Menguraikan kebijakan fiskal dan moneter yang mempengaruhi investasi di Indonesia. Diuraikan juga contoh-contoh kebijakan moneter dan fiskal yang mempengaruhi investasi tersebut.
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan PengangguranMuhammad Rafi Kambara
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
>Tiga Model Penawaran Agregat
>>Model Harga Kaku (Sticky Price)
>>Model Upah Kaku
>>Model Informasi-Tak Sempurna
>Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Disusun oleh:
Afrida Syahputri R. N.
Danan Giriatmojo
Fildzah Salsabila
Muhammad Rafi Kambara
Saila Dhiyaul Haq
Menguraikan kebijakan fiskal dan moneter yang mempengaruhi investasi di Indonesia. Diuraikan juga contoh-contoh kebijakan moneter dan fiskal yang mempengaruhi investasi tersebut.
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan PengangguranMuhammad Rafi Kambara
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
>Tiga Model Penawaran Agregat
>>Model Harga Kaku (Sticky Price)
>>Model Upah Kaku
>>Model Informasi-Tak Sempurna
>Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Disusun oleh:
Afrida Syahputri R. N.
Danan Giriatmojo
Fildzah Salsabila
Muhammad Rafi Kambara
Saila Dhiyaul Haq
Fasisme adalah gerakan radikal ideologi nasionalis otoriter politik. Fasis berusaha untuk mengatur bangsa menurut perspektif korporatis, nilai, dan sistem, termasuk sistem politik dan ekonomi. Mereka menganjurkan pembentukan partai tunggal negara totaliter yang berusaha mobilisasi massa suatu bangsa dan terciptanya "manusia baru" yang ideal untuk membentuk suatu elit pemerintahan melalui indoktrinasi, pendidikan fisik, dan termasuk eugenika kebijakan keluarga.
CIRI PAHAM FASISMETidak rasional
Tidak mengakui persamaan derajat manusia
Tidak mengakui oposisi
Pemerintahan oleh kelompok elite
Totaliterisme
Rasionalisme
SEJARAH FASISME DI ITALIA Fasisme didirikan oleh sindikalis nasional Italia dalam Perang Dunia I yang menggabungkan sayap kiri dan sayap kanan pandangan politik, tapi condong ke kanan di awal 1920-an. Pada pecahnya Perang Dunia I pada bulan Agustus 1914, politik kiri Italia menjadi sangat dibagi atas posisinya pada perang . Awal fasisme yang dihasilkan dari perpecahan ini, dengan Angelo Oliviero Olivetti membentuk Fascio Revolusioner Aksi Internasional pada Oktober 1914 .Pada saat yang sama, Benito Mussolini bergabung penyebab intervensionis.
Bennito Mussolini memperoleh kemenangan dalam pemilu pada tahun 1923 dan dapat menduduki jabatan perdana mentri pada tahun 1924. ia memerintah secara ditaktor, yakni berkuasa mutlak untuk memaksa rakyat dengan menggunakan paham yang mengutamakan kepentingan negara adalah segala-galanya sehingga siapapun tidak boleh menentang negara dan kepentingan negara.
