Teks tersebut merangkum beberapa penelitian terdahulu mengenai penerapan strategi pembelajaran aktif Question Student Have (QSH) pada pelajaran Fiqh. Strategi ini dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan hasil belajar yang berasal dari pertanyaan siswa. Langkah-langkah strategi QSH meliputi memotivasi siswa untuk belajar sendiri dan mengajukan pertanyaan.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER(NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP MIFTAHUL HUDA KECAMATAN NGADIROJO PACITAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER(NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP MIFTAHUL HUDA KECAMATAN NGADIROJO PACITAN
Model pengajaran langsung dlm meningkatkan motivasi belajarLilis Indayani
Masalah rendahnya motivasi belajar siswa telah lama menjadi bahan pikiran para guru, terutama pada mata pelajaran IPA, hal ini berdampak pada perolehan nilai mata pelajaran IPA yang juga rendah. Pada umumnya siswa menampakkan sikap kurang bergairah, kurang bersemangat dan kurang siap dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, sehingga suasana kelas kurang aktif, interaksi antara guru dan siswa sangat kurang apalagi antara siswa dengan siswa, siswa cenderung pasif, hanya menerima saja apa yang diberikan guru. Melalui penelitian ini, permasalahan tersebut dicoba untuk diubah dengan penggunaan model pengajaran langsung (Direct Instruction / DI). Penelitian dilakukan di SMP Negeri 10 Probolinggo menggunakan subyek siswa kelas IX C tahun pelajaran 2006-2007 pada sub pokok bahasan Gaya Lorentz. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode kasus. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan lapangan dan hasil evaluasi. Teknik analisa data dengan menggunakan teknik analisa data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA. Selain motivasi meningkat, prestasi belajar siswa juga meningkat
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) DENGAN PENDEKATAN ...SMK Negeri 6 Malang
Pembelajaran Fisika di kelas VIII E SMP Islam Ma’arif 02 Malang yang selama ini dilakukan dengan metode ceramah bervariasi menyebabkan motivasi dan prestasi belajar rendah. Oleh karena itu, peneliti menerapkan model pengajaran langsung dengan pendekatan kontekstual. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2017/2018. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 39 orang siswa di kelas VIII E. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa meningkat saat penerapan model pembelajaran langsung dengan pendekatan kontekstual, pada siklus I yaitu 66,59% dan pada siklus II yaitu 75,78%. Prestasi belajar siswa sebelum penerapan model pembelajaran langsung dengan pendekatan kontekstual adalah 60,8, pada siklus I adalah 62,26, dan pada siklus II adalah 76,07. Dengan demkian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran langsung dengan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar.
Coping with the impact of Covid-19 pandemic on primary education: teachers' s...Ali Murfi
Purpose
The research aimed to explore the issues in the implementation of online education practice in elementary school, to study teachers' coping strategy to the online education issues and to evaluate teachers' problem-solving skill in online learning practice during the Covid-19 pandemic.
Design/methodology/approach
An exploratory research focused on identifying the obstacles in teaching practice faced by elementary school teachers as well as their coping strategy with eight convenience sampled schools.
Findings
Online education practice faced unpreparedness and competency issues. Unpreparedness was found in terms of social, technical and cultural factors, while competency issue was related to online education competency and digital competency. Teachers’ struggle to cope with the issue in online education practice was focused on the performing conventional education in the online manner, suggesting teachers' lack of competency in encouraging learning success. Teachers neglected the development of students' readiness and competencies to engage in online learning. Moreover, teachers’ struggle had the least impact on the development of their online teaching competency and digital competency that are required for carrying out online teaching. In general, teachers' problem-solving skill was below the expected level. These findings suggested that improvement of teachers' competencies is important in order to cope with the issues such as in online education practice during Covid-19 pandemic and to face future challenges in education.
Originality/value
This study evaluated the gap between actual action and expected action of elementary school teachers in coping with the issues regarding online education practice.
From teachers to students creativity? the mediating role of entrepreneurial e...Ali Murfi
Enhancing creativity is beneficial for students to be involved in entrepreneurial activities and entrepreneurship education to promote students’ creative thinking abilities. This paper examines how teacher creativity drives students’ ingenuity and investigates entrepreneurship education’s pivotal role in explaining this relationship. A quantitative method was involved in obtaining a better understanding of the relationship between variables using variance-based Structural Equation Modeling Partial Least Square (SEM-PLS). Participants in this study were gathered from numerous vocational schools in Yogyakarta of Indonesia undergoing an online survey. The findings indicate that teacher creativity has a positive effect on entrepreneurship education and students’ creativity. It also reveals a strong correlation between entrepreneurship education in the schools and their students’ creativity.
More Related Content
Similar to Strategi Pembelajaran Aktif Question Student Have (QSH) Pada Mata Pelajaran Fiqh di MTs Negeri 9 Bantul
Model pengajaran langsung dlm meningkatkan motivasi belajarLilis Indayani
Masalah rendahnya motivasi belajar siswa telah lama menjadi bahan pikiran para guru, terutama pada mata pelajaran IPA, hal ini berdampak pada perolehan nilai mata pelajaran IPA yang juga rendah. Pada umumnya siswa menampakkan sikap kurang bergairah, kurang bersemangat dan kurang siap dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, sehingga suasana kelas kurang aktif, interaksi antara guru dan siswa sangat kurang apalagi antara siswa dengan siswa, siswa cenderung pasif, hanya menerima saja apa yang diberikan guru. Melalui penelitian ini, permasalahan tersebut dicoba untuk diubah dengan penggunaan model pengajaran langsung (Direct Instruction / DI). Penelitian dilakukan di SMP Negeri 10 Probolinggo menggunakan subyek siswa kelas IX C tahun pelajaran 2006-2007 pada sub pokok bahasan Gaya Lorentz. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode kasus. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan lapangan dan hasil evaluasi. Teknik analisa data dengan menggunakan teknik analisa data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA. Selain motivasi meningkat, prestasi belajar siswa juga meningkat
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) DENGAN PENDEKATAN ...SMK Negeri 6 Malang
Pembelajaran Fisika di kelas VIII E SMP Islam Ma’arif 02 Malang yang selama ini dilakukan dengan metode ceramah bervariasi menyebabkan motivasi dan prestasi belajar rendah. Oleh karena itu, peneliti menerapkan model pengajaran langsung dengan pendekatan kontekstual. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2017/2018. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 39 orang siswa di kelas VIII E. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa meningkat saat penerapan model pembelajaran langsung dengan pendekatan kontekstual, pada siklus I yaitu 66,59% dan pada siklus II yaitu 75,78%. Prestasi belajar siswa sebelum penerapan model pembelajaran langsung dengan pendekatan kontekstual adalah 60,8, pada siklus I adalah 62,26, dan pada siklus II adalah 76,07. Dengan demkian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran langsung dengan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar.
Coping with the impact of Covid-19 pandemic on primary education: teachers' s...Ali Murfi
Purpose
The research aimed to explore the issues in the implementation of online education practice in elementary school, to study teachers' coping strategy to the online education issues and to evaluate teachers' problem-solving skill in online learning practice during the Covid-19 pandemic.
Design/methodology/approach
An exploratory research focused on identifying the obstacles in teaching practice faced by elementary school teachers as well as their coping strategy with eight convenience sampled schools.
