1. KUMPULAN TEORI PENGANTAR EKONOMI
MIKRO
DOSEN PENGEMPU:
DR. SIGIT SARDJONO, M.EC
Kelompok 9
• Sinta Tri Hapsari (1222300080)
• Tanya Tata Putri Srikandi ( 1222300081)
• Andini Putri Bandiah (1222300082)
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
2023
3. Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan
menciptakan kemakmuran. Hakikatnya masalah ekonomi yaitu adanya
ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat
pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Adam Smith orang pertama yang
mengembangkan ilmu ekonomi sebagai salah satu cabang tersendiri dari ilmu
pengetahuan, yaitu pada abad ke-18 tepatnya pada tahun 1776. Jika dilihat secara
harfiah, kata "ekonomi" berasal dari kata Yunani, oikos, yang berarti "keluarga, rumah
tangga", dan namos, yang berarti "peraturan, aturan atau hukum".
BAB 1
SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN ILMU EKONOMI
4. Mahzab-Mahzab Dalam Ekonomi
ILMU EKONOMI MENGENAL BERBAGAI MAHZAB. SASTRADIPOERA
(2001: 12-82), MENYATAKAN BAHWA TERDAPAT SEPULUH MAHZAB
ILMU EKONOMI :
MAHZAB MERKANTILISMEMAHZAB HISTORISMAHZAB KEYNESIAN
MAHZAB FISIOKRATMAHZAB MARJINALISMAHZAB CHICAGO
MAHZAB KLASIK MAHZAB INSTITUSIONALIS
MAZHAB SOSIALISMEMAHZAB NEOKLASIK
5. MAHZAB
MERKANTILISME
merkantilisme merupakan babak panjang pertalian sederhana dalam sejarah
pemikiran ekonomi Eropa dan kebijaksanaan ekonomi nasional, yang
membentang sekitar tahun 1500 sampai 1800 penemuan daerah baru yang luas
memiliki implikasi bahwa institusi gilda tidak memadai lagi. akibatnya, mereka
melakukan perdagangan dengan berbagai negara hasil temuan mereka
emas,rempah-rempah,perak memberikan kemudahan bagi pesatnya
perdagangan dan mendorong tumbuhnya teori mengenai logam mulia
6. MAZHAB FISIOKRAT
Mazhab ini muncul pertama kali di Prancis menjelang berakhirnya zaman merkantilis yang diawali
tahun 1756. istilah fisiokrat berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata phsyia yang berarti alam,
dan kratos yang berarti supremasi/kekuasaan. Inti ajaran fisiokrat ini pada hakikatnya
berlandaskan hukum alam, Sebagaimana Isaac Newton (1643-1727) yang telah menemukan
hukum dunia fisik, maka Quesnay percaya bahwa seluruh kegiatan manusia harus dibawa ke
dalam harmoni dengan hukum alam. Fisiokrat mengubah perhatian para ekonomi kepada
masalah peranan pemerintah dalam perekonomian yang didasarkan pada persaingan bebas dan
kebebasan memilih serta membuat keputusan.
7. MAZHAB KLASIK
Mazhab ini secara umum mengacu kepada sekumpulan gagasan ekonomi yang bersumber dari
formulasi David Hume. Inti mazhab klasik tersebut pada hakikatnya terletak pada gagasan bahwa
pertumbuhan ekonomi berlangsung melalui interaksi antara akumulasi modal dan pembagian kerja.
Pembagian kerja itu sendiri nantinya akan dapat meningkatkan total output sehingga memudahkan
dilakukannya akumulasi modal lebih lanjut. Pertumbuhan ekonomi hanya dapat ditingkatkan jika modal
bisa ditambah dan/ jika alokasi sumber daya (pembagian kerja) dapat disempurnakan. Ketika modal
terakumulasi, tenaga kerja akan kian dibutuhkan sehingga tingkat upah pun meningkat untuk memenuhi
kebutuhan subsistem
8. Mazhab sosialisme ini sistem pemilikan dan pelaksanaan kolektif atas faktor faktor produksi (khususnya barang
barang modal), pada awal abad ke-19 di Inggris dan Prancis. Periode antara tahun 1820-an sampai 1850-an
ditandai dengan pletoria beragam sistem sosialis yang diusulkan oleh Saint-simon, Fourier, Owen, Blanc,
Proudhon, Marx dan Engels. Kebanyakan sistem/mazhab ini bersifat utopia dan sebagian besar pendukungnya
adalah para filantropis (Cinta kasih sesama umat manusia) kelas menengah yang memiliki komitmen untuk
memperbaiki kehidupan para pekerja/buruh serta kaum miskin lainnya. Inti ajaran atau mazhab sosialis
sebenarnya sulit dijelaskan karena luasnya cakupan sosialisme (sosialisme utopis, sosialisme ilmiah, sosialisme
negara, sosialisme anarkis, sosialisme revisionis, sosialisme serikat sekerja, dan sebagainya).
Mazhab Sosialisme
9. MAZHAB HISTORIS
Mazhab ini lahir di Jerman tahun 1840-an melalui karya ilmiah yang ditulis oleh
Friederich List (1789-1846) dalam Nationales System der Polistichen Oekonomie
(1840) dan Wilhelm Roscher (1817-1894). Mazhab ini menyerang mazhab klasik
Inggris. Mereka beranggapan bahwa konsep-konsep ekonomi sesungguhnya
merupakan produk perkembangan menurut sejarah kehidupan ekonomi yang
khusus tumbuh di suatu negara. Oleh karena itu, hukum-hukum ekonomi
tidaklah mutlak, tetapi bersifat relatif atau nisbi berhubungan dengan
perkembangan sosial menurut dimensi waktu dan tempat.
10. MAZHAB MARJINALIS
Pelopor mazhab ini adalah Karl Menger(1840-1921) dari Jerman dalam
karyanya, Grundsoetze der Volkswirtschaftlehre(1871). Mereka memberikan
analisis yang telak mengenai hubungan antara kebutuhan dan harga dengan
mengacu kepada konsep "guna marjinal". Mereka menegaskan bahwa dalam
hal seorang individu, setiap tambahan suatu barang yang dilakukan secara
berturut turut akan memperkecil nilai objektif setiap tambahan yang dimiliki
individu itu. Oleh karena itu, gagasan yang tidak sistematik mengenai nilai
pakai dan permintaan serta penawaran sebagai penentu nilai tukar barang.
11. MAZHAB INSTITUSIONALIS
Mazhab ini datang dari Amerika Serikat tahun 1900-an dan pengaruhnya masih
kuat sampai sekarang. Contohnya adalah adanya Undang-undang Anti-Trust
yang masih dipertahankan. Sebagai seorang kritikus sosial yang bersemangat
menyerang organisasi masyarakat industri kontemporer yang dianggapnya
boros dan mengalahkan sikap konsumtif yang menyolok mata. Munculah
suatu lapisan masyarakat yang dianggap sebagai "Kelas santai", yaitu suatu
kelas pada masyarakat lapisan atas yang berasal dari dunia industri dan
keuangan yang perilakunya menampakkan fenomena kaum "feodal tanggung"
12. Mazhab Neoklasik
Mazhab ini merujuk pada versi terbaru dari ekonomi klasik yang dimunculkan pada abad
ke-19. Terutama oleh Alfred Marshal dan Leon Walras. Versi-versi terkenal itu
dikembangkan pada abad ke-20 oleh John Hicks dan Paul Samuelson. Terlepas dari
pengertian neoklasik umumnya, perbedaan ekonomi neoklasik dan klasik hanya terletak
pada penekanan dan pusat perhatiannya. Jika ekonomi klasik menjelaskan segala kondisi
ekonomi dalam kerangka kekuatan misterius invisible hand maka dalam mazhab ekonomi
neoklasik mencoba memberi penjelasan lengkap dengan memfokuskan pada mekanisme
aktual yang menyebabkan terjadinya kondisi ekonomi tersebut.26
13. MAZHAB KEYNESIAN
Mazhab ini merujuk pada versi terbaru dari ekonomi klasik yang dimunculkan pada abad ke-19. Terutama
oleh Alfred Marshal dan Leon Walras. Versi-versi terkenal itu dikembangkan pada abad ke-20 oleh John
Hicks dan Paul Samuelson. Terlepas dari pengertian neoklasik umumnya, perbedaan ekonomi neoklasik
dan klasik hanya terletak pada penekanan dan pusat perhatiannya. Jika ekonomi klasik menjelaskan
segala kondisi ekonomi dalam kerangka kekuatan misterius invisible hand maka dalam mazhab ekonomi
neoklasik mencoba memberi penjelasan lengkap dengan memfokuskan pada mekanisme aktual yang
menyebabkan terjadinya kondisi ekonomi tersebut.
14. Mazhab ini merupakan aliran kontrarevolusi neoklasik yang menantang institusionalisme dalam
metodologi ilmu ekonomi, makroekonomi ala Keyney, maupun terhadap liberalisme abad 20 yang
menonjolkan intervensionisme dan penonjolan kebijakan ekonomi oleh pemerintah. Jika dilihat dari sudut
sejarahnya pemikiran ekonomi mazhab Chicago ini sebenarnya adalah suatu varian neoklasisme dan
mengacu kepada klasisisme baru, di mana, pertama, pasar dianggap sebagai mekanisme utama dalam
menyelesaikan berbagai masalah ekonomi, asalkan didukung kebebasan politik intelektual. Dalam soal
kebijakan moneter dan fiskal, aliran ini menekankan pentingnya kesinambungan.
