SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Latar Belakang Masalah.
Filsafat dan ilmu pada dasarnya adalah dua kata yang saling terkait, baik secara
substansial maupun historis, karena kelahiran ilmu tidak lepas dari peranan filsafat. Filsafat
telah merubah pola pemikiran bangsa Yunani dan umat manusia dari pandangan mitosentris
menjadi logosentris. Perubahan pola pikir tersebut membawa perubahan yang cukup besar
dengan ditemukannya hukum-hukum alam dan teori-teori ilmiah yang menjelaskan
bagaimana perubahan-perubahan itu terjadi, baik yang berkaitan dengan makro kosmos
maupun mikrokosmos. Dari sinilah lahir ilmu-ilmu pengetahuan yang selanjutnya
berkembang menjadi lebih terspesialisasi dalam bentuk yang lebih kecil dan sekaligus
semakin aplikatif dan terasa manfaatnya.
Kita ketahui bersama, bahwa diera post-modern saat ini telah begitu banyak ditemukan
penemuan-penemuan baru dalam ilmu pengetahuan. Penemuan-penemuan tersebut dapat kita
rasakan hampir dalam segala bidang dan lingkungan dimana kita berada. Misalnya,
keberadaan ilmu teknologi yang semakin hari semakin canggih. Hasil penemuan baru
tersebut tentunya melalui sejumlah proses yang memakan waktu cukup relatif panjang. Hal
ini semakin pesatnya penemuan-penemuan baru merupkan suatu yang tidak dapat terelakkan
lag, karena ia merupakan tuntutan dari keberadaan manusia itu sendiri, yakni keberadaan
kebutuhan dan keinginan manusia yang semakin tinggi dan beragam. Di dalam proses
penelitian tentang suatu ilmu tersebut maka diperlukan yang namanya metode ilmiah sebagai
jalan untuk meraih hasil yang sesuai dengan keilmuannya.
Pada dasarnya setiap objek yang ada di dunia, pastilah menuntut metode ilmiah terentu.
Seperti halnya dalam memperolh pengetahuan. Suatu ilmu, mungkin membutuhkan lebih dari
satu metode ataupun dapat diselesaikan menurut berbaga metode. Akhirnya suatu pendapat
mengatakan, bahwa suatu memiliki berbagai segi yang menuntut penggunaan berbagai
metode. Untuk memperoleh pengetahuan, maka digunakanlah metode berfikir ilmiah.
Namun tidak semua pengetahuan didapatkan melalui metode ilmiah. Tetapi agar ilmu
berkembang dan tetap eksis dan mampu menjawab berbagai tantangan yang dihadapi, maka
digunakan metode ilmiah ini. Metode ilmiah atau scientific method yang dikembangkan
oleh Francis Bacon yang sering disebut sebagai metode induktif telah digunakan oleh para
peneliti untuk memecahkan masalah masalah yang ada.
Sederhananya, Metode ilmiah adalah cara para saintis untuk memecahkan masalah yang
dihadapi melalui tahapan tahapan tertentu, antara lain meliputi melakukan pengamatan,
penyusun hipotesis, melakukan percobaan, dan menarik kesimpulan. Saintis atau para peneliti
bekerja dengan mengembangkan metode ilmiah dan sikap ilmiah. Sikap ilmiah tersebut
antara lain rasa ingin tahu dan mengembangkan keingintahuan, terbuka, jujur terhadap fakta
serta bersifat terbuka.
B. Rumusan Masalah.
1. Apa pengertian metode ilmiah?
2. Apa pengertian metode prediksi?
3. Apa pengertian metode konfirmasi?
4. Bagaimana perkembangan metode ilmiah ?
Pengertian Metode Ilmiah
Secara etimologis, metode berasal dari Bahasa Yunani, yaitu “Meta” yang artinya sesudah
atau dibalik sesuatu, dan “Hodos” yang artinya jalan yang harus ditempuh. Ada juga yang
mengatakan metode berasal dari bahasa Yunani ‘Methodos’ yang berarti jalan. Sedangkan
dalam bahasa latin ‘methodus’ berarti cara. Metode menurut istilah adalah suatu proses atau
atau prosedur yang sistematik berdasarkan prinsip-prinsip dan teknik-teknik ilmiah yang
dipakai oleh suatu disiplin (bidang studi) untuk mencapai suatu tujuan. Jadi, ia dapat
dikatakan sebagai cara kerja ilmiah.
Sebelum menjelaskan ilmiah terlebih dahulu harus mengetahui dulu ilmu.Ilmu adalah seluruh
usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari
berbagai segi kenyataan dalam alam manusia.Pengertian “Ilmiah” secara istilah dapat
diartikan sebagai sesuatu hal yang bersifat keilmuan/sains (pemahaman tentang sesuatu yang
dapat diterima secara logika/akal/pikiran/penalaran).Ilmu yang ilmiah (Ilmu Pengetahuan)
adalah ilmu yang diperoleh dan dikembangkan dengan mengolah atau memikirkan realita
yang berasal dari luar diri manusia secara ilmiah, yakni dengan menerapkan Metode Ilmiah.
Sehingga di dapat metode ilmiah merupakan suatu prosedur yang mencakup berbagai