Findings
Online education practice faced unpreparedness and competency issues. Unpreparedness was found in terms of social, technical and cultural factors, while competency issue was related to online education competency and digital competency. Teachers’ struggle to cope with the issue in online education practice was focused on the performing conventional education in the online manner, suggesting teachers' lack of competency in encouraging learning success. Teachers neglected the development of students' readiness and competencies to engage in online learning. Moreover, teachers’ struggle had the least impact on the development of their online teaching competency and digital competency that are required for carrying out online teaching. In general, teachers' problem-solving skill was below the expected level. These findings suggested that improvement of teachers' competencies is important in order to cope with the issues such as in online education practice during Covid-19 pandemic and to face future challenges in education.
Originality/value
This study evaluated the gap between actual action and expected action of elementary school teachers in coping with the issues regarding online education practice.
From teachers to students creativity? the mediating role of entrepreneurial e...Ali Murfi
Enhancing creativity is beneficial for students to be involved in entrepreneurial activities and entrepreneurship education to promote students’ creative thinking abilities. This paper examines how teacher creativity drives students’ ingenuity and investigates entrepreneurship education’s pivotal role in explaining this relationship. A quantitative method was involved in obtaining a better understanding of the relationship between variables using variance-based Structural Equation Modeling Partial Least Square (SEM-PLS). Participants in this study were gathered from numerous vocational schools in Yogyakarta of Indonesia undergoing an online survey. The findings indicate that teacher creativity has a positive effect on entrepreneurship education and students’ creativity. It also reveals a strong correlation between entrepreneurship education in the schools and their students’ creativity.
Human Resources Approach for Optimization of Knowledge Management Implementat...Ali Murfi
Professional human resources view knowledge management as a guarantor of knowledge owned, acquired, and developed together with other people in the organization so that personal knowledge can become organizational knowledge that can contribute to organizational performance. This study aims to analyze the optimization of the implementation of knowledge management at Bina Nusantara University to approach human resources. This approach is carried out to gain commitment and at the same time increase the competence of human resources in using knowledge management. This study uses a qualitative research method with the type of case study. The research results at Bina Nusantara University show that the resource approach focuses on empowering stakeholders, managing perceptions, developing individual competencies and commitments, and appreciating all achievements. This human resource approach is grouped into students, alumni, and parents. Second, industry, business people, and the community. Third, faculty members, and fourth, staff. This research contributes to a deep understanding of the human resource approach for optimizing knowledge management in higher education.
Kepemimpinan Sekolah dalam Situasi Krisis Covid-19 di IndonesiaAli Murfi
Coronavirus disease (Covid-19) is shaking the world. This massive event triggered by infectious disease is beyond the predictions of many people, even practitioners, and experts in the field of crisis management. Now all sectors are affected, including the world of Education. Academic leaders respond by moving their educational activities and those related online. The decision to pivot into distance learning is made quickly. This research focuses on highlighting how the headmaster's leadership in carrying out crisis management in the Islamic School of Al-Azhar Cairo Yogyakarta by going through the stages, namely 1) Before the Crisis, 2) During the Crisis, 3) After the Crisis. This research uses a qualitative method with the type of case study. The results showed that Before the Crisis stage was carried out by implementing the Covid-19 Prevention Literacy policy. The stages during the crisis are carried out with (a) Health Talk, (b) Learning from Home Policy, and (c) Video and Podcast Challenge. After the crisis phase, the principal develops a collaborative approach to leadership, evaluating, and controlling the various effects of the crisis to prevent future crises. Crisis management is needed so that schools can be better prepared to deal with crises and reduce their impact so that the learning process and managerial activities can continue to run productively.
Islam Nusantara: Religion Dialectic and Cultural for Pluralism-Democratic Soc...Ali Murfi
Seeing the face of Islamic nowadays, Islam Nusantara is very needed, because its characteristic proposes solution in moderate ways, not right or left extreme, always balance, inclusive, tolerance, can live in harmonization with other religion followers and can accept the democracy well. Islam Nusantara is delivered through in friendly, harmonize and respectful way, so that it does not suppress the culture. Islam Nusantara is neither a new religion nor a new school, but Islam Nusantara is the face of Islam in Southeast Asia. The teachings of Islam are implemented in a society in which the mental and character are influenced by the structure of the islands. Islam Nusantara's characteristic can be formulated in operational form as the basic of life for the pluralism and nationality society so that it can be defined as a process of Islam Nusantara actualization through local wisdom. In the level of practice, it can be done by inserting Islam Nusantara's values, not only in knowledge's source and structure but also in society's morality. Those values are moderate, tolerance, balance and inclusive.
Islamic Education System in Singapore: Current Issues and ChallengesAli Murfi
Although Singapore cannot be used as a model for global Islamic education, this country has quite several madrasahs. The Singapore government is also quite responsive in providing support for the continuation of Islamic education activities. This study aims to analyze the Islamic education system—madrasah management and curriculum in Singapore. Most importantly, this study identifies how the role of madrasahs in the Singapore education system is. The study in this paper is qualitative. This study uses library research, and the method of content analysis and constant comparative analysis becomes the first option of the writer. The results show that Singapore's Islamic Ugama Majlis (MUIS) plays a significant role in monitoring and managing the development of Islamic education in Singapore, which performs three types of Islamic education, Part-Time Education, Full Time Education, and Islamic Study Program for the Community. MUIS created a special curriculum by proposing the Singapore Islamic Education System (SIES) by introducing the ALIVE curriculum. The role and relevance of madrasahs cannot be underestimated or dismissed because the growing Muslim community and society will always need the right channels for real Islamic education regardless of how progressive or modern it is. This paper provides a broad view of madrasah in Singapore and looks at management, curriculum, and the role of madrasahs.
COMPARISON OF PAI AND PAK: AN OVERVIEW OF VALUES OF MULTICULTURAL EDUCATION Ali Murfi
This research to reveal comparative Islamic Education (PAI) with Christian Education (PAK) through a textbook’s lesson in terms of content values of multicultural education. The comparative’s analysis includes three aspects, differences, similarities, and common platform. The results showed that substance of values of multicultural education contained in the textbooks have much in similarities which eventually became common platform both than the differences that exist, so that PAI and PAK should move bind themselves to each other in one joint effort to raise the noble values of multicultural, where both scientific traditions stand firm through efforts integration and comprehension charge of teaching materials. Keywords: Multicultural Education, Differences, Similarities, Common Platform A. Introduction The issue of the value of multiculturalism is a major challenge faced by the religions of the world, every religion emerged from a pluralistic religious environment. At the same time, the followers of religions have formed an exclusive insight into their religious and contrary to the spirit of multiculturalism. Various movements often arise and are often the cause of the emergence of new insights and religious development.
Bias Gender dalam Buku Teks Pendidikan Agama Islam dan KristenAli Murfi
This research has been done to reveal the gender bias in text books of Islamic and Christian religious educationas as the basis for promoting gender concept religious education factually. These findings show that the text books of Islamic and Christian religious, which are learnt by students nowadays, are found only a little value of gender norm. Because of this, it is necessary for the religious education lessons are to be revised and implemented the comprehension of gender bias by professional teacher. This is as the innovative movement of religious education about equality and equity of women and men in the access of economic, social, cultural and political activities.
Posdaya Sebagai Alternatif Pemerataan Pendidikan Anak Usia Dini Ali Murfi
This research is intended to reveal the importance of Posdaya as an alternative in equal distribution of early childhood education which is the community-based organization or educational embodiment of, by and for the community. The results showed that the implementation of the model of Posdaya is one of alternative in the equal distribution of early childhood educational levels or it which is called PAUD. The organization of PAUD Posdaya is evidence of the the answers of credibility the challenge of demographic bonus the year 2045, or 100 years of independence of Indonesia and can be a solution related to a classical problem of educational about equal distribution that occurred in Indonesia. Some of the things that make Posdaya important to be held because the first, Posdaya get higher percentage of community pasticipation. The second, it can be reached by all circles of society, especially medium to bottom class people. The third is as media to synergize the existence of each instituiton in society, such as government programs related to toddler, mothers, and society as Posyandu, PKK, BKB, KB, the national program for community empowerment (PNPM Mandiri), and other empowerment programs.