MAZHAB CHICAGO
15. PENGERTIAN ILMU EKONOMI
Teori ekonomi adalah suatu ilmu sosial yang membicarakan tentang
bagaimana usaha manusia untuk mencapai kemakmuran. Jadi pada dasarya bagaimana semua orang
atau masyarakat dapat mencapai kemakmuran ekonominya atau yang disebut welfare economic.
Ilmu Ekonomi timbul sebagai akibat (1) jumlah dan macam ragam kebutuhan manusia sangat banyak
dan tak terbatas, serta (2) akibat alat pemuas kebutuhan relative terbatas bila dibandingkan dengan
kebutuhan manusia.
16. KELANGKAAN DAN PROBLEM
EKONOMI
Jasa merupakan layanan seseorang/instansi/barang yang akan
memenuhi kebutuhan Masyarakat. Jasa diberikan dengan
dukungan fasilitas dan menggunakan barang-barang yang
merupakan fasilitasnya (misalnya kegiatan tukang pangkas,
pelayanan di restoran, pelayanan alat-alat pengangkutan,
departemen kepolisian,dan kebakaran).
17. Pengertian Dasar Barang dan
Jasa
Barang dapat dibedakan menjadi benda yang dapat diraba dan dilihat secara fisik
dan sesuatu yang tidak dapat diraba serta dilihat.
klasifikasinya:
Klasifikasi menurut cara mendapatkannya dibedakan menjadi barang ekonomi
(barang yang memerlukan usaha untuk memperolehnya seperti halnya makanan)
dan barang bebas (barang yang dapat dinikmati tanpa melakukan kegiatan
memproduksi (seperti halnya udara, oksigen, sinar matahari, air hujan, dan
sebagainya).
18. Manusia sebagai makhluk biologis, seperti kebutuhan pangan, sandang, dan papan, sedang yang lain lagi
berakar pada kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial yang selalu berkembang seiring dengan
perkembangan lingkungan dan budaya manusia dan masyarakatnya.Oleh karena itulah ilmu ekonomi adalah
ilmu yang menyangkut manusia, khususnya yang berhubungan dengan tindakan dan perilakunya. Sumber-
sumber ekonomi didefinisikan sebagai masukan atau faktor-faktor yang digunakan dalam proses produksi
sebagaimana yang dikehendaki. Sumber-sumber tersebut dapat diklasifikasikan sebagai (a) sumber alami
(natural resources), (b) sumber humani (human resources), (c) modal/kapital (capital resources), dan (d)
keterampilan (skill/entrepreneurship).
Kelangkaan (Scarcity) dan
Alternatif Pilihan
19. PROBLEM DALAM LIMU EKONOMI
PROBLEM DALAM LIMU EKONOMI
DALAM ANALISIS EKONOMI PADA HAKIKATNYA BERTUJUAN UNTUK MENJAWAB
PERTANYAAN BAGAIMANA CARA MENGGUNAKAN SUMBER-SUMBER DAYA ATAU
PENDAPATAN TERTENTU AGAR PENGGUNAAN TERSEBUT DAPAT MEMBERIKAN
KEPUASAN DAN KEMAKMURAN YANG MAKSIMAL KEPADA INDIVIDU DAN
MASYARAKAT.
20. DALAM USAHANYA UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP YANG RELATIF TIDAK TERBATAS,
PADAHAL SUMBER DAYA RELATIF TERBATAS, SETIAP MASYARAKAT DIHADAPKAN PADA SUATU
PERMASALAHAN YANG BERKAITAN DENGAN PEMILIHAN PENGGUNAAN SUMBER DAYA YANG
TERSEDIA. PERMASALAHAN ITU PADA DASARNYA DAPAT DIKELOMPOKKAN MENJADI TIGA
DAN DIKENAL SEBAGAI PERMASALAHAN DASAR EKONOMI. KEPUTUSAN TENTANG JUMLAH,
MUTU. DAN MACAM BARANG YANG AKAN DIHASILKAN TETAP HARUS DIPUTUSKAN. ADA TIGA
WUJUD MEKANISME YANG MAMPU MENJAWAB MEKANISME PASAR, MEKANISME
PERENCANAAN PUSAT, DAN MEKANISME CAMPURAN ANTARA MEKANISME HARGA DAN
MEKANISRNE PERENCANAAN PUSAT.
PENGERTIAN DASAR BARANG
DAN JASA
21. MEKANISME PERENCANAAN PUSAT
MEKANISME PERENCANAAN PUSAT ADALAH MEKANISME YANG MENGATUR JALANNYA KEGIATAN EKONOMI
MELALUI RENCANA YANG DIBUAT OLEH PEMERINTAH PUSAT ATAU BADAN PUSAT YANG KHUSUS DIBENTUK
UNTUK MAKSUD TERSEBUT OLEH PEMERINTAH. INTERAKSI ANTARPARA PELAKU EKONOMI, YAITU RUMAH
TANGGA INDIVIDU, RUMAH TANGGA PEMERINTAH, DAN RUMAH TANGGA PERUSAHAAN SWASTA DALAM
USAHANYA MENCAPAI TUJUAN BERSAMA YANG DICITA-CITAKAN DILAKUKAN DENGAN CARA MEMECAHKAN
PERMASALAHAN DASAR EKONOMI.
MEMBUAT PERENCANAAN YANG MELINGKUPI BERBAGAI MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN
PENENTUAN TENTANG JENIS, JUMLAH, DAN MUTU BARANG YANG AKAN DIHASILKAN.
22. Mekanisme Pasar
Mekanisme pasar adalah mekanisme yang mengatur berlangsungnya kegiatan
ekonomi melalui pasar (pasar bukan berarti pasar fisik tetapi pasar dalam artian
pertemuan antara pembeli barang dan jasa dengan penjual barang dan jasa
tersebut). Di pasar inilah para pelaku ekonomi bertemu untuk melakukan transaksi dan
interaksi dalam kerangka perwujudan usaha mereka untuk mencapai tujuan mereka
masing-masing, yaitu memperoleh kepuasan yang sebesar mungkin dari para
penjual.
23. ADA TIGA PERSOALAN POKOK YANG
DIHADAPI DALAM SETIAP
PEREKONOMIAN:
1. Barang dan jasa apa yang diproduksi (what).
2. Bagaimana cara memproduksi barang dan jasa tersebut (how).
3. Untuk siapa barang dan jasa tersebut diproduksi (for whom).
Walaupun ketiga masalah ini sangat mendasar dan umum terjadi pada semua corak
perekonomian, tetapi dengan berbedanya sistem perekonomian pasar akan
menimbulkan perbedaan cara pemecahan.
Segenap tindakan dan tujuan mereka terkoordinasi oleh mekanisme sistem harga dari
pasar atau diatur dengan system ekonomi.
24. KEGIATAN EKONOMI
Kebutuhan manusia:
Kebutuhan manusia adalah tujuan akhir kegiatan perekonomian. Kebutuhan manusia atas
barang. Secara keseluruhan adalah tak terbatas dan ini sebagian disebabkan karena berbagai
ragam kebutuhan manusia.
Sumber pemuas :
Tingkat pemuas kebutuhan yang dapat disediakan suatu perekonomian sebagian tergantung
pada jumlah dan kualitas sumber-sumber yang dimilikinya.Kebanyakan sumber adalah langka,
artinya sumber tersebut terbatas jumlahnya dibandingkan dengan kebutuhan produk yang
dihasilkannya. Jika semua sumber semakin bebas maka tak akan ada pembatasan pemenuhan
kebutuhan dan selanjutnya tak ada persoalan ekonomi. Tingkat hidup dapat membumbung tinggi
ke langit
25. TEKNIK PRODUKSI:
TEKNIK PRODUKSI DAN JUMLAH SERTA MUTU TENAGA KERJA YANG ADA MENENTUKAN TINGKAT
PEMENUHAN KEBUTUHAN YANG DAPAT DICAPAL OLEH SUATU PEREKONOMIAN. TEKNIK PRODUKSI ADALAH
PENGETAHUAN DAN ALAT-ALAT UNTUK MENGUBAH SUMBER-SUMBER
MENJADI BENTUK YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN.
SUMBER DAYA DAN TEKNOLOGI:
SUMBER DAYA SENDIRI MENGAMBIL BERBAGAI BENTUK. SUMBER DAYA DAPAT DIKELOMPOKKAN MENJADI
SUMBER DAYA ALAM, BAIK YANG MASIH ASLI MAUPUN YANG SUDAH DIPROSES (NATURAL AND PROPERTY
RESOURCES) DAN SUMBER DAYA MANUSIA (HUMANRESOURCES). MASIH ADA UNSUR KHUSUS YANG
MEMPUNYAI KEDUDUKAN YANG UNIK, YAITU TEKNOLOGI. TEKNOLOGI MEMPUNYAI FUNGSI
MENGEMBANGKAN SUMBER DAYA ALAM.