tindakan pikiran, pola kerja, cara teknis, dan tata langkah untuk memperoleh pengetahuan
baru atau mengembangkan pengetahuan yang telah ada.
Tujuan dari penggunaan metode ilmiah ini yaitu agar ilmu berkembang dan tetap eksis dan
mampu menjawab berbagai tantangan yang dihadapi. Kebenaran dan kecocokan kajian
ilmiah, akan terbatas pada ruang, waktu, tempat dan kondisi tertentu.
Metode ilmiah dipengaruhi oleh unsur alam yang berubah dan bergerak secara dinamik dan
teratur.Kondisi alam yang diduga para filosof karena adanya asas tunggal dari alam (natural
law).Filosof yakin, bahwa natural law telah menjadi salah satu sebab adanya ketertiban alam.
Ketertiban akan diangkat dan harus diletakkan sebagai objek ukuran dalam menentukan
kebenaran. Corak-corak metodis yang sandarannya pada kondisi alam, yang dinamik dan
teratur, harus diakui telah meneyebabkan lahirnya ilmu pengetahuan dengan sifat dan
kecendrungan yang positivistic.Ilmu selalu berkembang dalam ukuran-ukuran yang konkrit
dengan model dan pendekatan serta eksperimen dan observasi.
Dalam perkembangan selanjutnya model dan cara berfikir demikian telah memperoleh
gugatan. Karena, tidak semua ilmu dapat didekati dengan model yang sama.
Dengan ditemukannya metode berfikir ilmiah, secara langsung telah menyebabkan terdinya
kemajuan dalam ilmu pengetahuan.Manusia bukan saja hidup dalam ritmis modernisasi yang
serba mudah dan menjanjkan.Lebih dari itu semua, manusia dapat menggapai sesuatu yang
sebelumnya seolah tidak mungkin. Manusia tidak lagi berpangku tangan, terhadap apa yang
menjadi kehendak alam.
Macam-macam Metode Ilmiah
Pada dasarnya untuk menyusun suatu objek (masalah) menjadi sebuah sistem
pengetahuan dibutuhkan metode. Dan setiap ilmu memiliki cara yang berbeda-beda
dalam penyusunannya (memiliki metode yang berbeda antara ilmu satu dengan
yang lain). Perbedaan metode yang digunakan tersebut dikarenakan setiap ilmu
memiliki tujuan masing-masing secara garis besar. Tujuan pengetahuan ada dua
corak yaitu (1) bertujuan untuk mencapai pengetahuan tentang sesuatu yang umum
dan tetap, (2) bertujuan mencapai pengetahuan tentang sesuatu yang sifatnya
khusus. Dan dari dua corak tujuan pengetahuan di atas, kita dapat membagi metode
pokok dalam memecahkan fenomena-fenomena alam menjadi dua macam yaitu :
1. Metode Induksi
Metode ini berangkat dari peristiwa atau fakta yang khusus, kemudian kita
tarik generalisasi-generalisasi yang bersifat umum sehingga kita dapat
memformulasikan atau menciptakan pengertian dan hokum yang bersifat
umum dan tetap.
Metode induksi dibagi dalam tiga macam yaitu:
1. Metode induksi komplit/sempurna
yaitu metode induksi yang memerlukan observasi mengenai cirri-ciri
objek, individu atau peristiwa secara keseluruhan dalam suatu kelas
atau jenis. Setelah itu dibutuhkan sebuah kesimpulan yang bersifat
umum dari penelitian yang telah dilakukan.
2. Metode sistem Bacon
Metode ini memerlukan tiga macam Tabulasi untuk mendapatkan
sifat, cirri atau unsure dan hakikat suatu gejala.
 Tabulasi ciri-ciri Positif
Kondisi dimana suatu gejala pasti timbul jika kondisi itu ada.
 Tabulasi ciri-ciri Negatif
Kondisi dimana gejala tidak timbul walaupun gejala itu ada
 Tabulasi variasi kondisi
Pencatatan terhadap perubahan ciri-ciri gejala pada kondisi yang
berubah-ubah.
3. Metode induksi tidak komplit
Yaitu metode induksi yang tidak memerlukan observasi mengenai
cirri-ciri subjek, individu atau peristiwa secara keseluruhan dalam
suatu kelas. Cukup hanya mengambil sampel yang merupakan bagian
dari satu kelas tersebut. Metode ini sering diterapkan dalam banyak
penelitian ilmiah.
Dalam metode induksi ini, untuk mendapatkan pengertian atau
hukum yang bersifat umum, peneliti dapat menempuh dua cara:
 Cara komparasi (membandingkan)
 Cara eksperimen (percobaan)
Cara komparasi dapat dilakukan dengan langkah-langkah:
11 Menumpulkan data dan keterangan
11 Menganalisis data yang terkumpul
11 Membandingkan sifat-sifat data, yang sama dan yang berbeda
11 Mengumpulkan sifat-sifat yang sama dan menyisihkan yang
berbeda
11 Merumuskan hukum, umumnya berdasarkan sifat-sifat
Cara eksperimen dilakukan dengan langkah-langkah:
11 Menciptakan gejala yang akan diselidiki dengan sengaja
11 Menguji gejala-gejala tersebut sehingga didapatkan