Keywords: Posdaya, Community Pasticipation, Equal Distribution of Education
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
Strategi Pembelajaran Aktif Question Student Have (QSH) Pada Mata Pelajaran Fiqh di MTs Negeri 9 Bantul
1. 84
Edulab: Majalah Ilmiah Laboratorium Pendidikan, Vol. 5, No. 1, Juni 2020/1441 E-ISSN: 2527-7200
STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA MATA
PELAJARAN FIQH DI MTS NEGERI 9 BANTUL
Ida Zusnani, Ali Murfi
STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF QUESTION STUDENT HAVE
(QSH) PADA MATA PELAJARAN FIQH DI MTS NEGERI 9 BANTUL
Ida Zusnani1
, Ali Murfi2
MTs Negeri 9 Bantul
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
e-mail: muhammady711@yahoo.com1
, alimurfi1@gmail.com2
Abstract
Learning that does not pay attention to individual differences in children and is
based on the wishes of the teacher, will be challenging to be able to lead students
towards the achievement of learning goals. One application rather than active
learning is the Question Students Have strategy (questions from students). This
study aims to find out and understand the forms, steps, strengths, and weaknesses
of the Question Student Have (QSH) learning strategy, as well as how the
Learning Implementation Plan (RPP) is modeled in Fiqh subjects in MTs Negeri 9
Bantul. This research uses a qualitative descriptive method. The results showed
that the form of the Question Student Have strategy teachers stimulated students to
learn firsthand the learning material materials that would be delivered within a
specific time. After that, students are invited to submit questions from material
that they do not understand nor understand. Steps to make the Question Student
Have strategy more effective then allocate time for each session after that if the
class is too large so that there is not enough time to distribute the paper to all
students, divide the class into groups and follow the instructions as above. This
Question Student Have a strategy that can attract and focus the student's attention
even though the classroom situation was complicated before or students had a
joking habit during the lesson. However, not all students were comfortable with
making questions because the level of students' abilities in the class was different.
In the future, a teacher must continue to look for and formulate strategies that can
embrace all differences held by students.
Keywords: Active Learning Strategies, Question Student Have (QSH), Fiqh
Subjects, MTs Negeri 9 Bantul.
Abstrak
Pembelajaran yang kurang memperhatikan perbedaan individual anak dan
didasarkan pada keinginan guru, akan sulit untuk dapat mengantarkan anak didik
ke arah pencapaian tujuan pembelajaran. Salah satu aplikasi daripada aktif
learning adalah strategi Question Students Have (pertanyaan dari siswa).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami bentuk-bentuk,
langkah-langkah, kelebihan dan kekurangan dari strategi pembelajaran
Question Student Have (QSH), serta bagaimana model Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) pada mata pelajaran Fiqh di MTs Negeri 9 Bantul.
2. 85
Edulab: Majalah Ilmiah Laboratorium Pendidikan, Vol. 5, No. 1, Juni 2020/1441 E-ISSN: 2527-7200
STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA MATA
PELAJARAN FIQH DI MTS NEGERI 9 BANTUL
Ida Zusnani, Ali Murfi
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa bentuk dari strategi Question Student Have guru
menstimulir siswa untuk mempelajari sendiri terlebih dahulu bahan-bahan materi
pembelajaran yang akan disampaikan dalam waktu tertentu. Setelah itu, siswa
dipersilakan untuk menyampaikan pertanyaan dari materi yang belum ia pahami
maupun yang sudah dipahami. Langkah-langkah agar strategi Question Student
Have lebih efektif maka berikan alokasi waktu pada tiap sesi setelah itu jika
kelas terlalu besar hingga waktunya tidak cukup untuk membagikan kertas pada
semua siswa, bagilah kelas menjadi berkelompok dan ikuti instruksi seperti
diatas. strategi Question Student Have ini dapat menarik dan memusatkan
perhatian siswa sekalipun sebelumnya keadaan kelas ramai atau siswanya punya
kebiasan bergurau saat pelajaran berlangsung, meskipun tidak semua siswa
mudah membuat pertanyaan karena tingkat kemampuan siswa dalam kelas
berbeda-beda. Kedepan, seorang guru harus terus mencari dan merumuskan
strategi yang dapat merangkul semua perbedaan yang dimiliki oleh anak didik.
Kata Kunci: Strategi Pembelajaran Aktif, Question Student Have (QSH), Mata
Pelajaran Fiqh, MTs Negeri 9 Bantul.
A. Pendahuluan
Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan anak
didik ke dalam proses belajar sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar
sesuai dengan apa yang diharapkan. Pembelajaran hendaknya memperhatikan
kondisi individu anak karena merekalah yang akan belajar. Anak didik merupakan
individu yang berbeda satu sama lain, memiliki keunikan masing-masing yang
tidak sama dengan orang lain. Oleh karena itu pembelajaran hendaknya
memperhatikan perbedaan-perbedaan individual anak tersebut, sehingga
pembelajaran benar-benar dapat merobah kondisi anak dari yang tidak tahu
menjadi tahu, dari yang tidak paham menjadi paham serta dari yang berperilaku
kurang baik menjadi baik. Kondisi riil anak seperti ini, selama ini kurang
mendapat perhatian di kalangan pendidik. Hal ini terlihat dari perhatian sebagian
guru/pendidik yang cenderung memperhatikan kelas secara keseluruhan, tidak
perorangan atau kelompok anak, sehingga perbedaan individual kurang mendapat
perhatian. Gejala yang lain terlihat pada kenyataan banyaknya guru yang
menggunakan metode pengajaran yang cenderung sama setiap kali pertemuan di
kelas berlangsung.
3. 86
Edulab: Majalah Ilmiah Laboratorium Pendidikan, Vol. 5, No. 1, Juni 2020/1441 E-ISSN: 2527-7200
STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA MATA
PELAJARAN FIQH DI MTS NEGERI 9 BANTUL
Ida Zusnani, Ali Murfi
Pembelajaran yang kurang memperhatikan perbedaan individual anak dan
didasarkan pada keinginan guru, akan sulit untuk dapat mengantarkan anak didik
ke arah pencapaian tujuan pembelajaran. Kondisi seperti inilah yang pada
umumnya terjadi pada pembelajaran konvensional. Konsekuensi dari pendekatan
pembelajaran seperti ini adalah terjadinya kesenjangan yang nyata antara anak
yang cerdas dan anak yang kurang cerdas dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
Kondisi seperti ini mengakibatkan tidak diperolehnya ketuntasan dalam belajar,
sehingga sistem belajar tuntas terabaikan. Hal ini membuktikan terjadinya
kegagalan dalam proses pembelajaran di sekolah.
Menyadari kenyataan seperti ini para ahli berupaya untuk mencari dan
merumuskan strategi yang dapat merangkul semua perbedaan yang dimiliki oleh
anak didik. Strategi pembelajaran yang ditawarkan adalah strategi belajar aktif
(active learning strategy). Salah satu aplikasi daripada aktif learning adalah
strategi Question Students Have (pertanyaan dari siswa).
Penelitian sebelumnya, Anjarsari, Triwoelandari, dan Arif (2019),
berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, menyatakan bahwa motivasi
belajar siswa masih tergolong rendah, sehingga diperlukan strategi
pembelajaran aktif yang mampu meningkatkan motivasi belajar siswa.