26. Sumber Daya Alam:
Sumber daya alam, juga disebut sebagai tanah, dalam artian luas, yaitu semua benda
yang merupakan hadiah alam, baik yang ada di atas permukaan tanah maupun yang
ada di dalamnya, dan yang dapat digunakan dalam proses produksi. Para ahli
ekonomi juga menyebut sumber daya sebagai faktor produksi karena sumber daya
berfungsi sebagai masukan dalam proses Produksi.
Sumber Daya Manusia:
Sumber daya manusia/tenaga kerja adalah sumber daya yang berupa jasa manusia,
baik fisik maupun mental. Tenaga kerja adalah sumber daya manusiawi yang disebut
kemampuan berwirakarya (berwiraswasta atau entrepreneurial ability).
27. Pelaku Ekonomi
Perilaku ekonomi adalah perilaku yang timbul sebagai tanggapan terhadap
dorongan keinginan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, khususnya
kebutuhan yang bersifat kebendaan. Berhadapan dengan keinginan tersebut
Yang pada dasarnya tidak terbatas karena kebutuhan berkembang sejalan
dengan perkembangan budaya bangsa dan manusia itu sendiri, terdapat alat
pemuas kebutuhan yang terbatas, baik dalam jumlah maupun macamnya. Hal
itu dapat dilihat dari tindakan dan perilaku individu maupun masyarakat yang
sangat kompleks.
29. AKTIVITAS EKONOMI
Dalam perekonomian suatu negara hanya ada dua pelaksana ekonomi, yaitu
sektor rumah tangga dan sektor perusahaan. Kondisi pertama, sektor rumah
tangga menyerahkan faktor produksi yang mereka miliki seperti tenaga kerja,
alat-alat kapital, tanah, dan keahlian (skil) ke sektor perusahaan.
Sebagai imbalannya, sektor perusahaan membayar harga masing-masing
faktor produksi dalam bentuk upah dan gaji untuk tenaga kerja, sewa untuk alat-
alat dan tanah, bunga untuk modal, dan laba untuk keahlian atau skill.
30. PENGGUNAAN ASUMSI, RUANG LINGKUP, UNSUR
PENTING, DAN ALAT ANALISIS TEORI EKONOMI
PENGGUNAAN ASUMSI DALAM TEORI EKONOMI
1. ASUMSI RASIONALITAS
2. ASUMSI CETERIS PARIBUS
3. ASUMSI PENYEDERHANAAN
UNSUR-UNSUR PENTING DALAM TEORI EKONOMI
MIKRO
1. DEFINISI
2. PEMISALAN (ASUMSI)
3. HIPOTESIS
4. MEMBUAT RAMALAN
31. PENDEKATAN ILMIAH UNTUK
MENJELASKAN TEORI
EKONOMI
1. Pengamatan
2. Analisis Ekonomi
Pendekatan yang berawal dan seperangkat asumsi dan kemudian menurunkan secara
logis ramalan-ramalan yang dapat dipercaya tentang perilaku ekonomi masyarakat
atau ekonomi secara keseluruhan.
3. Analisis Statistik
Teknik statistik ini digunakan untuk memperkirakan seberapa banyak perbedaan
penghasilan pria dan wanita akibat perbedaan dalam karakteristik.
4. Eksperimen
32. P E R A N G K A P D A L A M M E N J E L A S K A N
I L M U E K O N O M I
1. KEGAGALAN UNTUK MENJAGA "HAL-HAL LAINNYA TETAP SAMA"
(CATERIS PARIBUS)
2. KEGAGALAN KARENA ADANYA KEKELIRUAN POST HOC TERJADI DALAM
PENELITIAN HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT.
3. KEKELIRUAN KOMPOSISI
TERJADI BILA SESUATU YANG BENAR UNTUK SEBAGIAN DIANGGAP JUGA
BENAR PADA KESELURUHAN.
33. EKONOMI MIKRO DALAM
KERANGKA ILMU EKONOMI
1. Kegunaan Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi membantu meningkatkan pengetahuan tentang berbagai
permasalahan nasional yang penting.
2. Teori Harga
a. Teori Harga dan Ilmu Ekonomi
b. Teori Harga dan Dunia Hidup
34. Lingkup Pembahasan Ilmu
Ekonomi
1. Kelompok Ekonomi Deskriptif
Mengumpulkan keterangan faktual yang relevan mengenai suatu masalah
ekonomi.
2. Kelompok Teori Ekonomi
•Kelompok teori ekonomi mikro
•Kelompok teori ekonomi makro
3. Teori Ekonomi Terapan
Menggunakan hasil-hasil pemikiran yang terkumpul dalam teori ekonomi untuk
menerangkan keterangan-keterangan yang dikumpulkan oleh ekonomi
deskriptif.
36. Harga ialah nilai barang dan jasa yang dinyatakan dengan jumlah uang tertentu.
Barang dan jasa mempunyai harga bila barang dan jasa itu mempunyai nilai dan
guna. semakin berguna dan semakin langka maka harga itu akan semakin mahal,
harga berfungsi sbg berikut :
1.mengadakan keseimbangan antara kebutuhan dengan alat pemuas yang diminta
2.adanya harga maka manusia mau tidak mau akan membatasi kebutuhannya sesuai
dengan kemampuannya dalam membayar harga barang dan jasa tersebut
3.harga juga membagi alat produksi pada berbagai kemungkinan pemakaian.
4.harga juga merupakan pembentuk pendapatan berupah upah, bunga modal, dan serta
pendapatan pengusaha dan pemilik sumber
37. permintaan akan barang jasa timbul dari kebutuhan konsumen untuk menguasai barang daan
jasa tersebut. bisa dibedakan antara antara permintaan dan keinginan(desire)karena permintaan
adalah salah suatu unsur penting dalam menentukan harga sesuatu barang, sedangkan keinginan
bukanlah suatu unsur yang turut menentukan harga. Namun, secara umum yang selalu melekat
pada semua jenis barang faktor yang memengaruhi permintaan suatu barang adalah : 1. harga
barang itu sendiri 2. harga barang lain 3. income 4. selera
bila permintaan ini dirumuskan daam fungsi, yang disebut fungsi permintaan sebagai berikut :
Dx = f (Px;Py.......P,I,S)
38. hukum permintaan merupakan hukum umum yang menyangkut pengaruh harga terhadap
jumlah barang di minta mekanisme sebagai berikut :
“ Jika harga turun maka permintaan akan barang tersebut akan bertambah, sebaliknya jika
harga naik maka jumlah batang yang diminta akan berkuang”
hipotensis tersebut berdasarkan atas asumsi: 1. bila harga suatu batang turun, orang
mengurangi pembelian atas barang lain dan menambah pembelia n pada barang yang
mengalami penurunan harga. 2. bila harga suatu barang naik, para pembeli mencari barang
lain yang dapat digunakan sebagai pengganti atas barang yang mengalami kenaikan harga.
39. Titik kemungkinan A ke B, ke C, dan ke D adalah waktu tertentu.
Bisa dalam waktu sebulan, seminggu, atau sehari. daftar
permintaan adalah suatu daftar yang menunjukkan
hubungan antara berbagai harga dengan berbagai jumlah
barang
atau jasa yang diminta pada harga tersebut. Daftar
permintaan ini dapat merupakan
suatu tabel. Dari tabel tersebut dapat digambarkan suatu
kurva permintaan suatu kurva permintaan seperti di bawah ini
40. memperlihatkan kurva permintaan yang
miring ke atas (upward sloping). Seperti akan
diperlihatkan analisis teoritis mengenai kurva
semacam ini selalu menarik
41. 2.2.4. MENGGAMBARKAN KURVA DEMAND
DENGAN MATEMATIS
Angka 200 di sumbu horizontal adalah interseptnya
fungsi Qx (absis), sedang
400 adalah interseptnya fungsi Px (ordinat). Pada
fungsi Qx, slopenya adalah 0.5, yaitu
200/400. Sedang pada fungsi Px slopenya 2 adalah
400/200.
42. 2.2.5. Pergeseran Kurva Demand
Titik keseimbangan harga dan jumlah yang diminta dari A ke B menunjukkan
adanya penambahan jumlah yang diminta. jika A ke C menunjukkan adanya
penurunan jumlah yang dimnta. perubahan ini akibat adanya perubahan
selain harga yang ditawarkan.
43. 2.2.6. Permintaan individu dan Permintaa
Pasar
Permintaan suatu komoditi dapat dibedakan atas
permintaan individu dan permintaan semua orang
dalam pasar.
44. 2.3. TEORI PENAWARAN
Penawaran adalah hubungan antara harga dengan kuantitas untuk
setiap unit waktu yang akan dijual oleh penjual.
Kurva permintaan mempunyai bentuk dari kiri atas ke kanan bawah,
kurva penawaran mempunyai bentuk dari kiri bawah ke kanan atas.
45. 2.3.1. HUKUM PENAWARAN
“Jika harga suatu barang atau jasa naik maka jumlah
barang yang ditawarkan akan bertambah dan
sebaliknya jika harga turun maka jumlah barang yang
ditawarkan akan berkurang dengan anggapan Ceteris
Paribus.”