Disampaikan Oleh Sutiah LPKP
dalam Sosialisasi Internal di OPD Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur
Tanggal : 28 Oktober 2019
Sub Bab :
1. Jumlah Uang Beredar
2. Uang Inti
3. Money Multiplier
4. JUB dan Monetery Base
5. Kebijakan Moneter
6. Instrumen Kebijakan Moneter
7. Efektifitas Kebijakan Moneter
Sub Bab :
1. Perkembangan Teori Moneter
2. Perkembangan Teori Kuantitas Uang dari Mahzab Klasik
3. Teori Kuantitas Sederhana - Ricardo
4. Transaction Equation atau Transaction Velocity Approach
5. Income Flow Equation of Exchange
6. Cambridge Equation of Exchange
7. Cash Balance Equation
8. Income Version
9. Income Payment Approach - J.M. Keynes
10. Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
11. Kurva Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
12. Permintaan Uang untuk Spekulasi
13. Kurva Permintaan Uang untuk Spekulasi
14. Fungsi Permintaan Uang dari Keynes
15. Kurva Permintaan Uang Total
16. Perbedaan Teori Moneter Klasik dan Teori Moneter Keynes
Sub Bab :
1. Sejarah Uang
2. Definisi Uang
3. Peran dan Fungsi Uang
4. Kriteria Uang
5. Nilai Uang
6. Arti Penting Uang dalam Perekonomian
7. Netralitas Uang
8. Macam - macam Uang di Indonesia
Sejarah dan Sistem Ekonomi (Perekonomian Indonesia BAB 2)
1. Sejarah dan Sistem
Ekonomi Indonesia
Perekonomian Indonesia
DDrrss.. AAgguuss LLuutthhffii,, MM..SSii
2. Pemahaman Sistem
Chester A. Bernard
“suatu kesatuan yang terpadu secara holistik, yang
didalamnya terdiri dari bagian-bagian dan masing
bagian memiliki ciri dan batas tersendiri serta masing-masing
bagian memiliki keterkaitan yang saling
mendukung dalam sistem yang holistik tersebut”.
Istilah sistem menyangkut dua hal pokok yaitu
menunjukkan pada suatu “entitas” sesuatu wujud benda
(abstrak maupun konkret maupun konseptual) dan
sebagai suatu metoda (tatacara).
3. Pemahaman Sistem
Garis tebal menggambarkan
sistem
Diluar batas merupakan
lingkungan
Sistem
Batas
Produksi Mesin produksi, pegawai,
prosedur produksi dan
sebagainya membentuk
sistem. Lainnya dari
bagian perusahaan
merupakan lingkungan.
Sumber: Amirin,
1987:29
Example:
Komponen-komponen
Penyusun
4. Perkembangan Sistem
Perekonomian
Secara teoritis pengertian sistem ekonomi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan lembaga-lembaga
ekonomi yang dilaksanakan atau dipergunakan oleh
suatu bangsa/negara dalam mencapai cita-cita yang
telah ditetapkan.
Pengertian lembaga atau institusi ekonomi adalah suatu
pedoman, aturan atau kaidah yang digunakan
seseorang atau masyarakat dalam melakukan kegiatan-kegiatan
ekonomi untuk memenuhi kebutuhannya .
Kegiatan ekonomi adalah kegiatan yang berkaitan
dengan usaha (bisinis), dengan pasar, transaksi jual-beli,
dan pembayaran dengan uang.
6. Skolastisisme (Abad 9-15)
Skolastisisme adalah nama sebuah periode di Abad
Pertengahan yang dimulai sejak abad ke-9 hingga abad ke-
15. Masa ini ditandai dengan munculnya banyak sekolah
(dalam bahasa Latin schola) dan banyak pengajar ulung.
Selain itu, skolastik juga menunjuk pada metode tertentu,
yakni metode yang mempertanyakan dan menguji berbagai
hal secara kritis dan rasional, diperdebatkan, lalu diambil
pemecahannya. Ciri dari metode skolastik adalah
kerasionalan dari apa yang dihasilkan.
Raja Charlemagne
(742-814)
Abad Pertengahan adalah periode sejarah di Eropa sejak bersatunya
kembali daerah bekas kekuasaan Kekaisaran Romawi Barat di bawah
prakarsa Raja Charlemagne (742-814). Pada abad ini hingga munculnya
Monarkhi-monarkhi nasional, dimulainya Penjelajahan Samudra, kebangkitan
humanisme, serta Reformasi Protestan dengan dimulainya zaman renaisans
pada tahun 1517.
7. Merkantilisme (abad 16-17)
Merkantilisme adalah suatu teori ekonomi yang
menyatakan bahwa kesejahteraan suatu negara hanya
ditentukan oleh banyaknya aset (mineral berharga,
terutama emas maupun komoditas lainnya) yang
disimpan oleh negara. Aset bisa diperbesar jumlahnya
dengan meningkatkan ekspor dan mencegah
(sebisanya) impor sehingga neraca perdagangan
dengan negara lain akan selalu positif.