Strategi pembelajaran aktif yang dapat digunakan yaitu strategi Critical
Incident. Penelitian ini bertujuan 1) Untuk mengetahui motivasi belajar fiqh
kelas VII melalui strategi critical incident di MTs N Kota Bogor, 2) Untuk
mengetahui pengaruh strategi Critical Incident terhadap motivasi belajar fiqh di
kelas VII MTs N Kota Bogor. Metode penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif dengan metode quasy eksperiment atau disebut juga
eksperimen semu. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas tujuh MTs N Kota
Bogor. Hasil penelitian menunjukan melalui uji-t nilai thitung sebesar 6,299
dengan signifikansinya sebesar 0,000. Nilai signifikansi yang menunjukan
0,000 < 0,005 sehingga (Ho) ditolak dan (Ha) diterima. Hal itu juga didukung
oleh nilai mean kelas eksperimen sebesar 61,81 lebih besar dari pada kelas
kontrol yaitu sebesar 55,97. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
4. 87
Edulab: Majalah Ilmiah Laboratorium Pendidikan, Vol. 5, No. 1, Juni 2020/1441 E-ISSN: 2527-7200
STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA MATA
PELAJARAN FIQH DI MTS NEGERI 9 BANTUL
Ida Zusnani, Ali Murfi
strategi critical incident berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa kelas VII
MTs N Kota Bogor1
.
Hamdi dan Farida (2019), menyatakan bahwa Strategi pembelajaran aktif
merupakan hal ang penting yang perlu diperhatikan, disiapkan dan dilaksanakan
oleh guru ketika proses pembelajaran fiqih dilaksanakan. Karena strategi
pembelajaran aktif mempunyai pengaruh terhadap hasil dari pembelajaran itu
sendiri, apabila strategi yang digunakan tepat, maka hasil yang dicapai akan
maksimal. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Peneliti adalah Strategi
pembelajaran aktif yang digunakan dalam pembelajaran fiqih adalah card
sort, inquiring minds want to know, every one is teacher here, reading aloud,
index card mach dan jigsaw learning. Bahwa dalam penerapan strategi
pembelajaran aktif disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan
sehingga strategi pembelajaran aktif yang digunakan akan sesuai dengan
materi yang akan disampaikan. bahwa menggunakan strategi pembelajaran aktif
adalah bukan merupakan kewajiban bagi seluruh guru fiqih, akan tetapi
strategi pembelajaran aktif ini merupakan kreatifitas dari seorang guru
sendiri untuk mempermudah dalam mengajar dan sekaligus menumbuhkan
minat bagi peserta didik agar terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Pada
prakteknya penggunaan strategi pembelajaran aktif tidak digunakan sendiri –
sendiri, melainkan dikombinasikan dengan strategi lainnya sesuai dengan
materi pembelajaran2
.
Selanjutnya, Nisa, Hidayat, dan Maspupah (2015). Penelitian ini didasarkan
pada studi pendahuluan di sekolah, yang menunjukkan kurangnya kewaspadaan
siswa untuk belajar dan mengulang materi pelajaran yang disajikan sehingga
materi yang didapat mudah didapat, selain itu pelajaran biologi yang dipelajari
dari penelitian ilmiah yang ada sulit diucapkan dan di hafal. Masalah muncul dari
adanya perlu pemilihan strategi pembelajaran yang tepat. Salah satu strategi
pembelajaran alternatif adalah yang Question Student Have (QSH). Tujuan
penelitian untuk mengetahui pembelajaran yang berasal dari siswa dalam materi
1
Rini Anjarsari, Retno Triwoelandari, and Suyud Arif, “Pengaruh Strategi Critical Incident
(Pengalaman Penting) Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqh Kelas VII Di MtsN Kota
Bogor,” Jurnal Aksara Publik 3, no. 4 (November 8, 2020): 140–50.
2
Saiful Hamdi and Qurotul Aini Farida, “Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Pada Mata Pelajaran
Fiqih Di Mts Ma Arif Nu I Jatilawang,” Jurnal Paramurobi 2, no. 1 (2019).
5. 88
Edulab: Majalah Ilmiah Laboratorium Pendidikan, Vol. 5, No. 1, Juni 2020/1441 E-ISSN: 2527-7200
STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA MATA
PELAJARAN FIQH DI MTS NEGERI 9 BANTUL
Ida Zusnani, Ali Murfi
sistem pertahanan tubuh dengan menggunakan strategi Question Student Have
(QSH). Penelitian ini menggunakan Desain Pra-Eksperimental menggunakan
kelas sebagai eksperimen kelas (pengobatan). Populasi dalam penelitian ini adalah
semua siswa kelas XI IPA Sains 1. Teknik pengambilan sampel yang digunakan
adalah teknik purposive sampling. Diperoleh sampel dari kelas XI Sains 1 dengan
ukuran sampel 24 siswa. Pemrosesan data dilakukan dengan analisis komparatif
dari uji normalitas, uji Z, dan menemukan nilai N-Gain. Pembelajaran kognitif
berasal dari siswa yang mencapai rata-rata 80,54 dengan KKM 75. Analisis lebih
lanjut dari data, berdasarkan perhitungan tabel frekuensi yang diharapkan untuk
uji normalitas pada nilai pretest dan posttest diperoleh nilai x2 hitung: 2,8893 dan
x2 countdan posttest: 2,4180 . Jika dibandingkan dengan tabel valuex2 = 7.81
berarti data pretest dan posttest terdistribusi secara normal. Langkah selanjutnya
adalah menguji Z, maka nilai yang diperoleh posttest = Z hitung: - 0,56 dan Z
tabel: -1,65. Dalam hal ini tabel Z>> -Z, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dan
nilai N-Gain dalam penelitian ini adalah 0:56 dalam kategori sedang, sehingga
dapat dikatakan bahwa penerapan strategi pembelajaran Question Student Have
(QSH) dapat meningkatkan hasil belajar yang berasal dari siswa3
.
Nurfattahiyya (2014), Penelitian ini adalah jenis penelitian Pra Eksperimen
dengan desain One-Shot Case Study Design yang bertujuan untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar pada peserta didik kelas VII SMP Negeri 8
Makassar tahun ajaran 2012/2013 yang diajar melalui penerapan strategi
pengelolaan Question Student Have alam pembelajaran fisika. Subjek populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 8 Makassar
sebanyak 342 orang siswa. Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik
random class, sehingga terpilihlah kelas VIId yang berjumlah 38 peserta
didik sebagai sampel penelitian. Pengolahan data hasil penelitian ini
menggunakan dua teknik statistik, yaitu: 1) Teknik Analisis Deskriptif untuk
menggambarkan karakteristik hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 8
Makassar, 2) Teknik Analisis Inferensial dengan uji “Z” untuk menguji hipotesis
3
Intan Nisa, Ara Hidayat, and Meti Maspupah, “Penerapan Strategi Pembelajaran Question Student
Have (QSH) Pada Materi Sistem Pertahanan Tubuh Untuk Mengetahui Hasil Belajar Peserta Didik,” Jurnal
BIOEDUIN : Program Studi Pendidikan Biologi 5, no. 1 (August 31, 2015): 1,
doi:10.15575/bioeduin.v5i1.2458.
6. 89
Edulab: Majalah Ilmiah Laboratorium Pendidikan, Vol. 5, No. 1, Juni 2020/1441 E-ISSN: 2527-7200
STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA MATA
PELAJARAN FIQH DI MTS NEGERI 9 BANTUL
Ida Zusnani, Ali Murfi
penelitian. Berdasarkan analisis data dan pembahasan diperoleh bahwa skor
rata-rata berdasarkan hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi
pengelolaan Question Student Have dengan Post-test adalah sebesar 75,26.
