tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
Satuan Acara Penyuluhan Nafas Dalam dan Batuk Efektif
1. SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
Tema : Teknik nafas dalam dan batuk efektif
Sasaran : 2 orang pasien dengan gangguan sistem pernafasan dan
keluarga yang menemani pasien selama dirawat.
Hari/tanggal : Jum’at/ 30 November 2018
Waktu : 10.00 – 10.45 WIB (45 menit)
Tempat : Ruangan interne RSUD AROSUKA
A. Latar Belakang
Oksigen memegang peran penting dalam semua proses tubuh secara fungsional.
Tidak adanya oksigen akan menyebabkan tubuh, mengalami kemunduran atau
bahkan dapat menimbulkan kematian. Oleh karena itu, kebutuhan oksigen
merupakan kebutuhan yang sangat utama dan sangat vital bagi tubuh. Pemenuhan
kebutuhan oksigen ini tidak terlepas dari kondisi sistem pernapasan secara
fungsional. Bila ada gangguan pada salah satu organ sistem respirasi, maka
kebutuhan oksigen akan mengalami gangguan banyak kondisi yang menyebabkan
seseorang mengalami gangguan dalam pemenuhan kebutuhan oksigen, seperti
adanya sumbatan pada saluran pernapasan. Masalah kebutuhan oksigen merupakan
masalah utama dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Pemenuh kebutuhan
oksigen adalah bagian dari kebutuhan fisiologis menurut hierarki Maslow.
Perawat mempunyai perang yang penting dalam pemenuhan kebutuhan oksigen
dan cara mengatasi masalah atau gangguan dalam pemenuhan kebutuhan oksigen
tersut, Oleh karena itu, perawat harus memahami konsep kebutuhan oksigen. Dalam
penyuluhan ini kami menyajikan materi mengenai beberapa teknik yang dapat
dilakukan dalam mengatasi masalah pemenuhan kebutuhan oksigen bagi manusia,
yaitu tehnik nafasdalam dan batuk efektif.
Batuk merupakan gerakan refleks yang bersifat reaktif terhadap masuknya benda
asing ke dalam saluran pernapasan. Gerakan ini terjadi atau dilakukan tubuh sebagai
mekanisme alamiah untuk melindungi organ paru-paru. Batuk terjadi sebagai akibat
stimulasi mekanik atau kimia pada nervus aferen pada percabangan bronkus. Batuk
1 Ners Syedza Saintika 2018
2. secara terkekeh-tekeh dapat menyebabkan seseorang kehilangan banyak energi, sulit
untuk mengeluarkan dahak dan dapat mengiritasi tenggorokan.
Salah satunya, bisa disebabkan oleh flu atau ISPA yang menyebabkan terjadinya
lendir atau radang saluran pernafasan. Di musim pancaroba, di mana virus flu dan
kuman penyebab ISPA banyak berkembang biak, batuk pun semakin menjadi. Untuk
menanganinya, perlu dilakukan diagnosis terlebih dahulu agar diketahui penyebab
ataupun jenis batuk yang diderita, kemudian barulah pengobatan bisa diberikan
sesuai dengan penyakit yang diderita.
Sebagian besar orang mencari pertolongan medis agar batuk cepat mereda,
sementara itu ada orang yang takut batuknya menjadi penyakit yang serius. Batuk
mempengaruhi interaksi personal dan sosial, mengganggu tidur dan sering
menyebabkan ketidaknyamanan pada tenggorakan dan dinding dada. Untuk
mengantisipasi hal-hal tersebut, kita dapat menggunakan teknik batuk efektif.
Batuk efektif merupakan batuk yang dilakukan dengan sengaja. Namun
dibandingkan dengan batuk biasa, batuk efektif dilakukan melalui gerakan yang
terencana atau dilatih terlebih dahulu, sehingga menghambat berbagai penghalang
atau menghilangkan penutup saluran pernapasan.
