SlideShare a Scribd company logo
PEMBANGUNAN INDUSTRI 
Perekonomian Indonesia 
Oleh: 
Drs. Agus Luthfi, M.Si
PERAN SEKTOR INDUSTRI 
DALAM PEMBANGUNAN 
EKONOMI 
 Proses industrialisasi dan pembangunan 
industri merupakan satu jalur kegiatan untuk 
meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam arti 
tingkat hidup yang lebih maju maupun taraf 
hidup yang lebih bermutu. 
 Peranan industri dalam perkembangan 
struktural pada suatu perekonomian 
indikatornya adalah sumbangan sektor industri 
pengolahan (manufacturing) terhadap PDB, 
tenaga kerja yang terserap, serta sumbangan 
komoditi industri terhadap ekspor barang dan 
Jasa mengalami perbaikan atau sebaliknya 
(Arsyad, 2004:354)
JENIS / MACAM-MACAM 
INDUSTRI BERDASARKAN 
TEMPAT BAHAN BAKU 
1. Industri ekstraktif 
Industri ekstraktif adalah industri yang bahan baku diambil 
langsung dari alam sekitar. 
Contoh : pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, 
peternakan, pertambangan, dan lain lain. 
2. Industri nonekstaktif 
Industri nonekstaktif adalah industri yang bahan baku didapat 
dari tempat lain selain alam sekitar. 
3. Industri fasilitatif 
Industri fasilitatif adalah industri yang produk utamanya 
adalah berbentuk jasa yang dijual kepada para konsumennya. 
Contoh : Asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi, dan lain 
sebagainya.
GOLONGAN / MACAM 
INDUSTRI BERDASARKAN 
BESAR KECIL MODAL 
1. Industri padat modal 
adalah industri yang dibangun dengan modal 
yang jumlahnya besar untuk kegiatan 
operasional maupun pembangunannya 
2. Industri padat karya 
adalah industri yang lebih dititik beratkan pada 
sejumlah besar tenaga kerja atau pekerja dalam 
pembangunan serta pengoperasiannya.
Jenis-jenis industri berdasarkan klasifikasi atau 
penjenisannya 
(Berdasarkan SK Menteri Perindustrian No.19/M/I/1986) 
1. Industri kimia dasar 
contoh: seperti industri semen, obat-obatan, kertas, 
pupuk, dsb. 
2. Industri mesin dan logam dasar 
misalnya seperti industri pesawat terbang, kendaraan 
bermotor, tekstil. 
3. Industri kecil 
Contoh seperti industri roti, kompor minyak, makanan 
ringan, es, minyak goreng curah 
4. Aneka industri 
misalkan: seperti industri pakaian, industri makanan dan 
minuman, dan lain-lain.
JENIS-JENIS INDUSTRI 
BERDASARKAN JUMLAH 
TENAGA KERJA 
1. Industri rumah tangga, Adalah industri yang jumlah 
karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 1-4 orang. 
2. Industri kecil, Adalah industri yang jumlah karyawan/ 
tenaga kerja berjumlah antara 5-19 orang. 
3. Industri sedang atau industri menengah, Adalah 
industri yang jumlah karyawan/tenaga kerja berjumlah 
antara 20-99 orang. 
4. Industri besar, Adalah industri yang jumlah karyawan/ 
tenaga kerja berjumlah antara 100 orang atau lebih.
PENGGOLONGAN INDUSTRI BERDASAKAN PEMILIHAN 
LOKASI 
1. Industri yang berorientasi pada pasar (market oriented 
industry) 
Adalah industri yang didirikan sesuai dengan lokasi potensi target konsumen. 
2. Industri yang berorientasi pada tenaga kerja (man power 
oriented industry) 
Adalah industri yang berada pada lokasi di pusat pemukiman penduduk 
karena bisanya jenis industri tersebut membutuhkan banyak 
pekerja/pegawai untuk lebih efektif dan efisien. 
3. Industri yang berorientasi pada bahan baku (supply oriented 
industry) 
Adalah jenis industri yang mendekati lokasi di mana bahan baku berada 
untuk memangkas atau memotong biaya transportasi yang besar. 
4. Industri yang tidak terkait oleh persyaratan yang lain 
Yaitu industri yang dapat didirikan dimana saja, karena bahan baku, tenaga 
kerja, dan pasarnya sangat luas serta dapat ditemukan dimana saja.
FASE PEMBANGUNAN INDUSTRI INDONESIA 
1 Orde Lama 2 Orde Baru Krisis dan 
- Pendalaman struktur 
industri sejauh mungkin 
terkait dengan sektor 
ekonomi lainnya. 
- Pengembangan industri 
permesinan dan 
elektronika 
- Pengembangan indutri 
kecil 
- Pengembangan ekspor 
hasil industri 
- Pengembangan Litbang 
terapan, rancang 
bangun dan 
perekayasaan, serta 
perangkat lunak 
- Pengembangan 
kewiraswastaan dan 
tenaga profesi 
- Replita I Industri terfokus 
pada sektor pertanian; 
- Replita II Pengembangan 
Industri bahan mentah 
domestik terkait pertanian 
- Replita III Melindungi 
pengusaha lemah secara 
ekonomi, promosi ekspor 
padat karya dan industri 
broad based 
- Replita IV penyetaraan 
sektor indsutri dengan 
sektor pertanian, 
pengembangan industri 
substitusi impor, 
penguasaan teknologi, 
pengembangan orientasi 
ekspor 
- Replita V swasembada, 
mengahsilkan barang 
- Fokus utama pada BUMN 
yang bergerak dalam 
sektor manufaktur 
- Adanya privatisasi 
perusahaan domestik dan 
nasionalisasi perusahaan 
asing (De Javasche Bank, 
Garuda Indonesia 
Airways, 
- Lahirnya RUE (Rencana 
Urgensi Ekonomi) yang 
kemudian diganti dengan 
REPLITA 
- Lahirnya Program 
Benteng untuk wiraswasta 
pribumi dengan 
memberikan lisensi impor 
Pemulihan 3
STRUKTUR INDUSTRI 
Menurut kriteria UNIDO (United Nations for Industrial Development 
Organization) negara-negara dikelompokkan sebagai berikut: 
 Kelompok negara non-industri apabila sumbangan sektor 
industri terhadap PDB kurang dari 10% 
 Kelompok negara dalam proses industrialisasi apabila 
sumbangan tersebut antara 10%-20% 
 Kelompok negara semi industri jika sumbangan tersebut 
antara 20%-30% 
 Kelompok negara industri jika sumbangan tersebut lebih dari 
30%
STRUKTUR INDUSTRI 
Struktur industri di Indonesia masih dangkal (shallow) dan tidak 
seimbang (unbalanced). Berbagai studi menunjukkan bahwa kaitan 
ekonomis antara industri skala besar, menengah, dan kecil masih 
sangat minim. Selain itu, struktur industri di Indonesia juga masih 
kuasi-monopolistik dan oligopolistik. Rasio konsentrasi untuk 
melihat struktur industri sebagai berikut: 
1. Rata-rata tingkat konsentrasi sektor manufaktur sebesar 47%, 
lebih tinggi dibanding konsentrasi industri di negara maju 
(Inggris 22% dan AS 36%) 
2. Berdasarkan standart internasional, industri berstruktur 
oligopoli bila 4 perusahan terbesar dalam industri yang sama 
memiliki konsentrasi di atas 40%. Sehingga dapat dikatakan 
struktur pasar industri manufaktur Indonesia berciri oligopolis 
(Mudrajat, 234:2010).
RASIO KONSENTRASI 
DALAM SEKTOR 
MANUFAKTUR 
(Pangsa 4 Perusahaan terbesar, dalam %) 
Sumber: diolah dari BPS; Mudrajat, 2010: 258
STRUKTUR INDUSTRI 
Sumber: Mudrajat, 2010 
Industry structure in Indonesia
LAJU PERTUMBUHAN 
INDUSTRI PENGOLAHAN 
DI INDONESIA 
* Angka Sementara Sumber: BPS, 2013 
** Angka Sangat Sementara
REFORMASI KEBIJAKAN 
INDUSTRI 
 Struktur industri yang umumnya oligopolistik dan terkonsentrasi 
akan rentan terhadap gejolak eksternal yang tercermin dari 
rendahnya kandungan teknologi, ketergantungan yang tinggi 
pada barang modal dan input antara dari luar negeri, serta 
