometri lain dalam
dalil kelima, sering disebut dengaan postulat paralel. Non-Euclidean geometri menggantikan
postulat kelima ini dengan salah satu dari dua alternatif postulat dan mengarah ke geometri
hiperbolik atau geometri eliptik. Ada dua jenis geometri Euclidean: geometri bidang, yang
merupakan dimensi Euclidean geometri-dua, dan geometri padat, yang merupakan dimensi
Euclidean geometri-tiga.
Lima postulat Euclid dapat dinyatakan sebagai berikut :
1) Hal ini dimungkinkan untuk menggambar segmen garis lurus bergabung dengan dua titik.
2) Hal ini dimungkinkan untuk selamanya memperpanjang himpunaniap segmen garis lurus
secara terus menerus dalam garis lurus.
3) Mengingat himpunaniap segmen garis lurus, adalah mungkin untuk menggambarlingkaran
memiliki segmen sebagai jari-jari dan satu titik akhir sebagai pusatnya.
4) Semua sudut kanan sama satu sama lain atau kongruen.
5) Jika dua garis yang ditarik sehingga mereka berpotongan sepertiga sedemikian rupa sehingga
jumlah dari sudut interior pada satu sisi kurang dari dua sudut yang tepat, maka mereka dua
baris, jika diperpanjang cukup jauh, harus berpotongan satu sama lain pada sisi tertentu.
Dalil kelima dikenal sebagai postulat paralel. Paralel ini menyatakan bahwa postulat diberikan
himpunan tiap segmen garis lurus dan titik tidak bahwa segmen garis, ada satu dan hanya satu
garis lurus yang melewati titik itu dan tidak pernah memotong baris pertama, tidak peduli
seberapa jauh segmen garis yang diperpanjang. Meskipun kelima postulat Euclid tidak dapat
dibuktikan sebagai teorema, selama bertahun-tahun banyak bukti diklaim diterbitkan. Banyak
usaha yang ditujukan untuk merumuskan teorema untuk mendalilkan ini karena diperlukan untuk
4. membuktikan hasil penting dan itu tidak tampak sebagai intuitif sebagai dalil-dalil lainnya. Lebih
dari dua ribu tahun penelitian dalil kelima ditemukan untuk menjadi independen dari empat
lainnya. Ini adalah postulat kelima ini yang harus terus untuk geometri untuk dipertimbangkan
Euclidean.
Pada tahun 1826 Nikolay Lobachevsky dan pada tahun 1832 János Bolyai, dikembangkan secara
independennon-Euclidean geometri yang konsisten diri sepenuhnya di mana postulat kelima
tidak menjadi pegangan. Johann Carl Friedrich Gauss pernah menemukan ini tapi hasilnya tidak
dipublikasikan. Euclid berusaha menghindari menggunakan postulat kelima dan berhasil dalam
proposisi pertama 28 The Elements, tetapi untuk proposisi 29 ia membutuhkannya. Bagian dari
geometri yang dapat diturunkan hanya dengan menggunakan empat pertama postulat Euclid
kemudian dikenal sebagai geometri absolut. Sebagaimana dinyatakan di atas, dalil kelima dan
karenanya paralel dalil menggambarkan geometri Euclidean. Jika bagian dari postulat paralel
diganti dengan “garis tidak ada yang melewati titik” geometri maka elips atau bulat
dijelaskan.Jika bagian dari postulat paralel diganti dengan “minimal dua baris ada terjadilah
bahwa melalui titik bahwa” maka geometri hiperbolik dijelaskan.
Seperti dinyatakan di atas, dua jenis geometri Euclidean, geometri bidang dan geometri padat,
yang jelas berbeda. Geometri bidang adalah bagian dari geometri dalam ruang dua dimensi yang
berhubungan dengan gambaran dari bidang, seperti garis, lingkaran dan poligon. Geometri padat
adalah bagian dari geometri dalam ruang tiga-dimensi yang berhubungan dengan makanan padat,
seperti polyhedra, bola, dan garis dan bidang. Dalam kedua jenis kelima postulat Euclidean
geometri Euclid sesuai, tetapi masing-masing menggambarkan tokoh dalam berbagai jenis ruang.
Ruang Euclidean adalah ruang semua-tuple n bilangan real dan dilambangkan sebagai R^n.
Ruang ini adalah ruang vektor dan memiliki dimensi topologi (Lebesgue dimensi meliputi) n
(lihat topologi). Contravariant dan jumlah kovarian yang himpunanara dalam ruang Euclidean.
R^1 adalah garis yang nyata, yaitu garis dengan skala tetap yang nomor sesuai dengan poin yang
unik pada baris. Generalisasi garis nyata di-dimensi ruang dua disebut bidang Euclidean dan
dinotasikan R^2.