Teknik batuk efektif akan memberikan banyak manfaat, diantaranya untuk
melonggarkan dan melegakan saluran pernapasan maupun mengatasi sesak napas
akibat adanya lendir yang memenuhi saluran pernapasan. Lendir baik dalam bentuk
dahak (sputum) maupun sekret dalam hidung, timbul akibat adanya infeksi pada
saluran pernapasan maupun karena sejumlah penyakit yang diderita oleh seorang
individu.
Berdasarkan data yang didapat dari overan shift pagi pada tanggal 16 sampai 18
November 2018, ditemukan 2 pasien mengalami kesulitan dalam mengeluarkan
dahak. Padahal, pasien telah disosialisasikan tentang batuk efektif setiap kali overan,
namun belum ditemukan aplikasi nyata dari pasien itu sendiri. Dari hasil observasi,
kelompok menemukan 1 orang pasien mengaku sulit untuk melakukan batuk efektif
dan 1 orang memperlihatkan ekspresi bingung. Hal ini disebabkan oleh pasien tidak
mengetahui apa itu batuk efektif dan tidak diajarkan secara spesifik apa saja
persiapan dan bagaimana cara melakukannya; karena perawat hanya menganjurkan
dan menuturkan agar pasien melakukan batuk efektif pada seluruh pasien yang
mengalami batuk berdahak tanpa mengevaluasi apakah pasien sudah tau atau
2 Ners Syedza Saintika 2018
3. mengerti cara melakukannya maupun dilakukan atau tidak oleh pasien. Oleh karena
itu, kelompok tertarik mengangkat topik “Latihan Batuk Efektif” agar pasien dan
keluarga lebih mengenal batuk efektif dan memahami serta mampu mengaplikasikan
teknik batuk efektif.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit, diharapkan pasien dan
keluarga memahami dan memperagakan teknik batuk efektif.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu:
a. Menjelaskan penggertian batuk efeketif
b. Menjelaskan tujuan batuk efektif
c. Menjelaskan teknik batuk efektif
d. Mampu memperagakan teknik batuk efektif
C. Pokok Bahasan
Teknik Batuk Efektif
D. Sub Pokok Bahasan
a. Pengertian batuk efeketif
b. Tujuan batuk efektif
c. Teknik batuk efektif
E. Metode
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Diskusi dan tanya jawab
F. Media dan Alat
1. Media : Infokus/flip chart, laptop dan leaflet
2. Alat : Tissue/sapu tangan, wadah tertutup untuk penampungan dahak
dan gelas berisi air hangat
3 Ners Syedza Saintika 2018
4. G. Proses Pelaksanaan
No. Tahapan & Waktu Kegiatan Penyaji Kegiatan Audien
1. Pembukaan
(5 menit)
Memberi salam
Memperkenalkan
anggota klompok dan
pembimbing
Melakukan kontrak
waktu
Menjelaskan tujuan
dan materi yang akan
diberikan
• Menjawab salam
• Mendengarkan dan
memperhatikan
• Menyepakati kontrak
• Memperhatikan dan
mendengarkan
2. Kegiatan
(35 menit)
Menggali
pengetahuan audien
tentang nafas dalam
batuk efektif
Memberikan
reinforcement positif
Menjelaskan
pengertian batuk
efektif
Menjelaskan tujuan
Nafas dalam dan
batuk efektif
Menjelaskan teknik
nafas dalam dan
batuk efektif
Mendemonstrasikan
teknik nafas dalam
dan batuk efektif
Mendemonstrasikan
bersama
Memberi kesempatan
audien untuk
Menanggapi dan
menjelaskan
Memperhatikan dan
mendengarkan
Memperhatikan dan
mendengarkan
Memperhatikan dan
mendengarkan
Memperhatikan dan
mendengarkan
Memperhatikan dan
mendengarkan
Mendemontrasikan
batuk efektif
Memberikan
pertanyaan
Memperhatikan dan
mendengarkan
Memberikan jawaban
4 Ners Syedza Saintika 2018
5. bertanya
Memberikan
reinforcement positif
Memberikan
kesempatan pada
audien lain untuk
menjawab
Memberikan
reinforcement positif
dan meluruskan
konsep
Meminta masukan
dari pembimbing
akademik dan atau
pembimbing klinik
Memperhatikan dan