lemahnya keterkaitan antar industri (Kuncoro, 2010:276). 
 Kebijakan industri tradisional yaitu penentuan target sektor dan 
industri dengan mengabaikan dimana letak lokasi industri 
(Aspasial). 
 Perspektif spasial pembangunan industri dengan berbasis kluster 
(Industrial cluster) merupakan strategi pembangunan nasional 
yang telah diatur dalam Perpres No. 28 tahun 2008 tentang 
kebijakan industri nasional.
INDUSTRI SUBSTITUSI 
IMPOR 
Alasan Penting. 
 Utk mengurangi atau menghemat devisa 
 Melakukan proteksi impor 
 Memenuhi kebutuhan sendiri akan berbagai 
barang industri. 
 Semangat kemerdekaan di bidang ekonomi di nsb 
mengembangkan kegiatan ekonomi di dalam 
negeri 
Masalah ISI: 
 Kualitas barang yang dihasilkan di Dalam Negeri 
sebagai barang substitusi import sering lebih rendah 
daripada hasil produksi Luar Negeri, sehingga sulit 
untuk di ekspor. 
 BIAYA PRODUKSI, biaya (modal) awal industrialisasi 
sangat besar sementara modal terbatas, sehingga 
terpaksa mendatangkan modal dari luar negeri.
INDUSTRI PROMOSI 
EKSPOR 
Menurut Anne Krueger (1978) wakil presiden bank 
dunia, menerangkan bahwa Industri Promosi Ekspor ini 
dapat mendorong pertumbuhan disebabkan karena: 
 Kaitan sektor pertanian dan sektor industri 
 Skala ekonomis (economies of scale) 
 Meningkatnya Persaingan 
 Dampak Kekurangan divisa 
Masalah IPE: 
 Elastisitas pasar internasional sangat rendah 
 Adanya kebijakan proteksi oleh negara-negara 
maju terhadap produk yang berteknologi 
sederhana
Kebijakan Industri Nasional (Top Down Policy) sesuai amanat 
Perpres No. 28 tahun 2008 Tentang Kebijakan Industri Nasional 
Industri 
Penunjang 
Industri Kreatif 
FOKUS 
Agro 
1. Elektronik 
2. Telekomunikasi 
3. Komputer dan 
peralatannya 
1. Kendaraan 
bermotor 
2. Perkapalan 
3. Kerdirgantaraan 
4. perkeretaapian 
Elektronika 
dan 
Telematika 
Basis Industri 
Manufaktur 
1. Pengolahan kelapa sawit 5. Pengolahan kopi 9. Furniture 
2. Karet dan barang karet 6. Gula 10. Pengolahan ikan 
3. Kakao 7. Hasil Tembakau 11. Kertas 
4. Pengolahan kelapa 8. Pengolahan buah 12. Pengolahan susu 
Sumber: Kuncoro, 2010:278
TINGKAT PERTUMBUHAN 
EKONOMI ASEAN 
Sumber: IMF, World Economic Outlook Database, April 2014
DAYA SAING INDUSTRI 
DALAM NEGERI DI ASEAN 
Sumber: Kementerian Perindustrian, 2012
DAYA SAING INDUSTRI 
INDONESIA DI DUNIA 
Global Competitiveness Index (GCI) 
Sumber: World Economic Forum, 2012-2013 
Berdasarkan data WEF 
2013 menunjukkan 
posisi Indonesia berada 
di peringkat 50 (dari 
144 negara), dan posisi 
ini relatif memburuk 
dibandingkan posisinya 
pada periode 
sebelumnya (2011-2012) 
yakni di peringkat 46 
(dari 142 negara), atau 
untuk periode 20102011 
di peringkat 44 (dari 139 
negara)
STRATEGI INDUSTRI 
INDONESIA MENGHADAPI 
ME-ASEAN (AEC) 
Dalam menghadapi pasar tunggal di ASEAN yang akan dimulai pada 
Desember 2015 mendatang, orientasi kebijakan industri yang 
berorientasi pada daya saing dengan atau tanpa investor asing. 
Beberapa kebijakan yang berorientasi pada daya saing yaitu: 
 Pengembangan kawasan industri 
 Peningkatan kemampuan teknologi dan inovasi 
 Hilirisasi industri 
 Peningkatan standarisasi produk industri 
 Modernisasi pabrik-pabrik 
 Mendorong ekspor produk unggulan
URGENSI PENGUTAMAAN 
EKSPOR 
 Depresi yang sangat tajam tidak serta-merta meningkatkan 
ekspor sehingga, sisi supply juga mengalami ganguan karena 
ketergantungan yang tinggi terhadap impor barang modal dan 
bahan baku. 
 Guncangan ekonomi global yang terjadi berdampak pada 
penurunan produksi karena keterbatasan barang modal dan 
tidak adanya pengeluaran investasi. 
 Peluang penigkatan produksi terbuka lebar seiring dengan 
membaiknya perekonomian regional dan global.
DAYA SAING INDUSTRI 
EKSPOR DALAM NEGERI 
DI ASEAN 
Sumber: IMF, World Economic Outlook Database, April 2014
DAYA SAING INDUSTRI 
IMPOR DALAM NEGERI DI 
ASEAN 
Sumber: IMF, World Economic Outlook Database, April 2014
TINGKAT CURRENT 
ACCOUNT INDONESIA 
DI ASEAN 
Sumber: IMF, World Economic Outlook Database, April 2014
TINGKAT KINERJA EKSPOR-IMPOR 
INDONESIA 
DI DUNIA 
 Indonesia meraih daya saing industri manufaktur pada sumber 
daya alam sejak tahun yaitu dengan RCA lebih dari 1. 
 Revealed Comparative Advantage (RCA) adalah indeks yang 
mengukur kinerja ekspor suatu komoditas dengan mengevaluasi 
peranan ekspor suatu komoditas dalam ekspor total suatu negara 
yang menunjukkan daya saing ekspor komoditi tersebut di pasar 
dunia. 
 Nilai indeks yang lebih dari satu menunjukkan pangsa pasar 
komoditas yang diekspor didalam total ekspor suatu negara lebih 
besar daripada pangsa rata-rata dari komoditas yang 
besangkutan dengan ekspor dunia.
TINGKAT KINERJA EKSPOR 
INDONESIA 
DI DUNIA 
Industri Revealed Comparative Advantage (RCA) tahun 2010
POTENSI PENINGKATAN 
EKSPOR PRODUK INDUSTRI: 
KASUS TPT (TEKSTIL DAN 
PRODUK TEKSTIL( 
 Peran industri TPT dapat dilihat dengan menggunakan indikator 
seberapa besar dampak lanjutan dari perkembangan industri 
terserbut. 
 Indikator yang dapat digunakan adalah Multiplier (angka 
pengganda). Multiplier adalah angka yang menunjukkan dampak 
perubahan satu unit permintaan akhir terhadap output (output 
multiplier), pendapatan (income multiplier) dan nilai tambah 
(Value- added multiplier). 
 Semakin tinggi angka multiplier tersebut, maka semakin besar 
pula kontribusi suatu industri dalam menciptakan output, 
pendapatan, ataupun value-added
PENTINGNYA INFRASTRUKTUR 
DALAM PEMBANGUNAN 
INDUSTRI 
 Infrastruktur merupakan instrumen untuk memperlancar 
berputarnya roda perekonomian sebagai akselerasi 
pembangunan. Semakin tersedianya infratsruktur, akan 
merangsang pembangunan disuatu daerah. Sehingga 
pembangunan yang berjalan cepat akan menuntut tersedianya 
infrastruktur agar pembangunan tidak tersendat. 
 Perbaikan infrastruktur pada umunya akan dapat meningkatkan 
mobilitas penduduk, menciptakan stabilisasi dan mengurangi 
disparitas harga antar daerah, terciptanya efisiensi harga, serta 
dapat menimbulkan spesialisasi daerah.
BEBAN PENGADAAN 
INFRASTRUKTUR 
 Infrastruktur dapat dikategorikan private goods atau quasi 
public goods yang dapat disediakan atau diproduksi oleh 
swasta. 
 Investasi yang diperlukan memerlukan dana yang besar dan 
merupakan investasi jangka panjang sehingga sedikit sekali 
investor yang mau masuk ke sektor ini. 
 Terdapat dua sifat barang dan jasa yang mengakibatkan suatu 
barang/jasa dikategorikan publiic goods atau private goods. 
 Rivalry adalah jika suatu barang/jasa tidak dapat dinikmati 
secara bersamaan oleh dua orang atau lebih. 
 nonrivalry adalah jika suatu barang/jasa bisa dinikmati oleh 
dua orang atau lebih tanpa mengganggu satu sama lain.
TingTgaManlEtKaAni tSgaia aMnp.aB.!ue! s BIanerdrTpoeanlnaeghsikaMu SeTiaanpnu.gn.a!g!nguatdaiu DBeeprajanlaMnaTteagak
TERIMA 
KASIH