Dengan demikian hasil penelitian menunjukkan bahwa skor hasil belajar
siswa setelah diterapkan strategi pengelolaan Question Student Have lebih tinggi
dari pada skor rata-rata motivasi belajar siswa sebelum diterapkan strategi
pengelolaan Question Student Have. Dari hasil penelitian untuk uji hipotesis
dengan uji-Z diperoleh bahwa terdapat perbedaan berarti antara hasil belajar
siswa kelas VII SMP Negeri 8 Makassar tahun ajaran 2012/2013 sebelum
dengan setelah diterapkan strategi pengelolaan Question Student Have dalam
pembelajaran fisika. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan
strategi pengelolaan Question Student Have dalam pembelajaran fisika dapat
meningkatkan hasil belajar pada peserta didik4
.
Berdasarkan masalah dalam latar belakang dan gap dari penelitian
sebelumnya, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami
bentuk-bentuk, langkah-langkah, kelebihan dan kekurangan dari strategi
pembelajaran Question Student Have (QSH). Serta bagaimana model Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada mata pelajaran Fiqh di MTs Negeri 9
Bantul. Penelitian ini penting dilakukan untuk terus mencari dan merumuskan
strategi yang dapat merangkul semua perbedaan yang dimiliki oleh anak didik
agar dapat mengantarkan anak didik ke arah pencapaian tujuan pembelajaran.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif.
B. Hasil dan Pembahasan
Strategi Question Student Have (QSH): Bentuk-Bentuk, Langkah-Langkah,
Kelebihan dan Kekurangan
Bentuk-Bentuk Strategi Question Student Have (QSH)
Keterampilan bertanya adalah suatu pengajaran itu sendiri, sebab pada
umumnya guru dalam pengajarannya selalu menggunakan tanya jawab.
Keterampilan bertanya merupakan keterampilan yang digunakan untuk
4
Nurfattahiyya Nurfattahiyya, “Penerapan Metode Pembelajaran Question Student Have Untuk
Mencapai Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 8 Makassar,” Jurnal Pendidikan Fisika
2, no. 2 (2014): 110–18, doi:10.26618/jpf.v2i2.226.
7. 90
Edulab: Majalah Ilmiah Laboratorium Pendidikan, Vol. 5, No. 1, Juni 2020/1441 E-ISSN: 2527-7200
STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA MATA
PELAJARAN FIQH DI MTS NEGERI 9 BANTUL
Ida Zusnani, Ali Murfi
mendapatkan jawaban dari orang lain. Hampir seluruh proses evaluasi,
pengukuran, penilaian, dan pengujian dilakukan melalui pertanyaan.
Bertanya dapat dipandang sebagai refleksi dari keingintahuan setiap
individu. Sedangkan menjawab pertanyaan menunjukan kemampuan seorang
dalam berfikir. Dalam proses belajar mengajar peran bertanya sangatlah penting,
sebab melalui pertanyaan guru dapat mengetahui yang diharapkan dan dibutuhkan
siswa, sehingga guru dapat membimbing dan mengarahkan siswa menemukan
setiap materi yang dipelajari. Baik pertanyaan yang diajukan oleh guru maupun
pertanyaan yang berasal dari siswa sendiri.
Silberman mengatakan bahwa strategi Question Student Have merupakan
cara pembelajaran siswa aktif yang tidak membuat siswa takut untuk mempelajari
apa yang siswa harapkan dan butuhkan. Sedangkan menurut Umi Machmudah
dan Wahib Rosyidi bahwa strategi Question Student Have adalah teknik untuk
mempelajari keinginan dan harapan siswa guna memaksimalkan potensi yang
dimilikinya.
Pertanyaan dalam pembelajaran yang berasal dari siswa bisa karena
diperintah atau stimulan guru, maupun yang murni lahir dari siswa itu sendiri.
Bisa berbentuk lisan, yaitu pertanyaan yang disampaikan siswa lewat verbal atau
ucapan, seperti yang pada umumnya banyak digunakan oleh guru dalam
memberikan kesempatan bertanya kepada siswanya. Maupun berbentuk tulisan,
yaitu pertanyaan yang disampaikan oleh siswa dengan cara ditulis didalam kertas
kemudian dibahas bersama-sama. Sementara itu dari segi waktu strategi Question
Student Have bisa dilakukan saat pelajaran baru dimulai, di tengah-tengah saat
guru sedang menjelaskan maupun setelah guru selesai menjelaskan semua materi
yang harus disampaikannya.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa strategi Question Student
Have adalah strategi pembelajaran siswa aktif membuat pertanyaan akan pelajaran
yang dibutuhkan sehingga kemampuan yang dimiliki tergali secara maksimal.
Disaat guru memberi kesempatan kepada siswanya untuk bertanya, sering
kita jumpai siswa tersebut diam saja tidak melontarkan pertanyaan. Keadaan
semacam ini sering dipahami bahwa siswa tidak berminat, sebagian lain
memahami bahwa siswa sudah paham terhadap materi yang diajarkan. Padahal
8. 91
Edulab: Majalah Ilmiah Laboratorium Pendidikan, Vol. 5, No. 1, Juni 2020/1441 E-ISSN: 2527-7200
STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA MATA
PELAJARAN FIQH DI MTS NEGERI 9 BANTUL
Ida Zusnani, Ali Murfi
yang terjadi adalah siswa belum siap mengajukan pertanyaan. Bentuk-bentuk
strategi Question Student Have ini adalah petunjuk yang efektif agar siswa lebih
tertantang untuk membuat pertanyaan setelah mereka sebelumnya mendapat
kesempatan memahami materi pelajaran. Diantaranya adalah5
.
1. Belajar Berawal dari Pertanyaan
Belajar berawal dari pertanyaan adalah strategi Question Student Have
yang dilakukan diawal tatap muka antara guru dengan siswa. Dimana guru
menstimulir siswa untuk mempelajari sendiri terlebih dahulu bahan-bahan
materi pembelajaran yang akan disampaikan dalam waktu tertentu. Setelah itu
siswa dipersilakan untuk menyampaikan pertanyaan dari materi yang belum ia
pahami maupun yang sudah dipahami. Ini bisa dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut :
a). Pilih bahan bacaan yang sesuai kemudian bagikan kepada siswa. Dalam
hal ini bahan bacaan tidak harus di foto copy dan membagikannya kepada
siwa. Anda dapat menggunakan satu halaman dalam sebuah buku
pegangan siswa. Inti dari pilihan materi harus berdasarkan kebutuhan
untuk menstimulir pertanyaan para siswa. Dan yang paling baik adalah
bahan yang mempunyai banyak penjelasan namun tidak mempunyai
solusinya. Atau bahan bacaan yang banyak menimbulkan interpretasi agar
siswa mudah terangsang bertanya.
b). Siswa disuruh untuk mempelajari buku pegangan sendiri atau dengan
pasangannya.
c). Siswa disuruh memahami buku pegangan yang mereka baca. Kemudian
minta siswa untuk menandai setiap bacaan yang tidak mereka pahami
sebanyak mungkin sesuai dengan yang mereka kehendakai. Jika waktunya
cukup gabungkan pasangan belajar menjadi kelompok bejumlah empat
orang. Kemudian minta mereka saling membantu membahas poin-poin
yang dipertanyakan.
d). Kumpulkan semua pertanyaan dari siswa. Sesudah itu perintahkan siswa
untuk kembali keposisi masing-masing dan sampaikan pelajaran dengan
menjawab pertanyaan siswa tersebut.