mendengarkan
Memperhatikan dan
mendengarkan
3. Penutup
(5 menit)
Evaluasi validasi
Menyimpulkan
bersama-sama
Mengucapkan terima
kasih
Mengucapkan salam
penutup
• Menyimak
• Memperhatikan dan
mendengarkan
• Memperhatikan dan
mendengarkan
• Menjawab salam
G. Pengorganisasian
a. Penyaji : Hera Febrianto, S.Kep
b. Moderator : Yelpi Roza, S.Kep
c. Observer : Erniati, S.Kep
d. Fasilitator : Eni Sumiati, S.Kep
Hayatul Muna, S.Kep
Yuliastuty, S.Kep
Trisna Rozi Susanti, S.Kep
Helvi Novita Sari, S.Kep
5 Ners Syedza Saintika 2018
6. I. Uraian Tugas
a. Moderator
- Bertanggung jawab dalam kelancaran diskusi pada penyuluhan
- Memperkenalkan anggota kelompok dan pembimbing
- Menyepakati bahasa yang akan digunakan selama penyuluhan dengan
audien
- Menyampaikan kontrak waktu
- Merangkum semua audien sesuai kontrak
- Mengarahkan diskusi pada hal yang terkait pada tujuan diskusi
- Menganalisis penyajian
b. Penyaji
- Bertangung jawab memberikan penyuluhan
- Memahami topik penyuluhan
- Meexplore pengetahuan audien tentang batuk efektif
- Menjelaskan dan mendemonstrasikan teknik batuk efektif dengan
bahasa yang mudah dipahami oleh audien
- Memberikan reinforcement positif atas partisipasi aktif audien
c. Fasilitator
- Menjalankan absensi audien dan mengawasi langsung pengisian di awal
acara.
- Memperhatikan presentasi dari penyaji dan memberi kode pada
moderator jika ada ketidaksesuaian dengan dibantu oleh observer.
- Memotivasi peserta untuk aktif berperan dalam diskusi, baik dalam
mengajukan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan.
- Membagikan leaflet di akhir acara.
e. Observer
- Mengoreksi kesesuaian penyuluhan dengan jadwal dan target
- Mengamati jalannya kegiatan penyuluhan
- Memberikan laporan evaluasi penyuluhan dengan merujuk ke SAP
6 Ners Syedza Saintika 2018
7. f. Pembimbing
- Memberikan arahan dan masukan terhadap kelancaran penyuluhan.
- Mengevaluasi laporan dari observer.
J. Setting Tempat
Keterangan:
Penyaji
Moderator
Observer/fasilitator/mahasiswa
Pembimbing
Pasien
Keluarga pasien
K. Evaluasi
Evaluasi akan dilakukan adalah:
1. Evaluasi Struktur
a. Pengorganisasian dilaksanakan sebelum pelaksanaan kegiatan.
b. Kontrak dengan peserta pada H-1, diulangi kontrak pada hari H.
c. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan sesuai satuan acara penyuluhan.
d. Pasien dan keluarga ± 10 orang ditempat penyuluhan sesuai kontrak yang
disepakati.
2. Evaluasi Proses
Peserta antusias dalam menyimak uraian materi penyuluhan tentang latihan
batuk efektif, tentang definisi batuk efektif, tujuan batuk efektif, teknik batuk
efektif dan mampu memperagakan cara batuk efektif.
7 Ners Syedza Saintika 2018
8. 3. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan penyuluhan selama 40 menit peserta mampu
a. 80% sasaran mampu menyebutkan pengertian batuk efektif dengan benar
b. 60% sasaran mampu menjelaskan tujuan batuk efektif
c. 60% sasaram mampu menjelaskan teknik batuk efektif dengan benar
d. 60% sasaran mampu mendemonstrasikan batuk efektif
8 Ners Syedza Saintika 2018
9. Lampiran Materi
NAFAS DALAM DAN BATUK EFEKTIF
A. Pengertian
1. Nafas dalam
Latihan nafas dalam adalah bernapas dengan perlahan dan menggunakan
diafragma, sehingga memungkinkan abdomen terangkat perlahan dan dada
mengembang penuh (Parsudi, dkk., 2002)
2. Batuk Efeketif
Batuk efektif merupakan suatu metode batuk dengan benar dimana dapat
energi dapat dihemat sehingga tidak mudah lelah dan dapat mengeluarkan
dahak secara maksimal (Smeltzer, 2001).