More Related Content

What's hot

Urbanisasi dan migrasi desa kota
Urbanisasi dan migrasi desa kotaUrbanisasi dan migrasi desa kota
Urbanisasi dan migrasi desa kotaReza Ardyan
 
Ppt Pertumbuhan ekonomi
Ppt Pertumbuhan ekonomiPpt Pertumbuhan ekonomi
Ppt Pertumbuhan ekonomi
R Anggara
 
Industrialisasi dan perkembangan sektor industri
Industrialisasi dan perkembangan sektor industriIndustrialisasi dan perkembangan sektor industri
Industrialisasi dan perkembangan sektor industri
Lutfiyah Siti
 
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis KomparatifTeori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
Dadang Solihin
 
Bab II pembangunan ekonomi komparatif
Bab II pembangunan ekonomi komparatifBab II pembangunan ekonomi komparatif
Bab II pembangunan ekonomi komparatif
Bambang Deswantoro
 
5. perubahan struktur ekonomi
5. perubahan struktur ekonomi5. perubahan struktur ekonomi
5. perubahan struktur ekonomi
Findi Rifa'i
 
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan MerkantilismeAliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Cut Endang Kurniasih
 
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiwResume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
universitas negeri padang
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerah
mona munawaroh
 
Perkembangan Masyarakat Industri Indonesia
Perkembangan Masyarakat Industri IndonesiaPerkembangan Masyarakat Industri Indonesia
Perkembangan Masyarakat Industri Indonesia
Trisna Nurdiaman
 
Teori ketergantungan-1-fd
Teori ketergantungan-1-fdTeori ketergantungan-1-fd
Teori ketergantungan-1-fd
Frans Dione
 
Tugas makro
Tugas makroTugas makro
Tugas makro
taufik anggoro
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatRizki Prisandi
 
syarat-syarat umum untuk perkembangan ekonomi
syarat-syarat umum untuk perkembangan ekonomisyarat-syarat umum untuk perkembangan ekonomi
syarat-syarat umum untuk perkembangan ekonomi
yuniar putri
 
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUILatihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Farah Fauziah Hilman
 
Sistem Ekonomi Indonesia
Sistem Ekonomi IndonesiaSistem Ekonomi Indonesia
Sistem Ekonomi Indonesia
abdul kodir
 
(5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
(5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI(5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
(5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
Bakhrul Ulum
 
Barang publik dan klasifikasi barang
Barang publik dan klasifikasi barangBarang publik dan klasifikasi barang
Barang publik dan klasifikasi barang
Basuki Rahmat
 
Model mundell flemming dan Rezim Kurs
Model mundell flemming dan Rezim KursModel mundell flemming dan Rezim Kurs
Model mundell flemming dan Rezim Kurs
Untari Febrian Ramadhani
 
Eksternalitas dan Barang Publik
Eksternalitas dan Barang PublikEksternalitas dan Barang Publik
Eksternalitas dan Barang Publik
M. Ifaldi Sidik
 

What's hot (20)

Urbanisasi dan migrasi desa kota
Urbanisasi dan migrasi desa kotaUrbanisasi dan migrasi desa kota
Urbanisasi dan migrasi desa kota
 