persamaan-persamaan dari gejalanya
11 Merumuskan hukum, umumnya atas dasar persamaan gejala-
gejalanya
2. Metode Deduksi
Adalah metode dari fakta atau pengetahuan umum kemudian berdasarkan
pengetahuan kita tarik kesimpulan yang bersifat khusus. Prinsip Deduksi;
apa yang dianggap benar pada semua kejadian dalam suatu hal atau jenis,
akan dianggap sebagai hal yang benar pula pada semua kejadian yang
termasuk dalam hal atau jenis itu. Dan dalam metode deduksi diperlukan
bantuan silogisme dalam menarik kesimpulan suatu pengetahuan
Hubungan Filsafat Ilmu dengan metode ilmiah
Filsafat berasal dari bahasa yunani, Philos dan sophia. Philos artinya cinta, suka dan sophia artinya
kebijaksanaan. Dengan demikian bahwa filsafat di artikan sebagai cinta kebijaksanaan. Dalam arti
luas filsafat merupakan disiplin ilmu terkait dengan kebijaksanaan. Kebijaksanaan merupakan titik
ideal dalam kehidupan, karena dapat menjadikan manusia untuk bersikap dan bertindak atas dasar
pertimbangan kemanusiaan yang tinggi (actus humanis), bukan asal bertindak sebagaimana yang
biasa di lakukan manusia (actus homini).
Filsafat ilmu merupakan bagian dari epistimologi (filsafat pengetahuan). Beberapa ahli
menyebutkan bahwa filsafat ilmu mempertanyakan dan menilai metode-metode pemikiran
ilmiah, serta mencoba menetapkan nilai dan pentingnya usaha ilmiah sebagai suatu
keseluruhan (lewis white beck). filsafat ilmu juga merupakan cabang pengetahuan yang
menelaah secara sistematis, metode-metodenya, konsep-konsepnya serta pranggapan-
anggapannya (Cornelius Benjamin). Ruang lingkup filsafat ilmu meliputi: Komparasi Kritis
sejarah perkembangan ilmu, sifat dasar ilmu pengetahuan, metode ilmiah, pra anggapan-pra
anggapan dan sifat etis dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Metode ilmiah merupakan ekspresi mengenai cara bekerja pikiran, dengan cara ini
pengetahuan yang di hasilkan di harapkan mempunyai karakteristik-karakteristik tertentu
yang di minta oleh pengetahuan ilmiah, yaitu rasional dan teruji. Metode ilmiah
menggabungkan cara berfikir deduktif dan induktif. Berfikir induktif dan deduktif disatu
padukan dalam penelitian dan keduanya saling menunjang. Berfikir deduktif biasanya di
mulai dari bahasan yang umum hingga ke pembahasan lebih khusus. Sedangkan berfikir
induktif dimulai secara khusus dan berakhir secara umum.
Metode ilmiah adalah gabungan metode deduktif dan induktif yang mana deduktif
(rasionalisme) memberikan kerangka pemikiran yang logis, sedangkan metode induktif
(empirisme) memberikan kerangka pembuktian atau kerangka pengujian untuk memastikan
suatu kebenaran. Kerangka pemikiran demikian disebut dengan “deducto-hypothetico-
verifikatif”, dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) perumusan masalah, 2) penyusunan
kerangka berfikir dalam pengujian hipotesis, 3) perumusan hipotesis, 4) pengujian hipotesis,
5) penarikan kesimpulan.
Berkaitan dengan masalah hubungan filsafat ilmu dengan metode ilmiah dalam tulisan
Eni Dasuki Suhardini di jelaskan bahwa metode ilmiah merupakan bagian dari ruang lingkup
ilmu, seperti yang di katakan oleh Lewis White Beck bahwa filsafat ilmu mempertanyakan
dan menilai metode-metode pemikiran ilmiah, serta mencoba menetapkan nilai dan
pentingnya usaha ilmiah sebagai suatu keseluruhan, nampak jelas bahwa terdapat hubungan
yang tidak dapat dipisahkan antara filsafat ilmu dengan metode ilmiah disebabkan karena
pada hakekatnya tugas filsafat adalah mengatasi spesialisasi dan merumuskan suatu
pandangan hidup yang di dasarkan atas pengalaman kemanusiaan yang luas. Filsafat berusaha
untuk menyatukan masing-masing ilmu dan manusia dalam mencari kebenaran dapat
menggunakan metode ilmiah yaitu menggunakan metode deduktif dan induktif, yang dikenal
dengan “deducto hypothetico-verifikatif”, walaupun keberanarannya bersifat relatif karena
ilmu pengetahuan berkembang terus agar dapat di manfaatkan demi kesejahteraan manusia,
sesuai dengan aspek epistimologi dan aksiologi dari ilmu itu sendiri.
BAB III
PENUTUP
Daftar Pustaka
https://www.academia.edu/6419430/METODE_ILMIAH_KAJIAN_FILSAFAT_ILMU
https://www.academia.edu/30433026/Hubungan_filsafat_dan_ilmu_pengetahuan
http://blog.alimsumarno.com/macam-macam-metode-ilmiah
https://simba-corp.blogspot.com/2018/11/makalah-filsafat-metode-ilmiah.html