5
Melvin L. Silberman, Active Learning (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2005), 157.
9. 92
Edulab: Majalah Ilmiah Laboratorium Pendidikan, Vol. 5, No. 1, Juni 2020/1441 E-ISSN: 2527-7200
STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA MATA
PELAJARAN FIQH DI MTS NEGERI 9 BANTUL
Ida Zusnani, Ali Murfi
2. Pertanyaan yang Disiapkan
Strategi Question Student Have yang dilakukan dengan cara menyiapkan
sejumlah pertanyaan terlebih dahulu, yang akan ditanyakan beberapa siswa
sebagai stimulus bagi siswa lainnya bertanya. Langkah-langkah yang bisa
digunakan adalah
a). Siapkan tiga sampai enam pertanyaan yang berhubungan dengan materi
yang akan anda sampaikan.
b). Tulislah masing-masing pertanyaan dalam kertas berserta isyarat yang
akan digunakan untuk menandakan agar pertanyaan tersebut diajukan oleh
siswa yang ditunjuk.
c). Sebelum pelajaran dimulai pilihlah siswa yang akan mengajukan
pertanyaan tersebut. Pastikan bahwa mereka tidak akan menceritakan
kepada siapapun bahwa mereka telah diberi pertanyaan.
d). Bukalah sesi tanya jawab dengan mengemukakan topiknya dan berikan
isyarat pertama anda sebagaimana kesepakatan dengan siswa yang anda
pilih, misalnya dengan melepas kacamata, menggaruk-garuk hidung dan
atau yang lainnya. Panggilah siswa yang telah diberi pertanyaan tersebut
kemudian berikan isyarat selanjutnya.
e). Setelah pertanyaan yang anda buat terjawab semua, mulailah membuka
kesempatan siswa yang lain untuk mengajukan pertanyaan baru.
3. Pertanyaan Pembalikan Peran
Strategi Question Student Have yang dilakukan dengan cara guru
memerankan sebagai siswa, memberikan pertanyaan kepada siswa beberapa
kali untuk memotivasi siswa bertanya. Cara seperti ini bisa dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
a). Susunlah pertanyaan yang akan anda ajukan tentang beberapa materi
pelajaran. Jika anda yang berperan sebagai siswa buatlah pertanyaan
dengan tujuan berupaya mengklarifikasikan materi yang sulit atau rumit,
membandingkan materi dengan pengetahuan lain, menentang pendapat,
meminta contoh seputar masalah yang dibahas, atau menguji daya serap
materi.
10. 93
Edulab: Majalah Ilmiah Laboratorium Pendidikan, Vol. 5, No. 1, Juni 2020/1441 E-ISSN: 2527-7200
STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA MATA
PELAJARAN FIQH DI MTS NEGERI 9 BANTUL
Ida Zusnani, Ali Murfi
b). Pada sesi awal pertanyaan umumkan kepada siswa bahwa anda akan
menjadi mereka. Dan mereka secara resmi akan menjadi anda.
c). Bersikaplah argumentative, penuh canda, atau apapun itu untuk
merangsang mereka agar member anda dengan banyak jawaban.
d). Setelah itu mulailah minta siswa untuk mengajukan pertanyaan mereka
sendiri atas materi yang sempat anda bicarakan diawal dengan tanya
jawab.
Langkah-Langkah Strategi Question Student Have (QSH)
Menurut Silberman6
Untuk mempermudah menggunakan strategi Question
Student Have dalam situasi apapun adalah dengan langkah-langkah berikut:
1. Berikan potongan kertas kosong kepada setiap siswa
2. Minta setiap siswa untuk menuliskan pertanyaan yang mereka miliki tentang
materi pelajaran, sifat materi pelajaran yang mereka ikuti atau yang
berhubungan dengan kelas.
3. Setelah selesai membuat pertanyaan minta siswa untuk memberikan
pertanyaan kepada teman disamping kirinya. Sesuaikan dengan posisi duduk
siswa sebab jika posisi duduk melingkar pertanyaan akan mengikuti arah
jarum jam. Asalkan semua siswa mendapat pertanyaan dari temannya.
4. Sesudah mendapat kertas pertanyaan dari teman disampingnya, minta mereka
membaca pertanyaan tersebut. Jika ia juga ingin mendapatkan jawaban dari
pertanyaan yang ia baca suruh memberikan tanda centang (√). Jika tidak
suruh untuk langsung memberikan pada teman disampingnya.
5. Setelah kertas pertanyaan kembali pada pemiliknya, minta siswa
mengumpulkan kertas yang diberi tanda centang paling banyak dan
membacanya.
6. Berikan jawaban kepada masing-masing pertanyaan yang sudah dipilih
dengan a) Memberikan jawaban yang langsung dan singkat b) Menunda
pertanyaan hingga waktu yang lebih tepat c) Mengemukakan bahwa untuk
saat ini anda belum mampu menjawab atau persoalan ini (janjikan jawaban
secara pribadi jika memungkinkan).
6
Ibid., 73.
11. 94
Edulab: Majalah Ilmiah Laboratorium Pendidikan, Vol. 5, No. 1, Juni 2020/1441 E-ISSN: 2527-7200
STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA MATA
PELAJARAN FIQH DI MTS NEGERI 9 BANTUL
Ida Zusnani, Ali Murfi
7. Jika waktunya cukup minta siswa untuk membacakan pertanyaan yang tidak
mendapatkan suara (tanda centang) paling banyak.
8. Jika jam pelajaran habis minta siswa mengumpulkan semua kertas
pertanyaan, karena dapat anda jawab pada pelajaran atau pertemuam yang
kan datang.
Dari langkah-langkah diatas agar strategi Question Student Have lebih
efektif maka berikan alokasi waktu pada tiap sesi setelah itu jika kelas terlalu
besar hingga waktunya tidak cukup untuk membagikan kertas pada semua siswa,
bagilah kelas menjadi berkelompok dan ikuti instruksi seperti diatas. Atau
kumpulkan saja kertas pertanyaan dengan acak. Sebagai alternative dari
pengajuan pertanyaan, perintahkan siswa untuk menuliskan harapan atau
keinginan mereka atas pelajaran yang akan dibahas oleh anda.
Catatan yang Perlu Diperhatikan :
1. Guru perlu mengatur posisi tempat duduk siswa agar proses perputaran kartu
berjalan dengan lancar.
2. Kartu tidak perlu diberi identitas, untuk menghindari pendapat yang subjektif.
3. Guru perlu melakukan pengamatan melalui mekanisme cek dan recek agar
tidak terjadi dublikasi atau kecurangan dalam memberi tanda cek.
4. Perlu kolaborasi atau kombinasi dengan strategi lain agar lebih efektif.
Kelebihan dan Kekurangan Strategi Question Student Have (QSH)
Secara umum setiap strategi dalam pembelajaran mempunyai kelebihan dan
kelemahan masing, begitupun dengan strategi Question Student Have. Jadi hal
semacam ini penting diketahui oleh guru agar penggunaanya tepat waktu dan
sasarannya. Adapun menurut Djawarah dan Zaini7
, kelebihan dan kekurangannya
adalah sebagai berikut :
Kelebihan
a). Dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa sekalipun sebelumnya
keadaan kelas ramai atau siswanya punya kebiasan bergurau saat pelajaran
berlangsung. Karena siswa dituntut mengembangkan unsur kognitifnya dalam
membuat atau menjawab pertanyaan.
7
Djwarah and Zaini, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), 95.