Ppt Pertumbuhan ekonomi
Ppt Pertumbuhan ekonomiPpt Pertumbuhan ekonomi
Ppt Pertumbuhan ekonomi
 
Industrialisasi dan perkembangan sektor industri
Industrialisasi dan perkembangan sektor industriIndustrialisasi dan perkembangan sektor industri
Industrialisasi dan perkembangan sektor industri
 
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis KomparatifTeori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
 
Bab II pembangunan ekonomi komparatif
Bab II pembangunan ekonomi komparatifBab II pembangunan ekonomi komparatif
Bab II pembangunan ekonomi komparatif
 
5. perubahan struktur ekonomi
5. perubahan struktur ekonomi5. perubahan struktur ekonomi
5. perubahan struktur ekonomi
 
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan MerkantilismeAliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
 
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiwResume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerah
 
Perkembangan Masyarakat Industri Indonesia
Perkembangan Masyarakat Industri IndonesiaPerkembangan Masyarakat Industri Indonesia
Perkembangan Masyarakat Industri Indonesia
 
Teori ketergantungan-1-fd
Teori ketergantungan-1-fdTeori ketergantungan-1-fd
Teori ketergantungan-1-fd
 
Tugas makro
Tugas makroTugas makro
Tugas makro
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregat
 
syarat-syarat umum untuk perkembangan ekonomi
syarat-syarat umum untuk perkembangan ekonomisyarat-syarat umum untuk perkembangan ekonomi
syarat-syarat umum untuk perkembangan ekonomi
 
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUILatihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
 
Sistem Ekonomi Indonesia
Sistem Ekonomi IndonesiaSistem Ekonomi Indonesia
Sistem Ekonomi Indonesia
 
(5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
(5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI(5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
(5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
 
Barang publik dan klasifikasi barang
Barang publik dan klasifikasi barangBarang publik dan klasifikasi barang
Barang publik dan klasifikasi barang
 
Model mundell flemming dan Rezim Kurs
Model mundell flemming dan Rezim KursModel mundell flemming dan Rezim Kurs
Model mundell flemming dan Rezim Kurs
 
Eksternalitas dan Barang Publik
Eksternalitas dan Barang PublikEksternalitas dan Barang Publik
Eksternalitas dan Barang Publik
 

Viewers also liked

Industrialisasi dan pembangunan ekonomi
Industrialisasi dan pembangunan ekonomiIndustrialisasi dan pembangunan ekonomi
Industrialisasi dan pembangunan ekonomizuhri5590
 
Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...
Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...
Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...Operator Warnet Vast Raha
 
Industrialisasi dan perkembangan sektor industri
Industrialisasi dan perkembangan sektor industriIndustrialisasi dan perkembangan sektor industri
Industrialisasi dan perkembangan sektor industri
epi rizkiyah
 
modernisasi, industrialisasi dan pembangunan
modernisasi, industrialisasi dan pembangunanmodernisasi, industrialisasi dan pembangunan
modernisasi, industrialisasi dan pembangunan
Somewhere
 
Sistem pendidikan nasional
Sistem pendidikan nasionalSistem pendidikan nasional
Sistem pendidikan nasionalirmasonghyekyo
 
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONALSISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Novi Kristanti
 
Sistem pendidikan nasional (makalah)
Sistem pendidikan nasional (makalah)Sistem pendidikan nasional (makalah)
Sistem pendidikan nasional (makalah)
Pujiati Puu
 
Makalah perekonomian indonesia
Makalah perekonomian indonesiaMakalah perekonomian indonesia
Makalah perekonomian indonesia
firman sahari
 
Laporan Statistik Kinerja Industri Indonesia
Laporan Statistik Kinerja Industri IndonesiaLaporan Statistik Kinerja Industri Indonesia
Laporan Statistik Kinerja Industri Indonesia
PT Indo Analisis
 

Viewers also liked (9)

Industrialisasi dan pembangunan ekonomi
Industrialisasi dan pembangunan ekonomiIndustrialisasi dan pembangunan ekonomi
Industrialisasi dan pembangunan ekonomi
 
Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...
Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...
Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...
 
Industrialisasi dan perkembangan sektor industri
Industrialisasi dan perkembangan sektor industriIndustrialisasi dan perkembangan sektor industri
Industrialisasi dan perkembangan sektor industri
 
modernisasi, industrialisasi dan pembangunan
modernisasi, industrialisasi dan pembangunanmodernisasi, industrialisasi dan pembangunan
modernisasi, industrialisasi dan pembangunan
 
Sistem pendidikan nasional
Sistem pendidikan nasionalSistem pendidikan nasional
Sistem pendidikan nasional
 
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONALSISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
 
Sistem pendidikan nasional (makalah)
Sistem pendidikan nasional (makalah)Sistem pendidikan nasional (makalah)
Sistem pendidikan nasional (makalah)
 
Makalah perekonomian indonesia
Makalah perekonomian indonesiaMakalah perekonomian indonesia
Makalah perekonomian indonesia
 
Laporan Statistik Kinerja Industri Indonesia
Laporan Statistik Kinerja Industri IndonesiaLaporan Statistik Kinerja Industri Indonesia
Laporan Statistik Kinerja Industri Indonesia
 

Similar to Pembangunan Industri (Perekonomian Indonesia BAB 5)

8
88
9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
Findi Rifa'i
 
Sukma industrialisasi
Sukma industrialisasiSukma industrialisasi
Sukma industrialisasi
Sukma Wijaya
 
Sukma industrialisasi
Sukma industrialisasiSukma industrialisasi
Sukma industrialisasi
Sukma Wijaya
 
Week 11 industrialiasasi dan perkembangan sektor industri yusinadia 11140023 ...
Week 11 industrialiasasi dan perkembangan sektor industri yusinadia 11140023 ...Week 11 industrialiasasi dan perkembangan sektor industri yusinadia 11140023 ...
Week 11 industrialiasasi dan perkembangan sektor industri yusinadia 11140023 ...
Yusinadia Sekar Sari
 
Industrialisasi di indonesia
Industrialisasi di indonesiaIndustrialisasi di indonesia
Industrialisasi di indonesia
ifa_talita
 
Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...
Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...
Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...
Septian Muna Barakati
 
Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...
Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...
Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...Warnet Raha
 
Sos industri
Sos industriSos industri
Sos industri
Ivan simamora
 
Ena mudiawati (11140596) 11 industrialisasi & perkembangan sektor industri
Ena mudiawati (11140596) 11 industrialisasi & perkembangan sektor industriEna mudiawati (11140596) 11 industrialisasi & perkembangan sektor industri
Ena mudiawati (11140596) 11 industrialisasi & perkembangan sektor industri
Ena Mudiawati
 