46. 2.3.2. Bentuk Kurva Penawaran
1.Bentuk Kurva Penawaran yang Tunduk
dengan Hukum Penawaran
2. Bentuk Kurva Penawaran yang Tidak
Tunduk kepada Hukum Penawaran
47. 2.3.3. Perubahan Penawaran
Jika terjadi perubahan faktor yang memengaruhi jumlah barang
yang ditawarkan berakibat bertambahnya penawaran, maka kurva
penawaran akan bergeser ke kanan, sebaliknya jika berakibat
berkurangnya penawaran maka kurva penawaran akan bergeser
ke kiri.
48. FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA PERUBAHAN
PENAWARAN:
1. Berubahnya harga input variable
2. Perubahan teknologi
3. Perubahan Iklim
4. Harga komoditas lain
5. Biaya untuk memperoleh
6. Faktor produksi
7. Pajak dan subsidi
8. Harapan anda dan tujuan perusahaan
49. 2.4. PENENTUAN HARGA PASAR
Harga pasar terjadi karena adanya interaksi permintaan dan penawaran. Jika permintaan
melebihi barang yang ditawarkan akan terjadi peningkatan harga, sebaliknya jika penawaran
melelebihi jumlah yang diminta harga akan menurun.
Terjadinya harga pasar dapat dijelaskan dengan grafik di bawah ini: Dapat dijelaskan pada harga
OP1 produsen bersedia menawarkan barang sejumlah OQ2, tetapi konsumen dengan tingkat harga
tersebut hanya mau membeli barang itu sejumlah OQ1. Akibatnya, terjadi kelebihan penawaran
sebesar Q102. Jika barang menjadi OP2 konsumen mau membeli barang sebanyak OQ4, tetapi
penjualan hanya menawarkan barang sejumlah 0Q3, maka akan terjadi kelebihan permintaan
sebesar Q3Q4. Kelebihan permintaan ini akan mengakibatkan harga kembali naik.
51. Perubahan Permintaan dan Penawaran
Mengubah Harga dan Kuantitas Pasar
Harga pasar berubah jika penawaran bertambah sedang
permintaan tetap
Adanya perubahan penawaran atau permintaan, harga dan
kuantitas keseimbangan akan berubah. Jika yang berubah
permintaan adanya penambahan permintaan yang melebihi
penawaran maka berakibat harga (P) akan meningkat. Begitu juga
sebaliknya.
Dari Gambar 2.11, jumlah permintaan bertambah sedang
penawaran tetap maka terjadi kenaikan harga yang semula OP1
menjadi sebesar OP2- lumlah keseimbangan berubah, tadinya 0Q1
menjadi 002. Naiknya harga karena demand lebih besar dari
penawaran (D>S).
52. 2.5. APLIKASI PRAKTIS KESEIMBANGAN PASAR
Kebijakan ceiling price adalah kebijakan yang ditetapkan pemerinta tujuan
melindungi konsumen mendapatkan harga yang wajar. Pada tingkat harga
(ceiling price) ini produsen hanya bersedia menawarkan barangnya sebesar
OQ2 sedang konsumen bersedia membeli sebanyak OQ3. Pasar mengalami
kekurangan pasokan (shortage suply atau exces demand), jika dibiarkan
tanpa pemerintah berbuat sesuatu maka harga akan meningkat kembali
pada posisi OP1.
a. Kebijakan Ceiling Priceo
53. Kebijakan Floor Price
b. Berbeda dengan kebijakan ceiling price yang
menetapkan harga tertinggi di bawah harga pasar,
kebijakan floor price adalah kebijakan yang ditetapkan
pemerintah di atas harga pasar. Tujuan kebijakan floor
price ini adalah untuk melindungi produsen agar
mendapatkan harga yang wajar. Kebijakan ini bisa berhasil
jika pemerintah bersedia memberikan subsidi atau
membeli kelebihan supply.
54. c. Cobweb Teori – Teori Sarang Laba-Laba (Teori Penyesuaian Harga)
Harga dan kuantitas untuk berbagai barang berubah secara siklis dalam jangka panjang. Kalau harga
meningkat atau menurun, jumlah yang diproduksi juga meningkat atau menurun dalam gelombang
yang berbeda. Gerakan harga dan kuantitas ini dinamakn teori sarang laba-laba (Cobweb Theory)
misalkan harga P1 sehingga petani berusaha menambah produksinya, pada musim ke-2 jumlah yang
ditawarkan sebanyak O02. Jika hasil panen yang ditawarkan sebanyak OQ2 dengan harga OP1, pada
kondisi harga 0P1 terjadi exces suply. Akibat adanya exces supply harga menjadi turun sampai OP2.
Pada kondisi harga sebesar OP2 terjadi exces demand atau shortage supply. Akibatnya kekurangan
supply harga meningkat lagi sampai OP1
55. d. Surplus Produsen dan Konsumen
Surplus produsen adalah ukuran keuntungan yang diperoleh produser karena mereka beroperasi pada
suatu pasar komoditi. Keuntungan diperoleh karena harga yang terbentuk di pasar melebihi harga yang
mau mereka tawarkan pada tingkat penjualan tertentu.
Sedang bagi produsen selama masih memiliki SP, produsen masih mau menjual produknya. Jika Harganya
naik lebih tinggi dari OP1 surplus konsumennya berkurang tetapi jika Harganya kurang dari OP2 surplus
konsumennya bertambah. Naiknya harga akan mengurangi surplus konsumen dan adanya Dead Wieght
Loss (DWL).
56. e. Pengalihan Beban Pajak (Shifting Tax)
Jika pemerintah tidak mengenakan pajak, maka harga jual tersebut sebesar OP1.
Pada tingkat harga sebesar ini jumlah yang diminta dan ditawarkan sebesar O01.
Pemerintah menetapkan pajak sebesar E2E3. Dengan adanya pajak sebesar E2E3
atau P1P2 produsen berusaha melimpahkan pajak tersebut ke pembeli/ konsumen.
Jika pajak dapat seluruhnya dilimpahkan pada konsumen, harga barang tersebut
meningkat menjadi sebesar OP4.
59. Beberapa Konsep Berkaitan
Dengan Perilaku Konsumen
Permintaan suatu barang menggambarkan permintaan akan manffat dan
barang tersebut atau dengan kata lain permintaan suatu barang merupakan
derifikasi (penurunan) dan manfaat yang diberikan oleh barang tersebut.
60. Nilai
Barang
Kebutuhan manusia dibagi menjadi
2:
• Kebutuhan pokok
• Kebutuhan sekunder
Nilai barang dapat dibedakan
menjadi:
a. Nilai penggunaan objektif atau nilai guna ialah kesanggupan suatu barang
dan jasa untuk memenuhi keperluan manusia.
b. Nilai penggunaan subjektif yaitu arti yang diberikan oleh seseorang kepada
suatu barang yang tertentu untuk memuaskan kebutuhannya.
61. Nilai pertukaran dapat dibagi menjadi:
a. Nilai pertukaran objektif, yaitu kemampuan barang dan jasa itu sendiri
untuk ditukarkan dengan barang dan jasa lain.
b. Nilai pertukaran subjektif, yaitu arti yang diberikan seseorang kepada suatu
barang dan jasa, bertalian dengan kegunaan barang tersebut terhadap dirinya.
62. Pemenuhan
Kepuasan
Banyak pendapat ahli ekonomi, terutama ahli ekonomi yang termasuk aliran
klasik, membicarakan tentang kebutuhan dan pemuasannya. Di antaranya
adalah Gossen yang dikenal dengan Hukum Gossen, yaitu:
• Hukum Gossen I: Jika pemuasan kebutuhan dijalankan terus-menerus, maka
kenikmatannya akan terus-menerus berkurang, sampai akhirnya datang
kekenyangan (kejenuhan).
• Hukum Gossen II: Tiap-tiap manusia akan berusaha memenuhi berbagai
kebutuhannya supaya semua kebutuhannya tersebut dipuaskan dengan
seimbang. Berdasarkan pendapat Gossen ini timbullah berbagai teori guna
dan kepuasan (marginsl utility).
63. Pendekatan Tradisional Untuk
Mengungkapkan Perilaku Konsumen
Secara tradisional perilaku konsumen dapat dijelaskan dengan menggunakan
konsep utilitas (daya guna). Menurut pendekatan ini setiap barang mempunyai
daya guna atau utilitas karena barang tersebut pasti mempunyai kemampuan
untuk memberikan kepuasan kepada konsumen yang menggunakan barang
tersebut.
Pendekatan tradisional ini merumuskan hubungan antara jumlah daya guna
dengan barang yang dikonsumsikan dalam bentuk suatu fungsi:
U=f(X1; X2; .....Xn)
64. Cardinal Approach
Menurut teori ini kita tidak perlu mengetahui secara absolut besarnya daya
guna bagi seorang konsumen.
Dalam teori nikai guna ini dikenal nilai guna total (total utility/TU) dan nilai guna
marginal (marginal utility/MU).