Pelabuhan Perancis
dari tahun 1638, saat
merkantilisme
mencapai puncaknya.
Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Victor de Riqueti,
marquis de Mirabeau (1763) dan kemudian dipopulerkan
oleh Adam Smith (1776)
Adam Smith
(1723-1790)
8. Physiocrat (abad 17-18)
François Quesnay
(1694-1774)
Kaum fisiokrat menganggap bahwa sumber kekayaan yang
senyata-nyatanya adalah sumber daya alam. Selama the
enlightenment Physiocrats Prancis adalah yang pertama kali
mempelopori teori ekonomi ini berdiri. Tokohnya adalah Francois
Quesnay (1694-1774), diagram ciptaannya yang terkenal adalah
Table Economique.
Inti dari mazhab pisiokrat adalah:
Pemikiran utama dalam mazhab Pisiokrat adalah dituangkan
dalam tabel ekonomi yang terdiri dari classe productive dari kaum
petani, classe des froprietaires dari kaum pemilik tanah, classe
sterile atau classe stipendile yang meliputi kaum pedagang dan
industriawan dan classe passieve adalah kaum pekerja.
Teori nilai dan harga yang terbagi menjadi tiga yaitu harga dasar barang-barang,
harga penjualan dan harga yang harus dibayar konsumen. Selain itu anggapan bahwa
perlunya pengenaan pajak untuk kepentingan ekonomi serta hukum-hukum alamiah
yang menjelaskan arus lingkaran ekonomi.
9. Marxisme (abad 18)
Karl Max (1818-
1883)
Marxisme adalah sebuah paham yang mengikuti pandangan-pandangan
dari Karl Marx. Marx menyusun sebuah teori besar
yang berkaitan dengan sistem ekonomi, sistem sosial, dan sistem
politik. Pengikut teori ini disebut sebagai Marxis. Marxisme
mencakup materialisme dialektis dan materialisme historis serta
penerapannya pada kehidupan sosial
Marxisme merupakan dasar teori komunisme modern. Teori ini
tertuang dalam buku Manisfesto Komunis yang dibuat oleh Marx
dan Friedrich Engels. Marxisme merupakan bentuk protes Marx
terhadap paham kapitalisme. Ia menganggap bahwa kaum kapital
mengumpulkan uang dengan mengorbankan kaum proletar
Marx berpendapat bahwa masalah ini timbul karena adanya "kepemilikan pribadi" dan
penguasaan kekayaan yang didominasi orang-orang kaya. Untuk menyejahterakan
kaum proletar, Marx berpendapat bahwa paham kapitalisme diganti dengan paham
komunisme. Bila kondisi ini terus dibiarkan, menurut Marx, kaum proletar akan
memberontak dan menuntut keadilan.
10. Keynesian (abad 19)
Keynesianisme (ekonomi ala Keynes), adalah suatu teori
ekonomi yang didasarkan pada ide ekonom Inggris abad ke-
19, John Maynard Keynes. Pemikiran teori ini mempromosikan
suatu ekonomi campuran, di mana baik negara maupun sektor
swasta memegang peranan penting. Kebangkitan ekonomi
Keynesianisme menandai berakhirnya ekonomi laissez-faire,
suatu teori ekonomi yang berdasarkan pada keyakinan bahwa
pasar dan sektor swasta dapat berjalan sendiri tanpa campur
tangan negara.
John Maynard Keynes
(1883-1946), pencetus
Keynesianisme
Teori ini menyatakan bahwa trend ekonomi makro dapat
memengaruhi perilaku individu ekonomi mikro. Berbeda
dengan teori ekonom klasik yang menyatakan bahwa proses
ekonomi didasari oleh pengembangan output potensial,
Keynes menekankan pentingnya permintaan agregat sebagai
faktor utama penggerak perekonomian, terutama dalam
perekonomian yang sedang lesu.