Ruri nurul jannah 9
Ruri nurul jannah 9Ruri nurul jannah 9
Ruri nurul jannah 9
Ruri1139
 
industrialisasi dan perkembangan sektor industry
industrialisasi dan perkembangan sektor industry industrialisasi dan perkembangan sektor industry
industrialisasi dan perkembangan sektor industry
Gilang Jupriono
 
Industrialisasi dan perkembangan sektor industri...
Industrialisasi dan perkembangan sektor industri...Industrialisasi dan perkembangan sektor industri...
Industrialisasi dan perkembangan sektor industri...
rosita puspa
 
Abdul ajid 11140963 tugas ke 11
Abdul ajid 11140963 tugas ke 11Abdul ajid 11140963 tugas ke 11
Abdul ajid 11140963 tugas ke 11
abdul ajid
 
Industri indonesia
Industri indonesiaIndustri indonesia
Industri indonesia
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Industri indonesia
Industri indonesiaIndustri indonesia
Industri indonesia
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
M9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
M9. industrialisasi dan perkembangan sektor industriM9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
M9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
erlina na
 
Makalah masalah industrialisasi
Makalah  masalah industrialisasiMakalah  masalah industrialisasi
Makalah masalah industrialisasi
Warnet Raha
 

Similar to Pembangunan Industri (Perekonomian Indonesia BAB 5) (20)

8
88
8
 
9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
 
Sukma industrialisasi
Sukma industrialisasiSukma industrialisasi
Sukma industrialisasi
 
Sukma industrialisasi
Sukma industrialisasiSukma industrialisasi
Sukma industrialisasi
 
tugas geografi industri
tugas geografi  industri tugas geografi  industri
tugas geografi industri
 
Week 11 industrialiasasi dan perkembangan sektor industri yusinadia 11140023 ...
Week 11 industrialiasasi dan perkembangan sektor industri yusinadia 11140023 ...Week 11 industrialiasasi dan perkembangan sektor industri yusinadia 11140023 ...
Week 11 industrialiasasi dan perkembangan sektor industri yusinadia 11140023 ...
 
Industrialisasi di indonesia
Industrialisasi di indonesiaIndustrialisasi di indonesia
Industrialisasi di indonesia
 
Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...
Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...
Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...
 
Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...
Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...
Makalah perkembangan industri di era globalisasi ekonomi dunia terhadap penda...
 
Sos industri
Sos industriSos industri
Sos industri
 
Ena mudiawati (11140596) 11 industrialisasi & perkembangan sektor industri
Ena mudiawati (11140596) 11 industrialisasi & perkembangan sektor industriEna mudiawati (11140596) 11 industrialisasi & perkembangan sektor industri
Ena mudiawati (11140596) 11 industrialisasi & perkembangan sektor industri
 
Ruri nurul jannah 9
Ruri nurul jannah 9Ruri nurul jannah 9
Ruri nurul jannah 9
 
industrialisasi dan perkembangan sektor industry
industrialisasi dan perkembangan sektor industry industrialisasi dan perkembangan sektor industry
industrialisasi dan perkembangan sektor industry
 
Industrialisasi dan perkembangan sektor industri...
Industrialisasi dan perkembangan sektor industri...Industrialisasi dan perkembangan sektor industri...
Industrialisasi dan perkembangan sektor industri...
 
Abdul ajid 11140963 tugas ke 11
Abdul ajid 11140963 tugas ke 11Abdul ajid 11140963 tugas ke 11
Abdul ajid 11140963 tugas ke 11
 
Industri indonesia
Industri indonesiaIndustri indonesia
Industri indonesia
 
Industri indonesia
Industri indonesiaIndustri indonesia
Industri indonesia
 
M9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
M9. industrialisasi dan perkembangan sektor industriM9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
M9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
 
Makalah masalah industrialisasi
Makalah  masalah industrialisasiMakalah  masalah industrialisasi
Makalah masalah industrialisasi
 
Makalah masalah industrialisasi
Makalah  masalah industrialisasiMakalah  masalah industrialisasi
Makalah masalah industrialisasi
 

More from Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama

Pengarusutamaan Gender (PUG) Dalam Pembangunan
Pengarusutamaan Gender (PUG) Dalam PembangunanPengarusutamaan Gender (PUG) Dalam Pembangunan
Pengarusutamaan Gender (PUG) Dalam Pembangunan
Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Gender, Pengarusutamaan Gender Dan Perencanaan Penganggaran Responsif Gender ...
Gender, Pengarusutamaan Gender Dan Perencanaan Penganggaran Responsif Gender ...Gender, Pengarusutamaan Gender Dan Perencanaan Penganggaran Responsif Gender ...
Gender, Pengarusutamaan Gender Dan Perencanaan Penganggaran Responsif Gender ...
Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender 2019
Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender 2019Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender 2019
Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender 2019
Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Implementasi Pengarusutamaan Gender (PUG) melalui PPRG Di Jawa Timur
Implementasi Pengarusutamaan Gender (PUG) melalui PPRG Di Jawa TimurImplementasi Pengarusutamaan Gender (PUG) melalui PPRG Di Jawa Timur
Implementasi Pengarusutamaan Gender (PUG) melalui PPRG Di Jawa Timur
Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Lagu "Mars Jawa Timur"
Lagu "Mars Jawa Timur"Lagu "Mars Jawa Timur"
Lagu "Mars Jawa Timur"
Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Jenis Cuti
Jenis CutiJenis Cuti
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Bank Sentral : Bank Indonesia (Ekonomi Moneter - BAB 3)
Bank Sentral : Bank Indonesia (Ekonomi Moneter - BAB 3)Bank Sentral : Bank Indonesia (Ekonomi Moneter - BAB 3)
Bank Sentral : Bank Indonesia (Ekonomi Moneter - BAB 3)
Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Lembaga Keuangan (Ekonomi Moneter - BAB 2)
Lembaga Keuangan (Ekonomi Moneter - BAB 2)Lembaga Keuangan (Ekonomi Moneter - BAB 2)
Lembaga Keuangan (Ekonomi Moneter - BAB 2)
Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Uang (Ekonomi Moneter - BAB 1)
Uang (Ekonomi Moneter - BAB 1)Uang (Ekonomi Moneter - BAB 1)
Uang (Ekonomi Moneter - BAB 1)
Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Dusun Watukebo Kecamatan Ambulu Kabu...
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Dusun Watukebo Kecamatan Ambulu Kabu...Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Dusun Watukebo Kecamatan Ambulu Kabu...
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Dusun Watukebo Kecamatan Ambulu Kabu...
Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Perbankan dan Era Globalisasi (Perekonomian indonesia BAB 8)
Perbankan dan Era Globalisasi (Perekonomian indonesia BAB 8)Perbankan dan Era Globalisasi (Perekonomian indonesia BAB 8)
Perbankan dan Era Globalisasi (Perekonomian indonesia BAB 8)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 

More from Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama (20)

Pengarusutamaan Gender (PUG) Dalam Pembangunan
Pengarusutamaan Gender (PUG) Dalam PembangunanPengarusutamaan Gender (PUG) Dalam Pembangunan
Pengarusutamaan Gender (PUG) Dalam Pembangunan
 
Gender, Pengarusutamaan Gender Dan Perencanaan Penganggaran Responsif Gender ...
Gender, Pengarusutamaan Gender Dan Perencanaan Penganggaran Responsif Gender ...Gender, Pengarusutamaan Gender Dan Perencanaan Penganggaran Responsif Gender ...
Gender, Pengarusutamaan Gender Dan Perencanaan Penganggaran Responsif Gender ...
 
Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender 2019
Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender 2019Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender 2019
Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender 2019
 
Implementasi Pengarusutamaan Gender (PUG) melalui PPRG Di Jawa Timur
Implementasi Pengarusutamaan Gender (PUG) melalui PPRG Di Jawa TimurImplementasi Pengarusutamaan Gender (PUG) melalui PPRG Di Jawa Timur
Implementasi Pengarusutamaan Gender (PUG) melalui PPRG Di Jawa Timur
 
Lagu "Mars Jawa Timur"
Lagu "Mars Jawa Timur"Lagu "Mars Jawa Timur"
Lagu "Mars Jawa Timur"
 
Jenis Cuti
Jenis CutiJenis Cuti
Jenis Cuti
 
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
 
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
 
Bank Sentral : Bank Indonesia (Ekonomi Moneter - BAB 3)
Bank Sentral : Bank Indonesia (Ekonomi Moneter - BAB 3)Bank Sentral : Bank Indonesia (Ekonomi Moneter - BAB 3)
Bank Sentral : Bank Indonesia (Ekonomi Moneter - BAB 3)
 
Lembaga Keuangan (Ekonomi Moneter - BAB 2)
Lembaga Keuangan (Ekonomi Moneter - BAB 2)Lembaga Keuangan (Ekonomi Moneter - BAB 2)
Lembaga Keuangan (Ekonomi Moneter - BAB 2)
 
Uang (Ekonomi Moneter - BAB 1)
Uang (Ekonomi Moneter - BAB 1)Uang (Ekonomi Moneter - BAB 1)
Uang (Ekonomi Moneter - BAB 1)
 
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Dusun Watukebo Kecamatan Ambulu Kabu...
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Dusun Watukebo Kecamatan Ambulu Kabu...Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Dusun Watukebo Kecamatan Ambulu Kabu...
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Dusun Watukebo Kecamatan Ambulu Kabu...
 
Perbankan dan Era Globalisasi (Perekonomian indonesia BAB 8)
Perbankan dan Era Globalisasi (Perekonomian indonesia BAB 8)Perbankan dan Era Globalisasi (Perekonomian indonesia BAB 8)
Perbankan dan Era Globalisasi (Perekonomian indonesia BAB 8)
 
Otonomi Daerah (Perekonomian Indonesia BAB 7)
Otonomi Daerah (Perekonomian Indonesia BAB 7)Otonomi Daerah (Perekonomian Indonesia BAB 7)
Otonomi Daerah (Perekonomian Indonesia BAB 7)
 
Perencanaan Nasional (Perekonomian Indonesia BAB 6)
Perencanaan Nasional (Perekonomian Indonesia BAB 6)Perencanaan Nasional (Perekonomian Indonesia BAB 6)
Perencanaan Nasional (Perekonomian Indonesia BAB 6)
 
Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)
Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)
Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)
 
Sejarah dan Sistem Ekonomi (Perekonomian Indonesia BAB 2)
Sejarah dan Sistem Ekonomi (Perekonomian Indonesia BAB 2)Sejarah dan Sistem Ekonomi (Perekonomian Indonesia BAB 2)
Sejarah dan Sistem Ekonomi (Perekonomian Indonesia BAB 2)
 
Pendahuluan (Perekonomian Indonesia BAB 1)
Pendahuluan (Perekonomian Indonesia BAB 1)Pendahuluan (Perekonomian Indonesia BAB 1)
Pendahuluan (Perekonomian Indonesia BAB 1)
 
Sistem Pembayaran (Kebanksentralan BAB 6)
Sistem Pembayaran (Kebanksentralan BAB 6)Sistem Pembayaran (Kebanksentralan BAB 6)
Sistem Pembayaran (Kebanksentralan BAB 6)
 
Otoritas Jasa Keuangan (Kebanksentralan BAB 5)
Otoritas Jasa Keuangan (Kebanksentralan BAB 5)Otoritas Jasa Keuangan (Kebanksentralan BAB 5)
Otoritas Jasa Keuangan (Kebanksentralan BAB 5)
 

Pembangunan Industri (Perekonomian Indonesia BAB 5)