More Related Content

What's hot

Konsep dasar sosiologi
Konsep dasar sosiologiKonsep dasar sosiologi
Konsep dasar sosiologiAdi Noegraha
 
Psikologi umum i (sejarah psikologi di indonesia)
Psikologi umum i (sejarah psikologi di indonesia)Psikologi umum i (sejarah psikologi di indonesia)
Psikologi umum i (sejarah psikologi di indonesia)pinkanalice
 
Teori pertukaran sosial
Teori pertukaran sosialTeori pertukaran sosial
Teori pertukaran sosialTeddy Ayomi
 
Rangkuman fenomenologi
Rangkuman fenomenologiRangkuman fenomenologi
Rangkuman fenomenologiNasria Ika
 
Sumber Historis, Sosiologis, Politis Pancasila sebagai Sistem Etika
Sumber Historis, Sosiologis, Politis Pancasila sebagai Sistem EtikaSumber Historis, Sosiologis, Politis Pancasila sebagai Sistem Etika
Sumber Historis, Sosiologis, Politis Pancasila sebagai Sistem Etikadayurikaperdana19
 
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUMPENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUMFitriAmaliyah
 
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Dina Haya Sufya
 
epistemologi
epistemologiepistemologi
epistemologiM fazrul
 
Filsafat ilmu aksiologi
Filsafat ilmu aksiologiFilsafat ilmu aksiologi
Filsafat ilmu aksiologiimas lusyani
 
Power point psikologi umum tentang intelegensi
Power point psikologi umum tentang intelegensiPower point psikologi umum tentang intelegensi
Power point psikologi umum tentang intelegensieka septarianda
 
Struktur dan peranan ilmu
Struktur dan peranan ilmuStruktur dan peranan ilmu
Struktur dan peranan ilmuM fazrul
 
Fiqih jinayah
Fiqih jinayahFiqih jinayah
Fiqih jinayahAzat Net
 
Buku 100 Pertanyaan Top Seputar Khilafah
Buku 100 Pertanyaan Top Seputar KhilafahBuku 100 Pertanyaan Top Seputar Khilafah
Buku 100 Pertanyaan Top Seputar KhilafahAnas Wibowo
 
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuanpowerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuankikiismayanti
 
FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
FILSAFAT ILMU PENGETAHUANFILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
FILSAFAT ILMU PENGETAHUANAlvy Mayrina
 

What's hot (20)

Konsep dasar sosiologi
Konsep dasar sosiologiKonsep dasar sosiologi
Konsep dasar sosiologi
 
Psikologi umum i (sejarah psikologi di indonesia)
Psikologi umum i (sejarah psikologi di indonesia)Psikologi umum i (sejarah psikologi di indonesia)
Psikologi umum i (sejarah psikologi di indonesia)
 
Teori pertukaran sosial
Teori pertukaran sosialTeori pertukaran sosial
Teori pertukaran sosial
 
Tugas Kelompok FIlsafat Struktur Ilmu Pengetahuan
Tugas Kelompok FIlsafat Struktur Ilmu PengetahuanTugas Kelompok FIlsafat Struktur Ilmu Pengetahuan
Tugas Kelompok FIlsafat Struktur Ilmu Pengetahuan
 
Aliran kritisisme
Aliran kritisismeAliran kritisisme
Aliran kritisisme
 
Rangkuman fenomenologi
Rangkuman fenomenologiRangkuman fenomenologi
Rangkuman fenomenologi
 
Prinsip prinsip pembelajaran
Prinsip prinsip pembelajaranPrinsip prinsip pembelajaran
Prinsip prinsip pembelajaran
 