11. Pemahaman Sistem Ekonomi
Ideologi
Sistem
Politik
Sistem
Ekonomi
Hubungan Sistem Ekonomi, Sistem Politik
selalu dipengaruhi oleh adanya ideologi
masyarakat di suatu negara. Seperti halnya
muncul berbagai pemikiran terkait dengan
sistem ekonomi di dunia.
Menurut Suroso et al. (1995)
Ilmu politik dan ilmu ekonomi
merupakan bidang ilmu
tersendiri yang dikenal sebagai
ekonomi politik (political
economy). Pemikiran dasar
pada ilmu ini yaitu adanya
kelangkaan (scarcity) dengan
orientasi pada kebijaksanaan
yang rasional
12. Pemahaman Sistem Ekonomi
Hubungan antara ideologi dan ekonomi adalah sistem ekonomi juga
harus berdasarkan pada ideologi. Di Indonesia, sistem ekonomi
yang berlaku berdasarkan pada undang-undang yang berlaku.
Suatu sistem politik selalu berdasarkan pada ideologi yang dianut
oleh negara tersebut. Di Indonesia, sistem politik atau kegiatan
politik harus berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Karena hal
tersebut merupakan dasar negara/ideologi negara Indonesia.
Hubungan antara politik dan ekonomi yaitu jika ada perubahan
keadaan atau kebijakan politik, bisa mempengaruhi keadaan
ekonomi begitu juga sebaliknya. Di Indonesia misalnya, jika ada
pemimpin baru dan menetapkan kebijakan baru bahwa ada
swasembada beras maka kondisi ekonomi akan berubah.
13. Pemahaman Sistem Ekonomi
Gregory Grossman (1967)
“System is the nation that the various parts and
components (economics units and agents, institutions)
not only interconnect and interact but do so with a
certain degree of mutual consistency and coherence”
Sistem Ekonomi terdiri dari:
- Unsur Manusia
- Sumber atau perangkat kelembagaan
- Fungsi koordinasi dalam proses pengambilan keputusan
14. Pemahaman Sistem Ekonomi
Elemen-elemen sistem ekonomi
unit-unit ekonomi (Rumah
Tangga, Perusahaan, Serikat
buruh, instansi pemerintah, dll)
Pelaku-pelaku ekonomi
(konsumen, buruh, produsen,
investor, dan pemerintah)
Lingkungan (Sumber Daya Alam,
Sumber Daya Manusia, Sumber
Daya Kapital, Sumber Daya
Teknologi).
Tujuan Sistem Ekonomi
Menentukan apa, berapa, dan
bagaimana produk-produk yang
dibutuhkan akan dihasilkan.
Mengalokasikan produk nasional
bruto (PNB) untuk konsumsi rumah
tangga, pengganti stok modal,
investasi
Mendistribusikan Pendapatan
Nasional (PN) diantara anggota
masyarakat (upah, laba, bunga, dan
sewa)
Memelihara & meningkatkan
hubungan ekonomi dengan luar
negeri
15. Pembagian Sistem Ekonomi
Dilihat dari
mekanisme kordinasi
Dilihat dari
penekanan hak
kepemilikan
Sistem
Tradisional
Sistem
Komando
Sistem
Pasar
Sistem
Sosialis
Sistem
Kapitalis
Sistem
Liberalis
Sistem
Komunis
16. Pembagian Sistem Ekonomi
Sistem yang memberi
kebebasan yang
cukup besar bagi
pelaku- pelaku
ekonomi untuk
melakukan kegiatan
yang terbaik bagi
kepentingan
individual atas
sumber daya ekonomi
atau faktor produksi.
Sistem dimana
sumber daya
ekonomi atau faktor
produksi dikuasai
sebagai milik
negara.