  • 1. PEMBANGUNAN INDUSTRI Perekonomian Indonesia Oleh: Drs. Agus Luthfi, M.Si
  • 2. PERAN SEKTOR INDUSTRI DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI  Proses industrialisasi dan pembangunan industri merupakan satu jalur kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam arti tingkat hidup yang lebih maju maupun taraf hidup yang lebih bermutu.  Peranan industri dalam perkembangan struktural pada suatu perekonomian indikatornya adalah sumbangan sektor industri pengolahan (manufacturing) terhadap PDB, tenaga kerja yang terserap, serta sumbangan komoditi industri terhadap ekspor barang dan Jasa mengalami perbaikan atau sebaliknya (Arsyad, 2004:354)
  • 3. JENIS / MACAM-MACAM INDUSTRI BERDASARKAN TEMPAT BAHAN BAKU 1. Industri ekstraktif Industri ekstraktif adalah industri yang bahan baku diambil langsung dari alam sekitar. Contoh : pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, dan lain lain. 2. Industri nonekstaktif Industri nonekstaktif adalah industri yang bahan baku didapat dari tempat lain selain alam sekitar. 3. Industri fasilitatif Industri fasilitatif adalah industri yang produk utamanya adalah berbentuk jasa yang dijual kepada para konsumennya. Contoh : Asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi, dan lain sebagainya.
  • 4. GOLONGAN / MACAM INDUSTRI BERDASARKAN BESAR KECIL MODAL 1. Industri padat modal adalah industri yang dibangun dengan modal yang jumlahnya besar untuk kegiatan operasional maupun pembangunannya 2. Industri padat karya adalah industri yang lebih dititik beratkan pada sejumlah besar tenaga kerja atau pekerja dalam pembangunan serta pengoperasiannya.
  • 5. Jenis-jenis industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya (Berdasarkan SK Menteri Perindustrian No.19/M/I/1986) 1. Industri kimia dasar contoh: seperti industri semen, obat-obatan, kertas, pupuk, dsb. 2. Industri mesin dan logam dasar misalnya seperti industri pesawat terbang, kendaraan bermotor, tekstil. 3. Industri kecil Contoh seperti industri roti, kompor minyak, makanan ringan, es, minyak goreng curah 4. Aneka industri misalkan: seperti industri pakaian, industri makanan dan minuman, dan lain-lain.
  • 6. JENIS-JENIS INDUSTRI BERDASARKAN JUMLAH TENAGA KERJA 1. Industri rumah tangga, Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 1-4 orang. 2. Industri kecil, Adalah industri yang jumlah karyawan/ tenaga kerja berjumlah antara 5-19 orang. 3. Industri sedang atau industri menengah, Adalah industri yang jumlah karyawan/tenaga kerja berjumlah antara 20-99 orang. 4. Industri besar, Adalah industri yang jumlah karyawan/ tenaga kerja berjumlah antara 100 orang atau lebih.
  • 7. PENGGOLONGAN INDUSTRI BERDASAKAN PEMILIHAN LOKASI 1. Industri yang berorientasi pada pasar (market oriented industry) Adalah industri yang didirikan sesuai dengan lokasi potensi target konsumen. 2. Industri yang berorientasi pada tenaga kerja (man power oriented industry) Adalah industri yang berada pada lokasi di pusat pemukiman penduduk karena bisanya jenis industri tersebut membutuhkan banyak pekerja/pegawai untuk lebih efektif dan efisien. 3. Industri yang berorientasi pada bahan baku (supply oriented industry) Adalah jenis industri yang mendekati lokasi di mana bahan baku berada untuk memangkas atau memotong biaya transportasi yang besar. 4. Industri yang tidak terkait oleh persyaratan yang lain Yaitu industri yang dapat didirikan dimana saja, karena bahan baku, tenaga kerja, dan pasarnya sangat luas serta dapat ditemukan dimana saja.
  • 8. FASE PEMBANGUNAN INDUSTRI INDONESIA 1 Orde Lama 2 Orde Baru Krisis dan - Pendalaman struktur industri sejauh mungkin terkait dengan sektor ekonomi lainnya. - Pengembangan industri permesinan dan elektronika - Pengembangan indutri kecil - Pengembangan ekspor hasil industri - Pengembangan Litbang terapan, rancang bangun dan perekayasaan, serta perangkat lunak - Pengembangan kewiraswastaan dan tenaga profesi - Replita I Industri terfokus pada sektor pertanian; - Replita II Pengembangan Industri bahan mentah domestik terkait pertanian - Replita III Melindungi pengusaha lemah secara ekonomi, promosi ekspor padat karya dan industri broad based - Replita IV penyetaraan sektor indsutri dengan sektor pertanian, pengembangan industri substitusi impor, penguasaan teknologi, pengembangan orientasi ekspor - Replita V swasembada, mengahsilkan barang - Fokus utama pada BUMN yang bergerak dalam sektor manufaktur - Adanya privatisasi perusahaan domestik dan nasionalisasi perusahaan asing (De Javasche Bank, Garuda Indonesia Airways, - Lahirnya RUE (Rencana Urgensi Ekonomi) yang kemudian diganti dengan REPLITA - Lahirnya Program Benteng untuk wiraswasta pribumi dengan memberikan lisensi impor Pemulihan 3
  • 9. STRUKTUR INDUSTRI Menurut kriteria UNIDO (United Nations for Industrial Development Organization) negara-negara dikelompokkan sebagai berikut:  Kelompok negara non-industri apabila sumbangan sektor industri terhadap PDB kurang dari 10%  Kelompok negara dalam proses industrialisasi apabila sumbangan tersebut antara 10%-20%  Kelompok negara semi industri jika sumbangan tersebut antara 20%-30%  Kelompok negara industri jika sumbangan tersebut lebih dari 30%
  • 10. STRUKTUR INDUSTRI Struktur industri di Indonesia masih dangkal (shallow) dan tidak seimbang (unbalanced). Berbagai studi menunjukkan bahwa kaitan ekonomis antara industri skala besar, menengah, dan kecil masih sangat minim. Selain itu, struktur industri di Indonesia juga masih kuasi-monopolistik dan oligopolistik. Rasio konsentrasi untuk melihat struktur industri sebagai berikut: 1. Rata-rata tingkat konsentrasi sektor manufaktur sebesar 47%, lebih tinggi dibanding konsentrasi industri di negara maju (Inggris 22% dan AS 36%) 2. Berdasarkan standart internasional, industri berstruktur oligopoli bila 4 perusahan terbesar dalam industri yang sama memiliki konsentrasi di atas 40%. Sehingga dapat dikatakan struktur pasar industri manufaktur Indonesia berciri oligopolis (Mudrajat, 234:2010).
  • 11. RASIO KONSENTRASI DALAM SEKTOR MANUFAKTUR (Pangsa 4 Perusahaan terbesar, dalam %) Sumber: diolah dari BPS; Mudrajat, 2010: 258
  • 12. STRUKTUR INDUSTRI Sumber: Mudrajat, 2010 Industry structure in Indonesia
  • 13. LAJU PERTUMBUHAN INDUSTRI PENGOLAHAN DI INDONESIA * Angka Sementara Sumber: BPS, 2013 ** Angka Sangat Sementara
  • 14. REFORMASI KEBIJAKAN INDUSTRI  Struktur industri yang umumnya oligopolistik dan terkonsentrasi akan rentan terhadap gejolak eksternal yang tercermin dari rendahnya kandungan teknologi, ketergantungan yang tinggi pada barang modal dan input antara dari luar negeri, serta lemahnya keterkaitan antar industri (Kuncoro, 2010:276).  Kebijakan industri tradisional yaitu penentuan target sektor dan industri dengan mengabaikan dimana letak lokasi industri (Aspasial).  Perspektif spasial pembangunan industri dengan berbasis kluster (Industrial cluster) merupakan strategi pembangunan nasional yang telah diatur dalam Perpres No. 28 tahun 2008 tentang kebijakan industri nasional.