65. Konsep Guna Batas dan Guna Total (MU dan TU)
• Guna Batas (Marginal
Utility)
Guna batas ialah sumbangan kepuasan yang diberikan oleh barang terakhir yang
dimiliki oleh orang tersebut.
2. Guna Total (Total
Utility)
Guna total (total utility) ialah tingkat kepuasan yang diperoleh karena mengonsumsi
berbagai jumlah barang.
66. Asumsi (Anggapan) dalam Teori Cardinal
• Utility Seseorang Bisa Diukur dengan Uang
Asumsi dasar yang digunakan pada pendekatan ini adalah tingkat kepuasan
konsumen mengonsumsi barang/jasa dapat dihitung secara numerik.
2. Berlakunya Hukum Gossen (Low of Diminishing Marginal
Utility)
Teori nilai guna dikenal hukum Diminishing of Marginal Utility, yaitu
pertambahan utilitas yang menurun karena pertambahan satu unit barang yang
dikonsumsi.
3. Konsumen Bersifat
Rasional
Konsumen bersifat rasional sehingga perilakunya harus dapat dipahami
menurut logika umum.
67. Kritik pada Pendekatan Cardinal
• Asumsi Utility Bisa Diukur adalah Pemikiran yang Keliru
Aliran ini menganggap bahwa tinggi rendahnya nilai suatu barang tergantung
dari subjek yang memberikan penilaian.
2. Marginal Utility dari Uang Tidaklah
Konstan
Kriteria pokok dari suatu alat pengukur adalah bahwa alat pengukur tersebut
harus mempunyai nilai yang tetap.
68. Maksimalisasi
Guna
Guna batas ini adalah tambahan guna pada guna total karena ada tambahan
satu unit barang lagi yang dikonsumsi. Untuk mencari marginal utility ini
dipergunakan perhitungan sebagai berikut:
TU2 (sesudah tambahan) - TU1 (sebelum ada penambahan) = MUx
atau
(TUx+1) - (TUx) = MUx
69. Cara Menggunakan Persamaan Fungsi
Mencari kemungkinan dari kombinasi-kombinasi tersebut yang dapat
memenuhi formula
• Kemudian diuji apakah juga memenuhi formula
• Jika salah satu tidak terpenuhi maka harus dicari kombinasi yang lain.
70. Perubahan Kombinasi Barang yang Dibeli Konsumen
Adanya kenaikan harga dari salah satu barang yang dibutuhkan dapat
mengubah kombinasi barang yang dibeli. Hal ini disebabkan:
• Adanya efek substitusi, yaitu dengan naiknya harga salah satu barang
tersebut konsumen akan mengalikan barang yang dibelinya kepada barang
pengganti yang harganya lebih murah.
• Efek pendapatannya (income), dengan kenaikan harga bagi konsumen yang
pendapatannya tetap akan menyebabkan pendapatan riil konsumen
tersebut akan berkurang.
71. INDIFFERENCE CURVE APPROACH
Property Indiference Curve
Ada tiga kelemahan pada the Cardinalist Approach, yaitu:
• Asumsi yang keliru (doubful), pendekatan ini beranggapan bahwa kepuasan
konsumen mengonsumsi komoditi dapat diukur secara numerik.
• Asumsi yang menggambarkan utility dari uang yang konstan adalah tidak
realistik karena jika income seseorang meningkat maka marginal utility dari
uang akan berubah.
• Anggapan terjadinya diminishing marginal utility hanya bersifat psikologis
saja.
72. • Asumsi dalam Pendekatan Indiference Curve
Agar perilaku konsumen dapat dijelaskan riil, teori indifference curve
memerlukan adanya beberapa anggapan (asumsi), yaitu:
a. Konsumen selalu bersifat rasional
b. Nilai guna dari uang bersifat konstan
c. Utility dinyatakan secara ordinal
d. Berlakunya hukum tambahan yang semakin lama semakin berkurang
e. The total utility dari konsumen tergantung dari beberapa komoditi
f. Consistency and transitity of choice
73. 2. Kurva IC Menunjukkan Berlakunya Hukum
Diminishing Marginal Rateof Substitution
Berubahnya kombinasi dari A ke B menunjukkan jika konsumen menghendaki
barang X lebihbanyak maka ia harus bersedia mengurangi barang Y dengan
jumlah tertentu.
74. 3. Sifat-sifat Indifference
Curve
a. Berlakunya hukum diminishing rate of return, yaitu jika kita menambah
jumlah barang X, maka jumlah barang Y yang ada akan dikurangi. Sebaliknya
bila barang Y yang ditambah maka barang X yang akan dikurangi. Pengurangan
itu semakin lama semakin berkurang.
b. Cembung terhadap titik 0 atau origin.
c. Dua IC tidak akan saling berpotongan.
75. 4. Jika Terjadi Kumpulan Kurva IC, Kurva IC yang Semakin
Jauh dari Titik Origin Utilitasnya Semakin Besar
77. Untuk mengetahui kombinasi mana yang akan memberikan kepuasan yang
maksimal kepada konsumen dari berbagai kombinasi yang ada pada curve
indifference maka perlu diketahui kombinasi-kombinasi yang mana dapat
dicapai oleh konsumen berdasarkan batasan perhitungannya.
Secara rasional konsumen ingin mengonsumsi barang sebanyak apa pun, tetapi
mereka dibatasi oleh pendapatannya. Jika barang yang dikonsumsi adalah X dan
Y, maka persamaan budget line dapat ditulis sebagai berikut:
BPx. (X) + Py.Y
B = Anggaran
Px = Tingkat Harga X
Py = Tingkat Harga Y
Kendala Anggaran (Budget Contraint)
78. Keseimbangan Konsumen
Kombinasi yang akan memberikan guna maksimal bagi konsumen ialah
kombinasi yang terletak bagi konsumen antara curve indifference dengan kurva
anggaran (budget line), atau apabila yang seharusnya diperbuat sama dengan
apa yang diperbuat.
79. Keseimbangan Konsumen yang Optimal
Keseimbangan konsumen terjadi dengan jumlah uang tertentu mengonsumsi
kombinasi barang yang optimal.
80. Perubahan Utilitas Konsumen
• Berubahnya Salah Satu dari Harga
Barang
Jika harga barang X naik, maka garis anggaran (budget line) dan indifference
curve-nya bergeser ke kiri.
81. 2. Berubahnya Pendapatan Konsumen
Meningkatnya pendapatan konsumen menyebabkan preference konsumen
terhadap barang X dan Y berubah, tidak lagi terletak pada titik E1 tetapi pada
titik E2.
82. 3. Perubahan Harga pada Barang Normal dan Inferior
Perubahan Harga pada Barang
Normal
Sebetulnya dengan turunnya harga barang X,
konsumen seakan-akan bertambah kaya atau
dengan kata lain dengan jumlah uang yang
sama konsumen mampu mendapatkan
barang yang lebih banyak.
83. Perubahan Harga pada Barang Inferior
Semakin murahnya barang X menghasilkan efek pendapatan yang negatif, yaitu
jumlah barang X yang diminta berkurang.
84. Derivasi Kurva Permintaan dari Kurva PCC
Jadi kurva
permintaan
adalah
keseimbangan
konsumen
(keinginan
optimal
konsumen
(keinginan
optimal untuk
membeli suatu
barang pada satu
kendala tertentu).
85. Penggambaran Kurva Engel dari Kurva ICC
Jadi ICC atau Kurva Engel menunjukkan
karakteristik suatu barang terhadap
perubahan pendapatan. ICC atau kurva
Engel dapat diklasifikasikan sebagai
barang normal, inferior, dan giffen.
86. Bentuk Indifference Curve
Sebagaimana telah diutarakan di atas bentuk kurva Indiference Curve adalah
nonlinier turun dari kiri atas ke kanan bawah dan cembung terhadap titik nol.
87. Kritik dan Aplikasi Pendekatan Indifference Curve
• Kritik
Kritik terhadap pendekatan indifference curve
a. Menggambarkan bentuk kurva IC yang konveks untuk individu tidaklah
mudah.
b. Substitusi barang Y terhadap barang X yang diakibatkan adanya kenaikan
harga barang X tidak secara otomatis terjadi karena masih adanya faktor-
faktor lain yang membuat konsumen tetap pada barang X atau
meninggalkan barang X.
c. IC approach tidak dapat digunakan untuk menganalisis effect advertising,
past behavior of stock.
2. Aplikasi Menghitung Utilitas Konsumen dengan Fungsi
89. Produksi adalah transformasi atau pengubahan faktor produksi
menjadi barang produksi atau suatu proses dimana masukan
(input) diubah menjadi output.
Perilaku Produsen itu sendiri diatrikan sebagai suatu tindakan
seorang produsen untuk mendapatkan keuntungan yang
semaksimum mungkin dengan menggunakan beberapa input
yang dimiliki. jadi untuk mendapatkan keuntungan sebesar-
besarnya merupakan tujuan yang prinsipiel.
90. Analisis proses produksi terdapat jangka waktu yang dinamakan “jangka
pendek” dan “jangka panjang”. jangka pendek adalah jangka waktu yang
sedemikian pendek sehingga perusahaan tidak dapat mengubah jumlah
beberapa sumber yang digunakan.