12. 95
Edulab: Majalah Ilmiah Laboratorium Pendidikan, Vol. 5, No. 1, Juni 2020/1441 E-ISSN: 2527-7200
STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA MATA
PELAJARAN FIQH DI MTS NEGERI 9 BANTUL
Ida Zusnani, Ali Murfi
b). Dapat merangsang siswa melatih mengembangkan daya pikir dan ingatannya
terhadap pelajaran.
c). Mampu mengembangkan keberanian dan ketrampilan siswa dalam
menjawab dan mengemukakan pendapatnya.
Kekurangan
a). Tidak semua siswa mudah membuat pertanyaan karena tingkat kemampuan
siswa dalam kelas berbeda-beda.
b). Waktu yang dibutuhkan sering tidak cukup karena harus member kesempatan
semua siswa membuat pertanyaan dan menjawabnya.
c). Waktu menjadi sering terbuang karena harus menunggu siswa sewaktu-waktu
diberi kesempatan bertanya.
d). Siswa merasa takut karena sewaktu menyampaikan pertanyaan siswa kadang
merasa pertanyaan salah atau sulit mengungkapkannya.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BERBASIS
STRATEGI QUESTION STUDENT HAVE (QSH)
Nama Sekolah : MTs Negeri 9 Bantul
Mata Pelajaran : Fiqh
Kelas/Semester : X / 1
Waktu : 4 x 45 menit
a. Standar Kompetensi
Membiasakan perilaku terpuji
b. Kompetensi Dasar
4.1 Menyebutkan pengertian perilaku husnuzhan.
4.2 Menyebutkan contoh-contoh perilaku husnuzhan terhadap Allah,
diri sendiri dan sesama manusia.
4.3 Membiasakan perilaku husnuzhan dalam kehidupan sehari-hari.
c. Indikator Pencapaian Kompetensi :
Indikator Pencapaian Kompetensi
Nilai Budaya Dan
Karakter Bangsa
Mampu menyebutkan pengertian husnuzhan
terhadap Allah.
Mampu menyebutkan pengertian husnu zhan
Relig jujur, santun, disiplin,
tanggung jawab, cinta
ilmu, ingin tahu,
13. 96
Edulab: Majalah Ilmiah Laboratorium Pendidikan, Vol. 5, No. 1, Juni 2020/1441 E-ISSN: 2527-7200
STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA MATA
PELAJARAN FIQH DI MTS NEGERI 9 BANTUL
Ida Zusnani, Ali Murfi
terhadap diri sendiri.
Mampu menyebutkan pengertian husnu zhan
terhadap sesama manusia.
Mampu menyebutkan contoh husnu zhan
terhadap Allah.
Mampu menyebutkan contoh husnu zhan
terhadap diri sendiri.
Mampu menyebutkan contoh husnu zhan
terhadap sesama manusia.
Menunjukkan sikap husnu zhan terhadap
Allah.
Menunjukkan sikap husnu zhan terhadap diri
sendiri.
Menunjukkan sikap husnu zhan terhadap
sesama manusia.
percaya diri,
menghargai
keberagaman, patuh
pada aturan, sosial,
bergaya hidup sehat,
sadar akan hak dan
kewajiban, kerja keras,
dan adil.
Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif :
Patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya.
Toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).
Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik).
Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin)
Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)
d. Materi Ajar (Materi Pokok)
Husnuzhan :
- Pengertian Perilaku Husnuzhan
e. Metode Pembelajaran:
Membaca , tanya jawab dan Praktek
f. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan mampu untuk :
Mampu menyebutkan pengertian husnu zhan terhadap Allah.
Mampu menyebutkan pengertian husnu zhan terhadap diri sendiri.
14. 97
Edulab: Majalah Ilmiah Laboratorium Pendidikan, Vol. 5, No. 1, Juni 2020/1441 E-ISSN: 2527-7200
STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA MATA
PELAJARAN FIQH DI MTS NEGERI 9 BANTUL
Ida Zusnani, Ali Murfi
Mampu menyebutkan pengertian husnu zhan terhadap sesama
manusia.
Mampu menyebutkan contoh husnu zhan terhadap Allah.
Mampu menyebutkan contoh husnu zhan terhadap diri sendiri.
Mampu menyebutkan contoh husnu zhan terhadap sesama manusia.
Menunjukkan sikap husnu zhan terhadap Allah.
Menunjukkan sikap husnu zhan terhadap diri sendiri.
Menunjukkan sikap husnu zhan terhadap sesama manusia.
g. Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Bertanya jawab
tentang pengertian
perilaku husnu
zhan.
Bertanya jawab
tentang prilaku-
prilaku yang
berkaitan dengan
husnuzhan.
Siswa menyebutkan
contoh-contoh
perilaku husnu dzan
terhadap Allah.
Siswa menyebutkan
contoh-contoh
perilaku husnuzhan
terhadap diri sendiri.
Siswa menyebutkan
contoh-contoh
perilaku terhadap
sesama manusia.
Mempraktikka
n contoh-
contoh
perilaku husnu
dzan terhadap
Allah.
Mempraktikka
n contoh-
contoh
perilaku
husnuzhan
terhadap diri
sendiri.
Mempraktikka
n contoh-
contoh
perilaku
terhadap
sesama
manusia
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Awal
- Guru-Siswa memberi salam dan memulai pelajaran dengan
mengucapkan basmalah dan kemudian berdoá bersama sebelum
memulai pelajaran.
15. 98
Edulab: Majalah Ilmiah Laboratorium Pendidikan, Vol. 5, No. 1, Juni 2020/1441 E-ISSN: 2527-7200
STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA MATA
PELAJARAN FIQH DI MTS NEGERI 9 BANTUL
Ida Zusnani, Ali Murfi
- Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan
kompetensi dasar yang akan dicapai.
Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, guru dan para siswa melakukan beberapa
kegiatan sebagai berikut:
Elaborasi
Untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang
materi pengertian Perilaku Husnuzhan
- Guru mengawali dengan mengajukan beberapa pertanyaan,
contohnya:
Pernahkah kalian mendengar orang lain berbicara tentang
perilaku husnuzhan?
Pernahkah kalian berperilaku husnuzhan?
Siapakah diantara kalian yang mengerti tentang arti perilaku
husnuzhan?
Eksplorasi
- Guru memberikan potongan kertas kosong kepada setiap siswa
- Minta setiap siswa untuk menuliskan pertanyaan yang mereka miliki
tentang materi pelajaran, sifat materi pelajaran yang mereka ikuti
atau yang berhubungan dengan kelas.
- Setelah selesai membuat pertanyaan minta siswa untuk memberikan
pertanyaan kepada teman disamping kirinya. Sesuaikan dengan
posisi duduk siswa sebab jika posisi duduk melingkar pertanyaan
akan mengikuti arah jarum jam. Asalkan semua siswa mendapat
pertanyaan dari temannya.
- Sesudah mendapat kertas pertanyaan dari teman disampingnya,
minta mereka membaca pertanyaan tersebut. Jika ia juga ingin
mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang ia baca suruh
memberikan tanda centang (√). Jika tidak suruh untuk langsung
memberikan pada teman disampingnya.
16. 99
Edulab: Majalah Ilmiah Laboratorium Pendidikan, Vol. 5, No. 1, Juni 2020/1441 E-ISSN: 2527-7200
STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA MATA
PELAJARAN FIQH DI MTS NEGERI 9 BANTUL
Ida Zusnani, Ali Murfi
- Setelah kertas pertanyaan kembali pada pemiliknya, minta siswa
mengumpulkan kertas yang diberi tanda centang paling banyak dan
membacanya.