  • 15. INDUSTRI SUBSTITUSI IMPOR Alasan Penting.  Utk mengurangi atau menghemat devisa  Melakukan proteksi impor  Memenuhi kebutuhan sendiri akan berbagai barang industri.  Semangat kemerdekaan di bidang ekonomi di nsb mengembangkan kegiatan ekonomi di dalam negeri Masalah ISI:  Kualitas barang yang dihasilkan di Dalam Negeri sebagai barang substitusi import sering lebih rendah daripada hasil produksi Luar Negeri, sehingga sulit untuk di ekspor.  BIAYA PRODUKSI, biaya (modal) awal industrialisasi sangat besar sementara modal terbatas, sehingga terpaksa mendatangkan modal dari luar negeri.
  • 16. INDUSTRI PROMOSI EKSPOR Menurut Anne Krueger (1978) wakil presiden bank dunia, menerangkan bahwa Industri Promosi Ekspor ini dapat mendorong pertumbuhan disebabkan karena:  Kaitan sektor pertanian dan sektor industri  Skala ekonomis (economies of scale)  Meningkatnya Persaingan  Dampak Kekurangan divisa Masalah IPE:  Elastisitas pasar internasional sangat rendah  Adanya kebijakan proteksi oleh negara-negara maju terhadap produk yang berteknologi sederhana
  • 17. Kebijakan Industri Nasional (Top Down Policy) sesuai amanat Perpres No. 28 tahun 2008 Tentang Kebijakan Industri Nasional Industri Penunjang Industri Kreatif FOKUS Agro 1. Elektronik 2. Telekomunikasi 3. Komputer dan peralatannya 1. Kendaraan bermotor 2. Perkapalan 3. Kerdirgantaraan 4. perkeretaapian Elektronika dan Telematika Basis Industri Manufaktur 1. Pengolahan kelapa sawit 5. Pengolahan kopi 9. Furniture 2. Karet dan barang karet 6. Gula 10. Pengolahan ikan 3. Kakao 7. Hasil Tembakau 11. Kertas 4. Pengolahan kelapa 8. Pengolahan buah 12. Pengolahan susu Sumber: Kuncoro, 2010:278
  • 18.
  • 19. TINGKAT PERTUMBUHAN EKONOMI ASEAN Sumber: IMF, World Economic Outlook Database, April 2014
  • 20. DAYA SAING INDUSTRI DALAM NEGERI DI ASEAN Sumber: Kementerian Perindustrian, 2012
  • 21. DAYA SAING INDUSTRI INDONESIA DI DUNIA Global Competitiveness Index (GCI) Sumber: World Economic Forum, 2012-2013 Berdasarkan data WEF 2013 menunjukkan posisi Indonesia berada di peringkat 50 (dari 144 negara), dan posisi ini relatif memburuk dibandingkan posisinya pada periode sebelumnya (2011-2012) yakni di peringkat 46 (dari 142 negara), atau untuk periode 20102011 di peringkat 44 (dari 139 negara)
  • 22. STRATEGI INDUSTRI INDONESIA MENGHADAPI ME-ASEAN (AEC) Dalam menghadapi pasar tunggal di ASEAN yang akan dimulai pada Desember 2015 mendatang, orientasi kebijakan industri yang berorientasi pada daya saing dengan atau tanpa investor asing. Beberapa kebijakan yang berorientasi pada daya saing yaitu:  Pengembangan kawasan industri  Peningkatan kemampuan teknologi dan inovasi  Hilirisasi industri  Peningkatan standarisasi produk industri  Modernisasi pabrik-pabrik  Mendorong ekspor produk unggulan
  • 23. URGENSI PENGUTAMAAN EKSPOR  Depresi yang sangat tajam tidak serta-merta meningkatkan ekspor sehingga, sisi supply juga mengalami ganguan karena ketergantungan yang tinggi terhadap impor barang modal dan bahan baku.  Guncangan ekonomi global yang terjadi berdampak pada penurunan produksi karena keterbatasan barang modal dan tidak adanya pengeluaran investasi.  Peluang penigkatan produksi terbuka lebar seiring dengan membaiknya perekonomian regional dan global.
  • 24. DAYA SAING INDUSTRI EKSPOR DALAM NEGERI DI ASEAN Sumber: IMF, World Economic Outlook Database, April 2014
  • 25. DAYA SAING INDUSTRI IMPOR DALAM NEGERI DI ASEAN Sumber: IMF, World Economic Outlook Database, April 2014
  • 26. TINGKAT CURRENT ACCOUNT INDONESIA DI ASEAN Sumber: IMF, World Economic Outlook Database, April 2014
  • 27. TINGKAT KINERJA EKSPOR-IMPOR INDONESIA DI DUNIA  Indonesia meraih daya saing industri manufaktur pada sumber daya alam sejak tahun yaitu dengan RCA lebih dari 1.  Revealed Comparative Advantage (RCA) adalah indeks yang mengukur kinerja ekspor suatu komoditas dengan mengevaluasi peranan ekspor suatu komoditas dalam ekspor total suatu negara yang menunjukkan daya saing ekspor komoditi tersebut di pasar dunia.  Nilai indeks yang lebih dari satu menunjukkan pangsa pasar komoditas yang diekspor didalam total ekspor suatu negara lebih besar daripada pangsa rata-rata dari komoditas yang besangkutan dengan ekspor dunia.
  • 28. TINGKAT KINERJA EKSPOR INDONESIA DI DUNIA Industri Revealed Comparative Advantage (RCA) tahun 2010
  • 29. POTENSI PENINGKATAN EKSPOR PRODUK INDUSTRI: KASUS TPT (TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL(  Peran industri TPT dapat dilihat dengan menggunakan indikator seberapa besar dampak lanjutan dari perkembangan industri terserbut.  Indikator yang dapat digunakan adalah Multiplier (angka pengganda). Multiplier adalah angka yang menunjukkan dampak perubahan satu unit permintaan akhir terhadap output (output multiplier), pendapatan (income multiplier) dan nilai tambah (Value- added multiplier).  Semakin tinggi angka multiplier tersebut, maka semakin besar pula kontribusi suatu industri dalam menciptakan output, pendapatan, ataupun value-added
  • 30. PENTINGNYA INFRASTRUKTUR DALAM PEMBANGUNAN INDUSTRI  Infrastruktur merupakan instrumen untuk memperlancar berputarnya roda perekonomian sebagai akselerasi pembangunan. Semakin tersedianya infratsruktur, akan merangsang pembangunan disuatu daerah. Sehingga pembangunan yang berjalan cepat akan menuntut tersedianya infrastruktur agar pembangunan tidak tersendat.  Perbaikan infrastruktur pada umunya akan dapat meningkatkan mobilitas penduduk, menciptakan stabilisasi dan mengurangi disparitas harga antar daerah, terciptanya efisiensi harga, serta dapat menimbulkan spesialisasi daerah.
  • 31. BEBAN PENGADAAN INFRASTRUKTUR  Infrastruktur dapat dikategorikan private goods atau quasi public goods yang dapat disediakan atau diproduksi oleh swasta.  Investasi yang diperlukan memerlukan dana yang besar dan merupakan investasi jangka panjang sehingga sedikit sekali investor yang mau masuk ke sektor ini.  Terdapat dua sifat barang dan jasa yang mengakibatkan suatu barang/jasa dikategorikan publiic goods atau private goods.  Rivalry adalah jika suatu barang/jasa tidak dapat dinikmati secara bersamaan oleh dua orang atau lebih.  nonrivalry adalah jika suatu barang/jasa bisa dinikmati oleh dua orang atau lebih tanpa mengganggu satu sama lain.
  • 32. TingTgaManlEtKaAni tSgaia aMnp.aB.!ue! s BIanerdrTpoeanlnaeghsikaMu SeTiaanpnu.gn.a!g!nguatdaiu DBeeprajanlaMnaTteagak