Konsep jangka pendek yang akan kita gunakan adalah jangka waktu yang
demikian pendek sehingga perusahaan tak punya waktu untuk
mengubah jumlah sumber-sumber seperti tanah, gedung, mesin-mesin,
dan manajemen.
Pengertian periode produksi jangka pendek dan jangka panjang secara
mutlak tidak dikaitkan dengan kurun waktu tertentu.
91. Fungsi produksi adalah hubungan fisik antara input (bersumber
masukan) dengan output (barang-barang atau jasa dihasilakan) tanpa
memperhitungkan harga. Fungsi produksi dapat dinyatakan dalam
persamaan matematis. Fungsi ini memberikan cara yang mudah untuk
menghubungkan output dengan input. Secara matematis fungsi produksi
dapat dituliskan sebagai berikut:
Q=F(C,L,B,S)
Dimana :
Q = Output
C = Capital
L = Labor
B = Bahan Baku
S= Skill
92. Analisis proses produksi jangka pendek dalam teori
ekonomi di ungkapkan dengan kurva TP (total Product), AP
(average product), dan MP (marginal product). Dimana TP
adalah total produksi yang dihasilkan oleh sejumlah
tenaga kerja (labor). AP adalah rata-rata yang dihasilkan
oleh seorang tenaga kerja. MP adalah tambahan hasil
produksi apabila menambah satu tenaga kerja (labor)
93. Produksi jangka panjang adalah suatu proses prduksi dimana semua faktor
produksi dapat diubah-ubah jumlahnya atau semua faktor produksi bersifat
variabel. Untuk menjelaskan fungsi produksi jangka panjang kita akan
menggunakan apa yang disebut dengan kurva isoquant.
Isoquant adalah kurva yang menunjukkan berbagai kemungkinan
kombinasi teknis antara dua input yang bervariabel yang menghasilkan
suatu tingkat output tertentu.
94. Ciri-ciri umum isoquant pada dasarnya sama dengan ciri-ciri kurva
indifference, yaitu :
a. Cembung ke arah titik orgin.
b. Menurun dari kiri atas ke kanan bawah.
c. Kurva isoquant yang terletak di kanan atas menunjukkan jumlah
produksi yang lebih banyak atau dengan kata lain semakin jauh kurva
isoquant ini dari titik asal menunjukkan semakin tinggi tingkat
produksi barang tersebut.
d. Antara kurva yang satu dengan yang lain tidak dapat saling
berpotongan atau saling bersinggungan.
95. MRTS adalah sejumlah faktor X yang harus dikompensasi oleh tambahan
faktor Y sehingga tingkat output tidak berubah. jadi, tingkat MRTS itu
adalah kemiringan isoquant pada titik khusus.
dua alat pokok untuk menjelaskan ekuilibrium produsen, yaitu garis
anggaran belanja (isocost) dan peta isoquant. Ekuilibrium produsen bisa
diartikan apabila produsen mengurangi atau menambah tingkat
produksinya maka keuntungan yang diperoleh akan berkurang, atau
apabila penggunaan kombinasi input ditambah atau dikurangi maka
keuntungan akan menjadi lebih kecil.
96. Jalur perluasan adalah suatu garis yang menunjukkan titik-titik least cost
combination (LLC) di berbagai isoquant. least cost combination adalah
suatu titik yang menunjukkan ongkos kecil untuk menghasilkan
sejumlah produk tertentu. Jikan ingin memperoleh ongkos yang paling
kecil dia harus mengombinasikan penggunaan input-input L dan K pada
titik-titik garis expantion path.
Jika input ditambah maka output akan bertambah. jika L adalah labor
dan C adalah kapital dan Q adalah output maka :
L+C akan menghasilkan Q
jika input L dan C ditambah maka Q juga akan berubah :
aL+aC bQ
hasil penambahan input (a) berakibat perubahan output (b) bisa dalam
keadaan (1) b>a; (2)b=a dan (3)b<a.
97. Setiap fungsi produksi akan membentuk satu peta isoquant dimana
antara isoquant yang satu dengan isoquant yang tidak saling
berpotongan.Memproduksi suatu tingkat boutput ada batas dalam
memilih kombinasi input labot atau kapital.
98. Garis yang menghubungkan semua titik keseimbangan produsen, yaitu
titik singgung antara isoquant dan isocost dinamakan jalur perluasan
(expansion path)
100. Bentuk Pasar Persaingan
Pengertian Pasar
Pengertian pasar dalam teori ekonomi berbeda dengan pengertian fisik.
Pengertian pasar secara fisik adalah suatu tempat berkumpulnya para penjual.
Sedangkan pengertian pasar dalam pengertian teori ekonomi adalah tempat
bertemunya pembeli dan penjual yang bersepakat mengenai harga dan jumlah
yang diperjualbelikan. Sedang persaingan adalah sesama produsen/penjual
bersaing agar konsumen membeli produknya dan sesama konsumen bersaing
untuk mendapatkan barang/jasa yang dibutuhkan.
101. Para ahli ekonomi menggolongkan pasar secara teori ekonomi mikro menjadi
empat golongan besar, yaitu:
a. Pasar Persaingan Sempurna
b. Pasar Persaingan Monopolistik
c. Pasar Monopoli
d. Pasar Oligopoli
Ciri-ciri Pasar
Persaingan
Secara spesifik keempat bentuk pasar tersebut dapat diperjelaskan pada tabel
berikut:
103. Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar yang terdapat banyak penjual
dan pembeli. Masing-masing penjual dan pembeli tidak dapat memengaruhi
harga pasar. Oleh karena itu, harga pasar digambarkan oleh garis lurus yang
sejajar dengan sumbu horizontal. Dengan demikian, masing-masing penjual di
pasar adalah sebagai pengikut harga pasar atau disebut price taker.
104. Ciri-ciri Pasar Persaingan
Murni/Sempurna
• Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak
• Barang yang diperjualbelikan homogen/identik
• Penjual bisa keluar masuk di pasar dengan mudah
• Informasi terhadap pasar sempurna
105. • Jumlah Penjual dan Pembeli Sangat Banyak
Hal ini berarti bahwa harga barang akan tetap karena masing-masing penjual
hanya merupakan bagian yang kecil dari seluruh pembeli dan penjual yang ada
di pasar.
• Barang yang Diperjualbelikan Homogen/Identik
Barang homogen artinya semua jenis barang yang ditawarkan semua penjual
sama. Jadi produksi satu penjual mrupakan substitusi yang sempurna dengan
hasil produksi penjual yang lain.
106. • Penjual Bisa Keluar Masuk di Pasar dengan Mudah
Pembeli maupun penjual bebas keluar ataupun masuk ke pasar. Sedang
konsumen dengan bebas memilih dalam pembelian barang tersebut di pasar.
Penjual mudah keluar masuk pasar artinya baik penjual yang baru maupun yang
lama bebas untuk masuk atau meninggalkan pasar.
• Informasi terhadap Pasar Sempurna
Terdapat informasi yang sempurna, artinya jika adakonsumen yang mengetahui
harga yang lebih murah maka konsumen yang lain juga segera mengetahuinya.
Deimikian juga jika ada produsen/penjual yang mengetahui ada bahan baku
yang harganya lebih murah maka produsen/penjual yang lain juga segera
mengetahuinya.
107. Penentuan Jumlah Produksi dan
Harga
Agar perusahaan mendapatkan laba maksimal atau rugi minimal, harga dan
jumlah produk yang diperjualbelikan ditetapkan dengan kaidah MC=MR. Harga
dan jumlah produk dengan MR=MC dengan syarat informasi pasar untuk
memperoleh nilai MC dan MR bersifat centainty (bisa diperhitungkan).
109. P=OP1 dan Q=OQ1
Dengan Ac yang paling
rendah
Penentuan Harga dalam Pasar
Persaingan Sempurna yang
Memperoleh Normal Profit (Break
Even Income)
110. Periode Jangka Pendek dan Jangka Panjang yang Dialami
Perusahaan dalam Persaingan Sempurna
• Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode Jangka
Pendek
Maksud jangka pendek adalah jangka waktu yang demikian pendeknya sehingga
apabila terjadi kenaikan permintaan barang dan setiap produsen tidak mampu
untuk menaikkan produksinya serta tidak cukup waktu bagi perusahaan untuk
menambah perusahaan-perusahaan yang baru.
111. Dalam jangka pendek perusahaan dalam persaingan sempurna dapat
mengalami tiga hal, yaitu:
a. Mendapat laba super normal
b. Mendapat laba normal
c. Mendapat kerugian
112. 2. Kondisi Perusahaan dalam persaingan sempurna dalam periode jangka
panjang.
Maksud jangka panjang adalah jangka waktu yang cukup lama domama
produsen masih ada kesempatan untuk memperbanyak produksinya untuk
dipasarkan atau masih dapat mendirikan perusahaan-perusahaan baru untuk
menaikkan produksinya apabia terjadi kenaikan permintaan barang. Dalam
jangka panjang perusahaan-perusahaan hanya mendapatkan normal profit saja
(Impas/Break Even). Bertambahnya jumlah produksi (Supply lebih besar dari
Demand) akan menyebabkan harga jual turun.