- Berikan jawaban kepada masing-masing pertanyaan yang sudah
dipilih dengan a) Memberikan jawaban yang langsung dan singkat b)
Menunda pertanyaan hingga waktu yang lebih tepat c)
Mengemukakan bahwa untuk saat ini anda belum mampu menjawab
atau persoalan ini (janjikan jawaban secara pribadi jika
memungkinkan).
- agar strategi lebih efektif maka berikan alokasi waktu pada tiap sesi
setelah itu jika kelas terlalu besar hingga waktunya tidak cukup
untuk membagikan kertas pada semua siswa, bagilah kelas menjadi
berkelompok dan ikuti instruksi seperti diatas. Atau kumpulkan saja
kertas pertanyaan dengan acak. Sebagai alternative dari pengajuan
pertanyaan, perintahkan siswa untuk menuliskan harapan atau
keinginan mereka atas pelajaran yang akan dibahas oleh anda.
Konfirmasi
- Perilaku husnuzhan banyak mengandung nilai-nilai sikap dan
perilaku yang utama, seperti selalu berfikir positif terhadap takdir
Allah dan tidak berprasangka terhadap nikmat-Nya . Jika
direnungkan, betapa Indah dan mulianya bersikap positif tanpa
prasangka .
Kegiatan Akhir (Penutup)
- Guru meminta agar para siswa rajin mempelajari arti dan hikmah
yang terkandung dalam perilaku husnuzhan .
- Guru menutup / mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca
hamdalah/doá.
- Guru mengucapkan salam kepada para siswa sebelum keluar kelas
dan siswa menjawab salam.
Penilaian
Tes perbuatan (Performance Individu)
Tes tertulis
17. 100
Edulab: Majalah Ilmiah Laboratorium Pendidikan, Vol. 5, No. 1, Juni 2020/1441 E-ISSN: 2527-7200
STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA MATA
PELAJARAN FIQH DI MTS NEGERI 9 BANTUL
Ida Zusnani, Ali Murfi
Bahan/Sumber Belajar
Al Quran dan terjemahan Departemen Agama RI
Buku pelajaran PAI SMA kelas I
Lembar Penilaian
Tes Tertulis
N Butir – butir Soal Kunci Jawaban
1. Apakah yang dimaksud
dengan Husnuzhan
itu.............
Berfikir dan bersikap
yang baik. (Positif
Thinking)
2. Segala musibah yang terjadi di
Negeri ini merupakan azab karena
kesalahan kolektif dari pemimpin
dan rakyat yang tidak
menghendaki adanya
syariat,dengan tanpa menyalahkan
Allah. Merupakan cerminan
dari……
Husnuzhan terhadap
Allah.
3 Nanang berghorim kepada Udin
sebesar Rp. 50.000 dan belum juga
terlunasi. Sikap Udin membiarkan
karena ia berpendapat bahwa
Nanang sedang tidak ada uang dan
mungkin tertimpa kesulitan.
Husnuzhan terhadap
sesama manusia.
Tes Sikap
N
o
Pernyataan
SS
S
TS
STS
1 Musibah datang dari Allah untuk
memberikan pelajaran dan hikmah.
2 Allah Yang Berkuasa dan Yang
Menentukan .
3 Tanamkan kebaikan sejak dini karena
ia merupakan benih yang akan kita
peroleh hasilnya dilain hari
18. 101
Edulab: Majalah Ilmiah Laboratorium Pendidikan, Vol. 5, No. 1, Juni 2020/1441 E-ISSN: 2527-7200
STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA MATA
PELAJARAN FIQH DI MTS NEGERI 9 BANTUL
Ida Zusnani, Ali Murfi
D ………………………………………
……….
Keterangan : Skor Tes Sikap:
SS = Sangat Setuju = 50
S = Setuju = 40
TS = Tidak Setuju = 10
STS = Sangat Tidak Setuju = 0
Portofolio
Tes pengalaman dilakukan dengan menggunakan portofolio
dimana guru mencatat pengalaman agama berdasarkan
antara lain:
- apa yang dilihat;
- laporan rekan guru dan pegawai lainnya; dan
- laporan dari orangtua murid atau siswa.
C. Simpulan
Berdasarkan hasil pembahasan untuk menjawab pertanyaan penelitin dapat
ditarik kesimpulan secara ringkas, bahwa bahwa bentuk dari strategi Question
Student Have guru menstimulir siswa untuk mempelajari sendiri terlebih dahulu
bahan-bahan materi pembelajaran yang akan disampaikan dalam waktu tertentu.
Setelah itu, siswa dipersilakan untuk menyampaikan pertanyaan dari materi yang
belum ia pahami maupun yang sudah dipahami. Langkah-langkah agar strategi
Question Student Have lebih efektif maka berikan alokasi waktu pada tiap sesi
setelah itu jika kelas terlalu besar hingga waktunya tidak cukup untuk
membagikan kertas pada semua siswa, bagilah kelas menjadi berkelompok dan
ikuti instruksi seperti diatas. strategi Question Student Have ini dapat menarik
dan memusatkan perhatian siswa sekalipun sebelumnya keadaan kelas ramai
atau siswanya punya kebiasan bergurau saat pelajaran berlangsung, meskipun
tidak semua siswa mudah membuat pertanyaan karena tingkat kemampuan siswa
dalam kelas berbeda-beda. Kedepan, seorang guru harus terus mencari dan
merumuskan strategi yang dapat merangkul semua perbedaan yang dimiliki oleh
anak didik.
19. 102
Edulab: Majalah Ilmiah Laboratorium Pendidikan, Vol. 5, No. 1, Juni 2020/1441 E-ISSN: 2527-7200
STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA MATA
PELAJARAN FIQH DI MTS NEGERI 9 BANTUL
Ida Zusnani, Ali Murfi
DAFTAR PUSTAKA
Djwarah, and Zaini. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
Hamdi, Saiful, and Qurotul Aini Farida. “Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif
Pada Mata Pelajaran Fiqih Di Mts Ma Arif Nu I Jatilawang.” Jurnal
Paramurobi 2, no. 1 (2019).
Nisa, Intan, Ara Hidayat, and Meti Maspupah. “Penerapan Strategi Pembelajaran
Question Student Have (QSH) Pada Materi Sistem Pertahanan Tubuh Untuk
Mengetahui Hasil Belajar Peserta Didik.” Jurnal BIOEDUIN : Program
Studi Pendidikan Biologi 5, no. 1 (August 31, 2015): 1.
doi:10.15575/bioeduin.v5i1.2458.
Nurfattahiyya, Nurfattahiyya. “Penerapan Metode Pembelajaran Question Student
Have Untuk Mencapai Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas VII SMP
Negeri 8 Makassar.” Jurnal Pendidikan Fisika 2, no. 2 (2014): 110–18.
doi:10.26618/jpf.v2i2.226.
Rini Anjarsari, Retno Triwoelandari, and Suyud Arif. “Pengaruh Strategi Critical
Incident (Pengalaman Penting) Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Fiqh Kelas VII Di MtsN Kota Bogor.” Jurnal Aksara Publik 3, no.
4 (November 8, 2020): 140–50.
Silberman, Melvin L. Active Learning. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2005.
. 2006. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif.
Bandung: Nusa Media.
Marno dan Idris. 2008. Strategi dan Metode Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media
Hamruni. 2009. Strategi dan Model-Model Pembelajaran Aktif Menyenangkan.
Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga
Machmudah, Umi dan Wahib Rosyidi. 2008. Active Learning dalam
Pembelajaran Bahasa Arab. Malang: UIN Malang Press