Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...YuliaKartika6
Presentasi ini merupakan pemenuhan tugas evaluasi akhir semester mata kuliah Pengantar Filsafat ilmu oleh Sigit Sardjono, Dr,M.Ec.
Dimana berisi sekumpulan pertanyaan dan jawaban berbagai materi Filsafat Ilmu dengan sudut pandang Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi
Pendidikan holistik merupakan suatu filsafat pendidikan yang berangkat dari pemikiran bahwa pada dasarnya seorang individu dapat menemukan identitas, makna dan tujuan hidup melalui hubungannya dengan masyarakat, lingkungan alam, dan nilai-nilai spiritual. Secara historis, pendidikan holistik sebetulnya bukan hal yang baru.
Tujuan pendidikan holistik adalah membantu mengembangkan potensi individu dalam suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan menggairahkan, demoktaris dan humanis melalui pengalaman dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Melalui pendidikan holistik, peserta didik diharapkan dapat menjadi dirinya sendiri (learning to be). Dalam arti dapat memperoleh kebebasan psikologis, mengambil keputusan yang baik, belajar melalui cara yang sesuai dengan dirinya, memperoleh kecakapan sosial, serta dapat mengembangkan karakter dan emosionalnya (Basil Bernstein).
Pendidikan holistik memperhatikan kebutuhan dan potensi yang dimiliki peserta didik, baik dalam aspek intelektual, emosional, emosional, fisik, artistik, kreatif, dan spritual. Proses pembelajaran menjadi tanggung jawab personal sekaligus juga menjadi tanggung jawab kolektif, oleh karena itu strategi pembelajaran lebih diarahkan pada bagaimana mengajar dan bagaimana orang belajar. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam mengembangkan strategi pembelajaran holistik, diantaranya: (1) menggunakan pendekatan pembelajaran transformatif; (2) prosedur pembelajaran yang fleksibel; (3) pemecahan masalah melalui lintas disiplin ilmu, (4) pembelajaran yang bermakna, dan (5) pembelajaran melibatkan komunitas di mana individu berada.
Dalam pendidikan holistik, peran dan otoritas dosen untuk memimpin dan mengontrol kegiatan pembelajaran hanya sedikit dan dosen lebih banyak berperan sebagai sahabat, mentor, dan fasilitator. Peran dosen seperti seorang teman dalam perjalanan yang telah berpengalaman dan menyenangkan.
Kampus sebagaimana Sekolah hendaknya menjadi tempat peserta didik dan dosen bekerja guna mencapai tujuan yang saling menguntungkan. Komunikasi yang terbuka dan jujur sangat penting, perbedaan individu dihargai dan kerjasama (kolaborasi) lebih utama dari pada kompetisi.
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...YuliaKartika6
Presentasi ini merupakan pemenuhan tugas evaluasi akhir semester mata kuliah Pengantar Filsafat ilmu oleh Sigit Sardjono, Dr,M.Ec.
Dimana berisi sekumpulan pertanyaan dan jawaban berbagai materi Filsafat Ilmu dengan sudut pandang Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi
Pendidikan holistik merupakan suatu filsafat pendidikan yang berangkat dari pemikiran bahwa pada dasarnya seorang individu dapat menemukan identitas, makna dan tujuan hidup melalui hubungannya dengan masyarakat, lingkungan alam, dan nilai-nilai spiritual. Secara historis, pendidikan holistik sebetulnya bukan hal yang baru.
Tujuan pendidikan holistik adalah membantu mengembangkan potensi individu dalam suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan menggairahkan, demoktaris dan humanis melalui pengalaman dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Melalui pendidikan holistik, peserta didik diharapkan dapat menjadi dirinya sendiri (learning to be). Dalam arti dapat memperoleh kebebasan psikologis, mengambil keputusan yang baik, belajar melalui cara yang sesuai dengan dirinya, memperoleh kecakapan sosial, serta dapat mengembangkan karakter dan emosionalnya (Basil Bernstein).
Pendidikan holistik memperhatikan kebutuhan dan potensi yang dimiliki peserta didik, baik dalam aspek intelektual, emosional, emosional, fisik, artistik, kreatif, dan spritual. Proses pembelajaran menjadi tanggung jawab personal sekaligus juga menjadi tanggung jawab kolektif, oleh karena itu strategi pembelajaran lebih diarahkan pada bagaimana mengajar dan bagaimana orang belajar. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam mengembangkan strategi pembelajaran holistik, diantaranya: (1) menggunakan pendekatan pembelajaran transformatif; (2) prosedur pembelajaran yang fleksibel; (3) pemecahan masalah melalui lintas disiplin ilmu, (4) pembelajaran yang bermakna, dan (5) pembelajaran melibatkan komunitas di mana individu berada.