113. Keburukan dan Kebaikan Perusahaan yang Berada dalam
Pasar Persaingan Sempurna
Keburukannya:
Tidak ada inovasi dan membatasi pilihan konsumen. Perusahaan harus bekerja
yang paling efisien agar tidak mengalami kerugian sehingga produk yang
diperjualbelikan tidak ada inovasi. Produk yang homogen ini berakibat
membatasi pilihan konsumen.
Kebaikannya:
Adanya alokasi sumber daya yang efisien dan adanya kebebasan bertindak.
Persaingan pada perusahaan yang berada pada persaingan sempurna sangat
ketat. Oleh karena itu, agar tidak mengalami kerugian perusahaan harus bekerja
seefisien mungkin. Hal ini akan menyebabkan tambahnya supply dan
selanjutnya berakibat turunnya harga. Efisien dan konsumen dapat
memperoleh barang dengan harga yang kompetitif.
115. Bentuk Pasar Persaingan
Monopolistik
Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan
masing-masing penjual dapat memengaruhi harga dengan jalan deferesiansi
produk.
Caranya dengan promosi, advertensi, perbedaan warna bungkus, merek,
pelayanan yang baik, dan lain sebagainya.
116. Terdapat Dua Unsur Model Pasar
Persaingan Monopoli
Pertam
a
Terdapat unsur monopoli karena
jenis barang tersebut memang
hanya satu macam. Maka kurva
permintaannya miring dari kiri
atas ke kanan bawah, meskipun
mendekati horizontal.
Kedu
a
Terdapat juga unsur persaingannya
karena jumlah penjual banyak
sehingga tindakan dari seorang
penjual tidak mempunyai pengaruh
yang berarti terhadap penjual
lainnya.
117. Perbedaan produk menyebabkan
sebagian konsumen lebih menyukai
produk penjualan tertentu
dibandingkan dengan produk penjual
lain. Biasanya, kurva permintaan yang
dihadapi oleh perusahaan sangat elstis
dalam batas harga tertentu karena
berbagai barang substitusi tersedia bagi
produknya.
118. TIGA KONDISI YANG BISA
DIALAMI
PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Jangka pendek perusahaan dalam persaingan monopoli dapat
mengalami tiga hal yaitu:
• Mendapat laba supernormal
• Mendapat laba normal
• Menderita kerugian
120. Mendapat laba
supernormal
Harga dan output yang menjamin laba maksimal dengan menggunakan kaidah
MR=MC. Pada kaidah MR=MC harga jual produk sebesar OP1 dan output yang
dijual sebanyak OQ1 dan besarnya laba P1P2LK
Mendapat laba
normal
MR=MC adalah kaidah guna menetapkan harga dan output yang menjamin laba
maksimal. Pada kaidah MR=MC harga jual produk sebesar OP1 dan output yang
dijual sebanyak OQ1 dan besarnya TC=TR, yaitu sebesar OP1KQ1
Mengalami
kerugian
Mr=MC adalah kaidah guna menetapkan harga dan output yang menjamin kalau
laba, laba yang maksimal tetapi rugi kerugian yang minimal. Pada kaidah MR=MC
harga jual produk sebesar OP2, sedang biaya rata-ratanya OP1. Biaya rata-rata
(AC) lebih besar dari penerimaan rata-rata (AR). Kerugian yang minimal ini
output/jumlah produksi yang dijual harus sebanyak OQ1 dan besarnya TC
(OQ1KP1), sedang besarnya TR (OQ1LP2)
121. Akibat Persaingan Monopoli
Terhadap Output
Perubahan harga berakibat perubahan permintaan yang besar
Bentuk kurva demand-nya bersifat sangat elastis sehingga dengan sedikit
menaikkan harga maka output akan mengalami banyak pengurangan. Kurva
permintaan yang dihadapi oleh persaingan monopolis sangat elastis.
Efisiensi masing-masing
perubahan
Perusahaan tidak akan dirangsang untuk membangun skala optimum perusahaan
atau untuk menjalankan skala perusahaan yang telah dibangunnya pada tingkat
output optimum.
122. Akibat Persaingan Monopoli
Terhadap Output
Promosi
penjualan
Masing-masing perusahaan memperluas pasarnya dengan cara diimbangi
dengan kegiatan yang sama oleh penjual lainnya, iklan yang dilakukan oleh
salah satu perusahaan tidak menimbulkan tindakan balasan dan yang lain.
Jenis produk yang
tersedia
Konsumen akan memperoleh berbagai merek produk tertentu yang berbagai
ragam yang dapat dipilih dalam pasar persaingan monopoli. Akan tetapi, suatu
peringatan perlu diberikan di sini ragam produk tertentu demikian sehingga
membingungkan konsumen, dan persoalan pemilihan dapat menjadi lebih sulit.
124. ARTI
MONOPOLI
Monopoli adalah suatu keadaan dimana di dalam pasar hanya ada satu
penjual sehingga tidak ada perusahaan pesaing. Produk yang dijual di
pasar tersebut tak memiliki barang substitusinya, perubahan harga dan
output produk lain yang dijual dalam perekonomian tak memengaruhi
sang monopoli.
125. CIRI CIRI DAN FAKTOR
PENYEBAB PASAR
MONOPOLI
• Pasar Monopoli adalah industri satu
Perusahaan
• Tidak mempunyai barang pengganti
yang mirip
• Tidak terdapat kemungkinan untuk
msuk dalam industri
Ciri ciri pasar monopoli
Faktor yang
menimbulkan adanya
pasar monopoli
• Perusahaan monopoli mempunyai suatu
sumber daya tertentu yang unik dan tidak
dimiliki oleh perusahaan lainekonp
• Perusahaan monopoli pada umumnya
dapat menikmati skala ekonomi hingga
tingkat produksi yang sangat tinggi
• Monopoli ada dan berkembang melalui
undang-undang, yaitu pemerintah memberi
hak monopoli kepada perusahaan
126. HAMBATAN BAGI PERUSAHAAN YANG
AKAN MEMASUKI PASAR
Bila ada perusahaan baru yang dengan mudah masuk ke dalam industri
persaingan murni maka dalam jangka panjang akan ada perusahaan-
perusahaan baru lainnya yang masuk ke dalam suatu industri. Dengan
masuknya perusahaan baru mereka menggerogoti pmasar perusahaan yang
sudah ada, sang monopolis dapat menghalangi masuknya perusahaan baru ke
dalam industri dengan beberapa cara.
127. SUATU PERUSAHAAN MONOPOLI
BISA
TIMBUL KARENA BEBERAPA SEBAB
BERIKUT:
• Penguasa Bahan Mentah
Kalau X adalah input utama untuk produk Y,
maka penguasaan sumber X akan bisa
menimbulkan perusahaan monopoli untuk
barang Y, dengan jalan menolak penjualan X
kepada perusahaan lain.
• Hak
Paten
Merupakan suatu sumber terjadinya
monopoli untuk suatu macam barang
tertentu atau cara produksi tertentu.
• Terbatasnya
Pasar
Dibanding dengan skala minimum
perusahaan pasar yang ada masih
terbatas, mungkin hanya bisa meberikan
“ruang hidup” untuk satu perusahaan
saja.
• Pemberian Hak Monopoli
oleh Pemerintah
Ada beberpa hak monopoli diberikan
ioleh pemerintah.
128. PENENTUAN BESARNYA HARGA
DAN OUTPUT
Jika suatu perusahaan yang monopolistik
menyamakan MR dengan MC-nya maka pada saat
yang sama ia menentukan pula tingkat output dan
tingkat harga pasar untuk produknya.
129. POSISI KESEIMBANGAN
Seorang produsen monopoli adalah satu-satunya produsen dalam sauatu
pasar sehingga kurva permintaan yang dihadapinya adalah juga kurva
permintaan pasar. Perbedaan antara perusahaan dalam persaingan murni
dan monopolis terlihat dalam bidang penjualan. Penjual dalam persaingan
murni dapat menjual semua yang ingin dijualnya dengan harga pasaar yang
ada karena harga sama dengan biaya marginalnya. Sang monopolis
menghadapi kurva permintaan atas produknya.
130. • Hubungan P,TR dan MR
Penentuan harga dan output dalam
keadaan monopoli murni pada dasarnya
sama dengan yang berlaku untuk
perusahaan dalam persaingan murni bila
tujuan perusahaan adalah mencapai laba
yang maksimal dicapai pada saat MR=MC.
Kurva permintaan seorang monopolis
berbentuk miring dengan kecondongan
yang bersifat inelastis. Bentuk kurva seperti
itu dikarenakan untuk menjual output yang
lebih besar sang monopolis harus
menurunkan harga.
• Laba, Rugi dan Impas bagi
Monopolis
Monopoli tidak berarti bahwa akan selalu
mendapatkan laba ekonomi. Jika monopoli
dapat memperoleh laba ekonomi dan
dapat mencegah perusahaan lain masuk ke
dalam industri, maka laba ekonomi yang
diperoleh dapat dipertahankan dalam
jangka panjang.
Laba yang akan diperoleh monopoli
ditentukan oleh seberapa besar
permintaan yang dihadapi relatif terhadap
biaya produksi yang dikeluarkan.