Sumber Historis, Sosiologis, Politis Pancasila sebagai Sistem Etika
Sumber Historis, Sosiologis, Politis Pancasila sebagai Sistem EtikaSumber Historis, Sosiologis, Politis Pancasila sebagai Sistem Etika
Sumber Historis, Sosiologis, Politis Pancasila sebagai Sistem Etika
 
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUMPENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
 
Metodologi dalam Sosiologi
Metodologi dalam SosiologiMetodologi dalam Sosiologi
Metodologi dalam Sosiologi
 
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
 
epistemologi
epistemologiepistemologi
epistemologi
 
Filsafat ilmu aksiologi
Filsafat ilmu aksiologiFilsafat ilmu aksiologi
Filsafat ilmu aksiologi
 
Power point psikologi umum tentang intelegensi
Power point psikologi umum tentang intelegensiPower point psikologi umum tentang intelegensi
Power point psikologi umum tentang intelegensi
 
Struktur dan peranan ilmu
Struktur dan peranan ilmuStruktur dan peranan ilmu
Struktur dan peranan ilmu
 
Fiqih jinayah
Fiqih jinayahFiqih jinayah
Fiqih jinayah
 
Buku 100 Pertanyaan Top Seputar Khilafah
Buku 100 Pertanyaan Top Seputar KhilafahBuku 100 Pertanyaan Top Seputar Khilafah
Buku 100 Pertanyaan Top Seputar Khilafah
 
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuanpowerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
 
Ilmu Pengetahuan
Ilmu PengetahuanIlmu Pengetahuan
Ilmu Pengetahuan
 
FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
FILSAFAT ILMU PENGETAHUANFILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
 

Similar to Metode Ilmiah

Tugas Poer Point
Tugas Poer PointTugas Poer Point
Tugas Poer PointTrisna2013
 
Hakikat Ilmu Alamiah dan Keterkaitan dengan Teknologi
Hakikat Ilmu Alamiah  dan Keterkaitan dengan TeknologiHakikat Ilmu Alamiah  dan Keterkaitan dengan Teknologi
Hakikat Ilmu Alamiah dan Keterkaitan dengan Teknologiseaaln
 
makalah metode penelitian ilmiah
makalah metode penelitian ilmiahmakalah metode penelitian ilmiah
makalah metode penelitian ilmiahMuhammad Idris
 
Pertemuan 3-perkembangan ipa
Pertemuan 3-perkembangan ipaPertemuan 3-perkembangan ipa
Pertemuan 3-perkembangan ipaNurainun Adamy
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 

Similar to Metode Ilmiah (20)

Ilmu
IlmuIlmu
Ilmu
 
Tugas Poer Point
Tugas Poer PointTugas Poer Point
Tugas Poer Point
 
Hakikat Ilmu Alamiah dan Keterkaitan dengan Teknologi
Hakikat Ilmu Alamiah  dan Keterkaitan dengan TeknologiHakikat Ilmu Alamiah  dan Keterkaitan dengan Teknologi
Hakikat Ilmu Alamiah dan Keterkaitan dengan Teknologi
 
makalah metode penelitian ilmiah
makalah metode penelitian ilmiahmakalah metode penelitian ilmiah
makalah metode penelitian ilmiah
 
Filsafat ilmu 1
Filsafat ilmu 1Filsafat ilmu 1
Filsafat ilmu 1
 
Filsafat ilmu 2
Filsafat ilmu 2Filsafat ilmu 2
Filsafat ilmu 2
 
Ppt metode penelitian
Ppt metode penelitianPpt metode penelitian
Ppt metode penelitian
 
TUGAS FILSAFAT
TUGAS FILSAFATTUGAS FILSAFAT
TUGAS FILSAFAT
 
APA ITU ILMU
APA ITU ILMUAPA ITU ILMU
APA ITU ILMU
 
Hakikat penelitian
Hakikat penelitianHakikat penelitian
Hakikat penelitian
 
Revisi pid klmpk 10
Revisi pid klmpk 10Revisi pid klmpk 10
Revisi pid klmpk 10
 
langkah metode ilmiah
langkah metode ilmiahlangkah metode ilmiah
langkah metode ilmiah
 
Modul filsafat ilmu filsafat Ilmu
Modul filsafat ilmu filsafat IlmuModul filsafat ilmu filsafat Ilmu
Modul filsafat ilmu filsafat Ilmu
 
Pertemuan 3-perkembangan ipa
Pertemuan 3-perkembangan ipaPertemuan 3-perkembangan ipa
Pertemuan 3-perkembangan ipa
 
Filsafat kelompok 3
Filsafat kelompok 3Filsafat kelompok 3
Filsafat kelompok 3
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 

Recently uploaded

Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 

Recently uploaded (19)

Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 

Metode Ilmiah

  • 1. Latar Belakang Masalah. Filsafat dan ilmu pada dasarnya adalah dua kata yang saling terkait, baik secara substansial maupun historis, karena kelahiran ilmu tidak lepas dari peranan filsafat. Filsafat telah merubah pola pemikiran bangsa Yunani dan umat manusia dari pandangan mitosentris menjadi logosentris. Perubahan pola pikir tersebut membawa perubahan yang cukup besar dengan ditemukannya hukum-hukum alam dan teori-teori ilmiah yang menjelaskan bagaimana perubahan-perubahan itu terjadi, baik yang berkaitan dengan makro kosmos maupun mikrokosmos. Dari sinilah lahir ilmu-ilmu pengetahuan yang selanjutnya berkembang menjadi lebih terspesialisasi dalam bentuk yang lebih kecil dan sekaligus semakin aplikatif dan terasa manfaatnya. Kita ketahui bersama, bahwa diera post-modern saat ini telah begitu banyak ditemukan penemuan-penemuan baru dalam ilmu pengetahuan. Penemuan-penemuan tersebut dapat kita rasakan hampir dalam segala bidang dan lingkungan dimana kita berada. Misalnya, keberadaan ilmu teknologi yang semakin hari semakin canggih. Hasil penemuan baru tersebut tentunya melalui sejumlah proses yang memakan waktu cukup relatif panjang. Hal ini semakin pesatnya penemuan-penemuan baru merupkan suatu yang tidak dapat terelakkan lag, karena ia merupakan tuntutan dari keberadaan manusia itu sendiri, yakni keberadaan kebutuhan dan keinginan manusia yang semakin tinggi dan beragam. Di dalam proses penelitian tentang suatu ilmu tersebut maka diperlukan yang namanya metode ilmiah sebagai jalan untuk meraih hasil yang sesuai dengan keilmuannya. Pada dasarnya setiap objek yang ada di dunia, pastilah menuntut metode ilmiah terentu. Seperti halnya dalam memperolh pengetahuan. Suatu ilmu, mungkin membutuhkan lebih dari satu metode ataupun dapat diselesaikan menurut berbaga metode. Akhirnya suatu pendapat mengatakan, bahwa suatu memiliki berbagai segi yang menuntut penggunaan berbagai metode. Untuk memperoleh pengetahuan, maka digunakanlah metode berfikir ilmiah. Namun tidak semua pengetahuan didapatkan melalui metode ilmiah. Tetapi agar ilmu berkembang dan tetap eksis dan mampu menjawab berbagai tantangan yang dihadapi, maka digunakan metode ilmiah ini. Metode ilmiah atau scientific method yang dikembangkan oleh Francis Bacon yang sering disebut sebagai metode induktif telah digunakan oleh para peneliti untuk memecahkan masalah masalah yang ada. Sederhananya, Metode ilmiah adalah cara para saintis untuk memecahkan masalah yang dihadapi melalui tahapan tahapan tertentu, antara lain meliputi melakukan pengamatan,
  • 2. penyusun hipotesis, melakukan percobaan, dan menarik kesimpulan. Saintis atau para peneliti bekerja dengan mengembangkan metode ilmiah dan sikap ilmiah. Sikap ilmiah tersebut antara lain rasa ingin tahu dan mengembangkan keingintahuan, terbuka, jujur terhadap fakta serta bersifat terbuka. B. Rumusan Masalah. 1. Apa pengertian metode ilmiah? 2. Apa pengertian metode prediksi? 3. Apa pengertian metode konfirmasi? 4. Bagaimana perkembangan metode ilmiah ?
  • 3. Pengertian Metode Ilmiah Secara etimologis, metode berasal dari Bahasa Yunani, yaitu “Meta” yang artinya sesudah atau dibalik sesuatu, dan “Hodos” yang artinya jalan yang harus ditempuh. Ada juga yang mengatakan metode berasal dari bahasa Yunani ‘Methodos’ yang berarti jalan. Sedangkan dalam bahasa latin ‘methodus’ berarti cara. Metode menurut istilah adalah suatu proses atau atau prosedur yang sistematik berdasarkan prinsip-prinsip dan teknik-teknik ilmiah yang dipakai oleh suatu disiplin (bidang studi) untuk mencapai suatu tujuan. Jadi, ia dapat dikatakan sebagai cara kerja ilmiah. Sebelum menjelaskan ilmiah terlebih dahulu harus mengetahui dulu ilmu.Ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia.Pengertian “Ilmiah” secara istilah dapat diartikan sebagai sesuatu hal yang bersifat keilmuan/sains (pemahaman tentang sesuatu yang dapat diterima secara logika/akal/pikiran/penalaran).Ilmu yang ilmiah (Ilmu Pengetahuan) adalah ilmu yang diperoleh dan dikembangkan dengan mengolah atau memikirkan realita yang berasal dari luar diri manusia secara ilmiah, yakni dengan menerapkan Metode Ilmiah. Sehingga di dapat metode ilmiah merupakan suatu prosedur yang mencakup berbagai tindakan pikiran, pola kerja, cara teknis, dan tata langkah untuk memperoleh pengetahuan baru atau mengembangkan pengetahuan yang telah ada. Tujuan dari penggunaan metode ilmiah ini yaitu agar ilmu berkembang dan tetap eksis dan mampu menjawab berbagai tantangan yang dihadapi. Kebenaran dan kecocokan kajian ilmiah, akan terbatas pada ruang, waktu, tempat dan kondisi tertentu. Metode ilmiah dipengaruhi oleh unsur alam yang berubah dan bergerak secara dinamik dan teratur.Kondisi alam yang diduga para filosof karena adanya asas tunggal dari alam (natural law).Filosof yakin, bahwa natural law telah menjadi salah satu sebab adanya ketertiban alam. Ketertiban akan diangkat dan harus diletakkan sebagai objek ukuran dalam menentukan kebenaran. Corak-corak metodis yang sandarannya pada kondisi alam, yang dinamik dan teratur, harus diakui telah meneyebabkan lahirnya ilmu pengetahuan dengan sifat dan kecendrungan yang positivistic.Ilmu selalu berkembang dalam ukuran-ukuran yang konkrit dengan model dan pendekatan serta eksperimen dan observasi. Dalam perkembangan selanjutnya model dan cara berfikir demikian telah memperoleh gugatan. Karena, tidak semua ilmu dapat didekati dengan model yang sama. Dengan ditemukannya metode berfikir ilmiah, secara langsung telah menyebabkan terdinya kemajuan dalam ilmu pengetahuan.Manusia bukan saja hidup dalam ritmis modernisasi yang serba mudah dan menjanjkan.Lebih dari itu semua, manusia dapat menggapai sesuatu yang sebelumnya seolah tidak mungkin. Manusia tidak lagi berpangku tangan, terhadap apa yang menjadi kehendak alam. Macam-macam Metode Ilmiah
  • 4. Pada dasarnya untuk menyusun suatu objek (masalah) menjadi sebuah sistem pengetahuan dibutuhkan metode. Dan setiap ilmu memiliki cara yang berbeda-beda dalam penyusunannya (memiliki metode yang berbeda antara ilmu satu dengan yang lain). Perbedaan metode yang digunakan tersebut dikarenakan setiap ilmu memiliki tujuan masing-masing secara garis besar. Tujuan pengetahuan ada dua corak yaitu (1) bertujuan untuk mencapai pengetahuan tentang sesuatu yang umum dan tetap, (2) bertujuan mencapai pengetahuan tentang sesuatu yang sifatnya khusus. Dan dari dua corak tujuan pengetahuan di atas, kita dapat membagi metode pokok dalam memecahkan fenomena-fenomena alam menjadi dua macam yaitu : 1. Metode Induksi Metode ini berangkat dari peristiwa atau fakta yang khusus, kemudian kita tarik generalisasi-generalisasi yang bersifat umum sehingga kita dapat memformulasikan atau menciptakan pengertian dan hokum yang bersifat umum dan tetap. Metode induksi dibagi dalam tiga macam yaitu: 1. Metode induksi komplit/sempurna yaitu metode induksi yang memerlukan observasi mengenai cirri-ciri objek, individu atau peristiwa secara keseluruhan dalam suatu kelas atau jenis. Setelah itu dibutuhkan sebuah kesimpulan yang bersifat umum dari penelitian yang telah dilakukan. 2. Metode sistem Bacon Metode ini memerlukan tiga macam Tabulasi untuk mendapatkan sifat, cirri atau unsure dan hakikat suatu gejala.  Tabulasi ciri-ciri Positif Kondisi dimana suatu gejala pasti timbul jika kondisi itu ada.  Tabulasi ciri-ciri Negatif Kondisi dimana gejala tidak timbul walaupun gejala itu ada  Tabulasi variasi kondisi Pencatatan terhadap perubahan ciri-ciri gejala pada kondisi yang berubah-ubah. 3. Metode induksi tidak komplit Yaitu metode induksi yang tidak memerlukan observasi mengenai cirri-ciri subjek, individu atau peristiwa secara keseluruhan dalam suatu kelas. Cukup hanya mengambil sampel yang merupakan bagian dari satu kelas tersebut. Metode ini sering diterapkan dalam banyak penelitian ilmiah. Dalam metode induksi ini, untuk mendapatkan pengertian atau hukum yang bersifat umum, peneliti dapat menempuh dua cara:  Cara komparasi (membandingkan)