Dalam pendidikan holistik, peran dan otoritas dosen untuk memimpin dan mengontrol kegiatan pembelajaran hanya sedikit dan dosen lebih banyak berperan sebagai sahabat, mentor, dan fasilitator. Peran dosen seperti seorang teman dalam perjalanan yang telah berpengalaman dan menyenangkan.
Kampus sebagaimana Sekolah hendaknya menjadi tempat peserta didik dan dosen bekerja guna mencapai tujuan yang saling menguntungkan. Komunikasi yang terbuka dan jujur sangat penting, perbedaan individu dihargai dan kerjasama (kolaborasi) lebih utama dari pada kompetisi.
Strategi pembelajaran langsung dan tidak langsung alfa della
Apa yang dimaksud strategi pembelajaran Langsung (Direct Instruction) dan tidak langsung (Indirect Instruction)
Ciri-ciri ,Kelemahan dan keunggulan,contoh penerepan
Saya Ira Marion mahasiswa Universitas Sriwijaya. Power Point ini sebagai tugas mata kuliah belajar dan pembelajaran. Semoga power point ini bisa bermanfaat bagi pembaca.
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
Makalah ini berisi penjelasan mengenai pengertian belajar, ciri – ciri dari perubahan tingkah laku, dan bentuk perubahan tingkah laku dalam hasil belajar.
Strategi pembelajaran langsung dan tidak langsung alfa della
Apa yang dimaksud strategi pembelajaran Langsung (Direct Instruction) dan tidak langsung (Indirect Instruction)
Ciri-ciri ,Kelemahan dan keunggulan,contoh penerepan
Saya Ira Marion mahasiswa Universitas Sriwijaya. Power Point ini sebagai tugas mata kuliah belajar dan pembelajaran. Semoga power point ini bisa bermanfaat bagi pembaca.
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
Makalah ini berisi penjelasan mengenai pengertian belajar, ciri – ciri dari perubahan tingkah laku, dan bentuk perubahan tingkah laku dalam hasil belajar.
Buku 1 Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian BerkelanjutanGuru Online
Buku 1 : Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Buku 2-5 silahkan download di halaman website :
http://www.ekinerjaguru.org/index.php?class=download&file_id=6
PROPOSAL PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN CMS (CONTENT MANAGEMENT SYSTEM) OPEN SOURCE BAGI GURU-GURU SMK SE KOTA LANGSA
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
1. 1
TUGAS
MATA KULIAH FILSAFAT ILMU
“ SIKAP ILMIAH DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI ”
OLEH:
MUHAMMAD HENDRA
NIM : 8156132083
Kelas AW2 AP Kepengawasan
Dosen Pengampu:
Prof. Usman Pelly, MA, Ph.D
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016
2. 2
SIKAP ILMIAH DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
A. Pengertian
Menurut Baharuddin (1982:34) mengemukakan bahwa :”Sikap ilmiah pada
dasarnya adalah sikap yang diperlihatkan oleh para ilmuwan saat mereka melakukan
kegiatan sebagai seorang ilmuwan. Sikap ilmiah merupakan sikap-sikap yang
seharusnya dimiliki oleh setiap ilmuwan dalam melakukan tugasnya untuk mempelajari
meneruskan, menolak atau menerima serta merubah atau menambah suatu ilmu.
Berdasarkan pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwasanya sikap
ilmiah merupakan sikap yang harus ada pada diri seorang ilmuwan atau akademisi
ketika menghadapi persoalan-persoalan ilmiah. Sikap ilmiah ini perlu dibiasakan dalam
berbagai forum ilmiah, misalnya dalam diskusi, seminar, loka karya, dan penulisan
karya ilmiah.
B. Sikap Ilmiah Saya Selaku Mahasiswa S2 Pasca Sarjana Unimed
Selaku mahasiswa S2 Pasca Sarjana Unimed Tahun 2016 pada konsentrasi
Kepengawasan, yang berasal dari daerah Kota Langsa Provinsi Aceh saya menanamkan
dan menerapkan sikap ilmiah dalam menjalani hidup sehari-hari selaku seorang
akademis untuk menghadapi dan menyelesaikan persoalan-persoalan ilmiah. Adapun
sikap ilmiah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Rasa ingin tahu yang tinggi
Rasa ingin tahu adalah suatu dorongan atau hasrat untuk lebih mengerti suatu hal
yang sebelumnya kurang atau tidak kita ketahui. Rasa ingin tahu dapat berkembang
saat melihat diri sendiri dan lingkungan sekitar kita. Untuk dapat merangsang
keingintahuan, saya harus tertarik terlebih dahulu terhadap sesuatu dan saya harus
memiliki pengetahuan yang cukup tentang hal tersebut (sebagai contoh dalam
mempelajari ilimu filsafat). Selain itu saya juga mengasah sikap peduli terhadap
lingkungan sekitar dengan cara melihat dan mengamati.