B. Tujuan Teknik nafas dalam dan Batuk Efektif
1. Mengurangi nyeri luka operasi saat batuk
2. Membebaskan jalan nafas dari akumulasi sekret
3. Mengeluarkan sputum untuk pemeriksaan diagnostik laboratorium
4. Mengurangi sesak nafas akibat akumulasi secret
5. Meningkatkan distribusi ventilasi.
6. Meningkatkan volume paru
7. Memfasilitasi pembersihan saluran napas
C. Indikasi teknik nafas dalam dan batuk efektif
Dilakukan pada pasien seperti :COPD/PPOK, Emphysema, Fibrosis, Asma, chest
infection, pasien bedrest atau post operasi
D. Kontra indikasi batuk efektif
1. Tension pneumotoraks
2. Hemoptisis
3. Gangguan sistem kardiovaskuler seperti hipotensi, hipertensi, infark miokard
akut infark dan aritmia.
4. Edema paru
5. Efusi pleura yang luas
9 Ners Syedza Saintika 2018
10. E. Alat dan Bahan yang disediakan
1. Tissue/sapu tangan
2. Wadah tertutup berisi cairan desinfektan (air sabun / detergen, air bayclin,
air lisol) atau pasir.
3. Gelas berisi air hangat
E. Cara Mempersiapkan Tempat Untuk Membuang Dahak
1. Siapkan tempat pembuangan dahak: kaleng berisi cairan desinfektan yang
dicampur dengan air (air sabun / detergen, air bayclin, air lisol) atau pasir
2. Isi cairan sebanyak 1/3 kaleng
3. Buang dahak ke tempat tersebut
4. Bersihkan kaleng tiap 2 atau 3 kali sehari.
5. Buang isi kaleng bila berisi pasir : kubur dibawah tanah
6. Bila berisi air desinfektan : buang di lubang WC, siram
7. Bersihkan kaleng dengan sabun
D. Tehnik nafas dalam
1. menarik napas (inspirasi) secara biasa beberapa detik melalui hidung
(bukan menarik napas dalam) dengan mulut tertutup
2. kemudian mengeluarkan napas (ekspirasi) pelan-pelan melalui mulut
dengan posisi seperti bersiul
3. Dilakukan dengan atau tanpa kontraksi otot abdomen selama ekspirasi
tidak ada udara ekspirasi yang mengalir melalui hidung
akan terjadi peningkatan tekanan pada rongga mulut, kemudian tekanan ini
akan diteruskan melalui cabang-cabang bronkus sehingga dapat mencegah
air trapping dan kolaps saluran napas kecil pada waktu ekspirasi
E. Teknik Batuk Efektif
1. Tarik nafas dalam 4-5 kali
2. Pada tarikan nafas dalam yang terakhir, nafas ditahan selama 1-2 detik
3. Angkat bahu dan dada dilonggarkan serta batukkan dengan kuat dan
spontan
4. Keluarkan dahak dengan bunyi “ha..ha..ha” atau “huf..huf..huf..”
5. Lakukan berulang kali sesuai kebutuhan
10 Ners Syedza Saintika 2018
11. DAFTAR PUSTAKA
Smeltzer, S. (2001). Buku ajar keperawatan medikal bedah. Jakarta: EGC
Perry & Potter. Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC
Kowalak , J. (2011). Buku ajar patofisiologi. Jakarta: EGC
Rab, T. (2010). Ilmu penyakit paru. Jakarta: TIM
Tamsuri, A. (2008). Asuhan keperawatan klien gangguan pernafasan. Jakarta: EGC.
11 Ners Syedza Saintika 2018