17. Ciri Sistem Ekonomi
Liberal - Kapitalis
Adanya pengakuan yang luas terhadap hak-hak pribadi
Praktik perekonomian diatur oleh mekanisme pasar
Praktik perekonomian digerakkan oleh motif keuntungan
18. Ciri Sistem Ekonomi
Sosialis - Komunistik
Semua alat dan sumber produksi adalah milik negara dan dikuasai negara
Menekankan pada kebersamaan masyarakat dalam menjalankan dan
memajukan perekonomian
Campur tangan pemerintah sangat besar, bahkan mengenai 3 persoalan
ekonomi: what, how, dan for whom
19. Ciri Sistem Ekonomi Campuran
Adanya intervensi pemerintah dalam perekonomian
yang terintegrasi di pasar
Pada umumnya diterapkan di negara sedang
berkembang.
Ada kegiatan ekonomi yang dilaksanakan oleh
perseorangan atau swasta, dan sebagian dilaksanakan
oleh pemerintah
Pemerintah membuat kebijakan untuk ikut campur
tangan interaksi ekonomi yang ada dipasar
Terdapat persaingan pasar, tetapi gerak-geriknya tetap
dalam pengawasan pemerintah.
21. Perkembangan Sistem Ekonomi
Indonesia
Untuk melihat besarnya faham ekonomi suatu negara
dapat melihat dari dua pendekatan yaitu Pendekatan
Faktual-struktural dan pendekatan Sejarah.
Pendekatan Faktual-struktural
Menelaah peranan pemerintah atau negara dalam
struktur perekonomian [Y=C+1+G+(X-M)]
Pendekatan Sejarah
Menelusuri bagaimana perekonomian bangsa
di organisasikan dari waktu ke waktu.
24. Konsep Demokrasi Ekonomi
Konsep Demokrasi Ekonomi (KDE) adalah merupakan kelanjutan penafsiran
pasal 33 UUD 1945. Menurut konsep ini, pasal 33 tersebut dapat ditafsirkan
bahwa demokrasi ekonomi mempunyai tujuan untuk tercapainya
masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.
Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI)
“… produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua dibawah pimpinan dan
kepemilikan anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah
yang diutamakan, bukan kemakmuran orang seorang. Perekonomian
berdasarkan atas demokrasi ekonomi, artinya kemakmuran bagi semua.
Hanya perusahaan-perusahaan yang tidak menguasai hajat hidup orang
banyak yang boleh ada ditangan orang-orang. Bumi, air, dan kekayaan
alam yang terkandung didalam bumi adalah pokok-pokok kemakmuran
rakyat. Sebab itu harus dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.(ISEI,1990)
26. Sistem Ekonomi Pancasila
Menurut Emil Salim:
Peranan Negara beserta aparatur ekonomi negara adalah
penting, tetapi tidak dominan agar dicegah tumbuhnya sistem
etatisme (serba negara). Peranan swasta adalah penting,
tetapi juga tidak dominan agar dicegah tumbuhnya free fight.
Dalam SEP usaha negara dan swasta tumbuh berdampingan
dengan perimbangan tanpa dominasi berlebihan satu terhadap
yang lain
Dalam SEP, hubungan kerja antar lembaga-lembaga
ekonomi tidak didasarkan pada dominasi modal, seperti halnya
dalam sistem ekonomi kapitalis. Juga tidak didasarkan pada
dominasi buruh, seperti halnya dalam sistem ekonomi
komunis. Tetapi asas kekeluargaan menurut keakraban antar
manusia.
27. Sistem Ekonomi Pancasila
Masyarakat sebagai suatu kesatuan memegang peranan sentral dalam
Sistem Ekonomi Pancasila. Produksi dikerjakan oleh semua untuk semua
dibawah pimpinan atau kepemilikan anggota-anggota masyrakat. Masyarakat
adalah unsur ekonomi non negara yakni ekonomi swasta. Dalam ekonomi
swasta ini yang menonjol bukan perorangan. Tetapi masyarakat sebagai satu
kesatuan. Tekanan kepada masyarakat, tidak berarti mengabaikan individu,
tetapi langkah individu harus serasi dengan kepentingan masyarakat.