  • 5.  Cara eksperimen (percobaan) Cara komparasi dapat dilakukan dengan langkah-langkah: 11 Menumpulkan data dan keterangan 11 Menganalisis data yang terkumpul 11 Membandingkan sifat-sifat data, yang sama dan yang berbeda 11 Mengumpulkan sifat-sifat yang sama dan menyisihkan yang berbeda 11 Merumuskan hukum, umumnya berdasarkan sifat-sifat Cara eksperimen dilakukan dengan langkah-langkah: 11 Menciptakan gejala yang akan diselidiki dengan sengaja 11 Menguji gejala-gejala tersebut sehingga didapatkan persamaan-persamaan dari gejalanya 11 Merumuskan hukum, umumnya atas dasar persamaan gejala- gejalanya 2. Metode Deduksi Adalah metode dari fakta atau pengetahuan umum kemudian berdasarkan pengetahuan kita tarik kesimpulan yang bersifat khusus. Prinsip Deduksi; apa yang dianggap benar pada semua kejadian dalam suatu hal atau jenis, akan dianggap sebagai hal yang benar pula pada semua kejadian yang termasuk dalam hal atau jenis itu. Dan dalam metode deduksi diperlukan bantuan silogisme dalam menarik kesimpulan suatu pengetahuan Hubungan Filsafat Ilmu dengan metode ilmiah Filsafat berasal dari bahasa yunani, Philos dan sophia. Philos artinya cinta, suka dan sophia artinya kebijaksanaan. Dengan demikian bahwa filsafat di artikan sebagai cinta kebijaksanaan. Dalam arti luas filsafat merupakan disiplin ilmu terkait dengan kebijaksanaan. Kebijaksanaan merupakan titik ideal dalam kehidupan, karena dapat menjadikan manusia untuk bersikap dan bertindak atas dasar pertimbangan kemanusiaan yang tinggi (actus humanis), bukan asal bertindak sebagaimana yang biasa di lakukan manusia (actus homini). Filsafat ilmu merupakan bagian dari epistimologi (filsafat pengetahuan). Beberapa ahli menyebutkan bahwa filsafat ilmu mempertanyakan dan menilai metode-metode pemikiran ilmiah, serta mencoba menetapkan nilai dan pentingnya usaha ilmiah sebagai suatu
  • 6. keseluruhan (lewis white beck). filsafat ilmu juga merupakan cabang pengetahuan yang menelaah secara sistematis, metode-metodenya, konsep-konsepnya serta pranggapan- anggapannya (Cornelius Benjamin). Ruang lingkup filsafat ilmu meliputi: Komparasi Kritis sejarah perkembangan ilmu, sifat dasar ilmu pengetahuan, metode ilmiah, pra anggapan-pra anggapan dan sifat etis dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Metode ilmiah merupakan ekspresi mengenai cara bekerja pikiran, dengan cara ini pengetahuan yang di hasilkan di harapkan mempunyai karakteristik-karakteristik tertentu yang di minta oleh pengetahuan ilmiah, yaitu rasional dan teruji. Metode ilmiah menggabungkan cara berfikir deduktif dan induktif. Berfikir induktif dan deduktif disatu padukan dalam penelitian dan keduanya saling menunjang. Berfikir deduktif biasanya di mulai dari bahasan yang umum hingga ke pembahasan lebih khusus. Sedangkan berfikir induktif dimulai secara khusus dan berakhir secara umum. Metode ilmiah adalah gabungan metode deduktif dan induktif yang mana deduktif (rasionalisme) memberikan kerangka pemikiran yang logis, sedangkan metode induktif (empirisme) memberikan kerangka pembuktian atau kerangka pengujian untuk memastikan suatu kebenaran. Kerangka pemikiran demikian disebut dengan “deducto-hypothetico- verifikatif”, dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) perumusan masalah, 2) penyusunan kerangka berfikir dalam pengujian hipotesis, 3) perumusan hipotesis, 4) pengujian hipotesis, 5) penarikan kesimpulan. Berkaitan dengan masalah hubungan filsafat ilmu dengan metode ilmiah dalam tulisan Eni Dasuki Suhardini di jelaskan bahwa metode ilmiah merupakan bagian dari ruang lingkup ilmu, seperti yang di katakan oleh Lewis White Beck bahwa filsafat ilmu mempertanyakan dan menilai metode-metode pemikiran ilmiah, serta mencoba menetapkan nilai dan pentingnya usaha ilmiah sebagai suatu keseluruhan, nampak jelas bahwa terdapat hubungan yang tidak dapat dipisahkan antara filsafat ilmu dengan metode ilmiah disebabkan karena pada hakekatnya tugas filsafat adalah mengatasi spesialisasi dan merumuskan suatu pandangan hidup yang di dasarkan atas pengalaman kemanusiaan yang luas. Filsafat berusaha untuk menyatukan masing-masing ilmu dan manusia dalam mencari kebenaran dapat menggunakan metode ilmiah yaitu menggunakan metode deduktif dan induktif, yang dikenal dengan “deducto hypothetico-verifikatif”, walaupun keberanarannya bersifat relatif karena ilmu pengetahuan berkembang terus agar dapat di manfaatkan demi kesejahteraan manusia, sesuai dengan aspek epistimologi dan aksiologi dari ilmu itu sendiri.