2. Pantang menyerah
Dalam setiap penelitian, pasti akan ada persoalan yang harus dihadapi. Dalam
hal tersebut saya tidak boleh mudah menyerah dalam mengatasi persoalan yang saya
hadapi selama melakukan penelitian. Misalnya saat menerapkan metode pertama
bahkan metode kedua gagal, maka saya akan mencoba metode lain yang lebih efisien
3. 3
namun tetap mengacu pada metode ilmiah yang telah ditentukan sejak awal
penelitian.
3. Mencintai kebenaran dan kejujuran
Sifat jujur dan menjaga kebenaran merupakan modal utama saya untuk
menghasilkan ilmu pengetahuan. Saya akan selalau berusaha untuk mendapatkan
data yang benar-benar bisa menjawab rasa ingin tahu tersebut. Data yang baik adalah
data yang jujur, tidak dimanipulasi baik secara kuantitas maupun kualitas. Karena
jika data yang digunakan tidak benar, maka penelitian yang akan saya lakukan
berdampak buruk jika diterapkan oleh masyarakat.
4. Berani
Selalaku seorang ilmuwan saya harus berani melakukan tindakan dan berani
mengambil resiko dari kegiatan penelitian yang dilakukan. Keberhasilan yang akan
saya raih jika penelitian yang dilakukan berhasil dan bermanfaat bagi orang banyak,
itu akan membuat saya berani untuk melakukan tindakan dalam penelitian. Dalam
penelitian, saya harus fokus terhadap apa yang diteliti dan kadang kala menuntut
saya untuk bereksperiman di laboratorium atau ditempat kerja, menghabiskan waktu
berjam-jam di perpustakaan atau bersusah payah mengumpulkan data penelitian di
tempat tertentu. Itu adalah resiko yang harus saya dijalani sebagai seorang ilmuwan.
Rasa senang justru akan timbul jika saya berani mengambil resiko tersebut. Dalam
moto hidup saya menanamkan “Keberhasilan selalu membutuhkan pengorbanan
positif”.
5. Tekun
Ketekunan adalah kemampuan saya untuk terus berusaha, bahkan manakala
dihadapkan pada kegagalan. Tekun, saya artikan sebagai sikap sabar sekaligus teliti.
Meneliti memberikan kesabaran untuk selalu mencoba setiap langkah dan
memperbaiki kesalahan. Sikap teliti yang saya terapkan akan menghindarkan saya
dari kesalahan yang tidak perlu. Sebagai seorang ilmuwan saya harus berusaha
meminimalisasi kesalahan dalam segala bentuk, baik berupa kesalahan percobaan,
metode ataupun kesalahan manusiawi yang tidak disengaja.
4. 4
6. Terbuka
Sikap terbuka sangat penting bagi saya miliki sebagai seorang ilmuwan. Sikap
terbuka berarti saya harus bisa menerima setiap respon orang lain, menerima
pendapat, kritik, saran atau koreksi terhadap proses atau hasil penelitian yang saya
lakukan. Dengan kritik dan saran dari orang lain, maka akan menghindarkan saya
dari kesalahan sehingga kualitas penelitian yang saya lakukan selalu terjaga.
7. Optimis
Selaku seorang ilmuwan saya harus selalu optimis atau memiliki keyakinan
bahwa penelitian yang saya lakukan akan berhasil dan memberikan manfaat bagi
orang lain.
8. Analitis
Sikap analitis saya gunakan untuk menguraikan suatu persoalan dari segala
sudut pandang secara menyeluruh. Untuk menumbuhkan sikap analitis, saya
membiasakan melihat sesuatu secara mendetail dan lengkap. Dengan demikian saya
akan tahu bahwa hal-hal kecil pun berperan penting. Saya mencoba untuk melihat
setiap persoalan dari berbagai sudut pandang.
9. Mendekatkan diri pada ALLAH SWT
Dengan mendekatkan diri kepada ALLAH SWT, saya tidak hanya dapat
menyelesaikan penelitian, selalu yakin dan bekerja keras tetapi saya juga akan
mendapatkan berkah dari-Nya karena ilmu yang saya kembangkan memberikan
manfaat positif bagi orang lain.