Negera menguasai bumi, air dan kekayaan alam lainnya yang terkandung
dalam bumi dan yang merupakan pokok bagi kemakmuran masyarakat.
Dalam melaksanakan hak menguasai ini perlu dijaga supaya sistem yang
berkembang tidak mengarah etatisme. Oleh karena itu hak dan kewajiban
negara sebagai :
(1) Pemilik, (2) Pengatur, (3) Perencana, (4) Pelaksana dan (5) Pengawas.
Sistem ekonomi Pancasila tidak bebas nilai. Bahkan sistem nilai (Value
system) inilah yang mempengaruhi kelakuan pelaku ekonomi. Sistem yang
dikembangkan bertolak dari ideologi yang dianut, dalam hal ini adalah
ideologi pancasila. Ideologi Pancasila masih terus berkembang sesuai
dengan dinamika pertumbuhan masyarakat, namun sila kelima secara utuh
harus dijadikan leitsar (bintang pengarahan), kearah mana siste, nilai
dikembangkan.
28. Sistem Ekonomi Pancasila
Sistem
Ekonomi
Agama
Sistem
Ekonomi
Pancasila
Sistem
Ekonomi
Campuran
Sistem
Ekonomi
Sosialis
Sistem
Ekonomi
Kapitalis
SE Liberalis
- Kapitalis
Sistem Ekonomi Agama merupakan
sistem yang melandasi berjalannya
sistem ekonomi yang ada, dalam hal ini
Sistem Ekonomi Islam merupakan
yang pertama diterapkan di masyarakat
dunia. Sementara Adam Smith
menyebutnya “Moral Suasion”, Max
Weber dengan bukunya “The Protestant
Ethic and the Spirit of Capitalism” juga
menjelaskan keterkaitan Agama dalam
Ekonomi.
Sistem Ekonomi
Pancasila
merupakan adaptasi
dari sistem ekonomi
yang berdasarkan
Agama dan Sistem
Ekonomi
Konvensional yang
ada.
29. Penerapan Sistem Ekonomi
Pancasila
Sistem Ekonomi Pancasila
“Sistem ekonomi yang memadukan ideologi-konstitusional (Pancasila
UUD 1945) bangsa Indonesia dengan Sistem Ekonomi Campuran
(Sistem Ekonomi Pasar Terkelola) yang diwujudkan melalui kerangka
demokrasi ekonomi serta dijabarkan dalam langkah-langkah ekonomi
yang berpihak dan pemberdayaan seluruh lapisan masyarakat, yang
ditujukan untuk mewujudkan tercapainya masyarakat yang adil dan
makmur.
Landasan Sistem Ekonomi Indonesia
Undang-undang dasar 1945 Pasal 23, 33, 34,
Undang-undang no. 17 tahun 2012, Undang-undang
no. 5 tahun 1999.
Landasan Sistem Ekonomi Indonesia
Undang-undang dasar 1945 Pasal 23, 33, 34,
Undang-undang no. 17 tahun 2012, Undang-undang
no. 5 tahun 1999.
30. Penerapan Sistem Ekonomi
Pancasila
Peranan Negara beserta aparatur ekonomi negara dan swasta adalah penting, tetapi
tidak dominan agar dicegah tumbuhnya sistem etatisme (serba negara) dan tercipta
free fight (kebebasan bersaing).
hubungan kerja antar lembaga-lembaga ekonomi tidak didasarkan pada dominasi
modal
Masyarakat sebagai suatu kesatuan memegang peranan sentral dalam Sistem
Ekonomi Pancasila
Negera menguasai bumi, air dan kekayaan alam lainnya yang terkandung dalam
bumi dan yang merupakan pokok bagi kemakmuran masyarakat dengan hak dan
kewajiban negara sebagai:
(1) Pemilik,
(2) Pengatur,
(3) Perencana,
(4) Pelaksana,
(5) Pengawas
Sistem ekonomi Pancasila tidak bebas nilai karena sistem nilai (Value system)
tersebut yang mempengaruhi kelakuan pelaku ekonomi