131. Manajemen
reputasi merek
Terlibat langsung
dengan pelanggan
• Monopolis yang Mendapatkan
Keuntungan
Analisis perilaku perusahaan monopoli dalam mencapai posisi ekuilibrium, yaitu
posisi keuntungan maksimum akan dicapai pada saat MR=MC.
• Dalam Jangka Pendek Monopolis Mengalami
Impas
Karena adanya kenaikan ongkos rata-rata sehingga besarnya AC jangka pendek
naik menjadi sama dengan harga (P) sehingga TR=OPIKQ dan TC=OQKP.I
• Monopolis yang Mendapatkan
Kerugian
Apabila terjadi kenaikan ongkos rata-rata yang terus-menerus sehingga AC
jangka pendek lebih besar daripada harga per unit (P). Jangka pendek dapat
menimbulkan kerugian sebesar PIP2KL karena TR=OPILQ dan TC=OP2KQ
132. BEBERAPA CARA USAHA MONOPOLIS UNTUK
MEMPERTAHANKAN AGAR DIA TETAP SEBAGAI
MONOPOLIS YAITU:
• Selalu mengontrol sumber-sumber bahan mentah yang dipakai.
• Selalu memegang hak paten atas produknya, supaya perusahaan lain tidak bisa
meniru.
• Pasar demikian terbatasnya relatif dibanding dengan skala perusahaan optimum
sehingga masuknya perusahaan lain akan menekan harga sedemikian rendahnya
hingga menghilangkan keuntungan yang ada dan kedua-duanya akan menderita rugi.
133. KERUGIAN ADANYA
MONOPOLI
• Output yang Lebih Kecil
Jika suau industri dengan persaingan murni
dijadikan monopoli, maka monopoli akan
menaikkan harga dan memperkecil output
dari sebelumnya.
• Halangan bagi Perusahaan Lain
yang Hendak Masuk Pasar
Dihalanginya perusahaan baru untuk
masuk memungkinkan diperolehnya laba
jangka panjang.
• Efisiensi
Ekonomi
Perusahaan monopli biasanya tidak
menggunakan sumber-sumber pada
tingkat efisiensi puncaknya.
• Promosi
Penjualan
Kegiatan promosi penjualan mungkin
akan menguntungkan sang monopolis.
134. PENGATURAN MONOPOLI
OLEH PEMERINTAH
• Pengaturan
Harga
Pemerintah bisa mengawasi untuk mengatur harga yang dikenakan oleh perusahaan
monopoli harga, seperti perusahaan gas dan listrik.
• Pengaturan Harga pada Kasus Monopoli dengan Decrasing
Cost
Disebut kasus decreasing cost karena kita menghadapi kasus dimana luas pasar terbatas
sehingga untuk memenuhi permintaan yang ada di pasar, perusahaan monopoli hanya
beroperasi pada bagian kurva dimana AC menurun.
• Perpajaka
n
Pajak yang dikenakan terhadap monopolis dapat bersifat tetap dasarnya dan dapat
bersifat khusus.
135. SIFAT DASAR
DISKRIMINASI
HARGA
Produsen harus berusaha memperluas pasar, misalnya dengan mengadakan
promosi dan advertensi mengenai barang-barang yang dihasilkan.
Diskriminasi harga bukan menetapkan harga disebabkan biaya produksi yang
berbeda, melainkan biaya produksi sama tetapi dijual dengan harga yang
berbeda pada dua pasar atau lebih. Tujuan menetapkan harga adalah agar
dicapai keuntungan yang lebih.
136. KONDISI TERJADINYA
DISKRIMINASI
HARGA
• Pembeli-pembeli mempunyai elastisitas permintaan yang berbeda-beda secara tajam.
• Para penjual mengetahui perbedaan-perbedaan ini dan dapat menggolongkan
pembeli dalam kelompok-kelompok berdasarkan elastisitas yang berbeda-beda.
• Para penjual dapat mencegah pembeli untuk menjual kembali barang-barang yang
dibeli.
137. DISKRIMINASI HARGA DAPAT
DIBEDAKAN MENJADI 3
YAITU:
• Diskriminasi harga derajat
pertama
Keadaan dimana seorang produsen monopolis berusaha sepenuhnya mengambil
surplus konsumen.
• Diskriminasi harga derajat
kedua
Versi yang lebih sederhana, dimana penjual hanya dapat menetapkan harga dengan
menurunkan kelompok-kelompok harga.
• Diskriminasi harga derajat
ketiga
Pengelompokkan pembeli secara
fungsional.
138. PEMBAGIAN PASAR PENJUALAN
YANG BERBEDA
Sang monopolis dapat dan lebih menguntungkan untuk memecah pasar
produknya menjadi dua atau lebih pasar. Untuk setiap penjualan, dengan
mengabaikan biaya sementara, dia harus selalu menjual dalam pasar dimana
setiap penambahan penjualan satu unit per unit waktu menambah paling
banyak pada penerimaan totalnya.
139. PENETAPAN HARGA
DISKRIMINASI
SECARA GRAFIK DAN NUMERIK
• Secara
Grafik
Kebijakan yang dilakukan oleh penjual
dengan membeda-bedakan harga jual
berdasarkan pasar dan kemampuan
pembeli.
• Secara
Numerik
Pt. Wasito memproduksi panci
serbaguna yang diberi nama “MP-
Magic Pan” Mp dipasarkan pada
dua segmen pasar yang memiliki
elastisitas permintaan berbeda.
142. Demand Oligopoli
Struktur pasar oligopoli bisa juga terjadi dalam industri di mana wilayah pasar
suatu perusahaan sangat kecil. Oleh karena jumlah penjual yang sangat kecil
inilah, maka saling pengaruh antara mereka bisa dimasukkan dalam masalah
penentuan harga/output dari pasar oligopoli, di mana ada dua perusahaan
yang menghasilkan suatu produk tertentu.
143. Model Oligopoli
• Model Cournot
Model Cournot adalah model pasar duapoli (dua penjual) yang pertama kali
diteliti oleh Augustin Cournot tahun 1938. Model ini beranggapan bahwa yang
dihasilkan dua perusahaan adalah sama dan bersifat subtitusi sempurna serta
struktur ongkos produksi per unit sama.
144.
145. 2. Model Bertrand
Model pasar duopoli yang kedua adalah model Bertrand yang dirumuskan
pertama kali pada tahun 1883 oleh J. Bertrand yang menyatakan bahwa masing-
masing perusahaan dalam pasar duopoli memperkirakan perusahaan
pesaingnya untuk tetap mempertahankan tingkat harga jualnya apa pun yang
ditentukan oleh perusahaan. Masing-masing perusahan dihadapkan pada kurva
permintaan pasar yang sama dan berusaha memaksimumkan keuntungannya
dengan asumsi bahwa harga yang ditetapkan oleh pesaingnya tetap.
146. 3. Model Chamberlin (Model untuk Pasar Kelompok
Kecil)
Model Chamberlin menyatakan bahwa keseimbangan stabiil di pasar terjadi
apabila pasar ditetapkan satu harga. Tingkat harga ini merupakan kesepakatan
bersama dari beberapa perusahaan yang ada di pasar untuk memaksimumkan
keuntungannya.
147. 4. Model Kurva Permintaan Patah (The Kinked-Demand
Model)
P.Sweezy mengemukakan model ini pertama kali pada tahun 1939. Ada tiga
asumsi yang merupakan dasar bagi penelaahan kurva permintaan yang patah:
a. Terdapat industri yang dewasa dan berpengalaman dengan atau tanpa
deferensiasi produk.
b. Apabila suatu perusahaan menurunkan harga, maka perusahaan-perusahaan
lainnya dalam industri akan mengikuti menandingi penurunan harga tersebut.
c. Apabila perusahaan menaikkan harga, maka perusahaan-perusahaan lainnya
dalam industri tidak akan mengikutinya.
148.
149. 5. Model
Stackelberg
Model ini pertama kali diperkenalkan oleh Heinrich Von Stackelberg tahun 1952,
yang merupakan pengembangan dari model Cournot. Dalam model ini dianggap
bahwa salah satu perusahaan dalam pasar oligopoli cukup kuat menjadi leader
sehingga perusahaan pesaing mengakuinya dapat berperilaku seperti halnya
perusahaan yang digambarkan oleh model Cournot.
150.
151. Ciri-ciri pasar
oligopoli:
• Menghasilkan atau menjual barang standar atau barang
berbeda.
• Kekuatan menentukan harga kadang-kadang lemah/kuat.
• Promosi masih diperlukan.
152. Model Penetapan Harga Pasar Oligopoli
Pasar dengan Ketegaran Harga (Kinked Demand Curve
Model)
153. Pengaruh Oligopoli Terhadap Kesejahteraan
• Adanya keuntungan yang terlalu besar yang dinikmati oleh para
proddusen oligopoli dalam jangka panjang.
• Adanya ketidakefisienan produksi karena setiap produsen tidak
beroperasi pada AC yang minimal.
• Kemungkinan adanya eksploitasi terhadap konsumen maupun
buruh.
• Ketegaran harga sering dikatakan menunjang adanya inflasi yang
dapat merugikan masyarakat makro.